Anda di halaman 1dari 14

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

eksperimen. Menurut Syaodih (2013:194) penelitian eksperimen (experimental

research), merupakan pendekatan penelitian kuantitatif yang paling penuh, dalam

arti memenuhi semua persyaratan untuk menguji hubungan sebab akibat. Penelitian

eksperimen merupakan satu – satunya penelitian yang dapat menguji hipotesis

secara benar (Emzir 2012:64). Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh satu

atau lebih variabel terhadap variabel lain.

Dalam penelitian ini menggunakan dua kelompok yang berbeda yaitu

kelompok kontrol kelompok eksperimen. Penelitian eksperimen ini menggunakan

Randomized Subjects, Pretest – Posttest Control Group Design yang mana dua

kelompok tersebut dipilih secara sampling insidental, kemudian diberi pretest

untuk mengetahui keadaan awal, adakah perbedaan antara kelompo eksperimen dan

kelompok kontrol. Dalam menganalisis menggunakan skema seperti tabel 2.

Tabel 2. Skema Randomized Subjects, Pretest Posttest Control Group Design


Variabel
Grup Pretes postes
Terkait
(R) Eksperimen O1 X O3
(R) Kontrol O2 Y O4

(Sukardi, 2012 : 185)

Keterangan:

O1 = pretes kelompok Eksperimen

39
O2 = pretes kelompok Kontrol

O3 = postes kelompok Eksperimen

O4 = postes kelompok Kontrol

X = perlakuan pembelajaran dengan teori di dalam kelas

Y = perlakuan pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran

modul pengecoran logam.

Dalam proses penelitian tahap yang pertama dilakukan pemberiaan pretest

dengan soal yang sama antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.

Kemudian tahap kedua dilakukan pembelajaran di kelas dengan materi yang

disampaikan sama antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Kelompok

kontrol materi disampaikan dengan penjelasan biasa didepan kelas, sedangkan pada

kelompok eksperimen pembelajaran menggunakan media modul pengecoran.

Setelah itu diberikan tes akhir (posttest) pada kedua kelompok tersebut dengan soal

yang sama. Tahap terakhir adalah nilai dari pretest dan posttest dianalisis untuk

mengetahui apakah ada perbedaan antara kelompok kontrol dan kelompok

eksperimen. Prosedur penelitian seperti gambar 10.

Gambar 10. Skema prosedur penelitian

40
B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan di Program Studi Teknik Pemesinan Kelas X MA dan

kelas X MB SMK Muhammadiyah 1 Playen yang beralamat di Jalan Yogyakarta –

Wonosoari KM 3 Logandeng, Playen, Wonosari, Gunungkidul.

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan januari tahun ajaran 2017/2018.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Menurut Sukardi (2012:53), populasi merupakan semua anggota kelompok m

anusia atau binatang, peristiwa, dan benda yang tinggal bersama dalam suatu tempat

tertentung yang akan menjadi objek penelitian. Populasi juga bisa dikatakan

kelompok besar dan wilayah yang menjadi objek lingkup penelitian kita (Nana

Syaodih S. 2013:250). Sedangkan. Populasi dalam penelitian ini adalah semua

siswa kelas X Teknik Pemesinan SMK Muhammadiyah 1 Playen yang berjumlah

106 siswa, dengan rincian seperti tabel 3.

Tabel 3. Populasi Penelitian

No Kelas Jumlah Siswa


1 X MA 36
2 X MB 33
3 X MC 36
Jumlah 106

41
2. Sampel

Menurut Syaodih (2013:250), sampel adalah kelompok kecil yang secara

langsung akan kita teliti dan tarik kesimpulan dari padanya. Sedangkan Sudarsono

dkk. (2013:84) mengatakan bahwa sampel merupakan koleksi sampling unit yang

diambil dari suatu frame. Frame dalam hal ini adalah daftar unit – unit sampling

dari populasi. Sampel pada penelitian ini menggunakan siswa kelas X MA yang

berjumlah 36 siswa sebagai kelompok eksperimen, dan siswa kelas X MB yang

berjumlah 33 siswa sebagai kelompo kontrol. Teknik pengambilan sampel ini

menggunakan teknik sampling insidental. Sampling insidental merupakan teknik

penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan

atau insidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila

dipandang orang atau sekelompok orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai

sumber data. Teknik sampling insidental ini digunakan karena peneliti hanya ada

sedikit waktu untuk memilih sampel.

