Anda di halaman 1dari 57

PENGUMPULAN DATA

Purhadi, S. Kep. Ns
Sekolah tinggi ilmu kesehatan an-nur Purwodadi
Program s i Keperawatan Semester VI
Definisi
Data adalah sesuatu yang belum mempunyai arti bagi
penerimanya dan masih memerlukan adanya suatu
pengolahan.
Data bisa berwujud suatu keadaan, gambar, suara, huruf,
angka, matematika, bahasa ataupun simbol-simbol
lainnya yang bisa kita gunakan sebagai bahan untuk
melihat lingkungan, obyek, kejadian ataupun suatu
konsep.
Sumber Data

 Sumber data terbagi menjadi dua yaitu


1. data primer dan
2. data sekunder.
Sumber data
1. Data primer adalah data yang diperoleh
peneliti secara langsung (dari tangan
pertama),
 Contoh data primer adalah data yang
diperoleh dari responden melalui
kuesioner, kelompok fokus, dan panel,
atau juga data hasil wawancara peneliti
dengan nara sumber.
Sumber data
2. data sekunder adalah data yang diperoleh
peneliti dari sumber yang sudah ada.
 Contoh data sekunder misalnya catatan
atau dokumentasi perusahaan berupa
absensi, gaji, laporan keuangan publikasi
perusahaan, laporan pemerintah, data
yang diperoleh dari majalah, dan lain
sebagainya.
Metode Pengumpulan Data

 Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh


informasi yang dibutuhkan dalam rangka
mencapai tujuan penelitian.
 Tujuan yang diungkapkan dalam bentuk
hipotesis merupakan jawaban sementara
terhadap pertanyaan penelitian.metode
pengumpulan data bisa dilakukan dengan cara:
Metode Pengumpulan Data

 Dalam penelitian, teknik pengumpulan data merupakan


faktor penting demi keberhasilan penelitian.
 Hal ini berkaitan dengan bagaimana cara
mengumpulkan data, siapa sumbernya, dan apa alat
yang digunakan.
 Jenis sumber data adalah mengenai dari mana data
diperoleh. Apakah data diperoleh dari
 sumber langsung (data primer) atau
 sumber tidak langsung (data sekunder).
 Metode Pengumpulan Data merupakan teknik atau cara
yang dilakukan untuk mengumpulkan data.
 Metode menunjuk suatu cara sehingga dapat
diperlihatkan penggunaannya melalui angket,
wawancara, pengamatan, tes, dkoumentasi dan
sebagainya.
 Sedangkan Instrumen Pengumpul Data merupakan alat
yang digunakan untuk mengumpulkan data.  Karena
berupa alat, maka instrumen dapat berupa lembar cek
list, kuesioner (angket terbuka / tertutup), pedoman
wawancara, camera photo dan lainnya.
Metode Pengumpulan Dataa.

1. WAWANCARA
2. OBSERVASI
3. Angket atau kuesioner (questionnaire)
WAWANCARA

 Menurut Prabowo (1996) wawancara adalah metode pengmbilan


data dengan cara menanyakan sesuatu kepada seseorang
responden, caranya adalah dengan bercakap-cakap secara tatap
muka.Pada penelitian ini wawancara akan dilakukan dengan
menggunakan pedoman wawancara.
 Menurut Patton dalam proses wawancara dengan menggunakan
pedoman umum wawancara ini, interview dilengkapi pedoman
wawancara yang sangat umum, serta mencantumkan isu-isu yang
harus diliput tampa menentukan urutan pertanyaan, bahkan
mungkin tidak terbentuk pertanyaan yang eksplisit.
 Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang
dilakukan melalui tatap muka dan tanya jawab langsung
antara pengumpul data maupun peneliti terhadap nara
sumber atau sumber data.
 Wawancara pada penelitian sampel besar biasanya
hanya dilakukan sebagai studi pendahuluan karena tidak
mungkin menggunakan wawancara pada 1000
responden, sedangkan pada sampel kecil teknik
wawancara dapat diterapkan sebagai teknik pengumpul
data (umumnya penelitian kualitatif)
Wawancara terbagi atas wawancara terstruktur
dan tidak terstruktur.

