Anda di halaman 1dari 15

TUGAS RUTIN

MK.PBSI KELAS
TINGGI
PRODI SI PGSD

SKOR NILAI :

APRESIASI SASTRA (NONFIKSI)

Nama Anggota kelompok 6 :

➢ WITA LAILA RIVANI 1191111027


➢ ADELA CHAIRANI SYAHPUTRI 1191111040
➢ UMMUL HUDA HARAHAP 1191111041
➢ M.ARIF ZULMI 1191111043
 NUR ELITA MARDIYAH ASWAT NST 1191111046

KELAS : PGSD Reguler B 2019

DOSEN PENGAMPU : Faisal,S.Pd,M.Pd/Dr.Edizal,M.PD

MATA KULIAH : PBSI Kelas Tinggi

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI

MEDAN

OKTOBER 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
kami rahmat kesehatan dan kesempatan. Sehingga kami bisa menyusun atau menyelesaikan
makalah Tugas Rutin. Penulisan ini kami sajikan secara ringkas dan sederhana sesuai dengan
kemampuan yang kami miliki, dan tugas ini disusun dalam rangka memenuhi tugas pada mata
kuliah : Pend.Bahasa dan Sastra Indonesia Kelas Tinggi
Dalam menyusun tugas ini banyak kesalahan dan kekurangan, oleh karena itu kritik yang
membangun dari semua pihak sangat kami harapkan demi kesempurnaan tugas ini , dan dalam
kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dan
secara khusus kami berterima kasih kepada Bapak Dr.Edizal,M.Pd selaku dosen pengampu mata
kuliah Pend.Bahasa dan Sastra Indonesia Kelas Tinggi karena telah memberi bimbinganya
kepada kami untuk menyelasaikan makalah tugas rutin ini hingga selesai.

Medan, Oktober 2021

Kelompok 6

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang.....................................................................................................................1

1.2. Rumusan Masalah ...............................................................................................................2

1.3. Tujuan Penulisan........................................................ ............................ ...2

1.4 Manfaat Penulisan..............................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Nonfiksi................................................................................................................3

2.2 Jenis-jenis Nonfiksi ...............................................................................................................3

2.3 Pembagian Nonfiksi...............................................................................................................5

2.4 Struktur Cerita Nonfiksi.........................................................................................................5

2.5 Contoh cerita Nonfiksi...........................................................................................................5

2.6 Langkah-langkah Menulis Nonfiksi.......................................................................................6

BAB III PENUTUP

3.1.Kesimpulan.......................................................................................................................11

3.2. Saran ...............................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................12

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang

Dalam kehidupan sehari-hari kita dituntut untuk terlibat dalam kegiatan tulis menulis.
Kegiatan menulis dapat membantu diri kita untuk menyerap dan memproses informasi dan
memudahkan kita dalam kehidupan sehari-hari karena banyak manfaat yang kita peroleh dari
kegiatan ini. Bila kita akan menulis sebuah tulisan tentunya kita harus menguasai keterampilan
menulis dengan baik. Dengan melatih diri menulis, kita akan dapat mempertajam kemampuan kita
dalam mengolah informasi disekitar kita dan menuangkannya dalam sebuah tulisan.
Sebagai calon guru sekolah dasar sudah sepatutnya menguasai materi menulis khususnya
menulis non fiksi. Ini terkait dalam pembelajaran bahasa Indonesia untuk kelas 3- 6 SD yang
membahas tentang hal tersebut. Seorang guru harus mempunyai penguasaan dalam memilih
materi menulis non fiksi berupa menulis surat, menulis iklan, menulis pengumuman, menulis
pidato, menulis laporan, dan menulis makalah serta membuat model- model pembelajaran menulis
non fiksi. Dengan penguasaan materi yang matang para guru diharapkan dapat mengembangkan
pengetahuan siswa mengenai menulis non fiksi dan menjadikan kegiatan pembelajaran semenarik
mungkin sehingga siswa akan tertarik dalam mengikutinya.
Ada beberapa ragam tulisan non fiksi yang ada di masyarakat, tulisan-tulisan tersebut
mempunyai spesifikasi dan manfaatnya masing-masing. Contohnya seorang pemimpin perusahaan
dapat mengetahui gambaran perusahaannya setelah membaca laporan tertulis yang disusun oleh
bawahannya, contoh lainnya yaitu seorang menteri yang tidak sempat membuat pidato karena
kesibukannya, tetapi ia masih dapat berpidato untuk karena naskah pidatonya telah disiapkan oleh
orang-orang yang telah ditugasinya. Kenyataan- kenyataan seperti itu menjadi bukti betapa
pentingnya kegiatan menulis non fiksi bagi kita.
Berdasarkan pemaparan di atas, kami memangkat judul makalah yaitu, “ Menulis Non
Fiksi” yang nantinya dapat digunakan sebagai bekal dan pedoman bagi calon pendidik sebelum
terjun langsung ke sekolah dasar.

