Apabila diare berlangsung terlalu lama tanpa ditangani, diare dapat menjadi pertanda
gangguan serius, seperti Inflammatory Bowel Disease (ppenyakit radang usus) atau Irritable
Bowel Syndrome (IBS), atau sindrom iritasi usus.
Kemungkinan ada tanda-tanda dan gejala yang tidak disebutkan di atas. Bila Anda memiliki
kekhawatiran akan sebuah gejala tertentu, konsultasikanlah dengan dokter Anda.
Kapan saya harus periksa ke dokter?
Diare pada bayi dan anak-anak kecil
Diare adalah penyakit serius jika terjadi pada bayi dan anak Anda. Diare dapat menyebabkan
dehidrasi serius dan mengakibatkan kondisi yang membahayakan nyawa pada waktu yang
singkat. Anda perlu menghubungi dokter jika Anda melihat gejala-gejala ini pada anak Anda:
Segera cari perawatan medis jika gejala berikut terjadi pada anak Anda:
Gejala dehidrasi, seperti tangan dan kaki yang dingin, kulit pucat, jarang buang air
kecil, mudah marah, atau mengantuk
Demam tinggi
Feses mengandung darah dan nanah
Feses berwarna hitam.
Jika Anda memiliki tanda-tanda atau gejala-gejala di atas atau pertanyaan lainnya,
konsultasikanlah dengan dokter Anda. Tubuh masing-masing orang berbeda. Selalu
konsultasikan ke dokter untuk menangani kondisi kesehatan Anda.
Penyebab
Apa penyebab diare?
Berikut ini hal-hal yang dapat menjadi pemicu atau penyebab diare:
Pada beberapa kasus, dokter dapat meminta Anda melakukan tes tambahan untuk mengetahui
lebih lanjut terhadap kondisi Anda, seperti:
Tes darah
Tes urin dan feses
Pemeriksaan rektum.
Untuk diare yang lebih serius, obatnya mungkin dapat berupa infus. Jika diare disebabkan
oleh infeksi bakteri, dokter akan memberikan antibiotik.
Dokter atau apoteker dapat memberikan cairan rehidrasi oral (sejenis penggantian cairan
untuk mencegah atau mengatasi dehidrasi, terutama yang disebabkan bakteri) untuk
mencegah dehidrasi. Cairan rehidrasi dapat memberikan tubuh glukosa, garam dan mineral
penting lainnya yang hilang selama dehidrasi. Cairan rehidrasi oral cocok diberikan untuk
diare pada anak-anak dan orang tua, dan dijual di apotik tanpa resep.
Pengobatan di rumah
Apa saja perubahan gaya hidup atau pengobatan rumahan yang
dapat dilakukan untuk mengatasi diare?
Menurut ahli gizi dari Stanford Health Care, gaya hidup dan pengobatan rumahan berikut
dapat membantu Anda mengatasi diare:
Bila ada pertanyaan, konsultasikanlah dengan dokter untuk solusi terbaik masalah Anda.
3. Si Kecil kemudian ditelungkupkan di dada atau perut Ibu, dengan kulit si Kecil melekat pada kulit Ibu.
Untuk mencegah si Kecil kedinginan, kepalanya dapat dipakaikan topi. Kemudian jika perlu, maka tubuh
Ibu dan si Kecil akan diselimuti.
4. Si Kecil yang ditelungkupkan di dada atau perut Ibu, dibiarkan untuk mencari sendiri puting susu Ibu.
Pada dasarnya, si Kecil memiliki naluri yang kuat untuk mencari puting susu Ibunya.
5. Saat si Kecil dibiarkan untuk mencari puting susu Ibu, Ibu perlu mendukungnya dengan posisi tubuh
yang benar. Amati dan biarkan ia berusaha mencari air susu Ibunya. Biasanya para bidan atau dokter yang
bertugas akan membantu Ibu dalam proses ini.
6. Si Kecil dibiarkan tetap dalam posisi kulitnya bersentuhan dengan kulit Ibu sampai proses menyusui
pertama selesai.
7. Setelah selesai menyusu, si Kecil baru mulai dipisahkan untuk ditimbang, diukur, dicap, diberi vitamin
K dan tetes mata.
8. Ibu dan si Kecil tetap bersama dan dirawat-gabung. Rawat-gabung memungkinkan Ibu menyusui si
Kecil kapan saja ia membutuhkannya, karena kegiatan menyusu belum dijadwal. Rawat-gabung juga akan
meningkatkan ikatan batin antara Ibu dengan si Kecil, ia akan jarang menangis karena selalu merasa dekat
dengan Ibu dan ini juga dapat memudahkan Ibu untuk beristirahat dan menyusui.
1
Semua ibu dapat melakukan inisiasi menyusu dini. Intinya, IMD dapat diterapkan
jika ibu yang menjalani proses persalinan telah siap secara fisik dan mental. Apabila
ibu mengalami perdarahan atau komplikasi saat persalinan, IMD tetap bisa
dilakukan meski tidak dilakukan segera setelah bayi lahir.
Proses IMD juga akan berhasil jika sang ibu percaya diri dan didukung penuh oleh
semua pihak di sekitarnya, terutama rumah sakit, dokter yang membantu proses
persalinan, dan keluarga.
pengertian
PONED (Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar) merupakan pelayanan
untuk menggulangi kasus-kasus kegawatdaruratan obstetric neonatal yang meliputi
segi :
Pelayanan obstetric : pemberian oksitosin parenteral, antibiotika perenteral dan
sedative perenteral, pengeluaran plasenta manual/kuret serta pertolongan persalinan
menggunakan vakum ekstraksi/forcep ekstraksi.
Pelayanan neonatal : resusitasi untuk bayi asfiksia, pemberian antibiotika parenteral,
pemberian antikonvulsan parenteral, pemberian bic-nat intraumbilical/Phenobarbital
untuk mengatasi ikterus, pelaksanaan thermal control untuk mencegah hipotermia dan
penganggulangan gangguan pemberian nutrisi
2. Kebijaksanaan
Ketersediaan pelayanan kegawatdaruratan untuk ibu hamil beserta janinnya
sangat menentukan kelangsungan hidup ibu dan bayi baru lahir. Misalnya, perdarahan
sebagai sebab kematian langsung terbesar dari ibu bersalin perlu mendapat tindakan
dalam waktu kurang dari 2 jam, dengan demikian keberadaan puskesmas mampu
PONED menjadi sangat strategis.
3. Kriteria
Puskesmas mampu PONED yang merupakan bagian dari jaringan pelayanan
obstetric dan neonatal di Kabupaten/ Kota sangat spesifik daerah, namun untuk
menjamin kualitas, perlu ditetapkan beberapa criteria pengembangan :
1. Puskesmas dengan sarana pertolongan persalinan. Diutamakan puskesmas dengan
tempat perawatan/ puskesmas dengan ruang rawat inap.
2. Puskesmas sudah berfungsi/ menolong persalinan.
3. Mempunyai fungsi sebagai sub senter rujukan
Melayani sekitar 50.000 – 100.000 penduduk yang tercakup oleh puskesmas (termasuk
penduduk di luar wilayah puskesmas PONED).
Jarak tempuh dari lokasi pemukiman sasaran, pelayanan dasar dan puskesmas biasa ke
puskesmas mampu PONED paling lama 1 jam dengan transportasi umum setempat,
mengingat waktu pertolongan hanya 2 jam untuk kasus perdarahan.
4. Jumlah dan jenis tenaga kesehatan yang perlu tersedia, sekurang-kurangnya seorang
dokter dan seorang bidan terlatih GDON dan seorang perawat terlatih PPGDON. Tenaga
tersebut bertempat tinggal di sekitar lokasi puskesmas mampu PONED.
5. Jumlah dan jenis sarana kesehatan yang perlu tersedia sekurang-kurangnya :
a. Alat dan obat
b. Ruangan tempat menolong persalinan
Ruangan ini dapat memanfaatkan ruangan yang sehari-hari digunakan oleh pengelola
program KIA.
Luas minimal 3 x 3 m
Ventilasi dan penerangan memenuhi syarat
Suasana aseptik bisa dilaksanakan
Tempat tidur minimal dua buah dan dapat dipergunakan untuk melaksanakan tindakan.
c. Air bersih tersedia
d. Kamar mandi/ WC tersedia
6. Jenis pelayanan yang diberikan dikaitkan dengan sebab kematian ibu yang utama
yaitu : perdarahan, eklampsi, infeksi, partus lama, abortus, dan sebab kematian
neonatal yang utama yaitu : asfiksia, tetanus neonatorum dan hipotermia.
4. Penanggung jawab
Penanggung jawab puskesmas mampu PONED adalah dokter.
Sosialisasi
Dalam pemasaran social ini yang perlu diketahui oleh masyarakat antara lain adalah
jenis pelayanan yang diberikan dan tariff pelayanan. Pemasaran social dapat
dlaksanakan antara lain oleh petugas kesehatan dan sector terkait, dari tingkat
kecamatan sampai ke desa, a.l dukun/ kader dan satgas GSI melalui berbagai forum
yang ada seperti rapat koordinasi tingkat kecamatan/ desa, lokakarya mini dan
kelompok pengajian dan lain-lainnya.
Alur pelayanan di puskesmas mampu PONED
Setiap kasus emergensi yang datang ke puskesmas mampu PONED harus langsung
ditangani, setelah itu baru pengurusan administrasi (pendaftaran, pembayaran → alur
pasien.
Pelayanan gawat darurat obstetric dan neonatal yang diberikan harus mengikuti
prosedur tetap (protap).
9. PENCATATAN
Dalam pelaksanaan PONED ini, diperlukan pencatatan yang akurat baik ditingkat
Kabupaten/ Kota (RS PONED) maupun di tingkat puskesmas.
Format-format yang digunakan adalah yang sudah baku seperti :
a) Pencatatan System Informasi manajemen Puskesmas (SP2PT)
b) KMS ibu hamil/ buku KIA
c) Register Kohort Ibu dan Bayi
d) Partograf
e) Format-format AMP
1) Tingkat Puskesmas
Formulir Rujukan maternal dan Neonatal (Form R)
Formulir ini dipakai oleh puskesmas, bidan di desa maupun bidan swasta, untuk merujuk
kasus ibu maupun neonatus.
Formulir Otopsi Verbal Maternal dan Neonatal (Form OM dan OP).
Form OM digunakan untuk otopsi verbal ibu hamil/ bersalin/nifas yang meninggal.
Sedangkan Form OP digunakan untuk otopsi verbal bayi baru lahir yang meninggal.
Untuk mengisi formulir tersebut dilakukan wawancara terhadap keluarga yang
meninggal oleh petugas puskesmas.
2) Tingkat Rumah Sakit
Formulir Maternal dan Neonatal (Form MP)
Formulir ini mencatat data dasar semua ibu bersalin/ nifas dan bayi baru lahir yang
masuk ke RS. Pengisiannya dapat dilakukan oleh bidan atau perawat.
Formulir Medical Audit (Form MA)
Form ini dipakai untuk menulis hasil/ kesimpulan data dari audit maternal dan audit
neonatal. Yang mengisi formulir ini adalah dokter yang bertugas di bagian kebidanan
dan kandungan (untuk kasus ibu) atau bagian anak (untuk kasus anak neonatal).
10. PELAPORAN
Pelaporan hasil kegiatan dilakukan secara berjenjang dengan menggunakan format
yang terdapat pada buku pedoman AMP, yaitu :
a) Laporan dari RS Kabupaten/ Kota ke Dinkes Kabupaten/ kota (Form RS)
Laporan bulanan ini berisi informasi mengenai kesakitan dan kematian (serta sebab
kematian) ibu dan bayi baru lahir.
Laporan dari puskesmas ke Dinkes Kabupaten/ Kota (Form Puskesmas).
Laporan bulanan ini berisi informasi yang sama seperti diatas dan jumlah kasus yang
dirujuk ke RS Kabupaten/ Kota.
b) Laporan dari Dinkes kabupaten/ Kota ke tingkat propinsi/ Dinkes Propinsi. Laporan
triwulan ini berisi informasi mengenai kasus ibu dan neonatal yang ditangani oleh RS
kabupaten/ Kota dan puskesmas, serta tingkat kematian dari tiap jenis komplikasi/
gangguan.
11. PEMANTAUAN
Pemantauan dilakukan oleh institusi yang berada secara fungsional satu tingkat
diatasnya secara berjenjang dalam satu kesatuan system.
Hasil pemantauan harus dimanfaatkan oleh unit kesehatan masing-masing dan menjadi
dasar untuk melakukan perbaikan serta perencanaan ulang manajemen pelayanan
melalui :
Pemanfaatan laporan
Laporan yang diterima bermanfaat untuk melakukan penilaian kinerja dan pembinaan
Umpan Balik
Hasil analisa laporan dikirimkan sebagai umpan balik dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan
dari Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota ke RS PONEK dan Puskesmas PONED atau
disampaikan melalui pertemuan Review Program Kesehatan Ibu dan Anak secara berkala
di Kabupaten/ Kota dengan melibatkan ketiga unsur pelayanan kesehatan tersebut
diatas. Umpan balik dikirimkan kembali dengan tujuan untuk melakukan tindak lanjut
terhadap berbagai masalah yang ditemukan dalam pelaksanaan PONED/ PONEK.
12. EVALUASI
Evaluasi pelaksanaan pelayanan PONEK/ PONED dilakukan secara berjenjang dan
dilaksanakan pada setiap semester dalam bentuk evaluasi tengah tahun dan akhir
tahun. Kegiatan evaluasi dilakuan melalui pertemuan evaluasi Kesehatan Ibu dan
Anak.Hasil evaluasi disampaikan melalui Pertemuan Pemantapan Sistem Rujukan kepada
pihak yang terkait baik lintas program maupun lintas sektoral dalam untuk dapat
dilakukan penyelesaian masalah dan rencana tindak lanjut.
Beberapa aspek yang dievaluasi antara lain :
Masukan (input)
o Tenaga
o Dana
o Sarana
o Obat dan alat
o Format pencatatan dan pelaporan
o Prosedur Tetap PONED/ PONEK
o Jumlah dan kualitas pengelolaan yang telah dilakukan termasuk Case Fatality Rate
Proses
o Kualitas pelayanan yang diberikan
o Kemampuan, ketrampilan dan kepatuhan tenaga pelaksana pelayanan terhadap Prosedur
Tetap PONED/ PONEK
o Frekuensi pertemuan Audit maternal Perinatal di Kabupaten/ Kota dalam satu tahun
Keluaran (output)
o Kuantitas
- Jumlah dan jenis kasus PONED/ PONEK yang dilayani
- Proporsi kasus terdaftar dan rujukan baru kasus PONED/ PONEK di tingkat RS
Kabupaten/ Kota
o Kualitas
- Case Fatality Rate
- Proporsi jenis morbiditas dan mortalitas ibu dan bayi
- Response time
Brigade Siaga Bencana
Brigade Siaga Bencana ~Suatu satuan tugas kesehatan yang terdiri dari petugas medis (dokter,perawat),
paramedis dan awam khusus yang memberikan pelayanan kesehatan berupa pencegahan, penyiagaan maupun
pertolongan bagi korban bencana.
Brigade Siaga Bencana adalah unit khusus yang disiapkan dalam penanganan kegiatan pra rumah sakit,
khususnya berhubungan dengan kegiatan pelayanan kesehatan dalam penanganan bencana. Pengorganisasian
dibentuk di jajaran kesehatan (Depkes, Dinkes, Rumah Sakit), petugas medis (dokter dan perawat) dan petugas
non medis (sanitarian, gizi, farmasi, dll).
Brigade Siaga Bencana merupakan salah satu unsur penting dalam Gerakan Masyarakat Sehat dan Aman yang
diharapkan dapat meminimalkan angka kematian dan kecacatan. Penyelenggaraan Brigade Siaga Benca dapat
dikatakan tepat dan cepat perlu adanya koordinasi yang tepa antara pemerintah dan masyarakat umum.
Merupakan suatu unit khusus yang disiapkan dalam penanganan pra rumah sakit khususnya yang berkaitan
dengan pelayana kesehatan dalam penanganan bencana. Pengorganisasian dibentuk oleh jajaran kesehatan
baik di tingkat pusat maupun daerah (depkes, dinkes, rumah sakit) petugas medis baik dokter maupun perawat
juga petugas non medis baik sanitarian gizi, farmasi dan lain-lain. Pembiayaan didapat dari instansi yang ditunjuk
dan dimasukkan anggaran rutin APBN maupun APBD.
Terimakasih..
Berapa versi pengertian: Brigade Siaga Bencana (BSB) adalah Tim Reaksi Cepat dan sekaligus
sebagai tim pelaksana penanggulangan masalah kesehatan akibat bencana;
Brigade Siaga Bencana (BSB) adalah unit/tim multi disiplin yang berfungsi untuk mencegah
keadaan gawat darurat dan bencana. Tugas tim ini meliputi persiapan kesiagaan masyarakat,
pencegahan dan mitigasi atau penjinakan keadaan gawat darurat dan bencana, serta
penanganan cepat di bidang kesehatan.
Brigade siaga bencana (BSB): Suatu satuan tugas kesehatan yang terdiri dari petugas medis
(dokter dan perawat), paramedis, dan awam khusus yang memberikan pelayanan kesehatan
berupa pencegahan, penyiagaan, maupun pertolongan bagi korban bencana.
Contents
[hide]
1Latar Belakang
2Wilayah Kerja
3BOX
4Sumber
Latar Belakang
Pembentukan BSB dilatarbelakangi oleh tidak optimalnya kegiatan penanggulangan bencana
yang dilakukan Departemen Kesehatan. Ini terjadi karena kegiatan penanggulangan bencana
tersebut dilakukan oleh unit kerja yang telah ada, yang harus membagi waktu dan energinya
untuk tugas-tugas lainnya. Dengan dibentuknya BSB, pemerintah berharap bahwa unit ini akan
dapat terkonsentrasi pada kegiatan penanggulangan bencana dan dapat mendukung
pelaksanaan penanganan gawat darurat sehari-hari.
Wilayah Kerja
Brigade Siaga Bencana dibagi ke dalam tiga wilaya kerja: Indonesia Barat, Indonesia Tengah
dan Indonesia Timur. Saat peresmiannya, pemerintah melantik 150 anggota yang direkrut dari
berbagai unit di jajaran Departemen Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial. Unit khusus ini
beranggotakan 21 dokter umum, 44 dokter spesialis, 50 paramedis dari Unit Ambulans Gawat
Darurat, dan perawat-perawat mahir yang telah dilatih selama dua minggu.
Untuk wilayah Indonesia Barat, brigade ini berpusat di Medan dan bekerja sama dengan Rumah
Sakit Adam Malik. Untuk Indonesia Tengah, unit khusus ini berpusat di Jakarta, bekerja sama
dengan Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo. Sedangkan di wilayah Indonesia Timur, unit ini
berpusat di Makassar, bekerja sama dengan Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo.
BOX
Brigade Siaga Bencana Bantaeng
Salah satu daerah yang aktif membangun sistem pelayanan kesehatan darurat adalah
Bantaeng, dengan sub-sektor persalinan aman. Inisiator kebijakan ini adalah Bupati Nurdin
Abdullah, yang bekerja sama dengan tim gabungan dari berbagai instansi antara lain Dinas
Kesehatan, Bapedalda dan Dinas Sosial.
Kemunculan kebijakan tersebut dilatarbelakangi oleh keadaan geografis Bantaeng; yang
merupakan daerah dengan wilayah pesisir menghadap Laut Flores dan dataran tinggi di
perbukitan sekitar gunung Lompobattang. Karakter wilayah yang berbukit tersebut menyebabkan
warga kesulitan menjangkau akses pelayanan publik; terutama bagi yang berdomisili di pelosok
desa, di ketinggian bukit-bukit atau di pesisir pantai yang jauh dari pusat layanan kesehatan dan
dokter. Kesulitan akses ini berakibat pada keterlambatan pertolongan dan bisa berujung pada
kematian.
Di Bantaeng, brigade siaga bencana tidak hanya diterapkan dalam kondisi bencana saja, tetapi
kondisi sakit dan musibah juga digolongkan sebagai keadaan darurat. Missal, persalinan,
kebakaran, kecelakaan dan kondisi darurat lain. Sehingga, fungsi BSB masuk dalam isu-isu
pelayanan dasar kesehatan masyarakat.
Saat inisiasi pertama, belum ada dukungan pihak legeslatif dalam penganggaran. Kebutuhan
operasional BSB masih terbatas dalam anggaran operasional Dinas Kesehatan. Pihak Dinas
Sosial dan Bapedalda adalah unit pemerintah yang dilibatkan dalam memulai inisiasi. Seperti ide
awal mengenai pembentukan layanan darurat, pelayanan tersebut perlu melibatkan banyak
elemen unit pemerintah. Layanan darurat tersebut membawahi beberapa wilayah kerja dari tiga
uni satuan kerja dan di bawah pelayanan darurat terdapat BSB, Tagana (Taruna Siaga
Bencana), SAR, PMI, Orari dan Damkar (Pemadam Kebakaran).
Dengan demikian, di Bantaeng, BSB hanya menjadi salah satu bagian dari Tim Emergency
Services (TES). Dengan banyaknya jumlah wilayah kerja yang dilayani, kinerja TES didukung
oleh manajemen Dinas Kesehatahn, Dinas Sosial dan Bapedalda. Lokasi yang menunjang
pelayanan satu atap kemudian disediakan dengan menggusur Dinas Perhubungan.
Pada tahun 2010, layanan tersebut dianggarkan dalam APBD dan dikeluarkan juga surat
keputusan Bupati yang menjadikan unit layanan satu atap TES sebagai Satuan Kerja
Pemerintah Daerah (SKPD). Selanjutnya, tim BSB menjalin kerjasama dengan CSO perempuan
dengan sasaran kelompok usia produktif, juga dengan Fatayat NU untuk menjalanan dukungan
sosialisasi persalinan am
Kompetensi Dokter Indonesia (SKDI) merupakan standar minimal kompetensi
lulusan dan bukan merupakan standar kewenangan dokter layanan primer.
SKDI pertama kali disahkan oleh Konsil Kedokteran Indonesia (KKI) pada
tahun 2006 dan telah digunakan sebagai acuan untuk pengembangan
Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). SKDI juga menjadi acuan dalam
pengembangan uji kompetensi dokter yang bersifat nasional. SKDI
memerlukan revisi secara berkala, mengingat perkembangan yang ada terkait
sinergisme sistem pelayanan kesehatan dengan sistem pendidikan dokter,
perkembangan yang terjadi di masyarakat serta perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi kedokteran. Berdasarkan pengalaman institusi
pendidikan kedokteran dalam mengimplementasi-kan SKDI tersebut,
ditemukan beberapa hal yang mendapatkan perhatian, sebagai berikut:
1.
1. Profesionalitas yang Luhur
2. Mawas Diri dan Pengembangan Diri
3. Komunikasi Efektif
4. Pengelolaan Informasi
5. Landasan Ilmiah Ilmu Kedokteran
6. Keterampilan Klinis
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan
Dilihat berdasarkan tahap-tahap kerjanya, maka ruang Lingkup kajian Statistik dapat dibedakan
dalam 2 macam yaitu :
1. Statistic Deskriptif, yaitu suatu statistic yang metode dan prosedur yang dipakai
terbatas pada : Pengumpulan data, Pengolahan data, Penyajian data dan Analisa
data yang tanpa perlu adanya peramalan atau pembuktian statistic
2. Statistik Inferensial, yaitu statistic yang metode dan prosedur yang dipakai sama
seperti pada statistic deskriptif namun disertai pengambilan kesimpulan denganpembuktian
secara statistic terhadap hasil dari sampel atau populasi
Dalam statistik sumber segala informasi yang telah melalui berbagai proses pengolahan,
cleaning, dan sebagainya pasti berasal data data mentah. Sedangkan data sendiri dapat
diartikan sebagai fakta atau keterangan mengenai suatu benda, persoalan dan keadaan.
Dalam Ilmu ststistik Data dapat dibagi menjadi 2, yaitu :
1. Data Kualitatif, data berbentuk kalimat
2. Data Kuantitatif, data berbentuk bilangan atau angka, yang data ini juga dapat dibedakan
menjadi 2:
1. deskrit ——> data berbentuk bilangan bulat (kunjungan pasien, jumlah anak, dll)
2. kontinue —–> data berbentuk bilangan pecahan ( BB, TB, dsb)
Khusus dalam Statistik Kesehatan, Sumber data yang dipakai meliputi : Data Primer (survey,
sensus, experiment) dan Data Sekunder (pencatatan peristiwa vital seperti kematian dan
kelahiran, Catatan Khusus serta laporan dan Publikasi)
Menurut skala ukur, data dapat dibagi dalam 4 jenis :
pedia bebas
Epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari pola kesehatan dan penyakit serta faktor yang
terkait di tingkat populasi. Ini adalah model cornerstone penelitian kesehatan masyarakat, dan
membantu menginformasikan kedokteran berbasis bukti (eveidence based medicine) untuk
mengidentifikasikan faktor risiko penyakit serta menentukan pendekatan penanganan yang
optimal untuk praktik klinik dan untuk kedokteran preventif. Menurut Dr. Anton Muhibuddin
(Universitas Brawijaya), saat ini epidemiologi telah berkembang pesat baik pendalaman ilmunya
maupun perluasan ilmunya. Perluasan ilmu epidemiologi saat ini juga mencakup epidemiologi
bidang pertanian agrokompleks (termasuk perikanan, perkebunan, prikanan) dan mikrobiologi.
Perluasan tersebut dirasa perlu karena manfaat epidemiolgi sangat nyata dirasakan dalam
bidang-bidang ilmu tersebut. Pendalaman epidemiologi di antaranya meliputi peramalan
berbasis komputer dan pengelolaan agroekosistem.
Epidemiologi menggunakan beragam alat-alat ilmiah, dari kedokteran dan statistik sampai
sosiologi dan antropologi. Banyak penyakit mengikuti arus migrasi penduduk, sehingga
pemahaman tentang bagaimana penduduk bergerak mengikuti musim sangat penting untuk
memahami penyebaran penyakit tertentu pada populasi tersebut. Epidemiologi tidak hanya
berkutat pada masalah penyebaran penyakit, tetapi juga dengan cara penanggulangannya
Apa itu diabetes tipe 1?
Diabetes tipe 1 adalah kondisi di mana kadar gula (glukosa) di dalam darah menjadi tinggi.
Diabetes terdiri dari dua tipe: Diabetes tipe 1 dan diabetes tipe 2. Diabetes tipe 1 adalah
penyakit jangka panjang (kronis).
Pada orang dengan diabetes tipe 1, tubuhnya tidak mampu memproduksi insulin, yakni
hormon yang diproduksi oleh sel beta di dalam pankreas. Insulin sangat penting perannya
dalam mengontrol jumlah gula (glukosa) yang didapat sel tubuh dari darah.
Penderita diabetes mempunyai banyak sekali gula di dalam darah, namun tidak banyak gula
yang dapat diserap oleh sel tubuh. Kondisi ini menyebabkan penyakit komplikasi yang cukup
parah di organ lain seperti hati, mata, ginjal, sistem saraf, gusi, dan gigi.
Ada banyak gejala lain yang tidak disebutkan di atas. Jika Anda mulai merasakan gejala
tersebut, konsultasikan segera dengan dokter Anda.
Penyebab
Apa penyebab diabetes tipe 1?
Diabetes tipe 1 adalah kondisi yang disebabkan oleh pankreas yang tidak memproduksi
cukup insulin. Hasilnya adalah glukosa tidak dapat masuk ke dalam sel untuk membantu
tubuh menyerap energi sehingga kadar glukosa dalam darah menjadi tinggi,
menyebabkan hiperglikemia. Pada umumnya pertahanan dan sistem imun tubuh para
pengidap diabetes akan menghancurkan sel beta pada pankreas, namun alasannya tidak
banyak diketahui. Penyebab lainnya adalah terjadinya penyakit lain seperti cystic fibrosis
yang mempengaruhi pankreas, operasi pengangkatan, dan peradangan yang parah pada
pankreas.
Faktor-faktor risiko
Apa yang meningkatkan risiko saya terkena diabetes tipe 1?
Diabetes tipe 1 adalah kondisi yang punya faktor pemicu, antara lain:
Seseorang yang mempunyai orangtua atau saudara yang mengidap diabetes tipe 1
memiliki risiko lebih tinggi terkena diabetes tipe 1
Faktor Keturunan
Faktor Geografi
Kemungkinan terjangkit diabetes tipe 1 meningkat saat Anda menjauhi garis khatulistiwa.
Orang yang berdomisili di Finlandia dan Sardinia paling banyak terkena diabetes tipe 1,
sekitar dua atau tiga kali lebih tinggi dibandingkan rata-rata yang terjadi di Amerika Serikat
dan 400 kali lebih banyak dibanding orang-orang yang tinggal di Venezuela
Usia
Meskipun diabetes tipe 1 dapat muncul pada semua tingkat usia, namun penyakit ini
biasanya terdeteksi mulai umur tertentu. Pertama pada anak-anak usia 4-7 tahun, kemudian
pada anak-anak usia 10-14 tahun.Banyak faktor pemicu diabetes tipe 1 yang telah diteliti,
meskipun tidak satu pun yang dapat dibuktikan. Beberapa faktor pemicu lainnya antara lain:
1. Virus tertentu seperti virus Epstein -Barr, virus coxsackie, virus gondok, dan
cytomegalovirus
2. Meminum susu sapi di usia terlalu dini
3. Kurangnya vitamin D
4. Meminum air yang di dalamnya terkandung natrium nitrat
5. Pengenalan makanan sereal dan gluten yang terlalu cepat (sebelum 4 bulan) atau
terlalu lambat (setelah 7 bulan)
6. Memiliki ibu yang mengalami preeklampsia saat hamil
7. Orang yang saat lahir mengidap penyakit kuning
Insulin
Saat ini tidak ada obat yang dapat menyembuhkan diabetes tipe 1, jadi insulin adalah salah
satu cara terbaik untuk mengontrol gula darah Anda. Anda dapat menyuntikkan insulin di
rumah sekitar 2 – 3 kali sehari.
Diet yang sehat dapat membantu untuk mengontrol tingkat glukosa anda. Anda dapat
meminta bantuan ahli nutrisi untuk membimbing Anda menjalani diet ini.
Olahraga
Rajinlah berolahraga untuk membantu mengontrol gula darah Anda. Anda juga harus
merawat kaki Anda dan memeriksakan mata Anda secara berkala untuk mencegah
komplikasi lebih lanjut.
Jika Anda didiagnosis mengidap diabetes tipe 1, Anda harus menemui dokter Anda setiap
tiga bulan sekali, sehingga Anda dapat:
Tes ini dapat membantu Anda dan dokter Anda untuk mengontrol diabetes dan mencegah
masalah lain yang diAebabkan oleh diabetes. Di samping itu, Anda harus menjalani tes
setahun sekali:
Pengobatan di rumah
Apa yang harus dilakukan jika Anda mengidap diabetes tipe 1?
Berikut ini adalah perubahan gaya hidup dan pengobatan di rumah yang dapat membantu
Anda mengatasi diabetes tipe 1:
Jalani pola makan yang sudah diatur untuk Anda dan makan camilan di waktu yang
sama setiap hari
Olahraga dan tidur yang cukup
Periksa tingkat gula darah Anda jika Anda sakit. Hubungi dokter jika Anda demam,
mual, atau muntah dan terus mengeluarkan cairan
Hubungi dokter Anda jika gula darah Anda terlalu tinggi
Segera pergi ke rumah sakit jika Anda mengalami kejang-kejang mendadak, tidak
dapat bangun, atau hilang kesadaran
Ikuti aturan dokter Anda secermat mungkin mengenai penggunaan insulin
Bila ada pertanyaan, konsultasikanlah dengan dokter untuk solusi terbaik masalah Anda.
Pengertian
Gizi buruk atau yang dikenal sebagai kwashiorkor dalam dunia medis, merupakan salah satu
bentuk malnutrisi. Malnutrisi itu sendiri dapat dipahami sebagai kesalahan dalam pemberian
nutrisi. Kesalahan bisa berupa kekurangan maupun kelebihan nutrisi.
Pada dasarnya kwashiorkor bisa diartikan sebagai kondisi dimana seseorang kekurangan
asupan yang mengandung energi dan protein. Padahal protein dibutuhkan tubuh dalam proses
pembentukan sel-sel baru. Selain itu, asupan ini juga turut membantu proses perbaikan sel-sel
yang rusak.
Komplikasi
Komplikasi akibat gizi buruk atau kwashiorkor sangat memengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan anak. Bila komplikasi terjadi, anak dapat mengalami tahap-tahap perkembangan
menjadi lebih lambat dibanding anak normal seusianya. Selain itu anak juga dapat mengalami
kesulitan belajar, mudah terserang penyakit berat, gangguan berbagai macam organ, hingga
dapat terjadi kematian.
Diagnosis
Diagnosis gizi buruk atau kwashiorkor dapat dilakukan dengan melakukan pemeriksaan
terhadap riwayat kesehatan anak. Kekurangan asupan makanan bergizi bisa dilihat dari
kebiasaan makan anak.
Selain itu, adanya gejala dan tanda-tanda kwashiorkor akan membantu dokter dalam
mendiagnosis. Untuk membedakannya dengan jenis gizi buruk lainnya seperti marasmus, dokter
akan memastikan apakah penderitanya memiliki gejala yang diserta pembengkakan tubuh
(edema).
Kadang, pada anak dengan gizi buruk atau kwashiorkor juga turut terdiagnosis penyakit lainnya.
Penyakit yang paling sering terdeteksi adalah penyakit infeksi akibat kekebalan tubuh yang
rendah.
Gejala
Gejala gizi buruk atau kwashiorkor yang akan tampak adalah:
Pucat, kurus, perut cembung, dan kehilangan massa otot pada keempat anggota
geraknya
Anak terlihat sering gelisah
Terjadi gangguan pertumbuhan meliputi berat badan dan tinggi badan
Rambutnya menjadi mudah tercabut, tampak kusam, kering, dan sering terjadi
perubahan warna
Dapat pula terjadi perubahan pada kulit, kulit menjadi bersisik, terdapat bercak-bercak
putih dan merah muda dengan tepi kehitaman
Anak juga akan menderita anemia akibat kekurangan nutrien seperti zat besi dan vitamin
B kompleks.
Pengobatan
Untuk mengatasi gizi buruk atau kwashiorkor dibutuhkan asupan nutrisi berupa kalori dan protein
yang mencukupi. Namun, pemberian nutrisi tersebut harus dilakukan secara bertahap.
Pada tahap awal harus diberikan asupan kalori untuk memenuhi kebutuhan energinya tanpa
melibatkan asupan protein terlebih dahulu. Jika kebutuhan kalori sudah tercukupi, barulah
asupan protein nisa mulai diberikan.
Pemberian protein dapat dilakukan dari kadar yang rendah yang secara bertahap terus
ditambah. Hal ini dilakukan supaya saluran cerna penderita tidak kaget bila langsung diberi
asupan tinggi kalori tinggi protein.
Penanganan dirumah bisa dilakukan dengan mencukupkan kebutuhan gizi seimbang bagi anak.
Makanan yang dikonsumsi harus lengkap mengandung karbohidrat, lemak, protein, vitamin dan
mineral.
Namun ingatlah untuk memberikannya secara perlahan dan terkontrol. Untuk tahap awal,
pastikan Anda melibatkan bantuan dokter dalam mengontrol kondisi anak dengan gizi buruk atau
kwashiorkor yang Anda rawat.
Untuk mencegah terjadinya gizi buruk atau kwashiorkor pada anak Anda, berikanlah makanan
dengan gizi yang seimbang. Cukupi kebutuhan karbohidrat, lemak dan proteinnya.
Sumber protein yang bernilai tinggi bisa didapatkan dari produk hewani seperti susu, keju,
daging, telur, dan ikan. Anda juga bisa juga memanfaatkan protein nabati yang didapat dari
kacang hijau dan kacang kedelai
Penyebab
Penyebab gizi buruk atau kwashiorkor adalah karena anak tidak memeroleh makanan dengan
kandungan energi dan protein yang cukup. Umumnya hal ini sering dikaitkan dengan tingkat
perekonomian yang rendah.
Itulah sebabnya kasus gizi buruk atau kwashiorkor banyak terjadi di negara berkembang. Selain
dikarenakan rendahnya tingkat perekonomian, kurangnya pengetahuan orangtua akan nutrisi
yang diperlukan tubuh anak juga turut memengaruhi.
Pada dasarnya gizi buruk atau kwashiorkor bukanlah gangguan yang terjadi secara mendadak.
Kondisi ini berlangsung secara perlahan. Karena itu penting untuk mencegah agar anak tidak
mengalami kondisi ini dengan cara memberikan asupan makanan cukup gizi
Obat generik
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Obat generik adalah obat yang telah habis masa patennya, sehingga dapat diproduksi oleh
semua perusahaan farmasi tanpa perlu membayar royalti. Ada dua jenis obat generik, yaitu obat
generik bermerek dagang dan obat generik berlogo yang dipasarkan dengan merek kandungan
zat aktifnya. Dalam obat generik bermerek, kandungan zat aktif itu diberi nama (merek). Zat aktif
amoxicillin misalnya, oleh pabrik ”A” diberi merek ”inemicillin”, sedangkan pabrik ”B” memberi
nama ”gatoticilin” dan seterusnya, sesuai keinginan pabrik obat. Dari berbagai merek tersebut,
bahannya sama: amoxicillin.
Mutu[sunting | sunting sumber]
Mutu obat generik tidak berbeda dengan obat paten karena bahan bakunya sama. Ibarat sebuah
baju, fungsi dasarnya untuk melindungi tubuh dari sengatan matahari dan udara dingin. Hanya
saja, modelnya beraneka ragam. Begitu pula dengan obat. Generik kemasannya dibuat biasa,
karena yang terpenting bisa melindungi produk yang ada di dalamnya. Namun, yang bermerek
dagang kemasannya dibuat lebih menarik dengan berbagai warna. Kemasan itulah yang
membuat obat bermerek lebih mahal.
1. Secara Personal metodenya komunikasi efektif dalam bentuk dialogis atau tanya jawab.
2. Secara Kelompok dengan metode diskusi dan sharing pengalaman dengan alat bantu rokok
atau film
Dampak penyalahgunaan Napza:
1. Jasmaniah
- Gangguan pada sistem syaraf; kejang-kejang,halusinasi,gangguan
kesadaran,kerusakan syaraf
- Gangguan pada jantung dan pembuluh darah; imfeksi akut jantung gangguan
peredaran darah
- Gangguan pada kulit; alergi abses pernanahan
- Gangguan pada paru-paru; penekanan fungsi pernafasan, pengerasan jaringan paru2
- Gangguan pada hemopeotik gastrointestinal, penurunan fungsi sistem
reproduksi,gagal ginjal,gangguan pada otot dan tulang serta berpotensi tertular HIV-AIDS
2. Kejiwaan
- Intoksitasi (keracunan) gejala dimana seseorang tgelah merasakan efek penggunaan
narkobanya (Mabuk)
- Toleransi istilah yang di gunakan untuk menunjukan kebutuhan zat seseorang yang
lebih banyak untuk memperoleh efek yang sama setelah pemakaian berulang.
- Withdrawal Syndrome (gejala Putus Zat) biasa di kenal oleh pecandu dengan sebutan
sakau gejala ini akan hilang jika menggunakan
3. depedensi (ketergantungan) keadaan dimana seseorang selalu membutuhkan zat
tertentu (Kecanduan )
4. Dampak Sosial
Berbagai penelitian telah membuktikan bahwa prosentase kriminalitas yang terjadi lebih
besarv di timbulkan oleh penyalahgunaan zat psikoaktif yang dapat meningkatkan perilaku
agresif seseorang baik fisik maupun psikis.
Bahasa Jungkie:
Jungkies : pecandu putaw
Etep : Putaw
Ngipe/mistol/ : nyuntik
Pedaw : mabuk karena putaw
Pakau/Wakap : make
Nyabu/Nyebrut/ngebong/ngasap/ : make sabu-sabu
Cimeng/getok : ganja
Bokul : beli narkoba
Am/ample/paket/Amplop : paketan narkoba
Sakaw/wakas : efek saat tubuh membutuhkan zat atau masa putus zat
Ji : gram
Betrik : mengurangi ukuran paket
Suges : rasa rindu untuk menggunakan
Jekpot : muntah karena mabuk
Play/on : mabuk berat
Bede : bandar
Niger : sebutan bagi orang nigeria yang berdagang narkoba
Spion / SP : mata-mata Polisi
Gape : tertangkap polisi
Nyanyi : membocorkan rahasia kepada polisi
Ubas : Sabu-sabu
Spidol/spet/pistol : Jarum Suntik
Pimpeng : memompa darah dengan jarum suntik
Barang : narkoba apapun jenisnya
Adolescent
Pengertian, Tujuan, Indikator, dan Kegiatan
Pokok Desa Siaga
Desa siaga merupakan strategi baru pembangunan kesehatan. Desa siaga lahir
sebagai respon pemerintah terhadap masalah kesehatan di Indonesia yang tak
kunjung selesai. Tingginya angka kematian ibu dan bayi, munculnya kembali
berbagai penyakit lama seperti tuberkulosis paru, merebaknya berbagai penyakit
baru yang bersifat pandemik seperti SARS, HIV/AIDS dan flu burung serta belum
hilangnya penyakit endemis seperti diare dan demam berdarah merupakan masalah
utama kesehatan di Indonesia. Bencana alam yang sering menimpa bangsa Indonesia
seperti gunung meletus, tsunami, gempa bumi, banjir, tanah longsor dan kecelakaan
massal menambah kompleksitas masalah kesehatan di Indonesia.
Desa siaga merupakan salah satu bentuk reorientasi pelayanan kesehatan dari
sebelumnya bersifat sentralistik dan top down menjadi lebih partisipatif dan bottom
up. Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
564/MENKES/SK/VI II/2006, tentang Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Desa
siaga, desa siaga merupakan desa yang penduduknya memiliki kesiapan sumber
daya dan kemampuan serta kemauan untuk mencegah dan mengatasi masalah-
masalah kesehatan, bencana dan kegawatdaruratan kesehatan secara mandiri. Desa
siaga adalah suatu konsep peran serta dan pemberdayaan masyarakat di tingkat
desa, disertai dengan pengembangan kesiagaan dan kesiapan masyarakat untuk
memelihara kesehatannya secara mandiri.
Desa yang dimaksud di sini dapat berarti kelurahan atau nagari atau istilah-istilah
lain bagi kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah, yang
berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat,
berdasarkan asalusul dan adat-istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam
sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia (Depkes, 2007).
Konsep desa siaga adalah membangun suatu sistem di suatu desa yang bertanggung
jawab memelihara kesehatan masyarakat itu sendiri, di bawah bimbingan dan
interaksi dengan seorang bidan dan 2 orang kader desa. Di samping itu, juga
dilibatkan berbagai pengurus desa untuk mendorong peran serta masyarakat dalam
program kesehatan seperti imunisasi dan posyandu (Depkes 2009).
Suatu desa dikatakan menjadi desa siaga apabila memenuhi kriteria berikut (Depkes,
2006) :
1. Memiliki 1 orang tenaga bidan yang menetap di desa tersebut dan sekurang-
kurangnya 2 orang kader desa.
2. Memiliki minimal 1 bangunan pos kesehatan desa (poskesdes) beserta
peralatan dan perlengkapannya. Poskesdes tersebut dikembangkan oleh
masyarakat yang dikenal dengan istilah upaya kesehatan bersumber daya
masyarakat (UKBM) yang melaksanakan kegiatan-kegiatan minimal :
1. Desa siaga adalah titik temu antara pelayanan kesehatan dan program
kesehatan yang diselenggarakan oleh pemerintah dengan upaya masyarakat
yang terorganisir.
2. Desa siaga mengandung makna “kesiapan” dan “kesiagaan” Kesiagaan
masyarakat dapat didorong dengan memberi informasi yang akurat dan cepat
tentang situasi dan masalah-masalah yang mereka hadapi.
3. Prinsip respons segera. Begitu masyarakat mengetahui adanya suatu masalah,
mereka melalui desa siaga, akan melakukan langkah-langkah yang perlu dan
apabila langkah tersebut tidak cukup, sistem kesehatan akan memberikan
bantuan (termasuk pustu, puskesmas, Dinkes, dan RSUD).
4. Desa siaga adalah “wadah” bagi masyarakat dan sistem pelayanan kesehatan
untuk menyelenggarakan berbagai program kesehatan.
lembaga tersebut juga memiliki tugas untuk melakukan registrasi dokter dan dokter gigi,
mengesahkan standar pendidikan profesi dan melakukan pembinaan terhadap
penyelenggaraan praktik kedokteran yang dilaksanakan bersama lembaga terkait sesuai
dengan fungsi masing-masing.
Selain hal tersebut di atas, Konsil Kodokteran Indonesia mempunyai wewenang. Adapun
wewenangnya adalah sebagai berikut:
1. menyetujui dan menolak permohonan registrasi dokter dan dokter gigi.
2. menerbitkan dan mencabut surat tanda registrasi dokter dan dokter gigi;
4. melakukan pengujian terhadap persyaratan registrasi dokter dan dokter gigi;
6. melakukan pembinaan bersama terhadap dokter dan dokter gigi mengenai pelaksanaan
etika profesi yang ditetapkan oleh organisasi profesi; dan
7. melakukan pencatatan terhadap dokter dan dokter gigi yang dikenakan sanksi oleh
organisasi profesi atau perangkatnya karena melanggar ketentuan etika profesi
SUMBER DAYA KESEHATAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN ENDE
Sumber Daya Manusia Kesehatan (SDMK) merupakan salah satu sub sistem dalam
sistem kesehatan nasional yang mempunyai peranan penting dalam meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat melalui berbagai upaya dan pelayanan kesehatan. Upaya
dan pelayanan kesehatan harus dilakukan oleh tenaga kesehatan yang bertanggung
jawab, memiliki etika dan moral tinggi, keahlian, dan berwenang.
Menurut Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan, tenaga kesehatan
adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan
dan/atau keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu
memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan.
Pada bab ini, akan dibahas mengenai SDMK terutama jumlah, rasio, registrasi, jumlah lulusan,
dan pendayagunaan tenaga kesehatan.
A. JUMLAH TENAGA KESEHATAN
Tenaga di bidang kesehatan terdiri dari tenaga kesehatan dan asisten tenaga kesehatan.Tenaga
kesehatan dikelompokkan menjadi beberapab rumpun dan sub rumpun. Rumpun tenaga
kesehatan menurut Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan Pasal
11 adalah tenaga medis, tenaga psikologi klinis, tenaga keperawatan, tenaga kebidanan, tenaga
kefarmasian, tenaga kesehatan masyarakat, tenaga kesehatan lingkungan, tenaga gizi, tenaga
keterapian fisik, tenaga keteknisian medis, tenaga teknik biomedika, tenaga kesehatan
tradisional, dan tenaga kesehatan. Pada tahun 2016, total SDMK di Kabupeten Ende sebanyak
768 orang yang terdiri: dokter Spesialis 7 orang, dokter Umum 19 orang (RS 5 orang dan
Puskesmas 14 orang dari 24 Puskesmas), dokter gigi 5 orang (RS 1 orang dan Puskesmas 4
orang dari 24 Puskesmas). Tenaga terbanyak adalah perawat sebanyak 353 orang (RS 142 dan
di Puskesmas 210 orang tersebar di 24 Puskesmas.
Jumlah tenaga medis di Kabuapaten Ende, pada tahun 2016 sebanyak 33 orang yang terdiri dari
dr Spsialis sebanyak 7 orang ( dr Kebidanan 1 orang, Penyakit Dalam 2 orang, Bedah 1 orang,
Mata 1 orang, Anestesi 2 orang).
B. TENAGA KESEHATAN DI PUSKESMAS
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 Pasal 16 Ayat 3 disebutkan
bahwa minimal tenaga kesehatan di Puskesmas terdiri dari dokter atau dokter layanan primer,
dokter gigi, perawat, bidan, tenaga kesehatan masyarakat, tenaga kesehatan lingkungan, ahli
teknologi laboratorium medik, tenaga gizi dan tenaga kefarmasian. Sedangkan tenaga
penunjang kesehatan harus dapat mendukung kegiatan ketatausahaan, administrasi keuangan,
sistem informasi, dan kegiatan operasional lainnya.
Ketersediaan tenaga kesehatan di Kabupaten Ende yang tersebar pada 24 puskesmas tertinggi
yaitu tenaga perawat sebanyak 210 orang, diikuti oleh tenaga bidan sebesar 148 orang,
sedangkan tenaga kesehatan yang paling sedikit yaitu apoteker hanya 1 orang.
Jumlah tenaga kesehatan di puskesmas masih belum mencukupi bila kita lihat dari kebutuhan
pelayanan kesehatan dan letak geografis wilayah kerja masing-masing puskesmas.
1. Kecukupan Dokter Di Puskesmas
Berdasarkan tingkat kecukupan pada puskesmas non rawat inap, minimal jumlah dokter yaitu
satu orang, sedangkan pada puskesmas rawat inap minimal jumlah dokter dua orang, baik pada
wilayah perkotaan, perdesaan, maupun kawasan terpencil dan sangat terpencil. Di Kabupaten
Ende hanya terdapat 10 orang dokter umum yang tersebat pada 17 Puskesmas Rawat inap,
sedangkan pada 7 puskesmas non rawat inap tidak memiliki dokter.
2. Kecukupan Dokter Gigi di Puskesmas
Jumlah dokter gigi di Puskesmas minimal satu orang, baik di Puskesmas rawat inap dan non
rawat inap dan di wilayah perkotaan, perdesaan, maupun di kawasan terpencil dan sangat
terpencil. Dari 24 Puskesmas yang ada di Kabupaten Ende yang memiliki dokter gigi hanya 4
puskesmas yaitu Puskesmas Kota Ende, Kota Ratu, Nangapanda, dan Puskesmas Ria Raja.
3. Kecukupan Perawat di Puskesmas
Perawat pada Puskesmas non rawat inap minimal berjumlah lima orang sedangkan pada
Puskesmas rawat inap minimal berjumlah delapan orang. Kondisi ini merupakan standar minimal
di wilayah perkotaan, perdesaan, dan kawasan terpencil dan sangat terpencil. Ada 5 puskesmas
rawat inap dari 17 Pusksmas yang tenaga perawat memenuhi syarat yaitu berjumlah lebih dari 8
orang yaitu puskesmas Riaraja, Welamosa, Maurole, Maukaro dan Nangapanda, sedangkan
yang lain belum memenuhi standar kecukupan.
Puskesmas yang berada di wilayah perkotaan seperti Puskesmas Rukun Lima, Kota Ratu, Kota
Ende dan Onekore dimana puskesmas tersebut bukan rawat inap memiliki jumlah tenaga
perawat terbanyak. Untuk lebih jelas bisa melihat gambar dibawah ini. Untuk mencukupi
kebutuhan pelayanan di Puskesmas yang mengalami kekurangan tenaga perawat mereka di
bantu oleh tenaga perawat yang termasuk dalam tenaga kesehatan penunjang.
Persebaran tenaga perawat yang tidak merata ini juga mempengaruhi tingkat kecukupan tenaga
perawat di puskesmas yang pada akhirnya berdampak pada kualitas pemberian pelayanan
kesehatan pada masyarakat.
4. Kecukupan Bidan di Puskesmas
Jumlah bidan di Puskesmas non rawat inap minimal empat orang dan di Puskesmas rawat inap
minimal tujuh orang. Kondisi ini merupakan standar minimal di wilayah perkotaan, perdesaan,
dan kawasan terpencil dan sangat terpencil. Puskesmas rawat inap yang tenaga bidannya
sudah sesuai standar ketenagaan berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun
2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat adalah puskesmas Riaraja, Welamosa, Watuneso
dan Wolowaru.
Adapun Puskesmas yang tenaga bidannya sangat kurang adalah Puskesmas Maubasa 1 orang.
Untuk mencukupi kebutuhan pelayanan di Puskesmas yang mengalami kekurangan tenaga
bidan di dibantu oleh tenaga bidan yang termasuk dalam tenaga kesehatan penunjang.
Sedangkan pada puskesmas rawat jalan jumlah tenaga bidan sudah memenuhi standar.
Analisis kecukupan tenaga kesehatan di Puskesmas ini dilakukan berdasarkan standar jumlah
tenaga kesehatan di Puskesmas yang terlampir pada Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75
Tahun 2015 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat. Hasil analisis ini berdasarkan data tenaga
kesehatan yang terkumpul dari Dinas Kesehatan Kabupaten Ende pada Sub Bagian Tata
Usaha, Hukum Dan Humas Dinas Kesehatan Kabupaten Ende.
5. Jumlah Puskesmas yang Memiliki Lima Jenis Tenaga Kesehatan Promotif dan
Preventif
Sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat, bahwa tenaga kesehatan di Puskesmas tidak hanya tenaga medis tetapi juga
tenaga promotif dan preventif untuk mendukung tugas Puskesmas dalam melaksanakan upaya
kesehatan masyarakat. Dalam Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Kesehatan tahun
2015-2019, salah satu indikator dalam meningkatkan ketersedian dan mutu SDMK sesuai
dengan standar pelayanan kesehatan yaitu jumlah Puskesmas yang memiliki lima jenis tenaga
kesehatan promotif dan preventif. Tenaga kesehatan yang dimaksud dalah tenaga kesehatan
lingkungan, tenaga kefarmasian, tenaga gizi, tenaga kesehatan masyarakat, dan analis
kesehatan.
Kabupaten Ende masih ada beberapa Puskesmas yang belum mempunyai tenaga tersebut
seperti: Kesehatan Lingkungan: Puskesmas Moni, Watunggere; Farmasi: A. Yani, Moni, dan
Saga; Gizi: Nangapanda, Maukaro, Roga, Maubasa, Watunggere, Peibenga, Detusoko dan
Saga; Analis Kesehatan; Maukaro, Naglupolo, Roga, Watunggere dan Peibenga; Kesehatan
Masyarakat: Puskesmas Riaraja, Ngalupolo, Ndaetundora, Peibenga, Wolojita, Maubasa, Roga,
A. Yani dan Watunggere.
Untuk mencukupi kebutuhan tenaga Kesehatan Masyarakat di lakukan perekrutan tenaga
kontrak dengan menggunakan dana BOK pada tahun 2016 sebanyak 5 orang.
C. RASIO TENAGA KESEHATAN
Rasio tenaga kesehatan terhadap jumlah penduduk merupakan indicator untuk mengukur
ketersediaan tenaga kesehatan untuk mencapai target pembangunan kesehatan tertentu.
Berdasarkan Keputusan Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Nomor 54 Tahun
2013 tentang Rencana Pengembangan Tenaga Kesehatan Tahun 2011 – 2025, target rasio
tenaga kesehatan terhadap jumlah penduduk pada tahun 2019 diantaranya rasio dokter umum
45 per 100.000 penduduk, rasio dokter gigi 13 per 100.000 penduduk, rasio perawat 180 per
100.000 penduduk, dan rasio bidan 120 per 100.000 penduduk.
Berdasarkan data yang di peroleh pada Kabupaten Ende belum ada tenaga kesehatan yang
sudah memenuhi target sesuai amanat surat keputusan Menteri Koordinator Bidang
Kesejahteraan Rakyat.
Rasio yang sudah cukup besar adalah perawat sebanyak 124,89/100.000 penduduk dan yang
paling rendah adalah rasio dokter gigi sebanyak 1,8 /100.000 penduduk.
D. REGISTRASI TENAGA KESEHATAN
Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan Pasal 44 menyebutkan
bahwa setiap tenaga kesehatan yang menjalankan praktik wajib memiliki surat tanda registrasi
(STR). STR berlaku selama lima tahun dan dapat diregistrasi ulang.
Registrasi tenaga medis dikelola oleh Konsil Kedokteran Indonesia (KKI). Registrasi dokter dan
dokter gigi diatur dalam Peraturan Konsil Kedokteran Indonesia Nomor 6 tahun 2011 tentang
Registrasi Dokter dan Dokter Gigi. Registrasi dimaksudkan untuk memberikan perlindungan dan
kepastian hukum kepada masyarakat, dokter dan dokter gigi. Selain itu dengan adanya
registrasi, KKI memiliki pencatatan resmi terhadap dokter dan dokter gigi yang telah memiliki
sertifikat kompetensi dan telah mempunyai kualifikasi tertentu lainnya. Untuk Kabupaten Ende
terdapat 51 orang dokter yang sudah memiliki STR.
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 889 Tahun 2011 tentang Registrasi, Izin Praktik,
dan Izin Kerja Tenaga Kefarmasian, tenaga kefarmasian adalah tenaga yang melakukan
pekerjaan kefarmasian yang terdiri atas apoteker dan tenaga teknis kefarmasian. Apoteker
adalah sarjana farmasi yang telah lulus sebagai apoteker dan telah mengucapkan sumpah
jabatan apoteker. Sedangkan tenaga teknis kefarmasian adalah tenaga yang membantu
apoteker dalam menjalankan pekerjaan kefarmasian, yang terdiri atas sarjana farmasi, ahli
madya farmasi, analis farmasi dan tenaga menengah farmasi/asisten apoteker.
Pasal 2 pada peraturan yang sama disebutkan bahwa setiap tenaga kefarmasian yang
menjalankan pekerjaan kefarmasian wajib memiliki STR. STR bagi tenaga kefarmasian berupa
Surat Tanda Registrasi Apoteker (STRA) bagi apoteker dan Surat Tanda Registrasi Tenaga
Teknis Kefarmasian (STRTTK) bagi tenaga teknis kefarmasian. STRA dan STRTTK dikeluarkan
oleh Menteri Kesehatan dan dalam hal pemberiannya didelegasikan kepada Komite Farmasi
Nasional (KFN) untuk STRA dan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi untuk STRTTK.
STR tenaga kesehatan selain tenaga medis dan tenaga kefarmasian dikelola oleh Majelis
Tenaga Kesehatan Indonesia (MTKI) sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 46
Tahun 2013 tentang Registrasi Tenaga Kesehatan. Hingga tahun 2016 tenaga kesehatan yang
memiliki STR belum didata dengan baik.
Kekerasan terhadap anak adalah tindak kekerasan secara fisik, seksual, penganiyaan
emosional, atau pengabaian terhadap anak.[1] Di Amerika Serikat, Pusat Pengendalian dan
Pencegahan Penyakit (CDC) mendefinisikan penganiayaan anak sebagai setiap tindakan atau
serangkaian tindakan wali atau kelalaian oleh orang tua atau pengasuh lainnya yang dihasilkan
dapat membahayakan, atau berpotensi bahaya, atau memberikan ancaman yang berbahaya
kepada anak.[2] Sebagian besar terjadi kekerasan terhadap anak di rumah anak itu sendiri
dengan jumlah yang lebih kecil terjadi di sekolah, di lingkungan atau organisasi tempat anak
berinteraksi. Ada empat kategori utama tindak kekerasan terhadap anak: pengabaian, kekerasan
fisik, pelecehan emosional/psikologis, dan pelecehan seksual anak.
Yurisdiksi yang berbeda telah mengembangkan definisi mereka sendiri tentang apa yang
merupakan pelecehan anak untuk tujuan melepaskan anak dari keluarganya dan/atau
penuntutan terhadap suatu tuntutan pidana. Menurut Journal of Child Abuse and Neglect,
penganiayaan terhadap anak adalah "setiap tindakan terbaru atau kegagalan untuk bertindak
pada bagian dari orang tua atau pengasuh yang menyebabkan kematian, kerusakan fisik serius
atau emosional yang membahayakan, pelecehan seksual atau eksploitasi, tindakan atau
kegagalan tindakan yang menyajikan risiko besar akan bahaya yang serius". [3] Seseorang yang
merasa perlu untuk melakukan kekerasan terhadap anak atau mengabaikan anak sekarang
mungkin dapat digambarkan sebagai "pedopath". [4]
Tipe[sunting | sunting sumber]
Kekerasan terhadap anak dapat mengambil beberapa bentuk: [5] Empat jenis utama adalah
kekerasan secara fisik, seksual, psikologis, dan penelantaran. [6]
Penelantaran[sunting | sunting sumber]
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Penelantaran anak
Penelantaran anak adalah di mana orang dewasa yang bertanggung jawab gagal untuk
menyediakan kebutuhan memadai untuk berbagai keperluan, termasuk fisik (kegagalan untuk
menyediakan makanan yang cukup, pakaian, atau kebersihan), emosional (kegagalan untuk
memberikan pengasuhan atau kasih sayang), pendidikan (kegagalan untuk mendaftarkan anak
di sekolah) , atau medis (kegagalan untuk mengobati anak atau membawa anak ke dokter).
Seorang gadis Kristen yang memar dan dibakar selama kekerasan Orissapada bulan Agustus 2008
Kekerasan fisik adalah agresi fisik diarahkan pada seorang anak oleh orang dewasa. Hal ini
dapat melibatkan meninju, memukul, menendang, mendorong, menampar, membakar, membuat
memar, menarik telinga atau rambut, menusuk, membuat tersedak atau menguncang seorang
anak.
Guncangan terhadap seorang anak dapat menyebabkan sindrom guncangan bayi yang dapat
mengakibatkan tekanan intrakranial, pembengkakan otak, cedera difus aksonal, dan kekurangan
oksigen yang mengarah ke pola seperti gagal tumbuh, muntah, lesu, kejang, pembengkakan
atau penegangan ubun-ubun, perubahan pada pernapasan, dan pupil melebar. Transmisi racun
pada anak melalui ibunya (seperti dengan sindrom alkohol janin) juga dapat dianggap
penganiayaan fisik dalam beberapa wilayah yurisdiksi.
Sebagian besar negara dengan hukum kekerasan terhadap anak mempertimbangkan
penderitaan dari luka fisik atau tindakan yang menempatkan anak dalam risiko yang jelas dari
cedera serius atau kematian tidak sah. Di luar ini, ada cukup banyak variasi. Perbedaan antara
disiplin anak dan tindak kekerasan sering kurang didefinisikan. Budaya norma tentang apa yang
merupakan tindak kekerasan sangat bervariasi: kalangan profesional serta masyarakat yang
lebih luas tidak setuju pada apa yang disebut merupakan perilaku kekerasan. [7]
Beberapa profesional yang bertugas di bidang manusia mengklaim bahwa norma-norma budaya
yang berhubungan dengan sanksi hukuman fisik adalah salah satu penyebab kekerasan
terhadap anak dan mereka telah melakukan kampanye untuk mendefinisikan kembali norma-
norma tersebut.[8]
Penggunaan tindak kekerasan apapun terhadap anak-anak sebagai tindakan disiplin adalah
ilegal di 24 negara di seluruh dunia[9], akan tetapi lazim dan diterima secara sosial di banyak
negara lainnya. Lihat hukuman di rumah untuk informasi lebih lanjut.
Seorang anak laki-laki yang menjadi korban pelecehan seksual. Dipublikasikan pada tanggal 1 Februari
1910.
Pelecehan seksual terhadap anak adalah suatu bentuk penyiksaan anak di mana orang dewasa
atau pelanggaran yang dilakukan oleh remaja yang lebih tua terhadap seorang anak untuk
mendapatkan stimulasi seksual.[10][11] Bentuk pelecehan seksual anak termasuk meminta atau
menekan seorang anak untuk melakukan aktivitas seksual (terlepas dari hasilnya), paparan
senonoh dari alat kelamin kepada anak, menampilkan pornografi kepada anak, kontak seksual
yang sebenarnya terhadap anak, kontak fisik dengan alat kelamin anak, melihat alat kelamin
anak tanpa kontak fisik, atau menggunakan anak untuk memproduksi pornografi anak.[10][12][13]
Pengaruh pelecehan seksual anak termasuk rasa bersalah dan menyalahkan diri, kenangan
buruk, mimpi buruk, insomnia, takut hal yang berhubungan dengan pelecehan (termasuk benda,
bau, tempat, kunjungan dokter, dll), masalah harga diri, disfungsi seksual, sakit kronis ,
kecanduan, melukai diri sendiri, keinginan bunuh diri, keluhan somatik, depresi,[14] gangguan
stres pasca trauma,[15] kecemasan,[16] penyakit mental lainnya (termasuk gangguan kepribadian).
[17]
dan gangguan identitas disosiatif,[17] kecenderungan untuk mengulangi tindakan
kekerasan setelah dewasa,[18] bulimia nervosa,[19] cedera fisik pada anak di antara masalah-
masalah lainnya.[20] Sekitar 15% sampai 25% wanita dan 5% sampai 15% pria yang mengalami
pelecehan seksual ketika mereka masih anak-anak.[21][22][23][24][25] Kebanyakan pelaku pelecehan
seksual adalah orang yang kenal dengan korban mereka; sekitar 30% adalah keluarga dari
anak, paling sering adalah saudara, ayah, ibu, paman atau sepupu, sekitar 60% adalah kenalan
teman lain seperti keluarga, pengasuh anak, atau tetangga; orang asing adalah yang melakukan
pelanggar hanya sekitar 10% dari kasus pelecehan seksual anak. [21]
Prevalensi[sunting | sunting sumber]
Menurut Komite Nasional (Amerika) untuk Tindak Pencegahan Kekerasan pada Anak, pada
tahun 1997 pengabaian mewakili 54% kasus kekerasan terhadap anak yang terkonfirmasi,
kekerasan fisik 22%, pelecehan seksual 8%, kekerasan emosional 4% dan bentuk kekerasan
lainnya sebesar 12%.[27]
Kematian[sunting | sunting sumber]
Sebuah kematian akibat kekerasan terhadap anak adalah ketika kematian anak adalah hasil dari
kekerasan atau kelalaian, atau bila kekerasan dan/atau pengabaian menjadi faktor yang
berkontribusi untuk kematian anak.
Penyebab[sunting | sunting sumber]
Kekerasan pada anak merupakan fenomena yang kompleks dengan penyebab yang bermacam-
macam.[28] Memahami penyebab kekerasan sangat penting untuk mengatasi masalah kekerasan
terhadap anak.[29]
Efek[sunting | sunting sumber]
Ada asosiasi kuat antara paparan penganiayaan anak-anak dalam segala bentuk dan tingkat
yang lebih tinggi dari kondisi kronis.
Pencegahan[sunting | sunting sumber]
April telah ditetapkan sebagai bulan Pencegahan Tindak Kekerasan Terhadap Anak di Amerika
Serikat sejak tahun 1983..[32] Presiden AS Barack Obama melanjutkan tradisi yang dengan
menyatakan bulan April 2009 sebagai Bulan Pencegahan Kekerasan terhadap Anak.[33] Salah
satu cara yang dilakukan oleh pemerintah Federal Amerika Serikat dengan menyediakan dana
untuk mencegah tindak kekerasan terhadap anak adalah melalui Dana Hibah Berbasis
Masyarakat untuk Pencegahan Pelecehan dan Pengabaian terhadap Anak (CBCAP). [34]
Demam berdarah ringan menyebabkan demam tinggi, ruam, dan nyeri otot dan sendi.
Demam berdarah yang parah, atau juga dikenal sebagai dengue hemorrhagic fever, dapat
menyebabkan perdarahan serius, penurunan tekanan darah yang tiba-tiba (shock), dan
kematian.
Afrika
Asia Tenggara dan China
India
Timur Tengah
Karibia, Amerika Tengah dan Amerika Selatan
Australia, Pasifik Selatan dan Pasifik Tengah.
Gejala dari demam berdarah klasik biasanya diawali dengan demam selama 4 hingga 7 hari
setelah digigit oleh nyamuk yang terinfeksi, serta:
Ruam mungkin muncul di seluruh tubuh 3 sampai 4 hari setelah demam, kemudian
berkurang setelah 1 hingga 2 hari. Anda mungkin mengalami ruam kedua beberapa hari
kemudian.
