Anda di halaman 1dari 26

BAB III

METODE PENELITIAN

1. Jenis Penelitian
Penelitian yang dilakukan termasuk jenis penelitian
kuantitatif dengan menggunakan pendekatan eksperimen.
Pemilihan jenis penelitian kuantitatif eksperimen didasari
karena menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data,
penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan dari
hasilnya. Eksperimen ini dilakukan untuk mengetahui efek
yang ditimbulkan dari suatu perlakuan yang diberikan secara
sengaja oleh peneliti. Pemberian perlakuan inilah yang
menjadi suatu kekhasan penelitian eksperimen dibandingkan
dengan penelitian yang lain.
Menurut Rifa’i Abubakar (2020) menjelaskan bahwa
penelitian eksperimen merupakan penelitian yang mencari
pengaruh variabel tertentu terhadap variabel yang lain dalam
kondisi yang terkontrol secara ketat yang mana umumnya
penelitian ini dilakukan di laboratorium.
Adapun menurut Creawll (2012) dalam ranahresearch.com
menyatakan bahwa penelitian eksperimen digunakan apabila
peneliti ingin mengetahui pengaruh sebab akibat antara
variabel independen dan dependen. Hal ini berarti peneliti
harus dapat mengontrol semua variabel yang akan
mempengaruhi outcome kecuali variabel independen
(treatment) telah ditetapkan.
Desain dari penelitian ini menggunakan desain penelitian
eksperimen nyata (True Experimental Research Design) yang
memiliki karakteristik kelas eksperimen yang dipilih secara
acak dan kelas kontrol. Adapun bentuk desain yang
digunakan yaitu menggunakan Pre-test – Post-test Control
Group Design. Pada desain kelompok kontrol ini, subjek dipilih
dan dibagi menjadi dua kelompok secara acak, kemudian

33
34
BAB III METODE PENELITIAN

kedua kelompok diberi pre-test, namun hanya kelompok


eksperimental yang diberikan perlakuan. Di akhir penelitian,
kedua kelompok diberi post-test untuk mengukur derajat
perubahan di tiap kelompok.
Berdasarkan rancangan ini diterapkan pre-test dan post-test
eksperimen kelompok kontrol, yang dapat digambarkan baik
kelas eksperimen maupun kelas kontrol telah melakukan pre-
test sebelum pembelajaran. Kelas eksperimen mengadopsi
model pembelajaran blended learning, dan kelas kontrol
mengadopsi proses pembelajaran konvensional, yaitu model
pembelajaran langsung. Setelah kedua kelas mendapat
perlakuan, dilakukan post-test untuk mengukur kemampuan
peserta didik pada kedua kelas yang mendapat perlakuan
yang sama.
Tujuan pengolahan data adalah untuk membandingkan
selisih antara hasil pre-test dan post-test yang diolah oleh kelas
eksperimen dan kelas kontrol, dan untuk mengetahui apakah
pengolahan yang dilakukan oleh peneliti sudah efektif.
Adapun desain penelitian dapat digambarkan sebagai berikut.
R1 O 1 x O 2 R 2 O 3 O 4
Keterangan:
R1 : Kelompok 1
R2 : Kelompok 2
O1 : nilai pre-test pada kelas eksperimen (sebelum diberi
perlakuan)
O2 : nilai post-test pada kelas eksperimen (setelah diberi
perlakuan)
O3 : nilai pre-test pada kelas kontrol (sebelum diberi
perlakuan)
O4 : nilai post-test pada kelas kontrol (setelah diberi
perlakuan)

Proposal Skripsi “Implementasi Model Pembelajaran Blended Learning Terhadap


Prestasi Belajar Peserta Didik Di Kelas X SMK Negeri 3 Surabaya Pada Masa Pandemi
Covid-19”
35
BAB III METODE PENELITIAN

x : perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran


blended learning
(Hardani dkk, 2020)
Dalam desain ini terdapat dua kelompok yang masing-
masing dipilih secara random ( R ). Kelompok pertama diberi
perlakuan ( X ) dan kelompok yang lain tidak. Kemudian
diberi pre-test untuk mengetahui keadaan awal adalah
perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol. Hasil pre-test yang baik kelompok eksperimen tidak
berbeda secara signifikan. Pengaruh perlakuan adalah (O2-
O1)-(O4-O3).

2. Tempat dan Waktu Penelitian


1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan oleh peneliti di Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK) Negeri 3 Surabaya. Sekolah ini berlokasi
di Jl. Ahmad Yani No.319, Dukuh Menanggal, Kec.
Gayungan, Kota SBY, Jawa Timur 60234.

2. Waktu Penelitan
Penelitian ini dilakukan pada semester genap Tahun
Ajaran 2021/2022 di Jurusan Teknik Kendaraan Ringan
Otomotif (TKRO) kelas 10 SMK Negeri 3 Surabaya.

