Anda di halaman 1dari 130

PENGGUNAAN FRASA DALAM KARANGAN NARASI PADA

SISWA KELAS X SMA NEGERI 4 TANGERANG SELATAN

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk


Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana pendidikan (S.Pd.)

Oleh:
Hadiyati Wulan Dani
1111013000040

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2015
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING

PENGGUNAAN FRASA DALAM KARANGAN NARASI PADA


SISWA KELAS X SMA NEGERI4 TANGERANG SELATAN

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana pendidikan (s.pd.)


pada Fakultas Iimu Tarbiyah dan Keguruan uIN Syarif Hidayatuilah

Oleh:

Hadivati Wulan Dani


NIM. 1111013000040

Di bawah bimbingan,

--
n Subuki. M.Hum.
NIP. 19800305 200901 1 01s

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2075
LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI

Skripsi berjudul "Penggunaan Frasa dalam Karangan Narasi pada Siswa


Kelas X SMA Negeri 4 Tangerang Selatan Tahun Pelajaran 2014-2015"
disusun oleh Hadiyati Wulan Dani, Nomor Induk Mahasiswa 1111013000040,
diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta dan telah dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasah
pada, 15 Oktober 20i5 di hadapan dewan penguji. Oleh karena itu, penulis berhak
memperoleh gelar sarjana SI (S.Pd) dalam bidang Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia.

I 29 Oktober 20 1 5
"akarta,

Panitia Ujian Munaqasah

Ketua Panita (Ketua Jurusan/Prodi) T anggal Tanda Tangan

Makyun Subuki, M.Hum. 3 o / lts


NIP. 19800305 200901 1 01s Ito,t
Sekretaris Jurusan

Dona Aji Karunia Putra, M.A.


go/to
NrP. 19840409201101 1 015 /aors

Penguji I
Dra: Mahmudah FitriyahZA, M.Pd. o / t
NIp. 196402121gg703 2 001 a/to/il/r -

Penguji II
Dr. Nuryani, MA.
NrP. 19820628 200912 2 003 n:/'oNl

,.", . . . \
Dekafr Fakultas

-795s0421
SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIAH

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Hadiyati Wulan Dam

NIM :11110i30000040

Jurusan : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Alamat :Jl. Karang Tengah Rt.007 Rw.008 No.27 Kelurahan Rorotan


Kecamatan Cilincing Jakarta Utaru 14140.

MBNYATAKAN DENGAN SESUNGGUHNYA

Bahwa skripsi yang berjudul Penggunaan Frasa dalam *u.urgu, Narasi pada
Siswa Kelas X SMA Negeri 4 Tangerang Selatan Tahun Pelajaran 2014-2015
adalah benar hasil karya sendiri di bawah bimbingan dosen:

Nama Pembimbing :Makyun Subuki, M.Hum.

NIP : 19800305 200901 1 015

Jurusan Program Studi : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan saya siap
menerima segala konsenkuensi apabila terbukti bahwa skripsi ini bukan hasil
karya sendiri.

I akarta, 8 September 201 5

Xe"g- V."lyatakan,

Hadiyati Wulan Dani


ABSTRAK

Hadiyati Wulan Dani. Penggunaan Frasa dalam Karangan Narasi pada Siswa
Kelas X SMA Negeri 4 Tangerang Selatan. Skripsi, Jurusan Pendidikan Bahasa
dan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 2015.
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang penggunakan
frasa (eksosentris dan endosentris) dalam karangan narasi pada siswa kelas X
SMA Negeri 4 Tangerang Selatan. Metode penelitian ini adalah metode desktiptif
kualitatif. Sumber data penelitian ini adalah karangan narasi siswa kelas X SMA
Negeri 4 Tangerang Selatan sebanyak 25 karangan. Data dalam penelitian ini
adalah penggunaan frasa, baik frasa eksosentris maupun frasa endosentris. Teknik
analisis penelitian ini menggunakan teknik studi dokumentasi, dilakukan dengan
memberikan tugas mengarang narasi berdasarkan judul yang telah ditentukan,
memeriksa karangan, menganalisis penggunaan frasa, dan menghitung jumlah
penggunaan frasa. Instrumen penelitian ini adalah seperangkat teori dengan
dibantu oleh tabel kerja.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa penggunaan frasa dalam karangan
narasi siswa kelas X SMA Negeri 4 Tangerang Selatan sebanyak 738 frasa dari 25
karangan. Hal ini menunjukkan bahwa siswa sudah mampu menggunakan frasa
dalam karanganya dengan baik. Frasa endosentris lebih banyak digunakan oleh
siswa dibandingkan frasa eksosentris. Frasa endosentris sebanyak 443, sedangkan
frasa eksosentris sebanyak 295. Ini berarti frasa endosentris banyak digunakan
oleh siswa dalam menggunakan ide atau gagasannya, karena frasa ini dalam
kalimat menduduki semua fungsi (subjek, predikat, objek, maupun keterangan)
maka peluang frasa ini sangat besar pada setiap kalimat dalam karangan,
sedangkan frasa eksosentris dalam kalimat hanya menduduki fungsi keterangan
atau preposisi. Oleh sebab itu, munculnya frasa ini pada setiap kalimat dalam
karangan belum tentu ada.

Kata Kunci: Frasa, Karangan, Narasi.

i
ABSTRACT

Hadiyati Wulan Dani. The use of the Phrase in a Narrative Essay on Grade X
SMA Negeri 4 South Tangerang. Thesis, Department of Education language and
literature Indonesia, Faculty of Tarbiyah and Teaching, the Islamic State
University Syarif Hidayatullah, Jakarta. 2015.
This research aims to obtain information about the use of (the eksosentris
and endosentris phrase) in the bouquet narrative in students of class X SMA
Negeri 4 South Tangerang. This research Method is the method desktiptif
qualitative. This data source is narrative essay research students of class X SMA
Negeri 4 South Tangerang as many as 25 wreath. The data in this study was the
use of the phrase, either the phrase or phrases eksosentris endosentris. Analytical
techniques this research uses techniques of study documentation, performed by
giving the task of composing a narrative based on the title, check out the essay,
analyze the use of the phrase, and count the number of uses of the phrase. This is
a set of research instruments theory assisted by the working table.
The results of this study indicate that the use of the phrase in a narrative
essay grade X SMA Negeri 4 South Tangerang 738 phrases from as many as 25
wreath. This shows that students are able to use the phrase in their essay properly.
The endosentris phrase is used more by the students compared the phrase
eksosentris. The endosentris phrase as much as 443, while as many as 295
eksosentris phrases. This means the endosentris phrase is widely used by students
in using the concept or the idea, because this phrase in the sentence occupies all
the functions (subject, predicate, object, or explanation) then the chances of the
phrase is very big on every sentence in the essay, while the eksosentris phrase in a
sentence just to occupy the function of the explanation or a preposition. Therefore,
the appearance of this phrase in every sentence in the essay is not necessarily
there.

Keywords : Phrase, Essay, Narrative.

ii
KATA PENGANTAR

Puji serta syukur penulis sanjungkan ke hadirat Allah SWT. Karena beliau
telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi yang berjudul Penggunaan Frasa dalam Karangan Narasi
pada Siswa Kelas X SMA Negeri 4 Tangerang Selatan Tahun Pelajaran
2014/2015.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan (S.Pd). Selain itu, juga untuk melatih keterampilan menulis
penulis.
Keberhasilan penulis dalam menyusun skripsi ini juga karena bantuan dan
dorongan dari berbagai pihak, maka pada kesempatan ini penulis mengucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, M.A., selaku Dekan Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan keguruan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah
mempermudah penyelesaian skripsi ini.
2. Makyun Subuki, M.Hum., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa
dan Sastra Indonesia dan dosen pembimbing yang telah sabar, teliti,
dan meluangkan waktu untuk memberikan petunjuk dan bimbingannya
kepada penulis, serta melancarkan penyelesaikan skripsi ini.
3. Segenap dosen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia yang juga
memberikan masukan berharga bagi penulis.
4. Seluruh dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah
Jakarta yang telah membekali penulis dengan ilmu pengetahuan serta
bimbingan kepada penulis selama mengikuti perkuliahan.
5. Suhermin, S.Pd., M.Si., selaku kepala SMA Negeri 4 Tangerang
Selatan yang telah mengizinkan penulis melakukan penelitian di
sekolah binaannya.
6. Dra. Halimah Sa‟diah, selaku guru mata pelajaran bahasa Indonesia,
segenap guru, staf Tata Usaha, dan siswa-siswi SMA Negeri 4

iii
Tangerang Selatan yang telah memberikan arahan, informasi, dan
membantu penulis melakukan dan menyelesaikan penelitian di
sekolahnya.
7. Teristimewa untuk Ibunda Hj. Yayah Khoiriyah, yang tiada hentinya
berdoa kepada Allah SWT dan memberikan dukungan materil, moril,
dan semangat sehingga skripsi ini dapat selesai tepat waktu.
8. Adik-adikku Aisyatu Ridha dan Muhammad Tajlis Syarif, tante-
tanteku Linda Maftuha, Wardatul Fadliyah, dan Lulu Alfiyah, serta
nenek dan kakekku yang selalu mendoakan dan memotifasiku.
9. Para sahabatku Hanifah, Farhana, Lulu, Mughits, Sudarkashy,
Noviana, Sona, Sari, dan Hardiyani, terima kasih karena kalian selalu
memberikan motivasi, saran, dan masukan untuk menyelesaikan
skripsi ini.
10. Teman-Teman di Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia yang telah
bersama-sama berjuang demi meraih cita-cita yang kita banggakan.
Tanpa kalian hambar rasanya perjuangan ini.
11. Semua orang yang berjasa dalam pembuatan skripsi ini terlebih bagi
yang teristimewa dan yang tak bisa disebutkan satu persatu. Hal
sekecil yang kalian bertikan kepadaku. Semoga Allah membalasnya
dengan berlipat-lipat.

Penulis telah berusaha untuk menyusun skripsi ini dengan sebaik-baiknya.


Namun, Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih belum
sempurna, karena pengetahuan penulis belum seberapa. Semoga skripsi ini
bermanfaat bagi para pembacanya.

Jakarta, 8 September 2015

Penulis

iv
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING


LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI
SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIAH
ABSTRAK ................................................................................................................. i
ABSTRACT .............................................................................................................. ii
KATA PENGANTAR ............................................................................................. iii
DAFTAR TABEL ................................................................................................... vii
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................... viii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah................................................................................. 1
B. Identifikasi Masalah ....................................................................................... 3
C. Pembatasan Masalah ...................................................................................... 3
D. Perumusan Masalah ....................................................................................... 4
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ...................................................................... 4
BAB II KAJIAN TEORI
A. Hakikat Frasa ................................................................................................. 5
B. Jenis-jenis Frasa ............................................................................................. 8
C. Hakikat Karangan ........................................................................................ 13
D. Karangan Narasi ........................................................................................... 16
E. Hasil Penelitian yang Relevan ..................................................................... 18
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian ...................................................................... 21
B. Metode Penelitian ........................................................................................ 21
C. Data dan Sumber Data ................................................................................. 23
D. Teknik Pengumpulan dan Pengelolahan Data ............................................. 23
E. Instrumen Penelitian .................................................................................... 25
F. Teknik Analisis Data .................................................................................... 25

v
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Profil Sekolah............................................................................................... 27
B. Deskripsi Data .............................................................................................. 29
C. Pembahasan Hasil Penelitian ....................................................................... 75
D. Keterbatasan Penelitian ................................................................................ 83
BAB V PENUTUP
A. Simpulan ...................................................................................................... 84
B. Saran ............................................................................................................ 84
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN

vi
DAFTAR TABEL

Tabel 1 Penggunaan Frasa dalam Karangan Narasi (1) ..................................... 30


Tabel 2 Penggunaan Frasa dalam Karangan Narasi (2) ..................................... 32
Tabel 3 Penggunaan Frasa dalam Karangan Narasi (3) ..................................... 34
Tabel 4 Penggunaan Frasa dalam Karangan Narasi (4) ..................................... 36
Tabel 5 Penggunaan Frasa dalam Karangan Narasi (5) ..................................... 37
Tabel 6 Penggunaan Frasa dalam Karangan Narasi (6) ..................................... 39
Tabel 7 Penggunaan Frasa dalam Karangan Narasi (7) ..................................... 41
Tabel 8 Penggunaan Frasa dalam Karangan Narasi (8) ..................................... 42
Tabel 9 Penggunaan Frasa dalam Karangan Narasi (9) ..................................... 44
Tabel 10 Penggunaan Frasa dalam Karangan Narasi (10) ................................... 45
Tabel 11 Penggunaan Frasa dalam Karangan Narasi (11) ................................... 47
Tabel 12 Penggunaan Frasa dalam Karangan Narasi (12) ................................... 49
Tabel 13 Penggunaan Frasa dalam Karangan Narasi (13) ................................... 51
Tabel 14 Penggunaan Frasa dalam Karangan Narasi (14) ................................... 52
Tabel 15 Penggunaan Frasa dalam Karangan Narasi (15) ................................... 55
Tabel 16 Penggunaan Frasa dalam Karangan Narasi (16) ................................... 56
Tabel 17 Penggunaan Frasa dalam Karangan Narasi (17) ................................... 58
Tabel 18 Penggunaan Frasa dalam Karangan Narasi (18) ................................... 61
Tabel 19 Penggunaan Frasa dalam Karangan Narasi (19) ................................... 63
Tabel 20 Penggunaan Frasa dalam Karangan Narasi (20) ................................... 64
Tabel 21 Penggunaan Frasa dalam Karangan Narasi (21) ................................... 66
Tabel 22 Penggunaan Frasa dalam Karangan Narasi (22) ................................... 68
Tabel 23 Penggunaan Frasa dalam Karangan Narasi (23) ................................... 70
Tabel 24 Penggunaan Frasa dalam Karangan Narasi (24) ................................... 72
Tabel 25 Penggunaan Frasa dalam Karangan Narasi (25) ................................... 73
Tabel 26 Rekapitulasi Data Penggunaan Frasa Siswa Kelas X SMA Negeri 4
Tangerang Selatan .................................................................................. 76

vii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Karangan Narasi Siswa

Lampiran 2 : Surat Bimbingan Skripsi

Lampiran 3 : Surat Permohonan Izin Penelitian

Lampiran 4 : Surat Keterangan Penelitian dari Sekolah

Lampiran 5 : Lembar Uji Referensi

Lampiran 6 : Riwayat Hidup Penulis

viii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pembelajaran bahasa Indonesia di Indonesia difokuskan ke dalam empat


keterampilan, yaitu menyimak, membaca, berbicara, dan menulis. Keterampilan
berbicara dan keterampilan menulis termasuk dalam keterampilan produktif.
Keterampilan menulis dianggap sebagai keterampilan berbahasa yang paling sulit.
Hal ini disebabkan keterampilan menulis dianggap sebagai keterampilan
mendengarkan, berbicara, dan membaca. Selain itu, dalam keterampilan menulis
juga harus menguasai keterampilan menyusun gagasan atau ide yang akan
disampaikan kepada pembaca dengan menggunakan kata-kata dalam susunan
yang tepat berdasarkan penggunaan kata, pemilihan kata, dan struktur kalimat.
Keterampilan menyusun kata-kata dan kalimat membentuk kesatuan isi dalam
paragraf juga diperlukan dalam keterampilan menulis. Itulah sebabnya
keterampilan menulis merupakan kegiatan utama dalam pembelajaran bahasa di
sekolah. Salah satu media pembelajaran yang dapat digunakan guru dalam
mengajarkan keterampilan menulis di sekolah adalah karangan.

