Anda di halaman 1dari 12

Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Desember 2014

POLA SINTAKSIS PADA POSTER DAN IMPLIKASINYA DALAM


PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMP

Oleh

Leny Gustina Yunregiarsih


Wini Tarmini
Ali Mustofa
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung
e-mail : lenyunregiarsih@ymail.com

Abstract
The problem of this research is how the syntactic patterns at poster in Kabupaten
Pringsewu and its implication in learning Indonesia language at Senior Hight School.
The aim is to investigate the syntactic patterns at posters of learning Indonesia language
at class VII of SMP. This research uses qualitative descriptive method. The data source
research is posters in Kabupaten Pringsewu. It is found that there are 13 incomplete
sentences, based on the clause sum 2 simple sentence and 4 complex sentence, based on
the syntax type best part imperative sentence. Posters in Kabupaten Pringsewu as the
materials in SMP.

Keywords: implication teaching, poster, syntactic patterns.


Abstrak
Masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah bagaimana pola sintaksis pada poster
di Kabupaten Pringsewu dan implikasinya dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di
SMP. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan pola sintaksis pada poster dan
implikasinya dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di SMP kelas VII. Penelitian ini
menggunakan metode deskriptif kualitatif. Sumber data penelitian ini adalah poster di
Kabupaten Pringsewu. Berdasarkan hasil analisis data ditemukan 13 kalimat
taklengkap, berdasarkan jumlak klausa 2 kalimat tunggal dan 4 kalimat majemuk,
berdasarkan bentuk sintaksis poster sebagian besar termasuk kalimat perintah. Poster di
Kabupaten Pringsewu sebagai materi pembelajaran siswa di SMP.

Kata kunci: pola sintaksis, poster, implikasi pembelajaran.

Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Unila Halaman 1


Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Desember 2014
PENDAHULUAN
Bahasa merupakan ciri khas (2006: 115-117), poster merupakan
yang hanya dimiliki oleh manusia. iklan atau pengumuman yang
Bahasa merupakan suatu sistem diproduksi secara missal. Biasanya,
komunikasi yang mempergunakan poster ditulis atau dicetak di atas kertas
simbol-simbol vokal (bunyi ujaran) berukuran besardan di pasang di tempat
yang bersifat arbitrer, yang diperkuat umum. Poster biasanya berisi gambar
dengan gerak-gerik badaniah yang nyata warna-warni atau ilustrasi dan juga
(Keraf, 1994: 2). Bahasa sebuah simbol suatu teks pendek menarik tertentu.
yang diucapkan oleh alat ucap manusia Pada umumnya, poster memiliki tujuan
yang disepakati oleh para pemakai komersial untuk mengiklankan produk
bahasa, simbol-simbol tersebut atau mengumumkan suatu pentas
memiliki makna dan tujuan yang hiburan. Melalui poster seseorang dapat
berbeda sesuai dengan kesepakatan menyampaiakan apa yang ada di dalam
pemakainya. pikiran, perasaan, dan keinginannya.
Bahasa sebagai alat interaksi Seseorang dapat membujuk, merayu,
dapat dikaji secara internal dan dan mengingatkan orang lain, karena
eksternal. Secara internal kajian salah satu tujuan poster adalah untuk
dilakukan terhadap struktur bahasa. memengaruhi orang lain.
Kajian secara eksternal berkaitan Kurikulum 2013 merupakan
dengan hubungan bahasa itu dengan penyempurna kurikulum Tingkat Satuan
faktor-faktor atau hal-hal yang ada Pendidikan (KTSP). Kurikulum 2013
diluar bahasa secara internal salah merupakan kurikulum terbaru yang
satunya dengan kajian sintaksis. berbasis teks. Kebanyakan materi yang
Verhaar menyatakan bahwa, sintaksis diajarkan merupakan analisis teks.
adalah tatabahasa yang membahas Kurikulum ini juga menugaskan siswa
hubungan antar-kata dalam tuturan. untuk mengobservasi sendiri materi-
Sintaksis berurusan dengan tatabahasa materi yang diberikan. Adanya
di antara kata-kata dalam tuturan (1999: kurikulum ini diharapkan siswa dapat
161). menemukan ciri atau keunikan masing-
Sintaksis adalah telaah masing teks yang berbeda. Begitu pula
mengenai pola-pola yang dipergunakan dengan materi mengenai poster sebagai
sebagai sarana untuk menggabungkan salah satu teks observasi, dengan
kata menjadi kalimat, Stryker dalam penelitian ini, guru dapat menugasi para
(Tarigan, 2009: 4). Menurut Blonch dan siswanya untuk mencari,
Trager (dalam Tarigan, 2009: 4), mengobservasi, kemudian menganalisis
analisis mengenai konstruksi-konstruksi poster yang terdapat di dalam sekolah
yang hanya mengikutsertakan bentuk- maupun yang terdapat di luar sekolah.
bentuk bebas disebut sintaksis. Metode seperti itu diharapkan dapat
Poster merupakan salah satu membangkitkan minat belajar siswa dan
bahasa tulis, merupakan media yang siswa diharapkan dapat lebih berperan
digunakan sebagai alat komunikasi aktif.
untuk menarik minat masyarakat. Hal inilah yang menjadi alasan
Pengertian poster menurut Trianto penulis tertarik meneliti pola sintaksis

Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Unila Halaman 2


Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) November 2014
(isi kalimat dalam poster). Penulis klausa, dan kalimat berdasarkan bentuk
tertarik meneliti pola sintaksis pada sintaksis). Menurut Alwi, dkk. (2003),
poster karena penggunaan bahasa dalam jenis kalimat dapat ditinjau dari sudut
poster yang singkat, padat, jelas, dan (a) jumlah klausanya, (b) bentuk
menarik. Peneliti mengangkat pola sintaksisnya, (c) kelengkapan unsurnya,
sintaksis sebagai objek penelitian dan (d) susunan subjek dan predikatnya.
mengimplikasikannya dalam Penelitian ini hanya meneliti
pembelajaran bahasa Indonesia di SMP. kalimat pada poster, mutlak meneliti
Penelitian ini sangat penting kebahasaan, tanpa mengaitkan antara
dilakukan karena, untuk mengetahui poster (gambar, warna, dll) dengan isi
kelengkapan kalimat yang terdapat poster (secara semantk).
dalam poster dengan meneliti pola Peneliti memilih Kabupaten
sintaksisnya. Sedangkan implikasinya Pringsewu sebagai tempat penelitian
terhadap pembelajaran Bahasa karena Kabupaten Pringsewu
Indonesia di SMP, poster dikaitkan merupakan kabupaten baru yang masih
dengan Kompetensi Inti dan berkembang. Namun demikian
Kompetensi Dasar Kurikulum 2013 Kabupaten Pringsewu memiliki
pada kelas VIII yaitu teks hasil beberapa sekolah unggulan. Kabupaten
observasi. Poster dapat digunakan Pringsewu banyak mendulang
sebagai salah satu contoh teks observasi keberhasilan terutama dalam ranah
baik oleh guru maupun oleh siswa. pendidikan. Oleh karena itu peneliti
Penelitian ini diharapkan dapat memilih Kabupaten Pringsewu sebagai
bermanfaat bagi guru mata pelajaran daerah untuk melakukan observasi
bahasa Indonesia agar menggunakan penelitian.
poster untuk menyampaikan materi teks Objek penelitian ini adalah pola
observasi. Guru dapat menggunakan sintaktis pada poster di Kabupaten
poster sebagai media luar ruangan guna Pringsewu. Penelitian ini menekankan
menghidupkan minat belajar siswa pada pola sintaksis yaitu: 1) kalimat
dengan mengobservasi dan memilih berdasarkan kelengkapan unsur yaitu
sendiri poster yang akan digunakan kalimat taklengkap, 2) kalimat
sebagai media observasi. Pada berdasarkan jumlah klausa yaitu kalimat
penelitian ini penulis lebih menekankan tunggal dan kalimat majemuk, 3)
pola sintaksis tulisan atau isi yang kalimat berdasarkan bentuk sintaksis
terdapat pada poster namun tidak yaitu kalimat perintah, kalimat berita,
mengaitkan dengan visual, warna, kalimat seruan, dan kalimat tanya..
maupun gambar pada poster.
Penelitian ini menekankan bahasa METODE
secara internal melalui kajian sintaksis. Metode penelitian ini adalah
Peneliti menekankan penelitiannya pada metode deskriptif kualitatif. Penelitian
pola sintaksi pada poster. Pola sintaksis kualitatif adalah penelitian yang
sangatlah luas, oleh karena itu peneliti bermaksud untuk memahami fenomena
membatasi ruang lingkup penelitian tentang apa yang dialami oleh subjek
pada jenis kalimat (kelengkapan unsur penelitian, misalnya perilaku, persepsi,
kalimat, kalimat berdasarkan jumlah motivasi, tindakan dan lain-lain, secara

Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Unila Halaman 3


Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) November 2014
holistik, dan dengan cara deskripsi 3. Mengidentifikasi kalimat yang
dalam bentuk kata-kata dan bahasa, terdapat dalam poster.
pada suatu konteks khusus yang 4. Menganalisis pola sintaksis pada
alamiah dan dengan memanfaatkan poster , penelitian ini ditekankan
berbagai metode alamiah (Moleong, pada jenis-jenis kalimat.
2011:6). a. Pertama menganalisis kalimat
Penggunaan metode ini pada poster berdasarkan
bertujuan untuk mendeskripsikan pola kelengkapan unsurnya. Jika
sintaksis pada poster di Kabupaten dalam kalimat tersebut tidak
Pringsewu dan implikasinya pada terdapat unsur-unsur utama
pembelajaran Bahasa Indonesia di SMP. subjek predikat, maka kalimat
Sumber data dalam penelitian ini berupa pada poster tersebut akan
13 poster (sampel) yang terdapat diklasifikasikan ke dalam
disepanjang jalan protokol di kalimat taklengkap dan tidak
Kabupaten Pringsewu. Adapun data dianalisis lebih lanjut
yang dianalisis dalam penelitian ini berdasarkan jumlah klausa. Jika
berupa kalimat yang digunakan dalam dalam kalimat poster telah
poster serta implikasi pola sintaksis terdapat subjek dan predikat
,yang dianalisis berdasarkan jenis-jenis sebagai unsur utama maka
kalimat, pada teks observasi kelas VII kalimat tersebut akan dianalisis
SMP. lebih lanjut berdasarkan jumlah
Langkah-langkah teknik analisis klausa (kalimat tunggal dan
data penelitian ini adalah sebagai kalimat majemuk).
berikut. b. Selanjutnya, setelah menentukan
1. Mengelompokkan poster kelengkapan unsur kalimat,
berdasarkan jenis-jenis poster yang apabila unsur subjek predikat
tersebar di kabupaten pringsewu. ada maka kalimat tersebut
2. Melakukan sampel acak, peneliti dianalisis kedalam kalimat
memperoleh 53 poster kemudian di berdasarkan jumlah klausa.
kelompokkan berdasarkan jenis Berdasarkan jumlah klausa,
poster. Peneliti memilih secara acak kalimat akan diklasifikasi
poster dengan cara membalik foto berdasarkan kalimat tunggal atau
poster kemudian di pilih secara acak kalimat majemuk.
berdasarkan jenis poster. Kemudian c. Setelah itu, masing-masing
diperoleh 3 poster pendidikan, 3 kalimat pada poster
poster kegiatan, 3 poster lingkungan, diklasifikasikan ke dalam jenis
dan 7 poster penerangan. Di kalimat berdasarkan bentuk
kabupaten pringsewu didominasi sintaksis, yaitu: (1)kalimat
oleh poster penerangan, oleh karena berita atau deklaratif; (2)
itu peneliti mengambil sampel poster kalimat perintah atau imperatif;
penerangan paling banyak. Setelah (3) kalimat tanya atau
dilakukan sampel acak, diperoleh 16 interogatif; dan (4) kalimat
poster yang dianalisis berdasarkan seruan atau eksklamatif.
pola sintaksisnya. 5. Menyimpulkan hasil penelitian.

Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Unila Halaman 4


Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) November 2014
6. Mengimplikasikan hasil penelitian Setelah menganalisis kalimat
pada mata pelajaran Bahasa peneliti mengklasifikasikan poster
Indonesia di kelas VII Sekolah termasuk kalimat taklengkap apabila
Menengah Pertama (SMP) yaitu dalam poster tersebut tidak memiliki
pada KI 3 dan KI 4 pada kurikulum subjek. Peneliti mengambil enam belas
2013. poster sebagai sampel penelitian di
Kabupaten Pringsewu. Hasil analisis
HASIL DAN PEMBAHASAN penelitian kelengkapan unsure kalimat
Hasil penelitian ini mencakup pada poster, peneliti menemukan 13
deskripsi pola sintaksis dan (tiga belas) kalimat termasuk kategori
implikasinya terhadap pembelajaran kalimat taklengkapPenggunaan
bahasa Indonesia di SMP. konjungsi subordinatif ketika pada data
Berfokus pada jenis-jenis (1) merupakan konjungsi yang
kalimat yang digunakan dalam poster digunakan untuk menghubungkan
dan implikasinya terhadap pembelajaran klausa-klausa dalam kalimat majemuk
bahasa Indonesia di SMP. pola sintaksis bertingkat yang menyatakan makna
yang diteliti tidak berdasarkan struktur waktu bersamaan. Hubungan waktu
kalimat fungsi, kategori, dan peran bersamaan menunjukan bahwa
sintaksis. Namun penelitian ini peristiwa atau keadaan yang dinyatakan
menganalisis pola sintkasis berdasarkan dalam klausa utama dan klausa
jenis-jenis kalimat, diantaranya: jenis bawahan terjadi pada waktu bersamaan
kalimat berdasarkan kelengkapan unsur atau hampir bersamaan.
(kalimat tidak lengkap), jenis kalimat Contoh:
berdasarkan jumlah klausa (kalimat Poster pendidikan kode 1
tunggal dan kalimat majemuk), dan (1) Ayo…!!!
yang terakhir jenis kalimat berdasarkan (2) Kita Wujudkan Anak-Anak Asuh
bentuk sintaksis (kalimat berita, kalimat Menuju Pendidikan Menengah
perintah, kalimat tanya, dan kalimat Universal 12 tahun Sebagai
seruan). Generasi Penerus Bangsa.
Berikut pembahasan “Pola Poster pendidikan dengan kode 1,
Sintaksis Pada Poster di Kabupaten ini memiliki dua kalimat. Kalimat (1)
Pringsewu dan Implikasinya Pada merupakan kalimat taklengkap
Pembelajaran Bahasa Indonesia di sedangkan kalimat (2) merupakan
SMP”. kalimat majemuk. Kalimat (1) hanya
memiliki satu kata yaitu “ayo” oleh
1. Kelengkapan Unsur Kalimat karena itu diklasifikasikan dalam
Kelengkapan unsur pada kalimat kalimat taklengkap. Kata “ayo”
didasarkan pada ada atau tidaknya merupakan kata seruan untuk mengajak
subjek dan predikat sebagai unsur wajib atau memberikan dorongan. Walaupun
pada kalimat. Setelah dilakukan hanya terdiri atas satu kata namun bisa
penelitian, ditemukan bahwa dikatakan sebagai kalimat, karena
kebanyakan poster tidak memiliki unsur diawali dengan huruf kapital, dan
wajib (subjek). diakhiri dengan tanda baca kalimat titik

Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Unila Halaman 5


Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) November 2014
(.). Kalimat taklengkap seperti ini sering Masyarakat yang beragama dan
ditemui dalam poster. berbudaya adalah jati diri masyarakat
Lampung.
2. Jenis Kalimat Berdasarkan Kalimat pada poster penerangan
Jumlah Klausa kode 14 peneliti klasifikasikan pada
Kalimat berdasarkan jumlah kalimat tunggal. Sama halnya dengan
klausa diklasifikasikan ke dalam dua kalimat poster kode 13, poster ini tidak
golongan yaitu: kalimat tunggal dan memiliki predikat ganda. Frasa
kalimat majemuk. Pembahasan sampel “Masyarakat yang beragama dan
poster berdasarkan jumlah klausa adalah berbudaya” merupakan subjek kalimat.
sebagai berikut. Frasa “adalah” merupakan predikat
A. Kalimat Tunggal pada poster ini, dan frasa “jati diri
Penelitian mengenai pola masyarakat Lampung” adalah objek
sintaksis pada poster di kalimat.
Kabupaten Pringsewu B. Kalimat Majemuk
berdasarkan kalimat tunggal, Penelitian dengan 16 sampel
peneliti hanya menemukan dua poster di Kabupaten Pringsewu
poster yang termasuk kalimat berdasarkan kalimat majemuk
tunggal. Poster yang memiliki menemukan empat poster
kalimat tunggal adalah sebagai memiliki kalimat majemuk.
berikut. Contoh:
Poster penerangan dengan kode 13. Poster pendidikan dengan kode 1

Kabupaten pringsewu jejama Kita wujudkan anak-anak asuh menuju


secancanan bersenyum manis pendidikan menengah universal 12
menyukseskan KB. tahun sebagai generasi penerus bangsa.

Kalimat pada poster penerangan Kalimat pada poster pendidikan


kode 13 diklasifikasikan dalam kalimat kode 1 di atas merupakan kalimat
tunggal karena hanya memiliki satu majemuk. Peneliti menglasifikasikan
predikat. Apabila dianalisis lebih lanjut, poster tersebut ke dalam kalimat
frasa “Kabupaten Pringsewu jejama majemuk karena memiliki predikat
secancanan bersenyum manis” adalah lebih dari satu. Subjek kalimat poster
subjek kalimat. Kata “menyukseskan” tersebut adalah kata “kita”. Predikat 1
merupakan predikat, dan “KB” adalah adalah kata “wujudkan”, predikat 2
objek kalimat. Poster tersebut tidak adalah kata “menuju”, dan predikat 3
terdapat predikat ganda oleh karena itu adalah kata “penerus”. Pada poster
poster penerangan kode 13 tersebut terdapat konjungtor
diklasifikasikan ke dalam kalimat pembandingan/ kemiripan “sebagai”,
tunggal. yaitu ciri kalimat majemuk. Oleh karena
itu, peneliti menglasifikasikan poster
Poster penerangan dengan kode 14 pendidikan kode 1 termasuk kalimat
majemuk.

Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Unila Halaman 6


Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) November 2014
3. Bentuk Sintaksis 2. Kalimat Perintah (Imperatif)
Analisis poster berdasarkan Analisis bentuk sintaksis pada
bentuk sintaksis adalah analisis pada poster di Kabupaten Pringsewu
ranah sintaksis hanya mengungkapkan memperoleh 13 poster yang termasuk
tujuan informasi yang terkandung kalimat perintah. Jumlah tersebut
dalam sebuah kalimat berdasarkan merupakan jumlah terbanyak. Oleh
bentuk. karena itu, sebagian besar kalimat pada
Berdasarkan bentuk sintaksis poster termasuk dalam kalimat perintah
atau tujuan kalimat dapat (imperatif). Contoh:
diklasifikasikan menjadi empat yaitu: 1) Poster penerangan kode 10 ditinjau
(1) kalimat berita (deklaratif); (2) dari segi bentuk memiliki modus
kalimat perintah (imperatif); (3) kalimat makna kalimat perintah (imperatif).
tanya (interogatif); dan (4) kalimat Perhatikan kalimat berikut:
seruan (eksklamatif). “Bayarlah PBB Anda Tepat Waktu “

1. Kalimat Berita (Deklaratif) Kalimat poster di atas terdapat


Analisis bentuk sintaksis poster penambahan partikel [–lah] pada kata
di Kabupaten Pringsewu memperoleh “bayar”. Kata [bayar + -lah] akan
empat poster yang termasuk kalimat menjadikan kata perintah yang dapat
berita. Contohnya: diartikan menyuruh untuk membayar.
a. Poster penidikan kode 3 Secara keseluruhan bentuk kalimat pada
Kalimat pertama diklasifikasikan poster tersebut termasuk kalimat
dalam kalimat berita atau deklaratif perintah (imperatif).
karena secara bentuk kalimatnya berisi
sebuah informasi. Kalimatnya berbunyi 3. Kalimat Tanya (Interogatif)
“Kabupaten Pringsewu Siap Penelitian kalimat pada poster di
Melaksanakan Kurikulum 2013 dan Kabupaten Pringsewu, peneliti tidak
Siap Mensukseskan Ujian Nasional menemukan kalimat tanya (interogatif).
(UN) Tahun 2014.” Secara keseluruhan sampel poster yang
Apabila dipahami secara di dapat hanya terdapat kalimat berita
bentuk, tujuan kalimat tersebut adalah (deklaratif), seruan (eksklamatif), dan
berupa informasi memberitahu kepada paling banyak adalah kalimat perintah
pembaca poster. Kalimat pada poster (imperatif).
tersebut hanya memberikan sebuah
berita atau informasi bahwa Kabupaten 4. Kalimat Seruan (Eksklamatif)
Pringsewu siap melaksanakan Penelitian poster di Kabupaten
Kurikulum 2013 dan siap Pringsewu hanya ditemukan satu
menyukseskan Ujian Nasional (UN). kalimat termasuk kalimat seruan
Kalimat tersebut tidak memiliki (eksklamatif) yaitu poster Pendidikan
perintah atau seruan, jadi peneliti kode 3.
mengklasifikasikan kalimat tersebut Poster pendidikan kode 3,
termasuk kalimat berita. memiliki dua kalimat. kalimat yang
pertama merupakan kalimat berita
(deklaratif), sedangkan kalimat yang ke-

Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Unila Halaman 7


Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) November 2014
dua adalah kalimat seruan belajar mengajar untuk mencapai tujuan
(eksklamatif). kalimat “Jujur harus, yang diharapkan dalam pembelajaran.
prestasi pasti!” tidak memiliki struktur Hal yang sangat memengaruhi berhasil
kalimat yang sesuai dengan EYD. atau tidaknya tujuan pembelajaran,
Namun modus makna ditinjau yakni sumber belajar. Sumber belajar
berdasarkan bentuk kalimat kalimat antara lain guru, buku, laboratorium,
tersebut termasuk kalimat seruan. dan lain-lain.
Kalimat tersebut tidak bisa digolongkan Sumber belajar memiliki
ke dalam kalimat berita, karena tidak peranan yang sangat penting dalam
ada informasi yang lengkap. Tidak pula pembelajaran karena sumber belajar
bisa di klasifikasikan dalam kalimat memungkinkan peserta didik dari tidak
tanya, karena tidak ada unsur-unsur tahu menjadi tahu, dari tidak mengerti
kalimat tanya atau tanda tanya. menjadi mengerti, dan dari tidak
Kalimat berita tersebut juga terampil menjadi terampil.
tidak bisa diklasifikasikan sebagai Kunci pokok pembelajaran ada
kalimat perintah, karena tidak ada kata pada guru sebagai pengajar, tetapi
perintah yang menandai sebagai kalimat bukan berarti dalam proses
perintah. Oleh karena itu kalimat pada pembelajaran hanya guru yang aktif
poster pendidikan kode 2 kalimat ke sedangkan peserta didik pasif.
dua termasuk dalam kalimat seruan Pembelajaran menuntut keaktifan dua
karena hanya terdapat seruan yang belah pihak, yakni guru sebagai
menyerukan kejujuran dan prestasi. pengajar dan peserta didik sebagai
pebelajar. Selain itu, pemanfaatan
Implikasi Pola Sintaksis pada Poster media belajar yang tepat dapat
dalam Pembelajaran Bahasa menunjang kegiatan pembelajaran.
Indonesia di SMP Media pembelajaran merupakan
Peneliti mengimplikasikan segala sesuatu yang dapat dipergunakan
penelitiannya pada kurikulum 2013. untuk menyalurkan pesan, merangasang
pikiran, perasaan, perhatian, dan
Kurikulum ini berbeda dengan kemampuan peserta didik sehingga
kurikulum sebelumnya. Pelaksanaan dapat mendorong terjadinya proses
proses pembelajaran dalam Kurikulum belajar. Media pembelajaran dapat
2013 menggunakan pendekatan ilmiah berupa slide, audio, modul, majalah,
(scientific approach). Untuk ketepatan buku, cerpen, novel, surat kabar, dan
penelitian implikasi sesuai dengan lain-lain.
peneltian, peneliti mengimplikasikan Media pembelajaran seperti
hasil penelitian ke dalam silabus kelas buku, teks bacaan, poster, surat kabar,
VII. audio, buku, majalah, film, dan
Pembelajaran merupakan proses sebagainya. Peran media pembelajaran
kegiatan yang memungkinkan guru adalah sebagai alat bantu untuk
dapat mengajar dan peserta didik dapat memperjelas bahan pengajaran pada
menerima materi pelajaran yang saat guru menyampaikan pelajaran,
diajarkan oleh guru secara sistematik sebagai alat untuk mengangkat dan
dan saling memengaruhi dalam kegiatan menimbulkan persoalan untuk dikaji

Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Unila Halaman 8


Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) November 2014
lebih lanjut untuk diselesaikan oleh Kurikulum 2013. Berikut ini
siswa, serta sumber belajar bagi siswa. paparan silabus kurikulum 2013
Artinya, media berisi bahan-bahan yang Sekolah Menengah Pertama (SMP)
dapat dipelajari oleh siswa. kelas VII.
Salah satu media pembelajaran Kompetensi Inti
seperti poster dapat dimanfaatkan oleh 3 Memahami pengetahuan (faktual,
guru Bahasa Indonesia dalam proses konseptual, dan prosedural)
belajar mengajar. Poster dapat berdasarkan rasa ingin tahunya
digunakan untuk mengajarkan tentang ilmu pengetahuan,
kebahasaan. Kalimat pada poster teknologi, seni, budaya terkait
merupakan media yang digunakan fenomena dan kejadian tampak
seseorang atau instansi untuk mata.
mengemukakan pendapat atau gagasan
kepada masyarakat luas. Dengan Kompetensi Dasar
menggunakan poster sebagai media 3.1 Memahami teks hasil observasi,
pembelajaran diharapkan siswa dapat tanggapan deskriptif, eksposisi,
mencari dan menyelesaikan masalah eksplanasi, dan cerita pendek
menggunakan media pembelajaran baik melalui lisan maupun tulisan
tersebut. 3.2 Membedakan teks
Guru diharapkan dapat hasil observasi,
meningkatkan kemampuan siswa untuk tanggapan deskriptif,
mencapai tujuan akhir dari keterampilan eksposisi, eksplanasi,
berbahasa, yaitu mendengarkan, dan cerita pendek baik
berbicara, membaca, dan menulis. Dari melalui lisan maupun
hasil penelitian ini, diperoleh simpulan tulisan
bahwa implikasi pola sintaksis pada 3.3 Mengklasifikasi teks hasil
poster di Kabupaten Pringsewu, dapat observasi, tanggapan deskriptif,
digunakan sebagai media dan atau eksposisi, eksplanasi, dan cerita
sumber belajar dan sebagai materi teks pendek baik melalui lisan
observasi kelas VII berdasarkan maupun tulisan
kurikulum 2013. 3.4 Mengidentifikasi kekurangan
Implikasi adalah keterkaitan antara teks hasil observasi, tanggapan
objek yang diteliti dengan pembelajaran deskriptif, eksposisi, eksplanasi,
di sekolah, khususnya pembelajaran dan cerita pendek berdasarkan
bahasa Indonesia. Dalam penelitian ini kaidah-kaidah teks baik melalui
impikasi penggunaan poster dalam lisan maupun tulisan
pembelajaran Bahasa Indonesia
memiliki dua fungsi, yaitu sebagai Kompetensi Inti
materi pembelajaran dan sebagai media 4 Mencoba, mengolah, dan menyaji
pembelajaran. Berikut ini dalam ranah konkret
penjelasannya. (menggunakan, mengurai,
1. Poster dapat dijadikan sebagai merangkai, memodifikasi, dan
materi pembelajaran Bahasa membuat) dan ranah abstrak
Indonesia. Sesuai dengan silabus (menulis, membaca, menghitung,

Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Unila Halaman 9


Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) November 2014
menggambar, dan mengarang) gambar poster melalui LCD misalnya
sesuai dengan yang dipelajari di guru membelajarkan mengenai menulis
sekolah dan sumber lain yang karangan naratif tentang “aliran sungai
sama dalam sudut hilang, bencana datang”. Kemudian
guru menampilkan akibat dari
Kompetensi Dasar hilangnya aliran sungai. Guru
4.1 Menangkap makna teks hasil menugaskan siswa untuk mengamati
observasi, tanggapan deskriptif, poster tersebut, kemudian siswa
eksposisi, eksplanasi, dan cerita diperintahkan untuk membuat karangan
pendek baik secara lisan maupun berdasarkan tema yang sesuai dengan
tulisan poster tersebut.
4.2 Menyusun teks hasil observasi, Hasil penelitian ini dipaparkan
tanggapan deskriptif, eksposisi, bahwa poster dapat digunakan oleh guru
eksplanasi, dan cerita pendek Bahasa Indonesia sebagai media
sesuai dengan karakteristik teks pembelarajan khususnya jenis poster
yang akan dibuat baik secara dan jenis-jenis kalimat yang terdapat
lisan maupun tulisan dalam poster. Hal ini dapat dibuktikan
melalui hasil penelitian yang
Sebagai media pembelajaran menemukan bahwa kalimat pada poster
poster memunyi fungsi sebagai berikut, memiliki perbedaan dengan kalimat
(a) sebagai pengembang ide, (b) bahan yang lain baik berdasarkan kelengkapan
pelajaran dalam suatu masalah tertentu, unsur kalimat, jumlah klausa, dan
(c) alat pengembang motivasi (Wetty, bentuk sintaksis kalimatnya. Berkaitan
2004: 72). Sebuah poster dapat dengan hal tersebut, peneliti
digunakan sebagai media dalam mengimplikasikan hasil penelitian
pembelajaran Bahasa Indonesia dalam dengan kegiatan pembelajaran Bahasa
hal ini poster digunakan saat guru Indonesia di SMP.
menerangkan sebuah materi kepada Peneliti mengimplikasikan
siswa (poster sebagai media penelitiannya pada kurikulum 2013.
pembelajaran), begitu halnya siswa Untuk ketepatan implikasi sesuai
dalam mempelajari materi dengan penelitian, peneliti
menggunakan poster yang disediakan mengimplikasikan hasil penelitian ke
oleh guru. dalam silabus kelas VII
Poster yang digunakan sebagai
media pembelajaran oleh guru haruslah SIMPULAN DAN SARAN
sesuai dan relevan dengan materi dan A. Simpulan
tujuan pembelajaran. Guru Poster yang diteliti pada penelitian
menyediakan poster sebagai media ini ada 16 poster, terdiri atas 3 poster
pembelajaran baik membuat sendiri pendidikan, 3 poster lingkungan, 3
ataupun menggunakan poster yang poster kegiatan, dan 7 poster
sudah ada. Penggunaan poster dalam penerangan. Semua poster di ambil di
proses belajar mengajar, guru dapat jalan protokol Kabupaten Pringsewu
memasang poster yang sudah ada di dan komplek Perkantoran Kabupaten
tengah kelas, atau dengan menampilkan Pringsewu. Peneliti mengambil sampel

Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Unila Halaman 10


Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) November 2014
poster paling banyak poster penerangan tidak termasuk diklasifikasikan ke
karena sebagian besar poster di dalam kalimat tunggal dan majemuk.
Kabupaten Pringsewu merupakan poster diperoleh dua kalimat tunggal dan
penerangan. empat kalimat majemuk. Berdasarkan
Penelitian pola sintaksis pada bentuk sintaksis sebagian besar
poster di bagi atas tiga bagian, yaitu merupakan kalimat perintah.
kelengkapan kalimat, bentuk kalimat, Dari hasil penelitian ini, diketahui
dan makna sintaksis. Kelengkapan implikasi pola sintaksis pada poster di
kalimat menganalisis kalimat lengkap Kabupaten Pringsewu cukup
atau tidak berdasarkan unsur utama mempengaruhi pembelajaran Bahasa
kalimat yaitu subjek dan predikat. Indonesia terutama ranah kebahasaan
Bentuk kalimat meganalisis kalimat kelas VII Sekolah Menengah Pertama
poster yang tidak termasuk kalimat tak (SMP). Kaitannya dengan kurikulum
lengkap. Analisis berdasarkan bentuk 2013 yaitu KI 3 dan KI 4, mengenai
kalimat mengklasifikasikan kalimat teks observasi, poster dapat digunakan
berdasarkan kalimat tunggal dan sebagai teks hasil observasi yang
kalimat majemuk. Sedangkan makna digunakan oleh siswa. Sedangkan untuk
sintaksis mengkaji makna di ranah guru dapat digunakan sebagai materi
sintaksis yaitu makna berdasarkan pembelajaran dan media pembelajaran,
tujuan informasi atau bentuk kalimatnya sehingga siswa tidak merasa bosan
bukan berdasarkan makna semantik dalam kegiatan pembelajaran yang
yang sudah menganalisis berdasarkan hanya menggunakan materi dan media
makna secara medalam. Makna yang ada di dalam ruangan saja.
sintaksis yaitu mengklasifikasikan
kalimat berdasarkan kalimat berita, B. Saran
kalimat perintah, kalimat seruan, dan Berdasarkan hasil penelitian,
kalimat tanya. penulis menyarankan hal-hal sebagai
Dari hasil penelitian diperoleh berikut:
kelengkapan kalimat pada poster di 1. Sebaiknya dalam menulis poster
Kabupaten Pringsewu 13 kalimat pada menggunakan bahasa yang singkat,
poster termasuk kalimat tidak lengkap. menarik, logis, menggunakan
Berdasarkan bentuk kalimat diperoleh gambar atau ilustrasi yang logis
dua kalimat pada poster termasuk dengan isi kalimat poster, dan
kalimat tunggal, dan empat kalimat menggunakan bahasa sesuai dengan
termasuk kalimat majemuk. kaidah bahasa Indonesia yang
Berdasarkan makna sintaksis diperoleh berlaku. Karena, poster merupakan
empat kalimat termasuk kalimat berita, media luar ruangan dengan tujuan
tiga belas kalimat termasuk kalimat menarik perhatian masyarakat yang
perintah, satu kalimat seruan, dan tidak sedang bergerak dan mungkin saja
ditemukan kalimat tanya. Simpulan hanya melihat dari kejauhan.
berdasarkan penelitian ini adalah 2. Disarankan kepada guru mata
berdasarkan kelengkapan unsur kalimat pelajaran Bahasa Indonesia untuk
pada poster sebagian besar adalah menggunakan poster sebagai salah
kalimat tidak lengkap selebihnya yang satu materi dan media pembelajaran

Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Unila Halaman 11


Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) November 2014
di luar ruangan, sehingga siswa
tidak merasa bosan dengan kegiatan
pembelajaran di dalam ruangan
saja.
3. Saran untuk peneliti selanjutnya
yang tertarik kajian pada poster,
sebaiknya mengkaji secara
keseluruhan, baik dari sebi
penggunaan bahasa (bentuk),
kaitannya dengan pembelajaran di
sekolah, makna secara sintaksis,
dan makna secara semantik yang
terkandung di dalam poster, sampai
intepretasi pada pembaca
posternya.

DAFTAR PUSTAKA

Alwi, Hasan dkk. 2003. Tata Bahasa


Baku Bahasa Indonesia Edisi
Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka.
Keraf, Gorys. 1994. Komposisi. Jakarta:
Nusa Indah.
Moleong, Lexy J. 2011. Metode
Penelitian Kualitatif. Bandung:
PT Remaja Rosdakarya.
Tarigan, Henry Guntur. 2009. Prinsip-
Prinpis Dasar. Bandung:
Angkasa.
Trianto, Agus. 2006. Bahasa Indonesia
untuk SMP dan MTs Kelas VIII.
Jakarta: Erlangga.
Verhaar, J.M.W. 1999. Asas-Asas
Linguistik Umum. Ygyakarta:
Gadjah Mada University Press.
Wetty, Ni Nyoman. 2004. Media
Pembelajaran. Lampung.
Unila.

Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Unila Halaman 12

Anda mungkin juga menyukai