Anda di halaman 1dari 32

Asuhan Keperawatan

Pada Anak dengan Diare

Tety Mulyati Arofi, S.Kep., Ns., M. Kep.


Apakah pendapat/anggapan di
bawah ini benar?

1. Mencret adalah tanda bahwa anak akan bertambah besar.


2. Mencret adalah tanda bahwa anak akan tumbuh gigi.
3. Mencret adalah tanda bahwa anak akan segera bisa berjalan.
4. Mencret disebabkan oleh roh jahat.
Definisi
 buang air besar yang tidaknormal atau
bentuk tinja encer,frekuensi lebih banyak
dari frekuensi biasanya
 Neonatus →frekuensi buang air besar
frekuensi buang air besar> 4 x
 (bayi >1 bulan dan anak →frekuensinya 3x
 Bayi (ASI) → tidakjarang frekuensi
defekasinya > 3- 4 x sehari
→tidak disebut diare (fisiologis )
Bila seorang anak defekasinya < 3x sehari →
konsistensi encer →diare
WHO
 Defekasi encer > 3 x sehari dengan/ tanpa darah
dan/ atau lendir dalam tinja
 Diare akut → diare yang terjadi secara
mendadak dan berlangsung < 7 hari pada bayi
dan anak yang sebelumnya sehat.
I N G A T !!!!
 Diare adalah salah satu penyebab utama kematian pada
balita
 Apapun sebabnya, diare adalah penyakit
 Apapun sebabnya, diare sangat berbahaya
 Diare bila tidak diatasi dengan tepat dapat
mengakibatkan kematian !!!
Etiologi
1.Infeksi
a.Infeksi Enteral
Meliputi :
- infeksi bakteri: Vibrio, E. Coli, Salmonella,
Shigella, Bacillus cereus,Clostridium
perfringens
- infeksi virus: Enterovirus (virus Echo,
Coxsackie), Adenovirus, Rotavirus
- Infeksi parasit: cacing (Ascaris, Trichiuris,
Oxyuris), Protozoa (Entamoeba
histolytica, jamur (candida albicans)
Etiologi

b. Infeksi Parenteral
Infeksi di bagian tubuh lain di luar
alat pencernaan (OMA,
tonsilofaringitis,bronchopneumonia,
enchepalitis)
terutama terdapat pada bayi dan
anak< 2 tahun
Etiologi
2. Malabsorbsi
a. Malabsorbsi karbohidrat
bayi dan anak yang tersering ialah
intoleransi
laktosa
b.Malabsorbsi lemak
c.Malabsorbsi Protein
3.Makanan (basi, beracun, alergi terhadap
makanan)
4.Immunodefisiensi
5.Psikologis : Rasa takut dan cemas
Mekanisme dasar yang
menyebabkan timbulnya
diare:
1.Gangguan osmotik
Makanan/zat tidak dapat diserap →tekanan
osmotik dalam rongga usus meningkat →
pergeseran air dan elektrolit ke dalam rongga
usus
Isi rongga usus yang berlebihan → merangsang
usus untuk mengeluarkannya → diare
2. Gangguan sekresi
Rangsangan tertentu ( toksin ) pada dinding
usus → peningkatan sekresi air dan elektrolit ke
dalam rongga usus → diare sekretorik timbul
karena terdapat peningkatan isi rongga usus

3. Gangguan motilitas usus


Hiperperistaltik → berkurangnya kesempatan
usus untuk menyerap makanan → diare.
Bila peristaltik usus menurun → bakteri tumbuh
berlebihan → diare
Manifestasi Klinik

 Rewel, gelisah, suhu tubuh meningkat


 Nafsu makan menurun
 Tinja cair mungkin disertai lendir dan atau darah
 Warna tinja → kehijau-hijauan (tercampur
empedu)
 Anus dan daerah sekitarnya lecet ( sering
defekasi)
Manifestasi Klinik

 Muntah (sebelum/ sesudah diare) → lambung


meradang atau ketidakseimbangan asam basa
dan elektrolit
 Kehilangan banyak cairan dan elektrolit →
dehidrasi (BB turun, turgor kulit berkurang, mata
dan ubun-ubun besar cekung, selaput lendir bibir
dan mulut serta kulit tampak kering)
Faktor Resiko Diare

 Kuman penyebab diare


 Keadaan gizi
Malnutrisi → korelasi positif dengan lama dan
beratnya diare, menurunnya aktifitas enzim
usus & hilangnya integrasi usus
 Higiene dan sanitasi
 Sosial budaya
Pemberian makanan tambahan yang terlalu
dini dan tidak tepat ( faktor penting ) →Diare
 Sosial ekonomi
Klasifikasi Dehidrasi

A. Derajat Dehidrasi Menurut Jumlah Cairan yang


Hilang
1. Dehidrasi Ringan
Kehilangan cairan 5 % Berat Badan
2. Dehidrasi Sedang
Kehilangan cairan 5- 10 % Berat Badan
3. Dehidrasi Berat
Kehilangan cairan >10 % Berat Badan
Tanda Dehidrasi

Dehidrasi ringan/sedang
Terdapat 2 atau lebih dari tanda – tanda berikut:
 Gelisah,rewel/mudah marah
 Mata cekung
 Haus, minum banyak
 Cubitan kulit perut kembalinya lambat
Dehidrasi berat
terdapat 2 / lebih dari tanda-tanda berikut:
 Letargi atau tidak sadar
 Mata cekung
 Tidak bisa minum/ malas minum
 Cubitan kulit perut kembalinya sangat lembat
Terapi Diare

 Dasar pengobatan diare :