Karangan sebagai hasil proses berpikir dan bernalar, mungkin merupakan


proses bernalar induktif atau deduktif. Untuk memahami kedua proses ini siswa
masih mengalami kesulitan. Siswa belum mampu menggeneralisasi atau
menyatakan hubungan sebab akibat tentang yang ditulisnya sebagai proses
induktif. Begitu pula halnya dengan proses deduktif siswa pun belum bisa
memulai karangannya dengan pernyataan umum yang selanjutnya dikembangkan
dengan rincian-rincian yang bersifat khusus. Hal ini terjadi karena siswa sangat
kurang pengetahuan tentang tema yang ditulisnya.

Ketidakmampuan siswa dalam proses bernalar akan berpengaruh pada isi


karangannya. Karangan siswa kadang sulit dipahami, karena ceritanya sudah
meloncat dari hal yang satu ke hal yang lain di luar tema.
2

Memadukan kalimat dengan kalimat dalam paragraf merupakan kendala


bagi siswa. Mereka tidak bisa membentuk paragraf yang dibangun oleh kalimat-
kalimat yang mempunyai hubungan timbal-balik, sehingga kalimat-kalimat itu
bukan merupakan satu-kesatuan. Karangan siswa merupakan kumpulan kalimat-
kalimat yang masing-masing berdiri sendiri, di dalam kalimat tersebut terbentuk
dari satuan-satuan kata yang dirangkaikan, dapat juga berwujud dua buah kata
atau lebih yang merupakan satu-kesatuan. Penggabungan dua buah kata atau lebih
yang menjadi satu-kesatuan dan tidak memiliki unsur predikatif disebut frasa.
Penggabungan tersebut untuk menampung konsep makna yang lebih khas atau
lebih tertentu yang tidak dapat diwujudkan dengan sebuah kata. Istilah frasa
digunakan sebagai satuan sintaksis yang satu tingkat berada di bawah klausa, atau
satu tingkat berada di atas satuan kata. Karena frasa itu mengisi salah satu fungsi
sintaksis, maka salah satu unsur frasa itu tidak dapat dipindahkan secara
kesuluhan sebagai satu-kesatuan. Frasa berperan penting untuk memperkaya
kosakata sebuah kalimat. Pemilihan frasa dalam sebuah kalimat dapat
memperjelas kata secara spesifik dan memperkecil ruang lingkup makna yang
muncul. Frasa yang memiliki sifat nonpredikatif dapat membantu memperjelas
maksud penyampaian cerita.

Dalam pembelajaran bahasa di SMA, frasa menjadi bagian penting dalam


peningkatan kemampuan berbahasa, karena frasa sebagai salah satu satuan
sintaksis yang memberikan dasar tentang pemahaman seluk beluk kalimat. Hanya
saja, menurut pengamatan penulis, pembelajaran frasa di sekolah belum
mendapatkan porsi yang cukup. Beberapa siswa masih belum mengetahui
pengertian frasa dan jenis-jenis frasa. Buku teks pegangan siswa memuat meteri
frasa yang sangat terbatas dan bersifat umum. Pengenalan jenis frasa yang
disajikan buku teks baru berkisar pada frasa endosentris dan frasa eksosentris
secara global. Oleh sebab itu frasa perlu diajarkan dengan benar agar siswa dapat
membuat kalimat yang benar pula atau kalimat yang efektif. Juga, perlu
memperoleh informasi untuk mengetahui tentang penggunaan frasa dalam
karangan siswa, khususnya penggunaan frasa eksosentris dan frasa endosentris,
3

karena siswa lebih banyak mengetahui dan menggunakan kedua jenis frasa
tersebut.

Berdasarkan uraian di atas peneliti tertarik menganalisis penggunaan frasa


dalam karangan siswa sehingga dapat memperoleh data sampai sejauh mana siswa
menggunakan jenis frasa endosentris dan frasa eksosentris dalam karangannya.
Penulis memilih frasa sebagai bahan penelitian karena mengingat begitu
pentingnya penggunaan frasa dalam pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah
untuk mendukung gagasan atau ide yang ingin diungkapkan oleh penulis dalam
menulis sebuah karangan. Selain itu, penggunaan frasa yang tepat dapat
memudahkan pembaca memahami sebuh kalimat.

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka penulis
akan mengidentifikasi masalah sebagai berikut.

1. Ketidakmampuan siswa dalam proses bernalar akan berpengaruh pada


isi karangannya.
2. Kurangnya pengetahuan siswa tentang pengertian dan jenis-jenis frasa.
3. Secara keseluruhan, siswa hanya mengetahui frasa endosentris dan
frasa eksosentris di sekolah.
4. Kurangnya kemampuan siswa dalam menggunakan frasa pada
karanganya.

C. Pembatasan Masalah
Agar penelitian ini lebih terarah dan tidak terlalu luas, maka permasalahan
harus dibatasi. Penulis hanya akan membahas mengenai penggunaan frasa dalam
kalimat pada karangan narasi siswa, khususnya frasa endosentris dan frasa
eksosentris. Unit analisis penelitian ini adalah siswa kelas X semester genap tahun
pelajaran 2014/2015 SMA Negeri 4 Tangerang Selatan.
4

D. Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah di atas, masalah penelitian ini adalah
“Bagaimana Penggunaan frasa (endosentris dan eksosentris) pada karangan narasi
siswa kelas X SMA Negeri 4 Tangerang Selatan?”

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian


Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan siswa kelas X
SMA Negeri 4 Tangerang Selatan dalam menggunakan frasa (eksosentris dan
endosentris) pada karangan narasi, dari informasi tersebut diharapkan hasil
penelitian ini dapat bermanfaat dan menjadi gambaran bagi peneliti, guru, dan
siswa:

1. manfaat bagi peneliti sebagai uji coba dan menambah wawasan tentang
penggunaan frasa sebagai dasar dalam meneliti lebih lanjut dan
mengaplikasikannya ke dalam pembelajaran menulis;

2. manfaat bagi guru bahasa Indonesia untuk menerapkan cara-cara


pembentukan frasa dalam kalimat atau karangan siswa, sehingga prestasi
belajar siswa meningkat;

3. manfaat bagi calon-calon guru bahasa Indonesia, agar dapat menerapkan


penggunaan frasa dalam pembelajaran bahasa Indonesia;

4. manfaat bagi siswa, penelitian ini diharapkan dapat memahami cara


pembentukan frasa dan dapat menggunakan frasa dengan baik dan benar,
sehingga frasa dalam karangan tersebut mempunyai konsep makna yang
khas dan tertentu.
BAB II
KAJIAN TEORI

A. Hakikat Frasa

Berkomunikasi secara lisan, pembicara harus mahir mengintonasikan


kalimat dengan tepat agar yang dimaksud mencapai sasarannya. Begitu pula
berkomunikasi secara tertulis, penguasaan satuan bentuk kata, akan menghasilkan
penggunaan kata dan mofrem yang tepat. Penguasaan sintaksis yang
membicarakan tentang wacana, kalimat, klausa, dan frasa harus mahir pula agar
menghasilkan kalimat yang efektif dan logis.

Dalam bahasa Indonesia, istilah frasa diserap dari kata phrase. Istilah frasa
kadang-kadang disebut pula dengan frase. Menurut Blomfield dalam Heny
Sulistyowati konsep frasa “A free which consistsentirely of two or more less free
forms, … is a phrase. Bentuk bebas yang tetap terdiri dari atas dua atau lebih
adalah frasa.1 Hal ini sejalan dengan Ramlan bahwa frasa adalah satuan gramatik
yang terdiri atas dua kata atau lebih yang tidak melebihi batas fungsi unsur
klausa.2

Menurut J.D. Parera, Frasa adalah suatu konstruksi yang dapat dibentuk
oleh dua kata atau lebih, baik dalam bentuk sebuah pola dasar kalimat maupun
tidak.3 Frasa merupakan satuan sintaksis yang paling kecil, biasanya dibangun
oleh konstruksi yang lebih dari dua kata, namun dalam satu kesatuan gabungan
dua kata atau lebih itulah yang menjadi unsur pembentuk frasa dalam bahasa
Indonesia.

Dua kata atau lebih yang membentuk frasa masing-masing kata


mempertahankan makna kata dasarnya, sementara gabungan kedua kata tersebut
menunjukkan relasi tertentu. “Frasa dapat diklasifikasikan berdasarkan kriteria
1
Heny Sulistyowati, Mengenal Struktur Atribut Frasa, (Malang: Madani, 2012), h. 11.
2
M. Ramlan, Ilmu Bahasa Indonesia, Sintaksis, (Yogyakarta: Karyono, 1985), h. 138.
3
Jos Daniel Parera, Sintaksis, (Jakarta: PT. Gramedia, 1991), cet. 2, h.32.
6

berikut, yakni hubungan unsur dalam struktur dan jenis kata yang menjadi unsur
intinya”.4

Chaer memberikan batasan tentang frasa adalah satuan gramatikal yang


berupa gabungan kata yang bersifat nonpredikatif atau gabungan kata yang
mengisi salah satu fungsi sintaksis di dalam kalimat.5 Dari batasan itu tentu frasa
terdiri atas dua kata atau lebih. Dan konstruksi nonpredikatif, artinya hubungan
antara unsur yang membentuk frasa itu tidak berstruktur subjek, predikat atau
objek. Sementara itu menurut Kentjono frasa adalah satuan gramatikal yang terdiri
atas dua kata atau lebih dari dua kata yang tidak berciri klausa dan yang pada
umumnya menjadi pembentuk klausa.6

Menurut Verhaar frasa adalah kelompok kata yang merupakan bagian


fungsional dari tutran yang lebih panjang.7 Frasa adalah fungsional artinya
menyatakan bahwa bagian berfungsi sebagai konstitusi di dalam konstituen yang
lebih panjang, misalnya dapat dilihat pada kalimat berikut:

- Secara lebih mendalam kita akan membahas kemampuan menilai


prestasi belajar siswa untuk kepentingan pengajaran yang lebih baik.

Frasa secara lebih mendalam adalah konstitusi keterangan yang


memodifikasi verba membahas. Sebaliknya kata mendalam kita atau pengajaran
yang, tidak merupakan frasa karena tidak menyatakan fungsional di dalam
konstituen yang lebih panjang.

Satuan gramatik seperti rumah sakit, kolom renang, dan lomba tari bukan
frasa, melainkan kata majemuk. Ciri-ciri kata mejemuk, yaitu salah satu atau
semua unsurnya berupa pokok kata dan unsur-unsurnya tidak dapat dipisahkan.8
Satuan rumah sakit terdiri dari dua unsur yang berupa kata, yaitu kata rumah dan

4
Abdul Muis Ba‟dulu dan Herman, Morfosintaksis, (Jakarta: Rineka Cipta, 2005), h. 58.
5
Abdul Chaer, Linguistik Umum, (Jakarta: Rineka Cipta, 2007), cet. 3, h. 222.
6
Djoko Kentjono, Dasar-dasar Linguistik umum, (Jakarta: Fakultas Sastra Universitas
Indonesia, 1984), h. 57.
7
J.W.M. Verhaar, Asas Linguistik Umum, (Yogyakarta: Gajah Mada University Press,
2010), cet. 7, h. 219.
8
Heny Sulistyowati, op. cit., h. 14.
7

sakit. Namun demikian, berdasarkan ciri bahwa unsur-unsurnya tidak dapat


dipisahkan atau tidak dapat diubah strukturnya, satuan itu tidak termasuk
golongan frasa, melainkan termasuk kata, yaitu kata majemuk.

Ciri-ciri frasa dalam Imam Baehaqie, yaitu sebagai berikut.9


1) Frasa merupakan satuan gramatikal (satuan bentuk yang bermakna)
yang dapat berdiri sendiri, yang berada pada tataran di atas kata dan
di bawah klausa.
2) Frasa pada umumnya terdiri atas dua kata atau lebih dari dua kata;
dalam hal ini unsur-unsur frasa berupa kata atau minimal salah
satunya berupa klitika dan bukan morfem-morfem terikat karena jika
salah satunya berupa morfem terikat, bisa termasuk dalam kelompok
kata berimbuhan atau kata mejemuk bukan frasa.
3) Frasa merupakan konstruksi nonpredikatif, artinya hubungan antar
unsur yang membentuk frasa tidak berstruktur subjek-redikat atau
berstruktur predikat-objek.
4) Ada kecendrungan urutan kata dalam frasa bersifat kaku, sehingga
apabila posisinya dipindah, frasa itu akan berpindah secaa utuh,
dengan uturan kata yang tetap.
5) Frasa dapat diperluas.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa frasa


adalah satuan gramatikal yang merupakan gabungam dua kata atau lebih yang
lebih kecil dari klausa, dan bagian fungsional sebagai pengisi salah satu fungsi
kalimat dengan tidak melebihi batas fungsinya dan bersifat non predikatif. Frasa
terbentuk dari dua kata atau lebih yang masing-masing kata mempertahankan
makna dasar katanya, sementara gabungan keduanya menunjukan relasi tertentu.
Kedudukan kata dalam suatu frasa dapat berbentuk setara, bertingkat atau terpadu.

9
Imam Baehaqie, Sintaksis Frasa, (Yogyakarta: Ombak, 2014), h. 2.
8

B. Jenis-jenis Frasa

Frasa dapat diklasifikasikan berdasarkan kriteria berikut: (1) distribusinya


(2) susunan unsur pembentuknya (3) maknanya dan (4) kategorinya. Bersadarkan
distribusinya, frasa dibedakan atas frasa endosentris dan frasa eksosentris.
Berdasarkan susunan unsur pembentuknya, frasa dibagi menjadi frasa tunggal dan
frasa majemuk. Dilihat dari segi maknanya, frasa dikelompokan menjadi frasa
lugas dan frasa idiomatis. Dan dipandang dari kategorinya, frasa dibedakan
menjadi sebelas, yaitu frasa nominal, frasa pronominal, frasa verbal, frasa
numeral, frasa adjektifal, frasa adverbial, frasa preposisional, frasa penunjuk, frasa
tannya.10 Berbeda dengan Ramlan, mengelompokkan frasa berdasarkan kategori
kata hanya empat golongan, yaitu frasa nominal, frasa verbal, frasa bilangan, dan
frase keterangan.11

Dalam penelitian ini, penulis hanya meneliti dan membahas tentang


penggunaan frasa berdasarkan distribusinya, yaitu frasa endosentris dan frasa
eksosentris.

1. Frasa Endosentris

Frasa endosentris adalah frasa yang salah satu unsurnya atau


komponennya memiliki prilaku sintaksis yang sama dengan keseluruhannya.
Artinya salah satu komponennya itu dapat menggantikan kedudukan
keseluruhannya.12 Menurut Ramlan, frasa endosentrik adalah frasa yang
mempunyai distribusi yang sama dengan unsurnya, baik semua unsurnya maupun
salah satu dari unsurnya.13 Misalnya frase sedang membaca dalam kalimat Nenek
sedang membaca komik di kamar, komponen keduanya yaitu membaca dapat
menggantikan kedudukan frasa tersebut, sehingga menjadi kalimat Nenek
membaca komik di kamar. Contoh lain, frasa mahal sekali dalam kalimat Harga

10
Ibid., h. 25.
11
M. Ramlan, op. cit., h. 144.
12
Abdul Chaer, op. cit., h. 226.
13
M. Ramlan, op. cit., h. 142.
9

buku itu mahal sekali, dapat digantikan oleh komponen pertamannya, yaitu
mahal, sehingga kalimatnya menjadi Harga buku itu mahal.

