MAKALAH
Disusun oleh:
Rombel
2017/2018
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sebagaimana kita ketahui bahwa salah satu metode pengumpulan data adalah
dengan cara wawancara. Apa pengertian dari wawancara itu? Budiyono (2003: 52)
mengatakan bahwa metode wawancara (disebut pulainterview) adalah cara pengumpulan
data yang dilakukan melalui percakapan antara peneliti (atau orang yang ditugasi) dengan
subyek penelitian atau responden atau sumber data. Dalam hal ini
pewawancaramenggunakan percakapan sedemikian hingga yang diwawancara bersedia
terbuka mengeluarkan pendapatnya. Biasanya yang diminta bukan kemampuan tetapi
informasi mengenai sesuatu. Dalam jurnal oleh Koichu dan Harel (2007) dikemukakan
bahwa: A clinical task-based interview can be seen as a situation where the interview-
interviewee interaction on a task is regulated by a system of explicit and implicit norms,
values, and rules.
Dalam jurnal lain, Hurst (2007: 274) mengungkapkan bahwa: Interview were
chosen as the main data gathering strategy for the original project because it was felt that
potentially data rich environment this afforded would provide the best context for
assesistry and probing for presence of three models of thinking (mathematical knowledge,
contextual knowledge, and strategic knowledge) both before and following the
intervention phase of project. Dari pengertian wawancara yang dikemukakan para ahli
atau pakar di atas dapat dijelaskan bahwa wawancara adalah situasi dimana terjadi
interaksi antara pewawancara dan yang diwawancarai dengan pedoman wawancara
berdasarkan pada hasil tugas/tes yang telah diberikan kepada yang diwawancarai.
Wawancara ini digunakan untuk memperoleh data primer yang terbaik sesuai dengan
maksud dan tujuan penelitian.
Wawancara merupakan salah satu metode pengumpulan data untuk mendapatkan
informasi dengan cara bertanya langsung kepada responden. Apabila wawancara
dijadikan satu-satunya alat pengumpulan data, atau sebagai metode diberi kedudukan yang
utama dalam serangkaian metode-metode pengumpulan data lainnya, ia akan memiliki ciri
sebagai metode primer. Sebaliknya jika ia digunakan sebagai alat untuk mencari
informasi-informasi yang tidak dapat diperoleh dengan cara lain, ia akan menjadi metode
perlengkap. Pada saat-saat tertentu metode wawancara digunakan orang untuk menguji
kebenaran dan kemantapan suatu datum yang telah diperoleh dengan cara lain, seperti
observasi, test, kuesioner dan sebagainya. Digunakan untuk keperluan semacam itu
metode wawancara akan menjadi batu pengukur atau kriterium.
Dalam tiga golongan fungsi itu tidak implicit bahwa golongan yang satu mempunyai harga
yang lebih tinggi dari yang lain. Sebagai metode primer wawancara mengemban tugas
yang sangat penting. Sebagai pelengkap metode wawancara menjadi sumber informasi
yang sangat berharga, dan sebagai kriterium ia menjadi alat yang memberikan
pertimbangan yang memutuskan. Ditinjau dari segi itu adanya tiga fungsi pokok itu justru
memperlihatkan bahwa interview merupakan suatu metode yang serba guna.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian teknik pengumpulan data dan macam-macamnya?
2. Apa pengertian wawancara pada teknik pengumpulan data?
3. Bagaimana pelaksanaan teknik pengumpulan data dengan metode wawancara?
4. Bagaimana kelebihan dan kekurangan teknik wawancara?
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian teknik pengumpulan data dan macam-macamnya
2. Untuk mengetahui pengertian wawancara pada teknik pengumpulan data
3. Untuk mengetahui pelaksanaan teknik pengumpulan data dengan metode
wawancara
4. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan teknik wawancara
BAB II
PEMBAHASAN
INSTRUMEN PENELITIAN
Nama Sekolah :
Alamat Sekolah :
Tempat :
INSTRUMEN PENELITIAN
Nama Sekolah :
Alamat Sekolah :
14. Selain kepala sekolah, adakah pihak lain yang melakukan pengawasan
pemanfaatan media?
84
INSTRUMEN PENELITIAN
Nama Sekolah :
Alamat Sekolah :
Nama Siswa :
Kelas :
media?
mengalami kesulitan?
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Instrumen pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh
peneliti dalam kegiatannya agar kegiatan tersebut menjadi sistematis. Untuk
memperoleh data di dalam kegiatan penelitian, seorang peneliti dapat menggunakan
berbagai teknik. Adapun teknik pengumpulan data yaitu teknik tes dan teknik nontes.
Untuk memperoleh data yang diperlukan atau data pendukung PTK, selain
menggunakan observasi guru juga dapat melakukan wawancara, baik kepada siswa,
rekan-rekan guru, staf sekolah lain atau mungkin kepada orang tua siswa. Secara
sederhana, wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu (Moleong, 1991).
Wawancara mungkin merupakan alat yang paling purba dan paling sering digunakan
manusia untuk memperoleh informasi (Kerlinger, 1993). Wawancara memiliki sifat-
sifat penting yang tidak dipunyai oleh tes-tes pada skala obyektif dan pengamatan
behavioral. Apabila digunakan dengan menggunakan rencana yang tersusun baik,
maka wawancara dapat menghasilkan banyak informasi yang bersifat fleksibel dan
dapat diadaptasi untuk situasi-situasi individual, serta seringkali dipergunakan
bilamana tidak ada metode lain yang dimungkinkan atau memadai. Di dalam
pengumpulan data melalui wawancara, ada dua kegiatan yang sangat mendasar dan
saling terkait, yaitu mengembangkan hubungan baik (rapport) dan mengejar
perolehan informasi. Keduanya penting dan menuntut perhatian khusus peneliti.
Dalam pengumpulan data, jangan sampai terjadi kegiatan yang satu mengorbankan
kegiatan aspek lain. Misalnya, karena peneliti khawatir data yang akan dikumpulkan
tidak lengkap, maka ia mengabaikan aspek-aspek yang berkenaan dengan pembinaan
hubungan yang baik dengan informan dengan maksud agar waktu yang dipergunakan
wawancara dapat dipergunakan secara efektif. Sebaliknya juga tidak boleh terjadi,
lantaran sangat menaruh perhatian didalam pembinaan hubungan yang harmonis
dengan informan, data yang dikumpulkan menjadi sangat sedikit dan tidak lengkap,
karena waktu yang tersedia lebih banyak untuk melakukan sesuatu yang diarahkan
untuk menciptakan hubungan baik tersebut. Oleh sebab itu secara garis besarnya ada
tiga kegiatan yang berkaitan dengan pelaksanaan wawancara, yaitu: (1) memulai
wawancara, (2) mengajukan pertanyaan pokok sekaligus perekaman data, dan (3)
mengakhiri wawancara. Kelebihan metode wawancara: Flexibility, Response rate,
Nonverbal behavior, Control over environment, Question order, Spontaneity.
Kekurangan metode wawancara: Time, Inconvenience, Less anonymity, Less
standardized question wording.
DAFTAR PUSTAKA
Tim dosen PGSD. 2017. Bahan Ajar Penelitian Tindakan Kelas. Semarang : PGSD FIP
UNNES (Unit 8, 8-26 8-34)
Izzatulmawa.blogspot.co.id/2014/10/teknik-pengumpulan-data-ptk.html?m=1 Diakses 2 April
2017 Pukul 10.00
http://www.masterjurnal.com/kelebihan-dan-kekurangan-metode-wawancara-dalam-
penelitian/ diakses 2 April 2017 Pukul 10.23