PENDAHULUAN
yang menimbulkan dampak buru adalah perubahan iklim global yang akibat
efek emisi gas CO2 (karbon dioksida), CO (karbon monoksida), SO2 dan SO3
Gas CO2 merupakan salah satu gas penyebab Efek Rumah Kaca penyebab
utama pemansan global yang menyebabkan perubahan iklim yang telah terjadi
gas CO2 dan gas lainnya diatmosfer. Konsentrasi gas CO2 meningkat
disebabkan oleh pembakaran bahan bakar minyak, batu bara dan bahan bakar
mengabsorbsinya.
Udara, air, tanah, kehidupa dan teknologi saling berkaitan secara erat.
mengabsorbsi energi dan merusak radiasi ultraviolet yang datang dari matahari.
Selain itu memindahkan energi panas dari wilayah ekuator, serta berfungsi
sebagai jalan atau media pergerakan air pada phase uap dalam siklus hidrologi.
Hidrosfer mengandung air bumi. Lebih dari 97% dari air bumi berupa
lautan dan sisanya berupa air tawar dalam bentuk es. Air laut mengalami
atmosfer, dalam sumber air dan dalam air permukaan seperti saluran air,
air.
Geosfer terdiri dari padatan bumi meliputi tanah yang sangay mendukung
sejumlah besar material dalam bentuk siklus yang dikenal dengan siklus
materi.
hidrogen, belerang dan fosfor. Perjalanan atau aliran bahan-bahan kimia dalam
ekosistem global di bumi ini ternyata berbentuk lingkaran yang dikenal dengan
siklus biogeokimia.
1.2. TUJUAN DAN KEGUNAAN
karbon, siklus nitrogen, siklus oksigen, siklus belerang dan siklus fosfor.
PEMBAHASAN
antara komponen biosfer yang hidup dengan tak hidup. Dalam suatu
ekosistem, materi pada setiap tingkat trofik tidak hilang. Materi berupa unsur-
masuk ke dalam komponen biotik melalui udara, tanah, dan air. Daur ulang
oleh semua yang ada di bumi baik komponen biotik maupun komponen
diantara biosfer, geosfer, hidrosfer dan atmosfer bumi. Dalam siklus ini
tanah (soil carbon), lautan (termasuk karbon anorganik terlarut dan biota laut
hayati dan non-hayati) dan sedimen (termasuk bahan bakar fosil). Pergerakan
mengandung kolam aktif karbon terbesar, namun demikian laut bagian dalam
dari kolam ini mengalami pertukaran yang lambat dengan atmosfer. Neraca
dan yang keluar) antar reservoir karbon atau antara satu putaran (loop)
dari sebuah kolam atau reservoir dapat memberikan informasi tentang apakah
kolam atau reservoir berfungsi sebagai sumber (source) atau lubuk (sink)
karbon dioksida.
Bagian terbesar dari karbon yang berada di atmosfer bumi adalah gas
karbon dioksida (CO2). Meskipun jumlah gas ini merupakan bagian yang
sangat kecil dari seluruh gas yang ada di atmosfer, namun memiliki peran
karbon pada hutan dengan tumbuhan yang baru saja tumbuh atau
b. Pada permukaan laut ke arah kutub, air laut menjadi lebih dingin
dan CO2 akan lebih mudah larut. Selanjutnya CO2 yang larut
interior laut.
pula, yaitu:
yang penting dalam struktur, biokimia dan nutrisi pada semua sel
yang berasal dari udara dan air di sekitar tempat mereka hidup. Untuk
hidrosfer.
digunakan untuk tungku penghangat atau kayu bakar, dll.) dapat juga
karbon ini menjadi penting dalam mengontrol pH di laut dan juga dapat
H2CO3 ⇌ H+ + HCO3-
(Anonim (2)).
nitrogen adalah transfer nitrogen dari atmosfer ke dalam tanah. Selain air
tanah terjadi melalui proses fiksasi nitrogen. Fiksasi nitrogen secara biologis
ammonia (NH3), ion Nitrit (NO2-) dan ion nitrat (NO3-). (anonim (3))
hewan mati, bakteri pengurai merombaknya menjadi gas amoniak (NH3) dan
garam ammonium yang larut dalam air (NH4+). Proses ini disebut
senyawa amonium menjadi nitrat yang akan diserap oleh akar tumbuhan.
Pada saat oksigen berkurang, nitrat (NO3-) akan diubah menjadi nitrogen
(N2) oleh bakteri, sehingga terjadi pelepasan gas oksigen (O2). Proses ini
Proses ini juga penting dalam pengolahan air lanjutan untuk menghilangkan
hara nitrogen.
