Anda di halaman 1dari 28

KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN

KEPERAWATAN DIARE PADA


ANAK DI PUSKESMAS KUTA
BLANG KABUPATEN BIREUEN
TAHUN 2020

ELIAWATI
1902009
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Diare adalah sebuah penyakit dimana penderita
mengalami rangsangan buang air besar yang
terus-menerus dan tinja atau feses yang masih
memiliki kandungan air berlebihan. Di dunia
diare adalah penyebab kematian paling umum
kematian balita, dan juga membunuh lebih dari 1,5
juta orang pertahun.
 Beban global diare pada balita tahun 2011 berdasarkan
WHO/UNICEF adalah 9,0% (760.000 balita meninggal)
dan 1,0% untuk kematian neonatus sedangkan
berdasarkan Center of Disease Control and Prevention
(CDC) tahun 2013, diare menyebabkan 801.000 kematian
anak setiap tahunnya atau membunuh 2.195 anak
perharinya
 Sedangkan Cakupan pelayanan penderita diare balita
secara nasional tahun 2017 dengan provinsi tertinggi
yaitu Provinsi Nusa Tenggara Barat (96,94%) Kalimantan
Utara (63,43%) Dan Kalimantan Timur (56,91%),
sedangka provinsi terendah yaitu Nusa Tenggra Timur
(17,78%), Sumatra Utara (15,40%) dan Papua Barat
(4,06%). Jumlah penderita 1.725 orang dan kematian 34
orang (Kementrian Kesehatan, 2018).
 Data dari Dinas Kesehatan Provinsi Aceh pada
tahun 2018 penderita diare semua umur yag
dilayani di sarana kesehatan sebanyak 1827
penderita dengan kasus pada balita sebanyak
607 penderita balita (Profil Kesehatan Aceh,
2018).
 Hasil penelusuran peniliti didapatkan data dari
Puskesmas Kuta Blang Kabupaten Bireuen pada
tahun 2018 sebanyak 589 penderita dengan
kasus pada anak usia 0-4 tahun sebanyak 142
penderita, dan pada tahun 2019 sebanyak 577
penderita dengan kasus pada anak usia 0-4 tahun
sebanyak 136 penderita.
Cakupan penanganan diare pada kabupatendi Aceh belum
maksimal, masih banyak terjadinya kasus diare yang
belum mendapatkan pelayanan yang memadai. Salah
satu penyebab diare pada masyarakat adalah perilaku
hidup sehat yang belum baik, masih banyak sampah yang
dibuang bukan pada tempatnya dan kebiasaan minum air
Mentah serta makan yang tidak di dahului dengan
Mencuci tangan terlebih dahulu.

