Anda di halaman 1dari 13

USULAN PROGRAM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

HIBAH PKM INTERNAL UNIVERSITAS KUNINGAN

PELATIHAN MENULIS CERPEN BAGI SISWA SD DI DESA LONGKEWANG,


KECAMATAN CINIRU, KABUPATEN KUNINGAN

Oleh:

Ketua : Asep Jejen Jaelani, M.Pd. NIK 41038091314

Anggota : Sun Suntini, M.Pd. NIK 4101088300097

Ifah Hanifah, M.Pd. NIK 41038091315

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS KUNINGAN

TAHUN 2021
DAFTAR ISI

Daftar Isi 1
Ringkasan Proposal 2
Bab I Pendahuluan 3
Bab II Solusi dan Luaran 5
Bab III Manfaat dan Dampak Sosial 6
Bab IV Metode Pelaksanaan 7
Bab V Tim Pengusul serta Uraian Tugas 8
Bab VI Anggaran Biaya 9
Bab VII Jadwal Kegiatan 10
Daftar Pustaka 11

1
RINGKASAN PROPOSAL

Keterampilan menulis yang wajib dimili oleh siswa adalah keterampilan menulis
cerpen. Menulis cerpen merupakan keterampilan yang diajarkan di kelas dengan
tujuan untuk mengasah kemampuan siswa dalam mengekspresikan pikiran, perasaan,
pengalaman, dan imajinasinya melalui kegitan menyusun teks cerpen secara kreatif.
Selain itu, secara praktis keterampilan ini sering dijadikan ajang perlombaan dalam
berbagai macam kegiatan. Misalnya, FLS2N. Artinya, ketika para siswa mampu
menulis cerpen dengan baik, maka siswa tersebut akan turut serta dalam
mengharumkan nama sekolah. Bagi siswa yang bersangkutan, tentu hal tersebut
merupakan pengalaman berharga dalam proses pembelajaran. Namun, pada kenyataan
di lapangan keterampilan menulis ini masih sulit dikuasai oleh siswa. Begitu juga
keterampilan menulis cerpen, masih banyak siswa yang merasa kesulitan ketika
diminta menulisnya. Keslitan itu terlihat dari kurangnya antusias siswa yang kurang
saat diminta membuat cerpen. Mereka juga sering merasa bingung darimana
mengawali sebuah cerita. Akhirnya, ketika diminta menulis cerpen ada semacam
keterpaksaan. Dapat dikatakan bahwa kemampuan menulis cerpen siswa belum
optimal karena rata-rata mereka tak dapat mengembangkan cerita dengan baik. Hal
yang dapat dilakukan adalah dengan memberikan pelatihan kepada siswa. Pelatihan
yang digunakan dapat menggunakan metode partisipasi, artinya siswa secara aktif
melakukan praktik menulis cerpen selama pelatihan berlangsung.

2
BAB I
PENDAHULAN

Keterampilan menulis adalah keterampilan paling tinggi yang dimiliki oleh


seseorang. Hal itu karena ketika seseorang menulis, maka semua aspek kognitifnya
bekerja. Mulai dia harus mengingat, memahami, menganalisis, sampai kepada
aspek mencipta. Hal ini senada dengan apa yang disebutkan Sismulyasih (2015)
bahwa menulis memerlukan pengetahuan yang luas dan pola pikir yang logis.
Artinya, untuk dapat menulis maka seseorang harus melalui fase-fase yang lainnya,
seperti membaca, mendengar, memahami dan sebagainya.
Salah satu keterampilan menulis yang wajib dimili oleh siswa adalah
keterampilan menulis cerpen. Seperti yang diungkapkan Puspita (2020) bahwa
menulis cerpen merupakan keterampilan yang diajarkan di kelas dengan tujuan
untuk mengasah kemampuan siswa dalam mengekspresikan pikiran, perasaan,
pengalaman, dan imajinasinya melalui kegitan menyusun teks cerpen secara kreatif.
Selain itu, secara praktis keterampilan ini sering dijadikan ajang perlombaan
dalam berbagai macam kegiatan. Misalnya, FLS2N. Artinya, ketika para siswa mampu
menulis cerpen dengan baik, maka siswa tersebut akan turut serta dalam
mengharumkan nama sekolah. Bagi siswa yang bersangkutan, tentu hal tersebut
merupakan pengalaman berharga dalam proses pembelajaran.
Namun, pada kenyataan di lapangan keterampilan menulis ini masih sulit
dikuasai oleh siswa. Begitu juga keterampilan menulis cerpen, masih banyak siswa
yang merasa kesulitan ketika diminta menulisnya. Keslitan itu terlihat dari kurangnya
antusias siswa yang kurang saat diminta membuat cerpen. Mereka juga sering merasa
bingung darimana mengawali sebuah cerita. Akhirnya, ketika diminta menulis cerpen
ada semacam keterpaksaan. Hal ini senada dengan hasil penelitian Puspita (2020)
bahwa kemampuan menulis cerpen siswa belum optimal karena rata-rata mereka tak
dapat mengembangkan cerita dengan baik.
Tentu hal ini harus segera ditangani. Kemampuan siswa dalam menulis
khususnya menulis sastra harus diasah dan ditingkatkan. Hal itu akan membuat jiwa
seni dan kehalusan budi bahasa mereka pun akan terasah.

