1. Konselor laktasi berperan mendampingi dari segi fisik maupun
emosional ibu untuk beradaptasi menyusui 2. Konselor Laktasi akan membantu klien (Ibu menyusui) dalam upaya mengubah perilaku yang berkaitan dengan masalah menyusui, sehingga kesehatan klien menjadi lebih baik. perilaku yang diubah meliputi ranah pengetahuan, ranah sikap dan ranah keterampilan. 3. Konselor memberi pengetahuan dasar menyusui seperti proses pembentukan ASI pada tubuh ibu, teknik dasar menyusui, kebutuhan ASI bayi baru lahir, dan kebaikan pemberian ASI pada bayi baru lahir. Dengan komunikasi yang baik, pesan tentang manfaat pemberian ASI akan makin cepat sampai ke masyarakat. Komunikasi dapat dilakukan melalui media massa atau memanfaatkan jaringan elektronik berupa website dan jaringan internet. 4. Konselor laktasi akan memberikan saran terbaik untuk masalah yang dialami oleh ibu hamil/ibu menyusui seperti infeksi payudara, nyeri pada payudara, mastitis, dan masalah umum lainnya.
5. Konselor laktasi mengetahui semua tips dan trik untuk mencapai
pasokan susu yang sehat. Hal ini termasuk jenis makanan yang sebaiknya dikonsumsi. Baik itu makanan yang dimakan, intensitas menyusui, atau suplemen yang harus dikonsumsi, ada banyak nasihat berbeda yang mungkin ditawarkan oleh konsultan untuk membantu produksi ASI bagi Si Kecil. 6. Konselor laktasi akan memberikan manfaat emosional, Cinta dan dukungan ini sama pentingnya dengan saran apa pun yang dapat diberikan oleh konsultan laktasi. Konselor akan membantu klien (Ibu Menyusui) agar bisa merasa lebih baik, tenang dan nyaman. Konselor akan menjadi salah satu rekan tepercaya dan akan memberikan dukungan emosional untuk membantu melalui proses selama menyusui. 7. Ada 7 kali kontak antara ibu menyusui dan konselor laktasi, dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Sekitar usia kehamilan 28 minggu, membahas keuntungan dan
manajemen menyusui
b. Pada usia kehamilan 36 minggu, membahas proses menyusui dan
kendala-kendala yang mungkin dihadapi
c. Segera setelah persalinan, bimbingan kontak kulit dini antara ibu
dengan bayi saat inisiasi menyusu dini (IMD) d. Dalam 1-2 hari setelah persalinan, bimbingan posisi menyusui yang baik (posisi tidur atau duduk) dan membantu perlekatan mulut bayi pada payudara
e. Satu minggu setelah melahirkan, diskusi mengenai kesulitan atau
kendala yang dihadapi
f. Dalam 1 bulan setelah persalinan, dan sebelum ibu kembali bekerja
g. Kontak berikutnya dapat dilakukan jika ada kendala menyusui.
Berdasarkan rekomendasi ini, penting bagi ibu untuk memulai kontak konselor laktasi dari sejak kehamilan, terutama ibu dalam kehamilan pertama
Sumber :
Amelia,2019, “Kapan Waktu Ideal untuk Mulai Konsultasi dengan Konselor Laktasi?” https://www.orami.co.id/magazine/kapan-waktu-ideal-untuk-mulai-konsultasi- dengan-konselor-laktasi/ . Diakses pada 9 Agustus 2021.