Disusun Oleh :
Terdapat bukti ilmiah yang sangat kuat bahwa melakukan aktivitas fisik
dengan intensitas sedang minimal 30 menit setiap hari atau 150 menit per minggu
secara teratur dapat menurunkan risiko berbagai macam penyakit tidak menular dan
risiko kematian dini akibat penyakit kronis.
Aktivitas fisik yang dilakukan secara teratur juga memainkan peranan penting
dalam kesehatan kardiovaskular. Penelitian memperkirakan bahwa setiap penambahan
2 jam duduk dapat meningkatkan risiko kejadian penyakit kardiovaskular sebanyak
5%. Tapi di sisi lain, setidaknya berolahraga selama 1 jam dapat mengembalikan
kebugaran tubuh yang hilang akibat 6 - 7 jam duduk. Setiap peningkatan aktivitas
akan sangat bermanfaat untuk kesehatan. Dibandingkan duduk diam di sofa,
melangkah lebih sering lebih baik. Berjalan cepat atau berolahraga dengan intensitas
sedang sebanyak 30 menit, 5 kali seminggu, dapat menurunkan risiko Penyakit
Jantung Koroner (PJK) sebanyak 19% atau hampir 1/5 kali lebih rendah.
Sebagai langkah awal, berjalan kaki merupakan aktivitas fisik yang mudah,
murah, dan dapat dilakukan semua orang. Bila kebugaran cukup baik, setidaknya bisa
melakukan jalan cepat (kurang lebih 100 langkah per menit) selama 30 menit, yang
dapat memberi tambahan 3.000 - 4.000 langkah. Usahakan untuk mencapai target
minimal 10.000 langkah per hari. Bagi yang sudah sering melangkah, jangan cepat
puas, karena menambah olahraga 30 menit intensitas sedang masih memberikan
manfaat tambahan.
Nantinya, bentuk aktifitas fisik yang dilakukan bisa ditingkatkan. Pada akhir
pekan misalnya, juga bisa dilakukan aktifitas fisik dengan bersepeda bersama
keluarga atau dengan teman-teman sekantor atau dengan bergabung dengan
komunitas-komunitas sepeda yang ada, sehingga aktifitas fisik bisa tetap rutin
dilakukan dan sekaligus juga menyenangkan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan aktivitas Fisik?
2. Apakah ada regulasi yang mengatur tentang aktivitas fisik?
3. Apakah ada riset kesehatan sebagai bukti pentingnya aktivitas fisik?
C. Tujuan
Tujuan Umum
Tujuan Khusus
3. Adanya kemauan atau kepedulian masyarakat untuk hidup sehat yaitu dengan
selalu melakukan aktifitas fisik, agar kesehatan tetap terjaga sehingga resiko
terpapar covid-19 pun bisa dicegah.
5. Adanya aktifitas fisik untuk menjaga kekebalan tubuh saat situasi pandemi
covid-19
1. Aktivitas Ringan
Kegiatan yang dilakukan pada aktivitas ringan tidak memerlukan tenaga yang
banyak, seperti berjalan kaki, menyapu lantai, mencuci baju, mencuci piring,
berdandan, bermain, dan bahkan duduk santai.
2. Aktivitas Sedang
Kegiatan yang dilakukan pada aktivitas sedang membutuhkan cukup tenaga, seperti
berenang, bersepeda, bermain musik, dan jalan cepat.
3. Aktivitas Berat
Kegiatan yang dilakukan pada aktivitas berat membutuhkan banyak tenaga dan
kekuatan, sehingga lebih banyak mengeluarkan keringat, seperti berolahraga (berlari,
bermain sepak bola, senam aerobik, dan beladiri).
Aktivitas fisik harus disesuaikan dengan kondisi tubuh tiap orang dengan kata lain,
perlu dilakukan kesesuaian atau kecocokan antara aktivitas fisik yang dilakukan dengan
kondisi tubuh seseorang.
a. Tingkatkan Aktivitas Fisik
- Melakukan pekerjaan rumah tangga sendiri seperti mengepel dan menyapu lantai,
mencuci pakaian dan lain lain.
2. Aktif bergerak di Tempat kerja Memilih menggunakan tangga dari pada lift.
Mengikuti kegiatan senam bersama di kantor seperti senam jasmani, senam jantung
sehat, senam osteoporosis, senam diabetes, senam lansia dll. Manfaatkan waktu
menunggu kesegaran berkurangnya kepadatan lalu lintas pulang sebelum kantor
dengan melakukan aktivitas fisik atau latihan fisik. Mengisi kegiatan rapat dengan
selingan senam seperti senam cerdik, chicken dance, senam penguin.
