Anda di halaman 1dari 17

BUKU PANDUAN

Pencegahan Diare Pada Anak di Desa Panceng - Gresik

1
BUKU PANDUAN
Inovasi Madu Untuk Anak Diare - Sampang
‘><

Dipersembahkan Untuk :
Masyarakat Dusun Baban –
Sampang

Disusun Oleh :
Kelompok 1
1. Farhatu Aini 1130019005
2. Nur Asiya 1130019026
3. Nor Laily 1130019027
4. Laili Ihda Isrina 1130029056
5. Naila Ferdia Putri 1130019059
6. Zsuryana Aprilla M.S 1130019061
7. Syafa Balqis Islamiyah 1130019078
8. Firda Datil Amalia 1130019083
9. Alfiya Nurhidayati 1130019107

Program Studi S1 Keperawatan


Fakultas Keperawatan dan Kebidanan
Universitas Nahdlatul Ulama
Surabaya 2021

2
BUKU PANDUAN
Inovasi Madu Untuk Anak Diare - Sampang

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Swt, atas


izin dan karunianya penyusun dapat
menyelesaikan Buku Panduan ini yang
dipersembahkan sebagai salah satu bentuk
rangkaian pelaksanaan program praktik
tatanan nyata keperawatan anak.
Buku panduan ini sebagai salah satu
media untuk mempermudah proses
pemahaman masyarakat Di Dusun Baban -
Sampang terkait “INOVASI MADU
UNTUK ANAK DIARE.
Harapan penyusun buku panduan ini
dapat bermanfaat bagi masyarakat Dusun
Baban – Sampang. Akhir kata, penyusun
mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu penyusunan
buku panduan ini. Kritik dan saran sangat
penyusun harapkan untuk perbaikan buku
panduan ini.

Surabaya, 31 Desember 2021

Penyusun

3
BUKU PANDUAN
Inovasi Madu Untuk Anak Diare - Sampang

DAFTAR ISI
Cover............................................................1
Kata Pengantar.............................................3
Daftar Isi......................................................4
Pendahuluan.................................................5
Pembahasan.................................................7
Daftar Pustaka.............................................15

4
BUKU PANDUAN
Inovasi Madu Untuk Anak Diare - Sampang

1 PENDAHULUAN

Diare merupakan salah satu


penyebab angka kesakitan
tertinggi pada anak,
terutama pada anak
berumur kurang dari 5 tahun
(Balita). Hal ini terjadi
dikarenakan diare tidak
mendapatkan penanganan
secara intensif sejak awal
muncul tanda diare.
(Muslihatun, 2010).,
Besarnya masalah tersebut dapat dilihat dari tingginya
angka kesakitan dan kematian akibat diare. Organisasi
Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan bahwa 4 miliar
kasus terjadi di dunia dan 2,2 juta di antaranya meninggal, dan
beberapa di antaranya adalah anak-anak di bawah usia 5
tahun. Meskipun diare membunuh sekitar 4 juta orang/tahun
di negara berkembang, ternyata Diare masih menjadi masalah
utama di negara maju. Di Amerika, setiap anak mengalami 7-
15 episode diare dengan usia rata-rata 5 tahun.
5
BUKU PANDUAN
Inovasi Madu Untuk Anak Diare - Sampang

Penanganan diare bisa dengan menggunakan madu.


Madu sudah dikenal sebagai obat tradisional berbagai macam
penyakit sejak zaman dahulu, namun madu belum banyak
digunakan dalam pengobatan modern karena banyak
munculnya penemuan antibiotik. Madu memiliki manfaat
yang tinggi bagi dunia medis, terutama untuk mengatasi
berbagai infeksi yang disebabkan oleh bakteri atau mikroba.
Madu dapat dipakai untuk mengatasi diare karena efek
antibakterinya dan kandungan nutrisinya yang mudah dicerna.
Sehingga madu sangat tepat untuk digunakan sebagai terapi
komplementer pada diare akut (Agustina.,et.al, 2016).
Berdasarkan uraian diatas kami membuat buku
panduan ini dilakukan dengan tujuan untuk memberikan
pemahaman pemberian madu untuk mengurangi frekuensi
diare di Dusun Baban - Sampang.
6
BUKU PANDUAN
Inovasi Madu Untuk Anak Diare - Sampang

2 PEMBAHASAN

APA ITU DIARE?

Diare merupakan
suatu keadaan dimana
konsistensi feses lembek
atau cair bahkan dapat
berupa air saja dan
frekuensinya lebih dari
biasanya, 3 kali atau lebih
dalam sehari (Huda 2013).
Diare biasanya merupakan gejala infeksi di saluran
pencernaan, yang dapat disebabkan oleh berbagai bakteri,
virus, dan parasit. Infeksi dapat menyebar melalui
makanan atau air minum yang terkontaminasi, dari
kebersihan lingkungan yang buruk (WHO, 2017).

7
BUKU PANDUAN
Inovasi Madu Untuk Anak Diare - Sampang

APA SAJA PENYEBAB DIARE???


