Anda di halaman 1dari 10

PENGUKURAN INTAKE DAN OUTPUT

CAIRAN (NURUL ABSHAARI)

A. Pengertian Pengukuran Intake dan Output


1. Pengukuran Intake adalah suatu tindakan mengukur jumlah cairan yang masuk ke dalam tubuh ( asupan ).
Intake/asupan cairan untuk kondisi normal pada orang dewasa adalah kurang lebih 2500 cc perhari. Asupan
cairan dapat langsung berupa cairan atau ditambah dari makanan lain.
Tabel Kebutuhan Air Berdasarkan Umur dan Berat Badan :

Umur Kebutuhan Air


Jumlah air dalam 24 jam ml / kg berat badan
3 hari 250 – 300 80 – 100
1 tahun 1150 – 1300 120 – 135
2 tahun 1350 – 1500 115 – 125
4 tahun 1600 – 1800 100 – 110
10 tahun 2000 – 2500 70 – 85
14 tahun 2200 – 2700 50 – 60
18 tahun 2200 – 2700 40 – 50
Dewasa 2400 - 2600 20 - 30

2. Pengukuran Output adalah suatu tindakan mengukur jumlah cairan yang keluar dari tubuh ( haluaran ).
Output/pengeluaran cairan sebagai bagian dalam mengimbangi asupan cairan pada orang dewasa, dalam kondisi
normal adalah kurang lebih 2300 cc. Jumlah air yang paling banyak keluar berasal dari ekskresi ginjal (berupa
urien), sebanyak kurang lebih 1500 cc perhari pada orang dewasa.
B. Tujuan
1. Menentukan status keseimbangan cairan tubuh klien
2. Menentukan tingkat dehidrasi klien
3. Memudahkan kontrol terhadap keseimbangan cairan elektrolit.
4. Memberikan data untuk menunjukan efek diuretic atau terapan rehidrasi.
C. Indikasi
1. Turgor kulit buruk
2. Edema
3. Tekanan darah sangat rendah atau tinggi
4. Gagal jantung kongestif
5. Dispnea
6. Penurunan haluaran urine
7. Infus intravena
D. Alat dan Bahan
1. Wadah ukur 1000 ml
2. Botol air ukur
3. Cangkir ukur
4. Timbangan
5. Sarung tangan tidak steril
6. Pena atau pita penanda
E. Prosedur
1. Prosedur Tindakan
a. Tentukan jumlah cairan yang masuk ke dalam tubuh klien, terdiri atas :
Air minum
Air dalam makanan
Air hasil oksidasi (metabolisme)
Cairan intravena
b. Tentukan jumlah cairan yang keluar dari tubuh klien, terdiri atas:
Urine
Kehilangan cairan tanpa disadari (insensible water liss) IWL yang terjadi melalui : Paru dan kulit
Keringat
Feses
Muntah
c. Tentukan keseimbangan cairan tubuh klien dengan menggunakan rumus:
Keseimbangan cairan tubuh = asupan – haluaran

Hal-hal yang perlu diperhatikan :


• Rata-rata cairan perhari
Air minum : 1500 – 2500 ml
Air dari makanan : 750 ml
Air hasil oksidasi (metabolisme): 200 ml
• Rata-rata haluaran cairan perhari
Urine : 1400 – 1500 ml
IWL 
- Paru : 350 - 400 ml
- Kulit : 350 – 400 ml
Keringat : 100 ml
Feses : 100 – 200 ml
• IWL
Dewasa : 15 cc/kg BB/hari
Anak : (30 – usia (tahun) )cc/kgBB/hari
Jika ada kenaikan suhu : IWL = 200 (suhu badan sekarang-
36,80 C )

2. Prosedur Perhitungan
a) Mencari Input
• Perhitungan makanan
• Perhitungan infus
• Perhitungan air
• Perhitungan metabolisme
Rumus metabolisme

b) Mencari Output
• Perhitungan feses
• Perhitungan IWL
• Perhitungan urine
Rumus urine

Hasil-hasil pengeluaran cairan (Output) terdiri atas:


1. Urine
Proses pembentukan urine terjadi di ginjal dan dikeluarkan melalui vesika urinaria ( kandung kemih ).Proses ini
merupakan proses pengeluaran cairan tubuh (output) yang utama.Cairan dalam ginjal disaring pada glomerulus
dan dalam tubulus ginjal untuk kemudian diserap kembali ke dalam aliran darah. Hasil ekskresi terakhir proses
ini adalah urine.
Jika terjadi penurunan volume dalam sirkulasi darah, reseptor atrium jantung kiri dan kanan akan mengirimkan
impuls ke otak, kemudian otak akan mengirimkan impuls kembali ke ginjal dan memproduksi ADH sehingga
memengaruhi pengeluaran urine.
Dalam kondisi normal output urine sekitar 1400-1500 ml per 24 jam, atau sekitar 30-50 ml per jam pada orang
dewasa. Pada orang yang sehat kemungkinan produksi urine bervariasi dalam setiap harinya, bila aktivitas
kelenjar keringat meningkat maka produksi urine akan menurun sebagai upaya tetap mempertahankan
keseimbangan dalam tubuh.
2. IWL (Insesible Water Loss)
IWL terjadi melalui paru-paru dan kulit. Melalui kulit dengan mekanisme diffusi. Pada orang dewasa normal
kehilangan cairan tubuh melalui proses ini adalah berkisar 300-400 ml per hari, tetapi bila proses respirasi atau
suhu tubuh meningkat maka IWL dapat meningkat.
3. Keringat
Berkeringat terjadi sebagai respon terhadap kondisi tubuh yang panas, respon ini berasal dari anterior
hypotalamus, sedangkan impulsnya ditransfer melalui sumsum tulang belakang yang dirangsang oleh susunan
syaraf simpatis pada kulit. Keringat banyak mengandung garam, urea, asam laktat, dan ion kalium. Banyaknya
jumlah keringat yang keluar akan memengaruhi kadar natrium dalam plasma.
4. Feses
Feses yang keluar mengandung air dan sisanya berbentuk padat. Pengeluaran air melalui feses merupakan
pengeluaran cairan yang paling sedikit jumlahnya. Jika cairan yang keluar melalui feses jumlahnya berlebihan,
maka dapat mengakibatkan tubuh menjadi lemas. Pengeluaran air melalui feses berkisar antara 100-200 ml per
hari, yang diatur melalui mekanisme reabsorbsi di dalam mukosa usus besar (kolon).