Frasa endosentris masih dapat dipilah-pilih menjadi tiga kategori, yaitu:


frasa endosentris koordinatif, frasa endosentris atributif, dan frasa endosentris
apositif.14 Hal ini tampak pada bagan:
Frasa endosentris

Koordinatif Atribut Apositif

a. Frasa Endosentris Koordinatif


Frasa ini terdiri dari unsur-unsur yang setara. Kesetaraannya itu dapat
dibuktikan oleh kemungkinan unsur-unsur itu dihubungkan dengan kata
penghubung dan atau atau. Imam Baehaqie menjelaskan lagi bahwa unsur-unsur
yang setara itu merupakan unsur-unsur utama atau unsur inti; jadi, tidak ada unsur
yang bukan inti.15 Contohnya:
- suami istri
- pembinaan dan pengembangan
- belajar atau bekerja

Henry Guntur Tarigan membagi frasa endosentris koordinatif menjadi


frasa koordinatif nominal, verbal, adjektival, dan adverbial.16
a) Frasa koordinatif nominal adalah gabungan dua atau lebih frasa yang
bertipe nominal. Contoh: Paman saya memelihara kerbau, sapi, dan
domba. Kakek dan nenek saya sudah berusia 80 tahun.
b) Frasa koordinatif verbal adalah gabungan dua atau lebih frasa atau kata
yang bertipe verba (kata kerja). Contoh: Para remaja itu bernyanyi dan
bernyanyi sampai pagi.

14
Ibid., h. 142.
15
Imam Baehaqie, op. cit., h. 32.
16
Henry Guntur Tarigan, Pengajaran Sintaksis, (Bandung: Penerbit ANGKASA, 2009),
h. 102.
10

c) Frasa koordinatif adjektival adalah gabungan dua atau lebih frasa atau kata
yang bertipe adjektif (kata sifat). Contoh: Gadis itu cantik, ramah, dan
sopan.
d) Frasa koordinatif adverbial adalah gabungan dua atau lebih frasa atau kata
yang bertipe adverbial (kata keterangan). Contoh: Saya berjalan pelan-
pelan dan diam-diam agar ayah tidak terbangun.

b. Frasa Endosentris Atributif


Berbeda dengan frasa endosentris koordinatif, frasa golongan ini terdiri
dari unsur-unsur yang tidak setara. Karena itu, unsur-unsurnya tidak mungkin
dihubungkan dengan kata penghubung dan atau atau. Menurut Heny Sulistiyowati
frasa endosentris atributif memiliki anggoata yang kedudukannya tidak sama
yakni ada anggota atau unsur yang menduduki inti dan ada anggota atau unsur
yang menduduki atribut atau penjelas.17 Contohnya:
- Pembangunan lima tahun
- Buku baru
- Orang itu
- Malam ini
- Sedang belajar
- Sangat bangga
- Pintu kayu jati
- Pedagang kaki lima
- Dosen sintaksis
- Bahasa Saya

Kata-kata atau unsur-unsur yang dicetak miring dalam frasa-frasa di atas,


yaitu kata pembangunan, buku, orang, malam, belajar, pintu, pedagang, dosen,
dan bahasa merupakan unsur inti atau unsur pusat (UP), yaitu unsur yang secara
distribusional sama dengan seluruh frasa dan secara semantik merupakan unsur
yang terpenting, sedangkan unsur lainnya adalah merupakan atribut.

17
Heny Sulistyowati, op. cit., h. 17.
11

Ada juga frasa endosentris atributif klitikal yaitu frasa endosentris yang
unsur atributnya berupa klitik. Klitik adalah bentuk terikat yang secara fonologis
tidak mempunyai tekanan sendiri dan yang dapat dianggap morfem terikat karena
dapat mengisi gatra pada tingkat frasa atau klausa, tetapi tidak mempunyai ciri-
ciri kata karena tidak dapat berlaku sebagai bentuk bebas.18 Contoh-contoh frasa
endosentris atribut klitikal adalah sebagai berikut:
- majalahku
- tabloidmu
- artiklelnya
- kaubaca

c. Frasa Endosentris Apositif


Frasa ini memiliki sifat yang berbeda dengan frasa endosentris koordinatif
dan atributif. Dalam frasa endosentris yang koordinatif unsur-unsurnya dapat
dihubungkan dengan kata penghubung dan atau atau, dan dalam frasa endosentris
yang atributif unsur-unsurnya tidak dapat dihubungkan dengan kata penghubung
dan atau atau dan secara semantik ada unsur terpenting, yang lebih penting dari
unsur lainnya. Dalam frasa Ahmad, anak Pak Sastro unsur-unsurnya tidak dapat
dihubungkan dengan kata penghubung dan atau atau dan secara semantik unsur
yang satu, dalam hal ini unsur anak Pak Sastro, sama dengan unsur lainnya, yaitu
sama dengan unsur Ahmad. Karena sama, maka unsur anak Pak Sastro dapat
menggantikan unsur Ahmad:
- Ahmad, anak Pak Sastro, sedang belajar
- Ahmad __ sedang belajar
- __anak Pak Sastro sedang belajar

Unsur Ahmad merupakan unsur pusat atau inti, sedangkan unsur anak Pak
Sastro merupakan aposisi (Ap). Menurut Kridalaksana dalam Imam Baehaqie
menjelaskan bahwa frasa endosentris yang apositif mempunyai unsur-unsur (1)
dihubungkan dengan konjungsi yang (2) hanya dirangkai oleh tanda koma, atau

18
Imam Baehaqie, op. cit., h. 30
12

(3) dipisahkan dengan tanda pisah (--) yang diikuti ungkapan pengukuhan atau
perbaikan/peralatan.19 Misalnya:
- Imielda yang ketua Hima Bahasa dan Sastra Indonesia
- Barik, adiku
- Jokowi, Presiden RI
- Goblok –eh maaf, bodoh

2. Frasa Eksosentris

Menurut Ramlan, frasa eksosentrik adalah frasa yang tidak mempunyai


distribusi yang sama dengan semua unsurnya.20 Berbeda dengan pendapat Alwi
dalam Heny Sulistyowati bahwa konstruksi eksosentris tidak mempunyai
konstituen inti karena tidak ada konstituen yang dapat mewakil seluruh konstruksi
itu.21 Frasa eksosentris mempunyai dua komponen. Komponen yang pertama
berupa perangkai dan perangkai itu berwujud preposisi partikel dan komponen
kedua berupa sumbu. Frasa yang berperangkai preposisi disebut frasa
preposisional atau frasa eksosentris direktif seperti di, ke, dari, oleh, sebagai, dan
untuk. Frasa yang berperangkai lain disebut frasa eksosentris nondirektif.22 Frasa
eksosentris nondirektif yang berperangkai lain yaitu berupa artikula, sedangkan
unsur sumbunya berupa kata atau kelompok kata yang berkategori nomina,
adjektiva, atau verba. Artikula adalah kata tugas yang membatasi makna nomina.
Dalam bahasa Indonesia ada beberapa kelompok artikula, yaitu (1) yang bersifat
gelar, seperti sang, sri, hang, dan dang (2) yang mengacu ke makna kelompok,
seperti para, kaum, dan umat, serta (3) yang menominalkan. Artikula jenis ini
dapat mengacu pada makna tunggal maupun generik, bergantung kepada konteks
kalimatnya. Contoh artikula jenis ini adalah si dan yang.23

Adapun contoh frasa eksosentris direktif adalah sebagai berikut:

19
Ibid., h. 33
20
M. Ramlan, op. cit., h. 142.
21
Heny Sulistyowati, op. cit., h. 19.
22
E. Zaenal Arifin dan Junaiyah, Sintaksis, (Jakarta: PT. Grasindo, anggota IKapi,
2008), h.19.
23
Imam Baehaqie, op. cit., h. 38.
13

- Dua orang mahasiswa sedang membaca buku baru di perpustakaan


*dua orang mahasiswa sedang membaca buku baru di-
*dua orang mahasiswa sedang membaca buku baru - perpustakaan
- Lulu ingin bekerja sebagai dokter
*Lulu ingin bekerja sebagai –
*Lulu ingin bekerja –dokter
- Roti itu dimakan oleh Ajeng
Roti itu dimakan Ajeng
*Roti dimakan oleh –
- Ayah pergi ke sawah
*Ayah pergi ke-
*Ayah pergi – sawah

Contoh frasa eksosentris nondirektif:


- Sang suami sudah datang
- Para tamu sudah datang
- Si miskin perlu diperhatikan
- Kaum marginal perlu diperhatikan
- Umat Islam cinta kebersihan

Dari contoh tersebut dapat diketahui bahwa dalam bahasa Indonesia


konteks verbal tertentu dapat pengecualian berkaitan dengan penggunaan
preposisi oleh, yang tidak wajib hadir dalam kalimat pasif. Hal inilah yang
menyebabkan kontruksi frasa eksosentris berperangkai oleh menjadi unik.

C. Hakikat Karangan

Kita dapat menggunakan bahasa secara lisan maupun tulisan. Baik secara
lisan maupun tulisan diharapkan bahasa itu digunakan dengan terpilih dan
tersusun. Lamudin Finoza memberi batasan mengarang adalah pekerjaan
merangkai kata, kalimat, dan alinea untuk menjabarkan dan atau mengulas topik
dan tema tertentu guna memperoleh hasil akhir berupa karangan, adapun
14

pengertian karangan adalah hasil penjabaran suatu gagasan secara resmi dan
teratur tentang suatu topik atau pokok bahasan.24 Bahasa merupakan alat
komunikasi yang memiliki prinsip-prinsip umum dari semua bentuk komunikasi.
Komunikasi dengan bahasa tulis berarti menghubungkan antara penulis dengan
pembaca. Dengan demikian segala pikiran, gagasan, dan perasaan penulis dapat
dituangkan melalui bahasa tulis. Jadi secara tidak langsung penulis menceritakan
segala perasaannya kepada pembaca.

Karangan menurut pendapat Widyamartaya adalah hasil dari suatu proses


kegiatan berfikir manusia yang hendak mengungkapkan kandungan jiwanya
kepada orang lain atau kepada diri sendiri dalam tulisan. Kegiatan mengarang ini
adalah suatu kegiatan manusiawi yang sadar dan berarah, mempunyai mekanika
yang perlu diperhatikan agar karangan berhasil baik.25 Karangan dihasilkan dari
penerapan aturan-aturan dan kaidah-kaidah tertentu dengan menarik informasi
yang didapat penulis, atau dengan mencari informasi dari ingatan yang kuat.
Karangan juga dihasilkan dari proses menyusun, mencatat, dan
mengkomunikasikan makna yang bersifat interaktif antara penulis dengan
pembaca.

Selanjutnya Marwoto menjelaskan, karangan merupakan media


komunikasi antara penulis dan pembaca. Penguasaan bahasa adalah modal utama
seorang pengarang atau penulis, fiksi maupun ilmiah. Seseorang dapat berbahasa
secara teratur, tertib, dan konsisten terhadap kaidah-kaidah kebahasaan yang
hidup dalam bahasa yang bersangkutan.26 Seorang dapat mempelajari teknik
dalam membuat kalimat-kalimat bukan hanya harus benar secara kaidah, tetapi
juga mengikat, jelas, tegas dan menarik. Dengan melatih dan mempraktikkan
secara terus-menerus, akan meluaskan gaya bahasanya. Semuanya itu merupakan
aktivitas yang dapat dikerjakan berdasarkan kaidah-kaidah bahasa, sehingga
penulis dapat menghasilkan karangan yang baik.

24
Lamuddin Finoza, Komposisi Bahasa Indonesia (Untuk Mahasiswa Non Jurusan
Bahasa), (Jakarta: Diksi Insan Media, 2005), h. 192.
25
A. Widyamartaya. Kreatif Mengarang, (Yogyakarta: Yayasan Kanisius, 1978), h. 9.
26
Marwoto Ms, dkk, Komposisi Praktis,(Yogyakarta: Hanindita, 1985), h. 17.
15

H. Guntur Tarigan menjekaskan bahwa, menulis merupakan keterampilan


berbahasa yang digunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung. Menulis
merupakan kegiatan yang produktif dan ekspersif. Oleh karena itu harus dilatih
dan dipraktekkan yang banyak dan teratur.27 Yang paling penting bagi seorang
penulis adalah menguasai prinsip-prinsip menulis dan berfikir yang akan
membantunya dalam mencapai tujuan penulisannya, karena untuk menghasilkan
karangan yang terpadu adanya suatu peraturan dan penyusunan secara sistematis.
Peraturan penyusunan di sini maksudnya adalah proses pencarian dan peratuan
prinsip-prinsip sehingga penulis dapat mengorganisasikan gagasan sedemikian
rupa agar gagasan itu dimengerti dan dipercaya oleh pembaca.

Pendapat lain diungkapkan oleh Nurudin bahwa menulis adalah segenap


rangkaian kegiatan seseorang dalam rangka mengungkapkan gagasan dan
menyampaikannya melalui bahasa tulis kepada orang lain agar mudah dipahami.28
M. Yunus mengemukakan bahwa menulis merupakan bentuk komunikasi
berbahasa (verbal) yang menggunakan simbol-simbol tulis sebagai mediumnya.
Sebagai sebuah ragam komunikasi, menulis melibatkan empat unsur, yaitu penulis
sebagai penyampaian pesan, pesan atau suatu yang disampaikan penulis, saluran
atau medium berupa lambang-lambang bahasa tulis seperti huruf dan tanda baca,
serta pembaca sebagai penerima pesan.29

Keterampilan berkomunikasi dengan bahasa tulis yang baik dan benar


merupakan nilai materi yang sangat besar. Kekurangan atau ketidakterampilan
dalam menyatakan diri akan menjadi hambatan untuk mendukung pikiran,
maksud, keinginan, pengalaman, dan perasaan. Oleh sebab itu penulis hendaknya
dapat mengatur, menyusun, merangkai, dan menyampaikan bahan-bahannya
dengan cara yang logis. Semuanya itu merupakan materi pengetahuan dan
keterampilan yang sangat penting untuk dapat menghasilkan bentuk dan cara

27
Henry Guntur Tarigan, Menulis Sebagai Suatu Ketermpilan Berbahasa, (Bandung:
Angkasa, 1994), h. 3.
28
Nurudin, Dasar-Dasar Penulisan, (Malang: UMM Press, 2010), h. 4.
29
M. Yunus, dkk., Menulis 1, (Jakarta: Universitas Terbuka 2008), h. 1.3.
16

komunikasi dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar, khususnya dalam
bahasa tulis.

Dari pendapat-pendapat ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa karangan


adalah keterampilan menggunakan bahasa secara tertulis untuk mengutamakan
segala pikiran, gagasan dan perasaan yang dikomunikasikan kepada orang lain.
Agar dapat menghasilkan bentuk dan cara berkomunikasi dengan bahasa
Indonesia yang baik dan benar, bahasa itu hendaknya tersusun berdasarkan
kaidah-kaidah kebahasaan.