Sistem pencernaan pada anak dapat mengalami gangguan
yang disebabkan oleh berbagai
faktor. Faktor penyebab gangguan
pada sistem pencernaan manusia
misalnya mengkonsumsi
makanan yang tidak sehat dan
pola makan yang tidak teratur.

Penyakit diare juga disebabkan oleh beberapa faktor :


1) Karena kesehatan lingkungan yang belum memadai
2) Keadaan gizi yang belum memuaskan
3) Kepadatan penduduk
4) Sosial ekonomi maupun pendidikan
5) Pengetahuan dan perilaku masyarakat yang
secara langsung maupun tidak langsung
mempengaruhi penyakit diare
Diare akut pada anak bisa disebabkan oleh virus tetapi juga
dapat berkaitan dengan enteropatogen bakteri atau parasit.

8
BUKU PANDUAN
Inovasi Madu Untuk Anak Diare - Sampang

Beberapa gejala yang biasanya menjadi tanda munculnya


diare adalah :

Selain dilihat dari tinja yang encer, berikut gejala diare :


a. Peningkatan frekuensi buang air besar
b. Peningkatan jumlah tinja tiap kali buang air besar
c. Rasa melilit serta kram pada bagian perut
d. Kembung, sering buang gas (kentut) dan bersendawa
e. Muncul rasa mual dan ingin muntah
f. Pada bayi, biasanya akan terlihat warna
kemerahan pada kulit di sekitar bokong
g. Akan diserta dengan demam, jika diare
disebabkan oleh infeksi
h. Jika terjadi dehidrasi, maka penderita akan merasa
lemas, ujung jari terasa dingin, dan hilang
kesadaran
i. Pada penderita disentri akan keluar darah dan
lendir saat buang air besar.

9
BUKU PANDUAN
Inovasi Madu Untuk Anak Diare - Sampang

Resiko Penyakit Diare


:
Penyakit diare menjadi
penyebab kedua kematian pada
anak-anak di bawah lima tahun
dan menjadi penyebab utama
kekurangan gizi pada balita. Nabulsi dkk (2015)
menyebutkan diare pada anak dapat berlangsung selama
beberapa hari, yang dapat mengakibatkan dehidrasi,
gangguan elektrolit, dan malnutrisi, terutama pada anak
balita. Sedangkan dalam jangka panjang diare juga bisa
menyebabkan terhambatnya pertumbuhan dan
perkembangan anak dikarenakan pada anak diare terjadi
kehilangan nutrisi dalam tubuh (Sudarmoko 2013, dikutip
di Santi 2016).
Tanda-Tanda Dehidrasi

10
BUKU PANDUAN
Inovasi Madu Untuk Anak Diare - Sampang

PENATALAKSANAAN DIARE
WHO merekomendasikan lima tatalaksana utama diare yang
disebut lintas penatalaksanaan diare (rehidrasi, suplement
zinc, nutrisi, antibiotik selektif, dan edukasi
orangtua/pengasuh.
1. Rehidrasi yang adekuat Oral Rehydration Therapy (ORT)
Pemberian cairan pada kondisi tanpa dehidrasii adalah
pemberian larutan oralit dengan osmolaritas rendah. Oralit
untuk pasien diare tanpa dehidrasi diberikan sebanyak 10
ml/kgbb tiap BAB.
2. Parenteral
Selanjutnya kasus diare dengan dehidrasi berat dengan
atau tanpa tanda-tanda syok, diperlukan rehidrasii tambahan
dengan cairan parenteral. Bayi dengan usia <12 bulan
diberikan ringer laknat (RL) sebanyak 30 rl/kgBB selama s1
jam, dapat diulang bila denyut nadi masih terasa lemah.
Apabila denyut nadi teraba adekuat, maka ringer laktat
dilanjutkan sebanyak 70 ml/KgBB dalam lima jam.
3. Suplement Zinc
Secara ilmiah zinc terbukti dapat menurunkan
jumlah buang air besar (BAB) dan volume tinja dan
mengurangi

11
BUKU PANDUAN
Inovasi Madu Untuk Anak Diare - Sampang

risiko dehidrasi. Zinc berperan penting alam pertumbuhan


jumlah sel dan imunitas. Pemberian zinc selama 10-14 hari
dapat mengurangi durasi dan keparahan diare. Selain itu, zinc
dapat mencegah terjadinya diare kembali. Meskipun diare
telah sembuh, zinc tetap dapat diberikan dengan dosis 10
mg/hari (usia < 6 bulan) dan 20 mg /hari (usia > 6 bulan).
4. Nutrisi Adekuat
Makanan sesuai gizi seimbang atau
ASI dapat diberikan sesegera
mungkin apabila pasien sudah
mengalami perbaikan. Pemberian
nutrisi ini dapat mencegah terjadinya gangguan gizii,
menstimulasii perbaikan usus, dan mengurangi
derajat penyakit.
5. AntiBiotik Selektif
Pemberian antibiotik dilakukan terhadap kondisi seperti :
• Patogen sumber merupakan kelompok bakteria
• Diare berlangsung sangat lama (>10 hari)
• Infeksii Salmonella pada anak usia yang sangat
muda, terjadi peningkatan temperatur tubuh (>37,5 C)
atau ditemukan kultur darah positif bakteri.

