Anda di halaman 1dari 9

ANALISIS FRASA ENDOSENTRIS DAN FRASA EKSOSENTRIS

DALAM KUMPULAN PUISI “MALU AKU JADI ORANG


INDONESIA” KARYA TAUFIQ ISMAIL

ARTIKEL E-JOURNAL

Oleh

DWAISKURNY
NIM 110388201024

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
TANJUNGPINANG
2017

1
2
3
ANALISIS FRASA ENDOSENTRIS DAN FRASA EKSOSENTRIS
DALAM KUMPULAN PUISI “MALU (AKU) JADI ORANG
INDONESIA” KARYA TAUFIQ ISMAIL

Dwais Kurny
110388201024

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia
Universitas Maritim Raja Ali Haji, Tanjungpinang, Kepulauan Riau.

ABSTRAK
Frasa dalam bahasa Indonesia dibedakan menjadi dua, yaitu frasa
endosentris dan frasa eksosentris. Adapun tujuan penelitian ini, yaitu untuk
mendeskripsikan penggunaan frasa endosentris dan frasa eksosentris dalam
kumpulan puisi “Malu (Aku) Jadi Orang Indonesia” karya Taufiq Ismail. Metode
penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif karena metode ini
dilakukan tidak menggunakan angka-angka sebagai acuan, dengan teknik
pengumpulan data, yaitu interview dan catatan lapangan. Dalam penelitian ini,
peneliti menggunakan teknik pustaka, baca, dan teknik catat. Teknik pustaka adalah
teknik yang menggunakan sumber sumber tertulis untuk memperoleh data. Sumber
tertulis yang dimaksudkan disini adalah teks dalam buku kumpulan puisi “Malu
(Aku) Jadi Orang Indonesia” karya Taufiq Ismail.
Kata Kunci : Frasa Endosentris, Frasa Eksosentris

ABSTRACT
Phrase in Indonesian divided into two, namely endocentric phrase and
exocentric prhase. The purpose of this research is to describe the use of endocentric
and exocentric phrases in a collection of poems “Malu (Aku) Jadi Orang
Indonesia” by Taufiq Ismail. This research method using descriptive qualitative
method because these methods do not use numbers as a reference, the data
collection technique, is interviews and field notes. In this study, researchers used
library technique, read, and notes technique that usesthe written sourches to obtain
data. Written sources mentioned here is the text in poetry collection book “Malu
(Aku) Jadi Orang Indonesia” by Taufiq Ismail.

Keywords : Endocentric Phrase, Exocentric Phrase.

4
PENDAHULUAN TUJUAN DAN MANFAAT
PENELITIAN
Dalam dunia kebahasaan kita Penelitian ini bertujuan untuk
mempelajari beberapa macam ilmu Untuk mendeskripsikan penggunaan
yang sangat penting. Dari beberapa frasa endosentris dan frasa eksosentris
cabang ilmu tersebut kita mengenal dalam kumpulan puisi “Malu (Aku)
dengan salah cabang ilmu yang disebut Jadi Orang Indonesia” karya Taufiq
sintaksis. pengertian tentang sintaksis Ismail.
yaitu suatu cabang ilmu yang Penelitian ini
mempelajari tentang penempatan diharapkan dapat bermanfaat bagi
secara bersama-sama kata-kata menjadi pengembangan teori pemahaman
kelompok kata. sintaksis tentang frasa dan diharapkan
Unsur bahasa yang termasuk di dapat meningkatkan pemahaman
dalam lingkup sintaksis adalah frasa, mahasiswa terhadap sintaksis
klausa, dan kalimat. Dan salah satunya khususnya frasa.
yang akan dibahas dalam makalah ini
METODE PENELITIAN
adalah frasa.
Penelitian ini adalah penelitian
Frasa dalam bahasa Indonesia
kualitatif. Menurut Moleong (dalam
dibedakan menjadi dua, yaitu frasa
Arikunto, 2010:191) Penelitian
endosentris dan frasa eksosentris. Frasa
kualitatif adalah tampilan yang berupa
endosentris merupakan frasa yang
kata-kata lisan atau tertulis yang
mempunyai distribusi yang sama
dicermati oleh peneliti, dan benda-
dengan unsurnya, baik semua unsur-
benda yang diamati sampai detailnya
unsurnya maupun salah satu unsurnya
agar dapat ditangkap makna yang
(Emzir, 2012:101), sedangkan frasa
tersirat dalam dokumen atau bendanya,
eksosentris ialah frasa yang tidak
dan pada teknik pengumpulan data
mempunyai distribusi yang sama
peneliti menggunakan teknik pustaka,
dengan semua unsurnya (Finoza,
baca, dan teknik catat.
2009:95).
Teknik pustaka adalah teknik
yang menggunakan sumber sumber
Penulis ini membahas frasa
tertulis untuk memperoleh data
endosentris, frasa eksosentris dan
(Arikunto,2010:265). Sumber tertulis
jenis-jenisnya, pengertian dari jenis-
yang dimaksudkan disini adalah teks
jenis frasa tersebut, dan perluasan
dalam buku kumpulan puisi “Malu
aposisi selain subjek akan dibahas
(Aku) Jadi Orang Indonesia” karya
secara jelas.
Taufiq Ismail.

