Anda di halaman 1dari 14

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian yang dijadikan objek dalam penelitian ini adalah di

SD Muhammadiyah 1 Denpasar. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara

purposive (sengaja) atas pertimbangan-pertimbangan tertentu Penelitian telah

dilaksanakan mulai bulan Juli s/d Agustus. Dimulai dari proses pencarian data

awal untuk laporan proposal hingga penyusunan laporan penelitian setelah

didapatkannya data hasil penelitian yang dilanjutkan dengan

analisis/pembahasan.

B. Pendekatan dan Jenis Penelitian

1. Pendekatan

Metode penelitian ini menggunakan Penelitian kuantitatif

merupakan penelitian yang dilakukan untuk menjawab pertanyaan dengan

menggunakan rancangan yang terstruktur, sesuai dengan sistimatika

penelitian ilmiah. Rancangan penelitian kuantitatif telah terdapat antara

lain fenomena penelitian, masalah penelitan, perumusan masalah, tujuan

penelitian, kegunaan penelitian, studi kepustakaan, review penelitian

terdahulu, instrumen penelitian, populasi dan sampel, sumber dan jenis

data, serta teknik analisis yang digunakan. Semua diungkap dengan jelas

dan terstruktur sesuai ketentuan.37


37
Ibid., h. 10

33
34

2. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian

eksperimen yang bersifat quasi eksperimental. Fraenkel dan Wallen

menyatakan keunikan penelitian eksperimen adalah sebagai satu-satunya

penelitian yang memberikan kesempatan kepada peneliti untuk secara

langsung dapat mempengaruhi variabel penlitian dan satu-satunya juga

tipe penelitian yang dapat menguji hipotesis tentang relasi hubungan

sebab akibat.38

Adapun bentuk desain yang di gunakan dalam penelitian ini yaitu

bentuk desain nonequivalent control group design. Menurut sugiyono

desain ini hampir sama dengan pretest-posttest control group design,

tetapi pada design ini group eksperimen maupun group kontrol tidak

dipilih secara acak atau random. Kedua kelas ini nanti akan diberi pretest

dan posttest, hanya kelompok eksperimen yang mendapat perlakuan (X)

dengan menggunakan model pembelajaran discovery learning sedangkan

kelas kontrol tidak diberi perlakuan. Perbedaan rata rata nilai test akhir

(posttest) pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dibandingkan untuk

menentukan apakah terdapat perbedaan peningkatan hasil belajar yang

signifikan antara kedua kelas tersebut.

Tabel 3.1 Visualisasi model desain penelitian


Kelompok Pre-Test Treatment Post-Test
Kelas Eksperimen O₁ X₁ O₃

38
Ibid., h. 15
35

Kelas Kontrol O₂ O₄
Sumber : Data diolah Pribadi, 2023

Keterangan :

O₁ : Pre-Test kelompok kelas eksperimen

O₂ : Pre-Test kelompok Kelas Kontrol

X₁ : Model pembelajaran discovery learning

O₃ : Post-Test kelompok kelas eksperimen

O₄ : Post-Test kelompok kelas kontrol

C. Populasi dan sampel

1. Populasi

Menurut Johar Arifin populasi merupakan keseluruhan subjek

atau totalitas subjek penelitian yang dapat berupa orang, benda, atau

sesuatu yang dapat diperoleh dan atau dapat memberikan informasi (data)

penelitian.39 Populasi target pada penelitian ini yaitu siswa kelas VI SD

Muhammadiyah 1 Denpasar tahun pelajaran 2023/2024. Berikut tabel

populasi pada siswa kelas VI di sd muhammadiyah denpasar.

Ket Nilai Rata-


NO Kelas Jumlah
rata Kelas
1 VI A 29 Kb 86,7
2 VI B 24 Kb 86,6
3 VI C 24 Kb 86,7
39
Johar Arifin, SPSS24 untuk penelitian dan skripsi, (Jakarta: PT ELEX MEDIA
KOMPUTINDO, 2017), h. 7
36

4 VI D 25 Kb 86,8
Total 102 281,7
Tabel 3.2 Populasi Penelitian

Sumber : Data diolah Pribadi, 2023

2. Sampel

Sebagaian dari keseluruhan objek yang diteliti dan dianggap

mewakili seluruh populasi disebut sampel penelitian. Pengambilan

sampel penelitian menggunakan teknik tertentu sehingga sampel

mungkin mewakili populasi yang disebut teknik sampling. 40 Dalam

penelitian ini penarikan sampel dilakukan dengan teknik purposive

sampling. Teknik ini merupakan pengembalian sampel berdasarkan

pertimbangan tertentu dari peneliti sehingga sampel hanya representatif

untuk populasi yang diteliti.41

Teknik purposive sampling ini digunakan berdasarkan

pertimbangan bahwa kedua kelompok sampel memiliki kemampuan yang

sama rata-ratanya. Sampel dalam penelitian sebanyak 53 siswa yang

terbagi menjadi dua kelas, yaitu kelas VI A sebanyak 29 siswa sedangkan

kelas VI C sebanyak 24 siswa.