D. Karangan Narasi

Karangan narasi (berasal dari Narration artinya bercerita) adalah suatu


bentuk tulisan yang berusaha menciptakan, mengisahkan, merangkaikan tindak-
tanduk perbuatan manusia dalam sebuah peristiwa secara kronologis atau yang
berlangsung dalam suatu kesatuan waktu.30 Menurut Gorys Keraf, narasi
merupakan suatu bentuk wacana yang berusaha mengisahkan suatu kejadian atau
peristiwa sehingga tampak seolah-olah pembaca melihat atau mengalami sendiri
peristiwa itu. Dengan kata lain narasi mengisahkan suatu kehidupan yang dinamis
dalam suatu rangkaian waktu.31

Nurdin berpendapat bahwa melalui narasi seorang penulis memberi tahu


orang lain dengan sebuah cerita. Sebab, narasi sering diartikan juga dengan cerita.
Sebuah cerita adalah sebuah penulisan yang mempunyai karakter, setting, waktu,
masalah, mencoba untuk memecahkan masalah dan memberikan solusi dari
masalah itu. Narasi biasanya ditulis berdasarkan rekaan atau imajinasi. Namun
demikian, narasi yang ditulis juga bisa ditulis berdasarkan pengalaman pribadi
penulis, pengamaran atau wawancara. Narasi pada umumnya merupakan
himpunan peristiwa yang disusun berdasarkan urutan waktu atau urutan kejadian.
Dalam tulisan narasi, selalu ada tokoh-tokoh yang terlibat dalam suatu atau

30
Lamuddin Finoza, op. cit., h. 202.
31
Gorys Keraf, Argumentasi dan Narasi, (Jakarta: PT. Gramedia, Anggota IKAPI, 1982),
h. 135-136.
17

berbagai peristiwa yang diceritakan. Meskipun berdasarkan fakta, imajinasi


penulis dalam bercerita tetap terkesan kuat sekali.32

Dengan kata lain, narasi adalah bentuk tulisan yang berusaha menciptakan,
mengisahkan, merangkaikan, tindak-tanduk perbuatan manusia dalam sebuah
peristiwa secara kronologis atau yang berlangsung dalam suatu kesatuan waktu
tertentu.

Menurut Lamuddin Finoza, karangan narasi memiliki dua macam sifat,


yaitu (1) narasi ekspositoris/narasi faktual, dan (2) narasi sugestif/narasi berplot.
Narasi yang hanya bertujuan untuk memberi informasi kepada pembaca agar
pengetahuannya bertambah luas disebut narasi ekspositoris, sedangkan narasi
yang mampu menimbulkan daya khayal pembaca, mampu menyampaikan makna
kepada pembaca melalui daya khayal, disebut narasi sugestif. Contoh narasi
sugestif adalah novel dan cerpen, sedangkan contoh narasi ekspositoris adalah
kisah perjalanan, autobiografi, kisah perampokan, dan cerita tentang pembuhunan,
dll.

Menurut Nurdin, narasi ekspositoris dibagi menjadi dua yakni bersifat


generalisai dan khusus, narasi ekspositoris bersifat generalisasi adalah narasi yang
menyampaikan satu proses umum dan dapat dilakukan oleh siapa saja dan dapat
dilakukan berulang-ulang. Kemahiran menjadi tujuan utama narasi sifat ini.
Misalnya adalah narasi yang menceritakan bagaimana membuat pisang goreng.
Narasi ini memberikan tahap-tahap pembuatan pisang goreng sampai menjadi
pisang goreng siap makan. Bukanlah semua orang bisa melakukannya asal
dilakukan sesuai petunjuk dan berulang-ulang dipraktikan? Sementara itu, narasi
bersifat khusus adalah narasi yang berusaha menceritakan suatu peristiwa yang
khas, yang hanya terjadi satu kali saja. Peristiwa tersebut tentu saja tidak bisa
diulang-ulang, karena merupakan pengalaman atau kejadian pada suatu waktu
tertentu saja. Misalnya, pengalaman seseorang yang baru saja pergi ke luar negeri,
pengalaman nikah, pengalaman mempunyai anak pertama kali yang tidak

32
Nurudin, op. cit., h. 71.
18

mungkin diulang karena dikisahkan dalam sebuah narasi yang bersifat khusus.
Masuk dalam kelompok ini adalah autobiografi dan biografi, anekdot dan insiden,
sketsa, dan profil.

Maka analisis penggnaan frasa dalam menulis karangan narasi ini berfokus
kepada narasi ekspositoris yang bersifat khusus, yaitu menceritakan pengalaman
pribadi para siswa. Dan analisisnya berfokus pada penggunaan frasa eksosentris
dan endosentris.

E. Hasil Penelitian yang Relevan

Sebelum melakukan penelitian ini, penulis telah menelususri beberapa


hasil penelitian terdahulu yang memiliki keterkaitan dengan penelitian yang
penulis lakukan ini. Penelitian terdahulu akan dipaparkan sebagai berikut:

Abdul Razak Arsyad (2001) dengan penelitiannya “Analisis Penggunaan


Frasa dalam Kalimat pada Karangan Deskripsi Siswa Kelas III SLTP Negeri 27
Jakarta Timur dan Implikasinya dalam pembelajaran Bahasa di SLTP”. Penelitian
ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang penggunaan frasa dalam
kalimat pada karangan siswa kelas III SLTP Negeri 27 Jakarta Timur. Penelitian
ini dilaksanakan pada caturwulan kedua tahun pelajaran 1999/2000. Fokus
penelitian ini adalah penggunaan frasa dalam karangan siswa, sedangkan objek
penelitian ini adalah karangan siswa sebanyak 2 kelas atau 70 karangan. Metode
penelitian ini adalah deskriptif analisis isi. Instrumen penelitian ini adalah
seperangkat teori dengan dibantu tabel kerja. Teknik analisis data penelitian ini
dilakukan dengan cara pengumpulan karangan, memeriksa, menganalisis
penggunaan frasa dalam kalimat, menghitung jumlah atau frekuensi penggunaan
frasa dalam kalimat, dan melalukan interpretasi. Hasil penelitian ini menunjukan
bahwa dari 70 karangan terdapat 2061 penggunaan frasa, berdasarkan distribusi
dalam kalimat terdapat frasa endosentrik sebanyak 1922 (93,26%) dan frasa
eksosentris sebanyak 139 (6,78%). Hal ini berarti frasa endosentrik lebih banyak
digugakan oleh siswa untuk mengugkapkan idea tau gagasannya. Selanjutnya
19

berdasarkan ketegori frasa diperoleh penggunaan frasa nominal sebanyak 911


(44,20%), frasa verbal sebanyak 783 (37,99%), frasa depan sebanyak 133
(6,45%), frasa bilangan sebanyak 15 (0,73%), frasa keterangan sebanyak 125
(6,07%), dan frasa adjektival sebanyak 94 (4,56%). Ini berarti frasa nominal
banyak digunakan oleh siswa untuk mengungkapkan idea tau gagasannya.

Devi Budiani Mistitta Sari (2012) dengan penelitiannya “ Struktur, Makna,


dan Fungsi Frase Eksosentris Direktif dalam Novel Negeri 5 Menara Karangan A.
Fuadi dan implikasinya bagi pembelajaran Menulis Bahasa Indonesia di SMA.
Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan tentang struktur makna dan fungsi
frasa eksosentris direktif pada wacana novel tersebut. Metode yang digunakan
dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Pelaksanaan penelitian ini
dilakukan di semester genap tahun 2011/2012. Penelitian ini difokuskan pada
struktur, makna, dan fungsi frase eksosentris direktif dalam wacana novel Negeri
5 Menara. Instrumen penelitian ini adalah peneliti sendiri dibantu dengan tabel
analisis. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat frase eksosentris direktif
sebanyak 1280 data dalam novel Negeri 5 Menara yang dikaji berdasarkan pola
struktur dan maknanya. Hasil penelitian ini diimplikasikan ke dalam pembelajaran
kebahasan bagi siswa kelas X SMA yaitu pada pembelajaran menulis paragraph
naratif.

Lintang Akhlakulkharomah (2014) dengan penelitiannya “Penggunaan


Konjungsi dalam Karangan Deskripsi Siswa Kelas X di MA Darul Ma‟arif Jakarta
Tahun Pelajaran 2013/2014”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan
penggunaan konjungsi dalam karangan deskripsi. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif. Setelah data terkumpul dari hasil
pengamatan, data dideskripsikan dalam bentuk tabel dan kata-kata. Objek
penelitian ini adalah karangan deskripsi yang ditulis oleh siswa MA Darul Ma‟arif
Jakarta Kelas X. Data yang diteliti sebanyak 10 karangan. Dari semua karangan
deskripsi yang dianalisis tersebut, dapat dikatakan bahwa konjungsi yang paling
banyak muncul yaitu konjungsi koordinatif yang menyatakan penjumlahan.
Urutan kedua konjungsi subordinatif yang menunjukkan makna atributif. Dan
20

uturan ketiga adalah konjungsi subordinatif yang menunjukkan makna hubungan


sasaran atau tujuan. Konjungsi yang tidak digunakan adalah konjungsi koordinatif
yang menyatakan memilih, mempertentangkan, menegaskan, mengurutkan,
menyimpulkan, konjungsi subordinatif menyatakan syarat, akibat, tempat, dan
konjungsi korelatif.

Berdasarkan beberapa penelitian yang relevan yang penulis paparkan di


atas, maka penulis tertarik untuk mengambil penelitian dengan judul Penggunaan
Frasa dalam Karangan Narasi pada Siswa Kelas X SMA Negeri 4 Tangerang
Selatan. Peneliti berharap melalui penelitian ini setiap siswa yang menulis
karangan, khususnya karangan narasi dengan menggunakan frasa yang baik dan
benar atau tidak melakukan kesalahan sehingga menghasilkan karangan yang baik
dengan menggunakan kalimat yang efektif.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian


Penelitian ini dilakukan di sekolah SMA Negeri 4 Tanggerang Selatan
yang terletak di jalan WR. Supratman Komp. Pertamina Pondok Ranji,
Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan Provinsi Banten. Pengambilan data
penelitian dilakukan di Sekolah tersebut, khususnya pada kelas X6 semester
genap tahun pelajaran 2014/2015. Penelitian ini berlangsung sejak bulan
Desember tahun 2014 sampai bulan Agustus 2015.

B. Metode Penelitian
Metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Penelitian
kualitatif adalah suatu penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan dan
menganalisis fenomena, peristiwa, aktivitas sosial, sikap, kepercayaan,
persepsi, pemikiran orang secara individual maupun kelompok.1

Penelitian kualitatif menurut Bogdan dan Taylor (1990) dalam Imam


Gunawan adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif
berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan berperilaku yang
dapat diamati yang diarahkan pada latar dan individu secara holistik (utuh).2
Jadi, dalam hal ini tidak boleh mengisolasikan individu atau organisasi ke
dalam variable atau hipotesis, tetapi perlu memandangnya sebagai bagian dari
suatu keutuhan.

Menurut Kirk dan Miller (1986) dalam Lexy J. Moleong


mendefinisikan bahwa penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu
dalam ilmu pengetahuan sosial secara fundamental bergantung dari
pengamatan pada manusia baik dalam kawasannya maupun dalam
peristilahannya. David Wiliam (1995) menjelaskan bahwa penelitian
kualitatif adalah pengumpulan data pada suatu latar alamiah, dengan
1
Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2012), h. 60.
2
Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif: Teori dan Praktik, (Jakarta: PT. Bumi
Aksara, 2013), Cet. 1, h. 82.
22

menggunakan metode alamiah, dan dilakukan oleh orang atau peneliti


yang tertarik secara alamiah. Penulis buku penelitian kualitatif lainnya
(Dezin dan Lincoln, 1987) menyatakan bahwa penelitian kualitatif
adalah penelitian yang menggunakan latar alamiah, dengan maksud
menafsirkan fenomena yang terjadi dan dilakukan dengan jalan
melibatkan berbagai metode yang ada. Dari segi pengertian ini, para
penulis masih tetap mempersoalkan latar alamiah dengan maksud agar
hasilnya dapat digunakan untuk menafsirkan fenomena dan yang
dimanfaatkan untuk penelitian kualitatif adalah berbagai macam
metode penelitian. Metode yang biasanya dimanfaatkan dalam
penelitian kualitatif adalah wawancara, pengamatan, dan pemanfaatan
dokumen.3

Menurut Anselm dan Juliet mendefinisikan penelitian kualitatif sebagai


jenis penelitian yang temuan-temuanya tidak diperoleh melalui prosedur
statistik atau bentuk hitungan lainnya.4 Dipertegas lagi oleh Lexy J. Moleong
bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan prosedur
analisis yang tidak menggunakan prosedur analisis statistik atau cara
kuantifikasi lainnya. Jelas bahwa pengertian ini mempertentangkan penelitian
kualitatif dengan penelitian yang bernuansa kuantitatif yaitu dengan
menonjolkan bahwa usaha kuantifikasi apapun tidak perlu digunakan pada
penelititan kualitatif.5 Jadi, peneliti tidak perlu mentransformasi data menjadi
angka untuk menghindari hilangnya informasi yang telah diperoleh.

Dari beberapa definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa penelitian


kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami tentang
masalah-masalah manusia dan sosial secara mendalam, dan memahami
fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian seperti perilaku,
persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain. Peneliti menginterpretasikan
bagaimana subjek memperoleh makna dari lingkungan sekeliling, dan
bagaimana makna tersebut memengaruhi perilaku mereka. Penelitian
dilakukan dalam latar yang alamiah bukan hasil perlakuan atau manulipasi
variable yang dilibatkan.

3
Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2011),
h. 4-5.
4
Anselm Strauss dan Juliet Corbin, Dasar-Dasar Penelitian Kualitatif (Tata langkah dan
Teknik-teknik Teoritisasi Data), (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009), Cet. 3, h, 4.
5
Lexy J. Moleong, op. cit., h. 6.
23

Penelitian kualitatif selalu bersifat deskriptif, artinya data dan hasil


analisisnya berbentuk deskripsi fenomena, tidak berupa angka-angka atau
koefisien tentang hubungan antar-variabel. “Deskripsi mengharuskan si
peneliti menggambarkan secara rinci dan mendalam, harus bisa membuat
orang yang membacanya seperti melihat peristiwa itu terjadi.”6

C. Data dan Sumber Data


Data adalah hasil pencatatan peneliti, baik yang berupa fakta ataupun
angka.7 Menurut Emzir data adalah bagian-bagian khusus yang membentuk
dasar-dasar analisis.8 Data dalam penelitian ini adalah karangan yang di
dalamnya terdapat Frasa, baik frasa eksosentris maupun frasa endosentris.

Menururt Lofland dan Lofland sumber data utama dalam penelitian


kualitatif ialah kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan
seperti dokumen dan lain-lain.9 Data lain yang dimaksud berupa sumber
tertulis, foto, dan data statistik. Pada penelitian ini sumber data yang peneliti
peroleh adalah sumber tertulis berupa karangan narasi siswa kelas X SMA
Negeri 4 Tangerang Selatan yang berjumlah 25 karangan dari 25 siswa.

