Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Proposal Tesis Magister Program
Oleh:
Hendri Ristiawan
NIM P2A317017
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS JAMBI
2018
BAB I
PENDAHULUAN
komunikasi yang melibatkan guru dan siswa. Proses ini bertujuan untuk
kedewasaan diri. Dalam melakukan perubahan ini guru SMP memiliki dua peran
,yaitu sebagai pengajar dan pendidik. Zamzani (2002: 129) menyatakan bahwa
kepada anak didik sehingga anak didik menjadi manusia yang cerdas dan
membina anak didik agar menjadi manusia yang memiliki moral dan budi pekerti
yang baik.
siswa dalam proses belajar mengajar yang merupakan kegiatan paling pokok. Jadi
proses belajar mengajar merupakan proses kegiatan interaksi antara dua unsur
manusiawi yakni siswa sebagai pihak yang belajar dan guru sebagai pihak yang
mengajar.
Dalam berinteraksi dalam kelas baik guru dan siswa harus mampu merespon
apa yang terjadi dalam kelas. Guru tanggap tentang perilaku siswa baik dalam
bertutur ,siswa kadang kala diikuti gerakan atau tindakan untuk membantu proses
berkomunikasi.
Interaksi dalam kelas antara guru dan siswa jelas konteksnya yaitu guru
komunikasi antara guru dan siswa. Proses komunikasi ini menggunakan media
bahasa. Hal ini sesuai dengan fungsi utama bahasa yaitu sebagai alat komunikasi.
bersifat interaksional. Menurut Brown dan Yule (1985: 1-2), fungsi bahasa yang
Proses komunikasi atau pemakaian bahasa dalam interaksi antara guru dan
siswa di kelas banyak kejadian yang menarik untuk diteliti. Peristiwa tutur yang
terjadi pada interaksi guru dan siswa di dalam kelas adalah pemakaian bahasa baik
interaksi guru dan siswa di SMPN 11 Kota Jambi belum pernah dilakukan. Hal ini
mengkaji masalah struktur percakapan interaksi antara guru dan siswa dalam kelas
dan fungsi bahasa dalam interaksi guru dan siswa dalam kelas.
Dalam penelitian ini dibahas struktur wacana lisan interaksi guru dan siswa
dalam kelas dan fungsi bahasa dalam interaksi guru dan siswa dalam.
bahasa guru dan siswa dalam kelas di SMPN 11 Kota Jambi. Lingkup masalahnya
adalah wacana lisan interaksi guru dan siswa dalam kelas pada waktu yang sudah
ditentukan. Agar jelas arah penelitian ini maka dirumuskan masalah penelitian ini
siswa dalam kelas di SMPN 11 Kota Jambi pada waktu proses belajar
mengajar?
dalam kelas di SMPN 11 Kota Jambi pada waktu proses belajar mengajar
.
2) Mendeskripsikan dan menjelaskan fungsi bahasa dalam wacana lisan
interaksi guru dan siswa dalam kelas di SMPN 11 Kota Jambi pada
1) Manfaat Teoritis
interaksi guru dan siswa di kelas dan fungsi bahasa dalam wacana lisan interaksi
2) Manfaat Praktis
ditemukan tindak tutur yang tidak sesuai dengan situasi kondisi siswa, kepala
b. Bagi Guru
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan salah satu bentuk alternatif
bertutur dengan siswa dalam proses belajar mengajar. Dengan bertutur yang
sesuai dengan situasi kondisi siswa akan memotivasi siswa untuk aktif dalam
c . Bagi Siswa
KAJIAN PUSTAKA
(channel). Saluran pesan ini dapat berupa tulis dan lisan. Dengan demikian
komunikan, pesan, dan saluran atau media. (Sumiati, dan Asra, 2007: 67)
satu sama lain, ketika dua orang atau lebih hadir bersama, mereka menciptakan
suatu hasil satu sama lain,atau berkomunikasi satu sama lain. Pendapat lain
mengandung pengertian hubungan timbal balik antara dua orang atau lebih,
dan masing-masing orang yang terlibat memainkan peran yang aktif dalam
konsep, gagasan, pikiran, atau ide yang utuh, yang dapat dipahami oleh
(Hasan Alwi, 2008: 419), dijelaskan wacana adalah rentetan kalimat yang
adalah satu kesatuan bahasa yang utuh yang dipakai untuk berkomunikasi
komunikasi). Jadi, analisis wacana lisan interaksi guru dan siswa di kelas
yang mengkaji organisasi bahasa secara utuh di atas tingkat kalimat atau
bahasa yang digunakan. Maka analisis tidak dapat dibatasi pada deskripsi
bentuk bahasa yang tidak terikat tujuan atau fungsi yang dirancang untuk
dipakai.
karakteristik wacana lisan interaksi guru dan siswa dalam kelas yaitu
wacana serta temuan-temuan dalam kelas berkaitan dengan fungsi bahasa dan
2.1.2.3 Pragmatik
terpisah dari kata atau frasa yang digunakan dalam tuturan itu sendiri. 1)
Pragmatik adalah studi tentang maksud penutur, 2) Pragmatik adalah studi
adalah studi tentang ungkapan dari jarak hubungan ( George Yule, 2006: 3-
4).