3
Salah satu hal yang dilakukan untuk mengasah kemampuan menulis cerpen
siswa adalah dengan memberikan pelatihan kepada mereka. Hal ini merujuk pada
penelitian Wicaksa (2019) yang menunjukkan hasil bahwa pelatihan ternyata dapat
meningkatkan kemampuan menulis para peserta. Adapun meetode yang digunakan
oleh Wicaksa adalah partisipasi. Wicaksa memberikan pelatihan tersebut kepada
mahasiswa, namun tentunya metode yang sama akan dapat diberikan kepada siswa SD
tentu dengan pendekatan dan gaya yang disesuaikan dengan tingkatannya.
Berdasarkan pemaparan tersebut, maka kami akan melakukan pengabdian
kepada masyarakat dengan melakukan Pelatihan Menulis Cerpen bagi Siswa SMP di
Desa Longkowang, Kecamatan Ciniru, Kabupaten Kuningan. Adapun pemilhan desa
tersebut didasarkan pada hasil observasi yang dilakukan beberapa mahasiwa kami
bahwa di sana keterampilan menulis siswa nya masih sangat rendah.

4
BAB II
SOLUSI DAN LUARAN

Merujuk pada pengabdian yang telah dilakukan sebelumnya, maka solusi


yang coba ditawarkan adalah dengan memberikan pelatihan menulis cerpen kepada
siswa. Adapun metode yang digunakan adalah metode partsipasi. Artinya, dalam
pelatihan tersebut siswa akan berpartisipasi secara aktif dan langsung dengan cara
praktik membuat cerpen dengan diberi arahan dan bimbingan intensif.
Adapuan luaran dari kegiatan ini adalah berupa laporan hasil Pengabdian
kepada Masyarakat serta meningkatnya kemampuan menulis cerpen pada siswa
SMP di Desa Lonkewang, Kecamatan Ciniru, Kabupaten Kuningan.

5
BAB III
MANFAAT DAN DAMPAK SOSIAL

Kegiatan pelatihan ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan dampak


baik secara langsung maupun tidak. Adapun manfaat dan dampak yang diharapkan
adalah
1. Meningkatkan wawasan dan pengetahuan siswa tentang kepenulisan khususnya
cerpen
2. Meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis cerpen
3. Menstimulus kemampuan siswa dalam mengungkapkan pikiran dan perasaan
melalui cerpen
4. Mengasah kehalusan budi bahasa siswa melalui menulis cerpen sehingga
diharapkan dapat berdampak pada penanaman nilai-nilai karakter siswa
5. Membantu mewujudkan salah satu tujuan pembelajaran bahasa di sekolah yakni
meningkatkan kemampuan menulis siswa.

