Anda di halaman 1dari 37

Meet The Expert

DIARE AKUT TANPA DEHIDRASI

Oleh :
Annita Wasbiru (0810312114)

Diare adalah penyakit


yang ditandai dengan
bertambahnya frekuensi
defekasi lebih dari
biasanya (> 3 kali/hari)
disertai perubahan
konsistensi tinja
(menjadi cair),
dengan/tanpa darah dan
atau lendir.

Definisi
Diare

BAB I
TINJAUAN PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN

Sumber : Riset Kesehatan Dasar tahun 2007


Gambar 1. Prevalensi Diare Menurut Provinsi

Sumber : Riset Kesehatan Dasar tahun 2007


Gambar 2. Prevalensi Diare Menurut Kelompok Umur

Etiologi

Manifestasi Klinis

Tatalaksana

Status Perkawinan
: Belum Menikah
Jumlah Anak
: Status Ekonomi Keluarga
: kurang mampu,
penghasilan Rp. 900.000,-/bulan dari ayah yang
bekerja sebagai tukang parkir
KB
:-

Nama/Kelamin/Umur/MR: M. Ridho/ Laki-Laki/ 1


tahun 9 bulan/ 1568
Pekerjaan/pendidikan : Belum bekerja/Belum
Sekolah
Alamat
: Jln. Banuaran RT 03, RW 03 Tepi
air No 25 , Padang

Latar Belakang
sosial-ekonomidemografilingkungan
keluarga

Identitas
Pasien

BAB II
LAPORAN KASUS

Rumah kontrakan permanen, perkarangan tidak


ada, luas bangunan 7x4 m22, Lantai rumah dari
semen, Rumah pasien hanya terdiri dari 1
ruangan yg di bagi dua dengan gorden yang
membatasi kamar dan ruang tamu, 1 buah wc
dan 1 buah dapur kecil.
Ventilasi dan sirkulasi udara kurang : jumlah 1
buah
Jendela kurang : 1 buah
pencahayaan kurang
Listrik ada
Sumber air : air sumur
Jamban ada 1 buah, di dalam rumah
Sampah di buang ke sungai
Kesan : higine dan sanitasi tidak baik

Kondisi Rumah

BAB II
LAPORAN KASUS

Pasien adalah anak pertama, tinggal bersama


ayah, ibu, biaya kehidupan ditanggung orang
tua dari pekerjaan nya sebagai tukang parkir,
pendapatan tersebut di rasa kurang untuk
membiayai keluarganya

Jumlah penghuni 3 orang, pasien, ayah, ibu


Tinggal di daerah pinggiran kota. Yang
berpenduduk padat. Lingkungan sekitar kurang
bersih.

Aspek Psikologis
di keluarga

Kondisi
Lingkungan
Keluarga

BAB II
LAPORAN KASUS

Berak-berak encer sejak 1 hari yang lalu, frekuensi


3-4kali/hari, banyak 5sndok makan-1/4gelas/kali,
tidak berlendir dan berdarah, bau biasa.
Deman sejak 1 hari yang lalu, demam tidak tinggi,
hilang timbul, tidak menggigil, tidak disertai
berkeringat malam, kejang tidak ada.
Batuk dan pilek tidak ada

Riwayat
Penyakit
Sekarang

KELUHAN
UTAMA
Berak-berak encer sejak 1 hari yang lalu.

BAB II
LAPORAN KASUS

Anak rewel, anak mau minum,cara minum biasa


Berat badan terakhir 11 kg, orang tua merasa
berat badan anak tidak mengalami penurunan.
Buang air kecil tidak ada kelainan. Jumlah dan
warna biasa, terakhir sebelum berangkat ke
puskesmas (1 jam yang lalu)

Muntah tidak ada.


Sesak nafas tidak ada.
Anak masih diberi ASI, nasi dan lauk pauk seperti
yang dimakan oleh anggota keluarga lainnya dan
tidak mendapat susu formula, riwayat mengganti
susu tidak ada

Riwayat
Penyakit
Sekarang

Riwayat
Penyakit
Sekarang

PEMERIKSAAN FISIK

Keadaan Umum
: tampak sakit ringan,
rewel
Kesadaran
: sadar
Frekuensi denyut nadi : 89x / menit
Frekuensi Nafas
: 24 x/menit
Suhu
: 37,7 C
Berat Badan
: 11 kg

PEMERIKSAAN SISTEMIK

Kulit : teraba hangat, turgor baik


Kepala : bentuk bulat, simetris, rambut hitam
tidak mudah dicabut
Mata : Tidak cekung, air mata ada, konjungtiva
tidak anemis, sklera tidak ikterik, pupil
isokor,diameter 2mm, reflek cahaya +/+ (normal).
Mulut : lidah dan mulut basah, oral thrush tidak
ada

Telinga : tidak ditemukan kelainan


Hidung : tidak ditemukan kelainan
Tenggorokan : tonsil T1-T1 tidak hiperemis,
faring tidak hiperemis
Leher : tidak teraba pembesaran KGB

TORAKS
Paru
Inspeksi : Normochest, simetris kiri dan kanan,
retraksi tidak ada
Palpasi : fremitus kiri = kanan
Auskultasi : Vesikuler, ronkhi tidak ada, wheezing
tidak ada

Jantung
Inspeksi : iktus tidak terlihat
Palpasi : iktus teraba 1 jari medial LMCS RIC V
Auskultasi : bunyi jantung murni, irama teratur,
bising tidak ada

Abdomen
Inspeksi : distensi tidak ada
Palpasi
: supel, hepar dan lien tidak teraba,
turgor kembali cepat
Perkusi
: timpani
Auskultasi : bising usus (+) normal

Punggung
: tidak ditemukan kelainan
Anus : Eritema Natum (-)
Alat Kelamin : tidak ditemukan kelainan
Ekstremitas : akral hangat, refilling kapiler baik,
reflek fisiologis +/+, reflek patologis -/-

LABORATORIUM ANJURAN

Darah dan feses rutin.