B. Rumus Menghitung IWL


C.
D. Rumus Menghitung IWL ( Insensible Water Loss)

*Rumus menghitung balance cairan


E.
F. CM – CK – IWL
G.
H. Ket:
I. CM : Cairan Masuk
J. CK : Cairan Keluar
K.
L. *Rumus IWL
M.
N. IWL = (15 x BB )
O. 24 jam
P. Cth: Tn.A BB 60kg dengan suhu tubuh 37⁰C
Q.
R. IWL = (15 x 60 ) = 37,5 cc/jam
S. 24 jam
T.
U. *kalo dlm 24 jam ----> 37,5 x 24 = 900cc
V.
W. *Rumus IWL Kenaikan Suhu
X.
Y. [(10% x CM)x jumlah kenaikan suhu] + IWL normal
Z. 24 jam
AA.
BB. Cth: Tn.A BB 60kg, suhu= 39⁰C, CM= 200cc
CC.
DD. IWL = [(10%x200)x(39⁰C-37⁰C)] + 37,5cc
EE. 24 jam
FF. = (20x2) + 37,5cc
GG. 24
HH. = 1,7 + 37,5 = 39cc/jam
II.
JJ. Tehnik Menghitung Balance Cairan (Anak)
KK. Menghitung Balance cairan anak tergantung tahap umur, untuk menentukan Air Metabolisme, menurut Iwasa
M, Kogoshi S dalam Fluid Tehrapy Bunko do (1995) dari PT. Otsuka Indonesia yaitu:
LL. Usia Balita (1 - 3 tahun) : 8 cc/kgBB/hari
MM. Usia 5 - 7 tahun : 8 - 8,5 cc/kgBB/hari
NN. Usia 7 - 11 tahun : 6 - 7 cc/kgBB/hari
OO. Usia 12 - 14 tahun : 5 - 6 cc/kgBB/hari
PP.
QQ. Untuk IWL (Insensible Water Loss) pada anak = (30 - usia anak dalam tahun) x cc/kgBB/hari
RR. Jika anak mengompol menghitung urine 0,5 cc - 1 cc/kgBB/hari
SS.
TT. CONTOH :
UU. An X (3 tahun) BB 14 Kg, dirawata hari ke dua dengan DBD, keluhan pasien menurut ibunya: "rewel, tidak nafsu
makan; malas minum, badannya masih hangat; gusinya tadi malam berdarah" Berdasarkan pemeriksaan fisik
didapat data: Keadaan umum terlihat lemah, kesadaran composmentis, TTV: HR 100 x/menit; T 37,3 °C; petechie
di kedua tungkai kaki, Makan /24 jam hanya 6 sendok makan, Minum/24 jam 1000 cc; BAK/24 jam : 1000 cc,
mendapat Infus Asering 1000 cc/24 jam. Hasil pemeriksaan lab Tr terakhir: 50.000. Hitunglah balance cairan
anak ini!
VV.
WW. Input cairan: Minum : 1000 cc
XX. Infus : 1000 cc
YY. AM : 112 cc + (8 cc x 14 kg)
ZZ. -------------------------
AAA. 2112 cc
BBB.
CCC. Out put cairan: Muntah : 100 cc
DDD. Urin : 1000 cc
EEE. IWL : 378 cc + (30-3 tahun) x 14 kg
FFF. -----------------------------
GGG. 1478 cc
HHH. Balance cairan = Intake cairan - Output Cairam
III. 2112 cc - 1478 cc
JJJ. + 634 cc
KKK.
LLL.Sekarang hitung balance cairannya jika suhu An x 39,8 °C !
MMM. yang perlu diperhatikan adalah penghitungan IWL pada kenaikan suhu gunakan rumus:
NNN. IWL + 200 ( Suhu Tinggi - 36,8 °C) 36,8 °C adalah konstanta.
OOO.
PPP.IWL An X = 378 + 200 (39,8 °C - 36,8 °C)
QQQ. 378 + 200 (3)
RRR. 378 + 600
SSS. 978 cc
TTT. Maka output cairan An X = Muntah : 100 cc
UUU. Urin : 1000 cc
VVV. IWL : 978 cc +
WWW. -------------------------
XXX. 2078 cc
YYY. Jadi Balance cairannya = 2112 cc - 2078 cc
ZZZ. + 34 cc.
AAAA.
BBBB.
CCCC. Ingat menghitung Balnce cairan harus kumpulan data/24 jam!!!!!!
DDDD. Tehnik menghitung Balance Cairan (Dewasa)
EEEE. Menghitung balance cairan seseorang harus diperhatikan berbagai faktor, diantaranya Berat Badan dan
Umur..karena penghitungannya antara usia anak dengan dewasa berbeda.
Menghitung balance cairanpun harus diperhatikan mana yang termasuk kelompok Intake cairan dan mana yang
output cairan. Berdasarkan kutipan dari Iwasa M. Kogoshi S (1995) Fluid Therapy do (PT. Otsuka
Indonesia) penghitungan wajib per 24 jam bukan pershift.

PENGHITUNGAN BALANCE CAIRAN UNTUK DEWASA


Input cairan: Air (makan+Minum) = ......cc
Cairan Infus = ......cc
Therapi injeksi = ......cc
Air Metabolisme = ......cc (Hitung AM= 5 cc/kgBB/hari)

Output cairan: Urine = ......cc


Feses = .....cc (kondisi normal 1 BAB feses = 100 cc)
Muntah/perdarahan
cairan drainage luka/
cairan NGT terbuka = .....cc
IWL = .....cc (hitung IWL= 15 cc/kgBB/hari)
(Insensible Water Loss)

