METODE PENELITIAN
menentukan perbaikan atau peningkatan yang diinginkan terjadi, maka data yang
deskriptif.
Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini
Banda Aceh. Upaya perbaikan tersebut dilakukan dengan melaksanakan tindakan kelas
untuk mencari jawaban atas permasalahan yang dihadapi dalam kegiatan pembelajaran
matematika di kelas. Penelitian tindakan kelas (PTK) dilaksanakan dalam bentuk siklus
yang mencakup empat langkah (1) perencanaan, (2) tindakan, (3) pengamatan, (4)
refleksi.
Keempat tahap dalam penelitian tindakan tersebut adalah unsur untuk membuat
siklus, yaitu satu putaran kegiatan beruntun, yang kembali ke langkah semula. Jadi, satu
siklus adalah dari tahap penyusunan rancangan sampai dengan refleksi, yang tidak lain
adalah evaluasi.
Penelitian ini akan dilakukan di kelas VII-1 SMP Negeri 9 Banda Aceh di
Jl. H. T. Daudsyah No. 26, Kec. Kuta alam, Banda Aceh, Provinsi Aceh.
2. Waktu Penelitian
2018 semester ganjil Tahun Pelajaran 2018/2019. Dilakukan pada waktu tersebut
penelitian. Adapun yang akan menjadi subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII-1
Guru sebagai observer terhadap aktivitas siswa dan aktivitas guru yang
melaksanakan penelitian.
1. Observasi
pencatatan terhadap subjek yang diteliti selama proses pembelajaran. Dalam penelitian
penerapan model Two Stay Two Stray (TSTS) dan aktivitas peserta didik selama
pembelajaran berlangsung. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan data sebagai gambaran
tingkat perkembangan aktivitas mengajar guru dan aktivitas belajar peserta didik kelas
2. Tes
Metode tes adalah alat bantu untuk memperoleh data. Tes adalah serentetan
pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan,
pengetahuan, intelgensi, kemampuan atau bakat yang oleh dimiliki individu atau
kelompok.
Menuurut Zainal Arifin tes adalah suatu alat yang berisi serangkaian tugas yang
harus dikerjakan atau soal-soal yang harus dijawab oleh peserta didik untukmengukur
matematika peserta didik. Bentuk tes yang diberikan adalah tes pemahaman konsep
1. Lembar Observasi
Lembar observasi peserta didik digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini
menggunakan angket. Aktivitas peserta didik yang di amati dalam penelitian ini
Tes tertulis dilaksanakan pada setiap akhir siklus dalam kegitan belajar
mengajar. Dalam penelitian ini ada 2 siklus berarti ada 2 tes, yaitu dengan
menggunakan Post test dan LKPD. Tes ini digunakan untuk mengukur sejauh mana
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay- Two Stray (TSTS).
didik dan perolehan skor motivasi belajar peserta didik dengan menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay- Two Stray (TSTS) pada materi
Dalam hal ini peneliti menggunakan statistik deskripif dengan mencari nilai
rata-rata dan persentase dari hasil belajar dan motivasi belajar. Analisis yang
digunakan secara umum terdiri dari proses analisis untuk menghitung persentase
motivasi peserta didik yang dilihat dari angket dan mengetahui tingkat hasil belajar
peneliti. Kelemahan yang ditemukan harus dibuat perencanaan tindakan baru sebagai
telah sesuai dengan langkah-langkah dan aktivitas yang diharapkan pada model
pembelajaran kooperatif tipe Two Stay- Two Stray (TSTS), analisis ini dilakukan pada
instrumen angket dengan menggunakan teknik deskriptif melalui persentase dan rata–
n
Prosentase (% )= ×100 %
N
Keterangan:
Adapun rumus yang digunakan untuk rata – rata nilai motivasi belajar semua
∑x
x́=
P
Keterangan:
Keterangan:
ketuntasan belajar secara klasikal. Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes
tertulis (evaluasi akhir). Pada siklus I evaluasi akhirnya terdiri dari 10 soal essay. Jika
setiap jawaban benar maka bernilai 10, jika kurang sedikit nilainya 8,mendekati benar
Sedangkan pada siklus II evaluasi akhirnya terdiri dari 5 soal essay. Jika
setiap jawaban benar maka bernilai 20, jika mendekati benar nilainya 12, namun jika
a) Ketuntasan Individu
Dikatakan tuntas belajar jika peserta didik memperoleh nilai lebih dari atau
Data yang diperoleh dari hasil belajar peserta didik dapat menentukan
perhitungan:
m
Ketuntasan belajar klasikal = ×100 %
M
Keterangan:
Minimal yang diterapkan di Sekolah yaitu 75. Sedangkan untuk ketuntasan belajar
secara klasikal tercapai bila ≥ 85% peserta didik dikelas tersebut telah mecapai
ketuntasan belajar.
dengan cara deskriptif yaitu menghitung nilai rata-rata setiap aspek yang diamati
4 Indikator Kinerja
Sebagai tolak ukur keberhasilan penelitian tindakan kelas ini adalah jika hasil
belajar peserta didik mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 75,00 yang telah
ditetapkan sekolah. Sedangkan ketuntasan klasikal adalah 85% dari jumlah peserta didik
dilakukan pada tiap akhir siklus dan menentukan apakah siklus pembelajaran akan terus
berlangsung atau tidak, apabila indikator telah tercapai maka siklus dapat dihentikan
5 Prosedur Penelitian
perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Dalam hal ini pelaksanaan siklus
dilakukan dalam 2 siklus, hal ini dikarenakan pada pelaksanaan model TSTS
Silkus I
1. Perencanaan
pembelajaran tersebut meliputi silabus, RPP, LKPD, evaluasi, instrumen, bahan ajar
2. Tindakan
Pada tahap pelaksanaan/tindakan yang akan dilakukan oleh guru dalam proses
pembelajaran mengacu pada skenario dalam bentuk RPP yang telah disiapkan.
Dalam penenlitian ini tindakan yang akan dilakukan dalam pembelajaran sesuai
dengan tujuan penelitian yaitu menggunakan model TSTS. tindakan yang akan
dilakukan yaitu :
e. Guru memberikan kesempatan kepada dua orang dari setiap kelompok untuk
f. Siswa mengolah data hasil dari berbagai informasi yang telah diperoleh
g. Menarik kesimpulan
h. Memberikan evaluasi
i. Menutup pembelajaran
3. Observasi (Observing)
4. Refleksi (Reflecting)
a. Perencanaan (Planning)
pertama berdasarkan hasil refleksi yang dilakukan pada siklus pertama. Pada
tahap perencanaan dalam siklus II ini guru kembali menyusun RPP untuk
b. Tindakan (Acting)
terdapat pada siklus pertama akan diperbaiki dan diterapkan pada siklus
kedua.
c. Observasi (Observing)
berlangsung. Hal yang diobservasi oleh observer yaitu guru selama mengajar,