Tabel 3.3 Sampel Penelitian


Kelas ∑ Siswa
VI A 29
VI C 24
∑ 53
Sumber : Data diolah Pribadi, 2023

40
Ibid., h. 7
41
Ibid., h. 10
37

D. Variabel Penelitian, Definisi Operasional dan Indikator Variabel

1. Variabel Penelitian

Variabel merupakan sesuatu yang menjadi obyek pengamatan

penelitian, atau apa yang menjadi perhatian penelitian, yang selanjutnya

akan dijadikan obyek didalam menentukan tujuan penelitian. Variabel

penelitian pada dasarnya adalah obyek penelitian atau segala sesuatu yang

berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga

diperoleh informasi tentang hal tersebut dan ditarik sebuah kesimpulan. 42

Dalam penelitian ini terdapat dua macam variabel yaitu, variabel bebas

(independen) dan variabel terikat (dependen). Sebagai berikut:

a) Variabel Bebas/Independen (X)

Variabel bebas/ independen adalah Variabel ini adalah variabel

yang mempengaruhi variabel dependen baik pengaruh positif atau

pengaruh negatif. Variabel independen akan menjelaskan bagaimana

masalah dalam penelitian dipecahkan. Jadi variabel bebas/independen

(X) dalam penelitian ini adalah model pembelajaran discovery

learning.

b) Variabel Terikat/Dependen (Y)

Variabel bebas/ dependen di sebut juga sebagai variabel

terikat, endogen atau kosekuen. Variabel ini adalah variabel yang

menjadi pusat perhatian peneliti atau menjadi perhatian utama dalam

42
Paramita, Op. Cit., h. 36
38

sebuah penelitian. Jadi dalam penelitian ini yang menjadi variabel

terikat/ dependen (Y) adalah hasil belajar siswa.

2. Definisi Operasional

a) Model Discovery Learning

Model Discovery Learning merupakan rangkaian kegiatan

pembeljaran yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan

peserta didik untuk belajar mencari dan menyelidiki secara sistematis,

kritis, dan logis. Sehingga mereka dapat menemukan sendiri

pengetahuan,sikap, dan keterampilan. Jadi, peserta didik dituntut

untuk aktif dalam pembelajaran terutama dalam memecahkan masalah

yang diberikan oleh pendidik. Karena pada model pembelajaran ini,

peserta didik didorong untuk menemukan sendiri informasi baru

sehingga dapat menambah wawasannya dalam mata pelajaran

tersebut.

b) Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam

Mengembangkan ilmu pengetahuan dan budaya serta

aplikasinya dalam realitas kehidupan untuk menciptakan suatu sikap

tanggung jawab untuk menghadapi berbagai tantangan dunia nyata.

Hasil belajar pendidikan agama islam yang dimaksud dalam penelitian

ini adalah untuk mengetahui sebatas mana peserta didik dapat

memahami serta mengerti materi yang diberikan oleh pendidik.

3. Indikator Variabel
39

Adapun indikator variabel discovery Learning (X) dalam

penelitian ini diantaranya meliputi sebagai berikut:

1) Stimulus (stimulutation).

2) Identifikasi masalah (problem statement).

3) Pengumpulan data (data collecting).

4) Pengolahan data (data processing).

5) Verifikasi (verification).

Berikut ini yang termasuk hasil belajar pendidikan agama islam (Y)

diantaranya sebagai berikut:

1) Ranah kognitif .

2) Ranah afektif.

3) Ranah psikomotorik.

E. Jenis, Sumber, data teknik pengumpulan data

1. Jenis

Jenis penelitian ini menggunakan jenis data kuantitatif yang

merupakan data yang dikumpulkan bersifat kuantitatif atau dapat

dikuantitatifkan dengan menghitung atau mengukur. Sehingga data

kuantitatif lebih banyak berupa angka bukan kata-kata atau gambar.

data penelitian kuantitatif juga dapat berupa skala ordinal, nominal,

interval ataupun rasio.