3. Populasi dan Sampel Penelitian


1. Populasi
Dalam penelitian populasi merupakan hal yang
penting untuk memberikan batasan yang sangat jelas
tentang obyek yang akan diteliti. Menurut Rifa’i Abubakar
(2020:58) menjelaskan populasi adalah keseluruhan subjek
penelitian, dapat berupa orang maupun wilayah. Populasi

Proposal Skripsi “Implementasi Model Pembelajaran Blended Learning Terhadap


Prestasi Belajar Peserta Didik Di Kelas X SMK Negeri 3 Surabaya Pada Masa
Pandemi Covid-19”
36
BAB III METODE PENELITIAN

atau universe ialah jumlah keseluruhan dari unit analisis


yang ciri-cirinya akan diduga.
Sedangkan menurut Arikunto dalam Rifa’i Abubakar
(2020) menjelaskan populasi penelitian adalah sekelompok
orang, benda atau hal yang menjadi sumber pengambilan
sampel; sekumpulan yang memenuhi syarat-syarat
tertentu yang berkaitan dengan masalah penelitian.
Adapun populasi dari penelitian ini merupakan peserta
didik kelas X Jurusan TKRO SMK Negeri 3 Surabaya yang
berjumlah 108 peserta didik.

2. Sampel Penelitian
Rifa’i Abubakar (2020) menjelaskan sampel
merupakan sebagian dari populasi penelitian atau contoh
dari keseluruhan populasi penelitian. Penelitian sampel
dilakukan apabila kita bermaksud untuk menggeneralisasi
hasil penelitian.
Sedangkan menurut Husain dan Purnomo dalam
Hardani dkk (2020) sampel merupakan sebagian anggota
populasi yang diambil dengan menggunakan teknik
pengambilan sampling.
Dalam penelitian ini terdapat populasi yang
berjumlah 108 peserta didik yang terbagi menjadi tiga
kelas yaitu X TKRO 1 berjumlah 36 peserta didik, X TKRO
2 berjumlah 36 peserta didik dan X TKRO 3 berjumlah 36
peserta didik. Peneliti memilih kelas X TKRO 2 sebagai
kelas eksperimen dan X TKRO 3 sebagai kelas kontrol.
Adapun teknik pengambilan sampel atau teknik sampling
menggunakan cluster sampling.
Cluster sampling (Area sampling) menurut Rifa’i
Abubakar (2020), yaitu teknik cara menentukan sampel
dengan membagi-bagi daerah atau wilayah yang luas ke

Proposal Skripsi “Implementasi Model Pembelajaran Blended Learning Terhadap


Prestasi Belajar Peserta Didik Di Kelas X SMK Negeri 3 Surabaya Pada Masa Pandemi
Covid-19”
37
BAB III METODE PENELITIAN

dalam wilayah yang lebih kecil (sub-sub wilayah). Dari


penggunaan teknik sampling cluster sampling maka sampel
yang digunakan dalam penelitian adalah seluruh peserta
didik di kelas eksperimen berjumlah 36 peserta didik dan
di kelas kontrol berjumlah 36 peserta didik.

4. Variabel dan Definisi Operasional


1. Variabel
Menurut Rifa’i Abubakar (2020) variabel penelitian
adalah suatu atribut atau sifat orang atau objek yang
mempunyai variasi yang ditentukan oleh peneliti untuk
dipelajari dan menarik kesimpulan dari variabel itu.
Adapun variabel dalam penelitian ini, yaitu :
a. Variabel Bebas
Variabel merupakan variabel yang dipandang
sebagai penyebab bagi terjadinya perubahan pada
variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini
adalah penggunaan model pembelajaran blended
learning.
b. Variabel Terikat
Variabel terikat merupakan variabel (akibat) yang
dipradugakan atau yang dipengaruhi oleh variabel
bebas yang dalam eksperimennya diukur untuk
mengetahui efek dari suatu perlakuan. Variabel terikat
pada penelitian ini adalah keefektifan penggunaan
blended learning dan peningkatan prestasi peserta didik
kelas X SMK Negeri 3 Surabaya pada mata pelajaran
Teknik Dasar Otomotif (TDO).
2. Definisi Operasional
Definisi operasional variabel penelitian menurut
Sugiyono (2015) adalah suatu atribut atau sifat atau nilai
dari obyek atau kegiatan yang memiliki variasi tertentu