D. Teknik Pengumpulan dan Pengelolahan Data


“Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis
dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan
data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan
mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan.”10

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini yang harus dilakukan


adalah teknik dokumentasi. Dokumentasi merupakan suatu teknik

6
Nusa Putra, Metode penelitian Kualitaitf pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada,
2012), h.71.
7
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu pendekatan praktik, (Jakarta: PT.
Rieneka Cipta, 2010), cet. 14, h. 161.
8
Emzir, Metodologi Penelitian Kualitatif: Analisis Data, (Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada, 2011), cet. 2, h. 64.
9
Lexy J. Moelong, op. cit., h. 157.
10
Sugiyono, Metode Kuantitatif Kualitatif DAN R&D, (Bandung: CV. Alfabeta, 2011), h.
224.
24

pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen,


baik dokumen tertulis, gambar maupun elektronik. “Dokumen ialah setiap
bahan tertulis ataupun film, lain dari record, yang tidak dipersiapkan karena
adanya permintaan seorang penyidik.”11 Dokumen yang telah diperoleh
kemudian dianalisis (diurai), dibandingkan dan dipadukan kemudian
membentuk satu hasil kajian yang sistematis, padu, dan utuh. Kegunaan utama
dari dokumen adalah untuk memperoleh data siswa yang akan dijadikan
sasaran penelitian. Dokumen biasanya dibagi atas dokumen pribadi dan
dokumen resmi. Dalam penelitian ini sumber data tersebut berupa dokumen
pribadi yaitu berupa karangan. Menurut Lexy J. Moleong, “Dokumen Pribadi
adalah catatan atau karangan seseorang secara tertulis tentang tindakan,
pengalaman, dan kepercayaannya. Maksud mengumpulkan dokumen pribadi
ialah untuk memperoleh kejadian nyata tentang situasi sosial dan arti berbagai
faktor di sekitar subjek penelitian. Jika guru atau peneliti meminta siswa atau
subjek untuk menuliskan pengalaman berkesan mereka, hal itu dipandang juga
sebagai dokumen pribadi.”12

Pengelolahan data dalam penelitian kualitatif dilakukan bersamaan


dengan pengumpulan data. Dalam pengumpulan dan pengelolahan data
digunakan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Memberikan tugas kepada siswa kelas X SMA untuk membuat


karangan narasi dengan diberikan batasan tema yaitu „Liburan‟ dan
„Pergi ke Taman Mini Indonesia Indah‟.
2. Data yang berjumlah 25 karangan disatukan.
3. Memberikan nomor pada karangan siswa satu persatu.
4. Memberikan nomor pada setiap kalimat-kalimat dalam setiap karangan
siswa.
5. Membaca, memeriksa, dan menggarisbawahi frasa yang digunakan
dalam karangan narasi.
6. Menganalisis penggunaan frasa dalam karangan.
11
Lexy J. Moleong, op. cit., h. 216.
12
Ibid., h. 217.
25

7. Menghitung jumlah penggunaan frasa dalam karangan.

E. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian ini digunakan penulis untuk menganalisis data yaitu
dengan menggunakan tabel analisis sebagai berikut:

Penggunaan Frasa
*No. Kalimat Endosentris
Eksosentris
Koordinatif Atributif Apositif

Keterangan: No. adalah nomor kalimat dalam setiap karangan.

F. Teknik Analisis Data


Analisis data kualitatif menurut Bodgan & Biklen (1982) dalam Lexy J.
Moleong adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data,
mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat
dikelola, mensintetiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa
yang penting yang dapat diceritakan kepada orang lain.13 Menurut Sugiyono,
Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang
diperoleh mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam
unit-unit, melakukan sintesa, meyusun ke dalam pola, memilih mana yang
penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah
dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain.14

Dapat disimpulkan bahwa analisis data adalah proses mencari dan


menyusun secara sistematis, data yang diperoleh dari wawancara, catatan
lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam

13
Ibid., h. 248.
14
Sugiyono, op. cit., h. 244.
26

kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa. Menyusun ke


dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan
membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun
orang lain.

Setelah karangan siswa terkumpul, peneliti membaca, memahami dan


menganalisis data penggunaan frasa eksosentris dan frasa endosentris pada
tiap-tiap kalimat. Peneliti menguraikan secara rinci dan mendalam mengenai
temuan-temuan penggunaan frasa dalam karangan narasi setiap masing-
masing siswa, kemudian menjumlahkan penggunaan frase tersebut. “Langkah
melengkapi merupakan kegiatan menyempurnakan hasil analisis data dan
menyusun cara menyajikannya. Analisis data dimulai dengan menyusun fakta-
fakta hasil temuan lapangan. Kemudian penelitian membuat diagram-diagram,
tabel, gambar-gambar dan bentuk-bentuk pemaduan fakta lainnya, hasil
analisis data, diagram tabel, dll, dinterpretasikan, dikembangkan menjadi
proporsi dan prinsip-prinsip.”15

15
Nana Syaodih Sukmadinata, op. cit., h. 115.
BAB IV
HASIL PENELITIAN

A. Profil Sekolah

1. Gambaran Sekolah
SMA Negeri 4 Kota Tangerang Selatan pada awalnya bernama SMA
Negeri 2 Ciputat, berlokasi di jalan WR. Supratman Komp. PERTAMINA
Pondok Ranji Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan Provinsi Banten 15412.
Luas tanah sekolah tersebut sekitar 8000 m2, sekolah tersebut dipimpin oleh
seorang kepala sekolah yang bernama Bapak Suhermin, beliau menjabat
sebagai kepala sekolah sejak tahun 2012.

Tenaga pendidik yang ada di sekolah tersebut berjumlah 74 orang.


Rata-rata dari mereka memiliki jenjang pendidikan S1. Jumlah peserta didik
Tahun pelajaran 2014-2015 seluruhnya berjumlah 1011 orang. Persebaran
jumlah peserta didik antar kelas merata. Sesuai dengan pertumbuhan dan
perkembangannya, SMAN 4 Tangerang Selatan pada tahun pelajaran
2014/2015 ini memiliki 28 rombongan belajar yang terdiri dari 9 rombongan
kelas XII yaitu 5 kelas jurusan IPA (1 kelas Inovasi dan 4 kelas reguler) dan 4
kelas jurusan IPS, 9 rombongan kelas XI yaitu 5 kelas jurusan IPA (1 kelas
Inovasi dan 4 kelas reguler) dan 4 kelas jurusan IPS, dan 10 rombongan kelas
X yaitu 1 kelas Inovasi dan 9 kelas reguler.

Kegiatan Belajar Mengajar pada sekolah tersebut pun harus memiliki


pedoman pengajaran, yaitu menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) dengan berbagai mata pelajaran di antaranya; Pendidikan
Agama Islam, Bahasa Arab, Bahasa Inggris, Sosiologi, Ekonomi, Geografi,
Sejarah, Matematika, Biologi, Fisika, Kimia, Bahasa Indonesia, Bahasa
Jerman, Penjaskes, TIK, Seni Musik, Seni Rupa, Mulok Aakutansi, dan PKN.
28

2. Visi dan misi sekolah


Visi Sekolah:
“SMA Negeri 4 Kota Tangerang Selatan menguasai IPTEK, unggul,
religius, inovatif, demokratis, dan berwawasan lingkungan.”

Misi Sekolah:
1) Meningkatkan keimanan dan ketakwaan.
2) Mengembangkan kemampuan penguasaan bahasa Inggris.
3) Menjunjung tinggi persamaan hak, kejujuran, demokratis, efektif dan
efisien.
4) Menciptakan gagasan yang cemerlang.
5) Meningkatkan prestasi yang unggul di tingkat nasional dan
internasional.
6) Mengembangkan kegiatan pendidikan yang berbasis teknologi
informasi dan komunikasi (TIK).
7) Meningkatkan perilaku yang berwawasan lingkungan.
8) Membiasakan berprilaku hemat energi pada warga sekolah.

3. Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana yang terdapat di sekolah SMA Negeri 4


Tangerang Selatan antara lain; terdapat 28 ruang kelas, 1 ruang kepala
sekolah, 1 ruang wakil kepala sekolah, 2 ruang guru dan tata usaha, 1 ruang
bendahara, 5 ruang laboratorium, 1 ruang perpustakaan, 1 ruang seni dengan
dengan alat-alat kesenian dan keterampilan, 1 ruang multi media, 1 ruang
UKS, 2 lapangan olahraga atau upacara, 1 masjid, 1 ruang BP/BK, 2 ruang
OSIS dan Pramuka, 1 ruang piket, 2 ruang koperasi, 1 kantin, 5 gudang, 2
ruang rohis atau penjaga sekolah, dan 9 WC.

Adapun kegiatan ekstrakurikuler yang terdapat di sekolah tersebut


antara lain; kegiatan pramuka, Palang Merah Remaja, pengajian siswa atau
lembaga dakwah, bulletin atau majalan sekolah, seni musik, seni lukis atau
kaligrafi, olahraga termasuk bela diri, paskibra, KIR, teater dan tari, English
club, dan sispala.
29

B. Deskripsi Data

Dalam deskripsi infromasi penelitian ini akan disajikan data penggunaan


frasa berdasarkan distribusinya dalam karangan narasi siswa kelas X SMA Negeri
4 Tangerang Selatan sebagai landasan untuk mengkaji penggunaan frasa yang
dibuat oleh siswa. Data penggunaan frasa tersebut diperoleh melalui analisis
karangan narasi yang dibuat siswa, yang meliputi aspek frasa eksosentris dan
endosentris. Dengan demikian penulis tidak memberikan penilaian terhadap
karangan narasi siswa, namun melakukan analisis terhadap frasa-frasa yang
digunakan dalam karangan narasi sebagai indikator untuk mengetahui
kemampuan siswa dalam menggunakan frasa eksosentris dan endosentris.

Sebagai bidang kajian ilmu linguistik, sintaksis membahas kalimat dalam


hubungannya dengan kalimat lain. Sintaksis sebagai suatu ujaran memiliki unsur-
unsur bahasa yang membentuknya, baik pada tingkat kata, frasa, maupun klausa.
Dalam penelitian ini, aspek sintaksis yang menjadi fokus penelitian adalah frasa
yang dianalisis berdasarkan distribusinya yaitu frasa eksosentris dan frasa
endosentris. Frasa eksosentris adalah frasa yang seluruh komponennya tidak
memiliki prilaku sintaksis yang sama dengan keseluruhan komponennya, atau
frasa yang tidak mempunyai distribusi yang sama dengan semua unsurnya,
sedangkan frasa endosentris adalah frasa yang keseluruhan komponennya
memiliki prilaku sintaksis yang sama dengan unsurnya baik semua unsurnya
maupun salah satu dari unsurnya. Penggunaan frasa tersebut dapat diketahui dari
sumber data yang diteliti yaitu kalimat-kalimat yang diperoleh dari karangan
narasi siswa yang berjumlah 25 karangan. Jumlah rangkaian kalimat dalam bentuk
karangan narasi tersebut terdiri atas 384 kalimat.

Sumber data pada penelitian yang diambil dari karangan narasi siswa kelas
X SMA Negeri 4 Tangerang Selatan ini dilakukan dengan teknik studi
dokumentasi. Jadi, penelitian ini tidak melakukan teknik wawancara ataupun
observasi, tetapi hanya mengambil karangan narasi dari siswa kelas X. Seluruh
responden pada dasarnya memiliki perlakuan yang sama dalam penelitian, yaitu
30

siswa yang mengikuti mata pelajaran bahasa Indonesia pada tahun 2014/2015
tidak dibedakan dari segi jenis kelamin, agama, dan usia.

Berikut ini deskripsi data mengenai penggunaan frasa pada setiap


karangan siswa akan diuraikan satu persatu.

Tabel 1
Penggunaan Frasa dalam Karangan Narasi (1)

Penggunaan Frasa
No. Kalimat Endosentris
Eksosentris
Koordinatif Atributif Apositif
1. Pada hari jumat, minggu yang lalu, ke pasar mama hari jumat,
saya diajak mama saya untuk saya minggu
menemani dia ke pasar mayestik yang lalu
untuk membeli kain.

2. Sangatlah senang ketika saya diajak oleh mama, sangatlah jumat


pergi oleh mama, karena jumat dirumah senang, minggu
minggu yang lalu adalah hari ke sangat yang lalu
lima liburan dan saya merasa sangat bosan adalah hari
bosan selama 4 hari berada dirumah. ke lima
liburan
3. Pukul 09.00 saya dan mama ke mayestik, saya dan
berangkat ke mayestik dengan ke mama
menggunakan metro mini yang kebayoran
tujuannya ke kebayoran baru. baru
5. Lantunan lagu yang mereka dari sangat
nyanyikan sangat mengibur saya kebisingan mengibur
dari kebisingan mesin metro mini mesin
ini.
6. Tidak terasa saya sudah sampai di di pasar sudah
pasar mayestik dan ketika saya mayestik sangat
memasuki pasar mayestik, ternyata berubah,
sudah sangat berubah menjadi pasar pasar
modern. modern
7. Saya dan mama pun langsung di sepanjang Saya dan sepanjang
mencari toko kain, dan ternyata di jalan mama jalan,
sepanjang jalan telah berjejer toko- langsung
toko yang menjual kain. mencari
8. Tidak hanya toko kain tetapi ada baju, alat- ada juga
juga toko baju, alat-alat menjahit, alat
alat memasak, toko tas, sepatu dsb. menjahit,
alat
31

memasak,
toko tas,
sepatu
9. Beberapa toko kain yang saya warnanya warnanya,
hampiri banyak sekali kain yang yang paling belum
saya lihat dari warnanya yang paling mencolok suka,
mencolok dan yang warnanya gelap dan yang mama
tetapi mama saya masih belum suka warnanya saya
dengan kain yang dia temukan gelap
karena belum sesuai dengan yang
mama saya inginkan.
11. Setelah mendapatkan kainya saya di dalam saya dan
dan mama menghampiri toko-toko mama, toko
yang berada di dalam seperti toko tas, baju
tas, baju, sepatu dll. sepatu dll
12. Ada beberapa barang yang saya dan saya dan
mama beli. mama beli
14. Sama halnya dengan berangkat tadi ke pd. Ranji, setelah itu
pagi, kami menggunakan metro mini dirumah
lalu setelah itu naik angkot 08 yang
arahnya ke pd. Ranji, sekitar pukul
16.00 kami pun sampai dirumah.
15. Hari sabtu saya pergi ke rumah ke rumah hari sabtu,
teman saya bersama 5 orang lainnya teman
untuk membuat proposal tentang saya
pengambilan nomer.
16. Dari pukul 10.00 – pukul 17.00 kami dari pukul selesai
membuat proposal dan akhirnya 10.00 juga
selesai juga.
17. Hari minggu tanggal 15 maret 2015 diminggu hari
merupakan hari terakhir liburan ini, terakhir
diminggu ini dan pagi ini saya ke gereja
bersiap-siap untuk berangkat ke
gereja, setelah ke gereja saya
sekolah minggu seperti biasa.
18. Setelah selesai sekolah minggu saya ke rumah, setelah
pulang ke rumah, lalu saya untuk esok selesai
menyiapkan segala keperluan untuk hari sekolah
esok hari. minggu
Jumlah 16 7 18 2

Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa dalam karangan yang berjudul


“Liburan Seminggu” terdapat 43 penggunaan frasa dalam karangan narasi, yaitu
16 penggunaan frasa eksosentris dan 27 penggunaan frasa endosentris, dengan
32

rincian penggunaan frasa endosentris koordinatif sebanyak 7 frasa, penggunaan


frasa endosentris atributif sebanyak 18 frasa, dan penggunaan frasa endosentris
apositif sebanyak 2 frasa.

Frasa eksosentris yang banyak digunakan adalah frasa eksosentris direktif


atau disebut frasa preposisional yaitu ke, oleh, dari, di, untuk, seperti ke rumah, di
dalam dll, dan frasa endosentris koordinatif yang digunakan adalah frasa
koordinatif yang menggunakan kata penghubung dan berfungsi sebagai penambah
atau aditif seperti saya dan mama, sementara itu frasa endosentris atributif adalah
frasa yang paling banyak digunakan, ada atribut yang terletak di belakang inti atau
unsur pusat (UP) seperti mama saya, setelah itu, hari terakhir, ada atribut yang
terletak di depan inti seperti sangat bosan, sangat menghibur, dan ada atribut
yang mengapit inti seperti setelah selesai sekolah minggu. Kemudian frasa
apositif adalah frasa yang paling sedikit digunakan oleh siswa (1), yaitu 1 frasa
yang dihubungkan dengan tanda koma, dan 1 frasa yang dihubungkan dengan
konjungsi yang.