1
1.2. Rumusan masalah
a. Bagaimanakah pengertian menulis non fiksi ?
b. Bagaimanakah jenis-jenis tulisan non fiksi ?
c. Bagaimanakah model-model pembelajaran menulis non fiksi ?

1.3. Tujuan Penulisam


a. Untuk mengetahui pengertian menulis non fiksi.
b. Untuk mengetahui jenis-jenis tulisan non fiksi.
c. Untuk mengetahui model-model pembelajaran menulis non fiksi.

1.4. Manfaat Penulisan


a. Memberikan pemahaman kepada para pembaca lebih mendalam mengenai menulis non
fiksi.
b. Memberikan informasi kepada mahasiswa mengenai jenis-jenis tulisan non fiksi demi
tuntutan profesionalitas tenaga pendidik.
c. Memberikan informasi serta dapat dijadikan pedoman bagi tenaga kependidikan mengenai
model-model pembelajaran yang terkait dengan menulis non fiksi sehingga dapat
meningkatkan kinerja sebagai seorang pendidik.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Non Fiksi

Non-fiksi adalah klasifikasi untuk setiap karya informatif yang pengarangnya dengan itikad
baik bertanggung jawab atas kebenaran atau akurasi dari peristiwa, orang, dan/atau informasi
yang disajikan. Buku-buku nonfiksi adalah tentang fakta atau hal-hal yang benar-benar
terjadi/yang ditulis berdasarkan kenyataan.Cerita nonfiksi merupakan sebuah karangan atau
tulisan yang bersifat informatif, penulisnya mempunyai tanggung jawab atas kebenaran dari
peristiwa, orang, dan/atau informasi yang disampaikannya.
Karangan non fiksi berarti buku yang di dalamnya mengandung kebenaran. Teks tersebut
bukanlah hasil dari imajinasi seseorang sebab untuk membuatnya dibutuhkan pengetahuan serta
ilmu. Apabila bentuknya cerita, maka karya itu sifatnya aktual dan bisa dibuktikan.Non fiksi ialah
karya seni yang sifatnya faktual sehingga di dalamnya mengandung kejadian nyata. Tidak seperti
fiksi, teks tersebut merupakan hal-hal nyata. Umumnya buku bersifat informatif seperti
memaparkan opini atau gagasan dalam teksnya.
Terdapat berbagai bentuk non fiction.Karangan non fiksi antara lain biografi, opini, esai
dan eksposisi. Selain itu, buku pengetahuan yang mengulas tentang suatu topik juga dapat
dikategorikan sebagai teks tersebut. Buku ini sangat ilmiah sehingga tidak ada unsur imajinasi dan
kebenarannya bisa dibuktikan dengan ilmu.Karangan ini sangat bermanfaat sebab masyarakat
dapat memahami tentang ilmu suatu bidang dengan mudah. Tak hanya itu, teks tentang biografi
pun bisa diketahui dengan mudah berkat keberadaan non fiksi tersebut. Intinya, buku yang
mengandung kebenaran dan tidak imaginatif termasuk tipe ini.

