Anda di halaman 1dari 13

MANFAAT AKTIVITAS FISIK TERATUR

DISUSUN OLEH :

BAIQ. BENING RIDA SHAFA ARUAN

SMAN 7 MATARAM
BAB I
Pendahuluan

A. Latar Belakang

Aktivitas fisik atau dalam bentuk kompleks nya disebut olahraga merupakan
aktivitas yang dilakukan untuk memelihara kesehatan fisik dan mental, serta untuk
mempertahankan kualitas hidup agar tetap sehat dan bugar. Apa kalian tau jenis-jenis
Aktivitas nya? Apa manfaat Aktivitas tersebut? Hal tersebutlah yang akan kami bahas pada
makalah ini.

Olahraga sekarang merupakan sebuah kebutuhan yang harus dipenuhi dalam


kehidupan sehari-hari dengan tujuan untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan terhindar
dari penyakit. Terutama setelah dunia dilanda bencana pandemi covid-19, yang pada saat
itu seluruh warga masyarakat di dunia diwajibkan untuk berolahraga demi menjaga
kesehatan, hingga olahraga dijadikan sebuah tren demi menarik minat masyarakat untuk
berolahraga.

Tetapi ironisnya, semenjak olahraga menjadi tren di masa lalu banyak orang yang
berpura-pura berolahraga demi konten. Walaupun begitu pemerintah sudah sukses
mengkampanyekan kebiasaan berolahraga Ini, orang yang sudah tahu manfaat dari
melakukan aktivitas fisik atau olahraga masih memegang kebiasaan ini dan terus
berolahraga demi terjaganya kondisi fisik yang sehat dan bugar.

Karena 2enyusu itulah saya 2enyusun makalah ini, saya ingin berbagi ilmu tentang
apa itu aktivitas fisik dan manfaatnya. Harapannya setelah 2enyusun makalah ini akan
timbul kesadaran betapa pentingnya aktivitas fisik, baik bagi diri saya sendiri maupun bagi
para pembaca.

B. RUMUSAN MASALAH

Untuk memudahkan pembahasannya maka akan dibahas sub masalah sesuai


dengan latar belakang diatas yakni sebagai berikut :

1. Apa yang dimaksud dengan Aktivitas fisik?


2. Bagaimana jenis-jenis Aktivitas fisik?
3. Bagaimana faktor-faktor yang memengaruhi kondisi fisik?
4. Apa saja manfaat aktivitas fisik dalam pencegahan penyakit?
C. TUJUAN
Makalah ini bertujuan untuk:
1. Mengetahui pengertian Aktivitas fisik
2. Mengetahui jenis-jenis Aktivitas fisik
3. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kondisi fisik
4. Mengetahui manfaat aktivitas fisik dalam pencegahan penyakit
BAB II
Pembahasan

A. Pengertian Aktivitas Fisik

Aktivitas fisik adalah setiap gerakan tubuh yang dihasilkan oleh otot rangka
yang memerlukan energi. Aktivitas fisik ini dibedakan atas 3 bagian yaitu:
1) aktivitas fisik kategori ringan
2) aktivitas fisik kategori sedang
3) aktivitas fisik kategori berat.
Berbagai aktivitas tersebut adalah untuk
memelihara kesehatan fisik, mental, dan mempertahankan kualitas hidup
agar tetap sehat dan bugar sepanjang hari.
Salah satu hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas fisik dapat
mengurangi risiko kematian dini akibat penyebab-penyebab utama
kematian, seperti penyakit jantung. Semua orang dapat meraih manfaat
kesehatan dari aktivitas fisik, tanpa mempedulikan umur, kelompok etnis,
bentuk tubuh atau ukuran tubuh.
Orang yang aktif secara fisik selama sekitar tujuh jam seminggu berisiko mati
dini lebih rendah 40% daripada mereka yang hanya aktif selama kurang lebih 30 menit
seminggu. Dengan melakukan kegiatan aerobik berintensitas sedang sekurang-
kurangnya 150 menit seminggu dapat menurunkan risiko kematian dini, termasuk
kematian dini akibat penyakit jantung koroner yang merupakan penyebab kematian
nomor satu di banyak negara di seluruh dunia.
Akan tetapi, banyaknya jumlah aktivitas atau kegiatan berintensitas tinggi tidak
selalu dapat menurunkan risiko kematian dini. Orang yang biasanya tidak aktif dapat
meningkatkan kesehatan dan kebugaran walau hanya dengan melakukan aktivitas
intensitas sedang secara teratur. Meskipun manfaat kesehatan bisa didapatkan lebih
besar dengan meningkatkan jumlah (durasi, frekuensi, atau intensitas) aktivitas fisik,
namun setiap orang dapat meraih manfaat kesehatan hanya dengan lebih aktif secara
fisik.

