Anda di halaman 1dari 8

Penelitian Kemampuan Membaca Pemahaman

KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN MAHASISWA IAIN TULUNGAGUNG PADA


CERPEN LANGIT MAKIN MENDUNG
Maftuha Robiatul A. (12210183036)
S1 Tadris Bahasa Indonesia, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Institut Agama Islam Negeri Tulungagung
Email: maftuha.robiatul@gmail.com

Fitria Nur Islaminingsih (12210183050)


S1 Tadris Bahasa Indonesia, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Institut Agama Islam Negeri Tulungagung
Email: fitrianurislam@gmail.com

Pembimbing : Ariesta Bagus Pramuwibowo, M.Pd.

ABSTRAK
Penelitian ini ABSTRAK

Penelitian ini dilatar belakangi kewajiban mahasiswa jurusan bahasa Indonesia dalam
meningkatkan gerakan literasi sebagai calon pendidik. Berkaitan dengan hal tersebut penelitian ini
dikhususkan pada mahasiswa IAIN Tulungagung lebih tepatnya jurusan Tadris Bahasa Indonesia kelas
1A. Menjadi satu rumusan masalah sebagai dasar utama untuk mencari seberapa besar tingkat
kemampuan membaca pemahaman yang meliputi kemampuan pemahaman bacaan. Dari rumusan
masalah itu dibagi menjadi satu subbab yaitu kemampuan membaca pemahaman Mahasiswa IAIN
Tulungagung TBIN 1A.

Subjek penelitian ini adalah mahasiswa semester 1 kelas A, untuk itu penelitian ini menggunakan
metode deskriptif analitik, sehingga dapat dikategorikan sebagai penelitian deskriptif kuantitatif.
Prosedur pengumpulan data, dari penelitian ini yaitu mengambil data dilakukan secara langsung.
Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah satu jenis tes pemahaman
bacaan. Jenis tes dalam penelitian ini dibuat dalam bentuk tes objektif berupa tes pilihan ganda dengan
lima soal. Teknik penganalisisan data menggunakan statistika deskriptif. Prosedur penganalisisan data
adalah mengukur kemampuan membaca Pemahaman (KMP).

Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan jika tingkat kemampuan pemahaman
mahasiswa terhadap teks bacaan sebesar 40% dan pemahaman bacaan mahasiswa memperoleh tingkat
kemampuan membaca pemahaman sebesar 109,169 Kpm. Merupakan waktu yang diperlukan untuk
memahami isi dari teks bacaan. Dengan demikian tingka kemampuan membaca peahaman mahasiswa
IAIN Tulungagung jurusan Tadris Bahasa Indonesia kelas 1A mencapai 192.89 kpm dan pemahaman
bacaan sebesar 40% karena kemampuan tersebut termasuk dalam kriteria kurang baik, karena kurang
dari 60% pemahaman dengan minimum kelulusan anak SMA 250 kpm. Karena mahasiswa semester 1
ini merupakan mahasiswa baru lulusan sma karena itu acuan yang penulis gunakan juga menggunakan
250 kpm.

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya terletak pada objek kajiannya atau objek
yang penulis teliti adalah seorang mahasiswa berbeda dengan objek kajian penelitian penelitian lainnya
yang memilih siswa sebagai objek kajiannya.

Kata kunci : artikel, membaca pemahaman, kecepatan membaca.


PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Membaca merupakan aktivitas pencarian informasi dengan lambang-lambang tertulis. Membaca juga
sering disebut sebagai proses menalar. Melalui kegiatan membaca seorang pendidik harus bisa
mengarahkan peserta didik agar mampu dalam memahami isi bacaan. Seorang pendidik harus mampu
memahami bahan bacaan dengan tepat sehingga hal ini lah yang melatar belakangi dibuatnya penelitian
ini. Agar mahasiswa Tadris Bahasa Indonesia mampu memahami bahan bacaan dengan tepat sebagai calon
pendidik. Kegiatan pengamatan yang dilaksanakan oleh peneliti untuk mendapatkan data yang akurat,
peneliti menyebarkan tes yang terdiri atas satu jenis tes bahan bacaan. Bahan tes tersebut merupakan
bahan bacaan sastra. Dan terdiri dari lima soal objektif. Pengambilan data dilaksanakan pada Mahasiswa
Jurusan Tadris Bahasa Indonesia semester 1 kelas A.