1. Pemberian cairan
2. Dietetik ( pemberian makanan)
3. Obat-obatan
Bagaimana mengatasi
diare?
Prinsip pengobatan diare adalah :
1. Mengganti cairan yang keluar. Oleh karena itu
berikan :
a. Larutan oralit/larutan gula garam, atau
b. Cairan dari bahan makanan, seperti sup, air
tajin dan minuman yoghurt (susu asam), atau
c. Air putih masak,
d. Bila anak berusia kurang dari 6 bulan dan
masih diberi

ASI, teruskan pemberian ASI. Sebagai


tambahan
Berikan larutan oralit atau air putih masak.
Cara membuat larutan gula garam (LGG)
- Gula 1 sendok teh penuh
- Garam ¼ sendok teh
- Air masak 1 gelas (atau air teh 1 gelas)
- Campuran bahan-bahan tersebut diaduk
sampai
larut benar

Cara membuat larutan oralit


- Bubuk oralit 1 bungkus dilarutkan ke
dalam 1 gelas air masak (atau 1 gelas air
teh)
- Aduk sampai semua bubuk larut
- Baca petunjuk lebih lanjut pada bungkus
Teruskan pemberian makanan :
 Berikan ASI lebih sering
 Bila tidak minum ASI, berikan susu yang biasa diminum
 Bila anak berumur 6 bulan atau lebih dan/atau sudah
mendapatkan makanan padat, berikan juga: Tepung
padi-padian atau makanan dari tepung lainnya yang
dicampur dengan kacang-kacangan, sayuran, daging
atau ikan dan ditambah sedikit minyak.
 Sari buah segar atau pisang yang dihaluskan, makan
yang baru dibuat, dimasak dan ditumbuk atau
dihaluskan dengan baik
 Pemberian makanan sedikit demi sedikit tapi sering
(paling kurang 6 kali sehari)
 Anak diberi makan dengan jumlah yang lebih banyak
setiap hari selama 2 minggu setelah diare berhenti
 Bila tidak diberikan oleh petugas kesehatan, jangan
berikan obat-obatan
Segera bawa ke dokter/puskesmas, jika
salah satu tanda dibawah ini ditemui:
• TIDAK MEMBAIK DALAM 3 HARI
• TINJA CAIR KELUAR AMAT SERING
• MUNTAH BERULANG-ULANG
• SANGAT HAUS
• TIDAK MAU MAKAN ATAU MINUM SEPERTI BIASANYA
• DEMAM
• ADA DARAH ATAU LENDIR DALAM TINJA
• ANAK TERLIHAT SANGAT LEMAH
• DIDAPATI SATU ATAU LEBIH TANDA-TANDA DEHIDRASI
(KEKURANGAN CAIRAN)
Bagaimana mencegah terjadinya
diare?
 Bayi sampai umur 6 bulan hanya diberi ASI saja
(ASI eksklusif)
 Rebus dahulu botol susu atau dot sebelum
diberikan kepada bayi
 Cuci tangan dengan sabun sebelum makan
 Sayuran, buah dan bahan makanan harus dicuci
sebelum dimasak atau dimakan
 Selalu minum air yang telah direbus (air masak
atau air matang)
 Memasak makanan dengan cara yang benar
 Makanan harus dilindungi dari hinggapan lalat
dan kecoa
Asuhan
Keperawatan
TETY MULYATI AROFI
Pengkajian Keperawatan

Riwayat keperawatan
 Awal serangan: gelisah, suhu tubuh
meningkat, anoreksia kemudian
timbul diare.
 Keluhan utama: feses semakin cair,
muntah, kehilangan banyak air dan
elektrolit terjadi gejala dehidrasi, BB
menurun, tonus dan turgor kulit
berkurang, selaput kadir mulut dan
bibir kering, frekuensi BAB lebih dari 4x
dengan konsisten encer.
Pemeriksaan Penunjang

 1. Darah Ht meningkat, leukosit menurun


 2. Feses Bakteri atau parasit
 3. Elektrolit Natrium dan Kalium menurun
 4. Urinalisa Urin pekat, BJ meningkat
 5. Analisa Gas Darah Antidosis metabolik (bila
sudah kekurangan cairan)
Pemeriksaan fisik

 a). Lemah, gelisah


 b). Penurunan lemak / masa otot,
penurunan tonus
 c). Penurunan turgor, pucat, mata
cekung
 d). Nyeri tekan abdomen
 e). Urine kurang dari normal
 f). Hipertermi
 g). Hipoksia / Cyanosis,Mukosa
kering,Peristaltik usus lebih dari normal.
Diagnosis Keperawatan

 Diare
 Hipovolemia
 Nyeri akut
 Defisit nutrisi
 Hipertermi
 Gangguan integritas kulit
Intervensi Keperawatan

Intervensi Utama
 Manajemen Diare
 Pemantauan Cairan
Intervensi Pendukung
Tujuan dan Luaran
keperawatan
Diare membaik
 Distensi abdomen menurun
 Nyeri abdomen menurun
 Frekuensi BAB membaik
 Peristaltik usus membaik
Rencana Keperawatan
Pemantauan Cairan
 Observasi
 Monitor frekuensi dan kekuatan nadi
 Monitor tekanan darah
 Monitor berat badan
 Monitor waktu pengisian kapiler
 Monitor elastisitas atau turgor kulit
 Monitor jumlah, warna dan berat jenis urin
 Monitor intake dan output
 Identifikasi tanda hopovolemia
Rencana Keperawatan
Pemantauan Cairan
 Terapeutik
 Atur interval waktu pemantauan sesuai kondisi
pasien
 Dokumentasi hasil pemantauan
 Edukasi
 Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan
 Informasikan hasilan pemantauan

Anda mungkin juga menyukai