B. Jenis-Jenis Aktivitas Fisik


Untuk mempertahankan kesehatan tubuh, ada tiga jenis tingkatan
aktivitas fisik yang dapat kita lakukan, antara lain sebagai berikut:
a. Aktivitas Ringan
Aktivitas fisik kategori ringan merupakan aktivitas yang hanya memerlukan
tenaga dan biasanya menyebabkan perubahan dalam pernapasan dan ketahanan.
Aktivitas fisik yang bersifat ketahanan (endurance), bermanfaat untuk membantu
jantung, paru-paru, otot, dan sistem sirkulasi darah untuk tetap sehat dan membuat kita
lebih bertenaga. Untuk mendapatkan ketahanan maka aktivitas fisik yang dilakukan
harus selama 30 menit (4-7 jari per Minggu). Berikut contoh beberapa kegiatan aktivitas
fisik kategori ringan yang dapat dipilih :
1) Berjalan kaki
2) Lari ringan
3) Berenang
4) Senam
5) Berkebun
b. Aktivitas sedang
Aktivitas fisik kategori sedang merupakan aktivitas yang membutuhkan tenaga
intens dan terus menerus, gerakan otot yang berirama atau kelenturan (flexibility).
Aktivitas fisik yang bersifat untuk kelenturan (flexibility), bermanfaat untuk membantu
pergerakan agar lebih mudah, mempertahankan otot tubuh tetap lemas (lentur) dan sendi
berfungsi dengan baik. Untuk mendapatkan kelenturan maka aktivitas fisik yang
dilakukan harus selama 30 menit (4-7 hari per Minggu). Berikut contoh beberapa
kegiatan aktivitas fisik kategori sedang yang dapat dipilih:
1) Peregangan
2) Senam Taichi/Yoga
3) Mencuci, cukup dengan mencuci pakaian ataupun kendaraan
4) Mengepel lantai
c. Aktivitas Berat
Aktivitas fisik kategori berat merupakan dengan olahraga dan membutuhkan
kekuatan, membuat berkeringat. Aktivitas fisik yang bersifat untuk kekuatan bermanfaat
untuk membantu kerja otot tubuh dalam menahan sesuatu beban, tulang tetap kuat, dan
mempertahankan bentuk tubuh serta membantu meningkatkan pencegahan terhadap
penyakit seperti osteoporosis. Untuk mendapatkan kekuatan maka aktivitas fisik yang
dilakukan harus selama 30 menit (2-4 hari per minggu). Berikut contoh beberapa
kegiatan aktivitas fisik kategori berat yang dapat dipilih:
1) Push-up
2) Naik Turun Tangga
3) Angkat Berat/Beban
C. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kondisi Fisik
Agar kondisi fisik kita tetap sehat dan bugar, ada 2 faktor yang harus
diperhatikan antara lain sebagai berikut:
a. Olahraga Teratur
Apabila melakukan aktivitas fisik secara teratur dan terjadwal dengan baik setiap
minggunya, maka yakinlah kamu bahwa risiko penyakit seperti influenza akan
jauh dari diri kamu. Hal ini karena kondisi fisik kamu tetap bugar, kondisi fisik
yang bugar dapat dijadikan sebagai benteng untuk penyakit-penyakit ringan.
b. Pola Makan
Makanan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kondisi fisik, karena
bila jumlah makanan dan porsi makanan lebih banyak, maka tubuhmu akan
gemuk, tubuh akan merasa mudah lelah, dan tidak ingin melakukan kegiatan
seperti olahraga atau menjalankan aktivitas lainnya. Kandungan dari makanan
yang berlemak juga banyak mempengaruhi tubuh untuk melakukan aktivitas
sehari-hari.
Sebaiknya makanan yang akan dikonsumsi dipertimbangkan kandungan gizinya
agar tubuh tidak mengalami kelebihan energi dan tidak dapat dikeluarkan secara
maksimal. Untuk itu, kita harus menjaga masalah porsi makanan yang masuk ke
perut, kalau terlalu memperturutkan selera dan keinginan makanan yang tidak
terkontrol akan dapat menyebabkan kelebihan berat badan (obesitas). Jika hal
ini sudah terjadi pada dirimu, maka dapat menyebabkan berbagai macam
penyakit, dan juga postur tubuhmu kurang ideal.
C. Manfaat Aktivitas Fisik Dalam Pencegahan Penyakit