DIAGNOSIS KERJA
Diare

akut tanpa dehidrasi


e.c susp virus

MANAJEMEN
Preventif :
Menjaga kebersihan rumah dan lingkungan
Selalu mencuci tangan sebelum makan, setelah makan,
setelah buang air
Tidak jajan pada sembarangan tempat
Makan makanan yang bergizi untuk meningkatkan daya
tahan tubuh
Perhatikan mainan anak/tangan/apapun yang masuk ke
dalam mulut anak.
Memberikan Air Susu Ibu/ASI (ASI eksklusif), Tidak
memberikan Makanan Pendamping/MP ASI terlalu dini
yang akan mempercepat bayi kontak terhadap kuman
Penyimpanan makanan dengan higienis

MANAJEMEN
Promotif :
Memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada ibu
pasien tentang pentingnya menjaga kebersihan diri dan
lingkungan
Memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada ibu
pasien tentang pentingnya mencuci tangan dengan sabun
sebelum dan sesudah makan, setelah buang air besar.
Memberikan pengetahuan kepada ibu pasien tentang halhal yang dapat menyebabkan diare, langkah-langkah
pencegahan diare, dan kapan diperlukan pengobatan
terhadap diare
Memberikan pengetahuan kepada ibu pasien dan
keluarga tentang makanan yang bersih dan bergizi.

MANAJEMEN
Kuratif :
Oralit

setiap BAB (1/2gelas)


Zinc tablet 1x20mg p.o selama 10 hari
Paracetamol sirup 3x cth I

MANAJEMEN
Rehabilitatif :
Kontrol

diare, segera bawa anak ke puskesmas


apabila bertambah parah, tidak bisa minum, atau
malas minum, atau timbul ada darah dalam
tinja, dehidarasi berat (penurunan
kesadaran/letargi, tidak mau minum, turgor
kembali lambat, mata cekung, air mata tidak
ada, tidak menagis) segera bawa ke IGD
Puskesmas/RS.

Prognosis
Quo ad vitam : bonam
Quo ad sanationam : bonam
Quo ad functionam : bonam

Dinas Kesehatan Kodya Padang


Puskesmas Lubuk Begalung
4 Maret 2014
R/ Oralit Sach
No. VI
S prn
R/ Paracetamol Syr fls No. I
S 3 dd cth I
R/ Zinc tab 20mg
No. X
S 1 dd tab I

Pro : M Ridho
Umur : 1 tahun 9 bulan

DISKUSI
Telah dilaporkan seorang anak laki laki usia 1
tahun 9 bulan dengan diagnosis diare akut tanpa
dehidrasi. Diagnosis ini ditegakkan berdasarkan
anamnesis dan pemeriksaan fisik.
Diare merupakan penyakit yang cukup sering
dialami anak anak. Di Indonesia, prevalensi diare
klinis adalah 9,0% berdasarkan riset kesehatan
dasar tahun 2010. Prevalensi diare tertinggi
diderita oleh kelompok umur 6-35 bulan karena
anak mulai aktif bermain dan berisiko terkena
infeksi.

Pasien didiagnosa dengan diare akut tanpa


dehidrasi ec. susp virus karena pada pasien
diare baru berlangsung 2 hari, anak masih mau
minum, tidak ada penurunan berat badan, dan
turgor kulit kembali baik. Pada anak anak
diare sebagian besar kasus diare disebabkan
oleh virus, ditambah lagi keluhan diare pada
pasien tidak disertai darah dan lendir dan
baunya seperti biasa.

Untuk mencari penyebab pasti diare pada


pasien bisa dianjurkan untuk pemeriksaan
feses rutin dan laboratorium darah rutin, tapi
karena terbatasnya fasilitas di Puskesmas
pemeriksaan ini tidak dilakukan.

Penatalaksanaan pada pasien ini menggunakan


rencana terapi A, karena pasien digolongkan
kepada diare tanpa dehidrasi. Penanganan diare
pada pasien dapat dilakukan di rumah. Ibu
diberitahu cara pemberian cairan tambahan,
oralit, tablet zinc, lanjutan pemberian makan, dan
kapan harus kembali atau mencari pertolongan
lebih lanjut. Sesuai pedoman penatalaksanaan
tersebut ibu dibekali 6 bungkus oralit dengan
pemberian 100ml oralit setiap kali anak BAB untuk
anak kurang dari 2 tahun dan pemberian tablet
zinc 20mg sekali sehari selama 10 hari karena anak
berusia diatas 6 bulan. tujuan pemberian zinc ini
untuk memperbaiki vili usus.

Pada pasien tidak perlu diberikan antibiotik


karena diduga disebabkan oleh virus yang
sebenarnya bersifat self limited. Pemberian
antibiotik diindikasikan pada kasus kasus
tertentu seperti disentri atau kolera. Selain itu,
juga tidak diberikan anti motilitas karena pada
anak anak obat ini dapat mengakibatkan
komplikasi seperti paralisis obstruksi sehingga
terjadi bacterial overgrowth, gangguan absorpsi
dan sirkulasi.

Prognosis pada pasien ini secara umum


adalah bonam. Penyakit ini sebenarnya dapat
sembuh sendiri asalkan asupan pasien
terjaga. Tetapi pada ibu pasien tetap
dinasehatkan untuk mencari pertolongan
lebih lanjut jika keluhan bertambah atau
terdapat tanda tanda bahaya.

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai