DISUSUN OLEH :
KELAS D
Selain lebih sering BAB dan mencret, diare bisa disertai dengan perut kembung, mual,
muntah, demam, nyeri perut, dan lemas. Saat diare, tubuh akan kehilangan cairan dan
elektrolit dengan sangat cepat. Hal ini dikarenakan saluran cerna sulit menyerap cairan dan
elektrolit.
Diare yang tidak ditangani dengan baik bisa menyebabkan dehidrasi. Dibandingkan orang
dewasa, anak-anak lebih rentan mengalami dehidrasi. Dehidrasi berat dapat menyebabkan
penurunan kesadaran, kejang, kerusakan otak, bahkan kematian.
Agar dapat segera ditangani sebelum terjadi dehidrasi berat, orang tua perlu mewaspadai
tanda-tanda dehidrasi pada anak, yaitu:
Ketika anak diare, orang tua perlu memastikan kebutuhan cairan anak tercukupi. Jika usia Si
Kecil masih di bawah 6 bulan, berikan ASI atau susu formula setiap kali ia muntah atau diare.
Jika usianya sudah lebih dari 6 bulan, berikan ia minuman rehidrasi, misalnya oralit. Pada
anak yang sudah diberi MPASI, pastikan asupan nutrisi dari makanan cukup.
Berikan makanan yang lembut dan mudah dicerna dan hindari pemberian makanan berserat.
Jangan memberikan jus buah atau soda, karena akan memperparah diare. Orang tua juga
sebaiknya tidak memberikan anak obat tanpa berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.
Karena sebagian besar diare pada anak disebabkan oleh virus, maka obat-obatan antibiotik
tidak perlu diberikan. Antibiotik hanya diberikan jika diare disebabkan oleh bakteri. Diare
akibat infeksi virus dapat sembuh dengan sendirinya dalam waktu beberapa hari, namun tetap
pantau kondisi anak dan berikan ia asupan cairan yang cukup.
Jika gejala diare pada anak semakin berat atau terdapat gejala yang perlu diwaspadai, seperti
sesak napas, BAB berdarah, kejang, atau pingsan, segeralah bawa ia ke rumah sakit atau
klinik terdekat untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Pencegahan Diare pada Anak
Mengingat kasus diare pada anak masih sangat banyak di Indonesia, orang tua perlu
melakukan langkah-langkah pencegahan yang efektif. Diare pada anak dapat dicegah melalui
beberapa cara berikut ini:
Menjaga kebersihan lingkungan, terutama sumber air minum. Pastikan air dan
makanan yang dikonsumsi bersih dan matang.
Membiasakan anak untuk mencuci tangan sebelum dan sesudah makan, setelah buang
air kecil atau buang air besar, juga setelah memegang benda kotor.
Memberikan ASI pada anak berusia <2 tahun untuk meningkatkan daya tahan
tubuhnya.
Memberikan anak makanan yang bergizi dan bermanfaat untuk pencernaannya,
misalnya nanas yang diduga bisa menangkal infeksi bakteri penyebab diare
Memberikan anak vaksin rotavirus.
Seperti telah dikatakan sebelumnya, diare pada anak bisa juga disebabkan oleh hal-hal lain.
Jika penyebabnya adalah alergi atau penyakit tertentu, sebaiknya tanyakan kepada dokter
mengenai cara pencegahan yang paling sesuai dengan kondisi anak.