Contoh Kasus:
FFFF. Tn Y (35 tahun) , BB 60 Kg; dirawat dengan post op Laparatomi hari kedua..akibat appendix perforasi,
Keadaan umum masih lemah, kesadaran composmentis..Vital sign TD: 110/70 mmHg; HR 88 x/menit; RR 20
x/menit, T 37 °C: masih dipuasakan, saat ini terpasang NGT terbuka cairan berwarna kuning kehijauan sebanyak
200 cc; pada daerah luka incici operasi terpasang drainage berwarna merah sebanyak 100 cc, Infus terpasang
Dextrose 5% drip Antrain 1 ampul /kolf : 2000 cc/24 jam., terpasang catheter urine dengan jumlah urine 1700 cc,
dan mendapat tranfusi WB 300 cc; mendapat antibiotik Cefat 2 x 1 gram yg didripkan dalam NaCl 50 cc setiap
kali pemberian, Hitung balance cairan Tn Y!
GGGG.
HHHH. Input Cairan: Infus = 2000 cc
IIII. Tranfusi WB = 300 cc
JJJJ. Obat injeksi = 100 cc
KKKK. AM = 300 cc (5 cc x 60 kg) +
LLLL. ---------------------------------------------
MMMM. 2700 cc
NNNN.
OOOO. Output cairan: Drainage = 100 cc
PPPP. NGT = 200 cc
Urine = 1700 cc
IWL = 900 cc (15 cc x 60 kg) +
----------------------------------------------
2900 cc
Jadi Balance cairan Tn Y dalam 24 jam : Intake cairan - output cairan
2700 cc - 2900 cc
- 200 cc.

Bagaimana jika ada kenaikan suhu? maka untuk menghitung output terutama IWL gunakan rumus :
IWL + 200 (suhu tinggi - 36,8 .°C), nilai 36,8 °C adalah konstanta
Andaikan suhu Tn Y adalah 38,5 °C, berapakah Balance cairannya?

berarti nilai IWl Tn Y= 900 + 200 (38,5 °C - 36,8 .°C)


= 900 + 200 (1,7)
= 900 + 340 cc
= 1240 cc
Masukkan nilai IWL kondisi suhu tinggi dalam penjumlahan kelompok Output :
Drainage = 100 cc
NGT = 200 cc
Urine = 1700 cc
IWL = 1240 cc +
--------------------------
3240 cc
Jadi Balance cairannya dalam kondisi suhu febris pada Tn Y adalah : 2700 cc - 3240 cc = -540 cc

Menghitung Balance Cairan


Data 24 jam yang dipakai!

Rumus Balance Cairan

Inteake / cairan masuk = Output / cairan keluar + IWL (Insensible Water Loss)
Intake / Cairan Masuk : mulai dari cairan infus, minum, kandungan cairan dalam makanan
pasien, volume obat-obatan, termasuk obat suntik, obat yang di drip, albumin dll.

Output / Cairan keluar : urine dalam 24 jam, jika pasien dipasang kateter maka hitung dalam
ukuran di urobag, jka tidak terpasang maka pasien harus menampung urinenya sendiri, biasanya
ditampung di botol air mineral dengan ukuran 1,5 liter, kemudian feses.

IWL (insensible water loss(IWL) : jumlah cairan keluarnya tidak disadari dan sulit diitung, yaitu
jumlah keringat, uap hawa nafa.

RUMUS IWL
IWL = (15 x BB )
24 jam
Cth: Tn.A BB 60kg dengan suhu tubuh 37⁰C (suhu normal)

