Assalamualaikum wr.wb,
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah swt. yang telah memberikan kami
rahmat dan hidayahnya, sehingga saya bisa menyelesaikan makalah ini yang berjudul
DIARE.
Saya menyadari masih banyak terdapat kekurangan pada makalah ini, untuk itu saya
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun, agar dalam penyusunan yang
1
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..................................................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................3
A. Pengertian Diare...................................................................................................................5
B. Penyebab Diare....................................................................................................................5
E. Cara Perawatan..................................................................................................................10
A. Kesimpulan .....................................................................................................................11
B. Saran .................................................................................................................................1
2
BAB I PENDAHULUAN
Pada umumnya masalah penyakit diare merupakan salah satu penyakit yang berbasis
lingkungan yang masih merupakan masalah kesehatan terbesar di Indonesia baik dikarenakan
masih buruknya kondisi sanitasi dasar, lingkungan fisik maupun rendahnya perilaku
masyarakat untuk hidup bersih dan sehat, dan masih banyak faktor penyebab munculnya
karena kurang bersihnya lingkungan disekitar ataupun kebiasaan yang buruk yang mencemari
lingkungan tersebut. Hal ini dapat menyebabkan penyakit yang dibawa oleh kotoran yang ada
di lingkungan bebas tersebut baik secara langsung ataupun tidak langsung yaitu melalui
perantara. Penyakit diare merupakan suatu penyakit yang telah dikenal sejak jaman
Hippocrates. Sampai saat ini, diare masih merupakan salah satu masalah kesehatan utama
masyarakat Indonesia
Diare merupakan penyakit berbahaya karena dapat mengakibatkan kematian dan dapat
menimbulkan letusan kejadian luar biasa (KLB). Penyebab utama kematian pada diare adalah
dehidrasi yaitu sebagai akibat hilangnya cairan dan garam elektrolit pada tinja diare (Depkes
RI, 1998). Keadaan dehidrasi kalau tidak segera ditolong 50-60% diantaranya dapat
meninggal.
Tentang penatalaksanaan dan pencegahan diare, peran orang tua yang paling penting.
Tingkat pengetahuan orang tua tentang diare pada balita sangat berpengaruh terhadap
penatalaksanan dan pencegahan terhadap diare itu sendiri. Pengetahuan orang tua dengan
kejadian diare pada balita dapat diperoleh dari berbagai sumber, seperti media masa,
3
penyuluhan yang dilakukan tim kesehatan, lingkungan maupun dari berbagai sumber lainnya.
Selama ini persepsi yang sering muncul di masyarakat tentang diare adalah karena proses
pembuangan zat-zat sisa yang tidak diperlukan oleh tubuh dan tidak memerlukan penanganan
karena akan sembuh dengan sendirinya. Atau mungkin juga muncul persepsi jika balita tidak
kunjung sembuh dari diare, maka orientasi ibu selalu menginginkan anaknya segera dapat
buang air secara normal saran tanpa memperhitungkan akibat buruk dari obat diare yang
khususnya, diharapkan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari untuk mengetahui cara
4
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Diare
defekasi (buang air besar) lebih dari biasanya/lebih dari tiga kali sehari, disertai dengan
perubahan konsisten tinja (menjadi cair) dengan atau tanpa darah. Secara klinik
dibedakan tiga macam sindroma diare yaitu diare cair akut, disentri, dan diare persisten.
Sedangkan menurut menurut Depkes RI (2005), diare adalah suatu penyakit dengan
tanda-tanda adanya perubahan bentuk dan konsistensi dari tinja, yang melembek sampai
mencair dan bertambahnya frekuensi buang air besar biasanya tiga kali atau lebih dalam
sehari.
Diare akut diberi batasan sebagai meningkatnya kekerapan, bertambah cairan, atau
bertambah banyaknya tinja yang dikeluarkan, akan tetapi hal itu sangat relatif terhadap
kebiasaan yang ada pada penderita dan berlangsung tidak lebih dari satu minggu. Apabila
diare berlangsung antara satu sampai dua minggu maka dikatakan diare yang
B. Penyebab Diare
1. Faktor infeksi
5
3. Faktor makanan
4. Faktor psikologis
1. Gejala Diare
- Bayi atau anak menjadi cengeng dan gelisah. Suhu tubuhnya meninggi
- Anusnya lecet
2. Akibat Diare
- Dehidrasi
Gangguan ini dapat mengakibatkan kematian pada bayi. Kematian ini lebih
disebabkan bayi atau anak kehabisan cairan tubuh. Hal ini disebabkan karena
asupan cairan itu tidak seimbang dengan pengeluaran melalui muntah dan berak,
6
pengeluaran cairan seperti ini adalah hal biasa dalam diare. Namun, akibatnya
membayakan jiwa.
sedang dan dehidrasi berat. Disebut dehidrasi rigan jika cairan tubuh yang
hilang 5%. Jika cairan yang hilang sudah lebih 10% disebut dehidrasi berat.