2.2 Jenis-Jenis Non Fiksi


Karangan non fiksi ini berupa misalnya buku ilmiah, feature, artikel, tesis, skripsi dan juga
laporan serta masih banyak lagi. Beberapa dari jenis karangan non fiksi ini di antaranya sebagai
berikut :
 Travelog
3
 Tesaurus
 Surat
 Statuta
 Sejarah alam
 Sejarah
 Skripsi
 Sains populer
 Referensi
 Penulisan teknis
 Penerbitan akademik
 Panduan dan manual
 Otobiografi
 Non-fiksi kreatif
 Menulis
 Memoar
 Makalah ilmiah
 Makalah akademik
 Laporan buku
 Kritik sastra
 Kamus
 Jurnalisme
 Jurnal
 Fotografi
 Filsafat
 Film non-fiksi (misalnya dokumenter)
 Esai
 Ensiklopedia
 Dokumen desain
 Diagram
 Cetak biru
 Buku teks
4
 Buku pedoman
 Buku ilmiah
 Buku harian
 Biografi
 Bantu mandiri
 Almanak

2.3 Pembagian Non Fiksi


Cerita non fiksi itu mempunyai 2 bagian yang diantaranya sebagai berikut ini :
1. Non fiksi Murni merupakan Cerita ini mempunyai isi yang menurut pengembangan di
dasari oleh data – data otentik.
2. Non fiksi Kreatif adalah Cerita yang berisi suatu data real yang di kembangkan untuk
menjadi imajinasi dalam bentuk karangan seperti novel, puisi dan juga jenis prosa.

2.4 Struktur Cerita Non Fiksi


Cerita non fiksi mempunyai sebuah struktur orientasi dengan menggunakan urutan dan juga
peristiwa. Pada struktur cerita akan lebih berdasarkan dari peristiwa serta kejadian. Kemudian di
dalamnya tidak memiliki imajinasi yang akan di buat – buat untuk dapat membuat penulis lebih
bisa mempercayai serta lebih mendramatisir suatu keadaan.

2.5 Contoh Cerita Non Fiksi


Penemuan mobil itu dimulai dengan usaha seorang Austria, yaitu S. Marcus (1875), untuk
dapat menghasilkan mesin pada gas pertama. Faktanya, sistem dari mesin gas juga merupakan
sebuah hasil dari serangkaian ide yang akan dikembangkan sebelum Marcus. Namun tetap saja,
Marcus yang akan mengumpulkan penemuan tersebut dan menghubungkan berbagai rangkaian
mesin gas ke kendaraan untuk yang pertama kalinya sehingga dia dapat berjalan tanpa dengan
bantuan tarikan dari kuda.
Sejak saat itu mobil menjadi sebuah penemuan. Tiga puluh tahun kemudian, setelah
adanya serangkaian kontribusi yang banyak serta pengembang lain yang membantu di dalam
memperbaiki mobil, sebuah mobil mampu mencapai bentuk yang dapat untuk digunakan sebagai
sarana transportasi yang cukup nyaman bagi orang-orang.
5
Bentuk dari mobil seperti itu yang akan mendapatkan hak paten dari Negara Amerika Serikat di
tahun 1911, dapat juga digambarkan sebagai awal dari sebuah kendaraan yang saat ini akan
menjadi sebuah alat paling penting di dalam kehidupan manusia.

