Anda di halaman 1dari 18

BAB III

METEDOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian
Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
penelitian eksperimen, dengan pendekatan kuantitatif. Metode penelitian
eksperimen.
B. Desain Penelitian
Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pre-Eksperimental
Design dengan jenis One Group Pretest-Pasttest Design. Pada desain ini
terdapat pretest, sebelum diberi perlakuan. Dengan demikian hasil perlakuan
dapat diketahui lebih akurat, karena dapat membandingkan dengan keadaan
sebelum diberi pengakuan. Desain ini dapat digambarkan sebagai berikut:

01 X 02

Gambar 1 one group pretest-posttest design


Keterangan:
01 : Nilai pretest (sebelum diberikan perlakuan)
X : Perlakuan
02 : Nilai posttest (sesudah diberikan perlakuan)
C. Tempat dan waktu penelitian
Tempat pelaksanaan penelitian ini di SDN 1 Pringgabaya Utara, yang
terletak di desa pringgabaya utara. Kecamatan Pringgabaya. Kabupaten
Lombok Timur. Nusa Tenggara Timur. Dengan alokasi waktu bulan mei
2022.
D. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi
Menurut Sandu Siyoto (2015) populasi adlah wilayah generalisasi
yang terdiri dari obyek/subyek yang memiliki kuantitas dan karakteristik
tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulannya. Populasi disini maksudnya bukan hanya orang atau
makhluk hidup, akan tetapi juga benda-benda alam yang lainnya. Populasi
juga bukan hanya sekedar jumlah yang ada pada obyek atau subyek yang
dipelajari, akan tetapi meliputi semua karakteristik, sifat-sifat yang
dimiliki oleh obyek/subyek tersebut. Bahkan satu orang pun bisa
digunakan sebagai populasi, karena satu orang tersebut memiliki berbagai
karakteristik, misalnya seperti gaya bicara, disiplin, pribadi, hobi, dan lain
sebagainya.
Ada banyak sekali pengertian dari populasi, berikut beberapa
pendapat beberapa ahli tentang pengertian dari populasi.
a. Arikunto : Populasi adalah keseluruhan objek penelitian. Apabila
seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah
penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi.
b. Sugiyono : Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas,
obyek atau subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulannya.

Dari sekian pendapat apara ahli dapat disimpulkan bahwa populasi


merupakan wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek atau subyek yang
memiliki kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Yang dimaksud
dengan populasi disini adalah tidak hanya terpaku pada makhluk hidup,
akan tetapi juga semua obyek penelitian yang dapat diteliti, akan tetapi
juga semua obyek penelitian yang dapat diteliti. Populasi tak hanya
meliputi jumlah obyek yang diteliti, akan tetapi meliputi semua
karakteristik serta sifat-sifat yang dimiliki obyek tersebut.

Tabel 1 Populasi Penelitian

No. Kelas Jenis Kelamin Jumlah

Laki-laki Perempuan

1 III 5 10 15

2. Sampel

Menurut Sandu Siyoto (2015) Sampel adalah sebagian dari jumlah


dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut, ataupun bagian
kecil dari anggota populasi yang diambil menurut prosedur tertentu
sehingga dapat mewakili populasinya. Jika populasi besar, dan peneliti
tidak mungkin mempelajari seluruh yang ada di populasi, hal seperti ini
dikarenakan adanya keterbatasan dana atau biaya, tenaga dan waktu,
maka oleh sebab itu peneliti dapat memakai sampel yang diambil dari
populasi. Sampel yang akan diambil dari populasi tersebut harus betul-
betul representatif atau dapat mewakili.

Sedangkan sampel menurut pendapat para ahli adalah sebagai


berikut:
a. Arikunto : Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.
Jika kita hanya akan meneliti sebagian dari populasi, maka penelitian
tersebut disebut penelitian sampel.
b. Sudjana & Ibrahim : Menyatakan bahwa sampel adalah sebagian dari
populasi terjangkau yang memiliki sifat yang sama dengan populasi.

Dari kedua pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa sampel


merupakan sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi. Atau sampel juga bisa disebut sebagai bagian kecil dari anggota
populasi yang diambil menurut prosedur terdapat yang dapat mewakili
populasinya. Sampel digunakan jika populasi yang diteliti besar, dan
peneliti tidak mungkin mempelajari seluruh populasi. Kendala tersebut
dapat terjadi karena adanya keterbatasan biaya, tenaga dan waktu yang
dimiliki peneliti. Sampel yang akan digunakan dari populasi haruslah
benar-benar dapat mewakili populasi yang diteliti. Berikut sampel yang
digunakan dalam penelitian ini pada tabel 2.