D. Tahapan Penelitian

Tahan penelitian ini terdiri dari beberapa tahapan antara lain:

1. Persiapan

a. Melakukan observasi tempat penelitian

b. Pembuatan Proposal

c. Membuat istrumen penelitian

d. Mengurus perizinan

e. Menentukan popolasi dan sampel

42
2. Pelaksanaan pembelajaran

a. Melakukan tes awal (pretest), terhadap kelompok kontrol dan kelompok

eksperimen menggunakan instrumen soal yang sama.

b. Melakukan pembelajaran biasa pada kelompok kontrol.

c. Melakukan pembelajaran dengan media pembelajaran modul pada

kelompok eksperimen.

d. Melakukan tes akhir (posttest), terhadap kelompok kontrol dan kelompok

eksperimen menggunakan instrumen soal yang sama.

3. Analisis data

a. Data yang diperoleh dari nilai pretest dan posttest dianalisis

b. Melakukan rekap hasil analisis nilai

4. Pembuatan laporan

E. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data merupakan teknik atau cara dalam penelitian yang

dilakukan untuk mengumpulkan data. Tahap ini merupakan tahap paling utama

dalam penelitian karena digunakan untuk mengetahui hasil dari penelitian yang

dilakukan. Pengumpulan data penelitian ini menggunakan observasi dan tes.

1. Observasi (pengamatan)

Observasi atau pengamatan merupakan suatu teknik pengumpulan data

dengan cara mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung

(Syaodih 2013 : 220). Kegiatan bisa berkenaan dengan cara guru mengajar, siswa

belajar, pegawai dalam bekerja, dan sebagainya. Sebagai alat pengumpul data

43
observasi mempunyai beberapa keunggulan diantarnya: dapat mengumpulkan

banyak informasi, hasilnya akurat dan tidak dapat disangkal dan subjek penelitian

tidak bisa bohong. Selain itu untuk mempermudah mengingat semua kejadian saat

observasi pengamat juga menggunakan kamera untuk mendokumentasikan

kegiatan penelitian. Observasi pada penelitian dilakukan pada saat pembeljaran

dikelas dan saat kelompok eksperimen diberikan tindakan berupa penerapan Modul

Pengecoran Logam Aluminium.

2. Tes

Tes merupakan alat ukur yang sering digunakan dalam bidang penelitian

Pendidikan, psikologi maupun sosiologi untuk mengukur konstruk yang

diinginkan. Konstruk dalam dunia Pendidikan misalnya ketrampilan, motivasi,

pencapaian hasil belajar, bakat dan kemampuan, sikap dan hubungan (Sukardi,

2012:138). Sedangkan menurut Wagiran (2013:253) tes adalah serangkaian

pertanyaan atau latihan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur ketrampilan,

pengetahuan, kecerdasan, kemampuan atau bakat sesorang (siswa).

Ada berbagai macam kemampuan yang dapat diukur dengan tes salah

satunya yaitu untuk mengetahui hasil belajar/prestasi siswa. Tes prestasi belajar ini

merupakan objective test karena terdiri atas tes dengan jawaban pilihan ganda. Tes

yang diberikan berfungsi untuk mengetahui pretasi belajar siswa serta peningkatan

prestasi yang di peroleh siswa setelah diterapkan peralatan tungku pelebur

aluminium untuk menunjang praktik Dasar Teknik Mesin mengenai materi

pengecoran logam.

44
3. Angket

Angket atau kuisioner adalah salah satu metode pengumpulan data penelitian

yang dilakukan dengan cara memerikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan

tertulis kepada respondennya untuk dijawab (Sugiyono, 2011:198). Angket adalah

metode yang efisien untuk pengambilan data dalam jumlah yang banyak. Model

angket bisa berbentuk pertanyaan/pernyataan terbuka atau tertutup yang bisa

diberikan langsung pada responden atau online (lewat internet). Angket umunya

dibuat kolom – kolom, yang diberikan petunjuk pengisian sehingga mempermudah

responden untuk mengisi/menjawab pertanyaan atau pernyataan yang diberikan.

Supaya diperoleh data yang valid dan reliabel maka instrumen yang berbentuk

angket perlu diuji validitas dan reliabilitasnya terlebih dahulu.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian ini merupakan alat yang digunakan oleh peneliti dalam

mengumpulkan data untuk memperoleh data yang cermat, akurat, lengkap, dan

sistematis sehingga lebih mudah diolah. Instrumen pada penelitaian ini adalah soal

tertulis berupa soal pretest dan soal posttest tentang pengecoran logam. Soal

mengacu pada modul pengecoran logam yang dikembangkan oleh Steven tahun

2017 yang akan diimplementasikan dalam penelitian ini. Untuk mempermudah

menyusun instrumen penelitian maka terlebih dahulu peneliti menyusun kisi-kisi

instrumen seperti tabel 4.