1. Wawancara terstruktur artinya peneliti telah mengetahui


dengan pasti apa informasi yang ingin digali dari
responden sehingga daftar pertanyaannya sudah dibuat
secara sistematis. Peneliti juga dapat menggunakan alat
bantu tape recorder, kamera photo, dan material lain
yang dapat membantu kelancaran wawancara.
2. Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara bebas,
yaitu peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara
yang berisi pertanyaan yang akan diajukan secara
spesifik, dan hanya memuat poin-poin penting masalah
yang ingin digali dari responden.
OBSERVASI

Disamping wawancara, penelitian ini juga
melakukan metode observasi.
 Menurut Nawawi & Martini (1991) observasi
adalah pengamatan dan pencatatan secara
sistimatik terhadap unsur-unsur yang tampak
dalam suatu gejala atau gejala-gejala dalam
objek penelitian.
 Obrservasi merupakan salah satu teknik
pengumpulan data yang tidak hanya mengukur
sikap dari responden (wawancara dan angket)
 namun juga dapat digunakan untuk merekam
berbagai fenomena yang terjadi (situasi,
kondisi).
 Teknik ini digunakan bila penelitian ditujukan
untuk mempelajari perilaku manusia, proses
kerja, gejala-gejala alam dan dilakukan pada
responden yang tidak terlalu besar.
 Menurut Patton (dalam Poerwandari 1998)
tujuan observasi adalah
 mendeskripsikan setting yang dipelajari,
 aktivitas-aktivitas yang berlangsung,
 orang-orang yang terlibat dalam aktivitas, dan
 makna kejadian di lihat dari perpektif mereka
yang terlihat dalam kejadian yang diamati
tersebut.
MACAM-MACAM OBSERVASI
1. participant Observation
 Dalam observasi ini, peneliti secara langsung terlibat
dalam kegiatam sehari-hari orang atau situasi yang
diamati sebagai sumber data.
 Misalnya seorang guru dapat melakukan observasi
mengenai bagaimana perilaku siswa, semangat siswa,
kemampuan manajerial kepala sekolah, hubungan antar
guru, dsb.
2. Non participant Observation
 Berlawanan dengan participant Observation, Non
Participant merupakan observasi yang penelitinya tidak
ikut secara langsung dalam kegiatan atau proses yang
sedang diamati.
 Misalnya penelitian tentang pola pembinaan olahraga,
seorang peneliti yang menempatkan dirinya sebagai
pengamat dan mencatat berbagai peristiwa yang dianggap
perlu sebagai data penelitian.
 Kelemahan dari metode ini adalah peneliti tidak akan
memperoleh data yang mendalam karena hanya bertindak
sebagai pengamat dari luar tanpa mengetahui makna
yang terkandung di dalam peristiwa.
 Alat yang digunakan dalam teknik observasi ini antara
lain : lembar cek list, buku catatan, kamera photo, dll.
c.Angket atau kuesioner
(questionnaire)
 Angket atau kuesioner merupakan suatu teknik
pengumpulan data secara tidak langsung (peneliti tidak
langsung bertanya jawab dengan responden).
 Instrumen atau alat pengumpulan datanya juga disebut
angket berisi sejumlah pertnyaan-pertanyaan yang harus
dijawab atau direspon oleh responden.
 Responden mempunyai kebiasaan untuk memberikan
jawaban atau respon sesuai dengan presepsinya.
 Angket / kuesioner adalah teknik pengumpulan data
yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat
pertanyaan atau pernyataan kepada orang lain yang
dijadikan responden untuk dijawabnya.
 Meskipun terlihat mudah, teknik pengumpulan data
melalui angket cukup sulit dilakukan jika respondennya
cukup besar dan tersebar di berbagai wilayah.
 Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
penyusunan angket menurut Uma Sekaran (dalam
Sugiyono, 2007:163) terkait dengan prinsip penulisan
angket, prinsip pengukuran dan penampilan fisik.
Prinsip Penulisan angket menyangkut beberapa
faktor antara lain :
 Isi dan tujuan pertanyaan artinya jika isi pertanyaan
ditujukan untuk mengukur maka harus ada skala yang
jelas dalam pilihan jawaban.
 Bahasa yang digunakan harus disesuaikan dengan
kemampuan responden. Tidak mungkin menggunakan
bahasa yang penuh istilah-istilah bahasa Inggris pada
responden yang tidak mengerti bahasa Inggris, dsb.
 Tipe dan bentuk pertanyaan apakah terbuka atau terturup.
Jika terbuka artinya jawaban yang diberikan adalah bebas,
sedangkan jika pernyataan tertutup maka responden
hanya diminta untuk memilih jawaban yang disediakan.
 Kuesioner merupakan metode penelitian yang harus
dijawab responden untuk menyatakan pandangannya
terhadap suatu persoalan.
 Sebaiknya pertanyaan dibuat dengan bahasa sederhana
yang mudah dimengerti dan kalimat-kalimat pendek
dengan maksud yang jelas.
Penggunaan kuesioner sebagai metode
pengumpulan data terdapat beberapa keuntungan,
diantaranya adalah
 pertanyaan yang akan diajukan pada responden
dapat distandarkan,
 responden dapat menjawab kuesioner pada
waktu luangnya,
 pertanyaan yang diajukan dapat dipikirkan
terlebih dahulu sehingga jawabannya dapat
dipercaya dibandingkan dengan jawaban secara
lisan,
 serta pertanyaan yang diajukan akan lebih tepat
dan seragam.
MACAM-MACAM KUISIONER
1. Kuesioner tertutup
 Setiap pertanyaan telah disertai sejumlah pilihan
jawaban. Responden hanya memilih jawaban yang
paling sesuai.
2. Kuesioner terbuka
 Dimana tidak terdapat pilihan jawaban sehingga
responden haru memformulasikan jawabannya sendiri.
3. Kuesioner kombinasi terbuka dan tertutup
 Dimana pertanyaan tertutup kemudian disusul dengan
pertanyaan terbuka.
4. Kuesioner semi terbuka
 Pertanyaan yang jawabannya telah tersusun rapi, tetapi
masih ada kemungkinan tambahan jawaban.
JENIS-JENIS DATA