IWL = (15 x 60 ) = 37,5 cc/jam


24 jam

*kalo dlm 24 jam —-> 37,5 x 24 = 900cc/24 jam


*Rumus IWL Kenaikan Suhu

[(10% x CM)x jumlah kenaikan suhu] + IWL normal


24 jam

Cth: Tn.A BB 60kg, suhu= 39⁰C, CM= 200cc

IWL = [(10%x200)x(39⁰C-37⁰C)] + 37,5cc


24 jam
= (20×2) + 37,5cc
24
= 1,7 + 37,5 = 39cc/jam

*CM : Cairan Masuk

Menghitung balance cairan seseorang harus diperhatikan berbagai faktor, diantaranya Berat Badan
dan Umur..karena penghitungannya antara usia anak dengan dewasa berbeda.
Menghitung balance cairanpun harus diperhatikan mana yang termasuk kelompok Intake cairan dan
mana yang output cairan. Berdasarkan kutipan dari Iwasa M. Kogoshi S (1995) Fluid Therapy do (PT.
Otsuka Indonesia) penghitungan wajib per 24 jam bukan pershift.
PENGHITUNGAN BALANCE CAIRAN UNTUK DEWASA
Input cairan: Air (makan+Minum) = ……cc
Cairan Infus = ……cc
Therapi injeksi = ……cc
Air Metabolisme = ……cc (Hitung AM= 5 cc/kgBB/hari)
Output cairan: Urine = ……cc
Feses = …..cc (kondisi normal 1 BAB feses = 100 cc)
Muntah/perdarahan
cairan drainage luka/
cairan NGT terbuka = …..cc
IWL = …..cc (hitung IWL= 15 cc/kgBB/hari)
(Insensible Water Loss)
Contoh Kasus:
Tn Y (35 tahun) , BB 60 Kg; dirawat dengan post op Laparatomi hari kedua..akibat appendix
perforasi, Keadaan umum masih lemah, kesadaran composmentis..Vital sign TD: 110/70 mmHg; HR
88 x/menit; RR 20 x/menit, T 37 °C: masih dipuasakan, saat ini terpasang NGT terbuka cairan
berwarna kuning kehijauan sebanyak 200 cc; pada daerah luka incici operasi terpasang drainage
berwarna merah sebanyak 100 cc, Infus terpasang Dextrose 5% drip Antrain 1 ampul /kolf : 2000
cc/24 jam., terpasang catheter urine dengan jumlah urine 1700 cc, dan mendapat tranfusi WB 300 cc;
mendapat antibiotik Cefat 2 x 1 gram yg didripkan dalam NaCl 50 cc setiap kali pemberian, Hitung
balance cairan Tn Y!

Input Cairan: Infus = 2000 cc


Tranfusi WB = 300 cc
Obat injeksi = 100 cc
AM = 300 cc (5 cc x 60 kg) +
———————————————
2700 cc

Output cairan: Drainage = 100 cc


NGT = 200 cc
Urine = 1700 cc
IWL = 900 cc (15 cc x 60 kg) +
———————————————-
2900 cc
Jadi Balance cairan Tn Y dalam 24 jam : Intake cairan – output cairan
2700 cc – 2900 cc
– 200 cc.
Bagaimana jika ada kenaikan suhu? maka untuk menghitung output terutama IWL gunakan rumus :
IWL + 200 (suhu tinggi – 36,8 .°C), nilai 36,8 °C adalah konstanta
Andaikan suhu Tn Y adalah 38,5 °C, berapakah Balance cairannya?
berarti nilai IWl Tn Y= 900 + 200 (38,5 °C – 36,8 .°C)
= 900 + 200 (1,7)
= 900 + 340 cc
= 1240 cc
Masukkan nilai IWL kondisi suhu tinggi dalam penjumlahan kelompok Output :
Drainage = 100 cc
NGT = 200 cc
Urine = 1700 cc
IWL = 1240 cc +
————————–
3240 cc
Jadi Balance cairannya dalam kondisi suhu febris pada Tn Y adalah : 2700 cc – 3240 cc = -540 cc

Menghitung Balance cairan anak tergantung tahap umur, untuk menentukan Air Metabolisme,
menurut Iwasa M, Kogoshi S dalam Fluid Tehrapy Bunko do (1995) dari PT. Otsuka
Indonesia yaitu:
Usia Balita (1 – 3 tahun) : 8 cc/kgBB/hari
Usia 5 – 7 tahun : 8 – 8,5 cc/kgBB/hari
Usia 7 – 11 tahun : 6 – 7 cc/kgBB/hari
Usia 12 – 14 tahun : 5 – 6 cc/kgBB/hari

Untuk IWL (Insensible Water Loss) pada anak = (30 – usia anak dalam tahun) x
cc/kgBB/hari
Jika anak mengompol menghitung urine 0,5 cc – 1 cc/kgBB/hari

CONTOH :
An X (3 tahun) BB 14 Kg, dirawata hari ke dua dengan DBD, keluhan pasien menurut ibunya: “rewel,
tidak nafsu makan; malas minum, badannya masih hangat; gusinya tadi malam berdarah”
Berdasarkan pemeriksaan fisik didapat data: Keadaan umum terlihat lemah, kesadaran
composmentis, TTV: HR 100 x/menit; T 37,3 °C; petechie di kedua tungkai kaki, Makan /24 jam
hanya 6 sendok makan, Minum/24 jam 1000 cc; BAK/24 jam : 1000 cc, mendapat Infus Asering 1000
cc/24 jam. Hasil pemeriksaan lab Tr terakhir: 50.000. Hitunglah balance cairan anak ini!

