Anda di halaman 1dari 24

BAB 3

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Pendekatan dan Metode Penelitian

3.1.1 Pendekatan Penelitian

Penelitian yang dilakukan ini menggunakan pendekatan penelitian

kuantitatif. Menurut Arikunto (2019) pendekatan kuantitatif adalah

pendekatan dalam penelitian yang sesuai dengan namanya, banyak

yang perlu menggunakan angka-angka mulai dari pengumpulan data,

interpretasi data dan dalam menunjukkan hasil.

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis

penelitian eksperimen. Karena dalam penelitian ini akan diuji

keefektifan dari penggunaan model pembelajaran Self Direct Learning

dengan pendekatan Student Centered Learning terhadap Self Efficacy

dan kemampuan penalaran matematis peserta didik. Jenis penelitian

eksperimen merupakan jenis penelitian yang digunakan untuk mencari

hubungan sebab akibat antara dua faktor yang ditimbulkan dalam

penelitian dengan mengeliminasi faktor-faktor lain yang dianggap

kurang penting (Arikunto, 2019).

3.1.2 Metode Penelitian

Metode dalam penelitian ini adalah Postest-Only Control Design.

Sugiyono (Sugiyono, 2017) menyatakan bahwa masing-masing dua

kelompok dipilih secara random, dengan kelompok pertama diberi


perlakuan dan kelompok yang lain tidak. Kelompok yang diberikan

perlakuan disebut kelompok eksperimen dan yang tidak disebut

kelompok kontrol. Penelitian ini akan membandingkan Self Efficacy

dan kemampuan penalaran matematis peserta didik yang diajar dengan

model pembelajaran Self Direct Learning dengan pendekatan Student

Centered Learning dibandingkan dengan menggunakan model

konvensional. Penelitian ini dilakukan pada kelas XI SMA Negeri 5

Tegal semester 2 tahun pelajaran 2022/2023. Pengaruh adanya

perlakuan adalah σ 1 :σ 2 digambarkan sebagai berikut :

Tabel 3.1 Desain Penelitian

No Kelompok Perlakuan Post-Test

1 Eksperimen X1 Y1E dan Y2E

2 Kontrol X2 Y1K dan Y2K

Keterangan :

X1 : Perlakuan dengan penggunaan model pembelajaran Self Direct

Learning dengan pendekatan Student Centered Learning

X2 : Perlakuan dengan penggunaan model pembelajaran

konvensional

Y1E : Nilai observasi Self Efficacy di kelas eksperimen

Y2E : Nilai tes kemampuan penalaran matematis di kelas eksperimen

Y1K : Nilai observasi Self Efficacy di kelas kontrol

Y2K : Nilai tes kemampuan penalaran matematis di kelas kontrol


3.2 Variabel Penelitian

Untuk pengumpulan data, dalam penelitian ini terdapat dua variabel

penelitian dan indikatornya sebagai berikut :

3.2.1 Variabel Bebas

Variabel bebas pada penelitian ini adalah model pembelajaran Self

Direct Learning dengan pendekatan Student Centered Learning

dengan indikatornya antara lain :

3.2.1.1 Definisi operasional : model pembelajaran yang menghadapkan

peserta didik pada suatu permasalahan dan untuk memecahkan

permasalahan, menjawab pertanyaan dan memahami

pengetahuan peserta didik serta untuk membuat suatu

keputusan.

3.2.1.2 Skala pengukuran : skala nominal

3.2.1.3 Indikator : model pembelajaran Self Direct Learning dengan

pendekatan Student Centered Learning dalam pembelajaran

matematika.

3.2.2 Variabel terikat

Variabel terikat pada penelitian ini adalah Self Efficacy dan

kemampuan penalaran matematis dengan indikatornya antara lain :

3.2.2.1 Definisi operasional : Self Efficacy atau keyakinan diri

merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kemampuan

penalaran matematis karena apabila peserta didik memiliki

keyakinan pada diri sendiri dalam mengerjakan tugas, maka


peserta didik akan mudah dan percaya diri dalam

mengungkapkan pendapat dalam menyelesaikan sesuatu yang

menjadi tugasnya.

3.2.2.2 Skala pengukuran : skala interval

3.2.2.3 Indikator : hasil observasi Self Efficacy dan nilai tes

kemampuan penalaran matematis peserta didik.

3.3 Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi

Populasi menurut Sugiyono (Hermawan, 2019) merupakan suatu

wilayah secara umum yang meliputi objek atau subjek yang memiliki

karakteristik tertentu untuk diteliti dan ditarik kesimpulannya

berdasarkan penelitian yang dilaksanakan. Dalam penelitian ini akan

diambil populasi peserta didik kelas XI IPS SMA Negeri 5 Tegal pada

tahun ajaran 2022/2023 yang terdiri dari 4 kelas. Adapun rincian

populasinya adalah sebagai berikut :

Tabel 3.2.1 Populasi Penelitian

No Kelas Jumlah

1 Kelas XI IPS 1 35 Peserta Didik

2 Kelas XI IPS 2 35 Peserta Didik

3 Kelas XI IPS 3 36 Peserta Didik

4 Kelas XI IPS 4 35 Peserta Didik

Jumlah 141 Peserta Didik


Pengambilan sampel dilakukan dengan cara cluster random

sampling dengan cara memandang populasi sebagai kelompok-

kelompok, dalam hal ini kelas dipandang sebagai satuan kelompok,

kemudian setiap kelas diacak dengan undian selanjutnya dipilih kelas

yang berfungsi sebagai kelompok eksperimen dan kelas yang berfungsi

sebagai kelas kontrol.

3.3.2 Sampel

Sampel menurut Moh. Pandu Tika (Hermawan, 2019) merupakan

bagian objek atau subjek dalam penelitian yang mewakili sebuah

populasi. Dalam penelitian tidak mungkin mempelajari semua

populasi, maka dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi

tersebut. Dalam penelitian ini, sampel yang digunakan adalah kelas XI

IPS 4 sebagai kelas eksperimen, XI IPS 2 sebagai kelas kontrol, dan XI

IPS 3 sebagai kelas uji coba. Jumlah dari ketiga kelas sampel tersebut

adalah 106 peserta didik.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah :

3.4.1 Wawancara

Kegiatan wawancara pada penelitian ini adalah dilakukan dengan

cara memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada salah satu guru

matematika di SMA Negeri 5 Tegal yang berkaitan dengan kondisi

sekolah, karakteristik peserta didik dan model pembelajaran yang

digunakan oleh guru di SMA Negeri 5 Tegal.


3.4.2 Dokumentasi

Teknik dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk

mendapatkan data tentang nama dan jumlah peserta didik serta nilai

PTS semester 2 kelas XI SMA N 5 Tegal yang menjadi anggota

sampel.

3.4.3 Angket

Angket pada penelitian ini digunakan untuk mengukur tingkat Self

Efficacy peserta didik terhadap kemampuan penalaran matematis pada

penggunaan model pembelajaran Self Direct Learning dengan

pendekatan Student Centered Approach. Angket dilakukan dengan

cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis pada

kelas eksperimen yang diajar menggunakan model pembelajaran Self

Direct Learning dengan pendekatan Student Centered Approach saat

penelitian dilakukan.

Instrumen angket pada penelitian ini digunakan untuk mengukur

tingkat Self Efficacy peserta didik dengan adanya penggunaan model

pembelajaran Self Direct Learning dengan pendekatan Student

Centered Approach. Berikut ini langkah-langkah dari instrumen

observasi antara lain :

3.4.3.1 Membatasi terhadap variabel yang akan diangketkan

Variabel yang akan diangketkan adalah Self Efficacy terhadap

kemampuan penalaran matematis.

3.4.3.2 Menentukan tujuan angket


Tujuan angket adalah untuk mengetahui tingkat Self Efficacy

terhadap kemampuan penalaran matematis.

3.4.3.3 Menyusun kisi-kisi

Kisi-kisi angket dibua mencakup aspek-aspek dari Self

Efficacy terhadap kemampuan penalaran matematis.

3.4.3.4 Menyusun angket

Penyusunan angket, setiap pertanyyaan mempunyai empat

alternatif jawaban dan untuk setiap alternatif jawaban

mempunyai skor 1-4. Durasi waktu yang diberikan untuk

menjawab semua pertanyaan yaitu 80 menit untuk 25

pertanyaan.

3.4.3.5 Menguji instrumen penelitian

Sebelum angket digunakan untuk penelitian, maka uji coba

angket dilakukan terlebih dahulu kepada kelas uji coba untuk

mengetahui apakah item-item angket memenuhi kualifikasi

yang baik atau tidak. Tiap indikator terdapat 4 pilihan nilai

yaitu 1-4, dengan kriteria :

A = Sangat setuju dengan skor 4

B = Setuju dengan skor 3

C = Tidak setuju dengan skor 2

D = Sangat tidak setuju dengan skor 1

3.4.4 Tes
Tes dalam penelitian ini berisi soal-soal yang digunakan untuk

mengukur kemampuan penalaran matematis peserta didik. Adapun

bentuk tes yang digunakan adalah berbentuk uraian yang terdiri dari 3

soal dengan waktu pengerjaan 60 menit. Tes diberikan kepada kelas uji

coba terlebih dahulu dan kemudian diberikan kepada kelas eksperimen

dan kelas kontrol. Langkah-langkah dari instrumen tes antara lain :

3.4.4.1 Menentukan tujuan tes

Memperoleh kemampuan penalaran matematis peserta didik

kelas XI semester 2 di SMA Negeri 5 Tegal.

3.4.4.2 Menentukan bentuk soal

Bentuk soal yang digunakan dalam penelitian ini adalah

bentuk tes subjektif berupa soal uraian.

3.4.4.3 Menyusun kisi-kisi tes

a. Menyusun tes kemampuan penalaran matematis

b. Prosedur perhitungan nilai tes

Jumlah jawaban benar


Nilai = x 100
Total

c. Menguji instrumen tes kemampuan penalaran matematis.

3.5 Teknik Analisis Data

3.5.1 Uji Prasyarat Hipotesis

3.5.1.2 Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui normal tidaknya

suatu data yang akan dianalisis. Dalam penelitian ini uji

normalitasnya menggunakan uji Liliefors. Adapun langkah-


langkah uji normalitas dengan uji Liliefors adalah sebagai

berikut :

a. Menentukan Hipotesis

Ho : sampel berasal dari populasi berdistribusi normal.

Ha : sampel tidak berasal dari populasi berdistribusi

normal.

b. Taraf Signifikansi α = 5%

c. Daerah Kriteria

Ho ditolak jika Lhitung > Ltabel

d. Statistik Uji

a) Pengamatan y1, y2, …, yn dijadikan angka baku dalam

z1, z2, …, zn dengan rumus :


n

zi=
si

∑ ( yi− y ) , dimana si= ∑n ¿ ¿ ¿ ¿
i=1
i=1

( y dan si masing-masing merupakan rata-rata dan

simpangan baku dari sampel)

b) Untuk setiap angka baku digunakan daftar distribusi

normal baku, kemudian dihitung peluang dari :

F (zi) = P (z ≥ zi)

c) Selanjutnya dihitung proporsi z1, z2, …, zn yang lebih

kecil atau sama dengan zi, jika proporsi ini dinyatakan

oleh S(zi) maka :

banyaknya z 1 , z 2 , … , z n yang ≤ z i
S(zi) =
n
d) Menghitung │F (zi) – S (zi)│

Harga yang paling besar diantara harga-harga mutlak

selisih │F (zi) – S (zi)│disebut sebagai Lo atau Lhitung.

e. Kesimpulan

Ho ditolak jika Lhitung ≥ Ltabel maka sampel tidak berdistribusi

normal.

Ho diterima jika Lhitung < Ltabel maka sampel berdistribusi

normal.

3.5.1.3 Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah varian

sampel homogen atau tidak homogen. Uji yang dapat

digunakan adalah uji Bartlett. Adapun langkah-langkah uji

Bartlett sebagai berikut :

a. Menentukan Hipotesis

H0 : sampel berasal dari populasi yang mempunyai

keragaman homogen.

Ha : sampel berasal dari populasi yang mempunyai

keragaman tidak homogen.

b. Taraf Signifikansi

Taraf signifikansi yang digunakan adalah α = 5%

c. Daerah kriteria

Menolak H0 jika x2 ≥ x2 (1-α)(k-1)


x2 (1-α)(k-1) diperoleh dari daftar distribusi Chi-Kuadrat

dengan peluang (1-α) dan dk (k-1)

d. Menghitung variansi tiap sampel

n ∑ Y i ( ∑ Y i ¿2 )
2

si =2
n (n−1)

e. Menghitung variansi gabungan dari semua sampel

S2=¿

f. Statistika uji Chi-Kuadrat

x2 = (In 10){( B−∑ ¿−1)log si ¿ } 2

Dengan B = (log s2) ∑ (ni – 1)

Tabel 3.5.1.3 Uji Homogenitas


g. Kesimpulan
1
No Sampel Dk Si 2 log Si2 (dk)log Si2
dk

1
1. 1 n1 – 1 S12 log S12 (n1 −1)log S12
(n1 −1)

1
2. 2 n2 – 1 S22 log S22 (n2 −1)log S2
(n 2−1)

2 2 2 2 2
3. Jumlah ∑ (n1−1) ∑ (n¿¿ 1−1)¿ ∑ S 1 2 ∑ log S 1 2 ∑ (n¿¿ i−1) log S 1 ¿ 2

i=1 i=1 i=1 i=1 i=1

H0 ditolak jika x2 ≥ x2 (1-α)(k-1), dimana x2 (1-α)(k-1)

3.5.1.4 Uji Kesetaraan Sampel

a. Menentukan Hipotesis

H0 : µ1 = 0 (i = 1,2,3), artinya tidak ada perbedaan antar rata-

rata kelas eksperimen, kelas control dan kelas uji coba


(sampel setara).

H1 : µ1 = 0 (i ≠ 1,2,3), artinya paling sedikit ada satu yang

berbeda rata-rata antara kelas eksperimen, kelas kontrol

dan kelas uji coba (sampel tidak setara).

b. Mencapai Faktor Korelasi (FK)

FK =¿ ¿ ¿

c. Menghitung Jumlah Kuadrat Total (JKT)


n
JKT = ∑ x i−FK
i=1

d. Menghitung Jumlah Kuadrat Kelompok


n n n

∑ x1 i 2 ∑ x2i 2 ∑ x3 i 2

i=1 i=1 i=1


JK K = + + −FK
n1 n2 n3

e. Menghitung Jumlah Kuadrat Dalam (JKd)

JKd = JKT - JKK

f. Menghitung dbk

dbk = K - 1

g. Menghitung db Dalam dbd

dbd = N – K

h. Menghitung db Total dbT

dbT = N – 1

i. Menghitung Rataan Kuadrat Kelompok (RKK)

JK K
R KK=
db K

j. Menghitung Rataan Kuadrat Dalam (RKd)


JK D
R Kd=
db d

k. Menghitung Harga Fo

RK K
F o=
RK D

Tabel 3.5.1.4 Uji Anava Satu Arah

Sumber Variasi Jumlah Kuadrat (JK) Db RT F hit

Perlakuan (H) JKK dbK RKK


Fo
Galat (E) JKd dbd RKd

Total (T) JKT dbT - -

3.5.1 Uji Intrumen Penelitian

3.5.2.1 Uji Instrumen Angket

a. Validitas

Menurut Susongko (2017:100), untuk mengukur

validitas instrumen angket digunakan rumus korelasi

product moment sebagai berikut :

N ∑ XY −(∑ X )( ∑ Y )
r xy=
√ ¿ ¿¿

Keterangan :

rxy : Koefisien korelasi tiap item X dan Y

X : Skor butir soal

Y : Skor total yang diperoleh

N : Banyaknya responden penelitian


Setelah koefisien korelasi diperoleh, kemudian

dibandingkan dengan table r product moment dengan taraf

signifikansi 5%. Jika nilai rhitung > rtabel maka butir soal

tersebut dikatakan valid.

b. Reliabilitas

Reliabilitas adalah bahwa suatu instrumen cukup dapat

dipercaya sebagai alat pengumpulan data. Menurut

Susongko (2017:113), untuk mengukur reliabilitas

instrument angket digunakan rumus Kr 20 sebagai berikut :

r xx= [ ][
k
k −1
1−
∑ Si
St 2
2

]
Keterangan :

rxx : Reliabilitas instrument

k : Banyaknya butir pertanyaan

Si 2 : Varian skor suatu butir

St 2 : Varian skor total

Dari hasil perhitungan reliabilitas, kemudian hasil

tersebut dibandingkan dengan nilai rtabel, apabila rhitung > rtabel,

maka butir pertanyaan tersebut dikatakan reliabel.

3.5.2.2 Uji Instrumen Tes

a. Validitas Tes
Validitas tes dalam penelitian ini dapat ditentukan

dengan rumus korelasi poin product moment atau r pearson

(Susongko, 2017:85). Rumusnya sebagai berikut :

N ∑ XY −(∑ X )( ∑ Y )
r xy=
√ ¿ ¿¿

Keterangan :

rxy : Koefisien korelasi tiap item X dan Y

X : Skor butir soal

Y : Skor total yang diperoleh

N : Banyaknya responden penelitian

Setelah diperoleh rxy, kemudian pada tabel kritis r

product moment dengan taraf signifikansi 5%. Apabila rxy ≥

rtabel maka butir soal tersebut valid, tetapi jika rxy ≥ rtabel,

maka butir soal tidak valid sehingga tidak digunakan.

b. Reliabilitas Tes

Rumus Kuder Richardson 20 (KR-20) dapat mengukur

reliabilitas kemampuan penalaran matematis dalam

penelitian ini (Susongko, 2017:94). Rumus KR-20

dinyatakan sebagai berikut :

r xx= [ ][
k
k −1
1−
∑ Si
St 2
2

]
Keterangan :

rxx : Reliabilitas instrument

k : Banyaknya butir pertanyaan


Si 2 : Varian skor suatu butir

St 2 : Varian skor total

Dari hasil perhitungan reliabilitas, kemudian melihat

nilai rtabel, apabila rxx > rtabel untuk butir soal dikatakan

reliabel dan apabila rxx < rtabel maka butir soal dikatakan

tidak reliabel.

c. Taraf Kesukaran

Taraf kesukaran butir tes ditunjukan oleh besarnya

angka presentase dari penempuh yang mendapat jawaban

betul (Susongko, 2017:101). Untuk mengukur taraf

kesukaran tes adalah sebagai berikut :

S
TK ( P )=
Nx S max

Keterangan :

TK(P) : Tingkat kesukaran butir

S : Jumlah seluruh skor penempuh tes pada suatu butir

Smax : Skor maksimum suatu butir

Klasifikasi indeks kesukaran yang paling banyak

digunakan adalah :

0,00 < P ≤ 0,30 : soal sukar

0,31 < P ≤ 0,70 : soal sedang

0,71 < P ≤ 1,00 : soal mudah

d. Daya Beda
Daya pembeda soal adalah kemampuan soal untuk

membedakan antara peserta didik yang berkemampuan

tinggi dan rendah dengan rumus yang digunakan adalah

(Karunia Eka & Ridwan Yudhanegara, 2017):

X A −X B
DP=
SMI

Keterangan :

DP : Indeks daya pembeda soal

XA : Rata-rata skor jawaban siswa kelompok atas

XB : Rata-rata skor jawaban siswa kelompok bawah

SMI : Skor maksimum ideal, yaitu skor maksimum yang

diperoleh siswa jika menjawab butir soal dengan

tepat (sempurna).

Tabel 3.5.2.2 Kriteria Daya Pembeda

Nilai Interpretasi Daya Pembeda

0,70 < DP ≤ 1,00 Sangat Baik

0,40 < DP ≤ 0,70 Baik

0,20 < DP ≤ 0,40 Cukup

0,00 < DP ≤ 0,20 Buruk

DP ≤ 0,00 Sangat Buruk

3.5.3 Uji Hipotesis

3.5.3.1 Uji Hipotesis Satu


Untuk mengetahui kemampuan penalaran matematis yang

diajar menggunakan model pembelajaran Self Direct Learning

dengan pendekatan Student Centered Approach mencapai

KKM menggunakan uji proporsi satu pihak kanan. Langkah-

langkahnya sebagai berikut :

a. Hipotesis

H0 : ρ ≤ 50%

Kemampuan penalaran matematis dan yang diajar

menggunakan model pembelajaran Self Direct

Learning dengan pendekatan Student Centered

Approach tidak mencapai KKM.

H1 : ρ > 50%

Kemampuan penalaran matematis yang diajar

menggunakan model pembelajaran Self Direct

Learning dengan pendekatan Student Centered

Approach mencapai KKM.

b. Taraf Signifikansi α = 5%

c. Statistik Uji

x
−ρ
n 0
z=

√ ρ0 (1−ρ0 )
n

Keterangan :

x : Banyaknya peserta didik dengan nilai kemampuan

penalaran matematis ≥ 70
x
: Proporsi sampel
n

ρ0 : Nilai proporsi yang dihipotesiskan (proporsi nilai

kemampuan penalaran matematis ≥ yaitu 50%)

n : Banyaknya sampel

d. Kesimpulan

Ho ditolak jika z hitung > z(0,05-α)

3.5.3.2 Uji Hipotesis Dua dan Tiga

Pengujian hipotesis kedua dan ketiga menggunakan uji

independent t test satu arah kanan.

a. Menentukan hipotesis kedua

H0 : ρ 1 ≤ ρ 2

Kemampuan penalaran matematis yang diajar

menggunakan model pembelajaran Self Direct

Learning dengan pendekatan Student Centered

Approach tidak lebih baik daripada yang diajar

menggunakan model pembelajaran konvensional

H1 : ρ 1 > ρ 2

Kemampuan penalaran matematis yang diajar

menggunakan model pembelajaran Self Direct

Learning dengan pendekatan Student Centered

Approach lebih baik daripada yang diajar

menggunakan model pembelajaran konvensional


b. Menentukan Hipotesis Ketiga

H0 : ρ 1 ≤ ρ 2

Self Efficacy peserta didik yang diajar menggunakan

model pembelajaran Self Direct Learning dengan

pendekatan Student Centered Approach tidak lebih

baik daripada yang diajar menggunakan model

pembelajaran konvensional

H1 : ρ 1 > ρ 2

Self Efficacy peserta didik yang diajar menggunakan

model pembelajaran Self Direct Learning dengan

pendekatan Student Centered Approach lebih baik

daripada yang diajar menggunakan model

pembelajaran konvensional

c. Taraf signifikansi α = 5%

d. Statistik Uji

X1 X2
t=


2 2
( n 1−1 ) s 1+(n2−1)s 2 1 1
( + )
n1 +n2 −2 n1 n 2

Keterangan :

X1 : Nilai rata-rata kelompok eksperimen

X1 : Nilai rata-rata kelompok control

s21 : Variansi kelas eksperimen

2
s2 : Variansi kelas kontrol
s : Simpangan baku gabungan

n1 : Banyaknya subjek kelas eksperimen

n1 : Banyaknya subjek kelas kontrol

e. Menarik Kesimpulan

H0 ditolak jika t hitung ≥ t (1−α ) , v(n +n −2)


1 2

3.5.3.3 Uji Hipotesis Empat

Pengujian hipotesis keempat menggunakan uji manova satu

arah.

a. Menentukan hipotesis kedua

H0 : ρ1=0

Tidak ada perbedaan kemampuan penalaran

matematis dan Self Efficacy peserta didik yang diajar

menggunakan model pembelajaran Self Direct

Learning dengan pendekatan Student Centered

Approach daripada model pembelajaran konvensional

H1 : ρ1 ≠0

Ada perbedaan kemampuan penalaran matematis dan

Self Efficacy peserta didik yang diajar menggunakan

model pembelajaran Self Direct Learning dengan

pendekatan Student Centered Approach daripada

model pembelajaran konvensional

b. Taraf signifikansi α = 5%

c. Daerah kriteria
Tolak H0 jika λhitung > Utabel

d. Uji statistic

a) Menghitung faktor korelasi (FK)

FK(Y1) = ¿ ¿ , FK(Y2) = ¿ ¿ dan FK(Y1, Y2) =

( ∑ Y 1 )( ∑ Y 2 )
N

b) Menghitung jumlah kuadrat total (JKT) dan jumlah

hasil kali total (JHKT)

T(Y1) = ∑ Y 12- FK(Y1), T(Y2) = ∑ Y 22- FK(Y2) dan


T(Y1Y2) = ∑ Y 1 Y 2 - FK(Y1Y2)

T=
[ T (Y 1 ) T ( Y 1 Y 2 )
T (Y 1 Y 2 ) T (Y 2 ) ]
c) Menghitung jumlah kuadrat (JK) dan jumlah hasil kali

(JHK) untuk nilai perlakuan (H)

H(Y1) =
∑ Y 1 E2 + ∑ Y 1 K 2 - FK(Y1), H(Y2) =
n1 n2

∑ Y 2 E2 + ∑ Y 2 K 2 - FK(Y2) dan H(Y1Y2) =


n1 n2

∑ Y 1 E ∑ Y 2 E + ∑ Y 1 K ∑ Y 2 K - FK(Y1Y2)
n1 n2

H=
[ H (Y 1) H (Y 1 Y 2)
H (Y 1 Y 2 ) H (Y 2 ) ]
d) Menghitung jumlah kuadrat atau (JK) dan jumlah hasil

kali (JHK) untuk nilai galat (E)


EY1 = T(Y1) – H(Y1), EY2 = T(Y2) – H(Y2) dan E(Y1Y2)

= T(Y1Y2) – H(Y1Y2)

e) Membuat tabel

Tabel 3.5.3.3 Kerja Uji Manova

Sumber variansi Db JK dan JKH

Perlakuan (H) t-1 H

Galat (E) ∑ ni−1 E=T–H

Total (T) ∑ ni T

f) Menghitung nilai λ

|E| |E|
λ= =
|E+ H| |T |

Jika λ > jika U ap , VH , VE maka H0 diterima dan λ ≤ jika

a
U p , VH , VE maka H0 ditolak.
Arikunto, S. (2019). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:

Rineka Cipta.

Hermawan, I. (2019). Metodologi Penelitian Pendidikan (Kualitatif, Kuantitatif

dan Mixed Method). Hidayatul Qur’an.

Karunia Eka, L., & Ridwan Yudhanegara, M. (2017). Penelitian Pendidikan

Matematika. Bandung: PT Refika Aditama.

Sugiyono, S. (2017). Metode Penelitian Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan

R&D. Bandung : Alfabeta.

Susongko, P. (2017). Penilaian Hasil Belajar. Universitas Pancasakti Tegal.

Anda mungkin juga menyukai