Anda di halaman 1dari 12

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Desain Penelitian


Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif
dengan menggunakan metode eksperimen semu (quasi-experimental. Penelitian ini
menggunakan dua kelas, satu kelas sebagai kelas eksperimen dan satu kelas lain sebagai
kelas kontrol. Kelas eksperimen menggunakan model pembelajaran InSTAD, sedangkan
kelas kontrol menggunakan model pembelajaran konvensional.
Desain penelitian yang digunakan yaitu “non-equaivalent group design prestest-
posttest control” untuk menguji pengaruh yang diberikan Berikut merupakan rancanan
penelitian disajikan pada Tabel 13 :
Tabel 13. Desain Penelitian Prestest-Postetst Nonequivalent Groups Pretest-
Posttest Control
Kelas Pretest Treatmen Postest
Eksperimen XT
Kontrol O1 XC O2
(Di adaptasi dari MeMilan, 2010: 279)
Keterangan:
O1 : Pretest
O2 : Postetst
XT : Pembelajaran IPA dengan menggunakan InSTAD
XC : Pembelajaran IPA dengan menggunakan K13 Saintific method

Pelaksanaan penelitian ini dilakukan dengan memberikan tes awal (pretest) pada
kelas eksperimen InSTAD dan kelas konvensional. Kemudian diberikan perlakuan pada
kelas InSTAD. Pada akhir pembelajaran diberikan test (postets) pada masing-masing
kelas.
Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel bebas (independent variable) dan
variabel terikat (dependent variable). Adapun variabel bebas dan terikat dalam penelitian
adalah:
1. Variabel bebas (X)
Variabel bebas adalah variabel perlakuan yang akan dinilai efeknya. Variabel bebas
dalam penelitian ini adalah model pembelajaran yang digunakan pada kelas eksperimen
dan kontrol. Kelas eksperimen menggunakan model integritas INSTAD, sedangkan
pada kelas kontrol menggunakan pembelajaran konvensional.
2. Variabel terikat (Y)
Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah keterampilan proses sains
dan hasil belajar kognitif peserta didik.
3. Variabel kontrol
a. Bahan pelajaran yang dikontrol dengan memberikan pokok bahasan yang sama.
b. Kemampuan awal peserta didik dilihat dengan menggunakan soal pre-test yang
sama
c. Lama waktu perlakuan pada kedua kelas dikontrol dengan jumlah waktu yang sama.
d. Jam pembelajaran kelas eksperimen dan kontrol diusahakan sama.
e. Guru yang mempelajarkan sama.

B. Tempat dan Waktu Penelitian


Penelitian ini dilakukan di SMP N 3 Sewon pada bulan September- Februari untuk
peserta didik kelas VII. Untuk melaksanakan penelitian ini diambil dua kelas, yaitu satu
kelas untuk eksperimen dan satu kelas kontrol yang akan diambil secara acak.

C. Populasi dan Sample Penelitian


Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas VII SMP N 3 Sewon
yang terdiri dari 4 kelas yaitu A, B, C, dan D yang berjumlah 150 orang peserta didik.
Sedangkan yang menjadi sample dalam penelitian ini adalah dua kelas, yaitu satu kelas
untuk kelas eksperimen dan satu kelas kontrol dari keseluruhan populasi yang dipilih.
Pengambilan sample dengan menggunakan teknik Cluster Random Sampling. Teknik
sampling yang digunakan dengan cara mengambil undian secara bergilir untuk kelas
InSTAD dan konvensional. Menurut Zainal Arifin (2011: 222) teknik Cluster Random
Sampling digunakan untuk mengambil sampel secara acak dan tidak terdiri dari individu-
individu melainkan terdiri dari kelompo-kelompok. Sesuai rancangan penelitian, dari
sekolah tersebut terpilih kelas VII X sebagai kelas eksperimen dan kelas VII Y sebagai
kelas kontrol. Asumsi kelas yang terpilih tersebut yaitu bahwa kemampuan awal peserta
didik relatif sama atau dianggap homogen.

