BAB III
METODE PENELITIAN
34
35
C. Desain Penelitian
Desain penelitian merupakan rancangan bagaimana penelitian tersebut
dilaksanakan. Dalam penelitian ini mengunakan desain penelitian berupa Pretest-
Posttest Control Group Design (Sugiyono, 2012:76) sebagai berikut :
R O1 X O2
R O3 O4
diketahui hasil analisis uji instrumen didapat 30 soal valid, maka soal
tersebut yang digunakan sebagai instrumen penelitian untuk mengetahui
peningkatan hasil belajar siswa antara yang menerapakan dan tidak
menerapkan metode guided discovery berbasis IMTAQ.
Teknik yang digunakan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar
siswa yaitu dengan melakukan tes sebelum pembelajaran (pretest) dan
setelah pembelajaran (posttest).Tes ini dilakukan untuk mengukur
kemampuan siswa secara individu dalam memahami materi ekosistem
dengan penerapan metode guided discovery berbasis IMTAQ.
c. Angket
Menurut Arikunto (2010:194) angket adalah sejumlah pertanyaan
tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam
arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui.
Angket respon yang peneliti buat berupa pertanyaan untuk
mengetahui respon siswa terhadap pembelajaran biologi pada penerapan
metode guided discovery berbasis IMTAQ pada materi pokok ekosistem.
Angket dalam penelitian ini dengan menggunakan angket skala Likert,
jawaban setiap instrumen yang menggunakan skala Likert mempunyai
gradasi suatu pernyataan dengan jawab Sangat Setuju (SS), Setuju (S),
Kurang Setuju (KS), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS).
Setiap jawaban tersebut memiliki skor tersendiri sesuai dengan positif atau
negatifnya item tersebut.
Angket nilai relligius siswa sebanyak 30 soal pernyataan dibuat untuk
mengetahui nilai relligius yang relevan dengan materi ekosistem. Angket
nilai relligius ini menggunakan model angket skala Guttman. Menurut
Sugiyono (2012:96) skala pengukuran dengan tipe ini, akan di dapatkan
jawaban yang tegas yaitu jawaban YA dan TIDAK.
4. Teknik Analisis Data
a. Analisis Soal Tes Pilihan Ganda Uji Coba Instrumen
1) Uji validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat
kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid
atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, instrumen yang
kurang valid berarti memiliki validitas rendah (Arikunto, 2010:211).
39
Keterangan:
r11 : Reliabilitas instrument
r1/21/2 : rxy antara skor dua belah instrument
Jika r hitung > r tabel, maka instrumen tersebut reliable, pada
keadaan lain instrumen tersebut tidak reliable. Klasifikasi reliabilitas
soal menurut Arikunto (2009:178) adalah:
4) Daya pembeda
Daya pembeda berfungsi untuk membedakan antara soal yang
mempunyai kriteria baik, buruk dan sangat buruk. Rumus untuk
mengetahui daya pembeda tiap butir soal ditentukan dengan rumus
𝐵𝐴−𝐵𝐵
DP = X 100%
𝑁𝐴
Keterangan :
DP : Indeks daya pembeda suatu butir soal tertulis
BA : Jumlah jawaban benar pada kelompok atas
BB : Jumlah jawaban benar pada kelompok bawah
NA : Jumlah siswa pada salah satu kelompok A atau B
2) Uji Statistik
Setelah diperoleh kriteria soal yang baik, maka soal tes dapat
kita gunakan untuk pengambilan data selanjutnya, data dianalisis
menggunakan:
a) Uji prasarat
(1) Uji normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah
sebaran data tersebut normal atau tidak. Uji normalitas
dilakukan dengan menggunakan program SPSS versi 16.0.
Adapun kriteria pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:
Jika nilai Signifikansi /P-value/ Sig. < 0,05 artinya data
tidak normal.
Jika nilai Signifikansi /P-value/ Sig. > 0,05 artinya data
normal.
(2) Uji homogenitas
Uji homogenitas dilakukan setelah uji normalitas,
sebagai syarat dalam menganalisis data selanjutnya. Uji
homogenitas dilakukan untuk mengetahui sama tidaknya
sampel-sampel yang di ambil dari populasi yang sama.
Pengujian homogenitas dilakukan dengan menggunakan
komputer melalui program SPSS versi 16.0.
Adapun kriteria pengujian sebagai berikut:
Jika nilai probabilitasnya atau Sig. < 0,05 artinya data tidak
homogen.
Jika nilai probabilitasnya atau Sig. > 0,05 artinya data
homogen.
b) Uji Beda (Uji Hipotesis)
Penulis menggunakan program SPSS v.16 dalam menguji
hipotesis, yaitu memakai Uji t. Uji Independent Sample T Test
dipergunakan untuk menguji ada tidaknya perbedaan mean dari
sebuah variabel dalam suatu kumpulan sampel yang tidak saling
bergantung (independent). Uji ini bersifat parametrik, uji ini
dilakukan karena data berdistribusi normal dan homogen dari
sampel yang diambil secara acak. Uji Independent Sample t-Test
43
Presentasi Interpretasi
0% - 20% Sangat lemah
21% - 40% Lemah
41% - 60% Cukup
61% - 80% Kuat
81% - 100% Sangat kuat
(Riduwan, 2005:89)
4) Analisis aktivitas siswa
Aktivitas belajar siswa yang diamati dalam penelitian ini antara
lain: : (1) bekerja sama dengan teman satu kelompok; (2) bertanya dan
menyampaikan pendapat; (3) mencari informasi data, fakta dengan
melakukan observasi; (4) menganalisis dan merespon pendapat siswa;
dan (5) memberikan kesimpulan berdasarkan materi ekosistem.
Kriteria interpretasi skor Menurut Arikunto (2010) sebagai berikut:
Tabel 3.8 Kriteria Interprestasi Skor Aktivitas Siswa
Presentasi Kriteria
0% - 40% Sangat Kurang
41% - 54% Kurang
55% - 69% Cukup
70% - 84% Baik
85% - 100% Sangat Baik
E. Prosedur Penelitian
Sebelum penelitian dilakukan terlebih dahulu melakukan studi pendahuluan
penelitian yang ada disekolah kemudian identifikasi masalah terhadap kelas yang
akan diteliti dengan ditinjau dari data empirik dan data teoritik. Selanjutnya
dilakukan penyusunan instrumen yang sebelum dilakukan uji coba instrumen
terlebih dahulu di analisis validasasi intrumen terlebih dahulu sehingga terdapat
instrumen jadi dan di uji coba untuk menentukan kelas eksperimen dan kelas
kontrol. Langkah selanjutnya yaitu mengumpulkan data, instrumen yang
digunakana yaitu lembar observasi, tes tertulis, dan kuisoner angket. Adapun
bentuk tesnya yaitu berupa pretest dan posttest, tes tessebut digunakan pada kelas
eksperimen dan kelas kontrol. Kelas eksperimen diberi perlakuan dengan
penerapan metode guided discovery berbasis IMTAQ pada materi pokok
ekosistem. Sedangkan kelas kontrol pembelajaran tanpa penerapan metode guided
discovery berbasis IMTAQ. Setelah data yang dibutuhkan terkumpul, selanjutnya
45
Survei Pendahuluan
Identifikasi Masalah
Penyusunan Instrumen
Analisis Validasi
Instrumen
Observasi
Posttest Posttest
Angket
Analisis Data
Kesimpulan
Penyusunan Laporan