Anda di halaman 1dari 8

FARMAKOLOGI

“STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP )


PEMBERIAN OBAT INJEKSI INTRAVENA ( IV) MELALUI
SELANG INFUS(BOLUS)"
This Paper is Made to Fulfill Psychosocial Task

Disusun Oleh:

Ibi Yulia Setyani (P1337420617032)

PRODI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN SEMARANG


JURUSAN KEPERAWATAN SEMARANG POLITEKNIK
KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN SEMARANG
2018
SOP PEMBERIAN OBAT IJEKSI INTRAVENA
MELALUI SELANG INFUS (BOLUS)
A. Definisi

Injeksi Intravena (Bolus) adalah pemberian obat dengan cara


memasukkan obat kedalam pembuluh darah vena atau melalui karet
selang infuse dengan menggunakan spuit.

B. Tujuan
1. Mendapatkan reaksi obat yang cepat diabsorbsi
2. Mempertahankan atau mengganti cairan tubuh yang mengandung
air, elektrolit, vitamin, protein, kemak, dan kalori yang tidak dapat
dipertahankan melalui oral
3. Mengoreksi dan mencegah gangguan cairan dan elektrolit
4. Menghindari terjadinya kerusakan jaringan
5. Memperbaiki keseimbangan asam dan basa
6. Memasukkan obat dalam jumlah yang besar
7. Memberikan tranfusi darah
8. Menyediakan medium untuk pemberian obat intravena
9. Memonitor Tekanan Vena Sentar(CVP)

C. Contoh Obat

#Citicoline

Injeksi melalui bolus

 Komposisi
Tiap ml mengandung 125 mg
 Bentuk Sediaan

Ampul : 250mg,500 mg, 1000mg

Tablet : 500 mg

Kaplet : 1000 mg

Serbuk : 1000 mg

 Dosis
Keadaan akut
Biasanya 250-500 mg 1-2 kali sehari secara drip IV atau bolus IV
CONTOH :
- Gangguan kesadaran akibat cedera otak atau bedah otak
100-500 mg, 1 atau 2 kali sehari infus/IV/IM
 Indikasi
 Injeksi
Keadaan akut
- Gangguan Kesadaran akibat cedera kepala, bedah otak, dan
infark serebral stadium akut

Keadaan kronik

- Mempercepat rehabilitasi anggota gerak atas dan bawah pada


hemiplegia akibat apopleksi serebral
- Memperbaiki sirkulasi darah otak sehingga termasuk stroke
iskemik
 Tablet/kaplet/serbuk
- Untuk membantu menangani penurunan kemampuan kognitif
pada usia lanjut.
 Kontraindikasi
- Hipersensitivitas
- Pemberian bersama Levodopa
 Efek Samping
- Syok
- Reaksi Hipersensivitas : Ruam-Ruam
- Psikoneurologik : insomnia, sakit kepala, pusing, kejang
- Gastrointestinal : Nausea, Anoreksia
- Fungsi hati abnormal
- Mata : Diplopia
- Lain lain : rasa hangat, perubahan tekanan darah
sementara/malaise
 Farmakokinetik
D. Alat dan Bahan
- Hand scoon bersih satu pasang
- Spuit steril 3 ml atau ml
- Bak instrument
- Kom
- Perlak dan alasnya
- Bengkok
- Wastafel atau tempat cuci tangan
- Kapas alkohol
- Obat injeksi dalam vial atau ampul ( contoh : Citicoline )
- Daftar pemberian obat
- Baskom berisi larutan clorine 0,5%
E. Cara Kerja
1. Memberikan dan menjelaskan paa pasien tindakan yang akan
dilakukan
2. Menyiapkan alat dan bahan, membawa ke dekat pasien
3. Memasang sampiran
4. Mengatur posisi pasien senyaman mungkin
5. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, mengeringkan
dengan tissue atau handuk bersih
6. Memakai sarung tangan (handscoon)
7. Mengambil obat dari ampul dengan spuit
8. Memastikan tidak ada gelembung udara pada spuit dengan cara
engutik-ngutik spuit
9. Mencari tempat penyuntikan obat pada karet selang
10. Memasang pengalas pada daerah yang akan disuntik
11. Mendesinfeksi karet selang infus (bolus) dengan kapas alkohol,
secara sirkulardengan diameter +5cm
12. Mengklem cairan infus
13. Menusukkan jarum ke dalam karet selang infus (bolus) dengan
kanan yang dominan
14. Menarik sedikit penghisap untuk aspirasi apakah jarum sudah
masuk selang infus
15. Memasukkan obat perlahan-lahan ke dalam vena
16. Menarik jarum keluar setelah obat dimasukkan, dengan meletakkan
kapas alkohol di atas jarum kemudian tarik jarum keluar
17. Periksa kecepatan tetesan cairan infuse
18. Membereskan alat, buang alat suntik dan bekas tempat obat
dengan benar
19. Melepas sarung tangan, merendam dengan larutan chlorine 0,5%
selama 10 menit
20. Mencuci tangan dengan abun dan air mengalir, mengeringkan
dengan tissue atau handuk bersih
21. Berpamitan kepaa pasien
22. Melakukan dokumentasi tindakan yang telah dilakukan
Tools Evaluasi