Proposal Skripsi “Implementasi Model Pembelajaran Blended Learning Terhadap


Prestasi Belajar Peserta Didik Di Kelas X SMK Negeri 3 Surabaya Pada Masa
Pandemi Covid-19”
38
BAB III METODE PENELITIAN

yang telah ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan


kemudian ditarik kesimpulannya. Adapun definisi
operasional dalam penelitian ini, antara lain :
a. Pembelajaran Blended Learning
Pembelajaran blended learning merupakan model
pembelajaran yang menggabungkan antara
pembelajaran luar jaringan dengan pembelajaran dalam
jaringan namun dengan proses pembelajaran yang
berlokasi di satu tempat yang sama antara pendidik
dengan peserta didik. Penggunaan pembelajaran
blended learning diharapkan dapat meningkatkan
prestasi belajar peserta didik dalam kegiatan
pembelajaran dimasa pandemi Covid-19. Adapun
pengukuran keefektifan penggunaan model
pembelajaran blended learning diukur dengan
menggunakan instrumen angket dan membandingkan
hasil post-test antara kelas eksperimen dengan kelas
kontrol.

b. Prestasi Belajar
Prestasi belajar merupakan nilai tingkat pencapaian
yang didapat oleh peserta didik dari aspek
pengetahuan dan perilaku selama proses belajar peserta
didik di sekolah. Pengukuran tingkat prestasi belajar
peserta didik menggunakan instrumen tes dengan
membandingkan hasil post-test dengan hasil pre-test baik
di kelas kontrol dan di kelas eksperimen.

5. Rancangan Penelitian
Adapun rancangan dari penelitian ini sebagai berikut:

Proposal Skripsi “Implementasi Model Pembelajaran Blended Learning Terhadap


Prestasi Belajar Peserta Didik Di Kelas X SMK Negeri 3 Surabaya Pada Masa Pandemi
Covid-19”
39
BAB III METODE PENELITIAN

Proposal Skripsi “Implementasi Model Pembelajaran Blended Learning Terhadap


Prestasi Belajar Peserta Didik Di Kelas X SMK Negeri 3 Surabaya Pada Masa
Pandemi Covid-19”
40
BAB III METODE PENELITIAN

Proposal Skripsi “Implementasi Model Pembelajaran Blended Learning Terhadap


Prestasi Belajar Peserta Didik Di Kelas X SMK Negeri 3 Surabaya Pada Masa Pandemi
Covid-19”
41
BAB III METODE PENELITIAN

Gambar 3. 1 Rancangan Penelitian

6. Teknik Pengumpulan Data


Menurut Hardani dkk (2020) menjelaskan bahwa teknik
pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis
dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah
mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan
data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang
memenuhi standar data yang ditetapkan.

Proposal Skripsi “Implementasi Model Pembelajaran Blended Learning Terhadap


Prestasi Belajar Peserta Didik Di Kelas X SMK Negeri 3 Surabaya Pada Masa
Pandemi Covid-19”
42
BAB III METODE PENELITIAN

1. Angket/kuesioner
Menurut rifa’i Abubakar (2020) angket atau kuesioner
adalah suatu bentuk daftar pertanyaan yang telah
disiapkan oleh peneliti untuk diajukan kepada responden.
Isi daftar pertanyaan tersebut merupakan pertanyaan-
pertanyaan yang jawabannya diperlukan untuk
memecahkan problematika atau permasalahan penelitian.
Angket atau kuesioner sering menggunakan daftar periksa
(checklist) dan skala penilaian. Perangkat ini membantu
menyederhanakan dan mengukur perilaku dan sikap
responden. Daftar periksa (checklist) adalah daftar
perilaku, karakteristik, atau entitas lain yang dicari
peneliti.

2. Tes (pre-test dan post-test)


Menurut Nana Sayodih dalam Hilda (2015)
menjelaskan bahwa tes umumnya bersifat mengukur,
walaupun beberapa bentuk tes psikologis terutama tes
kepribadian banyak yang bersifat deskriptif, tetapi
deskripsinya mengarah kepada karakteristik atau
kualifikasi tertentu sehingga mirip dengan interpretasi dari
hasil pengukuran. Tes yang digunakan dalam pendidikan
biasa dibedakan antara tes hasil belajar (achievement tests)
dan tes psikologi (psychological tests). Dalam penelitian ini,
peneliti menggunakan test dengan jenis tes hasil belajar
(achievement tests).

3. Dokumentasi
Menurut Sugiyono dalam Hardani dkk (2020)
dokumen merupakan catatan peristiwa yag sudah berlalu.
Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-
karya monumental dari seseorang. Dokumen yang tulisan

Proposal Skripsi “Implementasi Model Pembelajaran Blended Learning Terhadap


Prestasi Belajar Peserta Didik Di Kelas X SMK Negeri 3 Surabaya Pada Masa Pandemi
Covid-19”
43
BAB III METODE PENELITIAN

misalnya catatan harian, sejarah kehidupan (life histories),


cerita, biografi, peraturan, kebijakan. Dokumen yang
berbentuk gambar, misalnya foto, gambar hidup, sketsa
dan lain-lain. Dokumen yang berbentuk karya misalnya
karya seni, yang dapat berupa gambar, patung, film, dan
lain-lain.

7. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang
digunakan peneliti agar kegiatan, pengumpulan data lebih
mudah dan hasilnya lebih baik. Untuk mendapatkan data
penelitian dengan hasil penelitian yang diharapkan oleh
peneliti maka, dalam penelitian ini menggunakan beberapa
instrumen yang mendukung dalam mencari data penelitian,
instrumen tersebut meliputi:
1. Angket/kuesioner
Kuesioner adalah daftar yang berisi pertanyaan yang
akan diajukan kepada responden untuk memperoleh
jawaban guna memperoleh data yang diperlukan dalam
penelitian. Kuesioner ini ditujukan kepada peserta didik
yang termasuk ke dalam kelas eksperimen. Kuesioner pada
pelaksanaan penelitian digunakan guna mengetahui
bagaimanan respon peserta didik terhadap pembelajaran
dengan menggunakan model pembelajaran blended
learning. Sebelum data dikumpulkan terlebih dahulu
dipersiapkan daftar pertanyaan dimana setiap daftar
pertanyaan diberi bobot. Bobot untuk setiap pertanyaan
diukur melalui Skala Likert.
Menurut Sutrisno Hadi dalam Uli Lutfi (2012)
menjelaskan bahwa skala likert merupakan skala yang
berisi empat tingkat jawaban mengenai kesetujuan

Proposal Skripsi “Implementasi Model Pembelajaran Blended Learning Terhadap


Prestasi Belajar Peserta Didik Di Kelas X SMK Negeri 3 Surabaya Pada Masa
Pandemi Covid-19”
44
BAB III METODE PENELITIAN

responden terhadap statemen atau pernyataan yang


dikemukakan mendahului opsi jawaban yang disediakan.
Penentuan skor skala Likert dilakukan secara apriori.
Bagi skala yang berarah positif akan mempunyai
kemungkinan-kemungkinan skor sebagai berikut:
a. Untuk jawaban “sangat setuju” nilainya “4”
b. Untuk jawaban “setuju” nilainya “3”
c. Untuk jawaban “tidak setuju” nilainya “2”
d. Untuk jawaban “sangat tidak setuju” nilainya “1”
Adapun kisi-kisi angket dalam penelitian ini :
Tabel 3. 1 Kisi-kisi Instrumen Penelitian Angket
Jumlah Nomor
No. Variabel Penilaian Butir Butir
Soal Soal
Antusias siswa dalam
1 mengikuti pembelajaran 3 1,2,3
dengan blended learning
Interaksi siswa dengan
2 5 4,5,6,7,8
pengajar saat pembelajaran
Keaktifan siswa dalam
kegiatan pembelajaran
3 4 9,10,11,12
menggunakan blended
learning

Partisipasi siswa dalam


4 3 13,14,15
mengerjakan tes

Sumber : diadopsi dari Auzan (2021)

Proposal Skripsi “Implementasi Model Pembelajaran Blended Learning Terhadap


Prestasi Belajar Peserta Didik Di Kelas X SMK Negeri 3 Surabaya Pada Masa Pandemi
Covid-19”
45
BAB III METODE PENELITIAN

2. Tes (Pre-test dan Post-test)


Dalam penelitian dengan menggunakan test yang
bersifat kuantitatif yang diutamakan adalah respon yang
dapat dikuantifikasi agar dapat diolah secara statistik,
sedangkan yang menyimpang dari itu tidak dihiraukan.
Dengan manusia sebagai instrumen, respon yang aneh,
yang menyimpang justru diberi perhatian. Respon yang
lain daripada yang lain, bahkan yang bertentangan dipakai
untuk mempertinggi tingkat kepercayaan dan tingkat
pemahaman mengenai aspek yang diteliti.
Tes dilakukan dua kali tes pertama disebut pre-test
yang dilakukan sebelum dikenai perlakuan dan sebelum
masuk pada materi yang akan dibahas. Sedangkan post-test
merupakan tes yang dilakukan setelah perlakuan yang
dilakukan peneliti pada subjek penelitian yang bertujuan
untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap materi
yang diajarkan. Pre-test dan postest dilakukan di kelas
eksperimen dan kelas kontrol. Tes yang dilakukan pada
penelitian ini adalah peserta didik mengerjakan soal secara
mandiri dengan menjawab beberapa soal tentang materi
pada mata pelajaran Teknik Dasar Otomotif (TDO) yang
disediakan oleh peneliti. Hasil post-test yang dilakukan di
kelas eksperimen dan kontrol digunakan sebagai bahan
perbandingan dan sebagai tolok ukur pengaruh
pembelajaran blended learning terhadap peningkatan
prestasi peserta didik.