Tabel 2 Sampel Penelitian

No. Kelas Jenis Kelamin Jumlah

Laki-laki Perempuan

1 III 5 10 15

E. Variabel Penelitian
Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang
berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga
diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.
1. Variabel Bebas (X)
Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang
menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel terikat (Y) dalam
penelitian ini ialah kemampuan menguasai kosakata.
2. Variabel Terikat (Y)
Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi
akibat, karena adanya variabel bebas (X) dalam penelitian ini ialah Media
Pass Picture dan Metode permainan kata.

(X) Media Pass Picture (Y) Penguasaan Kosakata


Bahasa Indonesia

Gambar 3 Variabel Penelitian

F. Teknik dan Instrumen Penelitian Data


1. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini ialah:
a. Wawancara
Peneliti menerapkan jenis pembicaraan informal, pertanyaan
yang diajukan muncul secara spontanitas. Pembicaraan dimulai dari
segi umum menuju yang khusus. Peneliti mengajukan pertanyaan yang
bebas kepada subyek menuju fokus penelitian. Adapun hubungan
antara peneliti dengan subyek yang diwawancarainya adalah dalam
suasana biasa dalam kehidupan sehari-hari saja, sehingga tidak terlihat
kaku dan menakutkan. Kegiatan wawancara dilakukan untuk
dilakukan untuk mendapatkan informasi yang mendalam tentang
persepsi, pandangan, wawasan, atau aspek kepribadian para peserta
didik yang diberikan secara lisan dan spontan. Kegiatan wawancara
agar lebih terarah, biasanya dilengkapi dengan pembuatan pedoman
wawancara. Wawancara yang baik adalah yang bersifat mendalam.
Artinya dengan menginterpretasi jawaban siswa akan diperoleh
banyak informasi, yang mungkin tidak bisa ditemukan pada
penggunaan metode lainnya.
Tujuan dilakukannya wawancara ialah untuk memperoleh
informasi dari terwawancara atau sumber. Wawancara juga dapat
digunakan untuk menggali informasi agar peneliti bisa menuntaskan
atau mendapatkan jalan keluar dari masalah-masalah yang ditemukan
seperti kurangnya kemampuan siswa dalam berbahasa Indonesia.
b. Observasi

Observasi selain sebagai salah satu tahap pelaksanaan


penelitian sekaligus juga berfungsi sebagai alat untuk pengumpulan
data. Metode ini sangat sesuai untuk merekam aktivitas yang bersifat
proses. Misalnya kegiatan siswa selama melakukan praktikum di
laboratorium, interaksi siswa selama kegiatan pembelajaran, atau saat
mereka sedang melakukan diskusi.

Dilihat dari teknik pelaksanaannya, observasi dapat dibedakan


menjadi observasi terbuka, terfokus, terstruktur, dan sistematis.
Observasi biasa dikenal dengan kegiatan observasi yang dilakukan
dengan membuat catatan bebas tentang segala aktivitas yang berkaitan
langsung dengan objek yang diteliti. Misalnya peneliti ingin merekam
segala aktivitas yang dianggap penting selama anak sedang melakukan
kegiatan diskusi.

Observasi terfokus dilaksanakan dengan merekam segala


sesuatu yang maksud dan tujuannya telah ditentukan atau
direncanakan sebelumnya, termasuk alat bantu yang akan digunakan.
Observasi ini digunakan untuk mengamati atau merekam baik aktivitas
yang dilakukan oleh guru maupun siswa selama kegiatan belajar
mengajar berlangsung. Untuk menghindari subjektivitas observer,
maka perlu dilengkapi dengan pedoman observasi yang begitu rinci,
sehingga observer tinggal merekam sasaran dengan memberikan
coding pada lembar pengamatan pada sesuai kesepakatan yang telah
ditetapkan sebelumnya.

Kemudian disini peneliti menggunakan observasi terbuka dan


terfokus karena dengan observasi terbuka dan terfokus membuat
peneliti lebih leluasa melakukan penelitian yang dilakukan di sekolah
SDN 1 PRINGGABAYA UTARA.

