Anda di halaman 1dari 8

Disusun oleh:

Nama: Aan Nawawi


NPM: 1702001
Penyuntingan (editing) pada dasarnya merupakan
kegiatan untunk memperbaiki tulisan atau karangan
agar karangan yang disusun mejadi lebih baik.
Kegiatan penyuntingan ini dilakukan setelah kegiatan
penulisan selesai. Kegiatan penyuntingan penting
sekali dalam kegiatan tulis-menulis khusunya untuk
meningkatkan mutu tulisan.
 Penyuntingan berasal dari kata dasar sunting
melahirkan bentuk turunan menyunting (kata kerja),
penyunting (kata benda), dan peyuntingan (kata benda).
 Kata menyunting bermakna (1) mempersiapkan naskah
siap cetak atau siap terbit dengan memperhatikan segi
istematika penyajiannya, isi, dan bahasa (menyangkut
ejaan, diksi, dan struktur kalimat); mengedit; (2)
merencanakan dan mengarahkan penerbitan (surat kabar,
majalah); (3) menyusun dan merakit (film, pita rekaman)
dengan cara memotong-motong dan memasang kembali
(KBBI, 2001 : 1106)
 Untuk menjadikan taipskrip sebagai karya yang sempurna yang
dapat dibaca dan dihayati dengan mudah oleh pembaca apabila
diterbitkan kelak.
 Untuk memastikan isi dan fakta taipskrip berkenaan
disampaikan dengan jelas, tepat, dan tidak bercanggah atau
menyalahi agama, undang-undang, etika dan norma masyarakat.
 Untuk memastikan pengaliran atau penyebaran idea daripada
penulis kepada pembaca dapat disampaikan dalam bahasa yang
gramatis, jelas, indah dan menarik.
 Untuk menjadikan persembahan e-buku yang akan diterbitkan
itu dapat menggambarkan nilai dan identiti karya itu sendiri
sehingga dapat menarik minat pembaca.
 Menonjolkan identiti penerbit dengan memastikan e-buku itu
menepati gaya penerbitan penerbit
a) Penyuntingan subtantif
b) Penyuntingan naskah (copy
editing)
Penyuntingan (editing) adalah membuat
perubahan, baik dari sisi substansi maupun sisi
kemasan, bahkan termasuk mengubah banyak subjek
yang terlibat, seperti penulis, penerbit, dan pembaca.
Dalam bahasa sederhana menyunting dapat diartikan
memperbaiki karangan berdasarkan kaidah-kaidah
yang benar, yang meliputi ejaan, tanda baca, pilihan
kata, kalimat, paragraf, sistematika penyajian,
keterbacaan, dan kebenaran konsep.
Penulisan kembali (revisi) menurut kamus adalah
peninjauan (pemeriksaan) kembali untuk perbaikan.
 Editing mekanik : Kebahasaan, ketepatan, serta
kemudahan penggunaan
 Editing Subtantif: Ketelitian data, kejelasan dan
gayabahasa, kelegalan dan kesopanan, ketepatan
rincian produksi
 Editing Gambar: Visualisasi naskah: peta, denah,
grafik, dll.
 Baca Pruf: Koreksi akhir
 Naskah fiksi : Berbasis khayalan/imajinasi
 Naskah non fiksi: Berdasarkan fakta
 Naskah Faksi: Kisahan yang berdasarkan kenyataan

Anda mungkin juga menyukai