12
BUKU PANDUAN
Inovasi Madu Untuk Anak Diare - Sampang

Inovasi Madu Untuk Anak Diare


Pengertian Madu: Madu
adalah cairan alami yang
umumnya mempunyai
rasa manis yang
dihasilkan oleh lebah
madu dari sari bunga
tanaman (floral
nektar) atau bagian lain dari tanaman (ekstra floral nektar)
atau ekskresi serangga Madu mengandung sejumlah senyawa
dan sifat antioksidan yang telah banyak diketahui. Jumlah
dan jenis antioksidan ini sangat tergantung pada sumber
bunga atau varietas madu, dan telah banyak banyak
penelitian yang menunjukkan bahwa adanya hubungan antara
aktivitas antioksidan dengan kandungan total fenol
(Wulandari, 2017). Manfaat Madu : Penelitian Sakri (2015)
menjelaskan bahwa madu memiliki manfaat yang tinggi bagi
dunia medis. Madu dapat mengatasi berbagai infeksi yang
disebabkan oleh bakteri atau mikroba. Manfaat madu lain
adalah membantu dalam penggantian cairan tubuh yang
hilang akibat diare. Dalam cairan rehidrasi, madu dapat
menambah kalium dan
13
BUKU PANDUAN
Inovasi Madu Untuk Anak Diare - Sampang
serapan air tanpa meningkatkan serapan natrium. Hal itu
membantu memperbaiki mukosa usus yang rusak,
merangsang pertumbuhan jaringan baru dan bekerja sebagai
agen anti- inflamasi (Oskouei & Najafi 2013, hlm.731-742).
SOP PEMBERIAN MADU
Langkah- langkah pemberian
madumenurut (Wulandari,
2017) adalah sebagai berikut :
1) Persiapan alat
a)Persiapan 5 cc madu murni
b) Siapkan 10 cc air mineral hangat
c) Gelas & Sendok teh
2) Fase Kerja
a) Siapkan gelas dan sendok the
b) Berikan 5 cc madu murni dicampurkan
dengan 10 cc air mineral hangat dan
berikan pada anak usia 1-5 tahun.
Pemberiannya dapat dilakukan 3 kali
sehari dalam jangka waktu pemberian
inovasi madu 5 hari.

14
BUKU PANDUAN
Inovasi Madu Untuk Anak Diare - Sampang

DAFTAR PUSTAKA

Andayani, Rifka Putri. (2020). Madu Sebagai Terapi Komplementer


Mengatasi Diare pada Anak Balita. Perintis’s Health Journal.
Andayani, Rifka Putri. (2019). Madu dengan Oral Rehydration
Salts dan Larutan Madu Efektif Terhadap Penurunan
Frekuensi Diare dan Lama Rawat pada Anak. Jurnal Ilmu
Kesehatan, 4(1), 57-62.
Indriyani, Desak Putu Rendang. (2020). Penanganan Terkini
Diare Pada Anak:Tinjauan Pustaka. Intisari Sains Medis,
11(2), 928-932.
Lusiana, Ega., Immawati., & Sri Nurhayati. (2021). Penerapan
Pemberian Madu untuk Mengatasi Diare pada Anak Usia
Prasekolah (3-5 Tahun). Jurnal Cendikia Muda, 1(1), 81-88.
Nurmaningsih, Dwi., & Rokhaidah. Madu Sebagai Terapi
Komplementer untuk Anak dengan Diare Akut. Jurnal
Hukum Kaidah, 3(1), 1-10.
Suntin., Fauziah Botutihe., Haslinda DS., & Mainna. (2021). Terapi
Komplementer Madu pada Anak untuk Menurunkan
Frekuensi Diare. Jurnal Kesehatan Delima Pelamonia,
5(1), 32-37.
Simarmata, Juni Mariati., Pitriani., Dwi Astut., Syatriawati
Suhaimi., Beti Susanti Tarigan., Samuel Ginting., Rosita
Ginting., & Wilda Wahyuni Siregar. (2021). Pengaruh Terapi
Madu terhadap Penurunan Frekuensi Buang Air Besar pada
Anak Usia 0-2 Tahun yang Mengalami Diare di Rumah Sakit
Umum Daerah Deli Serdang Lubuk Pakam Tahun 2020.
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 1(1), 147-151.
Puspitayani, Dian., & Listriana Fatimah. (2014). Pengaruh
Pemberian Madu terhadap Penurunan Frekuensi Diare Anak
Balita di Desa Ngumpul, Jogoroto, Jombang. Jurnal Edu
Health, 4(2), 68-71
15
BUKU PANDUAN
Inovasi Madu Untuk Anak Diare - Sampang

16

Anda mungkin juga menyukai