Gejala dari dengue hemorrhagic fever meliputi semua gejala dari demam berdarah klasik,
ditambah:
Gejala dari dengue shock syndrome, jenis penyakit dengue yang paling parah, meliputi
semua gejala demam berdarah klasik dan dengue hemorrhagic fever, ditambah:
Jenis penyakit ini biasanya terjadi pada anak-anak (dan beberapa orang dewasa) yang
mengalami infeksi dengue kedua kalinya. Jenis penyakit ini sering kali fatal, terutama pada
anak-anak dan dewasa muda.
Kemungkinan ada tanda-tanda dan gejala yang tidak disebutkan di atas. Bila Anda memiliki
kekhawatiran akan sebuah gejala tertentu, konsultasikanlah dengan dokter Anda.
Penyebab
Apa penyebab demam berdarah dengue?
Demam berdarah DBD disebabkan oleh virus yang disebarkan oleh gigitan nyamuk.
Terdapat 4 virus dengue, yaitu virus DEN-1, DEN-2, DEN-3 dan DEN-4. Nyamuk yang
berasal dari famili tertentu yaitu Aedes aegypti atau Aedes albopictus dapat membawa virus
untuk menginfeksi darah manusia dengan gigitan dan mentransfer darah yang terinfeksi ke
orang lain. Begitu Anda pulih dari demam berdarah, imunitas Anda akan terbentuk namun
hanya sampai strain tertentu.
Terdapat 4 strain virus tertentu, yang berarti Anda dapat terinfeksi lagi. Penting untuk
mengidentifikasi tanda-tanda dan mendapatkan penanganan.
Faktor-faktor risiko
Siapa yang berisiko terkena demam berdarah dengue (DBD)?
Ada banyak faktor yang meningkatkan risiko Anda terkena demam berdarah DBD, yaitu:
Tinggal atau berpergian ke area tropis. Berada di daerah tropis dan subtropis
meningkatkan risiko terkenanya virus yang menyebabkan demam berdarah. Daerah yang
berisiko tinggi adalah Asia Tenggara, bagian barat Kepulauan Pasifik, Amerika Latin, dan
Karibia.
Infeksi sebelumnya dengan virus demam dengue meningkatkan risiko gejala yang
serius jika Anda terinfeksi kembali.
Beberapa tes laboratorium dapat mendeteksi bukti virus dengue, namun hasil tes biasanya
keluar agak lama untuk segera memberi keputusan pengobatan.
Untuk kasus yang lebih serius, demam berdarah dapat menyebabkan shock
atau hemorrhagic fever yang memerlukan perhatian medis lebih.
Pengobatan di rumah
Apa saja perubahan gaya hidup yang dapat dilakukan untuk
mencegah dan mengatasi demam berdarah dengue?
Anda dapat mengatasi demam berdarah dengue dengan perawatan di rumah. Anda
memerlukan hidrasi serta penanganan rasa sakit yang baik. Berikut adalah gaya hidup dan
pengobatan rumahan yang dapat membantu Anda:
Tinggallah di tempat yang ber-AC. Penting untuk menjaga rumah dari nyamuk
terutama pada malam hari.
Atur ulang kegiatan di luar ruangan. Hindari berada di luar ruangan pada dini hari,
senja, atau malam hari, di mana banyak nyamuk di luar.
Gunakan pakaian pelindung. Apabila Anda berada di daerah yang banyak nyamuk,
gunakan baju berlengan panjang, celana panjang, kaus kaki, dan sepatu.
Gunakan penangkal nyamuk. Permethrin dapat dipakaikan ke pakaian, sepatu, alat
kemah Anda. Anda juga dapat membeli pakaian yang mengandung permethin. Untuk kulit
Anda, gunakan penangkal yang mengandung paling sedikit 10% konsentrasi DEET.
Kurangi tempat tinggal nyamuk. Nyamuk yang membawa virus dengue biasanya
tinggal di dalam dan sekitar perumahan, berkembang biak di genangan air, seperti ban
mobil. Kurangi habitat perkembangbiakan nyamuk untuk mengurangi populasi nyamuk.
Bila ada pertanyaan, konsultasikanlah dengan dokter untuk solusi terbaik masalah Anda.
Menyentuh unggas yang telah terinfeksi, baik yang masih hidup maupun yang sudah mati.
Kontak dengan cairan tubuh unggas yang sakit, misalnya ludah. Atau tidak sengaja
menghirup percikan cairan tubuh tersebut.
Kontak dengan debu dari kotoran unggas sakit yang telah mengering atau menghirupnya.
Menyantap daging atau telurnya dengan tidak dimasak sampai benar-benar matang. Makan
daging dan telur yang matang tidak akan membuat Anda tertular virus flu burung.
Selain itu, bahaya yang sama juga mengintai apabila kita mengunjungi pasar unggas dengan
tingkat kebersihan yang buruk. Penularan dari orang ke orang belum jelas mekanismenya.
Flu burung H5N1 sampai dengan Oktober 2017 telah menjangkiti 860 orang di seluruh dunia
dan menyebabkan kematian kepada 454 orang. Di Indonesia sendiri, kasus flu burung pada
manusia pertama kali menyebar pada tahun 2005. Sampai dengan Oktober 2017 terdapat 200
laporan kasus flu burung H5N1 di Indonesia, dengan 168 kematian.
Diagnosis Flu Burung
Segera temui dokter jika Anda mengalami gejala-gejala, seperti batuk, demam, dan pegal-
pegal. Terlebih jika gejala-gejala tersebut dirasakan setelah kontak dengan unggas. Setelah
itu, dokter akan mencocokkan gejala yang dirasakan pasien dengan tanda-tanda klinis pada
flu burung.
Jika dokter mencurigai pasien terjangkit flu burung, pemeriksaan lanjutan di laboratorium
perlu dilakukan untuk memastikannya. Pemeriksaan ini untuk memeriksa adanya virus
pada swabatau usapan hidung atau tenggorokan pasien. Pemeriksaan lain yang perlu
dilakukan adalah foto Rontgen dada. Biasanya jika hasil pemeriksaan laboratorium dan foto
Rontgen normal, maka kemungkinan pasien tidak menderita flu burung.
Definisi
Apa itu HIV dan AIDS?
Human Immunodeficiency Virus, atau HIV, adalah virus yang menyebabkan AIDS
(Acquired Immune Deficiency Syndrome).
HIV secara drastis dapat menurunkan sistem kekebalan tubuh, sehingga memungkinkan
penyakit, bakteri, virus, dan infeksi lainnya menyerang tubuh Anda. Tidak seperti virus
lainnya, tubuh Anda tidak bisa menyingkirkan HIV sepenuhnya. Jika Anda terinfeksi HIV,
Anda akan memilikinya sepanjang hidup.
AIDS adalah kondisi yang paling parah dari penyakit HIV dan ditandai dengan munculnya
penyakit lain, seperti kanker dan berbagai infeksi, yang muncul seiring dengan melemahnya
sistem kekebalan tubuh Anda.
HIV tidak langsung merusak organ Anda, tetapi akan menyerang sistem kekebalan tubuh,
sehingga memungkinkan terjadi berbagai penyakit lainnya, terutama infeksi, untuk
menyerang tubuh Anda. Gejala pertama dari HIV mirip dengan infeksi virus lainnya:
Demam
Sakit kepala
Kelelahan
Sakit otot
Kehilangan berat badan
Pembengkakan kelenjar di tenggorokan, ketiak, atau pangkal paha
AIDS adalah tahap lanjutan progresif dari infeksi HIV. HIV dapat mengurangi sistem
kekebalan tubuh, sehingga menyebabkan banyak kondisi infeksi lainnya. Jika Anda memiliki
AIDS, Anda mungkin memiliki beberapa kondisi menular pada waktu yang sama, mislanya
Thrush: lapisan keputihan dan tebal pada lidah atau mulut yang disebabkan
oleh infeksi jamur dan kadang-kadang disertai dengan sakit tenggorokan
Infeksi jamur vagina yang parah atau berulang
Penyakit radang panggul kronis
Infeksi parah dan sering mengalami kelelahan ekstrem yang tidak dapat
dijelaskan penyebabnya, yang mungkin muncul bersamaan dengan sakit kepala, dan/atau
pusing
Turunnya berat badan lebih dari 5 kg yang tidak disebabkan karena
peningkatan latihan fisik atau diet
Memar lebih mudah dari biasanya
Periode diare yang lebih sering
Sering demam dan/atau berkeringat di malam hari
Pembengkakan atau pengerasan kelenjar yang terletak di tenggorokan, ketiak,
atau pangkal paha
Periode batuk kering yang menerus
Meningkatnya sesak napas
Munculnya perubahan warna atau keunguan pada kulit atau dalam mulut
Perdarahan pada kulit, mulut, hidung, anus, atau vagina, atau dari pembukaan
di dalam tubuh tanpa sebab
Ruam kulit yang sering atau tidak biasa
Mati rasa parah atau nyeri pada tangan atau kaki, hilangnya kendali otot dan
refleks, kelumpuhan, atau hilangnya kekuatan otot
Kebingungan, perubahan kepribadian, atau penurunan kemampuan mental
Mungkin ada beberapa gejala yang tidak tercantum di atas. Jika Anda mempunyai pertanyaan
tentang suatu gejala, silakan berkonsultasi dengan dokter Anda.
Penyebab
Apa penyebab HIV dan AIDS?
AIDS disebabkan oleh HIV. HIV ditularkan melalui kontak dengan darah yang terinfeksi, air
mani, dan cairan vagina dari orang yang terinfeksi. Sebagai contoh:
Ketika Anda kontak dengan vagina, anal, atau oral seseorang yang memiliki
HIV tanpa kondom. HIV paling sering menular secara seksual. Hal ini karena cairan
bercampur dan virus dapat ditularkan, terutama di mana ada air di jaringan vagina atau dubur,
luka, atau infeksi menular seksual lainnya (IMS). Perempuan remaja sangat rentan terhadap
infeksi HIV karena selaput vagina mereka lebih tipis dan lebih rentan terhadap infeksi
dibandingkan wanita dewasa.
Dengan berbagi jarum suntik dan peralatan obat suntik lainnya yang
terkontaminasi dengan HIV.
Dengan menggunakan peralatan tato dan body piercing (termasuk tinta) yang
tidak disterilkan atau benar-benar dibersihkan dan terinfeksi HIV.
Dari seorang ibu dengan HIV kepada bayinya (sebelum atau selama kelahiran)
dan dengan menyusui.
Dengan memiliki infeksi menular seksual (IMS) lainnya seperti klamidia atau
gonore. IMS dapat melemahkan perlindungan alami tubuh Anda dan meningkatkan
kesempatan Anda terinfeksi HIV jika Anda terkena virus.
Kontak dengan darah, air mani, atau cairan vagina yang memiliki infeksi HIV
pada luka atau luka terbuka
Menyentuh
Berjabat tangan
Berpelukan atau berciuman
Batuk dan bersin
Memberikan darah
Menggunakan kolam renang atau dudukan toilet
Berbagi sprei
Peralatan makan atau makanan
Hewan, nyamuk, atau serangga lainnya.
Faktor-faktor risiko
Apa yang meningkatkan risiko saya untuk HIV dan AIDS?
AIDS disebabkan oleh HIV dan virus ini ditularkan melalui pertukaran cairan tubuh dari
pasien HIV, termasuk darah, air mani, cairan vagina, dan air susu ibu. Sebagai contoh:
Anda memiliki antibodi untuk HIV dan memiliki infeksi HIV. Tapi itu tidak
berarti Anda memiliki AIDS.
Tidak ada yang tahu pasti kapan seseorang terinfeksi virus HIV akan
mengalami AIDS.
Jika hasil Anda negatif, Anda tidak memiliki antibodi pada saat tes. Namun:
Jika sudah 3 bulan sejak kegiatan berisiko HIV dan pengujian Anda adalah
negatif, Anda tidak memiliki infeksi HIV.
Jika sudah kurang dari 3 bulan sejak Anda melakukan kegiatan berisiko HIV,
Anda harus melakukan tes ulang.
Ingat, jika Anda melakukan kegiatan yang berisiko HIV, Anda dapat terinfeksi
virus setiap saat. Untuk informasi lebih lanjut tentang bagaimana Anda bisa mendapatkan
HIV, perhstikan bagaimana cara saya mendapatkannya?
Anda harus tahu jika Anda positif untuk HIV sesegera mungkin untuk mendapatkan saran
medis dan pengobatan. Hal ini termasuk:
Pengobatan di rumah
Apa saja perubahan gaya hidup atau pengobatan rumahan yang
dapat dilakukan untuk mengatasi HIV dan AIDS?
Berikut gaya hidup dan pengobatan rumahan yang dapat membantu Anda mengatasi
HIV/AIDS:
Mempertahankan sistem kekebalan tubuh yang kuat dengan pemeriksaan medis yang
teratur dan gaya hidup sehat
Makan dengan baik
Cukup istirahat dan berolahraga
Hindari obat-obatan terlarang termasuk alkohol dan tembakau
Pelajari cara mengelola stres secara efektif
Jika Anda positif HIV, Anda dapat menularkan virus ke orang lain meskipun Anda tidak
menampilkan gejala apapun. Lindungi diri Anda dan orang lain, cegah penyebaran HIV
dengan:
Jika Anda memiliki HIV dan hamil, berkonsultasilah dengan dokter yang memiliki
pengalaman tentang pengobatan HIV. Tanpa pengobatan, sekitar 25 dari 100 bayi yang lahir
dari ibu dengan HIV juga terinfeksi. Namun, penggunaan obat-obatan HIV, operasi Caesar,
tidak menyusui dapat mengurangi risiko penularan menjadi kurang dari 2 dari 100.
Bila ada pertanyaan, konsultasikanlah dengan dokter untuk solusi terbaik masalah Anda.
Definisi
Apa itu HIV dan AIDS?
Human Immunodeficiency Virus, atau HIV, adalah virus yang menyebabkan AIDS
(Acquired Immune Deficiency Syndrome).