5
HASIL DAN PEMBAHASAN endosentris koordinatif, adanya dua
Berdasarkan data yang telah nomina atau kata benda.
dikumpulkan maka peneliti
menemukan data analisis frasa Penelitian frasa endosentris
atributif dalam kumpulan puisi Malu
endosentris dan frasa eksosentris dalam
(Aku) Jadi Orang Indonesia karya
kumpulan puisi Malu (Aku) Jadi Orang Taufiq Ismail merupakan tipe kontruksi
Indonesia karya Taufiq Ismail. frasa yang satu diantaranya unsur
Cakupan frasa juga terbagi pembentukannya merupakan inti.
menjadi dua bagian, yaitu frasa Unsur-unsur langsung atau intinya
endosentris dan frasa eksosentris. Frasa tidak setara, sehingga frasa ini memiliki
endosentris ada tiga jenis, yaitu frasa unsur pusat atau inti dan atribut. Inti
yaitu sebagai pokok yang dijelaskan,
endosentris atributif, frasa endosentris
sedangkan atribut yang menjelaskan
koordinatif, dan farsa endosentris inti. Unsur-unsurnya tidak mungkin
apositif. Sedangkan pada jenis frasa dihubungkan dengan kata penghubung
eksosentris terdapat dua jenis frasa, ‘dan’, ‘atau’,’juga’,’serta’. Seperti
yaitu frasa eksosentris direktif dan frasa yang dikutip dalam kumpulan puisi
eksosentris nondirektif. yang berjudul Bayi Lahir Bulan Mei,
1998 ini sebagai berikut:
FRASA ENDOSENTRIS (1) Pajak itu mungkin jadi peluru
Frasa endosentris koordinatif adalah runcing
frasa yang intinya mempunyai referensi Ke pangkal aortanya dibidikan
yang berbeda-beda. Seperti yang mendesing
terdapat pada kutipan berikut. (Bayi Lahir Bulan Mei, 1998, Hal:4)
Kutipan di atas terdapat frasa
(1) Belum kering darah dan air peluru runcing. Pola kontruksi frasa
ketubannya... peluru runcing adalah kata benda
(Bayi Lahir Bulan Mei 1998, Hal:4) ‘peluru’ yang diikuti kata sifat
‘runcing’ merupakan frasa endosentris.
Kutipan kalimat di atas terdapat Hal ini dibuktikan dengan satu
diantaranya terdapat unsur inti yakni
frasa darah dan air ketubannya
peluru. Sedangkan kata runcing
merupakan frasa endosentris termasuk atribut yang menjelaskan kata
koordinatif. Hal in dibuktikan dengan intinya. Menurut Kushartanti
adanya kata darah dan kata ketubannya (2005:146), frasa endosentris atributif
yang sama-sama merupakan kata hanya mengandung satu inti, yang
benda. Selain itu konjungsi ‘dan’ yang dapat didahului atau diikuti oleh
medifikator. Baik inti maupun
disisipkan merupakan ciri-ciri frasa
modifikator dapat terdiri dari salah satu
endosentris koordinatif. Penanda frasa kelas kata, seperti nomina, verba,

