Mencegahnya
Diare pada anak termasuk kondisi yang umum terjadi. Sebagian besar diare pada anak
disebabkan oleh infeksi virus, tetapi bisa juga karena infeksi bakteri atau parasit. Salah satu
bakteri yang dapat menyebabkan diare adalah bakteri E.coli. Bakteri ini dapat bersarang di
toilet atau kamar mandi, terutama pada lantai dan kloset yang lembap.
Selain karena infeksi, diare pada anak juga bisa disebabkan oleh alergi, keracunan makanan,
penyakit usus, gangguan penyerapan makanan seperti intoleransi laktosa, dan efek samping
obat.
Perut kembung
Mual
Muntah
Kehilangan nafsu makan
Demam
Nyeri perut dan kram
Saat diare, tubuh akan kehilangan cairan dan elektrolit dengan sangat cepat. Ini karena
saluran cerna sulit menyerap cairan dan elektrolit. Diare yang tidak ditangani dengan baik
bisa menyebabkan dehidrasi.
Dibandingkan orang dewasa, anak-anak lebih rentan mengalami dehidrasi. Oleh karena itu,
orang tua perlu lebih waspada terhadap tanda-tanda dehidrasi pada anak, yaitu:
Lemas
Mata cekung
Mulut dan bibir kering
Tubuh terasa dingin
Kehausan atau justru tidak mau minum sama sekali
Jumlah urine sedikit atau warnanya kuning pekat kecokelatan
Saat menangis, air mata hanya sedikit atau tidak ada sama sekali
Tampak mengantuk terus-menerus
Diare ringan akibat infeksi virus biasanya dapat sembuh dengan sendirinya dalam waktu
sekitar 3 hari. Sementara itu, diare akibat infeksi bakteri dan parasit memerlukan pengobatan
dari dokter.
Seperti telah disebutkan sebelumnya, diare pada anak juga bisa disebabkan oleh hal-hal lain.
Jika penyebabnya adalah alergi atau penyakit tertentu, sebaiknya periksakan anak ke dokter
agar dapat ditangani sesuai penyebabnya.
Di samping itu, jika gejala diare pada anak semakin berat, tak kunjung membaik dalam
beberapa hari, atau mengalami tanda-tanda dehidrasi, segeralah bawa ia ke dokter terdekat
untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.