Orang-orang dari segala usia bisa memperoleh keuntungan dari melakukan beberapa
jenis olahraga. Sangat penting bahwa melakukan aktivitas fisik secara teratur adalah
bagian dari kehidupan bagi anak-anak orang dewasa dan orang tua. Olahraga yang
dilakukan secara terencana dan teratur memiliki banyak manfaat, antara lain sebagai
berikut

a. Manfaat Olahraga Bagi Kesehatan Jantung


1) Mengurangi risiko penyakit jantung dan stroke
2) Olahraga teratur dapat mengurangi tekanan darah tinggi (hipertensi)
3) Meningkatkan Keseimbangan Kolesterol
b. Manfaat Olahraga bagi tulang dan sendi
1) Dapat mencegah nyeri punggung bagian bawah
2) Dapat membantu untuk mengobati dan mengurangi rasa sakit yang disebabkan oleh
osteoporosis
3) Dapat meningkatkan kepadatan mineral tulang dan membantu untuk
mempertahankan tulang yang kuat
c. Manfaat Olahraga untuk mencegah penyakit kanker
1) Risiko kanker payudara dan kanker usus adalah sekitar 25% lebih rendah jika aktif
berolahraga dibandingkan dengan orang yang tidak aktif
2) Olahraga dapat membantu mengurangi kelelahan selama dan setelah pengobatan
untuk kanker payudara dan kanker prostat
d. Manfaat Olahraga untuk mencegah penyakit Diabetes
1) Olahraga dapat mengurangi faktor-faktor lain yang menempatkan pada risiko
diabetes, seperti obesitas.
2) Olahraga secara teratur dapat membantu mengontrol sensitivitas tubuh terhadap
insulin dan menurunkan tekanan darah
e. Manfaat Olahraga bagi kesehatan mental dan kesejahteraan
1) Olahraga dapat membantu mencegah dan mengobati beberapa kondisi kesehatan
mental
2) Olahraga dapat membantu meredakan stres dan kecemasan
3) Olahraga dapat membuat seseorang merasa lebih bahagia, memiliki citra diri dan
kesejahteraan yang lebih baik jika aktif secara fisik
f. Manfaat Olahraga untuk menurunkan berat badan
1) Melakukan olahraga teratur dapat membantu untuk mengendalikan berat badan dan
membuat tubuh lebih ideal
2) Olahraga Dapat membakar kalori dan membantu untuk menciptakan keseimbangan
energi yang sehat.
g. Manfaat Olahraga bagi anak-anak
1) Olahraga dapat merangsang perkembangan otot, tulang dan sendi, serta jantung
dan paru-paru pada anak-anak
2) Aktifitas fisik yang menempatkan tekanan pada tulang anak-anak, dapat membantu
melindungi terhadap osteoporosis di kemudian hari serta menjaga kekuatan dan
kesehatan tulang.
3) Olahraga dapat meningkatkan seberapa baik anak-anak berkonsentrasi di sekolah.
BAB III
Penutup
A. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas bisa disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:
1) Aktivitas fisik adalah setiap gerakan tubuh yang dihasilkan oleh
ototrangka yang memerlukan energi
2) Aktivitas fisik ini dibedakan atas 3 bagian yaitu:
(1) aktivitas fisikkategori ringan
(2) aktivitas fisik kategori sedang
(3) aktivitas fisik kategoriberat.
3) Faktor yang mempengaruhi kondisi fisik ada 2, yaitu Olahraga teratur dan
pola makan
4) Manfaat aktivitas fisik dalam pencegahan penyakit yaitu,
memberikanmanfaat kesehatan jangka panjang, termasuk:
(1) Mengurangi risikokematian dini,
(2) Mengurangi risiko kematian akibat penyakit jantung,
(3) Mengurangi risiko timbulnya diabetes,
(4) mengurangi risiko timbulnyatekanan darah tinggi,
(5) Membantu mengurangi tekanan darah pada orangpengidap darah
tinggi,
(6) Mengurangi risiko terkena penyakit kanker,
(7) Membantu mengendalikan berat badan,
(8) Membantu membangun danmemelihara tulang, otot, dan sendi yang
sehat,
(9) Memberikan kesehatanjangka panjang,
(10) Mendukung kesehatan psikologis.
PENYAKIT HIV / AIDS

