Anda di halaman 1dari 7

SKRINNING PADA LANSIA

Untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Gerontik


Dosen Pembimbing: Iis Sriningsih, SST., M.Kes

Disusun oleh :

1. Widagdo Ciptaning A.M (P1337420617032)


2. Ibi Yulia Setyani (P1337420617032)

3A3 RKI

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN SEMARANG


JURUSAN KEPERAWATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN SEMARANG
2020
BAB I
PENDAHULUAN
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada lansia terjadi penurunan fungsi tubuh. Hal ini akan
ditunjukkan dengan berbedanya respon lansia terhadap stimulus
yang diterima.
Pada Keperawatan Lansia, dilakukan beberapa pemeriksaan
yang membutuhkan keterampilan khusus. Pengkajian itu meliputi
pengkajian fungsional, kognitif, afektif, dan social. Perawat Gerontik
wajib menguasai pengkajian ini mengingat bahwa proses tersebut
akan membantu dalam menjaga kualitas hidup lansia. Oleh sebab
itu, penulis menyusun makalah tentang “Pengkajian Fungsional,
Kognitif, Afektif, Dan Social Pada Lansia”.

B. Rumusan Masalah
a. Apa pengertian dari skrining lansia?
b. Apa prinsip dari skrining lansia?
c. Bagaimana pengkajian status fungsional Indeks Katz?
d. Bagaimana pengkajian status fungsional Barthel Indeks?
e. Bagaimana pengkajian status fungsional posisi dan keseimbangan?
f. Bagaimana pengkajian status kognitif/afektif SPMSQ?
g. Bagaimana pengkajian status kognitif/afektif MMSE?
h. Bagaimana pengkajian status kognitif/afektif IDB?
i. Bagaimana pengkajian status kognitif/afektif Skala depresi Geriatrik
Yesavage?
j. Bagaimana interpretasi hasil dari pengkajian status fungsional dan
kognitif/afektif?

C. Tujuan
a. Untuk mengetahui pengertian dari skrining lansia
b. Untuk mengetahui prinsip dari skrining lansia
c. Untuk mengetahui pengkajian status fungsional Indeks Katz
d. Untuk mengetahui pengkajian status fungsional Barthel Indeks
e. Untuk mengetahui pengkajian status fungsional posisi dan
keseimbangan
f. Untuk mengetahui pengkajian status kognitif/afektif SPMSQ
g. Untuk mengetahui pengkajian status kognitif/afektif MMSE
h. Untuk mengetahui pengkajian status kognitif/afektif IDB
i. Untuk mengetahui pengkajian status kognitif/afektif Skala Depresi
Geriatric Yesvage
j. Untuk mengetahui interpretasi hasil dari pengkajian status fungsional
dan kognitif/afektif

BAB II
ISI

A. Skrinning Lansia
B. Prinsip Skrinning Lansia
C. Pengkajian Status Fungsional
1. Indeks Kats
Indeks katz adalah suatu instrument pengkajian dengan sistem
penilaian yang didasarkan pada kemampuan seseorang untuk
melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari secara mandiri. Penentuan
kemandirian fungsional dapat mengidentifikasikan kemampuan dan
keterbatasan klien sehingga memudahkan pemilihan intervensi yang
tepat (Maryam, R. Siti, dkk, 2011).
Pengkajian ini menggunakan indeks kemandirian Katz untuk
aktivitas kehidupan sehari-hari yang berdasarkan pada evaluasi fungsi
mandiri atau bergantung dari klien dalam hal 1) makan, 2) kontinen
(BAB atau BAK), 3) berpindah, 4) ke kamar kecil, 5) mandi dan
berpakaian (Maryam, R. Siti, dkk, 2011)
( Indeks Kemandirian Katz )
No Aktivitas M T
1 Mandi
Mandiri :
Bantuan hanya pada satu bagian mandi
( seperti punggung atau ekstremitas yang
tidak mampu ) atau mandi sendiri sepenuhnya
Tergantung :
Bantuan mandi lebih dari satu bagian tubuh,
bantuan masuk dan keluar dari bak mandi,
serta tidak mandi sendiri

