Previous Next
Tanpa tokoh alur tidak akan pernaah sampai pada bagian akhir cerita. Bila dilihat
dari keterlibatannya dalam menggerakkan alur, tokoh dapat digolongkan menjadi:
tokoh sentral (tokoh utama), tokoh bawahan, dan tokoh latar. Tokoh sentral
merupakan tokoh yang amat potensial menggerakkan alur. Ia merupakan pusat
cerita, penyebab munculnya konflik. Sedangkan tokoh bawahan merupakan tokoh
yang tidak begitu besar pengaruhnya terhadapa perkembangan alur, walaupun ia
terlibat juga dalam pengembangan alur. Sedangkan tokoh latar merupakan tokoh
yang sama sekali tidak berpengaruh terhadap pengembangan alur, kehadirannya
hanyalah sebagai pelengkap latar. Anda bisa mengidentifikasi tokoh dan
penokohan dengan cara langsung menuliskan hasil temuan dalam bentuk kalimat-
kalimat maupun paragraf-paragraf atau menggunakan tabel berikut ini.
Tabel Contoh Penokohan
No. Nama Tokoh Jenis Tokoh Alasan
2. Memahami alur
Setiap cerita selalu memiliki awal dan akhir cerita. Jika ditinjau dari cara
pengarang mengakhiri cerita, terdapat dua jenis alur yaitu alur tertutup dan alur
terbuka. Berdasarkan jalannya cerita terdapat jenis alur maju, alur mundur, dan
alur campuran. Peristiwa-peristiwa yang jalin menjalin dari awal sampai akhir
cerita disebut alur atau plot. Sebagai suatu rangkaian peristiwa, alur selalu
menampilkan konflik-konflik, dari konflik-konflik ke konflik-konflik besar.
Bahkan dalam alur akan dijumpai puncak-puncak konflik. Konflik-konflik itu
dapat berupa konflik internal (konflik batin/konflik diri), yaitu konflik yang
dirasakan oleh seorang tokoh. Konflik eksternal dapat berupa konflik manusia,
manusia dengan alam, maupun manusia dengan Tuhan. Memahami alur berarti
memahami bagian di dalamnya terutama konflik. Anda bisa mengidentifikasi jenis
konflik yang berkembang dalam peristiwa dengan cara langsung menuliskan hasil
temuan dalam bentuk kalimat-kalimat maupun paragraf-paragraf atau
menyusunnya dalam tabel berikut ini.
Tabel Contoh Konflik
No. Peristiwa Deskripsi Konflik Jenis Konflik
3. Memahami latar
Latar dalam prosa fiksi merupakan penggambaran suasana, tempat, hubungan waktu, lingkungan sosial-
budaya, dan atau lingkungan sejarah. Latar memiliki banyak fungsi dalam mendukung jalnnya cerita, di
antaranya agar cerita tampak lebih hidup dan menggambarkan situasi psikologis atau batin tokoh. Anda
bisa mengidentifikasi jenis latar yang berkembang dalam peristiwa dengan cara langsung menuliskan hasil
temuan dalam bentuk kalimat-kalimat maupun paragraf-paragraf atau menyusunnya dalam tabel berikut
ini.
4. Memahami penyudutpandangan
Penyudutpandangan dalam karya fiksi menyangkut: siapa yang menceritakan atau dari posisi mana (siapa)
peristiwa dan tindakan itu dilihat. Pemilihan bentuk persona selain dapat mempengaruhi perkembangan
cerita dan masalah yang diceritakan, juga kebebasan, keterbatasan, ketajaman, ketelitian, dan keobjektifan
terhadap hal-hal yang diceritakan.
Ada dua cara penyudutpandangan yaitu cara orang pertama dan cara orang ketiga. Dalam cara orang
pertama pengarang akan memakai “aku/saya” sebagai pencerita. Pemilihan teknik orang pertama
dilakukan pengarang manakala ia ingin melukiskan konflik batin atau pergumulan psikologis secara
mendalam. Dalam cara orang ketiga pengarang menceritakan peristiwa atau pengalaman orang ketiga,
sehingga kata ganti yang dipakai ialah “dia/ia/nama orang”.
5. Memahami tema
Untuk bisa memahami tema, Anda bisa menelusuri persoalan atau pokok pembicaraan yang mendasari
cerita lalu Anda kaitkan sesuaikan dengan amanat dalam cerita. Sebab tema tidak mungkin bertentangan
dengan amanat cerita.