D. Definisi Operasional Varabel


1. InSTAD
Model pembelajaran InSTAD (Inquiry-STAD) adalah kombinasi dari model
pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD) dengan
pendekatan pembelajaran Inquiry. Beberapa dasar pertimbangan pemaduan sintaks
pembelajaran inquiry dan kooperatif tipe STAD didasarkan pada karakter kedua strategi
tersebut. InSTAD melibatkan proses mental peserta didik dengan melakukan langkah-
langkahpembelajaran yang peserta didik belajar dalam kelompok, merumuskan
masalah, merencanakan eksperimn, melakukan eksperimen, mengumpulkan data,
menganalisis data, mengklasifikasi, menyimpulkan, dan mengkomunikasikan hasil.
Pembelajaran InSTAD memuat proses scaffolding (tutorial teman sebaya) yang akan
menyetarakan kemampuan akademik.
2. Keterampilan Proses Sains
Keterampilan proses adalah keterampilan yang digunakan oleh ilmuwan dalam
memecahakn suatu permasalahan dalam sains. Keterampilan proses sebagai kegiatan
belajar melalui proses kerja ilmiah yang dimana akan melibatkan serangkaian
keterampilan. Keterampilan proses sains dikelompokan menjadi dua yaitu keterampilan
dasar dan keterampilan terinterasi/terpadu. Keterampilan proses dasar sain terdiri dari
memprediksi, menklasifikasi, menukur, menamatai, menyimpulkan dan
menomunikasikan. Untuk keterampilan terpau teriri dari merumuskan hipotesis,
menentukan variabel, menefinisikan operasional, merumuskan variabel, menafsirkan
data, dan bereksperimen. Keterampilan proses sains yang akan diamati pada penelitan
ini yaitu merumuskan hipotesiis, memprediksi, menginterpretaskan data, merumuskan
kesimpulan, dan mengkomuniasikan. Alasan peneliti memilihi indikator tersebut
karena yang memungkinkan untuk dilakukan pengamatan dan diasumsikan dapat
diukur menggunakan pembelajaran model InSTAD
3. Hasil Belajar Kognitif
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar kognitif
merupakan gambaran tingkat penguasaan peserta didik terhadap pelajaran yang telah di
tepuh yang berupa pengetahuan atau teori yang melibatkan pengetahuan dan
pengemabangan keterampilan intelektual. Hasil belajar kognitif terdiri dari enam aspek
yaitu mengingat (C1), memahami (C2), mengaplikasikan (C3), menganalisis (C4),
mengevaluasi (C5) dan membuat (C6). Pada penelitian ini, hasil belajar yang akan di
ukur yaitu C1 sampai C6, dengan alasan menyesuaikan KD dalam silabus yang ada.
E. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
Pada penelitian ini terdiri dari variabel bebas yaitu model integritas INSTAD untuk
kelas eksperimen dan model pembelajaran konvensional untuk kelas kontrol. Variabel
terikatnya yaitu keterampilan proses sains dan hasil belajar kognitif. Sedangkan untuk
variabel terkontrolnya peneliti menggunakan Bahan pelajaran yang sama, kemamuan
peserta didik awal dilihat berdasarkan hasil pretest dengan soal yang sama, lama waktu
perlakuan yang sama dan juga jam pelajaran anatara kelas ekperimen dan kontrol
sama.Teknik pengumpula data yang dilakukan adalah tes dan non tes. Berikut merupakan
tabel teknik dan instrumen pengumpulan data yang akan dilakuakn:
1. Teknik Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini ada 3 macam data yaitu data
pengetahuan awal peserta didik berupa nilai pretest IPA kelas VII yang diperoleh
sebelum pembelajaran dengan model integritas InSTAD berlangsung, data hasil
prestasi belajar peserta didik yang diperoleh dari hasil nilai posttest selesai
pembelajaran, dan data lembar observasi ketermpilan proses sains yang diisi oleh guru
dan observer saat pembelajaran dikelas ekperimen berlangsung
a. Tes
Tes yang dilakukan dalam penelitian ini adalah tes objektif untuk mengetahui
hasil belajar konitif IPA peserta didik. Tes objektif merupakan penilaian yang cukup
luas, dan dapat digunakan untuk untuk menguji kemampuan konseptual maupun
keterampilan dari peserta didik (Michigan, 2007: 2). Tes yang akan digunakan
merupakan jenis soal pilihan ganda dengan teknik penilaian soal benar mendapatkan
skor satu dan soal yang salah tidak mendapatkan skor.