2.6 Langkah-langkah Menulis Non-fiksi


Mungkin sebagian penulis mengira kalau menulis nonfiksi itu rumit, atau justru bingung
bagaimana harus memulainya. Padahal menulis buku nonfiksi itu juga menyenangkan loh. Kita
juga bisa membuat buku nonfiksi yang menarik.langkah apa saja sih yang harus dilakukan untuk
menulis naskah nonfiksi.
1) Menemukan ide
Untuk menggali ide buku nonfiksi, kamu bisa coba cara-cara berikut: Buatlah daftar
keahlian kita atau bidang apa saja yang kita kuasai atau hobi yang sering kita lakukan. Selain itu,
kamu juga bisa memulainya dengan menuliskan apa saja minat kita, melakukan survei buku-buku
nonfiksi apa yang laris dengan jalan-jalan ke toko buku atau browsing. Kegiatan-kegiatan itu
biasanya sangat membantu. Saat ide sudah datang, kita harus menentukan juga kira-kira naskah
kita akan dikemas seperti apa, dan siapa yang akan membaca buku kita nantinya.
2) Mengumpulkan data
Menulis nonfiksi memang berbeda dengan menulis naskah fiksi yang membutuhkan lebih
banyak imajinasi. Menulis naskah nonfiksi justru tidak menguras energi karena kita cukup
menuliskan informasi dan fakta. Namun, bukan berarti kita tidak akan bekerja keras. Kita perlu
memperluas pengetahuan tentang tema yang sedang kita tulis dengan melakukan riset dan
mengumpulkan referensi. Referensi dapat kita peroleh dari buku yang temanya terkait dengan
naskah yang sedang kita tulis, mengumpulkan artikel dari majalah, koran, maupun internet. Pilih
sumber-sumber referensi yang terpercaya ya.
3) Membuat konsep buku
Kita memerlukan konsep yang spesifik dan jelas agar bisa fokus dalam menuliskan naskah:
menulis poin penting, menyusun bab, menyusun subbab, ataupun membuat pertanyaan-pertanyaan.
Kita harus sudah punya bayangan kira-kira akan membuat buku seperti apa; apakah panduan
praktis, kumpulan kisah inspiratif, dan seterusnya. Kita bisa membaca buku dengan jenis yang
sama sehingga buku yang kita tulis nantinya bisa memiliki keunggulan dibanding buku sejenis
yang sudah ada di pasaran.
6
4) Gaya bahasa
Sesuaikan gaya bahasa tulisan kita dengan keperluan maupun jenis naskah nonfiksi yang
kita tulis. Apakah untuk keperluan reportase, buku nonfiksi populer, karya ilmiah, blog dan
sebagainya. Meskipun naskah yang kita tulis merupakan jenis nonfiksi, bukan berarti kita bisa
mengabaikan gaya bahasa yang kita tulis. Justru di bagian inilah yang sangat menentukan apakah
naskah kita nantinya akan membuat orang lain betah membacanya. Tema boleh unik, poin-poin
yang kita sampaikan pun bisa jadi sangat menarik, dan informasi yang kita sampaikan sangat
lengkap. Tapi … kalau kita menuliskannya dengan gaya bahasa yang kaku, bisa jadi pembaca
merasa bosan dan hanya akan bertahan satu bab saja.
Kita bisa memilih untuk menggunakan gaya bahasa yang mengalir, mudah dipahami, namun tetap
mengandung informasi yang jelas dan akurat. Bantulah pembaca agar bisa memahami isi buku kita
dengan mudah. Mereka kan biasanya membaca buku nonfiksi untuk mencari referensi yang
dibutuhkan, jadi jangan malah membuat kening pembaca tambah berkerut ya.
5) Sertakan data pendukung yang diperlukan
Beberapa buku nonfiksi biasanya memerlukan data pendukung. Data pendukung bisa
berupa contoh kejadian, contoh aplikasi, foto, gambar, dan sebagainya. Apabila naskah kita
memerlukan gambar atau foto pendukung, maka sertakan gambar dengan kualitas yang baik
dengan resolusi yang besar supaya tidak pecah saat dicetak.
6) Tuliskan bagian-bagian naskah dengan lengkap
Selain skill menulis, kita juga membutuhkan kesabaran dalam menulis. Kesabaran untuk
memastikan bahwa naskah kita sudah memberikan informasi yang lengkap, runtut dan akurat. Kita
juga perlu menuliskan kelengkapan naskah nonfiksi kita agar bisa benar-benar menjadi sebuah
buku.Tuliskan daftar isi, daftar gambar, daftar tabel, pendahuluan, isi, daftar pustaka, indeks, dan
profil kita sebagai penulis. Daftar gambar dan daftar tabel dapat kita sertakan jika gambar dan tabel
di dalam naskah kita merupakan hal yang utama. Sedangkan indeks dapat kita cantumkan jika
memang banyak istilah penting yang memerlukan penjelasan lebih lanjut di dalam naskah kita.
Semua kelengkapan naskah itu bertujuan untuk mempermudah pembaca dalam memahami isi buku
kita.
7) Menentukan judul
Judul selalu menjadi hal pertama yang dilihat sebelum seseorang memutuskan akan
membeli sebuah buku. Pilihlah judul yang mewakili isi naskah kita, menarik, eye catching,
7
mengundang rasa penasaran dan rasa ingin tahu seseorang. Jika buku nonfiksi yang kita tulis
adalah buku panduan, maka buatlah seorang calon pembaca merasa buku ini adalah buku yang
dicari dan dibutuhkannya. Ini nih, contoh judul buku nonfiksinya Stiletto Book: Mengelola
Keuangan Pribadi untuk Perempuan, Anakku Sehat Tanpa Dokter, Womenpereneur Checklist,
Sukses Membangun Toko Online. Kalau perlu, berikanlah keterangan setelah judul naskah kita,