Tabel 2
Penggunaan Frasa dalam Karangan Narasi (2)
Penggunaan Frasa
No. Kalimat Endosentris
Eksosentris
Koordinatif Atributif Apositif
1. Pada waktu itu setelah ulangan di sekolah waktu itu,
tengah semester di sekolah, saya setelah
libur seminggu karena murid-murid ulangan
kelas 12 ujian akhir sekolah. tengah
semester,
libur
seminggu
2. Pada hari senin saya hanya dirumah hari senin,
melakukan kegiatan dirumah saja hanya
yaitu bangun tidur, mandi, makan, melakukan
menonton tv, membantu orang tua
seperti menyapu, membereskan
tempat tidur, menjemur pakaian.
33

4. Dan waktu sore hari saya ingin ke rumah, ingin


menginap ke rumah saudaraku di di menginap,
Tanggerang Tanggerang saudaraku
5. Saya diantarkan oleh bapak saya oleh bapak bapak saya,
sampai stasiun pondok ranji. stasiun
pondok
ranji
7. Setelah saya sampai saya dijemput oleh om om dan
oleh om dan keponakanku. dan keponakanku
keponakan-
ku
8. Lalu setelah sampai rumah bude, belajar dan rumah
saya makan dan setelah itu saya bermain bude,
mandi, menonton tv, mengajarkan keponakan
keponakan saya belajar dan bermain saya
bersama mereka.
9. Saya menginap dirumah saudara dirumah saudara
saya sampai hari jum‟at. saya, hari
jum‟at
10. Disana saya menghabiskan waktu disana Keponakan
bersama keponakanku, bermain ku
bersamanya, membantu bude
mengantarkan keponakanku sekolah
dan menjemputnya.
12. Di dalam kereta saya hanya di dalam hanya
mendengarkan lagu dan melihat- kereta, mendengar
melihat pemandangan diluar kereta. diluar kan
kereta
13. Sewaktu di stasiun Tanah Abang, di stasiun
saya menaiki kereta lagi. Tanah
abang
14. Sayapun masuk kedalam kereta dan kedalam, penuh dan cukup
cukup menunggu lama sampai didalam sesak menunggu
keretanya didalam terasa penuh dan lama
sesak sekali sampai-sampai susah
untuk bergerak.
15. Di dalam kereta saya hanya merasa di dalam hanya
sabar karena benar-benar tidak bisa kereta merasa
bergerak.
18. Pada hari sabtu dan minggu saya di rumah, sabtu dan
hanya di rumah saja, seperti makan, dengan minggu,
mandi, membantu orang tua, teman- seperti
bermain dengan teman-teman. teman makan,
mandi,
membantu
orang tua,
34

bermain
Jumlah 16 5 17 -

Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa dalam karangan yang berjudul


“Liburan yang Biasa saja, tetapi Tetap Menyenangkan” terdapat 38 penggunaan
frasa dalam karangan narasi, yaitu 16 penggunaan frasa eksosentris dan 23
penggunaan frasa endosentris, dengan rincian penggunaan frasa endosentris
koordinatif sebanyak 5 frasa, penggunaan frasa endosentris atributif sebanyak 17
frasa, dan tidak adanya penggunaan frasa endosentris apositif.

Frasa eksosentris yang banyak digunakan adalah frasa eksosentris direktif


atau disebut frasa preposisional yaitu di, ke, oleh, dengan, seperti di sekolah, ke
rumah, oleh bapak, dengan teman-teman dll, dan frasa endosentris koordinatif
yang digunakan adalah frasa koordinatif yang menggunakan kata penghubung dan
berfungsi sebagai penambah atau aditif seperti penuh dan sesak, sementara itu
frasa endosentris atributif adalah frasa yang paling banyak digunakan, ada atribut
yang terletak di belakang inti atau unsur pusat (UP) seperti waktu itu, ada atribut
yang terletak di depan inti seperti ingin menginap, hanya melakukan dan ada
atribut yang mengapit inti seperti cukup menunggu lama. Ada juga frasa
endosentris atributif klitikal yang digunakan oleh siswa (2), yaitu frasa yang unsur
atributnya berupa klitik –ku, -mu, -nya, kau-, seperti dalam kalimat (4) yaitu
saudaraku, dan kalimat (10) yaitu keponakanku.

Tabel 3
Penggunaan Frasa dalam Karangan Narasi (3)
Penggunaan Frasa
No. Kalimat Endosentris
Eksosentris
Koordinatif Atributif Apositif
1. Di hari minggu kami pergi ke ke Taman hari minggu,
Taman Mini dalam perjalanan kami Mini kendaraan
naik kendaraan pribadi. pribadi
2. Di perjalan kendaraan banyak sekali di perjalan
sehingga mengundang kemacetan.
4. Kami sampai di Taman Mini kira- di Taman
35

kira 1 jam perjalanan. Mini


5. Kami membayar karcis masuk, dari 15 orang karcis masuk,
penjaga loket terdiri dari 15 orang. penjaga loket
6. Di dalam Taman Mini banyak sekali di dalam banyak sekali
orang-orang dan banyak rumah adat Taman Mini, orang-orang,
yang berasal dari 27 propinsi di dari 27 banyak
Indonesia. provinsi, rumah
di Indonesia
8. Di dalam rumah adat banyak alat- di dalam suku-suku
alat yang dipakai pada masa lalu rumah adat, Indonesia
oleh suku-suku Indonesia dan ada di depan
juga pertunjukan-pertunjukan adat rumah adat
yang dilakukan di depan rumah adat.
Karena hari sudah mulai sore kami ke rumah perasaan
10. kembali ke rumah dengan perasaan puas
puas.
Dalam perjalanan yang panjang di rumah lega dan
14. akhirnya kami sampai di rumah puas
dengan perasaan yang lega dan puas.
Jumlah 11 1 8 -

Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa dalam karangan yang berjudul


“Pergi ke Taman Mini” terdapat 20 penggunaan frasa dalam karangan narasi,
yaitu 11 penggunaan frasa eksosentris dan 9 penggunaan frasa endosentris,
dengan rincian penggunaan frasa endosentris koordinatif sebanyak 1 frasa,
penggunaan frasa endosentris atributif sebanyak 8 frasa, dan tidak adanya
penggunaan frasa endosentris apositif.

Frasa eksosentris yang banyak digunakan adalah frasa eksosentris direktif


atau disebut frasa preposisional yaitu ke, di, dari, seperti ke Taman Mini, di
Indonesia, dari 27 provinsi dll, dan frasa endosentris koordinatif yang digunakan
adalah frasa koordinatif yang menggunakan kata penghubung dan berfungsi
sebagai penambah atau aditif seperti lega dan puas, sementara itu frasa
endosentris atributif adalah frasa yang paling banyak digunakan, ada atribut yang
terletak di belakang inti atau unsur pusat (UP) seperti perasaan puas, ada atribut
yang terletak di depan inti seperti banyak rumah, dan atribut yang mengapit inti
tidak ada atau tidak digunakan oleh siswa (3).
36

Tabel 4
Penggunaan Frasa dalam Karangan Narasi (4)
Penggunaan Frasa
No. Kalimat Endosentris
Eksosentris
Koordinatif Atributif Apositif
1. Pada saat liburan kemarin, pada hari dari Hp hari senin pada saat
senin saya menonton tv sambil liburan
sarapan pagi tiba-tiba saya kemarin,
mendengarkan bunyi dari Hp. pada hari
senin
2. Saya pun melihat ada BBM dari dari nafa, nita, sudah Salsabila
Salsabila Sekar, dia mengajakin Salsabila dan elsa berjanji, Sekar,
untuk bermain dirumah dia bersama Sekar, teman- dia
nafa, nita, dan elsa, tapi saya tidak teman SD, mengajakin
bisa karena saya sudah berjanji dirumah lulus SD
dengan teman-teman SD untuk
reunian karena sudah lama tidak
bertemu lagi sejak lulus SD.
4. Tidak terasa sudah jam 4 saya sholat asar
sampai lupa belum sholat asar.
5. Akhirnya saya mengajak untuk dimasjid teman
sholat berjamaah dimasjid dekat saya
rumah teman saya.
7. Sampai pun saya dirumah saya dirumah, beristiraha
beristirahat sebentar lalu saya mandi dimasjid t sebentar
untuk bersiap-siap untuk sholat
magrib dimasjid dekat rumah
bersama teman-teman
9. Pada hari seterusnya saya cuma dirumah menonton tv, sarapan
dirumah saja, setelah saya sarapan mendengarka pagi,
pagi saya membantu ibu saya n lagu, ibu saya,
mencuci baju, memasak dan beres- makan, tidur siang
beres kamar, setelah itu saya mandi, sholat dan
saya pun hanya menonton tv, tidur
mendengarkan lagu, makan, sholat
dan tidur siang.
10. Di hari terakhir liburan, pada siang Saya dan pelajaran hari terakhir
harinya Saya dan Vina belanja untuk Vina prakarya liburan,
keperluan membuat dendeng pada siang
pelajaran prakarya. harinya
Saya dan Vina kehujanan dan saya Saya dan
11. neduh dulu. Vina
12. Setelah belanja Saya dan Vina ke ke Saya dan setelah
MCDonals untuk makan, setelah MCDonals Vina makan
makan saya pulang
37

Jumlah 8 5 12 3

Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa dalam karangan yang berjudul


“Liburan Sekolah” terdapat 28 penggunaan frasa dalam karangan narasi, yaitu 8
penggunaan frasa eksosentris dan 20 penggunaan frasa endosentris, dengan
rincian penggunaan frasa endosentris koordinatif sebanyak 5 frasa, penggunaan
frasa endosentris atributif sebanyak 12 frasa, dan penggunaan frasa endosentris
apositif sebanyak 3 frasa.

Frasa eksosentris yang banyak digunakan dalam karangan ini adalah frasa
eksosentris direktif atau disebut frasa preposisional yaitu dari, di, dan ke, seperti
dari HP, dari Salsabila Sekar, di masjid, ke MCDonalds dll, dan frasa endosentris
koordinatif yang digunakan adalah frasa koordinatif yang menggunakan kata
penghubung dan berfungsi sebagai penambah atau aditif seperti nafa, nita, dan
elsa, sementara itu frasa endosentris atributif adalah frasa yang paling banyak
digunakan, ada atribut yang terletak di belakang inti atau unsur pusat (UP) seperti
hari senin, teman-teman SD, sholat ashar, dan ada juga atribut yang terletak di
depan inti seperti sudah berjanji, setelah makam. Kemudian frasa apositif yang
digunakan oleh siswa (4), ketiga frasa tersebut semuanya menggunakan
penghubung dengan tanda koma seperti pada saat liburan kemarin, pada hari
senin.

Tabel 5
Penggunaan Frasa dalam Karangan Narasi (5)
Penggunaan Frasa
No. Kalimat Endosentris
Eksosentris
Koordinatif Atributif Apositif
2. Saya dan teman-teman merasa saya dan sangat
sangat senang sekali karena libur teman- senang sekali
kali ini dijadwalkan setelah kami teman
Ujian Tengah Semester.
3. Pada hari pertama liburan, saya di rumah hari pertama,
banyak mengabiskan waktu di banyak
rumah. mengabiskan
waktu
5. Lalu pada hari kedua liburan, saya ke rumah saya dan hari kedua
38

dan teman-teman main ke rumah Salsa teman-


Salsa, hanya untuk mengobrol dan teman,
menghilangkan bosan. mengobrol
dan
menghilang-
kan bosan
6. Pada hari ketiga, saya merayakan hari ketiga, teman
ulang tahun teman SMP saya yang teman SMP SMP saya
bernama Akbar. saya yang
bernama
Akbar
7. Pada pagi hari, saya dan teman- untuk Akbar saya dan teman-teman
teman saya membelikan kue untuk teman- saya
Akbar teman saya
8. Lalu pada sekitar jam 11 saya pergi ke rumahnya untuk
ke rumahnya untuk merayakan merayakan
bersama teman.
9. Setelah selesai merayakan dirumah dirumah, saya dan setelah
Akbar, saya dan teman-teman pergi ke Bintaro teman- selesai
ke Bintaro Xchage Mall untuk Xchage Mall, teman merayakan
berkeliling, setelah itu saya pulang ke rumah
ke rumah dan beristirahat.
10. Pada hari ke empat, kelima, dan Dirumah ke empat, hanya
keenam saya hanya melakukan kelima, dan melakukan,
aktivitas dirumah seperti pada hari keenam hari pertama
pertama.
Jumlah 8 6 11 1

Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa dalam karangan yang berjudul


“Liburan Selama Tujuh Hari” terdapat 25 penggunaan frasa dalam karangan
narasi, di antaranya 8 penggunaan frasa eksosentris dan 18 penggunaan frasa
endosentris, dengan rincian penggunaan frasa endosentris koordinatif sebanyak 6
frasa, penggunaan frasa endosentris atributif sebanyak 11 frasa, dan penggunaan
frasa endosentris apositif sebanyak 1 frasa.

Frasa eksosentris yang banyak digunakan adalah frasa eksosentris direktif


atau disebut frasa preposisional yaitu di, ke, dan untuk seperti di rumah, ke
Bintara Xchange Mall, untuk Akbar dll, dan frasa endosentris koordinatif yang
digunakan adalah frasa koordinatif yang menggunakan kata penghubung dan
berfungsi sebagai penambah atau aditif seperti keempat, kelima, dan keenam,
39

sementara itu frasa endosentris atributif adalah frasa yang paling banyak
digunakan, ada atribut yang terletak di belakang inti atau unsur pusat (UP) seperti
hari terakhir, ada atribut yang terletak di depan inti seperti setelah selesai
merayakan, hanya melakukan, dan ada atribut yang mengapit inti seperti sangat
senang sekali. Kemudian frasa apositif adalah frasa yang paling sedikit digunakan
oleh siswa (5), yaitu hanya 1 frasa yang dihubungkan dengan konjungsi yang
seperti teman SMP saya yang bernama Akbar.

Tabel 6
Penggunaan Frasa dalam Karangan Narasi (6)
Penggunaan Frasa
No. Kalimat Endosentris
Eksosentris
Koordinatif Atributif Apositif
1. Pada hari minggu saya sekeluarga ke Taman hari
pergi ke Taman Mini Indonesia Mini minggu
Indah. Indonesia
Indah
2. Saya sekeluarga pergi ke anjungan ke rumah
Sumatera Barat, saya melihat rumah anjungan gadang,
gadang yang beratap seperti tanduk Sumatera tanduk
kerbau. Barat kerbau
4. Saya naik kereta gantung, melihat dari atas kereta
Taman Mini Indonesia Indah dari gantung
atas.
8. Lalu saya pergi ke anjungan DKI ke abang dan patung
Jakarta, yang didalamnya ada patung anjungan none abang dan
abang dan none Jakarta. DKI none
Jakarta, Jakarta
di
dalamnya
10. Dan saya pergi ke anjungan ke senjata dan
Kalimantan Barat, yang didalamnya anjungan adat istiadat
terdapat senjata dan adat istiadat Kalimantan Dayak
Dayak. Barat,
didalamnya
11. Dan saya lanjutkan ke anjungan ke senjata dan
Irian Jaya, yang di dalamnya anjungan adat istiadat
terdapat senjata dan adat istiadat Irian Jaya, suku Asmat
suku Asmat. di
dalamnya
40

12. Dan saya pergi ke keong emas, lalu ke keong


saya menonton tiga dimensi dengan emas
kaca mata khusus.
13. Lalu saya pergi ke anjungan Jawa ke senjata dan
Barat, yang di dalamnya terdapat anjungan adat istiadat
senjata dan adat istiadat suku sunda. Jawa Barat, suku sunda
di
dalamnya
14. Lalu saya pergi ke anjungan Jawa ke
Tengah anjungan
Jawa
Tengah
15. Lalu saya istirahat di taman bunga. di taman
bunga
16. Lalu saya pergi ke anjungan di Aceh ke
yang bercorak Islam anjungan di
Aceh
17. Pada jam 4.00 saya pulang ke rumah ke rumah
18. Saya sangat lelah dan capai lelah dan sangat lelah
capai
19. Saya sangat gembira dan senang gembira dan sangat
senang gembira
Jumlah 17 6 7 -

Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa dalam karangan yang berjudul


“Taman Mini Indonesia Indah” terdapat 30 penggunaan frasa dalam karangan
narasi, di antaranya 17 penggunaan frasa eksosentris dan 13 penggunaan frasa
endosentris, dengan rincian penggunaan frasa endosentris koordinatif sebanyak 6
frasa, penggunaan frasa endosentris atributif sebanyak 7 frasa, dan tidak adanya
penggunaan frasa endosentris apositif dalam karangan siswa (6) ini.