HIV secara drastis dapat menurunkan sistem kekebalan tubuh, sehingga memungkinkan
penyakit, bakteri, virus, dan infeksi lainnya menyerang tubuh Anda. Tidak seperti virus
lainnya, tubuh Anda tidak bisa menyingkirkan HIV sepenuhnya. Jika Anda terinfeksi HIV,
Anda akan memilikinya sepanjang hidup.
AIDS adalah kondisi yang paling parah dari penyakit HIV dan ditandai dengan munculnya
penyakit lain, seperti kanker dan berbagai infeksi, yang muncul seiring dengan melemahnya
sistem kekebalan tubuh Anda.
HIV tidak langsung merusak organ Anda, tetapi akan menyerang sistem kekebalan tubuh,
sehingga memungkinkan terjadi berbagai penyakit lainnya, terutama infeksi, untuk
menyerang tubuh Anda. Gejala pertama dari HIV mirip dengan infeksi virus lainnya:
Demam
Sakit kepala
Kelelahan
Sakit otot
Kehilangan berat badan
Pembengkakan kelenjar di tenggorokan, ketiak, atau pangkal paha
AIDS adalah tahap lanjutan progresif dari infeksi HIV. HIV dapat mengurangi sistem
kekebalan tubuh, sehingga menyebabkan banyak kondisi infeksi lainnya. Jika Anda memiliki
AIDS, Anda mungkin memiliki beberapa kondisi menular pada waktu yang sama, mislanya
Thrush: lapisan keputihan dan tebal pada lidah atau mulut yang disebabkan
oleh infeksi jamur dan kadang-kadang disertai dengan sakit tenggorokan
Infeksi jamur vagina yang parah atau berulang
Penyakit radang panggul kronis
Infeksi parah dan sering mengalami kelelahan ekstrem yang tidak dapat
dijelaskan penyebabnya, yang mungkin muncul bersamaan dengan sakit kepala, dan/atau
pusing
Turunnya berat badan lebih dari 5 kg yang tidak disebabkan karena
peningkatan latihan fisik atau diet
Memar lebih mudah dari biasanya
Periode diare yang lebih sering
Sering demam dan/atau berkeringat di malam hari
Pembengkakan atau pengerasan kelenjar yang terletak di tenggorokan, ketiak,
atau pangkal paha
Periode batuk kering yang menerus
Meningkatnya sesak napas
Munculnya perubahan warna atau keunguan pada kulit atau dalam mulut
Perdarahan pada kulit, mulut, hidung, anus, atau vagina, atau dari pembukaan
di dalam tubuh tanpa sebab
Ruam kulit yang sering atau tidak biasa
Mati rasa parah atau nyeri pada tangan atau kaki, hilangnya kendali otot dan
refleks, kelumpuhan, atau hilangnya kekuatan otot
Kebingungan, perubahan kepribadian, atau penurunan kemampuan mental
Mungkin ada beberapa gejala yang tidak tercantum di atas. Jika Anda mempunyai pertanyaan
tentang suatu gejala, silakan berkonsultasi dengan dokter Anda.
Penyebab
Apa penyebab HIV dan AIDS?
AIDS disebabkan oleh HIV. HIV ditularkan melalui kontak dengan darah yang terinfeksi, air
mani, dan cairan vagina dari orang yang terinfeksi. Sebagai contoh:
Ketika Anda kontak dengan vagina, anal, atau oral seseorang yang memiliki
HIV tanpa kondom. HIV paling sering menular secara seksual. Hal ini karena cairan
bercampur dan virus dapat ditularkan, terutama di mana ada air di jaringan vagina atau dubur,
luka, atau infeksi menular seksual lainnya (IMS). Perempuan remaja sangat rentan terhadap
infeksi HIV karena selaput vagina mereka lebih tipis dan lebih rentan terhadap infeksi
dibandingkan wanita dewasa.
Dengan berbagi jarum suntik dan peralatan obat suntik lainnya yang
terkontaminasi dengan HIV.
Dengan menggunakan peralatan tato dan body piercing (termasuk tinta) yang
tidak disterilkan atau benar-benar dibersihkan dan terinfeksi HIV.
Dari seorang ibu dengan HIV kepada bayinya (sebelum atau selama kelahiran)
dan dengan menyusui.
Dengan memiliki infeksi menular seksual (IMS) lainnya seperti klamidia atau
gonore. IMS dapat melemahkan perlindungan alami tubuh Anda dan meningkatkan
kesempatan Anda terinfeksi HIV jika Anda terkena virus.
Kontak dengan darah, air mani, atau cairan vagina yang memiliki infeksi HIV
pada luka atau luka terbuka
Menyentuh
Berjabat tangan
Berpelukan atau berciuman
Batuk dan bersin
Memberikan darah
Menggunakan kolam renang atau dudukan toilet
Berbagi sprei
Peralatan makan atau makanan
Hewan, nyamuk, atau serangga lainnya.
Faktor-faktor risiko
Apa yang meningkatkan risiko saya untuk HIV dan AIDS?
AIDS disebabkan oleh HIV dan virus ini ditularkan melalui pertukaran cairan tubuh dari
pasien HIV, termasuk darah, air mani, cairan vagina, dan air susu ibu. Sebagai contoh:
Anda memiliki antibodi untuk HIV dan memiliki infeksi HIV. Tapi itu tidak
berarti Anda memiliki AIDS.
Tidak ada yang tahu pasti kapan seseorang terinfeksi virus HIV akan
mengalami AIDS.
Jika hasil Anda negatif, Anda tidak memiliki antibodi pada saat tes. Namun:
Jika sudah 3 bulan sejak kegiatan berisiko HIV dan pengujian Anda adalah
negatif, Anda tidak memiliki infeksi HIV.
Jika sudah kurang dari 3 bulan sejak Anda melakukan kegiatan berisiko HIV,
Anda harus melakukan tes ulang.
Ingat, jika Anda melakukan kegiatan yang berisiko HIV, Anda dapat terinfeksi
virus setiap saat. Untuk informasi lebih lanjut tentang bagaimana Anda bisa mendapatkan
HIV, perhstikan bagaimana cara saya mendapatkannya?
Anda harus tahu jika Anda positif untuk HIV sesegera mungkin untuk mendapatkan saran
medis dan pengobatan. Hal ini termasuk:
Pengobatan di rumah
Apa saja perubahan gaya hidup atau pengobatan rumahan yang
dapat dilakukan untuk mengatasi HIV dan AIDS?
Berikut gaya hidup dan pengobatan rumahan yang dapat membantu Anda mengatasi
HIV/AIDS:
Mempertahankan sistem kekebalan tubuh yang kuat dengan pemeriksaan medis yang
teratur dan gaya hidup sehat
Makan dengan baik
Cukup istirahat dan berolahraga
Hindari obat-obatan terlarang termasuk alkohol dan tembakau
Pelajari cara mengelola stres secara efektif
Jika Anda positif HIV, Anda dapat menularkan virus ke orang lain meskipun Anda tidak
menampilkan gejala apapun. Lindungi diri Anda dan orang lain, cegah penyebaran HIV
dengan:
Jika Anda memiliki HIV dan hamil, berkonsultasilah dengan dokter yang memiliki
pengalaman tentang pengobatan HIV. Tanpa pengobatan, sekitar 25 dari 100 bayi yang lahir
dari ibu dengan HIV juga terinfeksi. Namun, penggunaan obat-obatan HIV, operasi Caesar,
tidak menyusui dapat mengurangi risiko penularan menjadi kurang dari 2 dari 100.
Bila ada pertanyaan, konsultasikanlah dengan dokter untuk solusi terbaik masalah Anda.
1. Ibu hamil
2. Ibu bersalin
3. Ibu nifas (sampai 42 hari setelah melahirkan)
4. Bayi baru lahir (sampai dengan usia 28 hari)
a. Pemeriksaan kesehatan
b. Pertolongan persalinan
c. Pelayanan nifas
d. Pelayanan KB pasca persalinan
e. Pelayanan bayi baru lahir
Peserta program Jampersal adalah seluruh ibu hamil yang belum memiliki jaminan persalinan
(tidak tertanggung di dalam kepesertaan ASKES, Jamkesmas, Jamkesda, Jamsostek dan
asuransi lainnya).
: tanpa label
Kelebihan:
Kekurangan:
Meningkatkan risiko hipertensi dan penyakit kardiovaskular
Peningkatan berat badan
Dapat mengganggu produksi ASI
Tidak mengurangi risiko infeksi menular seksual
Metode yang menggunakan kombinasi hormon adalah pil, suntik, patch, cincin vagina. Apa
saja kelebihan dan kekurangannya masing-masing?
Pil KB: harus diminum setiap hari, tidak mengganggu kenyamanan hubungan seks.
Suntik KB: penyuntikan sekali tiap bulannya.
Patch KB: mudah digunakan, tahan air, tidak mengganggu kenyamanan hubungan
seks, bisa timbul iritasi kulit.
Cincin vagina: pemakaian mudah, diganti sekali tiap bulan, relatif lebih mahal, bisa
timbul efek samping seperti peradangan atau keputihan.
2. Pil KB progestin
Kelebihan:
Kekurangan:
Metode yang menggunakan progestin adalah pil, suntik, implan. Apa saja kelebihan dan
kekurangannya?
IUD merupakan alat berbentuk seperti huruf T yang dimasukkan ke dalam rahim, terkadang
menyisakan sedikit benang di vagina untuk menandakan posisi IUD. Ada 2 jenis IUD, yaitu
IUD berisi tembaga dan hormon. IUD tembaga bisa digunakan sampai 10 tahun, sedangkan
IUD hormon hanya sampai 5 tahun, beberapa wanita merasakan kram perut pada
penggunaan IUD tembaga.
Kelebihan:
Merupakan metode “use and forget”. Mudah digunakan, dan setelah pemasangan
wanita tidak perlu repot untuk sehari-harinya seperti pada penggunaan pil KB
Merupakan metode jangka panjang.
Tidak mengganggu kesuburan, setelah dilepas, kesuburan dapat kembali dengan
cepat.
Kekurangan:
Posisi IUD dapat bergeser.
Tidak nyaman bagi wanita, terkadan juga bagi pria saat berhubungan karena ada
benang sisa IUD.
Dapat timbul efek samping seperti kram dan perdarahan saat menstruasi yang lebih
banyak.
Kondom bisa digunakan pada pria dan wanita. Efektivitas kondom dalam mencegah
kehamilan meningkat terutama setelah ditambahkan lubrikan spermisida di kondom.
Kelebihan:
Kekurangan:
Pada beberapa orang, dapat timbul alergi karena bahan pembuat kondom
Hanya dapat digunakan sekali
Pemakaian harus tepat karena dapat timbul risiko terlepas
2. Spermisida
Spermisida adalah zat kimia yang dapat merusak sperma. Spermisida dapat berbentuk krim,
jeli, busa atau supositori.
Kelebihan:
Kekurangan:
3. Diafragma
Diafragma biasanya terbuat dari lateks atau silikon, berbentuk melingkar seperti kubah dan
berfungsi mencegah sperma masuk ke dalam rahim.
Kelebihan:
Kekurangan:
Diafragma yang terlalu besar bisa membuat rasa yang tidak nyaman,
sedangkan yang terlalu kecil bisa berisiko lepas atau pindah posisi.
Dapat menimbulkan iritasi.
1. Sistem KB kalender
Metode ini menggunakan penghitungan masa subur wanita, dan menghindari berhubungan
seks pada masa subur tersebut.
Kelebihan:
Murah.
Tidak menggunakan alat atau hormon.
Kekurangan: Kurang efektif, kegagalan metode ini pada tahun pertama mencapai 20%.
2. Menyusui
Pada ibu yang menyusui anaknya secara eksklusif, pembuahan tidak dapat terjadi selama
10 minggu pertama, sehingga kehamilan dapat dicegah.
Kekurangan: Kurang efektif. Biasanya pasangan yang menggunakan metode ini menunggu
haid pertama setelah melahirkan untuk berhenti berhubungan seks, padahal masa
pembuahan terjadi sebelum adanya menstruasi.
Kontrasepsi permanen
Kontrasepsi permanen atau sterilisasi merupakan pilihan bagi pasangan yang tidak ingin
memiliki anak lagi. Pada wanita, teknik yang dapat dilakukan adalah tubektomi, ligasi tuba,
implan tuba, dan elektrokoagulasi tuba. Sedangkan pada pria dapat dilakukan vasektomi.
Kelebihan:
Kekurangan:
Banyak contoh pelanggaran telah terjadi di lapangan, sebagai wujud ketidaktahuan akan resiko bahaya
yang tersembunyi di balik tindakan tersebut. Sebagai contoh ada pedagang ikan asin yang menyemprotkan
obat pembasmi serangga (nyamuk) ke ikan-ikan asin dagangannya dengan tujuan agar dagangannya tidak
dikerubungi lalat. Akhirnya, zat ber-racun obat nyamuk tersebut malahan menempel pada ikan asinnya.
Praktisi di Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) beberapa kali menemukan produk-produk
seperti sirup, mie, tahu, bakso mengandung bahan-bahan kimia yang berbahaya bagi kesehatan manusia,
seperti : pengawet berbahaya (benzoat, formalin, dll.), pengenyal berbahaya (boraks, dll.), pewarna
berbahaya (Rhodamin-B, Methanyl Yellow, dll.), Pemanis buatan (aspartame, sorbitol, dll.) dan bahan
tambahan lain dengan dosis yang berlebihan.
Secara kasat mata memang agak sulit untuk menentukan apakah produk pangan olahan yang ditemukan
mengandung bahan-bahan kimia berbahaya atau tidak. Apalagi bila dosisnya sangat sedikit. Akan tetapi,
apabila dosisnya cukup banyak, maka kita bisa mengetahuinya dari penampilan luar yang nampak nyata
(penampilan visual).