Input cairan: Minum : 1000 cc


Infus : 1000 cc
AM : 112 cc + (8 cc x 14 kg)
————————-
2112 cc

Out put cairan: Muntah : 100 cc


Urin : 1000 cc
IWL : 378 cc + (30-3 tahun) x 14 kg
—————————–
1478 cc
Balance cairan = Intake cairan – Output Cairam
2112 cc – 1478 cc
+ 634 cc

Sekarang hitung balance cairannya jika suhu An x 39,8 °C !


yang perlu diperhatikan adalah penghitungan IWL pada kenaikan suhu gunakan rumus:
IWL + 200 ( Suhu Tinggi – 36,8 °C) 36,8 °C adalah konstanta.

IWL An X = 378 + 200 (39,8 °C – 36,8 °C)


378 + 200 (3)
378 + 600
978 cc
Maka output cairan An X = Muntah : 100 cc
Urin : 1000 cc
IWL : 978 cc +
————————-
2078 cc
Jadi Balance cairannya = 2112 cc – 2078 cc
+ 34 cc.

Faktor yang Berpengaruh pada Keseimbangan Cairan dan Elektrolit

Faktor-faktor yang berpengaruh pada keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh antara
lain :
a.Umur :
Kebutuhan intake cairan bervariasi tergantung dari usia, karena usia akan berpengaruh pada luas
permukaan tubuh, metabolisme, dan berat badan. Infant dan anak-anak lebih mudah mengalami
gangguan keseimbangan cairan dibanding usia dewasa. Pada usia lanjut sering terjadi gangguan
keseimbangan cairan dikarenakan gangguan fungsi ginjal atau jantung.
b.Iklim :
Orang yang tinggal di daerah yang panas (suhu tinggi) dan kelembaban udaranya rendah memiliki
peningkatan kehilangan cairan tubuh dan elektrolit melalui keringat. Sedangkan seseorang yang
beraktifitas di lingkungan yang panas dapat kehilangan cairan sampai dengan 5 L per hari.
c.Diet :
Diet seseorag berpengaruh terhadap intake cairan dan elktrolit. Ketika intake nutrisi tidak adekuat
maka tubuh akan membakar protein dan lemak sehingga akan serum albumin dan cadangan protein
akan menurun padahal keduanya sangat diperlukan dalam proses keseimbangan cairan sehingga hal
ini akan menyebabkan edema.

d.Stress :
Stress dapat meningkatkan metabolisme sel, glukosa darah, dan pemecahan glykogen otot.
Mrekanisme ini dapat meningkatkan natrium dan retensi air sehingga bila berkepanjangan dapat
meningkatkan volume darah.
e.Kondisi Sakit :
Kondisi sakit sangat b3erpengaruh terhadap kondisi keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh
Misalnya :
– Trauma seperti luka bakar akan meningkatkan kehilangan air melalui IWL.
– Penyakit ginjal dan kardiovaskuler sangat mempengaruhi proses regulator
keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh
– Pasien dengan penurunan tingkat kesadaran akan mengalami gangguan pemenuhan intake
cairan karena kehilangan kemampuan untuk memenuhinya secara mandiri.
f.Tindakan Medis :
Banyak tindakan medis yang berpengaruh pada keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh seperti :
suction, nasogastric tube dan lain-lain.
g.Pengobatgan :
Pengobatan seperti pemberian deuretik, laksative dapat berpengaruh pada kondisi cairan dan
elektrolit tubuh.
h.Pembedahan :
Pasien dengan tindakan pembedahan memiliki resiko tinggi mengalami gangguan keseimbangan
cairan dan elektrolit tubuh, dikarenakan kehilangan darah selama pembedahan.

masalah gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh


Gangguan Keseimbangan Cairan dan eletrolit tubuh
1. Dehidrasi
2. Syok hipovolemik
Gangguan Keseimbangan Elektrolit
1. Hiponatremia
Definisi : kadar Na+ serum di bawah normal (<>
Causa : CHF, gangguan ginjal dan sindroma nefrotik, hipotiroid, penyakit Addison
Tanda dan Gejala :