6
numeralia, ajektiva, atau adverbia. Jadi, FRASA EKSOSENTRIS
berdasarkan analisis di atas frasa peluru Frasa eksosentris direktif
runcing termasuk frasa endosentris merupakan tipe kontruksi frasa yang
atributif. berupa preposisi, seperti di, ke, dari,
dan komponen keduanya berupa kata
Frasa endosentris apositif atau kelompok kata yang biasanya
merupakan frasa yang berinti dua dan berkategori nomina. Frasa eksosentris
kedua inti itu tidak mempunyai referen direktif adalah frasa eksosentris yang
yang sama, sehingga kedua inti tersebut unsur perangkainya berupa preposisi
tidak dapat dihubungkan oleh konektor seperti di, dari, oleh, sebagai, dan
(Tarigan,2009:105). untuk. Dan unsur sumbunya berupa
kata atau kelompok kata yang biasanya
(1) Pemilu ’55 pemilu pertama paling berkategori nomina.
merdeka...
(berbeda Pendapat, Hal:18) (1) ...tertahan di hari keesokan,
telinga kami lekapkan ke tanah
Kutipan di atas terdapat frasa kuburan
pemilu ’55 pemilu pertama merupakan (2) ...tas kuliah turun dari bahau
frasa bertipe endosentris apositif. Kata (3) Dari gelombang ini dengan...
pemilu ’55 pemilu pertama termasuk Merah putih yang setengah
kata kerja. Tipe kontruksi frasa tiang ini, merunduk di bawah
endosentris apositif kategori verba/kata gawang
kerja. Hal ini dibuktikan dengan (12 Mei, 1998, Hal:2)
kedudukan kata pemilu ’55 dan pemilu
pertama merupakan unsur inti. Kedua Kutipan di atas terdapat lima
unsur saling menjelaskan atau frasa eksosentris. Pertama frasa di hari
memberikan keterangan pada unsur keesokan, merupakan frasa yang terdiri
yang pertama atau kedua. Kata pemilu dari preposisi ‘di’ yang diikuti kata
’55 memiliki makna yang sama dengan nomina hari keesokan. Kontruksi frasa
pemilu pertama. tersebut merupakan tipe frasa
Sesuai dengan yang eksosentris direktif. Kedua, frasa ke
dikemukakan oleh Finoza (2009:99) tanah kubur, merupakan frasa yang
menyatakan bahwa hubungan apositif kontruksi frasanya tersiri dari preposisi
adalah hubungan yang menjelaskan ‘ke’ diikuti kata tanah kuburan yang
sekaligus dapat berperan sebagai merupakan nomina. Ketiga, frasa dari
pengganti bagian yang dijelaskan. bahu, merupakan frasa yang memiliki
Frasa endosentris apositif merupakan kontruksi preposisi ‘dari’ yang diikuti
frasa yang berinti dua dan kedua inti itu kata tanah kuburan yang bertindak
tidak mempunyai referen yang sama, sebagai nomina. Keempat, frasa dari
sehingga kedua inti tersebut tidak dapat gelombang merupakan frasa yang
dihubungkan oleh konektor kontruksi frasanya terdiri dari preposisi
(Tarigan,2009:105). yang diikuti kata gelombang yang
merupakan nomina. Kata nomina bisa

7
juga bertindak sebagai kata ganti bahwa Frasa eksosentris nondirektif
tujuan. Kelima, frasa di bawah gawang adalah frasa yang komponen
merupakan frasa yang memiliki pertamanya berupa partikel, seperti si
kontruksi frasa kata preposisi yang dan sang atau kata lain seperti yang,
diikuti bawah gawang yang merupakan para, dan kaum; sedangkan komponen
kata benda. keduanya berupa kata atau kelompok
Dari hasil analisis di atas kata berkategori nomina, adjektiva dan
terbukti kelima frasa tersebut verba.
merupakan frasa yang terdiri dari
preposisi yang diikuti nomina. Kata
benda yang mengikutinya bisa SIMPULAN DAN SARAN
digantikan dengan tujuan. Hal ini Berdasarkan pembahasan frasa
membuktikan jika kelima frasa tersebut endosentris dan frasa eksosentris dalam
merupakan frasa eksosentris direktif. kumpulan puisi Malu (Aku) Jadi Orang
Frasa eksosentris nondirektif Indonesia” karya Taufiq Ismail dapat
adalah frasa yang komponen disimpulkan bahwa pada buku
pertamanya berupa partikel, seperti si kumpulan puisi Malu (Aku) Jadi Orang
dan sang atau kata lain seperti yang, Indonesia” karya Taufiq Ismail tedapat
para, dan kaum; sedangkan komponen penggunaan frasa endosentris dan frasa
keduanya berupa kata atau kelompok eksosentris pada beberapa puisi.
kata berkategori nomina, adjektiva dan Diharapkan bagi peneliti lain
verba. Sebagai contoh frasa si miskin dapat dilanjutkan dengan mengangkat
dan frasa sang mertua, komponen frasa endosentris berinduk tunggal dan
pertamanya berupa partikel, sedangkan frasa endosentris berinduk jamak yang
komponen keduanya berupa adjektiva meliputi meliputi frasa nominal,
dan nomina. pronominal, verbal, adjectival, dan
numeral.