Proposal Skripsi “Implementasi Model Pembelajaran Blended Learning Terhadap


Prestasi Belajar Peserta Didik Di Kelas X SMK Negeri 3 Surabaya Pada Masa
Pandemi Covid-19”
46
BAB III METODE PENELITIAN

Adapun kisi-kisi instrumen tes yang digunakan


diadopsi dari Hafid (2020) :
Tabel 3. 2 Kisi-kisi Instrumen Penelitian Pre-test
Kompetensi Bentuk Jumla
Materi
Dasar Soal h Soal
Pengertian
Rangkaian PG 3
Listrik
Sumber dan
PG 5
Beban Listrik
Bentuk
3.11 Memahami
Rangkaian
rangkaian PG 5
Listrik
kelistrikan
Sederhana
sederhana
Arah Arus
PG 2
Listrik
Komponen
Rangkaian
PG 5
Listrik
Sederhana
Sumber : diadopsi dari Hafid (2020)

Tabel 3. 3 Kisi-kisi Instrumen Penelitian Post-test


Kompetensi Bentuk Jumla
Materi
Dasar Soal h Soal
Pengertian
3.11 Memahami Rangkaian PG 3
rangkaian Listrik
kelistrikan Sumber dan
PG 5
sederhana Beban Listrik
Bentuk PG 5

Proposal Skripsi “Implementasi Model Pembelajaran Blended Learning Terhadap


Prestasi Belajar Peserta Didik Di Kelas X SMK Negeri 3 Surabaya Pada Masa Pandemi
Covid-19”
47
BAB III METODE PENELITIAN

Rangkaian
Listrik
Sederhana
Arah Arus
PG 2
Listrik
Komponen
Rangkaian
PG 5
Listrik
Sederhana
Sumber : diadopsi dari Hafid (2020)

3. Dokumentasi
Teknik dokumentasi adalah cara mengumpulkan data
melalui penelaahan sumber tertulis seperti buku, laporan,
notulen rapat, catatan harian dan sebagainya yang memuat
data atau informasi yang diperlukan peneliti.

8. Analisis Instrumen Penelitian


9. Analisis Instrumen Angket/Kuesioner
a. Validitas Oleh Ahli
Validasi instrumen adalah validasi lembar angket
validasi butir soal pre-test, soal post-test dan angket
peserta didik. Dilakukan sebelum lembar validasi
diserahkan kepada ahli. Kelayakan instrumen
divalidasi 3 validator. Instrumen terdiri dari 3 butir
pernyataan yang terdiri dari 3 aspek, yaitu konsep,
konstruksi, bahasa.
Validasi oleh ahli digunakan untuk menganalisa dan
mengevaluasi secara sistematis apakah butir–butir
instrumen telah memenuhi apa yang hendak diukur.
Instrumen penelitian disusun berdasarkan rancangan
kisi-kisi instrumen penelitian yang berdasarkan isi teori

Proposal Skripsi “Implementasi Model Pembelajaran Blended Learning Terhadap


Prestasi Belajar Peserta Didik Di Kelas X SMK Negeri 3 Surabaya Pada Masa
Pandemi Covid-19”
48
BAB III METODE PENELITIAN

yang dipakai dalam penelitian. Instrumen penelitian


yang telah disusun kemudian dilakukan konsultasi
kepada dosen pembimbing dan beberapa pendapat
para ahli di bidangnya untuk mendapatkan penelitian
apakah instrumen yang digunakan sudah valid untuk
digunakan atau belum. Pendapat dari dosen
pembimbing maupun para ahli digunakan untuk
memperbaiki setiap instrumen agar instrumen yang
digunakan benar-benar valid atau dapat dikatakan
valid.
Adapun kisi-kisi validasi diadopsi dari Auzan
(2021), bertikut kisi-kisi validasi instrumen :
Tabel 3. 4 Kisi-kisi Validasi Instrumen
No Aspek Indikator
1 Konsep format angket validasi
Konsep
oleh ahli materi dan ahli soal
2 Kesesuaian dengan petunjuk
penilaian pada angket validasi
Konstruksi
video oleh ahli materi, ahli
media dan ahli soal
Menggunakan bahasa yang baik
dan benar
3 Bahasa
Istilah yang digunakan tepat
dan mudah dipahami
Sumber : diadopsi dari Auzan (2021)

Data yang bersifat komunikatif diproses dengan


jumlah yang diharapkan dan diperoleh persentase.
Apabila dijabarkan dengan rumus maka akan menjadi
sebagai berikut:

Proposal Skripsi “Implementasi Model Pembelajaran Blended Learning Terhadap


Prestasi Belajar Peserta Didik Di Kelas X SMK Negeri 3 Surabaya Pada Masa Pandemi
Covid-19”
49
BAB III METODE PENELITIAN

skor yang diobservasi


Persentase Kelayakan= x 100 %
skor yang diharapkan

Dari persentase yang telah diperoleh kemudian


ditransformasikan ke dalam tabel supaya pembacaan
hasil penelitian menjadi mudah. Untuk menentukan
kriteria kualitatif dilakukan dengan cara:
1) Menentukan persentase skor ideal (skor maksimum)
= 100%.
2) Menentukan persentase skor terendah (skor
minimum) = 0%.
3) Menentukan range = 100-0 = 100.
4) Menentukan interval yang dikehendaki = 4 (sangat
layak, layak, cukup layak, dan kurang layak).
5) Menentukan lebar interval (100/4 = 25).
6) Berdasarkan perhitungan di atas, maka range
persentase dan kriteria kualitatif dapat ditetapkan
sebagaimana dalam tabel.
Tabel 3. 5 Persentase Kelayakan
Skala
Persentase Kelayakan Interpretasi
Nilai
76% ≤ skor ≤ 100% 4 Sangat layak
51% ≤ skor ≤ 75% 3 Layak
26% ≤ skor ≤ 50% 2 Cukup layak
0% ≤ skor ≤ 25% 1 Kurang layak
Sumber : diadopsi dari Auzan (2021)

b. Uji Validitas Angket/Kuesioner


Validitas menjadi hal yang sangat penting karena
validitas menjamin keabsahan pengukuran dari skala
yang ditentukan dari variable-variabel yang digunakan
dalam menentukan hubungan suatu kejadian atau
Proposal Skripsi “Implementasi Model Pembelajaran Blended Learning Terhadap
Prestasi Belajar Peserta Didik Di Kelas X SMK Negeri 3 Surabaya Pada Masa
Pandemi Covid-19”
50
BAB III METODE PENELITIAN

fenomena. Menurut Arikunto dalam Rifa’i Abubakar


(2020:129) menjelaskan validitas adalah suatu ukuran
yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan
suatu instrumen penelitian.
Instrumen yang valid atau sahih mempunyai
validitas tinggi, sebaliknya instrumen yang kurang
valid memiliki validitas rendah. Instrumen yang valid
dapat mengukur apa yang diinginkan, yang dapat
mengungkap data dari variabel yang diteliti secara
tepat. Tinggi atau rendahnya validitas instrumen
menunjukkan sejauhmana data yang terkumpul tidak
menyimpang dari gambaran tentang variabel yang
dimaksud.
Adapun rumus yang digunakan untuk mencari
validitas instrumen ini adalah rumus korelasi product
moment yaitu:

Keterangan:
r xy = koefisien korelasi antara X dan Y
N = jumlah objek uji coba
X = nilai dari X (skor tiap item)
Y = nilai dari Y (skor total item)
X2
= jumlah kuadrat nilai X
Y2 = jumlah kuadrat nilai Y
Sumber : Arikunto dalam Safriana (2018)

Hasil rhitung yang didapat dibandingkan dengan rtabel.


Apabila rhitung ≥ rtabel maka korelasi signifikan artinya
item soal yang digunakan sudah valid. Sebaliknya rhitung
Proposal Skripsi “Implementasi Model Pembelajaran Blended Learning Terhadap
Prestasi Belajar Peserta Didik Di Kelas X SMK Negeri 3 Surabaya Pada Masa Pandemi
Covid-19”
51
BAB III METODE PENELITIAN

< rtabel maka soal tersebut tidak valid, sehingga soal


tersebut harus direvisi atau tidak digunakan.

Tabel 3. 6 Tabel Nilai Validitas


Klasifikasi Nilai
Validitas
Validitas Butir Nilai
0,80 < rxy < 1,00 Sangat tinggi (sangat baik)
0,60 < rxy < 0,80 Tinggi (baik)
0,40 < rxy < 0,60 Sedang (cukup)
0,20 < rxy < 0,40 Rendah (kurang)
0,00 < rxy < 0,20 Sangat rendah
Sumber : diadopsi dari Auzan (2021)

c. Uji Reliabilitas Angket/Kuesioner


Menurut Arikunto dalam Rifa’i Abubakar (2020)
reliabilitas merupakan sesuatu instrumen cukup dapat
dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul
data, karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen
yang baik terhindar dari sifat tendensius yang
mengarahkan responden untuk memilih jawaban-
jawaban tertentu. Instrumen yang sudah dapat
dipercaya, yang reliabel akan menghasilkan data yang
dapat dipercaya, artinya datanya memang benar sesuai
dengan kenyataan, walaupun diambil berulang kali,
akan tetap sama. Dengan demikian reliabel menunjuk
pada tingkat keandalan sesuatu. Reliabel, artinya dapat
dipercaya, karena dapat diandalkan.
Keandalan (Reliability) merupakan ketetapan atau
ketelitian suatu alat evaluasi. Suatu tes atau alat
evaluasi dikatakan andal jika ia dapat dipercaya,
konsisten, atau stabil dan produktif. Rumus yang