b. Non tes
Teknik non tes yang akan digunakan dalam penelitian ini dalah observasi.
Observasi dilakukan selama proses pembelajaran berlansung yang bertujuan untuk
memperoleh data maupun informasi dari aktivitas keterampilan proses sains
peserta didik
c. Teknik Dokumentasi
Pengumpulan data dengan teknik dokumentasi digunakan untuk data berupa
foto.
Pengumpulan data dilakukan dengan langkah-langkah berikut :

a. Melakukan wawancara langsung dengan guru mata pelajaran IPA di sekolah.


b. Membagikan pretest kemampuan awal aspek kognitif untuk mengambil informasi
mengenai hasil belajar terhadap pembelajaran IPA yang berlangsung di seolah pada
kelas eksperimen.
c. Melaksanakan proses pembelajaran yang telah dipersiapkan dengan mengacu pada
instrumen pembelajaran.
d. Memberikan perlakuan pada kelas ekperimn berupa pembelajaran dengan model
pembelajaran Integritas InSTAD
e. Melakukan pengisian lembar observasi keterampilan proses sains pada saat peserta
didik melakukan eksperimen.
f. Melakukan tes evaluasi atau posttest pada akhir pembelajaran untuk mengetahui
kemampuan akhir peserta didik atau hasil belajar peserta didik setelah materi
pembelajaran tersampaikan.
2. Instrumen Pengumpulan Data
Perangkat pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini meliputi :
a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
RPP merupakan buku berupa dokumen yang berisi langkah-langkah dalam
pembelajaran. Penelitian ini menggunakan dua macam RPP, yaitu RPP untuk kelas
eksperimen dan RPP untuk kelas kontrol.
b. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
LKPD sebagai penunjang pembelajaran. Penelitian ini menggunakan 2 macam
LKPD yaitu disesuaikan dengan model pembelajaran yang digunakan pada masing-
masing kelas.

c. Hasil belajar kognitif (Soal Pre-tst dan ost test)


Instrumen tes untuk hasil belajar kognitif berbentuk pilihan ganda dengan empat
pilihan jawaban yang disusun berdasarkan indikator pokok bahasan. Soal pilihan
ganda berjumlah 20 butir soal yan terlebih dahulu di validkan dengan pengujian
soal. Materi pokok yang digunakan adalah materi pokok “Energi dalam Sistem
Kehidupan”. Penyusunan soal juga memperhatikan sebaran tingkat kognitifnya.
Pembuatan soal sebanyak 30 butir yang telah disusun dan dibuat kemudian
divalidasi dengan cara disajikan kepada peserta didik di luar kelas sampel.
d. Observasi Keterampilan Proses Sains
Observasi keterampilan proses sains dilakukan selama proses pembelajaran
berlangsung pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Data tentang
keterampilan proses sains diperoleh dari penilaian observasi secara individu dengan
menggunakan penilaian rubrik. Ada lima aspek keterampilan proses sains yang akan
di observasi yaitu mengamati, memprediksi, melakukan percobaan, mengukur,
menginterpretasi data dan menyimpulkan. Lembar observasi digunakan untuk
mengetahui tercapainya keterampilan proses sains peserta didik. Penskoran soal
objektif ini menggunakan penskoran sebagai berikut: 1 = apabila melakukan 1 aspek
indikator, 2 = apabila melakukan 2 aspek indikator, 3 = apabila melakukan 3 aspek
indikator, 4 = apabila melakukan 4 aspek indikator. Kisi-kisi lembar keterampilan
proses dapat dilihat dalam lampiran instrumen.