(1) Para juragan Indonesia peniru apa DAFTAR PUSTAKA


saja aroma Amerika Alwi, Hasan, dkk. 2003. Tata
(Komisi, Hal:38-44) Bahasa Baku Bahasa Indonesia.
Jakarta: Balai Pustaka
Kutipan di atas terdapat frasa
‘sang juragan’, pola kontruksinya Arikunto, Suharsimi. 2010.
berupa partikel ‘para’ diikuti kata Prosedur Penelitian Suatu
nomina ‘juragan’. Komponen pertama Pendekatan Praktik. Jakarta: PT
berupa partikel dan komponen kedua Rineka Cipta
berupa nomina. Frasa ‘sang juragan’
termasuk kedalam frasa eksosentris Djajasudarma, Fatimah. 2012.
nondirektif. Hal ini di buktikan dengan Semantik I. Bandung: PT Refika
adanya unsur pusatnya menggunakan Aditama
nomina. Hal ini sesuai dengan yang
dikemukakan (Tarigan, 2009:125 )

8
Emzir. 2012. Metodelogi Penelitian Retnawati, Vina 2014. Analisis
Pendidikan Kuantitatif dan Frasa Endosentris Bahasa Jawa
Kualitatif. Jakarta: PT Raja dalam Novel Duraka Karya Any
Grafindo Persada Asmara.www.retna.blogger.com

Finoza, Lamuddin. 2009. Subroto. 1992. Penelitian


Komposisi Bahasa Indonesia. Kualitatif. Jakarta: Raja Grafindo
Jakarta: Diksi Insan Mulia Persada.

Keraf, Gorys. 2002. Diksi dan Sugiyono. 2009. Metode


Gaya Bahasa. Jakarta: PT Penelitian Kuantitatif Kualitatif
Gramedia dan R&B. Bandung: Alfabeta.

Kushartanti. dkk. 2005. Pesona Tarigan, Henry Guntur. 2009.


Bahasa Langkah Awal Pengajaran Sintaksis. Bandung:
Memahami Linguistik. Angkasa
Jakarta:Gramedia Pusaka Utama
Yulantomo, Aris. 2013. Analisis
Kuntowijoyo. 2003. Malu (Aku) Frasa Nominal, Frasa Verba,
Jadi Orang Indonesia”. Jakarta dan Frasa Depan pada Rubrik
Timur: PT Intermasa Artis dalam Majalah Gaul Edisi
41 Tahun 2013.
Malik, Abdul. 2010. Penelitian www.arisyulantomo.wordpress.c
Deskriptif untuk Penelitian om.
Bahasa, Pendidikan dan Budaya.
Tanjungpinang: FKIP UMRAH http://jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/
gravity_forms/1-
Moleong, Lexi. 2012. Metodelogi ec61c9cb232a03a96d0947c6478e525e/2017/02/
Penelitian Kualitatif. Bandung: SKRIPSI-PDF.pdf
PT Remaja Rosdakarya

Mujianto. 2012. Analisis Frasa


Nonverba dalam Buku Al
Arabiyyah Lin Nasyi’in Jilid 3.
http//mujianto.blogger.com

Pateda, Mansoer. 2010. Semantik


Leksikal. Jakarta: Rineka Cipta

Puspita, Ari Dwi. 2010. Analisis


Frasa Endosentris Apositif pada
Kolom Dialog Tabloid Bola Edisi
April dan Mei 2010. www.
dwi.wordpress.com

Anda mungkin juga menyukai