2. Sumber
40

Sumber data yang didapatkan dalam penelitian ini ialah

subjek dari mana data tersebut diperoleh. Berdasarkan siapa

narasumbernya dan bagaimana data dikumpulkan dapat dibedakan

menjadi data primer dan data sekunder.

a) Sumber data primer, yaitu data yang lansung didapatkan peneliti

dari sumber utamanya. Adapun data primer dalam penelitian ini

adalah tes hasil belajar PAI siswa kelas VI.

b) Sumber data sekunder, yaitu data yang didapatkan lansung oleh

peneliti sebagai penunjang dari sumber primer. 43 Dapat juga

dikatakan data yang tersusun dalam bentuk dokumentasi dan

observasi. Adapun data sekunder dalam penelitian ini adalah

hasil observasi berupa jalannya kegiatan pembelajaran kelas VI

di SD Muhammadiyah 1 Denpasar pada mata pelajaran PAI

3. Teknik pengumpulan data

Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan peneliti

untuk mendapatkan data sebagai berikut:

a) Observasi

Menurut Nawawi yang dikutip samsu pada bukunya

bahwa observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara

sistematis terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian. 44

Dalam penelitian yang diobservasi kegiatan pembelajaran

43
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung: CV
Alfabeta, 2018), h. 21
44
Samsu, Metode Penelitian Teori dan Aplikasi Penelitian Kualitatif, Kuantitatif
Mixed Metods Serta reseach and Development, (Jambi: Pusat Studi Agama dan
Kemsyarakatan, 2017), hal. 97
41

antara siswa yang belajar menggunakan model discovery

learning dan direct instruction pada mata pelajaran PAI.

b) Tes

Tes dalam penelitian adalah mengumpulkan data berupa

serangkaian pertanyaan latihan untuk digunakan dalam

mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi, serta

kemampuan ataupun bakat yang dimiliki oleh peserta didik.

c) Dokumentasi

Pada penelitian ini dengam pengambilan data yang

didapatkan dari dokumen-dokumen. Data yang diperoleh dari

teknik dokumentasi ini cenderung merupakan data sekunder.45

Pengumpulan data dalam dokumentasi yang digunakan

untuk memperoleh data langsung dari tempat penelitian ini

meliputi, profil sekolah, jumlah siswa-siswi tahun pelajaran

2022-2023, jumlah guru, serta struktur organisasi SD

Muhammadiyah 1 Denpasar.

F. Validitas dan Reliabilitas Data

1. Validitas

45
Husnaini Usman dan Purnomo Setiady Akbar, Metodologi Penelitian Sosial,
(Jakarta: Bumi Aksara, 2009), h. 69.
42

Validitas adalah derajat ketepatan antara data pada objek

penelitian dengan daya yang dilaporkan peneliti. 46 Menurut

Wahdan merupakan alat penelitian yang valid instrumen (alat

ukur) yang digunakan untuk merekam. informasi yang relevan.

Instrumen yang valid atau legal adalah validitas tinggi. Di

sisi lain, instrumen tersebut kurang valid berarti validitasnya

rendah. Menurut sitinjak pengujian dilakukan untuk mengetahui

kesesuaian perangkat validitas membandingkan r hitung dan r tabel

melalui tahapan analisis sebagai berikut:

N ∑ XY −( ∑ X ) ( Y )

√[N ∑ x ²−(∑ x ) ²] [ N ∑ y ²−(∑ y ) ² ]


Keterangan :

r xy : koefisien korelasi antara variabel X dan Y

N : jumlah sampel yang diuji

X : skor item instrumen yang digunakan dalam variabel

Y : skor total item intrsumen47

2. Reliabilitas

Uji reliabilitas menurut sugiyono menunjukkan sejauh

mana istrumen dapat memberikan hasil pengukuran yang

konsisten apabila pengukuran yang konsisten apabila pengukuran

46
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif dan R&D, (Jakarta: Alfabeta, 2017), h.
363
47
Ibid., h. 169
43

dilakukan berulang-ulang.48 Pengukuran reabilitas dilakukan

dengan menggunakan rumus Cronbach Alpha.

a=
k
x {1−
∑ Si } 2

2
k−1 St

Keterangan:

k : Jumlah item butir pernyataan

∑ 𝑆𝑡2 : Jumlah varians responden

Si2 : Variasi responden untuk item i

Penentuan reliabel tidaknya suatu item ditentukan oleh

kriteria sebagai berikut

a. Jika Alpha > 0,70, maka instrumen penelitian

dinyatakan reliabel

b. Jika Alpha > 0,70, maka instrumen penelitian

dinyatakan tidak reliabel

G. Teknik Analisis Data

Analisis data pada penelitian berfokus pada aktivitas siswa

yang diukur melalui data hasil belajar siswa terhadap kelas eksperimen

dan kelas kontrol. Adapun teknik yang termasuk dalam penelitian ini

menggunakan bantuan melalui SPSS versi 24 dengan pendekatan

statistik.