F. Validitas dan Reabilitas Instrumen


Setelah penyusunan instrumen penelitian, langkah selanjutnya adalah mengadakan
uji coba instrumen. Uji coba instrumen dilakukan untuk memperoleh alat ukur yang valid.
Pengujian instrumen menggunakan expert judgment (ahli dalam bidang yang akan diukur).
Dalam penelitian ini, instrumen terlebih dahulu dikonsultasikan dengan dosen
pembimbing dan dua validator ahli. Setelah dilakukan evaluasi oleh ahli maka instrumen
dalam penelitian ini telah layak untuk diujicobakan di lapangan. Analisis instrumen
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan pendekatan
modern atau IRT tipe satu parameter atau model rasch. Dilakukan uji coba soal tes hasil
belajar kognitif peserta didik yang meliputi uji validasi, reliabilitas, daya beda butir soal,
dan tingkat kesukaran butir soal. Menurut Arikunto (2006, 168), instrumen yang baik
adalah instrumen ysng valid dan reliable. Pengujian valid dan reliabelnya sebuah
instrumen dilakukan pengujian instrumen tersebut.
1. Uji Validitas Instrumen
Validitas merupakan sejauh mana suatu perangkat penilaian mengukur apa yang
seharusnya diukur. Bukti validitas instrumen yang dilakukan adalah validitas isi (conten
validity), validitas konstruk (contruct validity), dan validitas empiris. Sugiyono(2014:
128) mengatakan bahwa instrumen yang valid adalah instrumen yang dapat mengukur
apa yang hendak diukur.
a. Validitas isi dan konstruk
Validitas isi dan konstruk dalam penelitian ini dilakukan pada perangkat
pembelajaran, lembar soal tes hasil belajar, lembar observasi keaktifan peserta didik,
lembar keterlaksanaan pembelajaran. Validitas isi dan konstruk dilakukan oleh
dosen pembimbing.
b. Validitas empiris
Validitas empiris dilakukan pada soal tes hasil belajar kognitif berupa soal
pilihan ganda. Analisis uji validitas empiris dilakukan dengan menggunakan
program Quest untuk mendapatkan data validitas butir soal. Suatu soal dapat
dikatakan baik apabila memenuhi syarat menurut teori respon butir, yaitu:
1) Infit meansquare memiliki rentang nilai anatara 0,77- 1,33
2) Outfit t memiliki nilai≤2
3) Indeks kesukaran (b) memiliki rentang nilai anatara -2 hingga 2.

2. Reliabilitas Instrumen
Realibilitas digunakan untuk mengukur reliabel atau tidaknya suatu instrumen.
Menurut Rosana (2016: 201), sebuah tes mempunyai reliabilitas yang tinggi jika tes
memberikan data hasil yang tetap walaupun diberikan pada waktu yang berbeda pada
responden yang sama.
Dalam penelitian ini uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui derajat
konsistensi soal tes hasil belajar kognitif. Peneliti menggunakanprogram alikasi Quest
untuk mengetahui reliabilitas soal preest-postetst. Nilai reliabilitas ditunjukan dengan
hasil analisis Reliability of case estimate. Semakin tinggi nilainya semakin
meyakinkan bahwa pengukuran memberikan hasil yang konsisten. Klasifikasi
reliabilitas soal ditunjukan pada Tabl 17 berikut.
Tabel 17. Klasifikasi Reliabilitas Soal dengan Program Quest
Nilai Reliabilitas Kriteria
0,800 < r ≤ 1,000 Sangat Tinggi
0,800 < r ≤ 0,800 Tinggi
0,800 < r ≤ 0,600 Cukup
0,800 < r ≤ 0,400 Rendah
0,800 < r ≤ 0,200 Sangat Rendah

Reabilitas merupakan konsistensi dengan perangkat pengukuran memberikan


hasil yang sama ketika pengukuran dilakukan pengulangan pada sampel yang berbeda.
Ukuran yang ditampilkan dalam koefisien reliabilitas merupakan ukuran yang
menyatakan keabsahan dan kekonsistenan satu instrumen. Suatu alat ukur dapat
dikatakan mempunyai tingkat kepercayaan yang tinggi jika memberikan hasil yang
sama pada pengukuran berulang-ulang kali. Reliabilitas diperoleh atas dasar pengujian
empirik dilapangan.

G. Teknik Analisis Data


Analisis data akhir ditunjukkan untuk mengetahui kondisi akhir antara kelompok
eksperimen yang dikenai perlakuan dengan kelompok kontrol yang tidak dikenai
perlakuan. Data yang telah diperoleh di lapangan kemudian dianalisis untuk menguji
hipotesis. Sebelum menguji hipotesis penelitian, sebelumnya diadakan uji persyaratan
analisis.