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis tertarik


untuk memberikan Asuhan Kesehatan Pada dengan
Diare di Puskesmas Kuta Blang Kabupaten Bireun
Tahun 2020.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Sistem pencernaan merupakan
sautu saluran jalan makanan
nutrisi dari jalan masuk (input)
sampai dengan keluaran
(ekskresi) Secara anatomis
sistem pencernaan atau sering
disebut sistem digestivus atau
Sistem gastrointestinal terdiri
atas berbagai macam organ dari
rongga mulut sampain dengan
anus
PENGERTIAN
Menurut Kementrian Kesehatan RI (2010)
Diare adalah suatu kondisi dimana seseorang
buang air besar dengan konsistensi lembek
atau cair, bahkan dapat berupa air saja dan
Frekuensinya lebih sering (biasanya tiga kali
atau lebih) dalam satu hari
ETIOLOGI
Menurut Kemenkes RI (2010), penyebab diare
secara klinis dapat dikelompokkan menjadi 6
golongan yaitu infeksi (disebabkan oleh bakteri,
virus atau infestasi parasit), malabsorpsi, alergi,
keracuana, immunodefisiensi, dan sebab-sebab
lainnya. Diare yang disebabkan infeksi dan
keracunan merupakan penyebab yang sering
ditemukan dimasyarakat atau secara klinis.
KLASIFIKASI
Diare diklasifikasikan dalam 3 kelompok yaitu :
 Diare osmotik terjadi ketika terlalu banyak air di tarik dari
tubuh ke dalam usu perut. Jika seseorang minum cairan dengan
gula atau garam berlebihan, ini bisa menarik air dari tubuh ke
dalam usu dan menyebabkan daire osmotik
 Sekretori (noninflamatory) ini terjadi ketika tubuh melepaskan
air ke usu saat hal itu tidak seharusnya. Baik infeksi, obat-
obatan dan kondisi lain menyebabkan sekresi diare. Menurut
Black (2007) diare jenis ini terjadi saat racun menstimulasi
sekresi klorida dan mengurangi penyerapan garam dan air
(disebabkan oleh V.cholera) atau organisme lainnya yang
menghambat fungsi absorpsi dari villus dan usus halus.
 Diare eksudatif terjadi jika ada darah dan nanah dalam tinja.
Hal ini terjadi dengan penyakit radang usus, seperti penyakit
Crohn atau kolitis ulseratif
GEJALA
Gejala diare adalah tinja encer dengan frekuensi 4 kali atau lebih
Dalam sehari, yang disertai beberapa hal sebagi berikut :
Muntah
Badan lesu atau lemas
Tidak nafsu makan
Cengeng dan Gelisah
Feses cair dan berlendir, kadang disertai adanya darah
Suhu meningkat
Dehidrasi, bila dehidrasi berat akan terjadi peurunan volume dan
tekanan darah, nadi cepat dan kecil, peningkatan denyut jantung,
penurunan kesadaran dan diakhiri dengan syok.
Anus lecet, Tugor kulit menurun, Mata dan ubun-ubun cekung ,
Selaput lendir dan mulut serta kulit menjadi kering
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Diare Akut :
 Tes darah
 Kultur tinja
 Foto polos abdomen
Diare Kronis :
 Tes darah
 Mikroskopi dan kultur tinja
 Foto polos abdomen
 Endoskopi, aspirasi doudenum, dan biopsi
 Kolonoskopi dan biopsi
 Hydrogen breath test
PENATALAKSANAAN
 Mengubah pola makan
Amati makanan dan minuman yang
memperburuk kondisi anak. Tetap dengan
makanan yang telah terbukti dapat dikonsumsi
oleh anak-anak tanpa efek samping yang
berbahaya. Anak-anak yang mengalami diare
akan mengalami kesulitan mencerna produk
susu, karena itu, anda harus berhenti
mengonsumsi susu dan produk olahannya
hingga kesehatan anak membaik
 Mengonsumsi makanan dalam porsi besar bisa
membuat diare menjadi lebih buruk, karena itu,
anjurkan anak makan dalam porsi kecil secara teratur
 Dorong anak untuk melakukan diet BRAT. Salah satu
cara untuk mengurangi gejala diare adalah dengan
menambah asupan serat. Anak-anak yang menjalani
diaet BRAT hanya akan makan makanan “biasa”
seperti pisang, beras merah, saus apel, dan roti
gandum. Makanan ini dianggap lebih mudah dicerna
oleh anak-anak sehingga berpotensi menyembuhkan
diare lebih cepat. Bebrapa jenis makanan lain yang
layak diberikan kepada anak-anak adalah semacam
spageti, kacang matang, kentang tumbuk, wortel
tumbuk
Klasifikasi Tanda den gejala Pengobatan
Dehidrasi Berat Terdapat 2 atau lebih Beri cairan intravena
tanda :
- Letargis/tidak sadar
- Mata cekung
- Tidak bisa minum atau
malas minum
- Cubitan perut kembali
sangat lambat ≥ 2 detik

Dehidrasi Ringan Terdapat 2 atau lebih - Beri oralit 3 jam pertama di pusat
atau Sedang tanda : pelayanan kesehatan
- Rewel, gelisah - Beri tablet zinc selama 10 hari
- Mata cekung - Jelaskan penanganan di rumah dan
- Minum dnegan lahap atau kapan kembali segera
haus
- Cubitan kulit kemabli
dengan lambat

Tanpa Dehidrasi Tidak terdapat cukup Penanganan diare dirumah


tanda untuk - Anjurkan ibu memberi cairan
diklasifikasikan sebagai tambahan dirumah (oralit, ASI, dan
dehidrasi ringan atau lainnya)
berat - Beri tablet zinc selama 10 hari
- Lanjutkan pemberian makanan
KOMPLIKASI
 Dehidrasi (ringan, sedang, berat, hipotonik atau
hipertonik).
 Renjatan hipovolemik.
 Hipokalemia (dengan gejala meteorismus, hipotoni
otot, lemah, bradikardi, perubahan
elektrokardiogram).
 Hipoglikemia.
 Intoleransi sekunder akibat kerusakan vili mukosa
usus dan defisiensi enzim laktosa.
 Kejang yang terjadi pada dehidrasi hipertonik.
 Malnutrisi energi protein akibat muntah dan diare,
jika lama atau kronik
PENGKAJIAN
Pengkajian keperawatan adalah proses melakukan pemeriksaan /
Penyidikan yang dilakukan oleh perawat untuk mempelajari
keadaan pasiensebagai Langkah awal yang dijadikan dasar
pengambilan keputusan klinik keperawatan
PENGKAJIAN terdiri dari :
a. Identitas atau Biodata
b. Anamnesis
- Aktifitas / istirahat
- Sirkulasi
- Integritas Ego
- Eliminasi
- Hygiene
- Nyeri / kenyamanan
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan
kehilangan volume cairan (mis : mutah, diare)
2. Ketidakseimbagan nutrisi kurang dari kebutuha
tubuh berhubungan dengan kehilangan nafsu
makan, mual dan muntah.
3. Hipertermi berhubungan dengan dehidrasi, proses
penyakit atau trauma.
4. Nyeri berhubungan dengan proses inflamasi
5. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan
kelemahan / keletihan
BAB III