4. Aktif bergerak di perjalanan. Berhentilah 1-2 halte sebelum tempat yang dituju.
Berhentilah di tempat parkir yang agak jauh dari lokasi yang dituju. Setelah
melakukan perjalanan selama 2 jam sebaiknya beristirahat dan lakukan peregangan di
luar kendaraan dan berjalan jalan di mencari tempat area sekitar.
- Tentukan bagian tubuh yang akan diregang kebutuhan. sesuai keadaan dan
kebutuhan
1. Mencegah penyakit
Aktivitas fisik bagi orang dewasa tak hanya baik untuk menjaga kebugaran tubuh,
tapi juga mencegah berbagai penyakit yang mengintai seiring bertambahnya usia.
Beberapa penyakit yang dipicu oleh kurang aktivitas fisik antara lain adalah
sebagai berikut.
3. Stroke
4. Hipertensi
5. Diabetes
6. Obesitas
7. Osteoporosis
8. Kanker payudara
Menggerakkan badan, meskipun harus dipaksa karena Anda sedang tidak minat,
telah terbukti mampu membuat seseorang merasa lebih positif dan percaya diri.
Hal ini tentu sangat berguna karena di usia dewasa, seseorang pasti dihadapkan
dengan berbagai persoalan hidup yang bisa menyebabkan stres atau depresi.
Maka, daripada terus-terusan makan ketika sedang dirundung masalah, lebih baik
Anda bangkit dari tempat duduk dan mencari kegiatan yang aktif.
c. Aktivitas fisik yang dibutuhkan orang dewasa
Kebutuhan fisik orang dewasa tentu berbeda dengan anak-anak atau orang lanjut usia
(lansia). Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), setiap orang dalam rentang usia 18
hingga 64 tahun wajib memenuhi kebutuhan aktivitas fisik berikut ini.
2. 150 menit aktivitas fisik sedang atau 75 menit aktivitas fisik berat dalam seminggu
3. 300 menit aktivitas fisik sedang dalam seminggu jika sudah terbiasa
2. Latihan fisik
Latihan fisik adalah aktivitas yang dilakukan secara terstruktur dan terencana
misalnya adalah jalan kaki, Jogging, Push-Up, peregangan, senam aerobik,
bersepedah, dan sebagainya. Dilihat dari kegiatannya, latihan fisik memang sering
kali disatu kategorikan dengan olahraga.
3. Olahraga
Olahraga didefinisikan sebagai aktivitas fisik yang terstruktur dan terencana
dengan mengikuti aturan-aturan yang berlaku dengan tujuan tidak hanya untuk
membuat tubuh jadi lebih bugar namun juga untuk mendapatkan prestasi. Yang
termasuk dalam olahraga seperti sepak bola, bulu tangkis, basket, berenang, dan
sebagainya.
3. Lakukan olah raga penguatan otot dan senam peregangan minimal 2 kali dalam
satu minggu
Prinsipnya adalah dengan aktifitas fisik minimal 30 menit setiap hari maka
akan memberi manfaat yang begitu banyak bagi kesehatan tubuh. jika lebih banyak
waktu yang digunakan untuk beraktifitas fisik maka manfaat yang diperoleh juga
lebih banyak. Jika kegiatan ini dilakukan setiap hari secara teratur maka dalam waktu
3 bulan ke depan akan terasa hasilnya. Anda pastinya akan lebih sehat dan bugar
tentunya. Berikut beberapa manfaat lain dari aktivitas fisik yang Anda dan anak
lakukan:
5. Meningkatkan stamina
Aktifitas fisik yang terartur dapat meningkatkan kekuatan otot dan
meningkatkan daya tahun tubuh.
6. Mencegah kanker
Seseorang yang berolahraga teratur memiliki risiko lebih kecil terkena
penyakit kanker terutama pada usus besar, rahim dan payudara.
1. hak dan persyaratan mengingat proses ini berkaitan dengan hak asasi manusia,
keselamatan, kesejahteraan, serta masa depan pelaku olahraga;
2. kerangka pembinaan dan pengembangan olahragawan yang harus berjalan secara
teratur ditinjau dari organisasi maupun administrasi; dan
3. kewajiban tenaga keolahragaan asing untuk menghormati hukum Indonesia.
Dalam rangka mempercepat dan mensinergikan tindakan dari upaya promotif dan preventif
hidup sehat guna meningkatkan produktivitas penduduk dan menurunkan beban pembiayaan
pelayanan kesehatan akibat penyakit, dengan ini menginstruksikan:
C. Analisis Situasi
1. Analisis Isu
Berdasarkan data riskesdas nasional 2018 berikut adalah proporsi kurangnya aktivitas
fisik di Indonesia:
a). Penetapan masalah kesehatan prioritas aktivitas fisik menggunakan parameter dan
pemberian skoring.