 Jika Na plasma turun 10 mEq/L dalam beberapa jam, pasien mungkin mual, muntah, sakit
kepala dan keram otot.
 Jika Na plasma turun 10 mEq/L dalam satu jam, bisa terjadi sakit kepala hebat, letargi,
kejang, disorientasi dan koma.
 Mungkin pasien memiliki tanda-tanda penyakit dasar (seperti gagal jantung, penyakit
Addison).
 Jika hiponatremia terjadi sekunder akibat kehilangan cairan, mungkin ada tanda-tanda syok
seperti hipotensi dan takikardi.
2. Hipernatremia
Definisi : Na+ serum di atas normal (>145 mEq/L)
Causa : Kehilangan Na+ melalui ginjal misalnya pada terapi diuretik, diuresis osmotik, diabetes
insipidus, sekrosis tubulus akut, uropati pasca obstruksi, nefropati hiperkalsemik; atau karena
hiperalimentasi dan pemberian cairan hipertonik lain.
Tanda dan Gejala : iritabilitas otot, bingung, ataksia, tremor, kejang dan koma yang sekunder
terhadap hipernatremia.
3. Hipokalemia
Definisi : kadar K+ serum di bawah normal (<>
Etiologi

 Kehilangan K+ melalui saluran cerna (misalnya pada muntah-muntah, sedot nasogastrik,


diare, sindrom malabsorpsi, penyalahgunaan pencahar)
 Diuretik
 Asupan K+ yang tidak cukup dari diet
 Ekskresi berlebihan melalui ginjal
 Maldistribusi K+
 Hiperaldosteron
Tanda dan Gejala : Lemah (terutama otot-otot proksimal), mungkin arefleksia, hipotensi ortostatik,
penurunan motilitas saluran cerna yang menyebabkan ileus. Hiperpolarisasi myokard terjadi pada
hipokalemia dan dapat menyebabkan denyut ektopik ventrikel, reentry phenomena, dan kelainan
konduksi. EKG sering memperlihatkan gelombang T datar, gelombang U, dan depresi segmen ST.

4. Hiperkalemia
Definisi : kadar K+ serum di atas normal (> 5,5 mEq/L)
Etiologi :

 Ekskresi renal tidak adekuat; misalnya pada gagal ginjal akut atau kronik, diuretik hemat
kalium, penghambat ACE.
 beban kalium dari nekrosis sel yang masif yang disebabkan trauma (crush injuries),
pembedahan mayor, luka bakar, emboli arteri akut, hemolisis, perdarahan saluran cerna atau
rhabdomyolisis. Sumber eksogen meliputi suplementasi kalium dan pengganti garam, transfusi darah
dan penisilin dosis tinggi juga harus dipikirkan.
 Perpindahan dari intra ke ekstraseluler; misalnya pada asidosis, digitalisasi, defisiensi insulin
atau peningkatan cepat dari osmolalitas darah.
 Insufisiensi adrenal
 Pseudohiperkalemia. Sekunder terhadap hemolisis sampel darah atau pemasangan torniket
terlalu lama
 Hipoaldosteron
Tanda dan Gejala : Efek terpenting adalah perubahan eksitabilitas jantung. EKG memperlihatkan
perubahan-perubahan sekuensial seiring dengan peninggian kalium serum. Pada permulaan, terlihat
gelombang T runcing (K+ > 6,5 mEq/L). Ini disusul dengan interval PR memanjang, amplitudo
gelombang P mengecil, kompleks QRS melebar (K+ = 7 sampai 8 mEq/L). Akhirnya interval QT
memanjang dan menjurus ke pola sine-wave. Fibrilasi ventrikel dan asistole cenderung terjadi pada
K+ > 10 mEq/L. Temuan-temuan lain meliputi parestesi, kelemahan, arefleksia dan paralisis
ascenden.
Penanganan Gangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit
TERAPI CAIRAN
Definisi
Terapi cairan adalah tindakan untuk memelihara, mengganti milieu interiur dalam batas-batas
fisiologis.
Indikasi, antara lain:

 Kehilangan cairan tubuh akut


 Kehilangan darah
 Anoreksia
 Kelainan saluran cerna

Anda mungkin juga menyukai