Hasil pengamatan peneliti, menyatakan bahwa kemampuan membaca pemahaman mahasiswa perlu
ditingkatkan dan mendapat perhatian khusus karena hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan jika
kemampuan pemahaman mahasiswa relatif rendah.

B. Permasalahan Penelitian
Melalui kegiatan membaca seorang pendidik harus bisa mengarahkan peserta didik agar mampu dalam
memahami isi bacaan. Seorang pendidik harus mampu memahami bahan bacaan dengan tepat sehingga hal
ini lah yang melatar belakangi dibuatnya penelitian ini.

C. Wawasan dan Rencana Pemecahan Masalah


Kegiatan pengamatan yang dilaksanakan oleh peneliti untuk mendapatkan data yang akurat, peneliti
menyebarkan tes yang terdiri atas satu jenis tes bahan bacaan. Bahan tes tersebut merupakan bahan bacaan
sastra berupa cerpen yang berjudul “Langit Makin Mendung”. Dan terdiri dari lima soal objektif.
Pengambilan data dilaksanakan pada Mahasiswa Jurusan Tadris Bahasa Indonesia semester 1 kelas A.
Dengan diadakannya penelitian ini diharapkan mahasiswa IAIN Tulungagung jurusan Tadris Bahasa
Indonesia khususnya kelas 1A dapat meningkatkan kemapuan membaca pemahaman.

D. Batasan dan Tujuan Penelitian


Batasan dan tujuan dari penelitian ini ditujukan pada penelitian kemampuan membaca pemahaman
mahasiswa IAIN Tulungagung jurusan Tadris Bahasa Indonesia. Adapun tujuan dari penelitian tersebut
secara umum adalah mengetahui kemampuan membaca pemahaman mahasiswa IAIN Tulungagung
jurusan Tadris Bahasa Indonesia. Dan tujuan khusus dari penelitian tersebut adalah mendeskripsikan
kemampuan membaca pemahaman mahasiswa IAIN Tulungagung jurusan Tadris Bahasa Indonesia.

E. Rangkuman Kajian Teoritik


Membaca merupakan proses kejiwaan yang sangat rumit yang berlangsung pada diri seorang pembaca.
Pada dasarnya seorang pembaca merekontruksi amanat atau isi yang tersurat dan juga tersirat yang terdapat
dalam teks atau bacaan yang dihadapi menurut Nurgiyantoro (1995:224). Membaca adalah aktivitas mental
untuk memahami apa yang dituturkan penulis Tampubolon(1987:5) juga berpendapat jika membaca
merupakan bagian komunikasi tulisan. Maksud dari simbol-simbol tulisan ataupun huruf yang dirubah
menjadi simbol simbol bunyi bahasa. Membaca merupakan kegiatan fisik dan mental yang bisa berkembang
menjadi kebiasaan dalam diri seorang pembaca. Membaca merupakan suatu proses yang kompleks dan juga
rumit. Kompleks yang dimaksud ialah melibatkan berbagai faktor internal dan faktor eksternal seorang
pembaca. Faktor internal berupa minat, intelegensi, bakat, motivasi, sikap, dan juga tujuan seorang pembaca.
Selain faktor internal ada pula faktor eksternal berupa latar belakang sosial dan ekonomi, sarana membaca,
dan juga tradisi dalam proses membaca. Maksud dari rumit artinya faktor eksternal dan internal saling
berhubungan membentuk suatu koordinasi yang rumit untuk menunjang pemahaman teks yang dibaca atau
bacaan. (Nurhadi,2008 :2013). Membaca meliputi tiga keterampilan dasar yaitu decoding, recording, dan juga
meaning. Recording merujuk pada suatu kata dan juga kalimat serta mengasosiasikannya dengan bunyi-
bunyian sesuai dengan sistem tulisan yang digunakan. Proses decoding merujuk kepada proses penerjemahan
rangkaian grafis ke dalam kata-kata sedangkan meaning ini adalah proses memahami makna yang dilakukan
secara langsung dari tingkat pemahaman, yaitu pemahaman interpretatif, kreatif, dan juga evaluatif. Pada
proses recording dan decoding berlangsung pada siswa kelas awal sedangkan meaning itu sendiri terjadi pada
siswa tingkat kelas yang tinggi (Farida Rahim 2008 :2). Samsu Somadayo (2011:4) mengungkapkan jika
membaca merupakan kegiatan interaktif untuk memetik dan juga memahami arti yang terdapat di dalam teks
ataupun bahan tulis. Pendapat itu didukung oleh Henry Guntur.
Tarigan (1985: 9) menjelaskan jika membaca merupakan proses memahami pola-pola bahasa dari suatu
gambaran tulisannya. Dari beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwasannya membaca merupakan
proses pengasosiaan huruf, penerjemahan serta pemahaman terhadap makna dari isi bacaan.
Tujuan membaca : menurut Farida Rahim (2008:11) berikut tujuan membaca yang mencakup : a.)
kesenangan, b.) menyempurnakan membaca nyaring, c.) menggunakan strategi, d.) memperbaharui
pengetahuan mengenai suatu topik, e.) mengaitkan informasi baru dengan informasi yang telah diketahui, f.)
memperoleh informasi untuk laporan lisan, dan laporan tertulis, g.) mengkonfirmasikan ataupun menolak
suatu teks bacaan dalam beberapa cara lain, i.) mempelajari struktur teks dan j.) menjawab pertanyaan-
pertanyaan yang spesifik.
Namun hal ini berbeda dengan pendapat Henry Guntur Tarigan (1985:9) tujuan membaca ialah
memperoleh perincian-perincian ataupun fakta-fakta, memperoleh ide ide utama, mengetahui urutan ataupun
susunan organisasi dari cerita, membaca untuk menyimpulkan serta mengelompokkan atau mengklasifikasi,
serta menilai dan mengevaluasi serta membandingkan atau mempertentangkan. Dari berbagai uraian yang ada
peneliti dapat menyimpulkan jika tujuan membaca yang paling utama merupakan memperoleh informasi.
Setelah informasi diperoleh pembaca akan melakukan tindakan lebih lanjut dalam proses membaca yang dapat
berupa kegiatan menyimpulkan, menilai, serta membandingkan isi dari teks bacaan.
Membaca pemahaman Tarigan (1994:8) menyatakan bahwasannya membaca pemahaman adalah
membaca yang mengutamakan makna bacaan dan tidak pada halaman tertulis tapi berada pada pikiran
pembaca.sama dengan membaca cepat yang membaca dengan pemahaman dan pemahaman dalam membaca
bahan bacaan itu dilakukan dengan memperhitungkan waktu dan tingkat pemahaman terhadap bahan yang
dibaca. Tampubolon (1990:8) menyatakan bahwasannya membaca pemahaman ialah kegiatan membaca untuk
membina daya nalar. Atau kegiatan membaca yang dilakukan seseorang untuk bisa memahami makna tersirat.
Maka dari itu untuk memahami makna teks seorang pembaca haruslah mengasah dan melatih daya nalar agar
dapat menangkap makna tersirat yang ada dalam teks tersebut. Sedangkan menurut Puji Santosa, dkk
(20103.20) menjelaskan jika membaca pemahaman merupakan kegiatan lanjutan dari membaca dalam hati,
atau membaca tanpa suara dengan tujuan untuk memahami isi dari teks bacaan. Pendapat tersebut didukung
oleh Sabarti Akhadiah,dkk (1992:37) mengungkapkan bahwa membaa pemahaman merupakan sub pokok dari
membaca lanjut. Tujuannya yaitu agar siswa dapat memahami, menafsirkan, dan menghayati isi bacaan Samsu
Somadayo (2011 : 10) menjelaskan jika kemampuan membaca pemahaman merupakan proses pemerolehan
makna yang secara aktif melibatkan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki seorang pembaca dan
dihubungkan dengan isi bacaan.
Berikut prinsip-prinsip membaca pemahaman menurut Farida Rahim (2008 : 3-4) dikemukaakn sebgai
berikut: pemahaman adalah proses kontruktivis sosial, keseimbangan kemahiraksaan merupakan kerangka
kerja dari kurikulum yang membantu perkembangan dari pemahaman, seorang guru yang dapat membaca
secara profesional dapat mempengaruhi siswa saat proses belajar mengajar berlangsung, seorang pembaca
yang baik akan memegang peranan dan juga strategi dan juga berperan aktif di dalam proses membaca,
membaca haruslah terjadi dalam konteks makna, seorang siswa menemukan manfaat dari kegiatan membaca
yang terdapat dalam teks bacaan, perkembangan kosa kata yang dipelajari dapat mempengaruhi pemahaman
seorang pembaca, pengikutsertaan merupakan daktor dan kunci pada proses pemahaman, strategi dan juga
keterampilan membaca dapat diajarkan
Adapun tingkatan tes kemampuan membaca pemahaman sebagai berikut :
Tingkat membaca inagatan meliputi dapat menyebutkan kembali fakta, definisi, konsep yang terkandung
di dalam wacana. Di dalam tes ini meminta pembaca menyebutkan, mengenal, ataupun mengingat kembali
fakta atau informasi yang telah ditemukan. Kata kata operasional yang digunakan sebagai berikut :
mendefinisikan, mengindentifikasi, menjodohkan, menyebutkan, memperluas, menyatakan, mendeskripsikan,
menyimpulkan, dan mendaftar. Yang kedua merupakan tes membaca tingkat pemahaman meliputi
kemampuan membaca memahami wacana, mencari hubungan antarhal, serta mencari sebab akibat dari teks
yang telah dibaca dan mencari perbedaan dan persamaan. Tes ini menanyakan mengenai ide pokok, gagasan,
tema yang terdapat di dalam teks dan makna kata-kata operasional yang dapat digunakan meliputi
mempertahankan, menduga, membedakan, menerangkan, memperluas, menyimpulkan,
menggenerelalisasikan, memberikan contoh, memperkirakan, menjelaskan, menafsirkan, meramalkan, dan
juga meringkas.
Membaca pemahaman yaitu membaca literal, pemahaman interpretasi, pemahaman kritis, pemahaman
kreatif. Menurut Farida Rahim (2008 : 113) membaca pemahaman dapat dikategorikan dalam beberapa jenis
bukan hanya satu jenis meliputi pemahaman literasi, penerpaan dapat masuk ke dalam pemahaman
interpretatif, seddangkan analisis dapat masuk kedalam pemahaman kritis, pemahaman literal ialah kegiatan
membaca dengan berusaha menangkap makna yang lebih dalam. Kata yang digunakan meliputi apa, siapa,
kapan, bagaimana, dan mengapa. Dalam pemahaman interpretasi pembaca berusaha mengetahui apa yang
dimaksud penulis yang tidak langsung dinyatakan dalam teks. Kegiatan tersebut meliputi menarik kesimpulan,
membuat generalisasi, hubungan sebab-akibat, dan menemukan makna bary berupa fakta-fakta dalam bacaan.
Ada beberpa faktor yang dapat mempengaruhi kemampuan membaca pemahaman antara lain faktor fisik,
pertimbangan neurologis, lingkungan, serta psikologis. Faktor fisiologis meliputi kesehatan fisik seorang
pembaca, pertimbangan neurologis, jenis kelamain pembaca, dan kelelahan, gangguan pendengaran, gangguan
alat bicara, serta gangguan penglihatan. Faktor lingkungan meliputi latar belakang anak di rumah dan
lingungan sekitar, lingkungan sekolah, serta faktor sosial ekonomi. Dan yang terkhir ialah faktor psikologis
meliputi keampuan membaca pemahaman ialah motivasi, minat, kematangan sosial, emosi, serta penyesuaian
diri.