(utterance interpretation).
pengetahuan yang dimiliki bersama penutur dan mitra tutur serta yang
yang semacam itu dapat disebut konteks situasi tutur (speech situational
verbal.
tindak tutur (speech act ) Tindak tutur itu tidak akan dipahami dengan baik
apabila mitra tutur tidak memahami situasi tutur. Situasi tutur ( speech event )
adalah terjadinya interaksi linguistic dalam satu bentuk ujaran atau lebih yang
melibatkan dua pihak, yaitu penutur dan mitra tutur dengan satu pokok
tuturan di dalam waktu, tempat dan situasi tertentu ( Abdul Chaer, 1994 : 61-
62) Dengan kata lain , peristiwa tutur pada dasarnya menerangkan tindak
Pembelajaran yang terjadi antara guru dan siswa di kelas 5 SDIT Nur
antara bentuk dan fungsi bahasa tersebut tidak selalu sama. Dengan kata lain
siswa di kelas di fokuskan pada struktur wacana lisan dalam interaksi belajar
mengajar, fungsi bahasa dalam interaksi guru dan siswa dalam kelas, dan partikel
Dalam proses belajar mengajar terdapat interaksi antara guru dan siswa.
Dalam interaksi ini terjadi tindak tutur antara guru dan siswa. Guru lebih dominan
sebagai pemicu terjadinya tindak tutur di dalam kelas. Juga tindak tutur ini dapat
berhasil antara penutur dan mitra tutur ada kerja sama. Akan lebih baik lagi jika
Tindak Tutur Langsung dan Tindak Tutur Literal. Kemudian data dianalisis
dengan konteksnya.
Berdasarkan analisis data itu ditemukan : (1) Ciri-ciri struktur wacana lisan
interaksi guru dan siswa di kelas, dan (2) fungsi bahasa dalam wacana lisan
METODE PENELITIAN
Penelitian tentang Analisis Wacana Lisan antara Interaksi Guru dan Siswa
pada latar alamiah atau pada konteks dari suatu keutuhan (entity); peneliti sendiri
atau dengan bantuan orang lain merupakan alat pengumpul data utama; penelitian
catatan dengan deskripsi kalimat yang rinci, lengkap, dan mendalam, yang
penelitian seperti itu senada pendapat dengan Lincoln dan Guba (1985) di dalam
Sutopo (2006: 40) Sifat semacam ini lebih peka dan dapat disesuaikan dengan
pengkajian bentuk pengaruh dan pola nilai-nilai yang mungkin dihadapi peneliti.
Analisis Wacana Lisan antara Guru dan Siswa ini, sasaran penelitian tetap
pada berada pada kondisi aslinya secara alami. Penelitian ini meneliti secara
langsung peristiwa tutur dalam interaksi belajar mengajar di dalam kelas, peneliti
tidak terlibat dalam peristiwa tutur. Peneliti di lingkungan sekitar kelas hanya
alamiah.
Barelson (1952) di dalam Stefan Titscher (2009: 97) menyatakan analisis isi
merupakan suatu teknik penelitian untuk menguaraikan isi komunikasi yang jelas
Interaksi antara guru dan siswa di kelas, tidak lepas dari pesan secara
pada hakekatnya sudah ada tujuan yang pasti yaitu untuk menyampaikan pesan
Data merupakan bahan jadi penelitian yang ada karena proses pemilihan dan
pemilahan dari berbagai macam tuturan. Data tidak hanya sekedar sebagai sesuatu
yang telah disediakan oleh alam, namun sebenarnya data ada karena adanya
proses interaksi antara peneliti dengan sumber data penelitian (Sudaryanto, 1990:
3) Data penelitian ini berbentuk semua tuturan lisan dalam interaksi belajar
dideskripsikan dalam bentuk teks. Semua data yang ditemukan saat interaksi
belajar mengajar di kelas semua dipakai dalam analisis. Data yang dipakai adalah
data tuturan lisan guru dan siswa di kelas tanpa direduksi. Hal ini sesuai dengan
guru dan siswa dalam kelas di SMPN 11 Kota Jambi pada waktu proses belajar
interaksi guru dan siswa dalam kelas di SMPN 11 Kota Jambi pada waktu proses
belajar mengajar. Data penelitian ini berbentuk semua tuturan lisan dalam
Adapun yang menjadi sumber datanya adalah tiga orang guru Bahasa
Indonesia yang mengajar di kelas VII A, VIII M, dan IX M. Dan juga siswa yang
Kelurahan Selamet. Di pilihnya lokasi ini karena SMPN 11 Kota Jambi tergolong
SMP yang cukup besar, dan siswanya bervariasi dari berbagai kalangan.