A. Latar Belakang

Seperti yang kita ketahui bersama, AIDS adalah suatu penyakit yang belum ada
obatnya dan belum ada vaksin yang bisa mencegah serangan virus HIV, sehingga
penyakit ini merupakan salah satu penyakit yang sangat berbahaya bagi kehidupan
manusia baik sekarang maupun waktu mendatang. Selain itu AIDS juga dapat
menimbulkan penderitaan, baik dari segi fisik maupun dari segi mental. Mungkin
kita sering mendapat informasi melalui media cetak, elektronik, seminar-seminar,
tentang berapa menderitanya orang yang mengidap penyakit AIDS. Dari segi fisik,
penderitaan itu mungkin tidak terlihat secara langsung karena gejalanya barru dapat
kita lihat setelah beberapa bulan Tapi dari segi mental, orang yang mengetahui
dirinya mengidap penyakit AIDS akan merasakn penderitaan batin yyang
berkepanjangan. Semua itu menunjukkan bahw masalah AIDS adalah suatu
masalah besar dari kehidupan kita semua. Dengan pertimbangan-pertimbangan dan
alas an itulah kami sebagai pelajar dan sebagai generasi penerus bangsa harus
memperhatikan hal tersebut.

B. Pengertian HIV/AIDS
HIV (human immunodeficiency virus) adalah virus yang merusak sistem kekebalan tubuh, dengan
menginfeksi dan menghancurkan sel CD4. Semakin banyak sel CD4 yang dihancurkan, kekebalan
tubuh akan semakin lemah, sehingga rentan diserang berbagai penyakit.
Infeksi HIV yang tidak segera ditangani akan berkembang menjadi kondisi serius yang disebut
AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome). AIDS adalah stadium akhir dari infeksi virus HIV.
Pada tahap ini, kemampuan tubuh untuk melawan infeksi sudah hilang sepenuhnya. Sampai saat
ini belum ada obat untuk menangani HIV dan AIDS. Akan tetapi, ada obat untuk memperlambat
perkembangan penyakit tersebut, dan dapat meningkatkan harapan hidup penderita HIV.

Virus HIV terbagi menjadi 2 tipe utama, yaitu HIV-1 dan HIV-2. Masing-masing tipe terbagi lagi
menjadi beberapa subtipe. Pada banyak kasus, infeksi HIV disebabkan oleh HIV-1, 90% di
antaranya adalah HIV-1 subtipe M. Sedangkan HIV-2 diketahui hanya menyerang sebagian kecil
individu, terutama di Afrika Barat. Infeksi HIV dapat disebabkan oleh lebih dari 1 subtipe virus,
terutama bila seseorang tertular lebih dari 1 orang. Kondisi ini disebut dengan superinfeksi. Meski
kondisi ini hanya terjadi kurang dari 4% penderita HIV, risiko superinfeksi cukup tinggi pada 3
tahun pertama setelah terinfeksi.

C. Cara Penularan HIV/AIDS


Penyakit AIDS hanya dapat ditularkan dari orang ke orang melalui pertukaran cairan tubuh.
Berikut beberapa cara penularan penyakit AIDS:

1. Hubungan Seks Tanpa Kondom

Virus penyebab penyakit HIV/AIDS dapat masuk ke tubuh melalui air mani, cairan vagina, atau
cairan pra ejakulasi lewat luka terbuka pada alat kelamin. Berhubungan seks tanpa menggunakan
kondom dapat berisiko menyebabkan virus berpindah dan menginfeksi tubuh. Oleh karena itu,
penting untuk melindungi diri dengan menggunakan kondom saat berhubungan seksual.
Penggunaan kondom efektif untuk mencegah penularan virus HIV/AIDS dengan cara
menghalangi masuknya cairan sperma atau vagina ke dalam tubuh.