Jenis Data Menurut Cara Memperolehnya


1. Data Primer
Data primer adalah secara langsung
diambil dari objek / obyek penelitian oleh
peneliti perorangan maupun organisasi.
Contoh : Mewawancarai langsung
penonton bioskop 21 untuk meneliti
preferensi konsumen bioskop.
·
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang didapat tidak
secara langsung dari objek penelitian. Peneliti
mendapatkan data yang sudah jadi yang
dikumpulkan oleh pihak lain dengan berbagai
cara atau metode baik secara komersial maupun
non komersial. Contohnya adalah pada peneliti
yang menggunakan data statistik hasil riset dari
surat kabar atau majalah.
Macam-Macam Data Berdasarkan Sumber Data :

1. Data Internal adalah data yang menggambarkan situasi


dan kondisi pada suatu organisasi secara internal. Misal
: data keuangan, data pegawai, data produksi, dsb.

2. Data eksternal adalah data yang menggambarkan


situasi serta kondisi yang ada di luarorganisasi.
Contohnya adalah data jumlah penggunaan suatu
produk pada konsumen, tingkat preferensi pelanggan,
persebaran penduduk, dan lain sebagainya.
Jenis-jenis Data Menurut Waktu
Pengumpulannya :
1. Data Cross Section
Data cross-section adalah data yang menunjukkan titik
waktu tertentu. Contohnya laporan keuangan per 31
desember 2006, data pelanggan PT. Angin Ribut bulan
mei 2004, dan lain sebagainya.
Jenis-jenis Data Menurut Waktu
Pengumpulannya :
2. Data Time Series / Berkala
Data berkala adalah data yang datanya menggambarkan
sesuatu dari waktu ke waktu atau periode secara
historis. Contoh data time series adalah data
perkembangan nilai tukar dollar amerika terhadap euro
eropa dari tahun 2004 sampai 2006, jumlah pengikut
jamaah nurdin m. top dan doktor azahari dari bulan ke
bulan, dll.
Jenis-jenis Data Menurut Waktu
Pengumpulannya :
3. Data Berkala
 Data berkala adalah data yang dikumpulkan dari waktu
ke waktu untuk menggambarkan suatu perkembangan
atau kecenderungan keadaan/peristiwa/kegiatan.
Biasanya jarak dari waktu ke waktu sama. Data berkala
disebut juga time series data. Dengan analisis data
berkala kita dapat mengetahui perkembangan satu atau
beberapa keadaan serta hubungan atau pengaruhnya
terhadap keadaan lain.
 Selesai...............................................
 c sampling aksidental
Teknik pengambilan sampel berdasarkan faktor
spontanitas, artinya siapa saja yangsecara tidak
sengaja bertemu dengan peneliti dijadikan sampel.
Misalnya untuk meneliti produk sabun yang diminati
konsumen pada supermarket X, maka diambil sampel
pelanggan yang datang dan ditemui peneliti di hari
tersebut.
d Purposive samplinge
Pengambilan sampel dengan menggunakan
pertimbangan-pertimbangan tertentu dari peneliti.
Misalnya peneliti ingin mengetahui tentang jenis
penyakit warga desa tambakmekar maka yang dipilih
menjadi sampel adalah para dokter, bidan atau mantri
di puskesmas desa.
 e sampling jenuh
Yaitu pengambilan sampel dengan cara
menjadikan seluruh anggota populasi
menjadi sampel.
 f Snowball sampling (getuk tular)
 Teknik pengambilan sampel dengan cara mengambil
jumlah sampel sedikit terlebih dahulu, lalu dari jumlah
yang sedikit tersebut berkembang menjadi banyak.
Misalnya peneliti ingin mengetahui latar belakang
keluarga para pecandu narkoba di suatu tempat, maka
peneliti dapat memulai dari satu atau dua orang
responden dahulu, selanjutnya dari informasi responden
tersebut peneliti dapat menambah jumlah respondennya.
Alasan Pengambilan Sampel
 1. Keterbatasan waktu, biaya, tenaga yang dimiliki peneliti.
 2. Penelitiannya bersifat penjajagan.
 3. Setiap unsur dalam populasi dianggap memiliki karakter
yang sama (homogen)
 Untuk menentukan jumlah sampel digunakan ketentuan
sebagai berikut :
Jumlah sampel menggunakan rumus dari Taro Yamate :
N
n= ------------
N*d^2 + 1
dimana N adalah jumlah populasi dan d adalah tingkat
presisi yang ditetapkan.
TEHNIK SAMPLING
1. probability sampling. (RANDOM Sampling)(acak)
 a simple random sampling
 b Proportionate stratified random samplng
 c Disproportionate random sampling
 d Area sampling (sampel kluster )