6. Memahami totalitas makna dalam cerita
Untuk memahami totalitas makna dalam cerita, Anda perlu menemukan hubungan makna perilaku tokoh,
makna konflik yang berkembang, makna penyelesaian konflik, makna latar, makna penyudutpandangan,
dan makna tema.
Tanpa tokoh alur tidak akan pernaah sampai pada bagian akhir cerita. Bila dilihat
dari keterlibatannya dalam menggerakkan alur, tokoh dapat digolongkan menjadi:
tokoh sentral (tokoh utama), tokoh bawahan, dan tokoh latar. Tokoh sentral
merupakan tokoh yang amat potensial menggerakkan alur. Ia merupakan pusat
cerita, penyebab munculnya konflik. Sedangkan tokoh bawahan merupakan tokoh
yang tidak begitu besar pengaruhnya terhadapa perkembangan alur, walaupun ia
terlibat juga dalam pengembangan alur. Sedangkan tokoh latar merupakan tokoh
yang sama sekali tidak berpengaruh terhadap pengembangan alur, kehadirannya
hanyalah sebagai pelengkap latar. Anda bisa mengidentifikasi tokoh dan
penokohan dengan cara langsung menuliskan hasil temuan dalam bentuk kalimat-
kalimat maupun paragraf-paragraf atau menggunakan tabel berikut ini.
Tabel Contoh Penokohan
No. Nama Tokoh Jenis Tokoh Alasan
2. Memahami alur
Setiap cerita selalu memiliki awal dan akhir cerita. Jika ditinjau dari cara
pengarang mengakhiri cerita, terdapat dua jenis alur yaitu alur tertutup dan alur
terbuka. Berdasarkan jalannya cerita terdapat jenis alur maju, alur mundur, dan
alur campuran. Peristiwa-peristiwa yang jalin menjalin dari awal sampai akhir
cerita disebut alur atau plot. Sebagai suatu rangkaian peristiwa, alur selalu
menampilkan konflik-konflik, dari konflik-konflik ke konflik-konflik besar.
Bahkan dalam alur akan dijumpai puncak-puncak konflik. Konflik-konflik itu
dapat berupa konflik internal (konflik batin/konflik diri), yaitu konflik yang
dirasakan oleh seorang tokoh. Konflik eksternal dapat berupa konflik manusia,
manusia dengan alam, maupun manusia dengan Tuhan. Memahami alur berarti
memahami bagian di dalamnya terutama konflik. Anda bisa mengidentifikasi jenis
konflik yang berkembang dalam peristiwa dengan cara langsung menuliskan hasil
temuan dalam bentuk kalimat-kalimat maupun paragraf-paragraf atau
menyusunnya dalam tabel berikut ini.
Tabel Contoh Konflik
No. Peristiwa Deskripsi Konflik Jenis Konflik
3. Memahami latar
Latar dalam prosa fiksi merupakan penggambaran suasana, tempat, hubungan waktu, lingkungan sosial-
budaya, dan atau lingkungan sejarah. Latar memiliki banyak fungsi dalam mendukung jalnnya cerita, di
antaranya agar cerita tampak lebih hidup dan menggambarkan situasi psikologis atau batin tokoh. Anda
bisa mengidentifikasi jenis latar yang berkembang dalam peristiwa dengan cara langsung menuliskan hasil
temuan dalam bentuk kalimat-kalimat maupun paragraf-paragraf atau menyusunnya dalam tabel berikut
ini.
4. Memahami penyudutpandangan
Penyudutpandangan dalam karya fiksi menyangkut: siapa yang menceritakan atau dari posisi mana (siapa)
peristiwa dan tindakan itu dilihat. Pemilihan bentuk persona selain dapat mempengaruhi perkembangan
cerita dan masalah yang diceritakan, juga kebebasan, keterbatasan, ketajaman, ketelitian, dan keobjektifan
terhadap hal-hal yang diceritakan.
Ada dua cara penyudutpandangan yaitu cara orang pertama dan cara orang ketiga. Dalam cara orang
pertama pengarang akan memakai “aku/saya” sebagai pencerita. Pemilihan teknik orang pertama
dilakukan pengarang manakala ia ingin melukiskan konflik batin atau pergumulan psikologis secara
mendalam. Dalam cara orang ketiga pengarang menceritakan peristiwa atau pengalaman orang ketiga,
sehingga kata ganti yang dipakai ialah “dia/ia/nama orang”.
