Anda di halaman 1dari 13

TUGAS INDIVIDU METODE PENELITIAN

“ Metode Pengumpulan Data”

Kelas: 3B

Oleh:

RENI INDRAWATI SAPUTRi

181110071

Dosen pembimbing:

Muchsin Riviwanto, SKM, M.Kes

PRODI DIII SANITASI

JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN

POLTEKKES KEMENKES PADANG

2020
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang masalah
 
Dalam penelitian kita seringkali mendengar istilah metode pengumpulan
data dan instrumen pengumpulan data. Meskipun saling berhubungan namun dua
istilah ini memiliki arti yang berbeda. Metode pengumpulan data adalah teknik
atau cara yang dilakukan oleh peneliti untuk mengumpulkan data. Pengumpulan
data dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam rangka
mencapai tujuan penelitian. Sementara itu instrumen pengumpulan data
merupakan alat yang digunakan untuk mengumpulkan data. Karena berupa alat,
maka instrumen pengumpulan data dapat berupa chek list,kuesioner, dan
pedoman wawancara. Data yang dikumpulkan dari setiap variabel ditentukan
oleh definisi operasional variabel yang bersangkutan.

B. Rumusan masalah
 1. Apakah pengertian pengumpulan data?
2. Apa saja termasuk sumber data ?
3. Apa sajakah metode pengumpulan data ?
4. Apa kelebihan dan kekurangan dalam teknik pengumpulan data
BAB II
ISI

A.Pengertian Pengumpulan Data


  Metode pengumpulan data adalah teknik atau cara-cara yang dapat digunakan
oleh  peneliti untuk mengumpulkan data. Pengumpulan data merupakan salah satu
tahapan sangat  penting dalam penelitian. Teknik pengumpulan data yang benar
akan menghasilkan data yang memiliki kredibilitas tinggi, dan sebaliknya. Oleh
karena itu, tahap ini tidak boleh salah dan harus dilakukan dengan cermat sesuai
prosedur dan ciri-ciri penelitian kualitatif (sebagaimana telah dibahas pada materi
sebelumnya). Sebab, kesalahan atau ketidak sempurnaan dalam metode
pengumpulan data akan berakibat fatal, yakni berupa data yang tidak credible,
sehingga hasil  penelitiannya tidak bisa dipertanggungjawabkan. Hasil penelitian
demikian sangat berbahaya, lebih-lebih jika dipakai sebagai dasar pertimbangan
untuk mengambil kebijakan publik.

Misalnya, jika peneliti ingin memperoleh informasi mengenai persepsi guru


terhadap kurikulum yang baru, maka teknik yang dipakai ialah wawancara, bukan
observasi. Sedangkan  jika peneliti ingin mengetahui bagaimana guru menciptakan
suasana kelas yang hidup, maka teknik yang dipakai adalah observasi. Begitu juga
jika, ingin diketahui mengenai kompetensi siswa dalam matapelajaran tertentu,
maka teknik yang dipakai adalah tes, atau bisa juga dokumen berupa hasil ujian.
Dengan demikian, informasi yang ingin diperoleh menentukan jenis teknik yang
dipakai (materials determine a means). Itu pun masih ditambah dengan kecakapan
peneliti menggunakan teknik-teknik tersebut. Bisa saja terjadi karena belum
berpegalaman atau  belum memiliki pengetahuan yang memadai, peneliti tidak
berhasil menggali informasi yang dalam, sebagaimana karakteristik data dalam
penelitian kualitatif, karena kurang cakap menggunakan teknik tersebut, walaupun
teknik yang dipilih sudah tepat. Solusinya terus belajar dan membaca hasil-hasil
penelitian sebelumnya yang sejenis akan sangat membantu menambah kecakapan
peneliti.

B.Sumber Data
  Sumber data terbagi menjadi dua yaitu data primer dan data sekunder. Data
primer adalah data yang diperoleh peneliti secara langsung (dari tangan pertama),
sementara data sekunder adalah data yang diperoleh peneliti dari sumber yang sudah
ada. Contoh data primer adalah data yang diperoleh dari responden melalui kuesioner,
kelompok fokus, dan panel, atau juga data hasil wawancara peneliti dengan nara
sumber. Contoh data sekunder misalnya catatan atau dokumentasi perusahaan berupa
absensi, gaji, laporan keuangan publikasi perusahaan, laporan pemerintah, data yang
diperoleh dari majalah, dan lain sebagainya.

