Anda di halaman 1dari 10

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan waktu penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMA N 8 kendari yang bertempat di kelurahan

nambo, Kecamatan nambo kota Kendari. Waktu penelitian ini dilakukan pada

pertengahan bulan januari sampai bulan februari 2022.

B. Subyek Penelitian

Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas XI MIPA yang

mendapat mata pelajaran kimia, yang kemudian dipilih 2 kelas, yaitu satu kelas

sebagai kelas kontrol dan satu kelas sebgai kelas eksperimen. Untuk pengambilan

sampel dilakukan teknik cluster random sampling. Dan untuk menghindari

terjadinya bias dalam penelitian ini, maka kemampuan awal siswa untuk kedua

kelas sampel tersebut dianalisis berdasarkan hasil belajar siswa pada materi

sebelumnya. Dan selanjutnya dilakukan analisis statistik dengan meggunakan uji t

untuk menunjukkan apakah terdapat perbedaan kemampuan berpikir awal siswa

pada kedua kelas sampel tersebut.

C. Variabel penelitian

Variabel dalam penelitian ini yaitu variabel bebas dan variabel terikat.

Variabel bebas yaitu pembelajaran menggunaan model Problem Based Learning

(PBL) tanpa media google form. Sedangkan variabel terikat adalah hasil belajar

siswa setelah mengikuti pembelajaran menggunakan model pembelajaran

Problem Besad Learning (PBL) dengan menggunakan media google form.


D. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan jenis true-

experimental. Rancangan penelitian ini yang digunakan adalah postest only

control design, yaitu dimana akan digunakan dua kelas dimana satu kelas

digunakan sebagai kelas eksperimen dan satu kelas lainnya digunakan sebagai

kelas kontrol. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 1. Rancangan Penelitian Posttest Only Control Design


Kelompok Perlakuan Postest
Eksperimen Media Google Form dengan 
model PBL
Kontrol Model PBL 

E. Prosedur Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan melalui tiga tahap yaitu; Tahap pesiapan,

Tahap pelaksanaan, Tahap pengolahan dan analisis data. Secara garis besar

kegiatan-kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Tahapan persiapan

Pada tahap ini dilakukan dua kegiatan yaitu penyusunan perangkat

pembelajaran serta pengembangan instrumen penelitian. Untuk menyusun

perangkat pembelajaran maka beberapa hal perlu diperhatikan antara lain, materi

yang diajarkan, serta model pembelajaran yang akan diterapkan. Oleh karena itu,

dilakukan studi tentang

a. Observasi awal pada siswa SMA N 8 Kendari untuk mengetahui keadaan

awal sekolah dan jumlah populasi yang akan dijadikan objek penelitian serta

hasil belajar yang dicapai.


b. Tujuan pembelajaran dan analisis konsep mengenai materi asan dan basa.

c. Analisis terhadap model Problem Based Learning (PBL) dengan

menggunakan media google form.

Selanjutnya dilaksanakan pengembangan istrumen adalah penyusunan

instrumen (tes, lembar observasi, dan angket) serta penyusunan perangkat

pembelajaran berupa sillabus, RPP, dan LKPD).

2. Tahap pelaksanaan

Tahap ini merupakan tahap pengumpulan data, pada tahap ini dilakukan

implementasi terhadap model Problem based learning (PBL) dengan

menggunakan media google form, beberapa kegiatan yang dilakukan pada tahap

ini yaitu yaitu:

a. Pemberian pre-test untuk mengetahui kemampuan awal siswa sebelum

mengikuti pembelajaran.

b. Implementasi model problem based learning dengan menggunakan media

google form pada kelas eksperimen dan tanpa media pada kelas kontrol.

c. Pemberian post-test untuk melihat hasil belajar siswa setelah mengikuti

pemmbelajaran pada materi pokok asam basa sebagai hasil penggunaaan

model Prroblem Based Learning yang menggunakan media pada kleas

eksperimen dan tanpa media pada kelas kontrol.

3. Tahap pengelolaan dan Analisis Data

Pada tahap ini peneliti akan melakukan pengelolaan data dengan langkah-

langkah sebagai berikut.

a. Menskor pre-test dan post-test data hasil belajar siswa


b. Mengolah data hasil observasi siswa dan angket siswa

c. Mengimplementasikan data hasil penelitian dalam suatu laporan hasil penelitian

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat pengumpul data dalam suatu penelitian

yang dirancang sehingga menghasilakn data yang empiris. Instrumen yang

digunakan dalam penelitian ini berupa tes hasil belajar, lembar observasi dan

angket.

1. Tes Hasil Belajar

Untuk memperoleh data hasil belajar siswa dalam penelitian digunakan

insterumen penelitian berupa tes. Metode tes yang digunakan adalah pre-test dan

post-test. Tes hasil belajar yang digunakan dalam penelitian ini adalah pilihan

ganda yang terdiri dari 5 pilihan jawaban sebanyak 20 soal.

2. Lembar observasi

Lembar obesrvasi adalah instrumen yang digunakan untuk mengukur

tingkat aktivitas atau partisipasi guru dan siswa dalam proses pemblajaran kimia

menggunakan model pembelajaran Problem Based learning dengan menggunakan

media google form. Lembar observasi ini terdiri dari dua , ayitu lembar observasi

untuk aktivitas guru dan lembar observasi untuk aktivitas siswa.

3. Angket

Angket digunakan sebagai sumber data yang berisi tanggapan siswa

terhadap model pembelajaraan berbasis masalah dengan menggunakan media

google form. Pemberian angket dilaksanakan setelah kegiatan penelitian

menggunakan model PBL dengan media google form dengan mejawab


pertanyaan yang berisi item jawaban; sangan setuju (SS) = 4, setuju (S) = 3, tidak

setuju (TS) = 2, sangat tidak setuju (STS) = 1 (Ruseffendi, 1998).

G. Data dan Intrumen Penelitian

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan

memberikan tes kepada siswa baik siswa kelas kontrol maupun kelas eksperimen.

Selain data hasil belajar, pengumpulan data pada penelitian ini juga dilakukan

dengan lembar observasi aktivitas guru untuk memantau keterlaksanaan model

pembelajaran dan lembar observasi aktivitas siswa selama proses pembelajaran

serta angket tanggapan siswa terhadap model pembelajaran yang digunakan.

Data yang diumpulkan pada penelitian ini yaitu hasil belajar siswa pada

materi sebelumnya, hasil belajar siswa pada materi asam basa, dan hasil

pengamatan kegiatan pembelajaran berlangsung. Data hasil belajar siswa pada

materi sebelumnya digunakan untuk mengetahui distribusi dari kemampuan awal

dari subjek penelitian yang dilibatkan. Sedangkan hasil belajar siswa pada materi

asam basa adalah data utama pada penelitian yang dapat menunjukkan pengaruh

dari intervensi yang diberian di kelas eksperimen. Hasil dari kegiatan

pembelajaran merupakan data pendukung yang dapat menjelaskan keadaan dari

dua kelas penelitian yang digunakan.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa, teknik tes

dilakukan dengan memberikan soal posttest berupa soal esai dan ulangan harian

berupa soal pilihan ganda pada materi asam basa. Teknik non-tes dilakukan

dengan teknik dokumentasi, yakni dengan melihat nilai hasil belajar siswa pada

materi sebelumnya dan teknik observasi menggunakan lembar observasi, yaitu


untuk mengamati keterlaksanaan model PBL oleh guru dan siswa selama kegiatan

pembelajaran.

H. Analisis Data

Data yang diperoleh dari hasil pengamatan, tes dan angket kemudian

diolah dengan menggunakan teknik deskriptif. Analisis deskriptif dimaksudkan

untuk mendeskripsikan atau mengambarkan variabel-variabel secara tunggal

melalui distribusi skor dari masing-masing variabel, rentang rata-rata, dan

persentase.

1. Nilai rata-rata hasil belajar siswa Standar Deviasi

Nilai rata-rata yang diperoleh akan disajikan dalam bentuk tabel distribusi,

sehingga dapat mengambarkan hasil belajar siswa sesuai dengan pedoman

penilaian yaitu Penilaian Acuan Patokan (PAP) dari sekolah sebagai berikut:

1. 80≤ x ≤ 100 (tinggi)

2. 60 ≤ x < 80 (sedang)

3. 0 ≤ x < 60 (rendah)

Rumus menentukan nilai rata-rata hasil belajar


n

∑ xi
i=1
x=
n

Rata-rata hitung dapat dicari dengan membagi jumlah nilai data dengan

banyaknya data. Rata-rata hitung bisa juga disebut mean. Adapun rumus untuk

mencari nilai rata-rata adalah sebagai berikut

x 1+ x 2 + x3 +....+ x n
x=
n
Keterangan :
x = rata-rata hasil belajar kimia siswa
∑ xi=¿ jumlah data ke-i
n = banyak data

Standar deviasi sering disebut dengan simpangan, merupakan suatu

ukuran yang menggambarkan tingkat penyebaran data dari nilai rata-rata. Rumus

yang digunakan untuk menghitung standar deviasi tersebut adalah sebagai

berikut
n
s=∑ ¿ ¿ ¿
i=1

Keterangan :
S = Standar deviasi
x = rata-rata hasil belajar kimia siswa
x i=¿jumlah data ke-i
n = banyak data

2. Menghitung N-gain atau Peningkatan Hasil Belajar Siswa

Untuk melihat hasil belajar siswa sebelum dan sesudah pembelajaran

pada kedua kelas dapat dihitung dengan menggunakan rumus N-gain faktor

dengan rumus :

S postes − S pretes
N − gain=
S max− S pretes

Keterangan :
N − gain = N-gain
S postes = skor post-test
S pretes = Skor pre-test
S max = Skor maximum ideal
Kriteria N-gain ditentukan berdasarkan pada :
Tabel 2. Kriteria Penentuan N-gain
No Rentang Kriteria
1. N-gain >0,7 Tinggi
2. 0,3 ≤ N-gain ≤0,7 Sedang
3. N-gain < 0,3 Rendah

3. Menentukan Presentase aktivitas siswa dan mengajar guru

Analisis lembar observasi untuk mengetahui aktivitas belajar siswa

danaktivitas mengajar guru didalam kelas, kemudian dianalisismenggunakan

analisis presentase. Presentase tersebut kemudian diinterprestasikan berdasarkan

tabel berikut

Presentase keterlaksanaan pembelajaran diperoleh dengan menggunakan

persamaan berikut:

jumlaℎ skor ℎasil observasi


P %= ×100 %
jumlaℎskor maksimal

Tabel 3. Interprestasi Keterlaksanaan Pembelajaran


Presentase Keterlakasanaan Pembelajaran Kriteria
<20% Sangat Kurang
21% - 40% Kurang
41% - 60% Cukup
61% -80% Baik
81% - 100% Sangat Baik
(Arikunto dalam Permatasari, 2017)

4. Angket Respon Siswa Terhadap Model PBL dengan Menggunakan Media

Google Form

Data angket yang diolah dengan skala likert, setiap pilihan jawaban diberi

skor tertentu dengan katentuan pada tabel 4.


Tabel 4. Panduan Pengolahan Angket
Pilihan Sikap Positif Skor Pilihan Sikap Negatif Skor
Pernyataan Pernyataan
Sanggat Setuju 4 Sanggat Setuju 1
Setuju 3 Setuju 2
Tidak setuju 2 Tidak setuju 3
Sangan Tidak Setuju 1 Sangan Tidak Setuju 4

Dapat dianalisis dengan menggunakan rumus presentase:

jumlaℎ skor yang diperoleℎ dari data


P %= × 100 %
jumlaℎ skor maksimal

Adapun kriteria presentase hasil belajar siswa dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 5. Kriteria Presentase Respon Belajar Siswa


Presentase Keterlakasanaan Pembelajaran Kriteria
<20% Sangat Kurang
21% - 40% Kurang
41% - 60% Cukup
61% -80% Baik
81% - 100% Sangat Baik
(Arikunto dalam Permatasari, 2017)

5. Analisis Satatistik Inferensial

Analisis Satatistik inferensial dilakukan untuk menguji hipotesis

penelitian. Uji hipotesis penelitian dilakukan ketika suatu data telah di uji

normalitas

a. Uji Normalitas

Uji normalitas data dilakukan untuk menentukan suatu data terdistribusi

normal ataau tidak. Uji normalitas dilakukan pada data pretest dan postest siswa

menggunakan One sample kolmogorov-sminov pada SPSS 25.0. kriteia pengujian

normalitas pada taraf a = 0,05, jika nilai signifikansi ≥(a = 0,05) maka data
terdistribusi normal. Sedangkan jika nilai signifikansi < (a = 0,05) maka data tidak

terdisribusi normal.

b. Uji Hipotesis

Uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan Paired sampel T test. Uji

Paired Sampel T test merupakan pengujian yang digunakan untuk

membandingkan selisih dari dua mean dari dua sampel yang berpasangan dengan

asumsi bahwa data terdidtribusi normal. Sampel yang berpasangan berasal dari

subjek yang sama. Dengan hipotesis:

Ho : Nilai rata-rat pretest tidak memiliki perbedaan dengan nilai rata-rata posttest

H1 : Nilai rata-rata pretest memiliki perbedaan dengan nilai rata-rata posttest

H0 : μ1=μ 2

H 1 : μ 1 ≠ μ2

Kriteria pengujiannya adalah Ho fitolak jika nilai signifikansi < 0,05 dan

Ho diterima jika signifikansi > 0,05. Nilai rata-rata tes awal (pretest) dan Nilai

(posttest) diperoleh dari nilai tes siswa kelas XI MIPA 2 dan 3 SMAN 8 Kendari.

Anda mungkin juga menyukai