Anda di halaman 1dari 15

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.

id

BAB III
METODE PENELITIAN

A. Tempat Dan Waktu Penelitian


1. Tempat Penelitian
Penelitian ini mengambil lokasi di SMP N 4 Karanganyar. Peneliti
mengambil tempat penelitian di sekolah tersebut dengan alasan sebagai
berikut:
a. SMP N 4 Karanganyar menjadikan pendidikan lingkungan hidup
sebagai mata pelajaran muatan lokal dan tidak terintegrasi dengan
mata pelajaran lainnya.
b. SMP N 4 Karanganyar merupakan salah satu sekolah adiwiyata di
Karanganyar
2. Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan selama 12 bulan , dimulai pada bulan April 2012
sampai dengan bulan Maret 2013 dan melalui enam tahapan. Adapun kegiatan
tersebut digambarkan pada tabel sebagai berikut :
Tabel 1. Jadwal Kegiatan Penelitian
No Tahap Tahun 2012 Tahun 2013

Bulan Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt-Des Jan-Mar

1 Pengajuan Judul X

2 Pengajuan Proposal X X

3 PerizinanPenelitian X X

4 Pengumpulan Data X

5 Analisis Data X X

6 Penyusunan Laporan X X X
Akhir

38
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
39

B. Rancangan / Desain Penelitian

Metode penelitian berfungsi sebagai panduan bagi peneliti dalam

Metode penelitian berfungsi sebagai panduan bagi penliti untuk melakukan


penlitian. Men
yaitu matode sejarah, metode deskripsi/survei, metode eksperimental, metode

metode tersebut, penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Menurut Whitney

(Moh Nasir, 1999:65).


Dari pendapat diatas, maka metode penelitian deskriptif adalah metode penelitian
yang berupa kegiatan pencarian fakta yang meliputi pengumpulan data dari sutu
kondisi, keadaan, sistem, pemikiran ataupun peristiwa untuk menjawab hipotesis.
Metode penelitian deskriptif dibagi lagi kedalam menjadi berbagai jenis
ngan (developmental
study), (4) penelitian lanjutan (followup study), (5) analisis dokumen, (6) analisis
kecenderungan (trend analysis), dan (7) penelitian korelasi (correlational study
(Tuwu Allimudin, 1993:73).
Dari penjabaran tersebut, penelitian ini termasuk kedalam penelitian studi kasus.

penelitian yang berkenaan dengan suatu fase spesifik atau khas dari keseluruhan

Dari uraian teori di atas, penelitian ini merupakan penelitian studi kasus.
Ciri khas atau fase spesifik dari keseluruhan personalitas dalam penelitian ini
adalah pemahaman siswa pada pendidikan lingkungan hidup. Pendidikan
lingkungan hidup yang diterapkan di SMPN 4 Karanganyar adalah mata pelajaran
Pendidikan lingkungan hidup yang tidak terintegrasi dengan mata pelajaran
lainnya. Sedangkan seluruh SMP di Karanganyar memberikan mata pelajaran
pendidikan lingkungan hidup sebagai bagian dari materi pelajaran IPS dan IPA.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
40

Penelitian deskriptif memiliki beberapa kriteria khusus yang antara lain


adalah :
1. Prinsip prinsip ataupun data yang digunakan dan dinyatakan dalam nilai
(value)
2. Fakta fakta ataupun prinsip prinsip yang digunakan adalah mengenai
masalah tertentu.
3. Sifat penelitian adalah ex post facto, karena itu tidak ada kontrol terhadap
variabel, dan peneliti tidak mengadakan pengaturan ataupun manipulasi
terhadap variabel variabel dilihat sebagaimana adanya. (Moh Nasir,
2009:87)