B. Metode Pengumpulan Data


  Dalam penelitian, teknik pengumpulan data merupakan faktor penting demi
keberhasilan  penelitian. Hal ini berkaitan dengan bagaimana cara mengumpulkan
data, siapa sumbernya, dan apa alat yang digunakan. Jenis sumber data adalah
mengenai dari mana data diperoleh. Apakah data diperoleh dari sumber langsung
(data primer) atau data diperoleh dari sumber tidak langsung (data sekunder). Metode
Pengumpulan Data merupakan teknik atau cara yang dilakukan untuk mengumpulkan
data. Metode menunjuk suatu cara sehingga dapat diperlihatkan penggunaannya
melalui angket, wawancara, pengamatan, tes, dkoumentasi dan sebagainya.
Sedangkan Instrumen Pengumpul Data merupakan alat yang digunakan untuk
mengumpulkan data. Karena berupa alat, maka instrumen dapat berupa lembar cek
list, kuesioner (angket terbuka / tertutup), pedoman wawancara, camera photo dan
lainnya.
Adapun tiga teknik pengumpulan data yang biasa digunakan adalah
wawancara, observasi dan angket.

1. Wawancara
Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui
tatap muka dan tanya jawab langsung antara pengumpul data maupun peneliti
terhadap nara sumber atau sumber data. Wawancara pada penelitian sampel
besar biasanya hanya dilakukan sebagai studi  pendahuluan karena tidak
mungkin menggunakan wawancara pada 1000 responden, sedangkan  pada
sampel kecil teknik wawancara dapat diterapkan sebagai teknik pengumpul data
(umumnya  penelitian kualitatif) Wawancara terbagi atas wawancara terstruktur
dan tidak terstruktur
1. Wawancara terstruktur artinya peneliti telah mengetahui dengan pasti apa
informasi yang ingin digali dari responden sehingga daftar pertanyaannya sudah
dibuat secara sistematis. Peneliti juga dapat menggunakan alat bantu tape
recorder, kamera photo, dan material lain yang dapat membantu kelancaran
wawancara.
2.Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara bebas, yaitu peneliti tidak
menggunakan  pedoman wawancara yang berisi pertanyaan yang akan diajukan
secara spesifik, dan hanya memuat poin-poin penting masalah yang ingin digali
dari responden.

2. Observasi
 Observasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang tidak hanya
mengukur sikap dari responden (wawancara dan angket) namun juga dapat
digunakan untuk merekam  berbagai fenomena yang terjadi (situasi, kondisi).
Teknik ini digunakan bila penelitian ditujukan untuk mempelajari perilaku
manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan dilakukan pada responden yang
tidak terlalu besar.
Macam-macam observasi antara lain :
1. Observasi partisipatif 
  Dalam observasi ini, peneliti secara langsung terlibat dalam kegiatam
sehari-hari orang atau situasi yang diamati sebagai sumber data. Misalnya
seorang guru dapat melakukan observasi mengenai bagaimana perilaku
siswa, semangat siswa, kemampuan manajerial kepala sekolah, hubungan
antar guru, dsb.
2. Observasi tak berstruktur
  Berlawanan dengan participant Observation, Non Participant
merupakan observasi yang  penelitinya tidak ikut secara langsung dalam
kegiatan atau proses yang sedang diamati. Misalnya penelitian tentang pola
pembinaan olahraga, seorang peneliti yang menempatkan dirinya sebagai
pengamat dan mencatat berbagai peristiwa yang dianggap perlu sebagai
data  penelitian. Kelemahan dari metode ini adalah peneliti tidak akan
memperoleh data yang mendalam karena hanya bertindak sebagai
pengamat dari luar tanpa mengetahui makna yang terkandung di dalam
peristiwa. Alat yang digunakan dalam teknik observasi ini antara lain :
lembar cek list, buku catatan, kamera photo, dll.
3. Observasi kelompok
  Observasi kelompok adalah pengamatan yang dilakukan oleh
sekelompok tim peneliti terhadap sebuah isu yang diangkat menjadi objek
penelitian.
MANFAAT OBSERVASI 
1. Peneliti akan mampu memahami konteks data secara menyeluruh.
2.  Peneliti akan memperoleh pengalaman langsung.
3.  Peneliti dapat melihat hal-hal yang kurang diamati oleh orang lain.
4.  Peneliti dapat menemukan hal-hal yang tidak terungkap saat
wawancara.
5.  Peneliti dapat mengungkapkan hal-hal yang ada di luar persepsi
responden.
6.  Peneliti dapat memperoleh kesan-kesan pribadi terhadap obyek yang
diteliti.