45
Tabel 4. Kisi – kisi instrumen penelitian

Aspek yang Butir


Indikator Jumlah
dinilai soal
Pengetahuan 1. Karakteristik aluminium
tentang logam 2. Sifat – sifat aluminium 1,2,3 3
aluminium 3. Pembuatan aluminium
1. Syarat pasir cetak
Pengetahuan
2. Jenis pasir cetak 4,5,6 3
tentang pasir cetak
3. Proses pembuatan pasir cetak
1. Fungsi pola
Pengetahuan 2. Syarat pola
7,8,9,10 4
tentang pola 3. Macam – macam pola
4. Bahan pola
1. Fungsi cetakan
Pembuatan 2. Macam – macam cetakan 11,12,
4
cetakan 3. Bagian - bagian cetakan 13,14
4. Perangkat pembuatan cetakan
1. Pengertian tungku krusibel
Pengenalan tungku 2. Bagian – bagian tungku krusibel 15,16,
4
krusibel kompak 3. Cara kerja tungku krusibel 17,18
4. Pengecoran aluminium
Kesehatan dan 1. Pengertian K3
Keselamatan Kerja 19,20 2
2. Macam – macam peralatan K3
(K3)
Total butir soal 20

G. Validasi Instrumen

Validasi instrumen penelitian ini menggunakan validitas isi terhadap soal

tes yang dibuat. Validasi isi (content validity), merupakan validitas yang dilakukan

46
terhadap isi dan format instrumen, yaitu apakah instrumen tepat mengukur hal – hal

yang akan diukur dalam penelitian (Syaodih 2013:229). Uji validitas ini dilakukan

dengan menguji isi soal tes dengan cara mengkonsultasikan instrumen kepada

dosen ahli dan guru pengampu mata pelajaran. Validitas dilakukan pada dosen ahli

materi pengecoran aluminium dan guru mata pelajaran Dasar Teknik Mesin ini

bertujuan untuk mengamati semua item dalam tes yang akan divalidasi. Kemudian

mereka diminta untuk mengoreksi item-item yang telah dibuat. Hasilnya peneliti

mendapatkan keterangan dan kejelasan mengenai isi soal tes apakah sudah sesuai

dengan cakupan materi dan responden atau siswa mudah dalam memahami soal,

sehingga soal tes dapat dikerjakan sesuai petunjuk yang diberikan oleh peneliti.

H. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data digunakan untuk mengolah atau menganalisis data hasil

penelitian. Analisis data bertujuan untuk mengetahui perbedaan prestasi belajar

antara kelompok kontrol pembelajaran tanpa menggunakan modul dan kelompok

eksperimen yang diberikan perlakuan pembelajaran menggunakan modul. Teknik

analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif seperti, rata – rata (mean), nilai

tengah (median), mode, simpangan baku, varian dan rentang skor.

1. Rata – rata (mean)

Rata – rata atau mean menurut aritmetika adalah jumlah nilai – nilai dibagi

dengan jumlah individu (Hadi, 2015:45). Sedangkan secara umum rata – rata

merupakan skor yang menunjukan nilai rata – rata dari kelompok data. Untuk

mencari besarnya niali mean dapat menggunakan rumus

47
Ʃ𝑋
M=
𝑁 ……………………………………………………….(1)

(Hadi, 2015:46)

Keterangan:

M = Mean (Rata – rata

ƩX = Jumlah nilai X

N = Jumlah individu

2. Nilai tengah (median)

Nilai tengah atau median adalah suatu nilai yang membatasi 50 persen dari

frekuensi distribusi sebelah atas dan 50 persen sebelah bawah, sehingga nilainya

tepat ditengah kelompok data (Hadi, 2015:53). Nilai median dapat diketahui setelah

data disusun terlebih dahulu. Ada dua jenis median dalam data, yaitu untuk data

yang frekuensinya genap median dihitung secara langsung dengan membagi dua

nilai – nilai variabel yang ada ditengah – tengah data. Untuk median dari data yang

bergolong menggunakan rumus:

1
𝑁− 𝑐𝑓𝑏
2
Median = Bb + [ ]i …………………………………. (2)
𝑓𝑑

(Hadi, 2015:55)

Keterangan:

Bb = batas bawah (nyata) dari interval yang mengandung median

𝑐𝑓𝑏 = frekuensi komulatif (frekuensi meningkat) dibawah interval yang

mengandung median.

48
Fd = frekuensi dalam interval yang mengandung median

i = lebar interval

N = Jumlah frekuensi dalam data.

3. Modus

Modus adalah skor atau nilai yang mempunyai frekuensi paling banyak

dalam suatu kumpulan data. Cara mengukur mode yaitu dengan menghitung

langsung pada data atau dengan langsung bisa melihan jumlah frekuensi.

4. Simpangan Baku

Simpangan baku atau standar deviasi adalah suatu statistik yang digunakan

untuk menggambarkan variabilitas dalam suatu distribusi data yang dibatasi sebagai

akar dari jumlah deviasi kuadrat dibagi banyaknya individu (Hadi, 2015:102).