1. Kegawatannya 4
2. Mendesaknya 3
3. Penyebarannya 2
4. Kemudahan mengatasi masalah 4
5. Keinginan masyarakat 2
6. Keharusan dukungan kebijakan dalam 5
mengatasi masalah
Jumlah nilai 20
Secara umum hasil studi diberbagai negara menyebutkan bahawa aktfitas fisik yang
memadai bermanfaat untuk kesehatan terutama mengurangi resiko penyakit-penyakit
kronis seperti penyakit jantung, stroke, diabetes mellitus tipe 2, obesitas dan gizi lebih,
penyakit kanker payudara, kanker kolon serta depresi. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa aktifitas fisik memberikan keuntungan yang besar untuk menurunkan resiko
penyakit jantung. Orang yang kurang melakukan aktifitas fisik beresiko dua kali lebih
besar terkena penyakit jantung bila dibandingkan orang yang tidak aktif. Aktifitas fisik
juga membantu mencegah penyakit stroke dan memperbaiki faktor resiko
cardiovascular disease (CVD) seperti tekanan darah tinggi dan tinggi kolesterol
(Welis, 2013). Aktifitas fisik merupakan hal yang sangat penting untuk meningkatkan
status kesehatan. Tapi kenyatannya dalam survey awal menunjukkan bahwa
masyarakat yang melaksanakan aktifitas fisik masih rendah, padahal faktor sarana dan
fasilitas untuk melakukan aktifitas fisik sangat mendukung. Hal itu terjadi
dimungkinkan ada faktor lain seperti pengetahuan yang menyebabkan masyarakat
tidak melakukan aktifitas fisik. Penetapan isu strategis, dengan cara memberikan
scoring atau nilai untuk setiap isu masalah aktivitas fisik
Penelitian yang baru saja dipublikasikan di jurnal Lancet Global Health itu
menemukan lebih dari 25 persen orang di seluruh dunia atau setara 1,4 miliar orang
tidak melakukan aktivitas fisik sesuai ketentuan WHO. Sesuai jenis kelamin, sebanyak
satu dari tiga perempuan dan satu dari empat laki-laki tidak cukup berolahraga dan
terhindar dari berbagai penyakit. Menurut pemimpin studi dari WHO Regina
Guthold.tingkat ketidak aktifan kegiatan aktivitas fisik di negara-negara
berpenghasilan tinggi lebih tinggi dua kali lipat dibandingkan dengan negara-negara
berpenghasilan rendah, dengan kecenderungan yang terus meningkat di negara-negara
berpenghasilan tinggi.
2. Analisis Publik
Berdasarkan pada isu strategis tersebut, maka kajian selanjutnya adalah melakukan
analisis publik dan analisis kebijakan. Cara melakukan analisis publik adalah dengan
menjawab beberapa pertanyaan di bawah ini:
No. Analisis Publik Hasil
Analisis
Publik
1. Unsur/instansi pemerintah Untuk mencapai tujuan pembangunan
mana yang berwewenang kesehatan nasional, diperlukan tenaga
membuat kebijakan publik kesehatan yang berkompeten, bertanggung
terkait dengan upaya jawab, menjunjung tinggi kode etik, dan
pemecahan masalah kesehatan tersebar merata di seluruh Indonesia. Pada
tersebut ? kenyataannya, masih banyak ditemukan
masalah tenaga kesehatan di Indonesia.
Kenyataan ini mendorong DPR bersama-
sama dengan pemerintah untuk membentuk
RUU Tenaga Kesehatan sebagai payung
hukum dalam menangani masalah tersebut.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui
keterlibatan segitiga kebijakan kesehatan
dalam pembentukan UU Tenaga Kesehatan.
2. Bentuk kebijakan apa yang bisa Pada Instruksi Presiden Republik Indonesia
dibuat/dilaksanakan oleh masing- Nomor 1 Tahun 2017 Tentang Gerakan
masing unsur/instansi pemerintah Masyarakat Hidup Sehat Menetapkan
itu ? kebijakan dan mengambil langkah-langkah
sesuai tugas, fungsi, dan kewenangan
masing-masing untuk mewujudkan Gerakan
Masyarakat Hidup Sehat, yaitu salah
satunya peningkatan aktivitas fisik
3. Bagaimana nilai kepentingan Menteri Pemuda dan Olahraga untuk
(value) yang berkembang pada meningkatkan kampanye gemar
masing-masing unsur/instansi berolahraga, memfasilitasi penyelenggaraan
pemerintah tersebut terhadap olahraga masyarakat, dan meningkatkan
masalah ini ? penyediaan fasilitas sarana olahraga
masyarakat.