1. Analisis statistik deskriptif


Jenis analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis statistik
deskriptif. Analisis statistik deskriptif pada penelitian ini bertujuan untuk
menggambarkan keterlaksanaan proses pembelajaran. Analisis deskriptif digunakan
untuk menyajikan data yang telah diperoleh melalui pretest dan posttest keterampilan
proses sains maupun hasil belajar kognitif peserta didik pada kelas eksperimen maupun
kelas kontrol tanpa mengeneralisasikan hasil penelitian. Data yang telah diperoleh
kemudian dihitun rata-rata, median, modus, standar deviasi, varians, rentang, skor
minimal, dan skor maksimal. Perhitungan analisis menggunakan bantuan aplikasi SPSS
22.0 untuk windows.
Selain itu dilakukan analaisi N gain yang bertujuan untuk melihat ada tidaknya
peningkatan hasil belajar pretest dan postetst yang dihitung menggunakan analisis rata-
rata peningkatan dinormalisasi.
Tabel 18. Kriteria Rata-rata Niali Gain yang Dinormalisasi
Gain yang Dinormalisasi Kategori
G > 0.7 Tinggi
0.3 ≤g≥ 0.7 Sedang
G < 0.3 Rendah
Di adaptasi dari (Hake, 1998: 65)

2. Uji Prasyarat Hipotesis


Uji prasyarat hipotesis digunakan untuk menentukan teknik analisis yang
digunakan. Apabila data berdistribusi normal dan homogen data dianalisis
menggunakan statistik parametrik sedangkan apabila data hanya memenuhi salah satu
syarat atau tidak memenuhi keduanya maka data dianalisis menggunakan statistik non
parametrik. Uji prasayarat yang digunakan pada penelitian ini yaitu Uji Normalitas dan
Uji Homoginitas. Syarat yang harus dipenuhi dari kelas eksperimen maupun eklas
kontrol adalah harus memiliki varians yan sama (homogen) dan berdistribusi normal.
Data yang akan diuji normalitas dan homogenitasnya adalah N Gain keterampilan
proses sains dan hasil belajar kognitif peserta didik.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas merupakan pengujian tetang normal tidaknya distribusi data
(Rosana, 2016: 45). Pada penelitian ini, uji normalitas menggunakan uji
Kolmogorov Smirnov One Sample pada aplikasi SPSS 22 yang dilakukan terhadap
data nilai pretest dan posttest. Data terdistribusi normal apabila nilai signifikansi
lebih dari 0,05 (Sig. ≥0,05). Data terdistribusi tidak normal apabila nilai signifiknsi
kurang dari 0,05 (Sig.< 0,05).
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas bertujuan untuk memperlihatkan bahwa dua atau lebih
kelompok data sampel berasal dari populasi yang memiliki variansi sama (Rosana,
2016: 58). Pada penelitian ini, uji homogenitas menggunakan uji test of
homogeneity of variances pada aplikasi SPSS 22. Data dapat dikatakan homogen
apabila nilai Sig.≥ 0,05 dan dikatakan tidak homogen apabila Sig. 0,05 dan
dikatakan tidak homogen apabila Sig. < 0,05.
Hipotesis homogenitas dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
Ho : Sampel berasal dari populasi yang memiliki varians homogeny
Ha : Sampel berasal dari populasi yang memiliki varians tidak homogen

3. Uji Hipotesis
Analisis Statistika Inferensial digunakan untuk melihat ada tidaknya perbedaan
dari kelas eksperimen dan kelas kontrol dari aspek ketermpilan proses dan hasil belajar
kognitif peserta didik dalam pemeblajaran IPA. Jenis uji yang digunakan yaitu
Independent sample t test dan uji Mannova. Uji independet sample t test digunakan
untuk melihat kemampuan awal peserta didik yang dilakukan dengan pretest pada kelas
eksperimen dan kelas kontrol, selain itu juga untuk melihat pengaruh pembelajaran
InSTAD terhadap keterampilan proses sains dan hasil belajar kognitif secara terpisah.
Sedangkan uji Manova digunakan untuk melihat ada tidaknya perbedaan pengaruh
model integritas INSTAD terhadap keterampilan proses sains dan hasil belajar kognitif
peserta didik pada pembelajaran IPA. Kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis
adalah Ho ditolak jika Ha diterima jika nilai signifikansi < 0,05 pada taraf signifikansi
5%. Analisis digunakan dengan bantuan program apliaksi SPSS 22.0 for windows
4. Uji Pengaruh Variabel bebas terhadap Variabel Terikat
Pada penelitian ini uji pengaruh yang akan digunakan untuk diteliti adalah uji
manova dan effect size two group. Uji pengaruh yang akan digunakan adalah effect size
two group untuk melihat seberapa besar pengaruh model pembelajaran InSTAD
terhadap keterampilan proses sains dan hasil belajar kognitif IPA SMP. Ketentuan besar
kecilnya effect size diperoleh dari perhitungan yang apabila nilainya 0,8 < d < 2,0 maka
termasuk ke dalam kategori besar, apabila 0,5 < d < 0,8 maka termasuk ke dalam
kategori sedang, dan apabila 0,2 < d < 0,5 maka termasuk kategori kecil.
Besar pengaruh penerapan strategi pembelajaran inquiry terhadap kemandirian
belajar peserta didik dilakukan dengan menghitung Cohen’d menggunakan rumus
Effect Size dari Cohen’s sebagai berikut:

Х𝑡−Х𝑐
d=
S 𝑝𝑜𝑙𝑙𝑒𝑑

Keterangan:

D : Nilai Effect Size

Х𝑡 : Nilai rata-rata kelompok percobaan

Х𝑐 : Nilai rata-rata kelompok kontrol

𝑆 𝑝𝑜𝑙𝑙𝑒𝑑: Standar deviasi gabungan

(Thalheimer & Samanta)

Mencari nilai 𝑆 𝑝𝑜𝑙𝑙𝑒𝑑 menggunakan rumus:

𝑛𝑡−1𝑆𝑡2 +(𝑛𝑡−1)𝑆𝑡2
𝑆 𝑝𝑜𝑙𝑙𝑒𝑑 = 𝑛𝑡+𝑛𝑐

Keterangan:
𝑆 𝑝𝑜𝑙𝑙𝑒𝑑: Standar deviasi gabungan

nt : Jumlah sampel kelas eksperimen

nc : Jumlah sampel kelas kontrol

St : Standar deviasi kelas eksperimen

Sc : Standar deviasi kelas kontrol

Harga d menggambarkan besarnya pengaruh variabel bebas yang diintervensikan


pada kelompok percobaan pada suatu variabel terikat. Kriteria besarnya Effect Size
diklasifikasikan sebagai berikut:

d < 0,2 : tergolong kecil

0,2 < d < 0,8 : tergolong sedang

d > 0,8 : tergolong besar

(Joe, dkk)

5. Analisis Lembar Observasi Ketrampilan Proses Sains Peserta Didik

Observasi diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara sistematik


terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian. Pada lembar observasi peneliti
menggunakan skala nilai atau rating scale. Di dalam daftar rating scale tidak sekedar
terdapat nama objek yang diobservasi dan gejala yang akan diselidiki , namun juga
menunjukan tingkat atau rentang nilai (Margono, 2010: 160). Instrumen penelitian yang
digunakan oleh peneliti berupa lembar observasi keterampilan proses sains saat
pelaksanaan pembelajaran guna melihat keterampilan proses peserta didik apakah
sudah sesuai dengan dengan penerapan indikator-indiktor keterampilan proses sains
yang telah ditentukan oelh peneliti. Skala skor yang digunakan yaitu 1 sampai 3. Setelah
di dapat skor kemudian diubah menjadi nilai dengan rumus sebagai berikut.

Σ𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ


Nilai = × 100
Σ𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑘𝑒𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ𝑎𝑛

6. Analisis Lembar Keterlaksanaan Pembelajaran


Data keterlaksanaan pembelajaran dianalisis menggunakan statistik deskriptif
dengan skor presentase. Pengisian keterlaksanaan pembelajaran dilakukan dengan cara
memberi tanda centang (√) pada indikator yang terlaksana maupun tidak terlaksana.
Indikator terlaksana mendapatkan point 1 sedangkan indikator tidak terlaksana
mendapat point 0. Presentase keterlaksanaan pembelajaran ditentukan menggunakan
rumus
Σ𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
% 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑘𝑒𝑡𝑒𝑟𝑙𝑎𝑘𝑠𝑎𝑛𝑎𝑎𝑛 = × 100%
Σ𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑘𝑒𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ𝑎𝑛

Presentase keterlaksanaan kemudian dikonversi menjadi data kualitatif dengan


menggunakan kriteria seperti pada Tabel 19 berikut.

Tabel 19. Konversi Presentase Keterlaksanaan Pembelajaran

No Presentase % Kategori
1 80 < 𝑋 ≤ 100 Sangat Baik
2 60 < 𝑋 ≤ 80 Baik
3 40 < 𝑋 ≤ 60 Cukup Baik
4 20 < 𝑋 ≤ 40 Kurng Baik
5 0 < 𝑋 ≤ 20 Sangat Kurang Baik
Widoyoko (2009: 242)

Anda mungkin juga menyukai