Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

INDONESIA

LEMBAR KERJA MAHASISWA (1)

“ KESEHATAN YANG DIHADAPI ANAK ANAK”

DOSEN PENGAMPU : Sri Redjeki,M.Pd

DISUSUN OLEH :

LULU AL MUNAWAROH

(210103066)

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN PROGAM SARJANA

FAKULTAS KESEHATAN

UNIVERSITAS HARAPAN BANGSA

TAHUN 2021/2022
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Masalah kesehatan anak merupakan salah satu masalah utama dalam bidang
kesehatan yang saat ini terjadi di Negara Indonesia. Derajat kesehatan anak
mencerminkan derajat kesehatan bangsa, sebab anak sebagai generasi penerus bangsa
memiliki kemampuan yang dapat dikembangkan dalam meneruskan pembangunan
bangsa. Berdasarkan alasan tersebut, masalah kesehatan anak diprioritaskan dalam
perencanaan atau penataan pembangunan bangsa (Hidayat, 2009)

1.2 Rumusan Masalah


 Masalah Kesehatan anak yang sering muncul
 Cara menjaga Kesehatan anak
 Gangguan Kesehatan yang sering di alami anak
BAB II
PEMBAHASAN

A. MASALAH KESEHATAN ANAK YANG SERING MUNCUL

1. DEMAM
Demam adalah kondisi peningkatan suhu di atas 38 derajat Celsius dan
merupakan gejala yang paling sering muncul pada anak karena sistem
kekebalan yang masih berkembang. 
Demam bukanlah suatu penyakit yang berdiri sendiri, melainkan gejala dari
suatu penyakit pada anak. 
Umumnya gejala ini disebabkan oleh penyakit infeksi, namun bisa juga karena
anak dehidrasi atau kurang cairan. Apabila anak Anda demam lebih dari tiga
hari meskipun sudah diberikan obat penurun panas, disarankan segera berobat
ke dokter.

2. ISPA (INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT)

umumnya ditandai dengan gejala batuk dan pilek, baik disertai demam ataupun
tidak. 

Batuk pilek merupakan keluhan kesehatan yang sering dialami anak.


Penyebarannya melalui droplet atau percikan ludah yang keluar dari hidung
atau mulut anak lain yang sedang sakit melalui batuk atau bersin.

3. DIARE

Diare juga merupakan penyakit yang sering terjadi pada anak, umumnya
dikarenakan infeksi saluran pencernaan. 

Pengertian diare itu sendiri adalah peningkatan frekuensi BAB lebih dari tiga
kali sehari, dengan perubahan konsistensi kotoran (feses) menjadi cair.
Penyakit ini sering disertai muntah, demam, sakit perut, hingga dehidrasi.

4. KONSTRIPASI

Konstripasi adalah kesulitan BAB selama dua minggu atau lebih. Hal ini
biasanya sering terjadi karena anak tidak mau makan sayur, buah, atau makanan
berserat lainnya. 

Selain itu, bisa juga disebabkan kondisi anak yang takut BAB karena
sebelumnya keras dan nyeri, atau akibat toilet jorok, bau, dan ada kecoa.

5. RUAM PADA KULIT

Kemerahan pada kulit juga merupakan masalah kesehatan yang sering muncul
pada anak. 
Tanda-tanda kemerahan pada kulit anak bisa muncul karena ruam
popok, biang keringat, alergi (susu, makanan, atau obat), hingga infeksi firus.

6. KEJANG

Kejang terjadi karena adanya kelainan aktivitas listrik di otak, sehingga


menyebabkan gerakan tubuh yang tidak terkendali disertai kehilangan
kesadaran. 

Meskipun terlihat mengkhawatirkan, umumnya kejang yang terjadi adalah


kejang demam dan tidak berbahaya. 

Kejang juga bisa terjadi karena penyakit epilepsi, yang sering terjadi pada
anak berusia di atas 5 tahun.

7. INFEKSI TELINGA

Rongga hidung orang dewasa memiliki saluran seperti pipa yang berhubungan
menuju rongga telinga dalam. Pada anak-anak, saluran yang disebut tuba
eustachius itu masih mendatar. 

Akibatnya, ketika anak pilek, lendir lebih mungkin mencapai rongga telinga
dalam dan mengakibatkan infeksi telinga. Infeksi ini ditandai dengan nyeri
telinga dan demam.

8. OBESITAS

Obesitas pada anak merupakan salah satu masalah kesehatan yang cukup
umum terjadi di Indonesia. Kondisi ini tidak hanya terjadi pada anak-anak
berstatus ekonomi menengah ke atas, tetapi juga pada anak-anak ekonomi
rendah. 

Kondisi kelebihan berat badan ini disebabkan ketidakseimbangan antara


asupan makanan yang tinggi kalori dan lemak, dibarengi dengan rendahnya
aktivitas fisik anak. 

9. KURANG GIZI

Di sisi lain, Indonesia juga menghadapi masalah gizi yang berlawanan dengan
obesitas, yaitu kurang gizi atau gizi buruk. 

Banyak anak-anak yang tanpa disadari sebenarnya kurang gizi. Hal ini dapat
Anda ketahui dari terhambatnya pertumbuhan berat badan dan tinggi badan
dibanding usianya. 

Apabila kurang gizi terjadi dalam jangka panjang, anak bisa


mengalami stunting dan tentunya menghambat tumbuh kembangnya.
10. TERLAMBAT BICARA

Kondisi terlambat bicara juga merupakan penyakit anak yang cukup sering
terjadi.

Banyak orangtua yang membiarkan anak balitanya bermain


dengan gadget tanpa dikontrol. Hal ini sering menjadi penyebab anak
terlambat bicara. 

Ini karena anak yang bermain gadget biasanya hanya menerima informasi


tanpa dibarengi kebiasaan menyampaikan informasi. 

Padahal, stimulasi pada anak menjadi kunci perkembangan anak, termasuk


kemampuan komunikasinya.

B. GANGGUAN KESEHATAN YANG SERING DI ALAMI ANAK

1. DEHIDRASI DAN KELELAHAN, SEHINGGA MEMBUAT ANAK SUSAH


BERKONSENTRASI.

Memiliki kegiatan baru tak jarang membuat anak terlalu senang dan terlalu
bersemangat sehingga ia menuangkan semua energinya pada aktivitas barunya ini.
Anak mungkin akan bangun lebih pagi pada hari pertamanya sekolah, di sekolah
pun ia akan bergerak lebih sering sehingga akan menguras energinya.
 
Tak jarang anak akan merasa kelelahan saat sampai di rumah. Jika sudah dalam
kondisi ini biasanya anak akan sedikit rewel karena merasa tak nyaman. Ajak
anak untuk beristirahat agar kondisinya tak bertambah buruk. Jangan lupa
ingatkan anak untuk banyak minum air putih agar tak terjadi dehidrasi.

2. IMUNITAS MENURUN AKIBAT KURANGNYA ASUPAN BUAH DAN


SAYUR, SEHINGGA MUDAH TERSERANG FLU.

Bukan rahasia lagi jika sayur dan buah bukanlah menu favorit anak-anak. Karena
bertambahnya aktivitas juga kadang membuat ibu tak sempat menyisipkan sayur
dan buah ke dalam bekal si kecil. Kurang asupan sayur dan buah biasanya akan
membuat imunitas anak menurun dan dapat menimbulkan konstipasi akibat
kurangnya serat.

Anak belum peka mengenai gejala penyakit tertentu, sehingga ia kadang tak
menyadari jika ada teman di sekitarnya yang sedang dalam kondisi tak baik.
Anak mungkin akan mengabaikan mata temannya yang memerah karena sakit
mata dan akan tetap terus bermain di dekatnya sehingga tanpa disadari ia akan
tertular penyakit tersebut.
3. ABAI MENCUCI TANGAN YANG BERESIKO MEMUDAHKAN ANAK
TERSERANG DIARE

Mencuci tangan kadang terlewatkan oleh anak-anak, padahal dengan berbagai


aktivitas yang dilakukannya seperti bermain bola, memegang ayunan, bermain di
luar ruangan hingga berinteraksi dengan orang lain dapat berpotensi terjadi
perpindahan kuman dan penyakit. Ajari anak untuk mencuci tangan menggunakan
sabun dengan tahapan yang benar. Beberapa penyakit yang dapat menyebar akibat
abai cuci tangan adalah cacingan, flu hingga diare.

4. TIMBUL MASALAH GIGI DAN MULUT KARENA SERINGNYA


MAKAN MAKANAN MANIS

Umumnya, anak menyukai makanan yang terasa manis seperti permen, cokelat, es
krim, gulali dan makanan yang terasa manis lainnya. Makanan manis berpotensi
untuk merusak enamel gigi sehingga memicu pertumbuhan karang gigi hingga
dapat merusak gigi si kecil.
 
Ibu, pastikan bekal si kecil memiliki kandungan gula yang cukup dan tak
berlebihan, begitu pun jajanan yang dibelinya. Ingatkan juga si kecil untuk
menyikat giginya setidaknya dua kali sehari pada pagi dan malam hari agar
kesehatan gigi dan mulut selalu terjaga.
 

Masalah mulut lainnya yang umumnya timbul adalah sariawan, hal ini
berhubungan dengan kurangnya konsumsi buah dan sayur serta air putih. Bekali
anak dengan makanan sehat dan air putih yang cukup.

5. MASALAH KULIT RINGAN

Jika si kecil termasuk anak yang aktif dan mudah berkeringat, ibu harus menaruh
perhatian lebih pada kesenatan kulitnya. Beberapa masalah kulit mungkin akan
muncul pada anak-anak usia sekolah seperti biang keringat hingga panu, kadas
bahkan kutu air. Anak yang sering berkeringat biasa akan mengalami miliaria atau
biang keringat dengan gejala munculnya ruam kemerahan pada bagian tubuh
tertentu.
 
Beberapa masalah kulit lainnya diakibatkan karena tertular dengan penderitanya.
Ibu juga harus memperhatikan kebersihan pakaian dan sepatu serta kaos kaki yang
dikenakannya. Sepatu yang kotor maupun basah dapat menjadi sarang bakteri.
Masalah kulit kepala juga terkadang muncul, seperti ketombe hingga “tertular”
kutu rambut.

 
C. CARA MENJAGA KESEHATAN ANAK

 Berikan anak pola makan sehat untuk memenuhi kebutuhan nutrisi serta energi
yang dibutuhkan oleh tubuh.
 Rutin ajak anak melakukan olahraga ringan.
 Berikan anak porsi buah dan sayur lebih banyak setiap harinya.
 Penuhi kebutuhan tidur anak.
 Penuhi kebutuhan cairan pada tubuh anak.
 Lakukan vaksinasi secara rutin sesuai dengan jadwal.
 Ajarkan cuci tangan yang benar

BAB III

PENUTUP
KESIMPULAN

Kesehatan merupakan bagian penting pada manusia dalam menjalani kehidupan,


sebab kondisi Kesehatan akan mempengaruhi kualitas seseorang, Kesehatan yang
kurang baik dapat menyebabkan rasa tidak nyaman pada seseorang, terutama pada
anak usia dini yang masih sangat rentan terserang virus.

Penyakit yang menyerang Kesehatan dapat datang kapan saja pada seseorang bila
stamina atau imunnya sedang lemah, dampak dari gangguan Kesehatan dapat
bermacam-macam, tersebut dapat meliputi gangguan fisik dan psikis. Gangguan yang
terjadi pada fisik dan psikis seseorang dapat saling terlihat dan mempengaruhi.
Misalnya penyakit psikosomatis.

Kesehatan yang tidak dijaga dan dibiarkan terus menurus dapat menyebabkan
kematian. Namun kondisi Kesehatan dapat dijaga, ada banyak sekali cara menjaga
Kesehatan, menjaga kebersihan diri dan lingkungan, imunitas , mengkonsumsi
makanan dan minuman yang sehat, dan mencukupi kebutuhan gizi, Kesehatan tidak
hanya perlu dijaga bila anak ada dirumah, namun di manapun anak berada, sebab
virus dan bakteri penyakit ada dimana saja.

DAFTAR PUSTAKA
https://www.klikdokter.com/info-sehat/read/3630432/masalah-kesehatan-anak-yang-
sering-muncul

https://review.bukalapak.com/mom/ibu-ini-7-gangguan-kesehatan-yang-sering-
dialami-anak-sekolah-dasar-45495

https://www.halodoc.com/kesehatan/kesehatan-anak

Anda mungkin juga menyukai