Dasar hukum pelarangan :
Untuk menjaga kesehatan manusia, maka ada beberapa regulasi pemerintah yang mengatur hal ini,
seperti :
Bahan kimia yang digunakan sebagai tam-bahan makanan yang dikategorikan berbahaya di antaranya
adalah sebagai berikut :
1. Pengawet Berbahaya
Biasanya terdapat dalam bentuk : Formalin, Benzoat (bila terlalu banyak), dll.
2. Pewarna Berbahaya
Biasanya terdapat dalam bentuk : pewarna merah Rhodamin-B, pewarna kuning Methanyl Yellow, dll.
Terdapat banyak efek (dampak) negatif penyalahgunaan (kontaminasi) bahan kimia ber-bahaya yang
dipakai sebagai bahan tambahan pangan. Di antara efek negatif yang sering muncul adalah :
Sesungguhnya kehati-hatian adalah senjata paling ampuh untuk mencegah resiko negatif di masa yang
akan datang.
A.FORMALIN
Apakah formalin itu?
Formalin adalah nama populer dari zat kimia formaldehid yang dicampur dengan air. Larutan formalin
tidak berwarna, berbau menyengat, larut dalam air dan alkohol. La-rutan formalin mengandung 37%
formalin gas dan methanol.
Peruntukkan sebenarnya?
Pengawet mayat, disinfektan, antiseptik, anti jamur, fiksasi jaringan, industri tekstil dan kayu lapis, juga
sebagai germisida dan fungisida (pada tanaman/sayuran), sebagai pembasmi lalat dan serangga lainnya.
Penyimpangan pada industri pangan?
Formalin sering dipakai untuk mengawetkan produk mie basah, tahu, dan ikan segar.
Jika terhirup, formalin akan menyebabkan rasa terbakar pada hidung dan tenggorokan, sukar bernapas,
napas pendek, sakit kepala, dan kanker paru-paru.
Di antara efek formalin pada kulit adalah munculnya warna kemerahan, gatal, dan ter-bakar. Pada mata,
senyawa ini akan menyebabkan kemerahan, gatal, berair, kerusakan, pandangan kabur, s.d. kebutaan.
Kalau kandungannya sudah sangat tinggi, formalin akan mengakibatkan iritasi pada lambung, alergi,
muntah, diare bercampur darah, dan kencing bercampur darah. Bukan itu saja, formalin juga bisa
mengakibatkan kematian karena kegagalan peredaran darah
B. BORAKS
Boraks (asam borat) adalah senyawa berbentuk kristal putih, tidak berbau, dan stabil pada suhu serta
tekanan normal.
Peruntukkan sebenarnya?
Banyak dipakai untuk mematri logam, proses pembuatan gelas dan enamel, sebagai pengawet kayu, dan
pembasmi kecoa.
Banyak dipakai pada : bakso, kerupuk karaks, mie bakso, tahu, batagor, pangsit.
Efek (dampak) negatif bagi tubuh?
Pemakaian yang sedikit dan lama akan terjadi akumulasi (penimbunan) pada jaringan otak, hati, lemak,
dan ginjal. Pemakaian dalam jumlah banyak mengakibatkan demam, anuria, koma, depresi, dan apatis
(gangguan yang bersifat sarafi).
C. RHODAMIN – B
Apakah Rhodamin – B itu?
Rhodamin – B (Rhodamin – B) adalah pewarna sintetis berbentuk kristal, tidak berbau, berwarna merah
keunguan, dalam larutan berwarna merah terang berpendar.
Peruntukkan sebenarnya?
Banyak dipakai pada : minuman (es mambo, limun, syrup), lipstik, permen, obat, saos.
Jika terhirup dapat menimbulkan iritasi pada saluran pernafasan. Dapat pula menimbu-kan iritasi pada
kulit, iritasi pada mata (kemerahan, oedema pada kelopak), iritasi pada saluran pencernaan (keracunan, air
seni ber-warna merah, kerusakan ginjal), dll.
Akumulasi dalam waktu lama berakibat gangguan fungsi hati hingga kanker hati, merusak kulit wajah,
pengelupasan kulit, hipopigmentasi, hiperpigmentasi, dll.
D. METHANYL YELLOW
Apakah Methanyl yellow itu?
Methanyl yellow adalah pewarna sintetis berwarna kuning menyala.
Peruntukkan sebenarnya?
Banyak dipakai pada : minuman (sirup, limun), agar-agar (jelly), limun, manisan (pisang, mangga,
kedondong, dll.), permen.
Maka makanlah yang halal lagi baik dari rezki yang telah diberikan Allah kepadamu; dan syukurilah
ni’mat Allah, jika kamu hanya kepada-Nya saja menyembah.
(QS An Nahl – 114)
Mengenai Penulis
. Pendahuluan
Kesehatan merupakan hak asasi manusia
dan salah satu unsur kesejahteraan yang
harus diwujudkan sesuai cita-cita bangsa
Indonesia. Sesuai amanat Pasal 14 UU No. 36
Tahun 2009 tentang Kesehatan, “Pemerintah
bertanggung jawab merencanakan, mengatur,
menyelenggarakan membina, dan mengawasi
penyelenggaraan upaya kesehatan yang merata
dan terjangkau oleh masyarakat.” Namun,
pemerataan upaya kesehatan di Indonesia
belum dapat dilaksanakan secara optimal
karena kendala geografis dan sosial, yaitu
mereka yang tinggal di Daerah Tertinggal,
Perbatasan, dan Kepulauan (DTPK).
Di satu sisi, sebagai negara kepulauan
dengan wilayah yang luas masih ditemukan
keterbatasan sarana prasarana pelayanan
kesehatan khususnya di DTPK sehingga akses
masyarakat ke sarana pelayanan kesehatan
rendah. Di sisi lain, kurangnya minat tenaga
kesehatan yang bersedia ditempatkan di
wilayah DTPK turut menyumbang status
kesehatan masyarakat yang tergolong rendah.
Permasalahan ketidakmerataan upaya kesehatan
ini juga disebabkan permasalahan sosial yaitu
tingkat kemiskinan masyarakat setempat
sehingga tidak dapat menjangkau pelayanan
kesehatan.
Terkait hal tersebut, Kementerian
Kesehatan telah mengeluarkan kebijakan
kesehatan di DTPK yang merupakan bagian
tak terpisahkan dari kebijakan Rencana
Pembangunan Kesehatan Menuju Indonesia
Sehat. Beberapa program khusus yang
dikembangkan oleh Kementerian Kesehatan
dalam mendukung pelayanan kesehatan di
*)
Peneliti bidang Kebijakan dan Manajemen Kesehatan pada Pusat Pengkajian,
Pengolahan Data dan Informasi (P3DI) Setjen DPR RI, e-mail: tririni74@yahoo.com
DTPK, antara lain: a. pendayagunaan tenaga
kesehatan berupa peningkatan ketersediaan,
pemerataan, dan kualitas SDM; b. peningkatan
sarana dan prasarana pelayanan kesehatan
di DTPK misal: rumah sakit bergerak,
pelayanan dokter terbang, pelayanan perairan;
c. dukungan pembiayaan kesehatan seperti
Jamkesmas, Bantuan Operasional Kesehatan
(BOK), Dana Alokasi Khusus (DAK),
Jampersal, dan bantuan sosial; d. dukungan
peningkatan akses pelayanan berupa pengadaan
perbekalan, obat dan alat kesehatan; e.
pemberdayaan masyarakat di DTPK melalui
kegiatan Posyandu, Desa Siaga, Tanaman
Obat Keluarga serta kegiatan Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat (PHBS); f. Kerja sama antarKementerian
Jenis tuberkulosis yang diderita oleh pasien sering kali merupakan infeksi TBC laten, di
mana terdapat bakteri TBC yang “tertidur” atau belum aktif secara klinis. Bakteri TBC akan
aktif dan mulai menunjukkan gejala setelah periode waktu tertentu, beberapa minggu
bahkan beberapa tahun, tergantung kondisi kesehatan dan daya tahan pasien.
Jika pasien memiliki sistem kekebalan tubuh yang melemah (misalnya pada penderita HIV,
kanker, atau pasien yang menjalani kemoterapi), maka TBC akan berkembang lebih cepat.
Pengidap HIV, diabetes melitus (kencing manis), malnutrisi, atau penyakit lain yang
melemahkan sistem kekebalan tubuh
Orang yang melakukan kontak dengan pasien TBC
Orang yang merawat pasien TBC, misalnya dokter atau perawat
Orang yang tinggal atau bekerja satu tempat dengan pasien TBC, misalnya di tempat
pengungsian atau klinik
Orang yang tinggal di wilayah yang kondisi kesehatannya buruk
Pengguna alkohol atau obat terlarang
Orang yang bepergian ke tempat di mana tuberculosis merupakan penyakit yang
umum. Kebanyakan adalah daerah yang masih berkembang seperti di Amerika Latin, Afrika,
Asia, Eropa Timur, dan Rusia
Tergantung pada organ mana yang diserang, gejala TBC bisa berupa batuk yang
berlangsung 2 minggu atau lebih, dahak atau batuk darah, sesak napas, demam atau
meriang, berkeringat di malam hari tanpa ada aktivitas fisik, penurunan berat badan,
kehilangan nafsu makan, lelah dan lemah.
Gejala TBC seperti di atas bisa jadi disebabkan oleh penyakit lain yang berhubungan
dengan paru-paru. Masih ada gejala-gejala lain yang tidak tercantum di atas. Jika Anda
memiliki kekhawatiran tentang gejala tertentu, segera konsultasikan pada dokter.
Penyebab
Apa penyebab TBC (tuberculosis)?
TBC disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis (MTB) yang dapat menyebar melalui
udara. Bakteri ini dapat terhirup jika terjadi kontak dengan penderita tuberculosis atau
melalui udara yang sudah dicemari penyakit TBC melalui batuk.
Setelah memasuki tubuh, bakteri masih belum aktif melainkan akan “tidur” selama beberapa
waktu. Periode ini disebut masa inkubasi. Karena bakteri tidak aktif, maka tidak akan ada
gejala dan tidak pula menular. Jika pasien mengikuti tes bakteri MTB, hasilnya akan positif
meskipun tidak ada tanda-tanda sama sekali. Risiko TBC dapat dikurangi secara signifikan
jika terdeteksi dini dalam periode inkubasi.
Dari sepuluh orang yang terinfeksi bakteri MTB, hanya satu orang yang biasanya akan
berkembang menjadi terjangkit penyakit TBC. Bakteri akan menyerang tubuh ketika sistem
kekebalan tidak mampu melawannya, atau bakteri tersebut menunggu hingga sistem
kekebalan melemah (misalnya pada orang lanjut usia, atau pada penderita HIV). Jadi, masa
inkubasi akan berbeda pada setiap orang. Ketika bakteri mulai aktif, bakteri akan
berkembang di dalam paru-paru dan pembuluh darah, lalu bermigrasi ke bagian tubuh lain.
Faktor-faktor risiko
Siapa saja yang berisiko terkena TBC (tuberculosis)?
Beberapa faktor dapat meningkatkan risiko Anda terkena TBC. Faktor paling besar adalah
apabila sistem kekebalan tubuh melemah, di antaranya akibat:
HIV/AIDS
Diabetes
Penyakit ginjal stadium akhir
Kanker
Malnutrisi
Pengobatan kanker, seperti kemoterapi
Konsumsi obat-obatan yang digunakan untuk mengobati penyakit autoimun,
seperti rheumatoid arthritis, penyakit Crohn, dan psoriasis.
Jika seseorang tidak memiliki faktor risiko seperti di atas, bukan berarti ia tidak akan terkena
TBC. Tanda-tanda di atas hanyalah referensi semata. Konsultasikan pada dokter spesialis
untuk keterangan lebih lengkap.
Pengobatan TBC yang tepat akan melibatkan 3-4 antibiotik harian. Pasien akan merasa
lebih baik setelah beberapa minggu. Namun, ini bukan berarti bakteri MTB sudah hilang dari
tubuh. Karenanya, penting bagi pasien untuk menyelesaikan tahapan pengobatan sekalipun
gejala-gejala TBC sudah hilang.
Jalani pengobatan sesuai anjuran dokter untuk menghindari bakteri MTB menjadi kebal.
Penghentian konsumsi obat hanya berdasarkan anjuran dokter.
Obat-obat antibiotik yang diberikan oleh dokter dapat memberikan efek samping seperti
kencing berwarna merah (bukan darah), telinga berdenging, kesemutan pada kulit, mual
muntah, dan kulit kuning. Kencing berwarna merah bukanlah sesuatu yang berbahaya.
Namun bila efek samping lainnya muncul, segera temui dokter Anda untuk menanganinya.
Orang-orang yang memiliki kontak dengan pasien TB juga berisiko untuk terinfeksi TB.
Maka dari itu, keluarga pasien ataupun orang yang melakukan kontak dengannya harus
segera diperiksa.
Reaksi tes kulit dengan elemen TB (PPD) dapat dilakukan. Dalam tes ini, sejumlah kecil
protein yang mengandung bakteri TBC akan disuntikkan ke kulit di bawah lengan; bagian
yang bengkak akan diperiksa setelah 48-72 jam kemudian. Ukuran dari bagian yang
bengkak tersebut akan menentukan hasil tes. Apabila hasilnya positif, biasanya berarti
bahwa orang tersebut telah terinfeksi TBC.
Dokter dapat pula mengambil sinar X dan sampel dahak, darah, atau urin untuk memeriksa
keberadaan bakteriMTB. Tes HIV juga bisa dilakukan.
Pengobatan di rumah
Apa saja yang dapat dilakukan untuk mengatasi TBC
(tuberculosis)?
Gaya hidup dan pengobatan berikut dapat membantu Anda mengatasi penyakit TBC:
Bila ada pertanyaan, konsultasikanlah dengan dokter untuk solusi terbaik masalah Anda.