Tujuan dilakukannya pengumpulan data melalui observasi ini

ialah langkah awal yang dilakukan oleh peneliti agar peneliti tau bagai

mana situasi dan kondisi tempat yang akan dijadikan sebagi sampel

pada saat penelitian.

c. Tes
Disini peneliti menggunakan metode tes yang bersifat formal
dan non formal. Dikatakan sebagai metode tes formal apabila dalam
suatu kali tatap muka dikelas seluruhnya digunakan untuk kegiatan
penyelenggaraan tes. Tes formal bisa berbentuk tes tulis, tes isian, item
tes uraian, pilihan benar salah, pilihan menjodohkan, dan pilihan
ganda. Kemudian Tes nonformal adalah tes yang dilaksnakan secara
terintegrasi dengan pelaksanaan proses pembelajaran di kelas. Tes
nonformal ini dapat dikatakan pula sebagai tes langsung (tergolong
kedalam direct assessment). Dikatakan sebagai direct assessment
karena tes yang dilaksanakan bersamaan dengan proses pembelajaran.
Pada saat itulah pendidikan bisa melakukan asesmen, yang secara
langsung pendidik bisa memberikan feedback secara langsung yang
tidak harus ditunda-tunda pelaksanaannya.
Kedua metode-metode tes diatas lebih bersifat kuantitatif, yang
interpretasinya mengarah pada benar dan salah. Berbeda dengan
metode non tes, yang lebih bersifat kualitatif, sehingga interpretasinya
mengarah pada aspek psikologis dan aspek lainnya.
Tujuan dari pengumpulan data melalui tes ini ialah untuk

mengetahui perbandingan antara proses pembelajaran sebelum dan

sesudah menggunakan media sehenggia peneliti mudah untuk melihat

perubahan dan peningkatan yang ada pada peserta didik.

2. Instrumen Pengumpulan Data


Instrument penelitian adalah suatu pengukuran terhadap fenomena

sosial maupun alam. Meneliti dengan data yang sudah ada lebih tepat atau

dinamakan membuat laporan dari pada membuat penelitian. Namun

demikian dalam sekala paling rendah lapora juga dapat dinyatakan sebagai

bentuk penelitian.

Tes yang digunakan dalam penelitian ini untuk mengetahui sejauh

mana kemampuan dan minat siswa dalam proses pembelajaran.

Tabel 3 Kisi-kisi Peningkatan Kosakata Bahasa Indonesia dan Media


Pass Picture dengan Menggunakan Metode Permainan Kata
Sub
No. Dimensi Indikator Item instrumen
Topik
1 Kosakata Kata Anak dapat menyebutkan 1-2 Pilihan
bahasa benda nama buah dan binatang ganda
Indonesia Kata Anak dapat menyebutkan 3-5
sifat sifat pada suatu gambar
seperti bagus-jelek, bersih-
kotor
Kata Anak dapat mengganti kata 6-8
ganti pokok seperti kamu dan dia
pokok
Kata Anak dapat menyebutkan 9-11
bilang bilangan pokok, seperti satu,
an dua, tiga, empat, lima, enam,
pokok tujuh, delapan, Sembilan,
sepuluh
Kata Anak dapat memperagakan 12-
kerja kata yang dimana, seperti 15
makan, minum, berdiri,
duduk, dan lari.
2 Media Pass Perco 1. Guru mempersiapkan Media
Picture baan beberapa perlengkapan papan
perta media Pass Picture Pass
ma 2. Guru memberikan Picture
pentujuk bagaimana cara
menggunakan media Pass
Picture
3. Siswa mempeerhatikan
Sub
No. Dimensi Indikator Item instrumen
Topik
contoh penggunaan media
Pass Picture dan metode
permainan kata.
4. Guru memilih materi yang
akan digunakan dalam
bermain menggunakan
media Pass Picture dan
metode permainan kata.
5. Guru menaruh papan Pass
Picture dan beberapa kata
benda yang sudah
disiapkan di depan siswa
6. Guru meminta siswa
untuk mengambil masing-
masing kata benda dan
mencocokkannya di papan
Pass Picture
7. Guru memulai permainan
Pass Picture
8. Kemudian guru
menentukan siapa terlebih
dahulu menggunakan
urutan absen
9. Jika salah satu peserta
didik tidak bisa menyusun
huruf yang ada di
Sub
No. Dimensi Indikator Item instrumen
Topik
tangannya, peserta didik
bisa mengucapkan
“PASS” tanda bahwa
peserta tidak bisa
melanjutkannya dan
diganti oleh absen
selanjutnya.
Perco 1. Guru menyiapkan alat
baan permainan kemudian
kedua peserta didik diperikan
petunjuk bagaimana cara
memainkan media Pass
Picture tersebut.
2. Peserta didik diberi
kesempatan untuk
mengambil 1 kata untuk
maju ke depan
3. Peserta didik memiliki 2
pilihan antar melanjutkan
atau mengucapkan kata
“PASS” untuk mengganti
pemain selanjutnya.
4. Peserta didik akan
memikirkan kata apa yang
akan di letakkan di papan
Pass Picture
Sub
No. Dimensi Indikator Item instrumen
Topik
5. Setelah permainan
berakhir guru akan
menghitung poit yang di
dapatkan oleh peserta
didik
Sumber: Nurgiyantoro 2021