TAHAPAN OBSERVASI
 Observasi Deskriptif :
1. Peneliti belum menemukan masalah yang diteliti secara jelas
2. Peneliti melakukan penjelajahan umum dengan melakukan deskripsi
semua yang dilihat, semua yang didengar, dll.
3. Observasi Terfokus
4. Observasi dipersempit pada aspek tertentu
5. Observasi Terseleksi
 
3. Angket/kuesioner
 Angket / kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan kepada
orang lain yang dijadikan responden untuk dijawabnya. Meskipun terlihat
mudah, teknik pengumpulan data melalui angket cukup sulit dilakukan  jika
respondennya cukup besar dan tersebar di berbagai wilayah.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan angket menurut
Uma Sekaran (dalam Sugiyono, 2007:163) terkait dengan prinsip penulisan
angket, prinsip pengukuran dan  penampilan fisik. Prinsip Penulisan angket
menyangkut beberapa faktor antara lain :
1. Isi dan tujuan pertanyaan artinya jika isi pertanyaan ditujukan untuk
mengukur maka harus ada skala yang jelas dalam pilihan jawaban.
2. Bahasa yang digunakan harus disesuaikan dengan kemampuan
responden. Tidak mungkin menggunakan bahasa yang penuh istilah-
istilah bahasa Inggris pada responden yang tidak mengerti bahasa
Inggris, dsb.
3. Tipe dan bentuk pertanyaan apakah terbuka atau terturup. Jika
terbuka artinya jawaban yang diberikan adalah bebas, sedangkan jika
pernyataan tertutup maka responden hanya diminta untuk memilih
jawaban yang disediakan

Macam-macam kuesioner
 1. Kuesioner tertutup Setiap pertanyaan telah disertai sejumlah pilihan
jawaban. Responden hanya memilih jawaban yang paling sesuai.
2. Kuesioner terbuka Dimana tidak terdapat pilihan jawaban sehingga
responden haru memformulasikan jawabannya sendiri.
3. Kuesioner kombinasi terbuka dan tertutup Dimana pertanyaan tertutup
kemudian disusul dengan pertanyaan terbuka.
4. Kuesioner semi terbuka Pertanyaan yang jawabannya telah tersusun
rapi, tetapi masih ada kemungkinan tambahan  jawaban

D. Kelebihan dan Kekurangan dalam Teknik Pengumpulan Data


 
1. Metode Wawancara
  Yang dimaksud dengan wawancara adalah proses memperoleh keterangan
untuk tujuan  penelitian dengan cara tanya jawab, sambil bertatap muka antara si
penanya atau pewawancara dengan si penjawab atau responden dengan
menggunakan alat yang dinamakan interview guide (panduan wawancara).
Wawancara dapat dilakukan dengan tatap muka maupun melalui telpon. Wawancara
Tatap Muka.  Beberapa kelebihan wawancara tatap muka antara lain :
1. Bisa membangun hubungan dan memotivasi responden
2. Bisa mengklarifikasi pertanyaan, menjernihkan keraguan, menambah
pertanyaan baru
3. Bisa membaca isyarat non verbal
4. Bisa memperoleh data yang banyak

Sementara kekurangannya adalah :


1. Membutuhkan waktu yang lama
2. Biaya besar jika responden yang akan diwawancara berada di beberapa daerah
terpisah
3. Responden mungkin meragukan kerahasiaan informasi yang diberikan
4. Pewawancara perlu dilatih
5. Bisa menimbulkan bias pewawancara
 
Responden biasa menghentikan wawancara kapanpun Wawancara via phone
 Kelebihan :
1. Biaya lebih sedikit dan lebih cepat dari warancara tatap muka
2. Bisa menjangkau daerah geografis yang luas
3. Anomalitas lebih besar dibanding wawancara pribadi (tatap muka)

Kelemahan :
1. Isyarat non verbal tidak bisa dibaca
2. Wawancara harus diusahakan singkat
3. Nomor telpon yang tidak terpakai bisa dihubungi, dan nomor yang tidak
terdaftar pun dihilangkan dari sampel.