Dari penjelasan diatas, maka penelitan ini telah memiliki ciri khas
sebagai penelitian deskriptif. Selanjutnya peneliti akan menjelaskan tentang
penelitian ex post facto
penelitian ex post facto, peneliti berarti menyelidiki permasalahan dengan
mempe , 1993:124).
Expost facto adalah pencarian empirik yang
sistematik dalam ilmuwan tidak dapat mengontrol langsung variabel bebas karena
peristiwanya telah terjadi atau k
(Tuwu Alimuddin, 1993:124).
Dari dua pengertian penelitian ex post facto di atas maka dapat diartikan
sebagai penelitian yang dilakukan dengan meninjau variabel variabel terkait yang
sudah terjadi tanpa memberikan treatment atau kontrol, sehingga data empirik
yang dicari tidak dapat dimanipulasi. Berdasarkan uraian teori diatas, maka
penelitian ini bersifatexpostfacto. Hal ini dikarenakan peneliti tidak perlu
memberikan perlakuan terhadap subjek yang akan diteliti, karena pada dasarnya
variabel bebas dari penelitian ini merupakan peristiwa yang telah terjadi
sebelumnnya.
Berdasarkan cara analisis data, penelitian dibagi menjadi penelitian
kualitatif dan penelitian kuantitatif. Metode yang digunakan pada penelitian ini
adalah metode penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono (2009:14) Metode
penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
41

Metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan


untuk meneliti populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel
pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan
instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan
tujuan untuk menguji hipotesa yang telah ditetapkan.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif.
Alasan penulis menggunakan metode ini adalah karena penulis berusaha untuk
memecahkan masalah yang ada pada saat sekarang berdasarkan analisa secara
kuantitatif atau statistik dari data atau fakta dan mencari pengaruh pemahaman
siswa pada pendidikan lingkungan hidup (environmental education) terhadap
karakter peduli lingkungan.

C. Populasi Dan Sampel


1. Populasi Penelitian

Populasi merupakan keseluruhan subjek atau objek yang akan diteliti

(Suharsimi Arikunto, 2002: 108).

generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan


karakteristik tertentu yang ditetapkan peneliti untuk dipelajari dan kemudian

Penggolongan populasi damlam penelitian ini maka termasuk populasi


yang terhingga yaitu populasi yang memiliki elemen atau unsur dengan jumlah
tertentu. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas 7SMP N 4
Karanganyar angkatan 2011/2012 dengan jumlah siswa sebanyak 228 siswa.

2. Sampel Penelitian

Sampel adalah bagian dari populasi. Menurut Sugiyono (2007:118)

n Suharsimi Arikunto (2002:109) berpendapat

besarnya sampel yang akan diambil dalam penelitian ini, akan menggunakan
acuan sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
42

Jika jumlah subjek besarnya telah lebih dari 100 maka diambil antara
10-15% atau 20-25% atau lebih, tergantung setidak-tidaknya dari:
a. Kemampuan peneliti dilihat dari segi waktu, tenaga, dan data.
b. Sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap subjek, karena hal ini
menyangkut banyak sedikitnya data.
c. Besar kecilnya resiko yang ditanggung peneliti. Untuk penelitian yang
resikonya besar, tentu saja jika sample lebih besar hasilnya akan lebih
baik.(Suharsimi Arikunto, 2002: 112)
Berdasarkan teori diatas, peneliti mengambil sebanyak 25% populasi
untuk dijadikan sampel. Sampel yang digunakan untuk pengambilan data
adalah sebanyak 57 orang siswa. Peneliti juga menggunakan teori Roscoe
untuk menentukan sampel minimal. Sampel juga ditentukan berdasarkan teori
yang dikemukakan oleh Roscoe bahwa ukuran sampel dalam penelitian seperti
berikut :