2 Berpakaian
Mandiri :
Mengambil baju dari lemari, memakai pakaian,
melepaskan pakaian, mengancingi/mengikat
pakaian.
Tergantung :
Tidak dapat memakai baju sendiri atau hanya
sebagian
3 Ke Kamar Kecil
Mandiri :
Masuk dan keluar dari kamar kecil kemudian
membersihkan genetalia sendiri
Tergantung :
Menerima bantuan untuk masuk ke kamar
kecil dan menggunakan pispot
4 Berpindah
Mandiri :
Berpindah ke dan dari tempat tidur untuk duduk,
bangkit dari kursi sendiri
5 Kontinen
Mandiri :
BAK dan BAB seluruhnya dikontrol sendiri
Tergantung :
Inkontinensia parsial atau total; penggunaan
kateter,pispot, enema dan pembalut (pampers)
6 Makan
Mandiri :
Mengambil makanan dari piring dan
menyuapinya sendiri
Bergantung :
Bantuan dalam hal mengambil makanan dari
piring dan menyuapinya, tidak makan sama
sekali, dan makan parenteral ( NGT )

Keterangan :
Beri tanda ( v ) pada point yang sesuai kondisi klien
Analisis Hasil :
Nilai A : Kemandirian dalam hal makan, kontinen (BAK/BAB)
berpindah, kekamar kecil, mandi dan berpakaian.
Nilai B : Kemandirian dalam semua hal kecuali satu dari fungsi
tersebut Nilai C : Kemandirian dalam semua hal, kecuali mandi
dan satu fungsi tambahan
Nilai D : Kemandirian dalam semua hal, kecuali mandi,
berpakaian, dan satu fungsi tambahan
Nilai E : Kemandirian dalam semua hal kecuali mandi,
berpakaian, ke kamar kecil, dan satu fungsi tambahan.
Nilai F : Kemandirian dalam semua hal kecuali mandi,
berpakaian, ke kamar kecil, berpindah dan satu fungsi tambahan
Nilai G : Ketergantungan pada keenam fungsi tersebut

2. Indeks Barthel (IB)


Indeks Barthel merupakan suatu instrument pengkajian yang
berfungsi mengukur kemandirian fungsional dalam hal perawatan diri
dan mobilitas serta dapat juga digunakan sebagai kriteria dalam menilai
kemampuan fungsional bagi pasien-pasien yang mengalami gangguan
keseimbangan menggunakan 10 indikator, yaitu :
Tabel Instrument pengkajian dengan Indeks Barthel.
No Item yang di nilai Skor
1 Makan 0 = Tidak mampu
1 = Butuh bantuan memotong lauk,
mengoles mentega dll
2 = Mandiri
2 Mandi 0 = Tergantung orang lain
1 = Mandiri
3 Perawatan Diri 0 = Membutuhkan bantuan orang lain
1 = Mandiri dalam perawatan muka,
rambut, gigi, dan bercukur
4 Berpakaian 0 = Tergantung orang lain
1 = Sebagian dibantu (misal mengancing
baju)
2 = Mandiri
5 Buang Air Kecil 0 = Inkontinensia atau pakai kateter dan
tidak terkontrol
1 = Kadang Inkontinensia (maks, 1x24
jam)
2 = Kontinensia (teratur untuk lebih dari 7
hari)
6 Buang Air Besar 0 = Inkontinensia (tidak teratur atau perlu
enema)
1 = Kadang Inkontensia (sekali
seminggu)
2 = Kontinensia (teratur)
7 Penggunaan Toilet 0 = Tergantung bantuan orang lain
1 = Membutuhkan bantuan, tapi dapat
melakukan beberapa hal sendiri
2 = Mandiri
8 Transfer 0 = Tidak mampu
1 = Butuh bantuan untuk bisa duduk (2
orang)
2 = Bantuan kecil (1 orang)
3 = Mandiri
9 Mobilitas (berjalan 0 = Immobile (tidak mampu)
di permukaan 1 = Menggunakan kursi roda
datar) 2 = Berjalan dengan bantuan satu orang
3 = Mandiri (meskipun menggunakan alat
bantu seperti, tongkat)
10 Naik turun tangga 0 = Tidak mampu
1 = Membutuhkan bantuan (alat bantu)
2 = Mandiri

Interpretasi Hasil :
Skor 20 : Mandiri
Skor 12-19 : Ketergantungan Ringan
Skor 9-11 : Ketergantungan Sedang
Skor 5-8 : Ketergantungan Berat
Skor 0-4 : Ketergantungan Total

1. J

Anda mungkin juga menyukai