48
Sugiyono, Statiska untuk Penelitian, (Bandung: CV Alfabeta, 2019), h. 121
44

1. Statistik deskriptif

Statistik deskriptif adalah suatu teknik pengolahan data

yang tujuannya untuk menuliskan dan menganalisis kelompok data

tanpa membuat atau menarik kesimpulan atas populasi yang

diamati. Statistik jenis ini memberikan cara untuk mengurangi

jumlah data kedalam bentuk yang dapat diolah dan

menggambarkannya dengan tepat mengenai rata-rata, perbedaan,

hubungan- hubungan, dan sebagainya.49 Berikut tabel penguasaan

materi Hasil Belajar yaitu:

2. Uji Persyaratan Analisis

a) Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data

yang diperoleh terdistribusi normal atau tidak. Menurut

murwani dasar pengambilan keputusan adalah jika nilai

Lhitung > Ltabel maka H 0 ditolak, dan jika nilai Lhitung < Ltabel maka

H 0diterima.50

Uji normalitas yang digunakan adalah uji Kolmogorov-

Smirnov, rumusnya sebagai berikut:

KD : 1,36
√ n1+ n2
n1 + n2

Keterangan :

KD: Jumlah Kolmogorov Smirnov yang dicari


49
Suharsimi Arikunto, dan Cepi Safruddin, Evaluasi Program Pendidikan Pedoman
Teoritis Pendidikan, (Cet II : Bumi Aksara , 2017) hal. 107
50
Nuryadi, Tutut Dewi Astuti, E.S Utami, M. Budi Antara, Dasar-Dasar Statistik
Penelitian, (Yogyakarta: Gramasurya, 2017), h. 80
45

n1: jumlah sampel yang diperoleh

n2: jumlah sampel yang diharapkan

Data dikatakan normal, apabila nilai signifikan lebih

besar 0,05 pada (P>0.05). Sebaliknya nilai signifikan lebih

kecil dari 0,05 pada (P<0,05), maka data dikatakan tidak

normal.

b) Uji Homogenitas

Pada uji homogenitas ini bertujuan dapat mengetahui

seragam atau tidaknya sampel yang telah diambil dari populasi

yang sama. Dalam penelitian perhitungan homogenitas

menggunakan rumus uji-T pada taraf signifikan α = 0,05, yaitu

sebagai berikut :

Variansterbesar
F=
Varians terkecil

Apabila didapatkan hasil perhitungan F hitung < F tabel,

maka tersebut berdistribusi normal.

3. Uji Hipotesis

a. Uji T (T-Test)

Uji hipotesis yang dilakukan pengujian dengan uji beda

rata-rata untuk dua sampel berpasangan (paired sample t-test).

Model uji beda ini digunakan untuk menganalisis model


46

pembelajaran discovery learning dengan menngunakan pre-

test dan post-test sebelum dan sesudah.

Kemudian dilakukan perhitungan melalui analisis uji

beda perbedaan rata-rata dua sampel yang tidak berpasangan

(independent sampel t-test) untuk mengetahui perbedaan hasil

belajar antara kelas eksperimen yang diajar dengan

menggunakan model pembelajaran discovery learning dan

kelas kontrol yang menggunakan model direct instruction.

b. Uji koefisien Determinasi (R₂)

Analisis korelasi dapat dilanjutkan dengan menghitung

koefisien determinasi ini berfungsi untuk mengetahui

persentasi besarnya pengaruh variabel x terhadap variabel y.

Koefisien determinasi ( R2) merupakan alat untuk mengukur

seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi

varibel dependen.

Nilai koefisisen determinasi adalah antara nol atau satu.

Nilai ( R2) yang kecil berarti kemampuan varibel independen

dalam menjelaskan varibel amat terbatas, begitu juga

sebaliknya.

Rumus: KD = (r ¿ ¿2 x 100%

Keterangan:

KD = koefisien determinasi

R = koefisien korelasi

Anda mungkin juga menyukai