a. Ukuran sampel yang layak dalam penelitian adalah antara 30 sampai


dengan 500
b. Bila sampel dibagi dalam kategori ( misalnya : pria-wanita,pegawai negri
swasta dan lain lain) maka jumlah anggota sampel setiap kategori
minimal 30
c. Bila dalam penelitian akan melakukan analisis dengan multivariate
(korelasi atau regresi ganda misalnya), maka jumlah anggota sampel
minimal 10 kali dari jumlah variabel yang diteliti. Misalnya variabel
penelitiannya ada 5 ( independen+dependen), maka jumlah anggota
sampel = 10 × 5 = 50
d. Untuk penelitian ekperimen yang sederhana, yang menggunakan
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, maka jumlah anggota
sampel masing masing antara 10 s/d 20. ( Sugiyono, 2007:34)
Berdasarkan teori diatas, subjek yang diteliti lebih dari 100 orang yaitu
sebanyak 228 siswa sebagai populasi. Peneliti mengambil 25% subjek dari
populasi untuk dijadikan sampel. Jadi 25% dari 228 siswa adalah 57 siswa.
Jumlah ini telah memenuhi sampel minimal yaitu sebanyak 30 subjek.Jumlah
siswa dan nama siswa yang digunakan menjadi sampel penelitian dapat dilihat
pada lampiran 1 halaman 77.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
43

D. Teknik Pengambilan Sampel


1. Variabel Penelitian
a. Variabel Bebas
Variabel bebas yaitu pemahaman siswa terhadap mata pelajaran
pendidikan lingkungan hidup (X).Data variabel X diperoleh dengan
menggunakanTes. Jenis data adalah ratio dan merupakan prediktor dalam
analisis regresi tunggal atau sederhana.

b. Variabel Terikat
Variabel terikat yaitu karakter peduli lingkungan (Y). Data tentang
variabel Y diperoleh dengan menggunakan menggunakan metode angket.
Jenis data adalah interval dan merupakan kriterium dalam analisis regresi
sederhana.

2. Sampling

Sampling merupakan tekhnik pengambilan sampel. Sampling dalam


penelitian kuan Simple random sampling,
Proportionate stratified random sampling, Disproportionate stratified random
sampling, dan Cluster sampling (area sampling (Sugiyono, 2009 : 120-121).
Jenis sampling dalam penelitian kuantitatif tersebut kemudian dijelaskan
sebagai berikut:
a. Simple random sampling : pengambilan sampel dari populasi dilakukan
secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu.
b. Proportionate stratified random sampling : tekhnik ini digunakan bila
populasi mempunyau anggota/unsur tidak homogen dan berstrata secara
proporsional.
c. Disproportionate stratified random sampling : tekhnik ini digunakan untuk
menentukan jumlah sampel, bila populasi berstrata tetapi kurang
proporsional.
d. Cluster sampling (area sampling) : digunakan untuk menentukan sampel
bila objek yang akan diteliti sangat luas.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
44

Tekhnik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah Simple


Random Sampling. Penarikan sampel dilakukan dengan mengambil responden
secara urut berdasarkan nomor absen yang diurutkan menurut kelas. Sehingga
sampel yang didapat adalah 32 siswa dari kelas VII A dan 25 siswa dari kelas
VII B. Anggota populasi dalam penelitian sudah homogen yaitu seluruh siswa
kelas 7 SMP N 4 Karanganyar.

E. Pengumpulan Data
Teknik penyusunan instrumen untuk memperoleh data dapat dilakukan
dengan 2 cara yaitu :
1. Tes

atau latihan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur ketrampilan,
pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu

didefinisikan sebagai berikut:


Pertanyaan atau tugas atau seperangkat tugas yang digunakan untuk
memperoleh informasi tentangtrait atau atribut pendidikan atau
psikologik yang setiap butir pertanyaan atau tugas tersebut mempunyai
jawaban atau ketentuan yang dianggap benar.
Bila dilihat dari konstruksinya, maka Zainul A dan Nasoetion N (1997:4)

dan menurut ragamnya


Ketiga jenis tes tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Menurut bentuknya, tes dibagi menjadi tes objektif dan tes essay atau
uraian
b. Menurut tipenya, tes uraian dibagi menjadi dua yaitu uraian terbatas
dan uaraian bebas. Tes objektif dibagi menjadi benar salah dan
menjodohkan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
45

c. Menurut ragamnya, tes tersebut diatas dipilah lagi menjadi tes uraian
terbatas, tes uraian bebas, tes objektif benar salah, tes objektif
menjodohkan dan tes objektif pilihan ganda.