2. Seks Oral

Seks oral adalah aktivitas perangsangan alat kelamin dengan mulut, bibir, atau lidah. Seks oral
bisa menjadi media penularan penyakit HIV/AIDS jika Anda melakukan seks oral dengan kondisi
sedang mengalami sariawan atau mengalami luka di area mulut dan bibir. Selain itu, risiko
penularan semakin tinggi jika cairan ejakulasi dikeluarkan di dalam mulut. Selain penyakit
HIV/AIDS, seks oral juga bisa menyebabkan Anda terinfeksi penyakit menular seksual lainnya.
Pusat pengendalian dan pencegahan penyakit Amerika Serikat menyarankan agar selalu
menggunakan kondom pada setiap aktivitas seksual, termasuk seks oral.

3. Melalui Transfusi Darah

Dalam beberapa kasus, virus penyakit HIV/AIDS dapat ditularkan melalui transfusi darah. Cara
penularan penyakit HIV/AIDS melalui transfusi darah tergolong kurang umum. Umumnya akan
ada seleksi dan pengujian ketat oleh rumah sakit ke calon pendonor sebelum transfusi darah
dilakukan. Risiko penularan virus melalui transfusi darah semakin kecil terjadi pada negara-
negara dengan rumah sakit yang menggunakan teknologi terkini.

4. Berbagi Jarum Suntik

Penggunaan jarum suntik bekas orang lain atau secara bersamaan bisa menjadi media penularan
virus penyakit HIV/AIDS. Apabila orang tersebut positif memiliki penyakit HIV/AIDS, maka
sisa-sisa darah yang tertinggal di jarum suntik dapat masuk ke tubuh dan menginfeksi. Selain
HIV/AIDS, berbagi jarum suntik juga bisa menyebabkan Anda tertular penyakit lainnya,
seperti hepatitis B, hepatitis C, dan infeksi lainnya. Oleh karena itu, gunakan jarum suntik yang
masih baru dan berada dalam kemasan.

5. Dari Ibu ke Bayi

Ibu hamil yang terinfeksi penyakit HIV/AIDS berisiko lebih besar untuk menularkan virus kepada
bayinya melalui plasenta. Virus juga dapat menular dari ibu ke bayi selama proses persalinan
berlangsung. Itu sebabnya, ibu hamil harus rutin melakukan pemeriksaan darah, terutama bagi
mereka yang positif terinfeksi penyakit HIV/AIDS. Pemeriksaan awal akan membantu proses
penanganan untuk dapat menekan risiko penularan ke bayi.
Selain itu, memberikan ASI dari ibu yang positif penyakit HIV/AIDS juga meningkatkan risiko
penularan penyakit. Namun, sebuah penelitian terbaru mengungkapkan bahwa ibu tetap boleh
menyusui anaknya dengan syarat mengonsumsi obat antiretroviral (ARV) secara rutin. Obat
antiretroviral dianggap efektif untuk menekan jumlah virus dalam darah yang dapat menurunkan
risiko penularan.

6. Sex Toys

Sex toys atau mainan seks yang dipakai secara bersamaan bisa menjadi media penularan penyakit
HIV/AIDS. Risiko penularan akan semakin tinggi apabila mainan seks yang digunakan tidak
bersih atau dilapisi kondom. Meskipun klaim virus HIV/AIDS tidak dapat bertahan lama di
permukaan benda mati. Mainan seks yang masih dalam kondisi basah karena sperma, cairan
vagina atau darah tetap bisa menularkan virus jikap dipakai secara bersamaan. Oleh karena itu,
hindari untuk berbagi mainan seks dengan orang lain.

D. Tanda dan Gejala HIV/AIDS

Kebanyakan penderita mengalami flu ringan pada 2–6 minggu setelah terinfeksi HIV. Flu bisa
disertai dengan gejala lain dan dapat bertahan selama 1–2 minggu. Setelah flu membaik, gejala
lain mungkin tidak akan terlihat selama bertahun-tahun meski virus HIV terus merusak kekebalan
tubuh penderitanya, sampai HIV berkembang ke stadium lanjut menjadi AIDS.
Pada kebanyakan kasus, seseorang baru mengetahui bahwa dirinya terserang HIV setelah
memeriksakan diri ke dokter akibat terkena penyakit parah yang disebabkan oleh melemahnya
daya tahan tubuh. Penyakit parah yang dimaksud antara lain diare kronis, pneumonia,
atau toksoplasmosis otak.