Proposal Skripsi “Implementasi Model Pembelajaran Blended Learning Terhadap


Prestasi Belajar Peserta Didik Di Kelas X SMK Negeri 3 Surabaya Pada Masa
Pandemi Covid-19”
52
BAB III METODE PENELITIAN

digunakan untuk mencari reliabilitas soal adalah rumus


Alpha Cronbach’s, yaitu:

{ }{
∑σ
}
2
n
r 11= 1− 2 i
( n−1 ) σt
Keterangan:
r 11 = reliabilitas instrument yang dicari
n = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
∑ σ 2i = jumlah varians skor tiap-tiap item
2
σ t = varians total
Arikunto dalam Safriana (2018)

Adapun dasar pengambilan keputusan uji


reliabilitas adalah apabila nilai Alpha Cronbach’s < 0,6
maka disimpulkan bahwa instrumen tersebut tidak
reliabel, begitupun sebaliknya apabila nilai Alpha
Cronbach’s > 0,6 maka disimpulkan bahwa instrumen
tersebut reliabel.
Tabel 3. 7 Tabel Reliability Alpha Crobach's

No. Rentang Keterangan

1 r 11 < 0,20 Sangat Rendah


2 0,20 < r11 < 0,40 Rendah
3 0,40 < r11 < 0,70 Sedang
4 0,70 < r11 < 0,90 Tinggi
5 0,90 < r11 < 1,00 Sangat Tinggi

Proposal Skripsi “Implementasi Model Pembelajaran Blended Learning Terhadap


Prestasi Belajar Peserta Didik Di Kelas X SMK Negeri 3 Surabaya Pada Masa Pandemi
Covid-19”
53
BAB III METODE PENELITIAN

10. Analisis Instrumen Tes


a. Uji Tingkat Kesukaran Soal
Menurut Arikunto dalam Ika Mustika (2012) analisis
tingkat kesukaran dimaksudkan untuk mengetahui
apakah soal tersebut tergolong mudah atau sukar.
Tingkat kesukaran adalah bilangan yang menunjukan
sukar atau mudahnya sesuatu soal. Untuk menghitung
tingkat kesukaran tiap butir soal digunakan persamaan:
B
P=
Jx
Keterangan :
P : indeks kesukaran
B : banyaknya siswa yang menjawab soal dengan
benar
Jx : jumlah seluruh siswa peserta tes.
Sumber : Arikunto dalam Ika Mustika (2012)

Adapun kriteria soal menurut tingkat kesukaran


soal, yaitu :
Tabel 3. 8 Tabel Tingkat Kesukaran Soal

No. Rentang Keterangan

1 P = 0,00 Butir Soal Terlalu Sukar


2 0,00 < P < 0,30 Butir Soal Sukar
3 0,30 < P < 0,70 Butir Soal Sedang
4 0,70 < P < 1,00 Butir Soal Mudah
5 P=1 Butir Soal Terlalu Mudah
Sumber : Arikunto dalam Ika Mustika (2012)

Proposal Skripsi “Implementasi Model Pembelajaran Blended Learning Terhadap


Prestasi Belajar Peserta Didik Di Kelas X SMK Negeri 3 Surabaya Pada Masa
Pandemi Covid-19”
54
BAB III METODE PENELITIAN

b. Uji Daya Pembeda Soal


Menurut Arikunto dalam Ika Mustika (2012) daya
pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk
membedakan antara peserta didik yang berkemampuan
tinggi dengan peserta didik yang berkemampuan
rendah. Besarnya angka yang menunjukkan daya
pembeda soal disebut indeks diskriminasi. Langkah
pertama untuk menentukan indeks diskriminasi adalah
dengan membagi dua peserta tes untuk kelompok atas
dan peserta tes untuk kelompok bawah. Rumusnya
daya pembeda soal adalah:
BA BB
D= − =P A −PB
JA JB
Keterangan:
D = indeks daya pembeda
JA = banyaknya peserta kelompok atas
JB = banyaknya peserta kelompok bawah
BA = banyaknya peserta kelompok atas menjawab
benar
BB = banyaknya peserta kelompok bawah menjawab
benar
PA = proporsi kelompok atas menjawab benar (P =
indeks kesukaran)
PB = proporsi kelompok bawah menjawab benar (P =
indeks kesukaran)
Sumber : Arikunto dalam Ika Mustika (2012)

Proposal Skripsi “Implementasi Model Pembelajaran Blended Learning Terhadap


Prestasi Belajar Peserta Didik Di Kelas X SMK Negeri 3 Surabaya Pada Masa Pandemi
Covid-19”
55
BAB III METODE PENELITIAN

