Anda di halaman 1dari 14

DIARE

MATERI PENYULUHAN PENYAKIT DIARE


Pengertian Diare

• Diare adalah berak encer atau cair sebanyak 3


kali atau lebih dalam 24 jam. diare merupakan
suatu penyakit yang dapat menyerang siapa
saja,frekuensi buang air besar yang berlangsung
secara terus menerus dapat mengakibatkan
tubuh menjadi kekurangan cairan. kondisi
seperti ini dapat mengancam jiwa, penanganan
pertama harus segera dilakukan untuk
mencegah hal-hal yang tidak di inginkan
Penyebab Diare
a. Minum air tidak dimasak
b. Makan jajanan kurang bersih
c. Makan dengan tangan yang kotor
d. Berak disembarang tempat
e. Menggunakan air kotor untuk keperluan sehari-hari
f. Makanan tidak ditutup sehingga dihinggapi lalat dan
terkena debu dan kotoran
g. Ikan, jamur atau singkong dan makan makanan yang
mengandung racun
h. Makanan dan minuman yang basi atau menggunakan zat
pewarna berlebihan
Tanda Dan Gejala Diare
a. Berak encer atau cair lebih dari 3 kali dalam
24 jam
b. Gelisah dan rewel
c. Badan lemah dan lesu
d. Muntah-muntah
e. Rasa haus
f. Menurunnya nafsu makan
Bahaya Diare
a. Zat-zat gizi hilang dari tubuh
b. Penderita akan kehilangan cairan tubuh
c. Seseorang dengan diare tidak merasa lapar
d. Penderita tersebut menjadi lesu dan lemas
e. Penderita dapat meninggal bila kehilangan
cairan tubuh lebih banyak
Pencegahan Diare
• Berikan hanya ASI selama 4 – 6 bulan pertama dan
teruskan menyusui paling kurang selama tahun pertama..
• Berikan makanan penyapih bergizi yang bersih pada 4 – 6
bulan.
• Berikan makanan yang baru dimasak dengan baik dengan
menggunakan air bersih.
• Semua anggota keluarga mencuci tangannya dengan air
sabun sebelum makan, sebelum menyiapkan makanan
dan setelah berak.
• Secepatnya membuang tinja anak kecil ke kakus.
Perlukah Antibiotik pada Pengobatan Diare Anak?

By. Sarwoto.Amd.Kep
Hingga saat ini sebagian masyarakat bahkan sebagian klinisi yang masih
meyakini bahwa pengobatan diare pada anak tidak akan mantap bila tidak
disertai antibiotika. Antibiotik bukan obat penyembuh segala penyakit.
Bijaksanalah dalam mengunakan obat yang mengandung antibiotik. Terlalu
sering meminumnya justru membuat bakteri kebal terhadap antibiotik.
Secara umum, penatalaksanaan diare akut bukan dengan pemberian
antibiotika atau obat lainnya. Tetapi ditujukan untuk mencegah dan
mengobati, dehidrasi, gangguan keseimbangan elektrolit, malabsorpsi
akibat kerusakan mukosa usus, penyebab diare yang spesifik, gangguan
gizi serta mengobati penyakit penyerta. Diare masih menjadi masalah
kesehatan nasional karena angka kejadian dan angka kematian masih
tinggi. Balita di Indonesia rata-rata mengalami diare 2-3 kali per tahun.
Angka kematian tertinggi terutama pada anak umur 1-4 tahun.
Kapan disebut diare?

Anak dinyatakan menderita diare bila buang air


besar "lebih encer" dan "lebih sering" dari
biasanya. Selain "cairan", tinja anak diare dapat
mengandung, lendir dan darah, tergantung pada
penyebabnya. Gejala ikutan lainnya adalah demam
dan muntah. Kadangkala gejala muntah dan demam
mendahului gejala mencretnya. Gejala-gejala ini
diikuti dengan badan lesu dan lemas, bahkan
mungkin penurunan berat badan yang cepat.
Apa Penyebab diare ???
• Infeksi oleh bakteri, virus (sebagian besar diare pada bayi
dan anak disebabkan oleh infeksi rotavirus) atau parasit.
• Alergi terhadap makanan atau obat tertentu terutama
antibiotik.
• Infeksi oleh bakteri atau virus yang menyertai penyakit lain
seperti: Campak, Infeksi telinga, Infeksi tenggorokan,
Malaria, dll.
• Pemanis buatan.
• Pada bayi saat dikenalkan dengan MPASI seringkali memiliki
efek samping diare karena perut kaget dengan makanan dan
minuman yang baru dikenal lambungnya.
• Intoleransi makanan
• Kurangnya kebersihan lingkungan
Tidak Perlu Antibiotika
• Sebagian besar kasus diare tidak memerlukan pengobatan
dengan antibiotika oleh karena pada umumnya sembuh sendiri.
Antibiotika hanya diperlukan pada sebagian kecil penderita
diare misalnya kholera, shigella, sedangkan penyebab terbesar
dari diare pada anak adalah virus (Rotavirus), yang tidak
memiliki respon terhadap pemberian antibiotika

• Kecuali pada bayi berusia di bawah 2 bulan karena potensi


terjadinya sepsis oleh karena bakteri mudah mengadakan
translokasi kedalam sirkulasi, atau pada anak/bayi yang
menunjukkan secara klinis gejala yang berat serta berulang atau
yang menunjukkan gejala diare dengan darah dan lendir yang
jelas atau gejala sepsis.
Pengobatan yang diberikan
Rekomendasi dari WHO dan Unicef sebagai
tatalaksana diare, yaitu:
1. Penggunaan oralit formula baru (osmolaritas
rendah) dan cairan rumah tangga
2. Lanjutkan pemberian ASI
3. Lanjutkan pemberian makanan
4. Pemberian suplementasi Zinc selama 10 – 14
hari
5. Penggunaan antibiotika yang selektif, sesuai
dengan penyebab diare
Penanganan umum anak diare

• Makan dan Minum Untuk bayi dan balita yang masih diberi ASI, teruskan
minum ASI (Air Susu Ibu). Bagi anak yang sudah tidak minum ASI, makan
dan minum seperti biasa untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang

a) Oralit Berikan oralit untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang


b) Segera periksakan anak ke dokter bila diare lebih dari 12 jam atau bila bayi
anda tidak mengompol dalam waktu 8 jam, suhu badan lebih dari 39°C,
terdapat darah dalam tinjanya, mulutnya kering atau menangis tanpa air
mata, dan luar biasa mengantuk atau tidak ada respon.
c) Secara umum penanganan diare akut ditujukan untuk
mencegah/menanggulangi dehidrasi serta gangguan keseimbangan
elektrolit dan asam basa
d) Terapi Cairan Yang paling utama penanganan diare adalah pemberian
terapi cairan. Pelaksanaan pemberian terapi cairan dapat dilakukan secara
oral atau parenteral
TERIMA KASIH

SEMOGA BERMANFAAT

Anda mungkin juga menyukai