G. Validitas dan Reliabilitas Instrumen


1. Uji Validitas

Menurut Sugiyono (2015) Validitas merupakan derajad ketepatan antara

data yang terjadi pada obyek penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan

oleh peneliti atau dengan kata lain data dari hasil yang disampaikan oleh

peneliti sesuai dengan apa yang terjadi sehingga data dapat dikatakan valid.

Validitas yang digunakan dalam peneliti ialah tes, disetiap jawaban yang

benar akan di beri poit 1 dan yang menjawab salah tidakakan di berikan poit

sama sekali. Jumlah soal yang digunakakan sebanyak 15 tes. Validitas ini

dapat dihitung dengan koefisien korelasi dan menggunakan rumus produt

momentdi antaranya:

r xy=n ∑ xy −¿ ¿ ¿

Keterangan:
r xy: Koefisien korelasi x dan y

n : Jumlah peserta test

∑ xy : Jumlah perkalian x dan y


x : Skor masing-masing butir soal

y : Skor total butir soal.

2. Uji Reliabilitas

Menurut sugiyono (2015) Reliabilitas adalah suatu nilai yang

menunjukkan konsisten suatu alat pengukur, dan mengukur gejala yang sama.

Reliabilitas menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur konsisten atau memiliki

kemantapan dalam pengukurannya, baik ditinjau dari waktu ke waktu atau

kondisi satu dengan kondisi yang lain.

r
[ ][ ∑ Si
]
2
n
11= 1− 2
n−1 St

Keterangan:

r 11 : Koefisien reliabilitas tes.

n : Banyaknya butir item yang dikeluarkan dalam tes


2
∑ Si : Jumlah varian butir

2
St : Varians total

Setelah memperoleh reliabilitas dikonsultasikan dengan kategori

koefisien korrelasi sebagai berikut:

Tabel 4 kriteria Reliabilitas


Harga r Kategori

0,00-0,199 Sangat rendah

0,20-0,399 Rendaah

0,40-0,599 Sedang

0,60-0,799 Tinggi

0,80-1000 Sangat tinggi

A. Teknik Analisis Data

1. Uji Normalitas

Uji normalitas adalah suatu prosedur yang digunakan untuk

mengetahui apakah data berasal dari populasi yang terdistribusi normal atau

berada dalam sebaran normal.

X²¿ Σ [ (fo−fh) ²
fh ]
Keterangan:

X²:Nilai chi kuadrat

fo: Frekuensi hasil

fh: Frekuensi harapan

Dengan kriteria:
2
X hitung<dari X² = data terdistribusi normal

2
X hitung>dari X² = data tidak terdistribusi normal

2. Uji Hipotesis
Uji Hipotesis dapat diartikansebagai dugaan mengenai suatu hal, atau

hipotesis merupakan jawaban sementara suatu masalah, atau juga hipotesis

dapat diartikan sebagai kesimpulan sementara tentang hubungan suatu

variabel dengan satu atau lebih variabel yang lain. Uji hipotesis digunakan apa

bila data sudah berdistribusi normal, maka menggunakan uji-t menggunakan

rumus:

x 1− x


( n−1 ) S ²1+ ( n2−1 ) S ² 2
2


t −hitung = S 1 1 Dimensi S= ¿
+ n 1+¿n ¿
n1 n 2 2−¿2

Keterangan:

X1 : Rata-rata post-test

n1 : Jumlah sampel baku

s ²1 : Varian post-test

s : Simpanan baku

x2 : Rata-rata pre-test

n2 : Jumlah pre-test

s ²2 : Varian pre-test

Dengan kriteria pengujin ini adalah:

Jika t hitung>t tebal maka H o ditolak dan H a diterima.