Untuk mengukur pemahaman siswa pada pendidikan lingkungan hidup,


peneliti menggunakan alat ukur berupa tes objektif. Jumlah soal ayng
digunakan sebanyak 45 butir soal. Alasanya peneliti memilih tes objektif
pilihan ganda karena jenis tes objektif sering ditemui siswa, sehingga siswa
tidak mengalami kesulitan dalam cara mengerjakan. Kisi kisi untuk tes
terdapat pada lampiran 2 halaman 78 sedangkan butir soalnya terdapat pada
lampiran 3 halaman79.
Penentuan skoring untuk tes pilihan ganda (multiple choice)
1) Jawaban salah bernilai 0
2) Jawaban benar bernilai 1

2. Kuesioner ( Angket )
Menurut Sugiyono (2009
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat

Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto (200 ioner adalah


sejumlah pertanyaan tertulisyang digunakan untuk memperoleh informasi dari

Untuk mengukur variabel karakter peduli lingkungan, peneliti


menggunaka alat ukur berupa angket skala sikap. Ada berbagai macam skala
sikap yang dapat digunakan untuk penelitian Administrasi, Pendidikan dan

( Sugiyono, 2009:134)
Skala sikap yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala Likert.
Peneliti ingin mengukur sikap, pendapat dan persepsi siswa tentang fenomena
sosial terkait lingkungan hidup. Fenomena sosial yang telah ditentuan
tersebut ditetapkan sebagi variable yang kemudian dijabarkan menjadi
Indikator. Selanjutnya dari indikator tersebut dijadikan acuan dalam
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
46

menyusun item item intrumen yang dapat berupa pernyataan atau


pertanyaan.Adapun kisi-kisi angket karakter peduli lingkungan sedangkan uji
coba angket karakter peduli lingkungan terdapat pada lampiran 4 halaman 86
sedangkan untuk angket karakter peduli lingkungan terdapat pada lampiran 5
halaman 87
Tabel 2. Rentang Skor Skala Model Likert

Pernyataan Sangat setuju Setuju Tidak setuju Sangat tidak setuju


Positif 4 3 2 1
Negatif 1 2 3 4

F. Validasi Instrumen Penelitian


1. Uji Validitas

yang menunjukkan tingkat-


Validitas dibagi menjadi 3 macam yaitu:

a. Validitas Isi
Validitas isi dapat dilihat dari kisi kisi yang telah peneliti buat.
conten validity,
atau validitas tes mempersoalkan apakah isi butir tes yang diujikan itu
mencerminkan isi kurikulum yang seharusnya diuk
ini tidak menggunakan kriteria secara empirik artinya, peneliti harus cermat
membandingkan antara instrumen dengan materi. Menurut M Chabib Thoha

yaitu membandingkan antara kisi-kisi soal dengan butir soal. Dalam kisi kisi
soal dimuat data tentang pokok bahasan dan subpokok bahasan serta aspek

ntuk tes, pengujian


perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
47

validitas isi dapat dilakukan dengan membandingkan antara isi instrumen

Validitas isi dalam penelitian ini dengan membandingkan antara kisi


kisi dengan instrumen butir soal. Setelah dibandingkan terdapat kesesuaian
antara instrumen dengan kisi kisi. Atau dapat dikatakan bahwa setiap
indikator telah terwakili.

b. Validitas Konstruk

constuct validity adalah suatu tes dimana butir soal tersebut membangun
setiap aspek berfikir seperti yang dsebutkan dalam tujuan instruksional

dalam mengungkapkan suatu konstruk yang akan diukurnya. Instrumen


mempunyai validitas konstruk jika dapat digunakan untuk mengukur gejala
sesuai dengan definisi. Aspek yang akan diuji pada variabel X adalah
pemahaman. Sehingga instrumen yang digunakan sebagai alat pengambilan
data berupa tes yang digunakan untuk mengetahui kemampuan siswa pada
ranah kognitif.