6
BAB IV
METODE PELAKSANAAN

Untuk pengabdian masyarakat dengan judul Pelatihan menulis cerpen pada siswa
SMP di Desa Longkewang, Kecamatan Ciniru, Kabupaten Kuningan dilaksanakan
dengan metode Pelatihan dengan metode partisipasi.. Adapun rinciannya adalah
sebagai berikut.
1. Hari pertama akan dilakukan survey pendahuluan. Survey dilakukan untuk
mengetahui situasi dan kondisi lokasi. Selain itu, survey ini dilakukan untuk
mengetahui kemampuan awal siswa di Desa Longkewang dalam menulis
cerpen Metodenya adalah dengan observasi dan wawancara dengan pihak
terkait, misalnya guru atau orang tua.
2. Hari kedua adalah pelaksanaan pelatihan. Pelatihan ini akan ditekankan
pada peningkatan wawasan siswa tentang cerpen dan peningkatan
kemampuan menulis cerpen. Mereka akan dibekali dengan kemampuan
menemukan ide cerita dan mengembagkan ide menjadi sebuah cerita.
3. Hari ketiga adalah pelakasanaan evaluasi. Evaluasi dilakukan untuk
mengetahui kemampuan menulis cerpen siswa setelah diberikan pelatihan.

7
BAB V
TIM PENGUSUL SERTA URAIAN TUGAS

Tabel 5.1

Nama Jabatan Keahlian Uraian


NO Tugas
Asep Jejen Ketua Tim Kebahasaan Pelatih
1 Jaelani,M.Pd Pengusul
Sun Suntini, M.Pd Anggota Keterampilan Pelatih
2 Berbahasa
Ifah Hanifah,M.Pd Anggota Kebahasaan Pelatih
3
Silva Sekar Aulia Anggota Mahasiswa Asisten
4 (mahasiswa) PBSI Pelatih
Idlal Siti Nurohmah Anggota Mahasiswa Asisten
5 (mahasiswa) PBSI Pelatih

8
BAB VI
ANGGARAN BIAYA

Untuk melaksanakan kegiatan tersebut dibutuhkan biaya dengan rincian sebagai


berikut.
Komponen Volume Satuan Biaya Jumlah
NO Satuan
1 orang Rp Rp 300.000,00
Honorarium untuk pelaksana, 3 100.000,00
pengumupul data, penganailis
data, honoroperator, honor 2 orang Rp Rp 150.000,00
pembuat sistem (maksimum 75.000,00
30%)
2 ATK 10 set Rp Rp 200.000,00
Pembelian bahan habis pakai 200.000,00
untuk pembelian atk, fotocopy
, surat menyurat,penyusunan Konsumsi Box Rp Rp 100.000,00
laporan, cetak, penjilidan, 10 100.000,00
publikasi, pulsa, internet,
bahan pembuatan alat bagi Surat eksemp Rp Rp 150.000,00
masyarakat. menyurat lar 50.000,00
,penyusus nan
laporan dan
penjilidan

3 Perjalanan untuk survei/ Transpor t 3 mobil Rp Rp 300.000,00


sampling data/sosialisasi/ hari 100.000,00
pelatihan/pendampingan/seminar
/worksh
op, kosumsi, transport
(maksimum 15%)
Lain-lain (kegiatan Rp 300.000.00
4 publikasi danlaporan)

Rp 1.500.000,00
TOTAL

9
BAB VII
JADWAL KEGIATAN

Hari dan Tanggal Kegiatan Lokasi

1 November 2021 Koordinasi bersama Desa Longkewang,


(pukul 10.00 WIB s.d. kepala desa, guru dan Kecamatan Ciniru
selesai) siswa Kabupaten Kuningan
2 November 2021 Pelatihan menulis Desa Longkewang,
(pukul 10.00 WIB s.d. cerpen bagi siswa di Desa Kecamatan Ciniru
selesai) Longkewang Kabupaten Kuningan

3 November 2021 Evaluasi Pelatihan menulis Desa Longkewang,


(pukul 10.00 WIB cerpen bagi siswa di Desa Kecamatan Ciniru
s.d.selesai) Longkewang Kabupaten Kuningan

10
DAFTAR PUSTAKA

Puspita Risda. 2020. Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen


Menggunakan Teknik Terbimbing dengan Media Cerpen. Jurnal Sarsvati. 2
(1). pp. 79-88.

Sismulyasih, Nugraheti. 2015. Peningkatan Keterampilan Menulis Manuskrip


Jurnal Ilmiah Menggunakan Strategi Synergetic Teaching pada Mahasiswa PGSD
Unnes. Jurnal Primary Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau. 4 (1). Pp. 64-70

Wicaksa, Arif. 2019. Pelatihan Penulisan Ilmiah sebagai Upaya Peningkatan


Keterampilan Menulis Ilmiah. Jurnal Plakat. 1 (1). pp 8-16

11

Anda mungkin juga menyukai