Anda di halaman 1dari 15

TUGAS BIOSTATISTIK DAN EPIDEMIOLOGI

“PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA”

Disusun oleh :

Ifva Ardi Anisa Dwi

203110140

1A

Dosen pembimbing:

Efitra,SKp.M.Kep

D-III KEPERAWATAN PADANG

POLTEKKES KEMENKES RI PADANG

TA 2021/2022
TUGAS 1

PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

1. Cara Pengumpulan Data


A. Wawancara
Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin
melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti,
dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih
mendalam dan jumlah respondennya sedikit/ kecil. Sutrisno Hadi (1986)
mengemukakan bahwa anggapan yang perlu dipegang oleh peneliti dalam
menggunakan teknik interview dan juga kuesioner adalah sebagai berikut:
a) Bahwa subjek (responden) adalah orang yang paling tahu tentang dirinya sendiri.
b) Bahwa apa yang dinyatakan oleh subjek kepada peneliti adalah benar dan dapat
dipercaya.
c) Bahwa interpretasi subjek tentang pertanyaanpertanyaan yang diajukan peneliti
kepadanya adalah sama dengan apa yang dimaksudkan oleh si peneliti.

Wawancara dapat dilakukan secara terstruktur maupun tidak terstruktur, dan dapat
dilakukan dengan tatap muka maupun lewat telepon.

 Kelebihan Metode Wawancara:


1) Metode ini tidak akan menemui kesulitan meskipun responden buta huruf
sekalipun, atau pada lapisan masyarakat yang manapun, karena alat utamanya
adalah bahasa verbal. Dengan pengertian bahwa intervieweer harus dapat
menyesuaikan bahasa dan cara dengan latar belakang responden
2) Karena keluwesan dan fleksibilitasnya ini, maka metode wawancara dapat
dipakai sebagai verifikasi data, terhadap data yang diperoleh dengan cara
observasi terhadap perilaku pribadi.
3) Kecuali untuk menggali informasi, sekaligus dapat dipakai untuk mengadakan
observasi terhadap perilaku responden.
4) Merupakan suatu teknik yang efektif untuk menggali gejala-gejala psikis,
terutama yang berada di bawah sadar.
5) Dari pengalaman para peneliti, metode ini sangat cocok untuk dipergunakan
di dalam pengumpulan data-data sosial.
 Kekurangan – kekurangan Metode Wawancara :
1) Kurang efisien, karena memboroskan waktu, tenaga, pikiran dan biaya
2) Diperlukan adanya keahlian/penguasaan bahasa dari interviewer
3) Memberi kemungkinan intervieweer dengan sengaja memutarbalikkan
jawaban.
4) Apabila interviewer dan interview mempunyai perbedaan yang sangat
menyolok sulit untuk mengadakan raport sehingga data yang diperoleh kurang
akurat.
5) Jalannya interview sangat dipengaruhi oleh situasi dan kondisi sekitar yang
akan menghambat dan mempengaruhi jawaban dan data yang diperoleh.
B. Pengamatan
Observasi atau pengamatan langsung adalah pengumpulandata dengan melakukan
penelitian langsung terhadap kondisilingkungan objek penelitian yang mendukung
kegiatan penelitian,sehingga didapat gambaran secara jelas tentang kondisi objek
penelitian tersebut.Dalam menggunakan observasi cara yang paling efektifadalah
melengkapinya dengan format atau blangko pengamatansebagai instrumen
pertimbangan kemudian format yang disusunberisi item-item tentang kejadian atau
tingkah laku yang digambarkan. Dari peneliti berpengalaman diperoleh suatu
petunjukbahwa mencatat data observasi bukanlah sekedar mencatat, tetapijuga
mengadakan pertimbangan kemudian mengadakan penilaiankepada skala bertingkat.
Misalanya memperhatikan reaksi penonton
televisi, bukan hanya mencatat rekasi tersebut, tetapi juga menilaireaksi tersebut
apakah sangat kurang, atau tidak sesuai dengan apayang dikehendaki (Arikunto,
2006: 229).
 Ada beberapa komponen yang tercakup dalam prosespengumpulan data
dengan metode observasi, antara lain:
 Pemilihan
 Pengubahan
 Pencatatan
 Pengodean
 Tujuan empiris
 Kelebihan teknik observasi
 Pengamat mempunyai kemungkinan untuk langsung mencatathal-hal,
perilaku pertumbuhan, dan sebagainya, sewaktukejadian tersebut masih
berlaku, atau sewaktu perilakusedang terjadi sehingga pengamat tidak
menggantungkandata-data dari ingatan seseorang.
 Pengamatan dapat memperoleh data dan subjek, baik
denganberkomunikasi verbal ataupun tidak, misalnya dalammelakukan
penelitian. Sering subjek tidakberkomunikasi secara verbal dengan peneliti
karena takut,tidak punya waktu atau enggan. Namun, hal ini dapat
diatasidengan adanya pengamatan (observasi) langsung.mau
 Kekurangan teknik observasi
 Memerlukan waktu yang relatif lama untuk memperolehpengamatan
langsung terhadap satu kejadian
 Pengamat biasanya tidak dapat melakukan terhadap suatufenomena yang
berlangsung lama,
 Adanya kegiatan-kegiatan yang tidak mungkin diamati,
C. Angket/Kuisioner
Kuesioner merupakan alat teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk
dijawabnya. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti
tahu pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari
responden. Beberapa prinsip penulisan angket yaitu sebagai berikut:
a. Isi dan tujuan pertanyaan, yang dimaksud disini adalah isi pertanyaan tersebut
merupakan bentuk pengukuran atau bukan. Kalau berbentuk pengukuran, maka
dalam membuat pertanyaan harus teliti, setiap pertanyaan harus ada skala
pengukuran dan jumlah itemnya mencukupi untuk mengukur variabel yang
diteliti.
b. Bahasa yang digunakan, bahasa yang digunakan dalam penulisan angket harus
disesuaikan dengan kemampuan berbahasa responden.
c. Tipe dan bentuk pertanyaan, tipe pertanyaan dalam angket dapat berupa terbuka
atau tertutup, (dalam wawancara bisa terstruktur dan tidak terstruktur), dan
bentuknya dapat menggunakan kalimat positif dan negatif.
d. Pertanyaan tidak mendua
e. Tidak menanyakan yang sudah lupa
f. Pertanyaan tidak menggiring, artinya usahakan pertanyaan tidak menggiring pada
jawaban yang baik saja atau yang jelek saja.
g. Panjang pertanyaan, pertanyaan dalam angket sebaiknya tidak terlalu panjang,
sehingga akan membuat jenuh responden dalam mengisi.
h. Urutan pertanyaan, urutan pertanyaan dalam angket, dimulai dari yang umum
menuju ke hal yang spesifik, atau dari yang mudah menuju hal yang sulit.