Kriteria indeks daya pembeda adalah sebagai berikut :


Tabel 3. 9 Tabel Indeks Daya Pembeda
Indeks Daya Pembeda Penafsiran Daya Beda
(D) Butir Soal
0,00 < D < 0,20 Jelek (poor)
0,21 < D < 0,40 Cukup (stistifactory)
0,41 < D < 0,70 Baik (good)
0,71 < D < 1,00 Baik sekali (excellent)
Sumber : Arikunto dalam Ika Mustika (2012)

11. Teknik Analisis Data


Menurut Basilius dalam Ika Mustika (2018) menjelaskan
analisis data merupakan proses mengorganisasikan data
kedalam pola, kategori dan satuan uraiain dasar untuk
menjawab rumusan masalah dan pengujian hipotesis yang
sudah diajukan sebelumnya. Analisis data ini dilakukan
setelah data diperoleh dari sampel melalui instrumen dan
akan digunakan untuk menguji hipotesa yang diajukan
melalui penyajian data.
Tujuan analisis data adalah untuk menyiapkan data dalam
format yang mudah dibaca dan dipahami. Analisis data di sini
bertujuan untuk menjawab pertanyaan yang diajukan untuk
menarik kesimpulan. Adapun teknik analisis data yang
digunakan pada penelitian ini menggunakan teknik analisis
data deskriptif kuantitatif. Metode analisis data yang
digunakan dalam penelitian ini :
1. Analisis Data Angket/Kuesioner
Penggunaan angket dalam penelitian dilakukan pada saat
sebelum dilakukan post-test terhadap peserta didik yang
tergabung dalam kelas eksperimen. Hasil dari instrumen
angket dianalisis secara deskriptif kuantitatif. Analisis
digunakan untuk menghitung mean, median, modus, dan

Proposal Skripsi “Implementasi Model Pembelajaran Blended Learning Terhadap


Prestasi Belajar Peserta Didik Di Kelas X SMK Negeri 3 Surabaya Pada Masa
Pandemi Covid-19”
56
BAB III METODE PENELITIAN

standar deviasi. Adapun perhitungan rata-rata


menggunakan rumus Mean seperti yang diungkapkan oleh
Morissan (2014) sebagai berikut:
Ex
X=
N
Keterangan:
𝑋̅ = Rata-rata skor item
Ex = Jumlah total skor item
N = Jumlah butir instrumen
Proses penghitungan presentase pencapaian dengan
menggunakan rumus :
Skor Riil yang diperoleh
Tingkat pencapaian= x 100 %
skor ideal
Tabel 3. 10 Tabel Presentase Pencapaian
No Skor Kategori
1 76% ≤ skor ≤ 100% Sangat Setuju
2 51% ≤ skor ≤ 75% Setuju
3 26% ≤ skor ≤ 50% Tidak Setuju
4 0% ≤ skor ≤ 25% Sangat Tidak Setuju
Sumber : Nada Komala (2020)

2. Analisis Data Tes


Analisis ini bertujuan guna mengetahui kemampuan
peserta didik dalam peningkatan prestasi pada mata
pelajaran Teknik Dasar Otomotif (TDO) setelah mengikuti
pelaksanaan pembelajaran menggunakan blended learning.
Menurut pedoman di SMKN 3 Surabaya, dijelaskan bahwa
siswa dikatakan tuntas belajar, jika siswa dapat menjawab
soal dari tes dengan skor ≥ 75 sedangkan ketuntasan
klasikal diperoleh jika dalam satu kelas tersebut ada ≥ 75%
siswa tuntas belajarnya jika dihitung menggunakan rumus:

Proposal Skripsi “Implementasi Model Pembelajaran Blended Learning Terhadap


Prestasi Belajar Peserta Didik Di Kelas X SMK Negeri 3 Surabaya Pada Masa Pandemi
Covid-19”
57
BAB III METODE PENELITIAN

Skor yang diperoleh


Ketuntasan Individu= x 100 %
Skor maksimum

Skor peserta didik yang tuntas


Ketuntasan Klasikal= x 100 %
Jumlah seluruh peserta didik

Sumber : Depdiknas (2003)

Proposal Skripsi “Implementasi Model Pembelajaran Blended Learning Terhadap


Prestasi Belajar Peserta Didik Di Kelas X SMK Negeri 3 Surabaya Pada Masa
Pandemi Covid-19”
58
BAB III METODE PENELITIAN

Halaman ini sengaja dikosongkan

Proposal Skripsi “Implementasi Model Pembelajaran Blended Learning Terhadap


Prestasi Belajar Peserta Didik Di Kelas X SMK Negeri 3 Surabaya Pada Masa Pandemi
Covid-19”

Anda mungkin juga menyukai