METODE

A. Pendekatan Penelitian
Pendekatan penilitian dalam kemampuan membaca pemahaman mahasiswa IAIN Tulungagung jurusan
Tadris Bahasa Indonesia kelas 1A menggunakan pendekatan kuantitatif. Dari hasil data penyebaran tes
pemahaman yang dianalisis secara statistik deskriptif
B. Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini terdapat satu variabel yaitu pemahaman dalam membaca yang dilakukan oleh
mahasiswa IAIN Tulungagung jurusan Tadris Bahasa Indonesia kelas 1A
C. Sampel Penelitian
Dalam penelitian ini menggunakan sampel mahasiswa jurusan Tadris Bahasa Indonesia Institut Agama
Islam Negeri Tulungagung. Pengambilan data dilaksanakan pada satu kelas yaitu kelas 1A.
D. Teknik Pengumpulan Data
Di dalam penelitian ini teknik tes digunakan untuk menyaring data. Tes ini merupakan kegiatan utama
yang harus dilakukan peneliti dengan cara memberikan tes, karena melalui tes tersebut berupa tes
pilihan ganda yang berjumlah lima soal dan teks yang digunakan adalah cerpen yang berjudul Langit
Makin Mendung dan yang diteliti adalah pemahaman terhadap isi bacaan dari setiap subjek dapat
dijaring ataupun diperoleh.
E. Prosedur Pengumpulan Data
1. Peneliti menjelaskan kepada mahasiswa terkait rencana tes yang digunakan dalam mengerjakan tes
pemahaman dari teks bacaan yang telah ditentukan yaitu cerpen yang berjudul Langit Makin
Mendung.
2. Peneliti mengumpulkan tes yang dikerjakan oleh mahasiswa, kemudian dibawa oleh peneliti dan
dianalisis
3. Peneliti mengambil data secara langsung.