 Kelebihan Angket:
a) Dalam waktu singkat (sejenak) dapat diperoleh data yang banyak.
b) Menghemat tenaga dan biaya.
c) Responden dapat memilih waktu senggang untuk mengisinya sehingga tidak
terlalu mengganggu bila dibanding wawancara.
d) Secara psikologis responden tidak merasa terpaksa, dan dapat menjawab lebih
terbuka dan sebagainya.
 Kekurangan Angket:
a) Jawaban akan lebih banyak dibumbui dengan sikap dan harapan-harapan
pribadi, sehingga lebih bersifat subyektif.
b) Dengan adanya bentuk (susunan ) pertanyaan yang sama untuk responden
yang sangat heterogen, maka penafsiran pertanyaan akan berbeda-beda sesuai
dengan latar belakang sosial, pendidikan dan sebagainya dari responden.
c) Tidak dapat dilakukan untuk golongan masyarakat yang buta huruf.
d) Apabila responden tidak dapat memahami pertanyaan / tak dapat menjawab,
akan terjadi kemacetan dan mungkin responden tidak akan menjawab seluruh
angket.
e) Sangat sulit untuk memutuskan pertanyaan-pertanyaan secara cepat dengan
menggunakan bahasa yang jelas atau bahasa yang sederhana
D. Pengukuran
Dalam pengumpulan data penelitian, sangat penting bagi peneliti untuk mengetahui
level dari pengukuran data (level of measurement). Hal tersebut penting karena
secaraumum terdapat tiga level pengukuran data (Gray and Kinnear, 2012), yaitu:
 Scale or Continuous
Skala pengukuran ini dikenal sebagai level tertinggi (the highest level) dan
independent scale. Misalnya data tentang berat badan (kg), tinggi badan (cm). jumlah
eritrosit, leukosit, dan lain-lain. Dengan demikian, apabila memungkinkan sebaiknya
carilah data scale atau data kontinu dibandingkan dengan data ordinal atau nominal
 Ordinal
Data ordinal ini dikenal sebagai the next level atau the second level. Data ini
merupakan data rangking dan tidak termasuk independent measurement, sehingga
data ini dikatakan lebih rendah dibandingkan dengan data scale atau kontinu.
Cohtohnya adalah tingkat kecemasan pasien, level nyeri pasien pascaoperasi, dan
lain-lain.
 Nominal
Data nominal dikenal sebagai the lowest level atau level yang pengukuran datanya
paling rendah. Data ini juga dikenal sebagai data kualitatif. Contohnya data jenis
kelamin (laki-perempuan), golongan darah (A, B, AB dan 0), dan lain-lain.

