0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
7 tayangan3 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang penyakit diare, termasuk penyebabnya (infeksi bakteri, virus, parasit), gejalanya, data kasus per bulan, terapi pengobatan, dan cara pencegahannya seperti mengonsumsi cairan yang cukup, makanan lembut, serta pola hidup bersih. Disebutkan pula bahwa prevalensi diare pada anak di Indonesia tinggi, sehingga diperlukan pencegahan melalui ASI, air bersih, dan menc
Dokumen tersebut membahas tentang penyakit diare, termasuk penyebabnya (infeksi bakteri, virus, parasit), gejalanya, data kasus per bulan, terapi pengobatan, dan cara pencegahannya seperti mengonsumsi cairan yang cukup, makanan lembut, serta pola hidup bersih. Disebutkan pula bahwa prevalensi diare pada anak di Indonesia tinggi, sehingga diperlukan pencegahan melalui ASI, air bersih, dan menc
Dokumen tersebut membahas tentang penyakit diare, termasuk penyebabnya (infeksi bakteri, virus, parasit), gejalanya, data kasus per bulan, terapi pengobatan, dan cara pencegahannya seperti mengonsumsi cairan yang cukup, makanan lembut, serta pola hidup bersih. Disebutkan pula bahwa prevalensi diare pada anak di Indonesia tinggi, sehingga diperlukan pencegahan melalui ASI, air bersih, dan menc
1. Penyakit diare ada karena apa? Infeksi bakteri dan parasit, virus, bakteri dan jamur. Diare non infeksius terjadi karena keracunan makanan, alergi, intoleransi laktosa, dan setres beberapa jenis agen infeksi bakteri yang dapat menyebabkan diare adalah: salmonella, shigella, vibro, campylobacter, bernama clostridirium difficile yang dapat menyebabkan diare pada pengobatan antibiotik jangka panjang rumah sakit. 2. Bagaimana penyakit itu terjadi? Gangguan osmotik (makanan yang tidak dapat diserap akan menyebabkan tekanan osmotik dalam rongga usus meningkat sehingga terjadi pergeseran air dan elektrolit kedalam rongga usus, isi rongga usus berlebihan sehingga timbul diare). 3. Data jumlah kasus penyakit diare - Januari sejumlah 61 orang - Februari sejumlah 59 orang - Maret sejumlah 61 orang - April sejumlah 63 orang - Mei sejumlah 59 orang - Juni sejumlah 55 orang - Juli sejumlah 63 oarang - Agustus sejumlah 52 orang - September 63 orang - Oktober 60 orang - November 70 orang - Desember 69 orang 4. Gambaran fisiologi yang terjadi ketika mengalami penyakit diare, mulai dari gejala hingga jatuh sakit. - fases lembek dan cair - Nyeri dan kram perut - Mual dan muntah - Nyeri kepala - Kehilangan nafsu makan - Haus terus menerus - Darah pada fases Dehpidrasi merupakan gejala paling umum yang menyertai diare. Pada anak-anak, diare dapat di tandai dengan jarang buang air kecil, mulut kering, serta menangis tanpa mengeluarkan air mata. Pada keadaan dehidrasi berat, anak dapat terlihat cenderung mengantuk, tidak responsive, mata cekung, serta kulit perut yang di cubit tidak kembali dengan cepat. Sedangkan tanda dehidrasi pada orang dewasa, anatara lain kelelahan dan tidak bertenaga, kehilangan nafsu makan, pusing, mulut kering, serta nyeri kepala. 5. Terapi pengobatan dini dan seterusnya termasuk pola hidup seperti apa yang harus diterapkan? - Terapi mandiri Sebagian besar kasus diare dapat pulih dengan sendirinya dalam beberapa hari. Namun, ada beberapa terapi yang dapat dilakukan oleh penderita dirumah untuk meredakan gejala. - Meningkatkan konsumsi cairan (rehidrasi) Mengganti cairan yang hilang dan elektrolit adalah salah satu kunci penting dalam penanganan diare. Hal ini juga bertujuan untuk mencegah terjadinya dehidrasi. Caranya adalah dengan mengonsumsi cairan sebanyak-banyaknya, bisa berupa air putih,jus, atau kaldu. - Mengonsumsi obat anti diare Obat anti diare dapat membantu mengurangi frekuensi buang air besar dan mendapatkan tinja. Ada beberapa obat anti diare yang dijual bebas diapotik yaitu: 1. Attapulgite 2. Pektin 3. Kaolin Meski dijual bebas, penggunaan obat tersebut sebaiknya tetap disertai konsultasi dengan dokter. Anda bisa menanyakan kepada dokter mengenai penggunaan obat yang tepat melalui fitur. - Mengonsumsi makanan yang tepat Pendrita diare juga dianjurkan untuk mengonsumsi makanan yang mengandung banyak air, seperti sup. Penderita juga disarankan untuk mengonsumsi makanan yang lunak sehingga lebih mudah cerna. - Bagaimana cara mencegah diare Telah disebutkan sebelumnya, penyebab diare lebih disebabkan kurangnya prilaku hidup bersih dan sehat. Untuk itu,pencegahannya adalah dengan menerapkan polah hidup bersih dan sehat, baik dirumah maupun lingkungan tempat tinggal. Salah satu contohnya adalah buang air besar ditoilet,tidak dikali atau sembarang tempat. Kemudian biasakan mencuci tangan sebelum makan dan sesudah buang air. Pada anak,orang tua disarankan untuk membersihkan tangan dan telapak anak secara teratur serta menyusuinya selama mungkin dengan ASI, disamping makanan lainnya sesuai umur. Bayi yang minum susu botol lebih mudah diserang diare dari pada yang minum ASI. 6. KESIMPULAN 1. Pravelensi diare pada anak di indonesia tahun 2018 adalah 6,85% dengan insiden tertinggi pada kelompok usia 12-23 bulan. 2. Pencegahan diare pada anak dapat dilakukan dengan pemberian ASI, penyediaan air bersih, pencegahan pencemaran air dan pembiasaan cuci tangan. 7. Referensi Healthline. Diakses pada 2022. What causes diarrhea? Mayo clinic. Diakses pada 2022. Disease and conditions. Puskesmas teja timur pada 2022 WebMD. Diakses pada 2022. Digestive disorder. Treatment for diarrhe. Medine plus. Diaskes pada 2022. Diarrhe