Frasa eksosentris yang banyak digunakan adalah frasa eksosentris direktif


atau disebut frasa preposisional yaitu ke, di, dan dari, seperti ke anjungan
Sumatra Barat, di taman bunga, ke keong emas dll, dan frasa endosentris
koordinatif yang digunakan adalah frasa koordinatif yang menggunakan kata
penghubung dan berfungsi sebagai penambah atau aditif seperti abang dan none,
gembira dan capai dll, sementara itu frasa endosentris atributif adalah frasa yang
digunakan oleh siswa (6) yaitu atribut yang terletak di depan inti seperti sangat
41

gembira, sangat lelah, tanduk kerbau, dan atribut yang mengapit inti seperti
patung abang dan none Jakarta.

Tabel 7
Penggunaan Frasa dalam Karangan Narasi (7)
Penggunaan Frasa
No. Kalimat Endosentris
Eksosentris
Koordinatif Atributif Apositif
1. Saya mendapat ilmu yang sangat ilmu yang
penting sangat
penting
2. Saya hanya dirumah, tidak pergi dirumah, hanya
kemana-mana. kemana- dirumah,
mana tidak pergi
kemana-
mana
3. Di rumah kerjaanku hanya bersih- di rumah bersih- kerjaanku
bersih, makan, nonton tv, tidur. bersih,
makan,
nonton tv,
tidur
5. Saya benar-benar tidak pergi kemana- benar-
kemana-mana keluar pun tidak. mana benar
tidak pergi
Jumlah 3 1 3 1

Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa dalam karangan yang berjudul


“Liburan di Rumah” adalah siswa yang paling sedikit menggunakan frasa dalam
karangannya, yaitu hanya terdapat 8 penggunaan frasa dalam karangan narasi, di
antaranya 3 penggunaan frasa eksosentris dan 5 penggunaan frasa endosentris,
dengan rincian penggunaan frasa endosentris koordinatif sebanyak 1 frasa,
penggunaan frasa endosentris atributif sebanyak 3 frasa, dan penggunaan frasa
endosentris apositif sebanyak 1 frasa. Hal ini dikarenakan siswa (7) hanya menulis
10 kalimat dalam karangan narasinya dan hanya menggunakan 8 sampai 15 kata
dalam kalimat, sehingga penggunaan frasa yang digunakan juga sedikit.

Frasa eksosentris yang digunakan adalah frasa eksosentris direktif atau


disebut frasa preposisional yaitu di, dan ke, seperti di rumah, ke mana-mana, dan
42

frasa endosentris koordinatif yang digunakan adalah frasa koordinatif yang


berfungsi sebagai penambah atau aditif seperti bersih-bersih, makan, nonton tv,
tidur, sementara itu frasa endosentris atributif yang digunakan, yaitu atribut yang
terletak di belakang inti atau unsur pusat (UP) seperti ilmu yang sangat penting,
ada atribut yang terletak di depan inti seperti benar-benar tidak pergi, dan ada
juga frasa endosentris atributif klitikal yang digunakan oleh siswa (7), yaitu frasa
yang unsur atributnya berupa klitik –ku, seperti kerjaanku. Kemudian frasa
apositif adalah frasa yang digunakan oleh siswa (7), yaitu hanya 1 frasa yang
dihubungkan dengan dirangkai oleh tanda koma, seperti hanya di rumah, tidak
pergi ke mana-mana.

Tabel 8
Penggunaan Frasa dalam Karangan Narasi (8)
Penggunaan Frasa
No. Kalimat Endosentris
Eksosentris
Koordinatif Atributif Apositif
1. Seminggu ini aku diliburkan, karena di kelas XII seminggu ini,
kakak kelasku yang berada di kelas kakak
XII sedang mengikuti ujian sekolah kelasku,
… sedang
mengikuti
2. Liburan kali ini sangat berbeda kemana- sangat
sekali dari liburan yang sebelumnya mana berbeda
karena liburan kali ini aku tidak sekali
pergi kemana-mana.
5. …., seperti menjemur pakaian, kedalam
memasukan piring kedalam rak
piring, maupun memasak nasi.
8. Selasa, 10 maret 2015, hari keduaku untuk libur hari keduaku Senin,
untuk libur. 10
maret
2015
9. Pada hari tersebut aku diajak oleh oleh temanku
temanku untuk pergi ke suatu tempat temanku,
namun, karena tidak diizinkan oleh ke suatu
ibuku makan aku tidak jadi pergi tempat, oleh
bersama temanku ibuku
10. Jadilah aku hanya dirumah aktivitasku
melakukan aktivitasku seperti dirumah
43

biasanya.
11. Kamis, 12 maret 2015, hari dari budeku Ibuku, Kamis,
keempatku untuk libur. Pada hari itu budeku, hari 12
ibuku mendapatkan pesanan dari keempatku maret
budeku sebanyak 100 dus 2015
12. Berbeda dari hari sebelumnya aku ke dalam ayam, Ibuku,
membantu ibuku untuk mengemasi mica plastik sambal untuk
ayam, sambal goreng, kentang, dan goreng, mengemasi
kerupuk ke dalam mica plastik. kentang,
dan kerupuk
13. Namun pada hari itu aku sedikit oleh ibuku, ibuku,
merasa kesepian karena aku ke rumah, budeku,
ditinggal oleh ibuku untuk di daerah untuk
mengantarkan pesanannya ke rumah Cilegon mengantar
budeku di daerah Cilegon. kan,
pesanannya
14. Tak terasa liburanku telah berakhir liburanku,
telah berakhir
15. Disisa hari terakhir liburanku diisi liburanku,
untuk mengerjakan tugas dan untuk
melakukan aktivitas seperti mengerjakan
biasanya. tugas
Jumlah 13 1 19 2

Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa dalam karangan yang berjudul


“Liburanku” terdapat 35 penggunaan frasa dalam karangan narasi, di antaranya 13
penggunaan frasa eksosentris dan 22 penggunaan frasa endosentris, dengan
rincian penggunaan frasa endosentris koordinatif sebanyak 1 frasa, penggunaan
frasa endosentris atributif sebanyak 19 frasa, dan penggunaan frasa endosentris
apositif sebanyak 2 frasa.

Frasa eksosentris yang lebih banyak digunakan adalah frasa eksosentris


direktif atau disebut frasa preposisional yaitu oleh, ke, di, dan dari, seperti oleh
ibuku, ke suatu tempat, di kelas XII, dari budeku dll, dan frasa endosentris
koordinatif yang digunakan adalah frasa koordinatif yang berfungsi sebagai
penambah atau aditif seperti ayam, sambal goreng, kentang, dan kerupuk,
sementara itu frasa endosentris atributif adalah yang paling banyak digunakan,
yaitu atribut yang terletak di belakang inti atau unsur pusat (UP) seminggu ini,
ada atribut yang terletak di depan inti seperti sedang mengikuti, untuk
44

mengemasi, ada atribut yang mengapit inti seperti sangat berbeda sekali, untuk
mengerjakan tugas, dan ada juga frasa endosentris atributif klitikal yang
digunakan oleh siswa (8), yaitu frasa yang unsur atributnya berupa klitik –ku,
seperti ibuku, budeku, liburankuku, dan klitik –nya seperti pesanannya. Kemudian
frasa apositif adalah frasa yang digunakan oleh siswa (8), yaitu 2 frasa yang
dihubungkan dengan dirangkai oleh tanda koma, seperti Senin, 10 maret 2015 dan
Kamis, 12 Maret 2015.

Tabel 9
Penggunaan Frasa dalam Karangan Narasi (9)
Penggunaan Frasa
No. Kalimat Endosentris
Eksosentris
Koordinatif Atributif Apositif
3. Jalan-jalan yang paling berkesan saya dan jalan
yaitu ketika saya dan teman-teman teman-teman santai,
yang lain mengikuti acara jalan paling
santai vespa. berkesan
4. Berawal dari teman saya yang dari teman teman Pondok
memberitahu kepada saya bahwa saya, saya Indah,
akan diadakannya “Morning Ride” kepada saya, Jakarta
didaerah Pondok Indah, Jakarta didaerah Selatan.
Selatan. Pondok
Indah
5. Serentak saya & teman-teman pun saya & sangat
sangat antusias mengikuti acara teman-teman antusias,
tersebut. acara
tersebut
13. Sesampainya di tempat tujuan, kami di tempat komunitas
pun mengobrol bersama komunitas tujuan yang lain
yang lain
16. Setelah dirasa cukup, kami pun ke tempat
kembali ke tempat berkumpul. berkumpul
18. Rasanya seru sekali. seru sekali
Jumlah 5 2 7 1

Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa dalam karangan siswa (9) ini
terdapat 15 penggunaan frasa dalam karangan narasi, di antaranya 5 penggunaan
frasa eksosentris dan 10 penggunaan frasa endosentris, dengan rincian
45

penggunaan frasa endosentris koordinatif sebanyak 2 frasa, penggunaan frasa


endosentris atributif sebanyak 7 frasa, dan penggunaan frasa endosentris apositif
sebanyak 1 frasa.

Frasa eksosentris yang lebih banyak digunakan adalah frasa eksosentris


direktif atau disebut frasa preposisional yaitu dari, di, kepada, dan ke, seperti dari
teman saya, di tempat tujuan, kepada saya, ke tempat berkumpul dll, dan frasa
endosentris koordinatif yang digunakan adalah frasa koordinatif yang berfungsi
sebagai penambah atau aditif dengan konjungsi dan seperti saya dan teman-
teman, sementara itu frasa endosentris atributif adalah yang paling banyak
digunakan, yaitu ada atribut yang terletak di belakang inti atau unsur pusat (UP)
jalan santai, teman saya, seru sekali, dan ada juga atribut yang terletak di depan
inti seperti sangat antusias, paling berkesan. Kemudian frasa apositif adalah
frasa yang digunakan oleh siswa (9), yaitu 1 frasa yang dihubungkan dengan
dirangkai oleh tanda koma, seperti Pondok Indah, Jakarta Selatan.

Tabel 10
Penggunaan Frasa dalam Karangan Narasi (10)
Penggunaan Frasa
No. Kalimat Endosentris
Eksosentris
Koordinatif Atributif Apositif
1. Pada hari libur kemarin, saya pergi ke Taman saudara dan hari libur
ke Taman Mini Indonesia Indah Mini kakak saya kemarin,
bersama saudara dan kakak saya Indonesia kakak saya
Indah
2. Selama perjalanan menuju terminal dengan saudara saya
bus saya berbincang-bincang dengan saudara saya
saudara saya.
3. Setibanya di terminal bus saya di terminal kakak saya
disuruh membeli rokok oleh kakak bus,
saya. oleh kakak
4. Setelah itu kami menunggu bus yang ke kampung bus itu
menuju ke kampung rambutan, dan rambutan
akhirnya bus itu pun datang.
5. Lalu kami melanjutkan perjalanan di terminal
menuju Taman Mini, sesampainya kampung
di terminal kampung rambutan, rambutan
46

kami melanjutkan perjalanan


menuju Taman Mini.
6. Di dalam perjalanan kami melihat di dalam kota Jakarta,
pemandangan kota Jakarta yang perjalanan sangat ramai
sangat ramai dengan suara
kendaraan bermotor.
8. Setelah itu kami mengantri untuk di sana untuk
membeli karcis masuk Taman Mini membeli,
Indonesia Indah dan langsung langsung
menuju museum yang ada di sana. menuju
9. Setelah mengunjungi yang ada di di sana, setelah
sana lalu kami naik kereta gantung dari atas mengunjungi,
untuk menikmati pemandangan untuk
Taman Mini Indonesia Indah dari menikmati
atas
10. Saya sangat kagum sekali dengan sangat kagum
kepandaian orang Indonesia yang sekali, sangat
sangat pandai membuat bangunan- pandai,
bangunan yang sangat megah itu. yang sangat
megah itu
13. Lalu kami melanjutkan perjalanan di keadaan
untuk pulang, di perjalanan menuju perjalanan selamat,
pulang kami terjenak oleh untung saja
kemacetan yang panjang tetapi
untung saja kami pulang dengan
keadaan selamat.
Jumlah 11 1 16 -

Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa dalam karangan yang berjudul


“Liburan ke Taman Mini Indonesia Indah” terdapat 28 penggunaan frasa dalam
karangan narasi, di antaranya 11 penggunaan frasa eksosentris dan 17 penggunaan
frasa endosentris, dengan rincian penggunaan frasa endosentris koordinatif
sebanyak 1 frasa, penggunaan frasa endosentris atributif sebanyak 16 frasa, dan
tidak adanya penggunaan frasa endosentris apositif dalam karangan siswa (10) ini.

Frasa eksosentris yang banyak digunakan adalah frasa eksosentris direktif


atau disebut frasa preposisional yaitu ke, di, oleh, dan dari, seperti ke kampong
rambutan, di terminal bus, oleh kakak, dari atas dll, dan frasa endosentris
koordinatif yang digunakan adalah frasa koordinatif yang menggunakan kata
penghubung dan berfungsi sebagai penambah atau aditif seperti saudara dan
47

kakak saya, sementara itu frasa endosentris atributif adalah frasa yang digunakan
oleh siswa (10) yaitu atribut yang terletak di belakang inti atau UP, seperti untung
saja, bus itu, saudara saya, atribut yang terletak di depan inti, seperti keadaan
selamat, sangat pendai, dan atribut yang mengapit inti seperti sangat kagum
sekali, yang sangat megah itu dll.

Tabel 11
Penggunaan Frasa dalam Karangan Narasi (11)
Kesalahan Struktur Kalimat
Jumlah
No. Kalimat
Endosentris
Eksosentris
Koordinatif Atributif Apositif
1. Pada tanggal 8 maret 2015 kami ke sawah saudara saya gunung
sekeluarga pergi ke sawah saudara cisalak,
saya yang berada dekat gunung Bogor
cisalak, Bogor.
2. Awalnya rencana berlibur kali ini oleh kali ini,
direncanakan oleh saudara saya yang saudara, saudara saya,
ingin berlibur di sekitar bogor di sekitar ingin berlibur
karena banyak bukit dan tempat bogor
indah lainnya.
3. Kami berangkat dari rumah saudara dari rumah, saudara saya,
saya menuju daerah persawahan di di daerah
Cibereum. Cibereum. persawahan
4. Kemudian kami sampai di sana di sana
pukul 2 siang.
5. Ketika hari sudah malam, akhirnya dari kolam mandi dan sudah malam,
kami pulang dari kolam tempat tempat makan makan malam
memancing, dan setelah itu kami memancing
memutuskan untuk mandi dan
makan malam.
7. Rasa singkong itu enak sekali dan singkong itu,
baru pertama kali inilah aku enak sekali,
mencoba untuk memakan singkong untuk
bakar. memakan,
singkong bakar
8. Esoknya saya bangun telat, karena di area bangun telat,
semua saudara saya semuanya sawah semua saudara
sedang berjalan-jalan di area sawah, saya semuanya,
jadi saya menyusulnya. sedang
berjalan-jalan,
48

menyusulnya
9. Segar sekali rasanya menikmati di sana pegunungan segar sekali,
udara pagi pegunungan dan dan
pemandangan alam di sana dan pemandang-
membuat pikiran juga turut ikut an
segar.
10. Setelah lelah berjalan di sawah di sawah
akhirnya kami memutuskan untuk
sarapan pagi.
11. Setelah sampai dirumah saya dirumah langsung
langsung menonton TV. menonton TV
12. … dan setelah sampai dirumah saya dirumah setelah sampai,
kembali melanjutkan untuk bermain. untuk bermain
13. Hari ini kami sekeluarga pulang ke ke Jakarta, hari ini,
Jakarta dan beristirahat karena besok di Bandung akan pergi
kami akan pergi menginap di
Bandung.
14. Jadi, setelah beres-beres barang di di rumah,
rumah yang berada di dekat sawah, di dekat
kami berpamitan dan menuju ke sawah,
rumah di Jakarta. ke rumah,
di Jakarta.
Jumlah 18 2 22 1

Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa dalam karangan yang berjudul


“Liburan Sekolah” terdapat 43 penggunaan frasa dalam karangan narasi, di
antaranya 18 penggunaan frasa eksosentris dan 25 penggunaan frasa endosentris,
dengan rincian penggunaan frasa endosentris koordinatif sebanyak 2 frasa,
penggunaan frasa endosentris atributif sebanyak 22 frasa, dan penggunaan frasa
endosentris apositif sebanyak 1 frasa.