2. Langkah-Langkah Pengumpulan Data


A. Editing
Tahap editing adalah tahap pertama dalam pengolahan data penelitian atau
datastatistik. Editing merupakan proses memeriksa data yang dikumpulkan melalui
alatpengumpulan data (instrumen penelitian). Pada proses editing ini, umumnya
penelitimelakukan pemeriksaan terhadap data yang terkumpul.Pemeriksaan tersebut
mencakup memeriksa atau menjumlahkan banyaknya lembar pertanyaan, banyaknya
pertanyaan yang telah lengkap jawabannya, atau mungkin ada pertanyaan yang belum
terjawab padahal pertanyaan tersebut seharusnya ada jawabannya. Bahkan sebaliknya
juga memeriksa apakah ada pertanyaan yang seharusnya dilewati tetapi diisi jawaban.
Jadi, pada tahap editing ini yaitu melengkapi data yang kurang dan memperbaikiatau
mengoreksi data yang sebelumnya belum jelas. Terkait dengan editing, aktivitas
tersebut dikategorikan sebagai proses kerja yang dibutuhkan sebelum data ditabulasi
dan dianalisis secara statistik (Chandan, 2009).
B. Coding
Pemberian kode merupakan proses identifikasi dan klasifikasi data ke dalam skor
numerik. Proses pemberian kode (coding) ini diperlukan terutama untuk data yang
dapat diklasifikasikan, misal: jawaban dari tipe pertanyaan tertutup (close-ended
questions) yang tidak memberikan alternatif kepada responden selain pilihan jawaban
yang tersedia. Pemberian kode pada jawaban dari tipe pertanyaan terbuka (open-
ended questions) relatif lebih sulit karena memerlukan judgement dalam
menginterpretasikan jawaban responden. Tujuan pemberian kode pada tipe
pertanyaan terbuka adalah untuk mengurangi variasi jawaban responden menjadi
beberapa kategori umum sehingga dapat diberi skor numerik. Teknis pemberian kode
dapat dilakukan sebelum atau setelah pengisian kuesioner. Proses pemberian kode
akan memudahkan dan meningkatkan efisiensi proses data entry ke dalam komputer.
C. Tabulating
Tahap berikutnya dalam pengolahan data penelitian adalah tabulating ataupenyusunan
data. Penyusunan data ini menjadi sangat penting karena akanmempermudah dalam
analisis data secara statistik, baik menggunakan statistikdeskriptif maupun analisis
dengan statistik inferensial. Tabulasi dapat dilakukan denganbeberapa cara, yaitu
secara manual dan tabulasi menggunakan beberapa software atauprogram yang telah
ada di komputer maupun software yang dapat diunduh dan diinstaldi computer.
 Tabulasi Data secara Manual
Secara manualumumnya tabulasi menggunakan sistem tally. Metode ini
digunakanketika teknologi tidak secanggih saat ini. Pada sistem tally ini kita
cukup membuatgaris pendek tegak lurus mulai dari frekuensi 1 sampai dengan
4. Apabila masukpada frekuensi ke 5, maka dibuatlah garis atau coretan
melintang pada keempatgaris tegak lurus tersebut. Demikian seterusnya
dilakukan sampai berakhirnyafrekuensi. Apabila datanya sedikit maka masih
memungkinkan dengan metode ini.Namun bila jumlah datanya banyak bahkan
ribuan dan seterusnya, maka pilihannyaadalah menggunakan teknologi
komputer.
 Tabulasi Data Menggunakan Teknologi Komputer
Cara ini adalah yang paling umum digunakan saat ini. Tabulasi
menggunakankomputer ini merupakan metode tabulasi dengan memasukkan
data yang telahdiberi kode tertentu untuk data kategorikal) atau langsung
memasukan angkayang sudah ada (bila data bersifat numerik). Ada beberapa
cara yang dapatdigunakan untuk melakukan tabulasi data yang lebih dikenal
sebagai data entry.Misalnya dengan menggunakan Microsoft Excel, SPSS dan
lain-lain.
D. Cleaning
Peneliti melakukan pengecekan kembali terhadap data-data dari responden yang telah
dimasukkan kedalam program SPSS, setelahdilakukan pembersihan data selesai maka
program SPSS memberikan hasildan selanjutnya akan dilakukan analisa data
REFERENSI :

https://books.google.co.id/books?
id=sRcXDQAAQBAJ&printsec=frontcover#v=onepage&q&f=false

https://www.ndaru.net/wp-content/uploads/audit-kinerja-sektor-publik-pengumpulan-dan-
pengolahan-data.pdf

http://digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/MTA4NzQ3ZjBkZDNmM
DJjYWY3ZTIwMzIxMmRlZjNjODM2ZWFjNjQ1ZA==.pdf
TUGAS 2

1. Variabel Data

Pengumpulan data dilakukan untuk mengetahui bentuk/berat badan ideal siswa, dengan sampel
yaitu siswa siswa kelas 12 Mipa 6 SMAN 5 padang

Table 1 : Definisi Operasional Variabel

NO Variabel Definisi Kategori Cara Alat ukur Skala


Operasional Data pengukuran Data

1 Tinggi Badan Tinggi badan Dalam satuan Diukur dengan Pengukuran Nominal
responden cm menggunakan
stature meter
2 Berat Badan merupakan Dalam satuan Diukur dengan Pengukuran Nominal
salah satu kg menggunakan
parameter timbangan
yang
memberikan
gambaran
massa tubuh..
3 Bentuk Bdan Bentuk badan 1. kurus Dicari dengan Pengukura Nominal
responden 2. normal menggunanaka n
diperoleh 3. gendut n IMT
dengan
pengukuram
IMT