tingkat SMP di Kota Jambi. Selain itu guru-guru yang ada di sekolah ini sudah
guru yang sudah menyelesaikan pascasarjana. Saat ini guru di SMPN 11 Kota
Jambi sebagian besar sudah lulus sertifikasi guru. Pertimbangan selanjutnya, saat
pertanyaan kepada siswa, dan siswa menjawab. Pada proses interaksi belajar
mengajar jarang siswa mengajukan pertanyaan kepada guru. Guru juga sering
sebagai lokasi penenelitian tentang analisis wacana lisan interaksi guru dan siswa
di kelas.
tutur dalam kelas. Metode simak ini disamakan dengan metode observasi yang
dikenal dalam disiplin ilmu sosial. Dalam pelaksanaan metode simak ,digunakan
teknik sadap sebagai teknik dasar ,teknik rekam,dan teknik catat sebagai teknik
lanjutan.
pencatatan terbhadap data relevan yang sesuai dengan sasaran dan tujuan
penelitian (Edi Subroto, 2007: 47) . Teknik ini digunakan untuk menggali data
dari sumber data yang berupa peristiwa, tempat atau lokasi dan rekaman peristiwa
tutur atau interaksi guru dan siswa di kelas. Teknik yang digunakan dalam
sekali tidak mempengaruhi aktivitas interaksi guru dan siswa di kelas. Hal yang
dilakukan peneliti hanya mengamati dan mencatat ha-hal yang berlangsung di
bahasa lisan yang bersiffat spontan (Edi Subroto, 2007: 40). Teknik ini digunakan
untuk merekam pemakaian bahasa guru dan siswa pada saat interaksi belajar
mengajar di kelas. Agar hasil rekaman yang diperoleh dapat menyajikan data yang
memperoleh informasi yang mendalam dari informan (Edi Subroto, 2007: 42).
,tahapan berikutnya menganalisis data. Analisis data pada penelitian ini dengan
metode kontekstual. Yang dimaksud analisis kontekstual adalah cara analisis yang
konteks. Konteks itu sendiri telah didefinisikan oleh Brown & Yule (1985)
Kridalaksana (1993) di dalam I Dewa Putu Wijana (1996: 11) bahwa konteks
adalah aspek-aspek lingkungan fisik atau lingkungan sosial yang berkaitan dengan
tuturan . Perlu dicatat bahwa lingkungan fisik tuturan dapat disebut koteks (cotex)
konteks adalah segala latar belakang pengetahuan yang dipahami secara bersama
Dalam penelitian ini latar belakang pengetahuan yang dimaksud adalah guru
tutur datang ke kelas untuk memperoleh informasi sesuai dengan materi pelajaran.
Dengan demikian data yang dikumpulkan adalah data tentang wacana lisan
menggunakan angka yang diapit dua kurung,mulai (1), (2), (3), dan seterusnya.
Selain itu, setiap data juga dilengkapi nomor data pada setiap akhir penulisan data.
data.
Konteks tuturan: Dituturkan oleh guru ditujukan kepada siswa yang bernama
proses generatif.
yang baru dijelaskan guru. Akan tetapi, bila tuturan itu dilihat secara pragmatik
belajar mengajar.
sesuatu dengan yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai
dengan jalan memanfaatkan peneliti atau pengamat lainnya dalam hal ini adalah
(Moleong,2014:331)
teknik, dan triangulasi waktu. Dalam penelitian ini triangulasi yang digunakan
ini.
berbeda. Pada penelitian peneliti menggunakan teknik catat dan rekam. Jika data
umum, yaitu tahap pralapangan, tahap pekerjaan lapangan, dan tahap analisis data.
1. Tahap-Pra Lapangan
Pada tahap ini peneliti menyusun rencana penelitian yang berupa proposal
Pada tahap ini peneliti memahami latar belakang penelitian, ikut serta
Pada tahap ini diadakan analisis data dengan tahap reduksi, penyajian data dan
Hasan Alwi., dkk. 2008. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai
Pustaka.
Titscher, Stefan (et. al) . 2009. Methods of Text and Discourse Analysis editor
Abdul Syukur Ibrahim. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.