METODE PENULISAN
 RANCANGAN STUDI KASUS

Jenis penulisan ini adalah deskriptif dengan


bentuk pendekatan studi kasus untuk
mengeksplorasi masalah “asuhan keperawatan
anak dengan diagnosa diare” dengan
pendekatan yang digunakan adalah
pendekatan asuhan keperawatan yang
meliputi pengkajian, diagnosa keperawatan,
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.
 SUBYEK STUDI KASUS
Subjek dalam penelitian ini adalah pasien Diare yang
berada di ruang rawat inap Puskesmas Kuta Blang
Kabupaten Bireuen. Adapun kriteria inklusi dan eksklusi
sebagai berikut.
a. Kriteria inklusi
- Pasien anak usia 0-5 tahun yang mengalami Diare
- Pasien anak di rawat di ruang rawat inap puskesmas
kuta blang
- Pasien anak yang didampingi oleh orang tua/keluarga
- Bersedia menjadi informan
b. Kriteria eksklusi
- Pasien dewasa
- Tidak bersedia untuk diteliti
 DEFINISI OPERASIONAL
Diare adalah buang air besar (defekasi) dengan
tinja berbentuk cair atau setengah cair (setengah
padat), kandungan air tinja lebih banyak daripada
biasanya lebih dari 200 gram atau 200 ml/24 jam .
 LOKASI DAN WAKTU
Studi kasus ini akan dilakukan di Ruang rawat
inap Puskemas Kuta Blang Kabupaten Bireuen
dalam waktu selama 3-5 hari. Waktu penulisan
dari 20 April sampai 20 Juli 2020.
 PROSEDUR PENULISAN
Studi kasus ini diawali dengan penyusunan penulisan
sebagai acuan dalam asuhan keperawatan pada
pasien anak dengan diare, kemudian dilakukan
informed consent untuk mendapatkan persetujuan
tindakan asuhan keperawatan yang akan dilakukan
dan melakukan bina hubungan saling percaya
terhadap anak dan orangtua/wali sebelum melakukan
pengkajian yang meliputi anamnesis dan
pemeriksaan fisik. Kemudian pengangkatan diagnosa
setelah dilakukan pengkajian, menyusun rencana
tindakan keperawatan dan melakukan tindakan
keperawatan kepada pasien anak sebelum dilakukan
evaluasi atas tindakan keperawatan yang dilakukan.
 PENGUMPULAN DATA
1. Metode Pengumpulan Data
a. Wawancara
Menanyakan identitas pasien, menanyakan keluhan utama,
menanyakan riwayat penyakit sekarang, dahulu dan
riwayat penyakit keluarga.
b. Observasi dan monitor
c. Pem. Fisik (inspeksi, palpasi, perkusi,auskultasi)
d. Dokumentasi laporan asuhan keperawatan.
2. Instrumen Pengumpulan Data
Alat atau instrumen pengumpulan data menggunakan
format pengkajian asuhan keperawatan sesuai ketentuan
yang berlaku dan lembar observasi yang telah di
modifikasi.
 KEABSAHAN DATA
a. Data primer
Sumber data yang dikumpulkan dari pasien atau keluarga yang
dapat memberikan informasi yang lengkap tentang masalah
kesehatan dan keperawatan yang dihadapinya.
b. Data sekunder
Sumber data yang dikumpulkan dari catatan pasien (perawatan
atau rekam medis pasien) yang merupakan penyakit dan
perawatan pasien dimasa sekarang maupun dimasa lalu.
 ANALISA DATA
Pengumpulan data menggunakan analisis deskriptif. Analisis
deskriptif adalah metode yang digunakan untuk menganalisis
data dengan cara mendeskripsikan data yang terkumpul untuk
membuat suatu kesimpulan.
Hasil analisa akan menghasilkan kesimpulan berupa diagnosa
keperawatan baik aktual, resiko maupun potensial.
 ETIKA STUDI KASUS
 Informed consent (informasi untuk responden)
Informed consent merupakan cara persetujuan
antara peneliti dengan informan dengan
memberikan persetujuan melalui imform consent
 Anonimity (tanpa nama)
Pada aspek ini peneliti tidak mencantumkan
nama responden pada kuesioner dan hanya
diberikan kode atau nomor responden.
 Confidentiality (kerahasiaan infromasi)
Semua informasi yang telah dikumpulkan dari
responden dijamin kerahasiaannya oleh peneliti.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai