Penilaian status mental merupakan bagian dari penilaian klinis yang memberikan
gambaran menyeluruh dan kesan dari hasil observasi pasien psikiatris saat
dilakukan wawancara. Penilaian status mental memberikan gambaran tentang
penampilan umum dari pasien, pembicaraan, aktifitan, serta pikiran-pikiran pasien
saat diwawancara.Sekalipun pasien membisu, inkohorensia, atau menolak untuk
diwawancara, klinisi harus bisa mendapatkan informasi tentang kesehatan pasien,
melalui observasi yang penuh kehati-hatian. Sekalipun format tentang status
mental terdapatperbedaan-perbedaan, namun setiap format pemeriksaan status
mental sedikitnya harus mengandung sekelompok informasi tertentu.
Gambaran Umum.
1. Penampakan umum.
Dalam katagori ini, dokter menggambarkan penampilan dan kesan fisik
menyeluruh dari pasien seperti postur, cara berpakaian, perawatan diri pasien.
Termasuk dalam katagori ini antara lain type tubuh, postur (sikap tubuh), cara
berpakaian, bersisiran dan kuku sertakebersihan pasien. Bila pasien kelihatan
kacau, maka dokter boleh bertanya, “apakah ada orang yang memneri komentar
tentang penampilanmu? Hal-hal lain yang dinilai seperti keadaan kesehatan secara
umum, tampakan wajah apakah sesuai usia.
5. Afek.
Afek didefinisikan sebagai respon emosi yang diperlihatkan pasien yang dapat
dilihat dari ekspresi wajah pasien. Afek dapat sesuai atau tidak sesuai dengan
mood. Dalam keadaan normal, rentang dari afek dilihat dari variasi ekspresi wajah,
nada suara penggunaan tangan dan gerak tubuh. Ketika afek mengalami konstriksi,
rentang dari intensitas emosi mengalami pengurangan. Pada afek yang tumpul,
ekspresi emosi berkurang. Pada afek yang datar, tidak terlihat perubahan ekpresi
emosi sama sekali., nada suara monoton.
6. Kesesuaian afek.
Dokter dapat mempertimbangkan respon emosi pasien. Pasien yang mempunyai
waham kejaran dapat marah atau ketakutan dikarenakan oleh wahamnya. Dokter
menggunakan terminology afek inappropriate terhadap kualitas respon yang
dijumpai pada beberapa pasien skizofrenia dimana tidak dijumpai kesesuaian
dengan apa yang dikatakan oleh pasien.
7. Karakteristik Pembicaraan.
Pembicaraan dinilai dalam hal kuantitas, produktifitas dan kualitas. Keadaan
pembicaraan digambarkan sebagai talkative, suka bicara, pendiam, tidak spontan,
ataupun memberi respon yang normal. Pembicaraan juga bisa berlangsung cepat
atau lambat, ragu-ragu, ada penekanan-penekanan, emosional, dramatic dan
monoton, keras, kabur. Hendaya dalam berbicara dapat berupa gagap.
8. Persepsi.
Gangguan persepsi dapat berupa halusinasi ataupun ilusi. Sensori melibatkan panca
indera. Lingkungan sekitar saat terjadinya halusinasi penting. Halusinasi
hypnogogic ( terjadi saat mau tidur), halusinasi hypnopompic (terjadi saat baru
bangun tidur). Halusinasi juga dapat terjadi sewaktu seseorang mengalami stress
berat. Perasaan depersonalisasi (merasa asing terhadap diri sendiri) ataupun
derealisasi (merasa asing terhadap lingkungannya berada) merupakan salah satu
contoh gangguan persepsi. Formikasi adalah perasaan dimana seseorang merasa
ada kutu yang merayap dikulit atau dibawah kulitnya dapat dijumpai pada penderita
yang mengkonsumsi kokain.
13. Kesadaran.
Gangguan kesadaran merupakan petunjuk adanya hendaya otak organic.
Kesadaran berkabut merupakan pengurangan secara menyeluruh kesadaran
terhadap lingkungan. Pasien tidak mampu untuk mempertahankan perhatiannya
terhadap rangsang dari lingkungan atau mempertahankan tujuan dari pikirannya
atau perilakunya. Kesadaran yang berkabut, biasanya tidak merupakan gangguan
yang menetap. Terjadi perubahan yang berfluktuasi dari kewaspadaan terhadap
lingkungan sekitarnya. Paien yang menunjukkan perubahan kesadaran diperlihatkan
oleh adanya disorientasi. Beberapa terminology yang digunakan untuk keadaan
kesadaran ini antara lain berkabut, somnolence, stupor, coma, lethargy ataupun
waspada.
20. Impulsifitas.
Dapatkah pasien mengendalikan impuls-impuls seksual, agresif atau impuls
lainnya? Penilaian terhadap kendali impuls penting untuk memastikan kewaspadaan
yang sesuai dengan perilaku sosial yang sesuai dan untuk memperkirakan potensi
bahaya terhadap diri sendiri da orang lain. Pengendalian impuls dapat diperkirakan
dari riwayat pasien sebelumnya. Pasien tidak mampu mengendalikan impuls akibat
mengalami gangguan psikotik atau gangguan kognitif.