2. Metode Observasi

 Pengumpulan data dengan observasi langsung atau dengan pengamatan


langsung adalah cara  pengambilan data dengan menggunakan mata tanpa ada
pertolongan alat standar lain untuk keperluan tersebut. Pengamatan baru
tergolong sebagai teknik mengumpulkan data, jika  pengamatan tersebut
mempunyai kriteria berikut:
 
1. Pengamatan digunakan untuk penelitian dan telah direncanakan secara
sistematik.
2. Pengamatan harus berkaitan dengan tujuan penelitian yang telah
direncanakan.
Pengamatan tersebut dicatat secara sistematis dan dihubungkan dengan
proposisi umum dan bukan dipaparkan sebagai suatu set yang menarik perhatian
saja. Pengamatan dapat dicek dan dikontrol atas validitas dan reliabilitasnya.
Penggunaan  pengamatan langsung sebagai cara mengumpulkan data mempunyai
beberapa keuntungan antara lain :
Pertama. Dengan cara pengamatan langsung, terdapat kemungkinan untuk
mencatat hal-hal,  perilaku, pertumbuhan, dan sebagainya, sewaktu kejadian
tersebut berlaku, atau sewaktu perilaku tersebut terjadi. Dengan cara pengamatan,
data yang langsung mengenai perilaku yang tipikal dari objek dapat dicatat
segera, dantidak menggantungkan data dari ingatan seseorang;
Kedua. Pengamatan langsung dapat memperoleh data dari subjek baik tidak
dapat  berkomunikasi secara verbal atau yang tak mau berkomunikasi secara
verbal. Adakalanya subjek tidak mau berkomunikasi, secara verbal dengan
enumerator atau peneliti, baik karena takut, karena tidak ada waktu atau karena
enggan. Dengan pengamatan langsung, hal di atas dapat ditanggulangi. Selain dari
keuntungan yang telah diberikan di atas, pengamatan secara langsung sebagai
salah satu metode dalam mengumpulkan data, mempunyai kelemahan-kelemahan.

3. Metode Kuesioner
 Kuesioner adalah daftar pertanyaan tertulis yang telah disusun sebelumnya.
Pertanyaan- pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner, atau daftar pertanyaan
tersebut cukup terperinci dan lengkap dan biasanya sudah menyediakan pilihan
jawaban (kuesioner tertutup) atau memberikan kesempatan responden menjawab
secara bebas (kuesioner terbuka). Penyebaran kuesioner dapat dilakukan dengan
beberapa cara seperti penyerahan kuesioner secara pribadi, melalui surat, dan
melalui email. Masing-masing cara ini memiliki kelebihan dan kelemahan, seperti
kuesioner yang diserahkan secara pribadi dapat membangun hubungan dan
memotivasi respoinden, lebih murah jika pemberiannya dilakukan langsung
dalam satu kelompok, respon cukup tinggi.
Namun kelemahannya adalah organisasi kemungkinan menolak memberikan
waktu perusahaan untuk survey dengan kelompok karyawan yang dikumpulkan
untuk tujuan tersebut. Contoh: bagaimana pendapat ibu mengenai kebersihan gigi
anak ?
a. Sangat Setuju dibersihkan
b.  Setuju dibersihkan
c. Tidak setuju dibersihkan
d. Tidak punya pendapat
BAB III
PENUTUP
 
A. Kesimpulan
Metode pengumpulan data adalah teknik atau cara yang dilakukan oleh
peneliti untuk mengumpulkan data. Pengumpulan data dilakukan untuk
memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan
penelitian. Teknik pengumpulan data yang benar akan menghasilkan data
yang memiliki kredibilitas tinggi, dan sebaliknya.
B. Saran
Hendaknya para peneliti memperhatikan cara-cara mereka dalam
mengambil metode yang akan digunakan dalam penelitian mereka karena
pemilihan metode yang tepat dalam penelitian akan menentukan hasil dari
penelitian tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
http://rofhiah.blogspot.com/2013/02/makalah-pengumpulan-
data.html#ixzz3CQy6BV2t 
http://rofhiah.blogspot.com/2013/02/makalah-pengumpulan-data.htm

Anda mungkin juga menyukai