Secara rumus standar deviasi ditulis sebagai berikut:

Ʃ𝑓𝑥 2
SD = √ ………………………………………….. (3)
𝑁

(Hadi, 2015:100)

Keterangan:
SD = Standar Deviasi

Ʃ𝑓𝑥 2 = Jumlah deviasi kuadrat


N = Jumlah Individu

49
Selain menggunakan statistik deskriptif, digunakan juga statistik parametris

untuk membantu dalam menganalisi data hasil penelitian. Statistik parametris yang

digunakan antara lain:

1. Uji normalitas data

Uji normalitas data penelitian digunakan untuk mengetahui apakah data

berdistribusi normal yang ditandai dengan kurva normal, yang artinya sebaran data

secara statistik memenuhi dua sisi yang sama besar atau tidak menyimpang dari

sebaran normal. Pengujian ini berdasarkan dengan membandingkan harga Chi

Kuadrat hitung dengan Chi Kuadrat tabel. Bila harga Chi Kuadrat hitung lebih kecil

atau sama dengan harga Chi Kuadrat tabel (𝑋ℎ 2 ≤ 𝑋𝑡 2 ), maka distribusi data

dinyatakan normal, dan bilalebih besar (>) maka data dinyatakan tidak normal

(Sugiyono 2013:172).

2. Uji Tanda (Sign Test)

Uji Tanda (Sign Test) merupakan pengujian data dua kelompok yang

prosedurnya didasarkan pada tanda negatif atau positif dari perbedaan antara

pasangan data ordinal (Supranto 2009:297). Prosedur pengujiannya adalah sebagai

berikut:

a. Menyatakan Hipotesis nol (Ho) dan Hipotesisi alternatif (Ha)

b. Memilih taraf nyata, yaitu menetapkan kriteria penolakan atau penerimaan

hipotesis nol (Ho).

c. Menghitung frekuensi tanda, yaitu tanda negatif dan positif yang terjadi dari

dua data yang berpasangan

50
d. Menentukan tanda beda antara pasangan observasi

e. Menentukan Probabilitas hasil sampel yang diobservasi

f. Penarikan kesimpulan statistik tentang Hipotesis Nol (Ho).

Menurut Sudjana (2005:447) mengatakan bahwa uji tanda sangat baik

digunakan apabila syarat – syarat berikut dipenuhi:

a. Pasangan hasil pengamatan yang sedang dibandingkan bersifat independen

b. Masing – masing pengamatan dalam tiap pasang terjadi karena pengaruh

kondisi yang serupa

c. Pasangan yang berlainan terjadi karena kondisi yang berbeda.

Uji Tanda ini digunakan untuk menguji hipotesis awal penelitian. Pengujian

hipotesis berguna untuk mengetahui perbedaan hasil belajar pada nilai pretest dan

posttest dari kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.

Pada pengujian hipotesis penelitian ini menggunakan hipotesis komparatif

dua sampel independen yang berbentuk hipotesis nol (HO), dan hipotesis

alternative (HA). Adapun hipotesis nol (Ho) dan hipotesis alternatif (Ha) pada

penelitian adalah:

Ho = tidak ada perbedaan prestasi hasil belajar siswa antara kelompok kontrol

dengan kelompok eksperimen.

Ha =/ada perbedaan prestasi hasil belajar antara siswa kelompok kontrol dengan

kelompok eksperimen.

Kriteria Ho ditolak apabila Nilai Kritis h hitung lebih kecil atau sama dengan Nilai

Kritis h tabel, sedangkan kriteria penerimaan Ha jika Nilai Kritis h hitung lebih

kecil atau sama dengan Nilai Kritis h tabel.

51
3. Persentase Kelayakan

Persentase kelayakan menurut suharsimi arikunto (2013:54), ditentukan

dengan rumus:

Skor observasi
Persentase kelayakan (%) = x 100% ………………… (5)
Skor maksimal

Persentase kelayakan disini merupakan hasil dari data kuantitatif yang telah

diperoleh dari angket respon siswa. Namun persentase ini juga dapat ditafsirkan

dengan kalimat kualitatif seperti sangat baik (86 % - 100 %), baik (76% - 85 %),

cukup (60% - 75%), kurang (55 - 59%), dan kurang sekali (0 - 54%). Skor dari

alternatif jawaban yang ada kemudian jika dikonversikan dengan skala satu sampai

empat (0-4), maka akan didapat kategori penilaian pada Tabel 5.

Tabel 5. Kategori Penilaian

Tingkat Penguasaan Nilai huruf Bobot Predikat


86 - 100% A 4 Sangat Baik
76 - 85% B 3 Baik
84 - 75% C 2 Cukup
55 - 59% D 1 Kurang
≤ - 54% TL 0 Kurang Sekali
(Purwanto, 2013:103)

52

Anda mungkin juga menyukai