2. non propability samplinga Sampling (non random sampling ) ( non


acak)
 a. Sistematis
 b Sampling kuota.
 c sampling aksidental
 d Purposive samplinge sampling jenuh
 f Snowball sampling (getuk tular)
Pengertian Populasi dan Sampel

 sampel atau contoh adalah sebagian individu


yang diselidiki dari keseluruhan individu
penelitian
 Sampel yang baik yaitu sampel yang memiliki
popolasi atau yang representatif artinya yang
menggambarkan keadaan populasi atau
mencerminkan populasi secara maksimal tetapi
walapun mewakili sampel bukan merupakan
duplikat dari populasi.
Petunjuk – Petunjuk untuk mengambil
sampel

 Daerah generalisasi
 Penegasan sifat-sifat populasi dan
ketegasan batas-batasnya
 Sumber-sumber informasi tentang
populasi
 Besar kecilnya sampel
 Menentapkan teknik sampling
Teori Pengambilan Sampel
 Sampel pada dasarnya dapat diambil
secara sembarang, namun dalam
penelitian dikenal adanya beberapa
macam teori dengan mengelompok-
kelompokkan keinginan/pertimbangan
pribadi, secara garis besar teori dapat
dibagi 3 golongan besar :
 1) Teori Kemungkinan (Probability)
 2) Teori Terbatas (Non Probability)
 3) Teori Gabungan
 Semakin besar sampel yg diambil akan
semakin representatif dari populasi dan
hasil penelitian lbh dapat
digeneralisasikan.
 Masalah besar sampel merupakan hal yg
sulit utk dijawab sebab terkadang
dipengaruhi oleh dana yg tersedia utk
melakukan penelitian
 tujuan penarikan sampel yakni utk
memperoleh representasi populasi yg
tepat maka besar sampel yg akan diambil
perlu mempertimbangkan karakteristik
populasi serta kemampuan estimasi
 rinci Jack E. Fraenkel dan Norman E. Wallen
menyatakan  bahwa minimum sampel adl 100 utk studi
deskriptif 50 utk studi korelasional 30 per kelompok utk
studi kausal komparatif
 .  L.R Gay dalam buku Educational Research
menyatakan bahwa utk riset deskriptif besar sampel
10% dari populasi riset korelasi 30 subjek riset kausal
komparatif 30 subjek per kelompok dan riset
eksperimental 50 subjek per kelompok
 Krejcie dan Morgan menyusun ukuran
besar sampel dalam bentuk tabel sebagai
berikut :
RUMUS PENENTUAN JUMLAH
SAMPEL