Responden : 30 orang

Sunber : sebagian siswa siswi SMAN 5 Padang

Tabel 2.data siswa siswi 12 mipa 6

N RESPONDEN TINGGI TINGGI BENTUK


O BADAN BADAN TUBUH (IMT)
1. Amelia Fitri 163 163 20.3
2. An Nisaa Mulyani 165 165 16.8
3. Andre Betran 170 170 21.7
4. Debra Fortuna Sunarsan 157 157 19.
5. Dela Ramanda 159 159 19.7
6. Destia Erfani 162 162 20.2
7. Dertamadhani 165 165 21.3
8. Dwi Ana Azila 158 158 20.4
9. Fauzan Z 167 167 21.5
10. Gia keisya putri 156 156 19.7
11. Gezi Arya malta 172 172 20.9
12. Hafiz Fadli kurnia 168 168 21.2
13. Husnul Humah 162 162 17.1
14. Huwaidatul Adzra Yanda 162 162 20.5
15. Josse Mahesa Putra 171 171 21.5
16. Lenggogeni Limasrit 160 160 17.1
17. M Aryo de fajri 173 173 18
18. Makhlas Syihad 168 168 21.5
19. Mardhatilah Bahri 163 163 17.6
20. Naila Amanda 164 164 20
21. Olza Hidayati Putri 162 162 23.6
22. Raisa Amina Ismet 168 168 19.5
23. Rayhan Manan Sinaga 175 175 24.4
24. Regina Felisia 160 160 20.7
25. Rizki Marska Deabie 169 169 20.6
26. Rini Ramadhani Irdas 166 166 23.2
27. Ryanda Rahmad 175 175 23.9
28. Tio Muchtar narasakti 169 169 24.3
29. Vina Ari Desfitri 159 159 17.7
30. Wida Nasti Yuliken 158 158 16.8

2. Pengelolaan Data
a) Editing
Pada tahap ini peneliti melakukan pemeriksaan kelengkapan data yang diperoleh.
b) Coding
Yang peneliti memberikan kode pada setiap variable.
1. Bentuk Tubuh (IMT)
 Kurus : <18.5 dengan Kode 1
 Normal : 18.5-22.9 dengan Kode 2
 Gendut : >22.9
c) Tabulating
NO RESPONDEN BENTUK TUBUH
(IMT)
1. Amelia Fitri 2
2. An Nisaa Mulyani 1
3. Andre Betran 2
4. Debra Fortuna Sunarsan 2
5. Dela Ramanda 2
6. Destia Erfani 2
7. Dertamadhani 2
8. Dwi Ana Azila 2
9. Fauzan Z 2
10. Gia keisya putri 2
11. Gezi Arya malta 2
12. Hafiz Fadli kurnia 2
13. Husnul Humah 1
14. Huwaidatul Adzra Yanda 2
15. Josse Mahesa Putra 1
16. Lenggogeni Limasrit 1
17. M Aryo de fajri 2
18. Makhlas Syihad 2
19. Mardhatilah Bahri 1
20. Naila Amanda 2
21. Olza Hidayati Putri 2
22. Raisa Amina Ismet 3
23. Rayhan Manan Sinaga 2
24. Regina Felisia 3
25. Rizki Marska Deabie 2
26. Rini Ramadhani Irdas 3
27. Ryanda Rahmad 3
28. Tio Muchtar narasakti 3
29. Vina Ari Desfitri 1
30. Wida Nasti Yuliken 1

e). cleaning
Penulis melakukan kegiatan pengecekan kembali data yang sudah dientri apakah sudah
betul atau ada kesalahan pada saat memasukan data

3. Hasil Pengelolaan Data

Tabel 3. hasil data

BENTUK BADAN FRUEKUENSI PERSENTASE


Kurus 7 23.3%
Sedang 18 60%
Besar 5 1.7%

Grafik tabel bentuk badan siswa 12 mipa 6

20
18
16
14
12
10
8
6
4
2
0
Kurus Sedang Besar

Diagram lingkaran bentu tubuh siswa siswi 12 mipa 6


Sales

Kurus
Sedang
Besar

Anda mungkin juga menyukai