Pada dehidrasi berat, volume darah berkurang, denyut nadi dan jantung
- Gangguan pertumbuhan
zat gizi terus berjalan. Jika tidak ditangani dengan benar, diare akan menjadi
kronis. Pada kondisi ini obat-obatan yang diberikan tidak serta merta dapat
tidak tepat, kurang gizi pada anak, dan perubahan makanan mendadak dapat
Pada orang dewasa, diare jarang menimbulkan kematian. Pada bayi atau
anak-anak, dalam waktu singkat, diare akan menyebabkan kematian. Jika diare
dapat disembuhkan tetapi sering terjadi lagi, akan menyebabkan berat badan
anak terus merosot. Akibatnya, anak akan kekurangan gizi yang menghambat
kelompok yaitu :
7
- Diare akut : yaitu diare yang berlangsung kurang dari empat belas hari (umumnya
- Diare persisten; yaitu diare yang berlangsung lebih dari empat belas hari secara terus
menerus
- Diare dengan masalah lain; anak yang menderita diare (diare akut dan persisten)
mungkin juga disertai penyakit lain seperti demam, gangguan gizi atau penyakit
lainnya.
- kehilangan air dan elektrolit serta gangguan asam basa yang menyebabkan dehidrasi,
- Gangguan gizi yang terjadi akibat keluarnya cairan berlebihan karena diare dan
muntah
1. Penyiapan makanan yang higienis seperti menjaga kebersihan dari makanan atau
minuman yang kita makan, tutuplah makanan rapat rapat agar terhindar dari lalat
2. Penyediaan air minum yang bersih yaitu dengan cara merebus air minum hingga
mendidih
8
4. Kebersihan perorangan
5. Cucilah dengan sabun sebelum dan makan, mengolah makanan juga setelah buang
air besar. Karena penularan kontak langsung dari tinja melalui tangan/ serangga,
seluruh anggota keluarga. Cucilah tangan sebelum makan dengan sabun atau
7. Tempat buang sampah yang memadai yaitu memisahkan sampah kering dengan
yang basah
9. Lingkungan hidup yang sehat yaitu dengan cara menjaga kebersihan lingkungan
sekitar
- menutup makanan
E. Cara Perawatan
1. Berikan minum larutan gula garam, air nasi yang sedang dimasak
9
4. Menghindari makanan yang mengiritasi lambung seperti makanan yang pedas.
7. Segera bawa ke pelayanan kesehatan jika tidak ada perubahan/ tidak sembuh.
10
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
Diare adalah defekasi (buang air besar) lebih dari biasanya/lebih dari tiga kali
sehari, disertai dengan perubahan konsisten tinja (menjadi cair) dengan atau tanpa darah.
Secara klinik dibedakan tiga macam sindroma diare yaitu diare cair akut, disentri, dan
diare persisten.
Bahaya pada diare adalah banyaknya kehilangan cairan tubuh, bahkan bisa
menybabkan kematian. Usaha yang bisa dilakukan untuk mengatasi diare adalah dengan
cara memberikan minum oralit yaitu larutan gula dan garam. Yang harus diperhatikan
dalam pemberian makanan dan minuman pada penderita diare adalah jangan dipuasakan,
pada bayi terus berikan ASI, dan buah/ makanan yang bergizi.
B. Saran
Setelah mengetahui dan memahami tentang diare dan cara penanganannya mudah-
mudahan tidak menimbulkan komplikasi pada penderita diare, dan tidak lupa juga
pencegahan yang paling penting, dengan selalu berprilaku hidup bersih dan sehat.
11
DAFTAR PUSTAKA
Soeparman & Waspadi. 1995. Ilmu Penyakit Dalam. Jilid 1. Edisi ke-5. Jakarta : BP FKUI
12