4. Sumberdaya (resources) apa yang Pemerintah melalui Kemenkes
dimiliki masing-masing RI memiliki program GERMAS (Gerakan
unsur/instansi pemerintah tersebut Masyarakat Hidup Sehat) untuk
yang dapat mendukung upaya mewujudkan masyarakat Indonesia yang
mengatasi masalah ini dan lebih sehat karena penyakit salah satunya
seberapa besarkah? penyakit tidak menular sebenarnya bisa
dikurangi resikonya dengan banyak
melakukan aktivitas fisik dalam kehidupan
harian.
5. Siapa saja/kelompok masyarakat Seluruh masyarakat yaitu dengan kurun usia
mana yang akan mendapat 5-17 tahun 60 menit akitivitas fisik sedang-
3. Analisis Kebijakan
serta Desa/Kelurahan
advokasi
Banner/Roll Banner
2. Miniseminar
a. Pengertian
Pendapat lain juga ada yang mengatakan arti seminar ini ialah suatu
pertemuan yang dilakukan oleh sekelompok orang dengan tujuan untuk dapat
membahas suatu topik tertentu serta mencarikan sebuah solusi terhadap permasalahan
dengan cara interaksi tanya-jawab. Secara etimologis, kata seminar ini berasal dari
bahasa Latin “seminarium” yang artinya ialah “tanah tempat menananm benih”.
Namun tentu saja kata itu tidak didefinisikan dengna secara harfiah, tapi lebih kepada
bentuk pengajaran akademis yang dilaksanakan oleh suatu Universitas ataupun juga
organisasi. Adapun miniseminar adalah seminar yang ruang lingkupnya lebih kecil
tidak sebesar seminar pada umumnya.
3. Jingle
a. JINGLE CERDIK GERMAS
Rajin olahraga
Konsumsi gizi seimbang
Rutin cek kesehatan
Selalu pelihara kebersihan
Demi Indonesia sehat
DAFTAR PUSTAKA
Dinas Kesehatan Aceh, 2018. “Lakukan Aktivitas Fisik 30 Menit Setiap Hari”.
https://dinkes.acehprov.go.id/news/read/2018/03/15/206/lakukan-aktifitas-fisik-30-menit-
setiap-hari.html. Diakses pada tanggal 1 September 2020.
Kemenkes RI. 2019. “Kurangi aktivitas fisik berpotensi alami penyakit menular”
https://www.kemkes.go.id/article/view/19090400004/kurang-aktivitas-fisik-berpotensi-alami-
penyakit-tidak-menular.html. Diakses pada tanggal 1 September 2020.
Riskesdas nasional.2018.
https://kesmas.kemkes.go.id/assets/upload/dir_519d41d8cd98f00/files/Hasil-riskesdas-
2018_1274.pdf. (diakses tanggal 14 september 2020 pukul 15.20)
Rosidin,Udin.2019.” Penyuluhan tentang Aktifitas Fisik dalam Peningkatan Status
Kesehatan”. file:///C:/Users/asus/Downloads/22574-66455-2-PB.pdf. (diakses tanggal 14
september 2020 pukul 15.30)
Tiara, Novi dkk. 2019. Pedoman Strategi & Langkah Aksi Peningkatan Aktifitas Fisik.
Jakarta : Komite Penanggulangan Kanker Nasional (KPKN).
Kemenkes. 2018. Mengenal Jenis Aktifitas Fisik. http://promkes.kemkes.go.id/content/?
p=8807, diakses pada tanggal 14 September 2020.
Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2017 Tentang Gerakan Masyarakat
Hidup Sehat 2017. https://kesmas.kemkes.go.id/assets/upload/dir_519d41d8cd98f00/files/Inp
res-Nomor-1-Tahun-2017-tentang-Gerakan-Masyarakat-Hidup-Sehat_674.pdf. Diakses pada
14 September 2020
Direktorat Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Direktorat Jenderal
Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit. 2018. WHO luncurkan Rencana Aksi Global
tentang Aktivitas Fisik.
http://p2ptm.kemkes.go.id/kegiatan-p2ptm/pusat-/who-luncurkan-rencana-aksi-global-tentan
g-aktivitas-fisik. Diakses pada 14 September 2020
Ikhdanudin Eka. 2017. Lirik mars germas. https://www.ekaikhsanudin.net/2017/07/lirik-mars-
germas.html?m=1. Diakses pada 28 September 2020