misalnya: Handbook for New Mom: Panduan lengkap merawat bayi baru lahir.
8) Self editing dan cross check data
Setelah naskah selesai ditulis, sebaiknya kita menunda dulu perasaan senang dan puas. Apa
lagi yang harus kita lakukan? Kita baca ulang naskah kita yuk, lakukan self editing dan cross check
data agar tidak ada informasi yang hilang sehingga berpotensi membingungkan pembaca. Atau kita
malah punya informasi baru yang terasa penting untuk ditambahkan. Pastikan juga tidak ada
kesalahan ketik pada naskah kita sampai hasil kerja kita terasa sempurna. Kualitas naskah kita akan
menentukan “takdir” tulisan kita selanjutnya.
9) Mengirimkan proposal dan contoh tulisan ke penerbit
Nah, setelah naskah sudah matang, kita bisa memikirkan langkah selanjutnya, apakah
naskah tersebut akan dipublikasikan atau tidak? Jika iya, jalan apa yang kita pilih? atau
menerbitkannya secara indie. Pilihlah penerbit yang memiliki persamaan visi dan misi dengan
naskah kita agar kemungkinan naskah Kita bisa mengirimkan naskah kepada penerbit mayor untuk
diterbitkan, menawarkan pada agen naskah, diterbitkan lebih besar.
Adapun cara lain terdapat juga 9 cara menulis buku non fiksi, yang bisa menjembatani
Anda ketika mengalami kebuntuan atau menambah gairah menulis buku.
1) Pilih sesuatu yang Anda tahu.
Pemula yang menulis fiksi biasanya ingin mencari sesuatu yang spektakuler. Sementara,
hal-hal yang ada disekitar terabaikan sebagai salah satu ide menulis buku non fiksi. Menuliskan
apa yang Anda tahu akan lebih baik, daripada memaksakan kehendak menjadi lebih baik dengan
tema yang sama sekali tidak tahu.
2) Penelitian
Jika Anda mengalami kesulitan atau mengalami batu sandungan ketika menulis buku non
fiksi, cobalah melakukan penelitian. Bisa mencari informasi secara online, atau membaca buku non
fiksi yang terkait dengan subjek Anda, sehingga akan mendapatkan perspektif lebih luas.Ketika
Anda ingin menggali sebuah informasi, biarkanlah mesin pencari melakukan penelusuran. Carilah
8
artikel utama dilaman web yang ingin Anda tuju. Tinggalkan pertanyaan di forum dan tempat-
tempat yang bisa membantu menyelesaikan masalah Anda.
3) Tanyakan kepada ahlinya
Ada kemungkinan seorang ahli bisa memberikan suatu hal yang baru, sehingga Anda lebih
mengetahui topik yang ingin Anda tulis. Menghormati mereka dengan menjadikannya sebagai
seorang narasumber akan menjadikan topik non fiksi Anda lebih bermutu. Mengabaikan seorang
ahli, akan menjadikan Anda mengalami kesulitan dalam menulis topik yang sudah didesain
sedemikian rupa.
4) Baca ensiklopedia
Mungkin membaca ensikpoledia akan membosankan. Tapi, hal ini merupakan pekerjaan
yang harus Anda lalui, jika buku Non fiksi Anda memiliki materi-materi yang lebih dari sekedar
omongan kosong. Kumpulkan semua informasi yang sudah diperoleh. Seleksi informasi-informasi
yang penting untuk mendukung tulisan Anda. Simpanlah apa yang sudah Anda cari dari
ensiklopedia, agar dikemudian hari jika dibutuhkan tidak harus mencari kembali.
5) Jadilah seorang yang gigih
Kegigihan adalah salah satu kunci kesuksesan Anda menulis buku non fiksi. Semakin Anda
melakukan dengan baik, akan semakin bagus pula hasilnya. Jangan pernah menyerah dengan
rencana Anda. Milikilah pendekatan cara menulis Anda, agar kegiatan menulis buku non fiksi
tidak membosankan. Buatlah segalanya menjadi fun dan happy. Hindari pertarungan batin yang
bisa merendahkan kreativitas Anda. Hargailah tulisan Anda, seperti pembaca akan menghargai
karya Anda kelak.
6) Terus mengajukan motif non fiksi Anda
Segala sesuatu dan semua orang di novel Anda, harus memiliki alasan untuk berada di sana.
Cerita Anda, karakter dan instrumen lainnya harus memiliki porsi masing-masing dan bisa
mengarahkan pembaca memahami apa yang sedang Anda ceritakan. Setiap karakter memiliki
motivasi untuk apa mereka melakukan ini dan itu.
7) Ambilah istirahat untuk sebuah gairah
Istirahat sangat penting untuk menghasilkan kualitas tulisan Anda. Ketika Anda mengalami
kejenuhan dan jarah antara subjek dengan kondisi Anda, mulailah untuk beristirahat. Biarkan
semua yang Anda tulis berada dimeja. Jangan apa-apakan. Nanti ketika Anda sudah merasa ada
semangat baru untuk melanjutkan tulisan kembali, menulislah.
9
8) Cari pendapat lain selain Anda sendiri
Jangan merasa malu, tulisan kasar Anda dibaca oleh orang lain. Carilah orang yang bisa
mengomentari dan memberikan masukan atas cerita Anda. Pilihlah orang yang tepat untuk itu.
Jangans sembarangan memilih orang, sehingga akan melemahkan elan vital dan semangat Anda
menulis.
9) Koreksi karakter cerita Anda
Jangan takut untuk menghapus karakter, plot, dan hal lain dari buku Anda jika ada yang
tidak bekerja. Jangan takut juga untuk menambahkan elemen baru dan karakter yang tampaknya
bisa menjembatani kesenjangan dan memberikan akal baru Anda dalam menulis. Dalam kasus
non-fiksi, jangan pernah takut untuk menemukan lebih banyak fakta untuk mendukung pernyataan
Anda!