1. Formula Slovin (dalam Riduwan, 2005:65)     


     n = N/N(d)2 + 1      
 Keterangan :
n = sampel; 
 N = populasi; 
 d = nilai presisi 95% atau sig. = 0,05.
 Misalnya, jumlah populasi adalah 125, dan tingkat
kesalahan yang dikehendaki adalah 5%, maka jumlah
sampel yang digunakan adalah :  
N = 125 / 125 (0,05)2 + 1 = 95,23, dibulatkan 95
 Jika besar populasi >10000 digunakan
rumus sampel
d=z (pxq).(N-n)
n (N-1)
2. Formula Jacob Cohen (dalam Suharsimi Arikunto,
2010:179)
               N = L / F^2 + u + 1
Keterangan :
N = Ukuran sampel
 F^2 = Effect Size
 u = Banyaknya ubahan yang terkait dalam penelitian
 L = Fungsi Power dari u, diperoleh dari tabelPower (p) = 0.95 dan
Effect size (f^2) = 0.1
 Harga L tabel dengan t.s 1% power 0.95 dan u = 5 adalah 19.76
 Maka dengan formula tsb diperoleh ukuran sampel N = 19.76 / 0.1 +
5 + 1 = 203,6, dibulatkan 203
3. Ukuran Sampel berdasarkan Proporsi (Tabel
Isaac dan Michael)
Tabel penentuan jumlah sampel dari Isaac dan
Michael memberikan kemudahan penentuan
jumlah sampel berdasarkan tingkat kesalahan
1%, 5% dan 10%. Dengan tabel ini, peneliti
dapat secara langsung menentukan besaran
sampel berdasarkan jumlah populasi dan tingkat
kesalahan yang dikehendaki.
4. Cohran’s Formula
Data Continues
            N = (t^2) * (s^2) / (d^2)        
dimana,
N = ukuran sampel, 
 t = nilai t berdasarkan alpha tertentu,
 s =  standard deviasi dari populasi, dan 
 d = margin error
 Contoh :
(1.96)^2 (1.167)^2 /  (7*.03)^2 = 118

Data Kategori
              N = (t)^2 * (p)(q) / (d)^2 Dimana,
N = ukuran sampel, 
 t = nilai t berdasarkan alpha tertentu, 
  (p)(q) = estimate of variance, 
 d = margin of error yang diterima
 Contoh :
(1.96)^2(0.5)(0.5) / (.05) ^ 2 = 384
5. Formula Lemeshow Untuk Populasi tidak
diketahui
                n = Z^2 P(1− P)/d^2          
dimana
z = 1.96
 p = maximal estimasi = 0.5
 d = alpha (0.05)
 Dengan demikian
1.96^2 . 0.5 (1-0.5) / 0.05^2= 384
Menurut Pamela L. Alreck dan Robert B.
Seetle dalam buku The Survey Research
Handbook
 utk Populasi yg besar sampel minimum
kira-kira 100 responden dan sampel
maksimum adl 1000 responden atau 10%
dgn kisaran angka minimum dan
maksimum.
Secara lbh rinci Jack E. Fraenkel dan
Norman E. Wallen
 menyatakan  bahwa minimum sampel adl
 100 utk studi deskriptif
 50 utk studi korelasional
 30 per kelompok utk studi kausal
komparatif. 
L.R Gay dalam buku Educational Research

 menyatakan bahwa
 riset deskriptif besar sampel 10% dari populasi
 riset korelasi 30 subjek
 riset kausal komparatif 30 subjek per kelompok
dan
 riset eksperimental 50 subjek per kelompok.
Sementara itu Krejcie dan Morgan
menyusun ukuran besar sampel dalam
bentuk tabel sebagai berikut :
Populasi Sampel
5 5
10 10
15 14
20 19
25 24
30 28
35 32
40 36
45 40
50 44
Populasi (N) Sampel (n) Populasi (N) Sampel (n) Populasi (N) Sampel (n)

10 10 220 140 1200 291

15 14 230 144 1300 297

20 19 240 148 1400 302

25 24 250 152 1500 306

30 28 260 155 1600 310

35 32 270 159 1700 313

40 36 280 162 1800 317

45 40 290 165 1900 320

50 44 300 169 2000 322

55 48 320 175 2200 327

60 52 340 181 2400 331

65 56 360 186 2600 335

70 59 380 191 2800 338


Populasi (N) Sampel (n) Populasi (N) Sampel (n) Populasi (N) Sampel (n)

75 63 400 196 3000 341

80 66 420 201 3500 346

85 70 440 205 4000 351

90 73 460 210 4500 354

95 76 480 214 5000 357

100 80 500 217 6000 361

110 86 550 226 7000 364

120 92 600 234 8000 367

130 97 650 242 9000 368

140 103 700 248 10000 370

150 108 750 254 15000 375

160 113 800 260 20000 377

170 118 850 265 30000 379


Populasi (N) Sampel (n) Populasi (N) Sampel (n) Populasi (N) Sampel (n)

180 123 900 269 40000 380

190 127 950 274 50000 381

200 132 1000 278 75000 382

210 136 1100 285 1000000 384


Sekian,
Terima kasih
atas perhatian anda

Anda mungkin juga menyukai