c. Validitas kriteria

memiliki kesahiha bilamana terdapat kesesuaian dengan kriteria tertentu

menguji validitas kriteria ini, peneliti melakukan pengukuran dengan


menguji daya beda, tingkat kesukaran dan uji validitas dengan rumus
Biserial untuk variabel X. Sedangkan untuk variabel Y, peneliti
menggunakan rumus product moment.
Setelah instrument terkait pendidikan lingkungan hidup dan karakter
peduli lingkungan telah disusun, maka soal tes dan angket tersebut diuji
cobakan terlebih dahulu kepada 30 responden yang masih merupakan
anggota populasi namun tidak termasuk ke dalam sampel. Untuk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
48

mengetahui valid tidaknya butir angket maka diuji dengan rumus product
moment yang dikemukakan oleh Pearson:

N. X Y ( X )( Y)
r xy
2 2 2 2
{N . X ( X ) }{ N . Y ( Y) }

Keterangan :
rxy : Koefisien korelasi antara variabel X dan Y
: Skor masing-masing item
: Skor total
: Jumlah penelitian X dan Y
2
: Jumlah kuadrat dari X
2
: Jumlah kuadrat dari Y
N: Jumlah subjek
(Suharsimi Arikunto, 2006: 170)
Setalah dilakukan uji coba pada 30 responden, maka diketahui
terdapat 2 soal yang drop atau tidak valid dan 13 soal dinyatakan valid.
Adapun perhitungan uji coba validitas product moment terdapat pada
lampiran 6 halaman88. Dan hasil perhitungan uji validitas product moment
terdapat pada lampiran 7 halaman 89.

2. Uji Reliabilitas

suatu tes apabila


untuk mengukur konsistensi suatu instrumen apabila dilakukan pengukuran
secara berulang lebih dari satu kali.
Menurut Sugiyono (2009:185) Pengujian reliabilitas instrumen dilakukan
secara :
a. eksternal
Secara eksternal, pengujian dapat dilakukan dengan test-retest
(stability), equevalent dan gabungan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
49

b. Internal
Pengujian reliabilitas dengan internal cinsistency, dilakukan
dengan cara mencobakan instrumen sekali saja, kemudian data yang
diperoleh dianalisis dengan tekhnik tertentu. Beberapa tekhnik pengujian
reliabilitas tersebut adalah sebagai berikut:
1) Spearman Brown ( Split half)
2) KR. 20
3) KR. 21
4) Anova Hoyt

Untuk pengujin reliabilitas pada variabel karakter peduli lingkungan,


peneliti menggunakan rumus Alpha Cronbach dengan rumus :

2
k b
r11= 1 2
k 1
t

Keterangan:
r11 = reliabilitas instrumen
k = banyaknya butir soal
2

b
= jumlah varians butir
2

t
= varians total

(Suharsimi Arikunto, 2006: 196)


Hasil analisis reliabilitas kemudian dikonsultasikan dengan
koefisien reliabilitas. Adapun mengenai besarnya koefisien reliabilitas
dapat digunakan ketentuan sebagai berikut:
1) Antara 0,8 sampai 1 dikategorikan sangat tinggi
2) Antara 0,6 sampai 0,8 dikategorikan tinggi
3) Antara 0,4 sampai 0,6 dikategorikan cukup
4) Antara 0,2 sampai 0,4 dikategorikan rendah
5) Antara 0,0 sampai 0,2 dikategorikan sangat rendah/ tidak berkorelasi
(Suharsimi Arikunto, 2006: 196)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
50

Hasil uji coba penelitian pada30 siswa sebagai responden, maka


diperoleh nilai Alpha cronbach sebesar 0,72 > 0,6. Ini berarti skala
instrumen yang dijadikan alat ukur dalam penelitian memiliki reliabilitas
yang tinggi dan layak untuk digunakan sebagai alat ukur. Adapun
perhitungan uji reliabilitas terdapat pada lampiran 8 halaman 90.