23. Reliabilitas.
Laporan keadaan mental dari pasien menekankan pada kemampuan dan reliabilitas
untuk melaporkan keadaannya secara tepat.
TOTAL
Keterangan:
0 : Tidak dilakukan.
1. Dilakukan, tetapI tidak sempurna.
2. Dilakukan dengan sempurna.
Komentar Observer :
ISTILAH-ISTILAH.
Kesadaran;
Keseluruhan psikologis dari sensasi, persepsi, ide-ide, sikap dan perasaan dari
seseorang yang awas pada waktu tertentu atau rentang waktu tertentu (keadaan
sebaliknya seperti tidur, menghayal atau hypnosis).
Afek;
Ekspresi emosi yang dapat dinilai oleh orang lain.
Mood;
Pengalaman subjektif dari emosi yang meresap dan berkelanjutan yang dilaporkan
oleh pasien dan dinilai oleh orang lain.
Sikap;
Keadaan organism yang siap untuk bereaksi secara spesifik terhadap stimulus
tertentu.
Perilaku;
Aspek kejiwaan yang meliputi impuls, pengendalian,, motivasi, instink, keinginan
yang diekspresikan melalui kebiasaan dan aktifitas motorik.
Pembicaraan;
Ekspresi ide, pikiran, perasaan melalui bahasa, dikomunikasikan melalui
penggunaan kata-kata dan pembicaraan.
Arus pembicaraan;
Adalah kecepatan dalam berbicara.
Isi pembicaraan;
Terkait dengan kualitas pembicaraan.
Asosiasi pembicaraan.
Hubungan antara ide yang satu dengan ide yang lain atau hubungan satu kalimat
dengan kalimat yang lain.
Pikiran;
Aliran kearah tujuan dari ide-ide, symbol-simbol, dan hubungan-hubungannya, yang
dimulai oleh adanya masalah, menuju kearah keputusan yang berorientasi pada
realitas. Bila urutan yang terjadi dapat diterima akal, maka pikiran tersebut
dikatakan normal.
Bentuk Pikiran;
Bentuk (proses), mengacu pada bagaimana cara seseorang mengambil dan
menghubung-hubungkan ide-idenya, yang membentuk cara pasien berfikir. Bentuk
pikiran dapat logis, tidak logis, koheren ataupun tidak dapat dimengerti.
Isi Pikiran;
Isi pikiran mengacu pada apa yang sesungguhnya dipikirkan pasien tentang ide-ide,
keyakinan, preokupasi, obsesi. Beberapa gangguan pikiran antara lain;
circumtantiality, clang association, derailment, plight of ideas, neologisme,
perseverasi, thought blocking.
Persepsi;
Proses penghantaran rangsang fisik menjadi informasi psikologis; suatu proses
mental melalui rangsang sensoris yang menyebabkan keadaan waspada.
Ingatan;
Fungsi pemanggilan kembali pengalaman-pengalaman yang telah pernah disimpan
sebelumnya kealam sadar.
Ingatan seketika;
Kemampuan memanggl kembali pengalaman-pengalaman yang baru saja dialami.
Ingatan baru;
Kemampuan memanggil kembali pengalaman-pengalaman yang dialami dalam
rentang 24 jam pertama.
Ingatan lama;
Kemampuan memanggil kembali pengalaman-pengalaman yang dialami dalam
rentang 24 jam pertama sampai seumur hidup .
Orientasi;
Keadaan awas terhadap situasi disekitar yang merujuk kepada tempat, waktu dan
identitas seseorang
Intelektual;
Kemampuan untuk memahami, mengingat, memobilisasi dan membentuk secara
terintegrasi pengalaman-pengalaman terdahulu saat menghadapi situasi yang baru.
Konsentrasi;
Kemampuan untuk memberikan perhatian atau pikiran kepada suatu objek atau
aktifitas.
Daya nilai;
Kemampuan untuk membuat suatu keputusan terhadap sesuatu hal.
Pikiran Abstrak;
Kemampuan untuk menangkap esensi dari suatu keseluruhan, mengurainya
menjadi bagian-bagian dan memperbedakannya dari hal-yang umum.
Ide kreatif;
Kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dari apa yang ada disekitarnya.
Reference;
Campbell, R.J., 1981, Psychiatri Dictionary fifth edition, Oxford University Press, New
York.
Kaplan, H.I., Sadock, B.J., 1998, Depresi dalam Ilmu Kedokteran Jiwa
Darurat,cetakan 1, Widya Medika, Jakarta.
Sadock, B.J., Sadock, V.A,. 2003, Clinical Examination of the Psychiatric Patient in
Kaplan & Sadock’s Synopsis of Psychiatry Behavioral Sciences/ Clinical Psychiatry ,
ninth edition, Lippincott Wiliams & Wilkins, Philadelphia.