E. Cara Pencegahan HIV/AIDS


1. Menggunakan Kondom Saat Berhubungan Seks

Bersumber dari jurnal kesehatan internasional, menggunakan kondom saat berhubungan seks
efektif mencegah penyakit HIV dan AIDS. Pemakaian kondom dapat mengurangi risiko penyakit
HIV dan AIDS sebesar 90%-95% saat digunakan secara konsisten. Gunakan kondom yang terbuat
dari lateks atau bahan sintetis seperti poliuretan, karena tidak mudah robek sehingga efektif
mencegah kehamilan dan penyakit kelamin.

2. Tidak Bergonta-ganti Pasangan Seks

Dalam beberapa kasus, peluang untuk tertular atau menularkan HIV semakin tinggi ketika sering
bergonta-ganti pasangan seks. Hindari bergonta-ganti pasangan seks menjadi pilihan yang paling
aman jika Anda aktif secara seksual.

3. Hindari Penyalahgunaan Alkohol dan Obat-obatan Terlarang


Penyalahgunaan alkohol atau obat-obatan terlarang dapat mengganggu proses pengambilan
keputusan Anda. Alkohol dan obat-obatan terlarang akan memengaruhi fungsi kognitif saat
dikonsumsi. Kondisi ini memicu Anda terlibat perilaku menyimpang yang meningkatkan peluang
tertular atau menularkan penyakit HIV dan AIDS. Sebagai contoh, melakukan hubungan seksual
tanpa menggunakan kondom dengan sembarang orang.

4. Jangan Berbagi Jarum atau Alat Suntik

Berbagi jarum suntik dapat meningkatkan risiko Anda terinfeksi HIV dan AIDS. Virus HIV dapat
bertahan hidup di jarum suntik bekas selama 42 hari, tergantung pada suhu dan faktor lainnya.

5. Minum Obat PrEP

Obat PrEP (Pre-Exposure Prophylaxis) merupakan kombinasi obat tenofovir dan emtricitabine.
Dilansir dari sebuah jurnal internasional, efektifitas obat PrEP sebesar 99% dalam mengurangi
risiko terkena HIV dan AIDS. PrEP adalah oral yang di minum setiap hari untuk menurunkan
kemungkinan tertular HIV. Anda membutuhkan obat ini jika:

• Pasangan Anda mengidap penyakit HIV dan AIDS


• Aktif secara seksual dan sering bergonta-ganti pasangan seksual
• Menggunakan jarum suntik secara bersamaan

6. Minum Obat PEP

Obat PEP (Post Exposure Prophylaxis) juga termasuk dalam salah satu obat untuk menghindari
penyakit HIV dan AIDS. Penggunaan obat PEP biasanya setelah terjadi beberapa tindakan yang
berisiko menyebabkan penyakit HIV dan AIDS. Misalnya, setelah berhubungan seks tanpa
kondom dengan seseorang yang mungkin mengidap HIV dan AIDS.

Selain itu, tertusuk jarum suntik bekas pasien HIV atau menggunakan jarum suntik secara
bersamaan. Anda perlu mengonsumsi obat ini dalam waktu 72 jam setelah melakukan tindakan
berisiko. Selanjutnya, Anda harus mengonsumsi obat ini selama 28 hari untuk pencegahan.

7. Hindari melakukan kontak langsung dengan cairan tubuh orang lain

Cara menghindari penyakit HIV dan AIDS berikutnya dengan tidak melakukan kontak langsung
terhadap cairan tubuh orang lain. Cairan yang terinfeksi HIV dapat masuk ke tubuh dan
menginfeksi. Terutama jika orang tersebut menderita penyakit HIV dan AIDS. Cairan yang perlu
Anda hindari untuk kontak langsung antara lain:

• Darah
• Air mani
• Cairan pra-ejakulasi
• Cairan rektal
• Cairan vagina
• ASI
Meski demikian, Anda tidak selalu mengetahui siapa saja yang telah terinfeksi penyakit HIV dan
AIDS. Jadi, berhati-hatilah sebelum menyentuh sesuatu dan rajinlah untuk mencuci tangan setelah
menyentuh sesuatu.

Anda mungkin juga menyukai