F. Teknik Analisis Data


1. Teknik penganalisisan data kuantitatif digunakan untuk menganalisis hasil tes yang telah
dilakukan yaitu tes pemahaman bacaan berupa nilai rerata. Nilai rerata membaca pemahaman yang
dianalisis dengan cara statistik deskriptif. Untuk memperoleh data mengenai pemahaman teks
bacaan penulis menggunakan data dari hasil evaluasi atau tes yang telah diberikan kepada
mahasiswa yang diteliti. Untuk Mengukur Kemampuan Membaca Pemahaman (KMP)

perlu dilakukan hal hal berikut ini :


2. Mengukur Kemampuan Membaca Pemahaman (KMP)

Jumlah kata / waktu baca dalam menit X prosentase pemahaman = kemampuan membaca

Data yang berasal dari tes kemampuan membaca dianalisis lagi menggunakan posedur perhitungan
statistik sederhana yaitu rumus mean. Rumus ini bertujuan untuk mengetahui rerata kemampuan
pemahaman bacaan mahasiswa.

Rumus yang dipakai adalah

 Mengukur Prosentase Pemahaman (PP)

PP : B/S X 100%

PP : Prosentase pemahaman
B : jumlah jawaban yang benar
S : jumlah soal

 Mengukur Rerata
M : 𝞢 FX / n

Keterangan: M : mean (nilai rata-rata)


𝞢 FX : jumlah nilai tes kemampuan membaca seluruh mahasiswa
N : jumlah siswa

G. Prosedur Analisis Data


Instrumen penganalisis data dari penelitian ini terdiri dari atas :
Kartu data, Kartu klasifikasi data, Kartu analisis
Adapun langkah-langkah sebagai berikut :
1. Data yang terkumpul dicatat pada kartu data, kartu data tersebut selanjutnya diberikan kode
berupa angka dengan nama nama mahasiswa yang diteliti.
2. Setiap kartu data dikoreksi bila jawaban tersebut sesuai dengan kunci jawaban yang telah
ditentukan maka dihitung dengan memberi skor antara jawaban yang benar dan salah.
3. Kartu data yang telah dikoreksi, selanjutnya diklasifikasikan berdasarkan pada nama nama
mahasiswa.
4. Kartu yang telah diklasifikasikan kemudian dianalisis dengan memberi skor sesuai jawaban yang
benar.

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Rerata skor membaca pemahaman mahasiswa IAIN Tulungagung jurusan Tadris Bahasa Indonesia
kelas 1A
Hasil skor rerata kemampuan membaca pemahaman dari mahasiswa IAIN Tulungagung jurusan Tadris
Bahasa Indonesia yang tertera pada tabel berikut ini

Tabel.3 Rerata Skor Kemampuan Membaca Pemahaman mahasiswa IAIN Tulungagung jurusan
Tadris Bahasa Indonesia kelas 1A.
NO Nama NILAI RERATA
1. Tasya Maghfirotul Wahidah 84,1
2. Fitriatur Rosidah 50,46
3. Susi Susanti 84,1
4. Raden Ayu Nur Kalima Sahada 16,82
5. Tantri Laro Ibaindah 56,06
6. Khoirul Maulidina Nikmah 84,1
7. Yunita Pratama Wahyu Nengseh 168,2
8. Lucky Prasetyo 84,1
9. Arul Renaldi 42,05
10. Nila Wahyu Andriani 32,70
11. Sakhila Febrianti Rahayu 24,73
12. Alvira Jasmin Eka Fahriyant 42,05
13. Choirotul Mufida 64,69
14. Anisha Puspita Sari 70,08
15. Nur Amalia Balqis 36,04
16. Windy Indah Lestari 16,82
17. Ma`Rifatul Khanifah 16,82
18. Hania Shinta Rahma Putri 50,46
19. Maya Tri Hamidah 67,28
20. Ulima Almira Sugito 33,63
21. Mei Aneke Putri 84,1
22. Khoirun Nadhiroh 84,1
23. Ade Rafidah Muhammad 50,46
24. Anissa Maulida Zahrani 67,28
25. Ilma Maretiana Mawadah 25,23
26. Shifa Zuhri Nada 25,23
27. Wahyudi Cakraningrat 25,23
28. Rachma Rizqina Mardhotillah 25,23
Jumlah 5401,1
Gambar.3 Rerata Skor Kemampuan Membaca Pemahaman mahasiswa IAIN Tulungagung jurusan
Tadris Bahasa Indonesia kelas 1A.