Jika t hitung<t tebal maka H o diterima dan H a ditolak


DAFTAR PUSTAKA

Markus, N. Et. All. (2017). Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia Anak Usia 4-5
Tahun. Jurnal Ilmiah. Vol.4,No.2, Hal102-115.
Prastyo, A.B. Et. All. (2021). Perkembangan Kosakata Pemelajar Sekolah Dasar.
Jurnal Ilmiah. Vol.9,No.2, Hal 225-231.
Apriliani, S.P. Et. All. (2020). Pengembangan Media Pembelajaran Buku Cerita
Bergambar untuk Meningkatkan Minat Membaca Siswa Sekolah Dasar.
Jurnal Ilmiah. Vol,4.No.4, Hal 994-1003.
Batubara, H.H. Et. All. (2019). Model Pengembangan Media Pembelajaran Adaptif
Di Sekolah Dasar. Jurnal Ilmiah. Vol.5,No.1, Hal 33-46.
Tafonao, T. (2018). Peranan Media Pembelajaran Dalam Meningkatkan Minat
Belajar Mahasiswa. Jurnal Ilmiah. Vol.2,No.2, Hal 103-114.
Sari, M.U.K. Et. All. (2021). Upaya Meningkatkan Penguasaan Kosakata Bahasa
Indonesia dengan Menggunakan Permainan Anagram di Sekolah Dasar.
Jurnal Ilmiah. Vol,5,No.5, Hal 3614-3624.
Hasan, Et. All. (2021). Pengembangan Media Pembelajaran. CV TAHTA MEDIA
GROUP.
Maghfiroh, S. Et. All. (2021). Media Pembelajaran untuk Anak Usia Dini. Jurnal
Ilmiah. Vol.5, No.1, Hal 1560-1566.
Annisa. 2008. Peningkatan Penguasaan Kosakata dengan Media Wall Chart pada
Siswa Kelas 1 SDN 05 Bangsri Kabupaten Jepara. Skripsi. Universitas Negeri
Semarang.
Afniyanti. 2006. Pentingnya Penggunaan Media Gambar untuk Memperjelas
Pengertian pada Peserta Didik.
http//afniyanti.wordpress.com/2006/06/12/pentingnya-penggunaan gambar-
untuk-memperjelas-pengertian-pada-peserta-didik/ (Diunduh 31 Mei 2022).
Darningsih. 2005. Peningkatan Penguasaan Kosakata untuk Memahami Wacana
Inggris melalui Penggunaan Media Permainan Scrabbel pada Siswa Kelas 1-
A SMP Negeri 2 Semarang. Skripsi. Universitas Negeri Semarang.
Nugroho. 2003. Peningkatan Penguasaan Kosakata melalui Media Boneka dan
Gambar pada Siswa Kelas Kosakata 1 SD Kaligentong 1 Ampel Boyolali.
Skripsi. Universitas Negeri Semarang.
Budiman. 1997. Jenis-jenis Permainan Bahasa. http://budiman.worpress.com/2010/
blog-budiman-permainan-bahasa-//(Diunduh 31 Mei 2022).
Siyoto, Et. All. (2015). Dasar Metodologi Penelitian. Yogyakarta : Literasi Media
Publishing.
Arsyad, Azhar. 1996. Media Pengajaran. Jakarta : Rajawali Pers.
Miarso, Yusufhadi. 2004. Menyemai Benih Tekhnologi Pendidikan. Jakarta :
Kencana.
Hamalik, Oemar. 1994. Media Pendidikan. Bandung : Alumni.
Berky. 1995. Game, Studying for Child.
http://blog.unila.ac.id/santimarlia/files/2009/08/makinova-im-blog.pdf//
(Diunduh 31 Mei 2022)
Sapri. 2008. Metode Pembelajaran Bahasa. http://sapri-wordpress.com/
2008/08/29/metode-pembelajaran-bahasa/ (Diunduh pada 30 Mei 2022).
Nation. Paul. 2005. Children in Second Languange Acquistion. Modern languange
Journal 48: 213-215. http://journal-of-language-acquisition-language-for-
children/ (Diunduh pada 30 Mei 2022).
PROPOSAL

PENGARUH PENGUASAAN KOSAKATA MELALUI MEDIA PASS


PICTURE DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERMAINAN KATA
PADA SISWA KELAS 1 SD NEGERI 1 PRINGGABAYA UTARA

Proposal ini di tulis untuk memenuhi sebagian persyaratan


untuk mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan (S1)
Program Studi Pendidikan Sekolah Dasar (PGSD)

RIA MAHSA NININGSIH


NPM: 180102173

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN (FIP)
UNIVERSITAS HAMZANWADI
2022

Anda mungkin juga menyukai