5. Memahami tema
Untuk bisa memahami tema, Anda bisa menelusuri persoalan atau pokok pembicaraan yang mendasari
cerita lalu Anda kaitkan sesuaikan dengan amanat dalam cerita. Sebab tema tidak mungkin bertentangan
dengan amanat cerita.
Untuk memahami totalitas makna dalam cerita, Anda perlu menemukan hubungan makna perilaku tokoh,
makna konflik yang berkembang, makna penyelesaian konflik, makna latar, makna penyudutpandangan,
dan makna tema.
1. Makna Cerpen
@@PLUGINFILE@@/Artikel%20Cerpen.pdf
2. Makna Novel
@@PLUGINFILE@@/Artikel%20Novel.pdf
C. Mencipta Cerpen
Apa yang harus diceritakan dalam sebuah cerpen? Dari mana Anda menulis
cerpen? Pertanyaan ini sebenarnya berkisar tentang persolan tema, ide, dan bahan
cerita. Seorang pengarang dapat bercerita tentang apa saja, namun pengarang yang
hebat tidak dengan mentah dan asal saja menceritakan segala sesuatu. Pengarang
yang hebat akan memilih pusat-pusat perhatian yang khas sesuai dengan
kecenderungannya. Untuk menjadi pengarang yang baik, silakan pelajari materi 3
untuk mengetahui cara membuat cerpen yang baik.
Rangkuman M6 KB3
1. Langkah-langkah menemukan makna cerita dalam prosa fiksi, yaitu
memahami tokoh dan penokohan, memahami alur, memahami latar, memahami
penyudutpandangan, memahami tema, dan memahami totalitas makna dalam
cerita.
2. Cara pandang baru yang unik dan berbeda akan menjadikan sebuah cerita
bertema biasa menjadi cerita yang luar biasa. Tentunya cara pandang ini bisa
diperoleh dengan terus mengasah diri Anda untuk melihat segala sesuatu dari
berbagai sudut pandang yang berbeda.
Sebagaimana yang sudah Anda ketahui, alur dalam drama sama dengan yang
terdapat pada jenis sastra lain namun istilahnya berbeda. Dalam drama dikenal
dengan istilah eksposisi, komplikasi, dan resolusi. Eksposisi mendasari dan
mengatur gerak dalam masalah-masalah waktu dan tempat. Eksposisi
memperkenalkan pelaku yang dikembangkan dalam bagian utama lakon itu dan
memberikan suatu indikasi resolusi. Komplikasi bertugas mengembangkan konflik.
Pelaku utama mengalami gangguan, penghalang dalam mencapai tujuannya,
membuat kekeliruan yang akhirnya kita dapat meneliti tipe manusia bagaimanakah
sang tokoh itu. Resolusi harus berlangsung secara logis dan mempunyai hubungan
yang wajar dengan apa yang mendahuluinya yang terdapat dalam komplikasi. Butir
yang memisahkan komplikasi dari resolusi disebut dengan klimaks. Akhir
pementasan atau pertunjukkan mungkin berupa: akhir yang bahagia dan mungkin
sebaliknya akhir yang tidak bahagia.
Seperti jenis karya sastra lainnya, dalam drama pun dijumpai tokoh sentral (tokoh
utama), tokoh bawahan, dan tokoh latar. Selain itu, dapat juga ditemui jenis tokoh
lainnya yaitu tokoh protagonis dan antagonis.
Lalu, bagaimana karakter tokoh digambarkan melalui dialog dan lakuan para
tokoh. Anda bisa mengidentifikasi karakter tokoh yang berkembang dalam
peristiwa dengan cara langsung menuliskan hasil temuan dalam bentuk kalimat-
kalimat maupun paragraf-paragraf atau menyusunnya dalam tabel berikut ini.
c. Memahami dialog
Dialog dalam naskah drama merupkan percakapan antara satu tokoh dengan tokoh
lainnya. Anda bisa menganalisis dialog dalam drama dengan menggunakan
beberapa panduan pertanyaan sebagai berikut.
Sebagaimana yang Anda ketahui, bahwa satu babak terbagi dalam beberapa
adegan. Babak dalam suatu naskah drama bisa diidentifikasi dengan cara
mengidentifikasi tempat dan waktu tertentu peristiwa demi peristiwa terjadi dan
tidak menuntut perubahan besar-besaran setting saat pementasan. Anda dapat
mengetaui adegan dengan mengetahui batasan adegan. Adegan merupakan bagian
dari babak dan dibatasi dengan adanya perubahan peristiwa datang dan perginya
satu tokoh atau lebih ke dalam pentas.
f. Memahami tema
Rangkuman