10
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Karangan nonfiksi yaitu karangan yang dibuat berdasarkan fakta, realita atau hal-hal yang
benar-benar terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Tulisan nonfiktif biasanya berbentuk tulisan
ilmiah, laporan, artikel, feature, skripsi, makalah dan sebagainya. Karangan nonfiksi berusaha
menarik dan menggungah pikiran pembaca. Bahasa dalam karangan nonfiksi tidak bermakna
ganda atau ambigu.
langkah apa saja sih yang harus dilakukan untuk menulis naskah nonfiksi.
1. Menemukan ide
2. Mengumpulkan data
3. Membuat konsep buku
4. Gaya bahasa
5. Sertakan data pendukung yang diperlukan
6. Tuliskan bagian-bagian naskah dengan lengkap
7. Menentukan judul
8. Self editing dan cross check data
9. Mengirimkan proposal dan contoh tulisan ke penerbit

3.2. Saran
Dalam membuat makalah ini mungkin masih terdapat kesalahan – kesalahan, sehingga
kami mengaharapkan kritik dari pembaca agar makalah yang kami buat ini menjadi lebih
baik dan lebih sempurna.

11
DAFTAR PUSTAKA

Brotowidjojo,M.D.(1985).Penulisan karangan ilmiah.Jakarta Akademika Pressinda.


Depdikbud.(1989).Kamus Besar Bahasa Indonesia.Jakarta : Balai Pustaka
https://www.betantt.com/pengertian-fiksi-dan-non-fiksi/

12

Anda mungkin juga menyukai