Gambar 2.2 siklus Nitrogen di alam
Oksigen merupakan unsur yang vital bagi kehidupan dibumi ini. Siklus ini
berkaitan erat dengan siklus unsur lainnya, terutama dengan siklus karbon.
Unsur oksigen menjadi yang terikat secara kimia melalui berbagai proses
dalam respirasi aerobik atau dengan karbon dan hidrogen dalam perubahan
Suatu aspek yang sangat penting dari siklus di stratosfer, yaitu proses
radiasi ini.
kembali ke atmosfer dalam bentuk gas. Hanya satu cara yang signifikan
tumbuhan. Siklus hidrogen tidak dibuat tersendiri karena dialam ini hidrogen
Sumber sulfur dalam ekosistem antara lain yaitu sulfur yang berada di
atmosfer secara alami bersal dari letusan gunung berapi yang berupa hidrogen
sulfida. Sulfur sebagian besar tersimpan dalam batuan bumi. Sulfur dapat
terlepas dari batuan bumi karena erosi oleh angin dan air. Sulfur juga terdapat
dalam bentuk sulfat anorganik. Sulfur direduksi oleh bakteri menjadi sulfida
sulfida. Hidrogen sulfida ini sering kali mematikan mahluk hidup di perairan
dan pada umunya dihasilkan dari penguraian bahan organik yang mati.
Beberapa jenis bakteri yang terlibat dalam daur sulfur antara lain
Thiobacillus.
mineral-mineral yang sukar larut dan beberapa spesi lainnya dalam larutan.
pencemar air. Diantara spesi-spesi yang secara signifikan terlihat dalam siklus
belarang adalah gas hidrogen sulfida (H2S), mineral-mineral seperti Pbs, asam
sulfat (H2SO4), belerang oksida (SO2) sebagai komponen utama dari hujan
asam dan belerang yang terikat dalam protein. Yang merupakan bagian dari
siklus belerang yang sangat penting adalah adanya gas SO2 sebagai bahan
pencemar dan H2SO4 dalam atmosfer. Gas SO2 dikeluarkan dari pembakaran
bahan bakar fosil yang mengandung belerang. Efek uatama dari belerang
asam.
Siklus fosfor, bersifat kritis karena fosfor secara umum merupakan hara
yang terbatas dalam ekosistem. Tidak ada bentuk gas dari fosfor yang stabil.
Oleh karena itu siklus fosfor adalah “endogenic”. Dalam geosfer, fosfor
terdapat dalam jumlah besar dalam mineral-mineral yang sedikit larut, seperti
hidroksiapilit dan garam kalsium. Di alam, fosfor terdapat dalam dua bentuk,
yaitu senyawa fosfat organik (pada tumbuhan dan hewan) dan senyawa fosfat
anorganik (pada air dan tanah). Fosfor terlarut dari mineral-mineral fosfat dan
organisme. Fosfat organik dari hewan dan tumbuhan yang mati diuraikan
Fosfat anorganik yang terlarut di air tanah atau air laut akan terkikis dan
mengendap di sedimen laut. Oleh karena itu, fosfat banyak terdapat di batu
karang dan fosil. Fosfat dari batu dan fosil terkikis dan membentuk fosfat
anorganik terlarut di air tanah dan laut. Fosfat anorganik ini kemudian akan
industri kimia, dan “food additivies”. Fosfor merupakn salah satu komponen
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
menerus, antara komponen biosfer yang hidup dengan tak hidup. Fungsi
unsur-unsur kimia yang sudah terpakai oleh semua yang ada di bumi baik
oksigen antara bentuk gas O2 yang terdapat dengan jumlah besat di atmosfer
dan oksigen yang terikat secara kimia dalam CO2, H2O dan bahan-bahan
organik.
yang terbatas dalam ekosistem. Tidak ada bentuk gas dari fosfor yang stabil
3.2. SARAN
http://bonardo-art.blogspot.com/2013/03/makala-siklus-biogeokimia-oleh-nama.html
http://scribd.com/AGROEKOLOGI-siklus-biogeokimia-dan-hidrologi.pdf
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha ESA atas berkat dan
rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah siklus biogeokimia
ini.
Kami mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing, serta semua pihak
yang telah membantu dalam menyelesaikan pembuatan makalah ini. Kami menyadari
dalam pembuatan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan karena keterbatasan
dalam diri kami. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan
Penyusun