Hasil analisis data dari kemampuan membaca pemahaman ialah kemampuan menguasai teks bacaan
secara lengkap, luas, dan juga menyeluruh. Selanjutnya, untuk mengetahui ide pokok secara detail dan juga
pemahaman dari isi teks bacaan yang penting. Dari kemampuan membaca pemahaman mahasiswa IAIN
Tulungagung jurusan Tadris Bahasa Indonesia yang terdapat pada tabel diatas mencapai tingkat pemahaman
bacaan 192.89 kpm. Dengan demikian tingkat teks yang dibaca dalam pemahaman isi teks bacaan yang telah
ditentukan sebesar 40%. Dengan tingkat kemampuan membaca pemahaman teks bacaan tersebut. Setiap
mahasiswa memiliki teks bacaan dalam pemahaman bacaan yang relatif berbeda. Perbedaan tersebut sesuai
dengan tujuan dari membaca itu sendiri.

PENUTUP
A. Simpulan
Dari hasil analisis yang telah dilakukan kepada mahasiswa TBIN 1A di IAIN Tulungagung, untuk
menemukan tingkat pemahaman dalam membaca cerpen yang berjudul “Langit Makin Mendung”. Berikut
akan dipaparkan simpulan dari hasil penelitian pada mahasiswa TBIN 1A di IAIN Tulungagung.
Dapat disimpulkan bahwa setiap kelas di TBIN 1A IAIN Tulungagung memiliki tingkat kemampuan
dalam pemahaman isi yang berbeda-beda, tingkat keterbacaan setiap mahasiswa bergantung pada seberapa
cepat mahasiswa mampu memahami bacaan yang telah dibaca dan juga bergantung pada bahan yang
diberikan. Bahan yang diberikan berupa pertanyaan dengan jawaban pilihan ganda yang didalamnya terdapat
cerpen yang harus dipahami agar dapat menjawab pertanyaan yang telah disediakan. Hasil penelitian pada
mahasiswa TBIN 1A dapat dibuktian dari hasil tes pemahaman yang telah diberikan yang kemudian dihitung
menggunakan rumus untuk mendapatkan hasil dari seberapa paham mahasiswa TBIN 1A memahami cerpen
yang telah diberikan.
Berpengaruhnya proses dan pemahaman bacaan sehingga membuat mahasiswa TBIN 1A kurang
memperoleh pemahaman bacaan, hal ini dikarenakan hasil rata-rata yang didapat jauh dari kata dapat
memahami dengan baik. Tingkat kecepata mahasiswa TBIN 1A dalam membaca cerpen yang telah diberikn
sebesar 109,169 kpm sedangkan untu keacepatan memahami dalam teks hanya 40%.
Dari hasil pelitian yang telah dipaparkan kemampuan mmbaca yang berdasarkan hasil penelitian
pemahaman bacaan dapat simpulkan bahwa kurangnya siswa dalam latihan membaca pemahaman sehingga
tingkat pemahaman yang dilakukan mahasiswa TBIN 1A terbilag rendah, Untuk meningkatkan kemampuan
membaca pemahaman pada mahasiswa TBIN 1A, pendidik harus lebih focus pada tujuan awal membaca
sehingga tidak mempengaruhi proses membaca pemahaman. Penulis merekomendasikan agar para pendidik
meneliti kembali kemampuan mahasiswa agar kemampuan membaca dapat lebih baik lagi dalam bidang
kemampuan membaca.