3. Analisis Karakteristik Butir Soal (Pilihan Ganda)


a. Tingkat Kesukaran
Uji tingkat kesukaran berfungsi untuk menentukan soal tersebut
sukar, sedang atau mudah untuk dikerjakan. Untuk dapat menentukan
soal tersebut termasuk soal yang , sedang atau mudah dapat dilihat
dalam indeks kesukaran.
Untuk menguji Tingkat kesukaran digunakan rumus
B
P
JS

Keterangan :
P = Tingkat kesukaran
B = Jumlah yang menjawab benar
JS = Jumlah seluruh peserta
Tabel3. Indeks kesukaran
Tingkat kesukaran Nilai P
Sukar 0,00 0,30
Sedang 0,31 0,70
Mudah 0,71 1,00

b. Uji Daya Beda


Daya beda butir soal ialah indeks yang menunjukkantingkat
kemampuan butir soal dalam membedakan kelompok siswa tingkat atas
(berprestasi tinggi) dengan tingkat kelompok bawah (berprestasi
rendah). Untuk mengetahui daya pembeda soal bentuk pilihan ganda
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
51

dapat dipergunukan rumus korelasi point biserial (r pbis) dan korelasi


biserial (r bis) seperti berikut :

Yp Yt p Yp Yt P
Rpbi atau R b is
St 1 p St u

Keterangan
1. Yp adalah rata-rata skor pada siswa yang menjawab benar soal.
2. Yt dan St adalah rata-rata dan standard deviasi seluruh siswa.
3. p adalah proporsi jawaban benar terhadap semua jawaban siswa
4. q adalah 1 p
5. u adalah ordinat kurva normal

Selanjutnya kriteria soal tersebut dipakai, dibuang atau direvisi


dengan memasukan hasil dengan kriteria daya beda berikut ini :

0,40 1,00 soal diterima baik


0,30 0,39 soal diterima tetapi perlu diperbaiki
0,20 0,29 soal diperbaiki
0,19 0,00 soal tidak dipakai/dibuang

Untuk soal yang memiliki daya pembeda yang baik maka


dinyatakan valid dan dapat digunakan untuk proses pengambilan data.
c. Reliabilitas Tes
Dalam mengukur reliabilitas instrumen tes untuk variable
pendidikan lingkungan hidup, peneliti menggunakan rumus KR 20.

Keterangan
KR20 : Reliabilitas
k : Jumlahitem soal
p : proporsi jawaban benar terhadap jawaban semua siswa
SD : Standar deviasi/simpangan baku (Sugiyono, 2007:186)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
52

Hasil uji coba tes pilihan ganda pada 27 siswa SMP N 4


Karanganyar sebagai responden dan tidak termasuk sebagai sampel
menunjukan hasil reliabilitas soal tes pilihan ganda sebesar 0,704> 0,6
yang berarti reliabilitas tinggi dan soal layak untuk dijadikan sebagai
skala pengukuran.Adapun contoh perhitungan analisis butir soal pilihan
ganda terdapat pada lampiran 9 halaman91. Dan untuk hasil analisis
karakteristik soal pilihan ganda terdapat pada lampiran10 halaman 95.

G. Analisis Data
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
Regresi. Menurut Hussain Usman dan Purnomo Setiyadi Akbar (2003:216)

variabel atau lebih atau mendapatkan pengaruh antara variabel prediktor terhadap
variabel kriteriumnya atau meramalkan pengaruh variabel periktor terhadap
variabel kriteriumnya.

1. Uji Persyaratan Analisis Regresi


Dalam pengujian hipotesis yang telah dirumuskan, maka data yang
terkumpul dianalisis dengan menggunakan teknik analisa regresi 1 prediktor, yang
sebelumnya dianalisis terlebih dahulu dilakukan uji persyaratan. Adapun uji
persyaratan tersebut sebagai berikut:
a. Uji Normalitas
Uji Normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data yang akan
dianalisa berasal dari distribusi normal atau tidak, dikatakan data berdistribusi
normal apabila L hitung lebih kecil dari pada L table.
Uji normalitas ini untuk mengetahui apakah data skor intensitas
kelompok kelengkapan sumber belajar dan kemandirian siswa maupun skor
prestasi belajar siswa sudah mengikuti distribusi normal. Uji normalitas dalam
penelitian ini menggunakah uji liliefors, langkah

Anda mungkin juga menyukai