NILAI
NO. ASPEK YANG DINILAI
YA TIDAK
A PRAKTER BERDASARKAN ETIKA
1. Mengucapkan salam sesuai waktu yang ditentukan
2. Memperkenalkan diri pada pasien atau keluarga
3. Berpamitan dan berterimakasih pada pasien atas
kerjasamanya
B. PRAKTEK PROFESIONAL
4. Menjelaskan tujuan tindakan pemberian obat melalui selang
infus(Bolus)
5. Menjelaskan langkah dan prosedur yang akan dilakukan
6. Meminta ijin dan kesediaan pasien untuk dilakukan tindakan
7. Sistematis dalam bekerja
C. MANAGEMEN ASUHAN
1. Memberikan dan menjelaskan paa pasien tindakan yang akan
dilakukan
2. Menyiapkan alat dan bahan, membawa ke dekat pasien
3. Memasang sampiran
4. Mengatur posisi pasien senyaman mungkin
5. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir,
mengeringkan dengan tissue atau handuk bersih
6. Memakai sarung tangan (handscoon)
7. Mengambil obat dari ampul dengan spuit
8. Memastikan tidak ada gelembung udara pada spuit dengan
cara engutik-ngutik spuit
9. Mencari tempat penyuntikan obat pada karet selang
10 Memasang pengalas pada daerah yang akan disuntik
11. Mendesinfeksi karet selang infus (bolus) dengan kapas
alkohol, secara sirkulardengan diameter +5cm
12. Mengklem cairan infus

13. Menusukkan jarum ke dalam karet selang infus (bolus)


dengan kanan yang dominan
14. Menarik sedikit penghisap untuk aspirasi apakah jarum sudah
masuk selang infus
15. Memasukkan obat perlahan-lahan ke dalam vena
16. Menarik jarum keluar setelah obat dimasukkan, dengan
meletakkan kapas alkohol di atas jarum kemudian tarik jarum
keluar
17. Periksa kecepatan tetesan cairan infus
18. Membereskan alat, buang alat suntik dan bekas tempat obat
dengan benar
19. Melepas sarung tangan, merendam dengan larutan chlorine
0,5% selama 10 menit
20. Mencuci tangan dengan abun dan air mengalir, mengeringkan
dengan tissue atau handuk bersih
21. Berpamitan kepaa pasien
22. Melakukan dokumentasi tindakan yang telah dilakukan
Referensi

Fadli, Slamet.2017. Kumpulan SOP(Standar Operasional Prosedur).


(online),

Anda mungkin juga menyukai