A.
Pengertian Instrumen
menyusun
instrumen
a)
Analisis variabel penelitian yakni mengkaji variabel menjadi
subpenelitian sejelas-jelasnya, sehingga indikator tersebut bisa diukur
dan menghasilkan data yang diinginkan peneliti.
b)
Menetapkan jenis instrumen yang digunakan untuk mengukur
variabel/subvariabel/indikator-indikatornya.
c)
Peneliti menyusun kisi-kisi atau lay out instrumen. Kisi-kisi ini
berisi lingkup materi pertanyaan, abilitas yang diukur, jenis
pertanyaan, banyak pertanyaan, waktu yang dibutuhkan. Abilitas
dimaksudkan adalah kemampuan yang diharapkan dari subjek yang
diteliti.misalnya kalau diukur prestasi belajar, maka abilitas prestasi
tersebut dilihat dari kemampuan subjek dalam hal pengenalan,
pemahaman, aplikasi analisis, sintesis, evaluasi.
d)
Peneliti menyusun item atau pertanyaan sesuai dengan jenis
instrumen dan jumlah yang telah ditetapkn dalam kisi-kisi. Jumlah
pertanyaan bisa dibuat dari yang telah ditetapkan sebagai item
cadangan. Setiap item yang dibuat peneliti harus sudah punya
mengadakan
mengukur
1. Instrumen Nontest
1. Angket atau kuesioner
Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk
memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang
pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui. Kuesioner dipandang dari
bentuknya maka ada 4:
a)
b)
Kuesioner isian
c)
c)
Dapat
responden.
dijawab
oleh
responden
menurut
waktu
senggang
Kelemahan kuesioner :
a)
b)
Walaupun dibuat anonim, kadang-kadang responden dengan
sengaja memberikan jawaban yang tidak betul atau tidak jujur.
c)
Waktu pengembaliannya tidak bersama-sama, bahka kadangkadang ada yang terlalu lama sehingga terlambat.[3]
1. Interview
Interview yang sering disebut juga dengan wawancara atau kuesioer
lisan adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk
antara
kombinasi
antara
tidak
dapat
1. Observasi
Di dalam pengertian psikologik, observasi atau yang disebut pula
dengan pengamatan, meliputi kegiatan pemuatan perhatian terhadap
sesuatu objek dengan menggunakan seluruh alat indra. Jadi,
mengobservasi dapat dilakukan melalui penglihatan, penciuman,
pendengaran, peraba, dan pengecap. Apa yang di katakan ini
sebenarnya adalah pengamatan langsung. Di dalam artian penelitian
observasi dapat dilakuka dengan tes, kuesioner, rekaman gambar,
rekaman suara.
Observasi dapat di bagi menjadi 2 jenis yaitu:
a)
Observasi non-sistematis yang dilakukan oleh pengamat dengan
tiak menggunakan instrumen pengamatan.
b)
Observasi sistematis yang dilakukan oleh pengamat dengan
menggunakan pedoman ebagai instrumen pengamatan.
Pengadaan Instrumen
item,
melihat
pola
jawaban
dibutuhkan
oleh
Keampuhan Instrumen
Skala Pengukuran
Alat ukur data yang paling sederhana dalam pengukuran data adalah
skala nominal. Skala ini hanya memiliki fungsi yang terbatas yaitu
mengidentifikasi dan membedakan. Contoh aplikasi skala nominal ini,
antara lain: hobi olahraga para mahasiswa semester 5 Pendidikan
Bahasa Arab IAIN SA Surabaya, maka alternative jawaban mahasiswa
adalah: sepak bola, lari, renang, bola voli, tenis meja
, bulu tangkis, atau jenis olahraga lainnya.
1. Skala ordinal
Skala ini memiliki fungsi yang lebih baik, jika dibandingkan dengan
skala pengukuran nominal. Karena skala ordinal memiliki dua fungsi,
yaitu selain fungsi membedakan juga memiliki fungsi mengurutkan.
Contoh dalam suatu desa, dilakukan penelitian tentang tingkat
pendidikan
penduduk,
maka
alternative
jawaban
responden
diantaranya adalah: SD, SMP,SMA, S1,S2, atau S3. Data-data ini selain
dapat dibedakan juga dapat diurutkan, misalnya SD urutan ke-1, SMP
urutan ke-2, SMA urutan ke-3, S1 urutan ke-4, S2 urutan ke-5, dan
S3 urutan ke-6.
Skala ordinal sering digunakan dalam kegiatan penelitian maupun
anlisis kebutuhan. Contoh yang termasuk skala ordinal misalnya,
dalam kuesioner tertutup, responden disuruh memilih empat pilihan,
tidak setuju (TS), kurang setuju (KS), setuju (S) samgat setuju (SS)
atau dengan pilihan tidak puas (TP), kurang puas (KP), puas (P),
sangat puas (SP).
1. Skala interval
Skala ini memiliki fungsi pengukuran yang lebih lengkap disbanding
skala nominal dan ordinal. Selain memiliki fungsi pembeda dan fungsi
mengurutkan, skala interval juga memiliki fungsi penjumlahan dan
pengurangan. Sebagai contohnya ukuran derajat dalam thermometer
celcius 16o+32o Celcius = 48o Celcius.contoh alat ukur data dengan
skala interval adalah alat suhu manusia, yaitu alat thermometer, baik
Fahrenheit, Celcius, Kelvin, maupun Reamur.alat ukur IQ manusia juga
menggunaka alat ukur interval. Skala ini masih tetap memiliki
kelemahan yang disebabkan karena tidak memiliki titik awal 0.
Sehingga data-data dalam skala ini tidak dapat dibandingkan.
1. Skala rasio
Jika tiga skala yang diuraikan pada bagian sebelumnya, tidak bisa
dibandingkan, data dengan skala rasio dapat difungsikan sebagai data
yang dapat diurutkan, dapat dijumlah, dikurangi dan dibandingkan.
2)
3)
item,
melihat
pola
jawaban
01-03)