B. Saran
Berdasarkan penelitian maka peneliti mengajukan saran antara lain sebagai berikut.:
1. Sebagai pendidik, peulis menyarankan agar pendidik lebih memotivasi mahasiswa dalam latihan
membaca pemahaman karena dari latihan membaca pemahaman ini mahasiswa dapat berupaya
mengngkatkan kemampuan pemahaman membaca melalui latihan tersebut. Dengan demikian,
pendidik dapat meningkatkan kualitas pembelajaran yang ebrpusat pada mahasiswa dengan
melakukan pembelajaran yang berpusat pada mahsiswa dengan elakukan penelitian tindak kelas
tentang membaca pemahaman, dari peelitia kecil ini maka pendidik dapat meningkatkan
profesionalitas sebagai pendidik.
2. Bagi mahasiswa, penulis menyarankan agar mahasiswa memperbanyak latihan membaca pemahaman
untuk menambah kemampuan membaca pemahaman agar kemampuan membaca pemahaman dapat
meningkatkan kemapuan membaca pemahaman.
DAFTAR RUJUKAN

Akhadiah. 1993.Strategi Pembelajaran Membaca. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.


Arikunto, Suharsimi; Suhardjono; Supardi. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: BumiAksara.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik Edisi Revisi VI. Jakarta:
Rineka Cipta.
Kurniawati, Rike. 2012. Kemampuan Membaca Pemahaman Siswa Kelas Xii Sma Di Surabaya.
Universitas Negeri Surabaya. Volume 01. https://webcache.googleusercontent.com/search?
q=cache:zGQ_E-DPH3wJ:https://media.neliti.com/media/publications/241262-kemampuan-
membaca-pemahaman-siswa-kelas-b85650ae.pdf+&cd=2&hl=id&ct=clnk&gl=id. diakses pada
01 Desember pukul 13.00.

Abidin, Yunus. 2012. Model Penilaian Otentik Dalam Pembelajaran Membaca Pemahaman
Beroreintasi Pendidikan Karakter. Universitas Pendidikan Indonesia Bandung. Volume 2.
https://ejournal.upi.edu/index.php/eduhumaniora/article/view/2810. diakses pada 01 Desember
pukul 13.00.

Irwansyah Nur dan Ikhwati, Azhari. 2014. PENGARUH KEMAMPUAN MEMBACA


PEMAHAMAN DAN PENGUASAAN KOSAKATA TERHADAP KETERAMPILAN
MENULIS ARGUMENTASI PADA PESERTA DIDIK SMA DI DEPOK.
http://webcache.googleusercontent.com/search?
q=cache:jauvg4aB74oJ:journal.upgris.ac.id/index.php/mediapenelitianpendidikan/article/downl
oad/1257/1094+&cd=1&hl=id&ct=clnk&gl=id. di akses pada 01 Desember pukul 13.00.

Aulia, Resti. 2012. Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Pada Anak Tunarungu. Unp.
Volume1. http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:Pl6jP4-
GpU4J:eprints.uny.ac.id/56893/1/10103241025_RIZKIA%2520NURAKBARI
%2520RAMADHANI.pdf+&cd=1&hl=id&ct=clnk&gl=id. diakses pada 01 Desember 13.00.

Agus Basuki Imam. 2011. KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS IV SD


BERDASARKAN TES INTERNASIONAL DAN TES LOKAL. Universitas Negeri Malang.
Edisi 2. http://webcache.googleusercontent.com/search?
q=cache:Lzyu6Lwy8pEJ:docplayer.info/39359038-Kemampuan-membaca-pemahaman-siswa-
kelas-iv-sd-berdasarkan-tes-internasional-dan-tes-lokal.html+&cd=2&hl=id&ct=clnk&gl=id.
diakses pada 01 Desember 13.00

Depdikbud. 1986. Kemampuan Berbahasa Indonesia Murid Kelas III Sekolah Menengah Atas (SMA)
Jawa Timur. Jakarta: Depdikbud.
Harrimurti Kridalaksana. 1984. Ilmu Keterampilan Membaca. Jakarta: PT Pradnya Paramita
Nurgiyantoro, Burhan. 1995. Penelitian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra. Yogyakarta: BPFE.
Nurhadi. 1987. Membaca Cepat dan Efektif. Malang: Sinar Baru.
Nurhadi.1989. Bagaimana meningkatkan kemampuan membaca?. Bandung: C.V. Sinar Baru.

Anda mungkin juga menyukai