Frasa eksosentris yang lebih banyak digunakan adalah frasa eksosentris


direktif atau disebut frasa preposisional yaitu oleh, di, dari, dan ke, seperti oleh
saudara, di Cibereum, di area sawah, dari rumah, ke Jakarta dll, dan frasa
endosentris koordinatif yang digunakan adalah frasa koordinatif yang berfungsi
sebagai penambah atau aditif dengan konjungsi dan seperti mandi dan makan, dan
pegunungan dan pemandangan, sementara itu frasa endosentris atributif adalah
yang paling banyak digunakan, yaitu ada atribut yang terletak di belakang inti
atau unsur pusat (UP) seperti hari ini, enak sekali makan malam dll, ada atribut
49

yang terletak di depan inti seperti akan pergi, sudah malam,ingin berlibur, dll,
dan ada juga atribut frasa endosentris atributif klitikal yang digunakan oleh siswa
(11), yaitu frasa yang unsur atributnya berupa klitik –nya seperti menyusulnya.
Kemudian frasa apositif adalah frasa yang digunakan oleh siswa (11), yaitu 1
frasa yang dihubungkan dengan dirangkai oleh tanda koma, seperti gunung
cisalak, Bogor.

Tabel 12
Penggunaan Frasa dalam Karangan Narasi (12)
Penggunaan Frasa
No. Kalimat Endosentris
Eksosentris
Koordinatif Atributif Apositif
2. Pada hari pertama liburan saya tidak kemana- hari pertama,
pergi kemana-mana hanya mana, liburan saya,
menghabiskan waktu di rumah di rumah hanya
dengan menonton tv dan menghabiskan
membereskan rumah.
3. Pada hari ke-2 saya mengunjungi hari ke-2,
rumah nenek saya untuk mengaji rumah nenek
karena itu hari ke 7 nenek saya saya, hari ke7,
meninggal dunia. nenek saya
4. Saat di sana saya mengaji dan di sana mengaji dan saudara-
bertemu dengan saudara-saudara bertemu saudara saya
saya
5. Seusai magrib saya balik lagi kerumah langsung
kerumah kemudian saya langsung beristirahat
beristirahat.
6. Pada hari berikutnya, pagi harinya dengan setelah hari
saya berberes rumah, kemudian kakak kelas berberes, berikutnya
setelah berberes rumah saya di ajak kakak kelas , pagi
bermain badminton dengan kakak harinya
kelas.
10. Seusai bermain badminton saya kerumah seusai
pulang kerumah lalu menghabiskan bermain
waktu dengan menonton tv.
11. Pada hari berikutnya ya sama saja di rumah hari
saat hari pertama lebih banyak berikutnya,
menghabiskan waktu di rumah hari pertama
dengan menonton tv dan beres-beres
rumah.
12. Pada sore harinya saya berniat untuk oleh orang hujan deras,
50

eskul tetapi hujan deras dan saya tua saya orang tua saya
tidak dibolehi pergi oleh orang tua
saya.
17. Di hari akhir liburan saya, saat pagi liburan saya di hari
hari saya membantu beres-beres akhir
rumah. liburan
saya, saat
pagi hari
Jumlah 8 1 17 2

Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa dalam karangan siswa (12) ini,
terdapat 28 penggunaan frasa dalam karangan narasi, di antaranya 8 penggunaan
frasa eksosentris dan 20 penggunaan frasa endosentris, dengan rincian
penggunaan frasa endosentris koordinatif sebanyak 1 frasa, penggunaan frasa
endosentris atributif sebanyak 17 frasa, dan penggunaan frasa endosentris apositif
sebanyak 2 frasa.

Frasa eksosentris yang lebih banyak digunakan adalah frasa eksosentris


direktif atau disebut frasa preposisional yaitu ke, di, dengan dan oleh, seperti ke
mana-mana, di sana, ke rumah, dengan kakak kelas, oleh orang tua saya dll, dan
frasa endosentris koordinatif yang digunakan adalah frasa koordinatif yang
berfungsi sebagai penambah atau aditif dengan konjungsi dan seperti mengaji dan
bertemu, dan pegunungan dan pemandangan, sementara itu frasa endosentris
atributif adalah yang paling banyak digunakan, yaitu ada atribut yang terletak di
belakang inti atau unsur pusat (UP) seperti liburan saya, hari kedua, hujan deras,
orang tua saya dll, ada atribut yang terletak di depan inti seperti hanya
menghabiskan, langsung beristirahat dll, Kemudian frasa apositif adalah frasa
yang digunakan oleh siswa (12), yaitu 1 frasa yang dihubungkan dengan dirangkai
oleh tanda koma, seperti hari berikutnya, pagi harinya.
51

Tabel 13
Penggunaan Frasa dalam Karangan Narasi (13)
Penggunaan Frasa
No. Kalimat Endosentris
Eksosentris
Koordinatif Atributif Apositif
1. Pada liburan seminggu kemarin, di rumah, saya di
saya di rumah saja, saya tidak kemana- rumah
kemana-mana. mana saja, saya
tidak
kemana-
mana
2. Seperti biasa aktivitas saya semenjak di rumah, mengepel, aktivitas
libur di rumah yaitu membantu menyapu saya
orang tua seperti mengepel, dan menjaga
menyapu dan menjaga adik. adik
3. Setelah saya membantu orang tua, tidur dan
lalu saya melakukan aktivitas seperti menonton
biasa yaitu tidur dan menonton TV.
4. Setelah keesokan harinya, hari kerumah keesokan
kamis tanggal 12 Maret 2015 pukul harinya,
10.00 WIB, saya diajak kerumah hari
nenek. kamis
5. Dan takku sangka setelah saya dan di rumah saya dan nenek saya,
keluarga saya sampai tujuan tiba- sakit keluarga penyakit-
tiba mama saya dibilangin sama saya nya
tetangga nenek saya, katanya nenek
dirawat di rumah sakit karena
penyakitnya kambuh.
7. Lalu kami sekeluarga pun menuju ke ke rumah
rumah sakit tempat nenek saya sakit
dirawat.
8. Setelah sesudah sampai ke kamar ke kamar, nenek saya,
nenek saya dirawat, saya sedih di sedih sekali
sekali melihat nenek saya berbaring keranjang
tak berdaya di keranjang tidurnya.
10. Saya bangga sekali sama nenek saya bangga
karena walaupun ia sakit, ia masih sekali,
bisa tertawa dan kuat menghadapi nenek saya,
cobaan ini. cobaan ini
11. Akhirnya nenek pun dibolehkan ke rumah
untuk pulang ke rumah.
13. Setelah sampai di rumah nenek, saya di rumah
pun disuruh menginap di rumah nenek,
nenek karena ia sendirian di rumah, di rumah
namun apa daya saya cuman bisa
52

menganggukan kepala saja.


14. Yasudah saya pun berlibur di rumah di rumah
nenek menemani dan saya pun
melakukan aktivitas seperti biasa.
Jumlah 12 3 8 2

Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa dalam karangan yang berjudul


“Liburan di Rumah Nenek” terdapat 25 penggunaan frasa dalam karangan narasi,
di antaranya 12 penggunaan frasa eksosentris dan 13 penggunaan frasa
endosentris, dengan rincian penggunaan frasa endosentris koordinatif sebanyak 3
frasa, penggunaan frasa endosentris atributif sebanyak 8 frasa, dan penggunaan
frasa apositif sebanyak 2 frasa.

Frasa eksosentris yang lebih banyak digunakan adalah frasa eksosentris


direktif atau disebut frasa preposisional yaitu di dan ke, seperti di rumah, ke
mana-mana dll, dan frasa endosentris koordinatif yang digunakan adalah frasa
koordinatif yang berfungsi sebagai penambah atau aditif dengan konjungsi dan
seperti mengepel, menyapu dan menjaga adik, tidur dan menonton, dan saya dan
keluarga saya, sementara itu frasa endosentris atributif adalah yang banyak
digunakan, yaitu ada atribut yang terletak di belakang inti atau unsur pusat (UP)
seperti aktivitas saya, nenek saya, bangga sekali dll, ada atribut yang terletak di
depan inti seperti sedih sekali, dan ada juga atribut frasa endosentris atributif
klitikal yang digunakan oleh siswa (13), yaitu frasa yang unsur atributnya berupa
klitik –nya seperti penyakitnya. Kemudian frasa apositif adalah frasa yang
digunakan oleh siswa (13), yaitu 1 frasa yang dihubungkan dengan dirangkai oleh
tanda koma, seperti saya di rumah saja, saya tidak ke mana-mana dan keesokan
harinya, hari kamis.

Tabel 14
Penggunaan Frasa dalam Karangan Narasi (14)
Penggunaan Frasa
No. Kalimat Endosentris
Eksosentris
Koordinatif Apositif Apositif
1. Pada saat mendengar kata libur berbahagia hatiku,
53

hatiku sangat berbahagia dan dan gembira sangat


gembira sekali. berbahagia
dan
gembira
sekali
3 Aku mengisi detik demi detik hari menghibur
demi hari dengan hal-hal yang bisa ku, untukku
menghiburku dan bermanfaat
untukku.
5. Biasanya aku dan temanku berlari dari jam aku dan Temanku
dari jam lima pagi sampai jam tujuh. lima pagi temanku
sampai jam
tujuh
7. Itu demi menjaga dan memelihara menjaga dan tubuhku,
tubuhku agar tetap sehat stabil. memelihara tetap sehat
8. Selain berolahraga secara rutin aku kepada secara rutin,
juga mengisi liburan dengan teman- teman-
berkumpul atau reunian kepada teman SMP teman SMP
teman-teman SMP.
10. Tidak hanya dengan teman SMP, dirumahku teman SMP
akupun juga kerap kali bermain
dengan teman-teman dirumahku dan
kamipun juga sering konvoi
bersama.
11. Selain dengan teman-teman, di karawaci Kakaku
biasanya aku jalan-jalan
mengunjungi beberapa mal di
karawaci bersama kakaku yang
bernama Adilo.
12. Biasanya kita sering kita ke lipo ke lipo mal itu,
karawaci, karena letak mal itu tidak karawaci, sepupu
jauh dari rumah sepupu kami. dari rumah kami
13. Terkadang kamipun takut dan dimana- takut dan sudah
waspada untuk jalan-jalan naik mana waspada menjamur
motor, karena pembegalan sudah
menjamur dimana-mana.
14. Pada saat hari liburan ketiga, aku ke toko kue liburan
mengantarkan ibuku ke toko kue ketiga,
untuk membeli bahan-bahan untuk ibuku
membuat kue.
15. Aku mengantarkan ibuku dengan dengan Ibuku
motor. motor
16. Sesampainya dirumah akupun dirumah Ibuku
langsung membantu ibuku membuat
kue.
17. Banyak sekali kue yang ibu buat diantaranya kue tart,
54

diantaranya kue tart, nastar, nastar,


kastangel, putrid salju, dsb. kastangel,
putrid salju,
dsb
18. Itulah kira-kira ceritaku pada saat pesan dan ceritaku,
liburan minggu lalu, sangat banyak kesan liburanku,
pesan dan kesan yang aku dapat sangat
pada liburanku. banyak
pesan
Jumlah 11 6 21 -

Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa dalam karangan yang berjudul


“Hari Liburku” terdapat 38 penggunaan frasa dalam karangan narasi, di antaranya
11 penggunaan frasa eksosentris dan 27 penggunaan frasa endosentris, dengan
rincian penggunaan frasa endosentris koordinatif sebanyak 6 frasa, penggunaan
frasa endosentris atributif sebanyak 21 frasa, dan siswa (14) tidak menggunakan
frasa endosentris apositif .

Frasa eksosentris yang lebih banyak digunakan adalah frasa eksosentris


direktif atau disebut frasa preposisional yaitu dari, kepada, di, dan ke, seperti dari
jam lima, kepada teman-teman, di mana-mana, ke lippo karawaci dll, dan frasa
endosentris koordinatif yang digunakan adalah frasa koordinatif yang berfungsi
sebagai penambah atau aditif dengan konjungsi dan seperti aku dan temanku,
menjaga dan memelihara, takut dan waspada, pesan dan kesan, sementara itu
frasa endosentris atributif adalah yang banyak digunakan, yaitu ada atribut yang
terletak di belakang inti atau unsur pusat (UP) seperti sepupu kami, teman SMP,
mal itu dll, ada atribut yang terletak di depan inti seperti tetap sehat, sangat
banyak pesan, dan ada atribut yang mengapit inti atau UP seperti sangat
berbahagia dan gembira sekali, dan ada juga atribut frasa endosentris atributif
klitikal yang digunakan oleh siswa (14), yaitu frasa yang unsur atributnya berupa
klitik –ku seperti hatiku, ceritaku, liburanku dll.
55

Tabel 15
Penggunaan Frasa dalam Karangan Narasi (15)
Penggunaan Frasa
No. Kalimat Endosentris
Eksosentris
Koordinatif Atributif Apositif
2. Saya pergi bersama ayah, ibu, dan ayah, ibu,
kakak. dan kakak
3. Saya sangat senang sekali, saya bisa di Taman sangat
melihat-lihat keadaan di Taman Mini senang
Mini Indonesia Indah. Indonesia sekali
Indah
4. Sesampai di sana saya turun dari di sana, mobil Hiba
mobil Hiba. dari mobil
Hiba
5. Di sana kami jalan-jalan dan di sana jalan-jalan sangat lucu
berfoto-foto dengan badut-badut dan berfoto-
yang sangat lucu. foto
6. Di sana saya dicium dengan badut di sana, badut itu
itu. dengan
badut itu
7. Setelah berfoto-foto saya melihat di sana
keadaan di sana
8. Di sana ada berbagai macam-macam di sana kinciran,
permainan yaitu kinciran, berenang, berenang,
rumah kaca, dan rumah-rumah adat. rumah kaca,
dan rumah-
rumah adat
9. Di sana saya melihat pemandangan di sana tempat
lautnya, dan di sana ada tempat pementasan,
pementasan. pemandang-
an lautnya
10. Di sana saya berkenalan dengan orang-orang
orang-orang barat dan orang badui. barat dan
orang badui
13. Saya juga mengunjungi rumah- di sana rumah adat rumah-
rumah adat Jawa, di sana ada rumah Joglo, rumah rumah adat
adat Joglo, rumah Minang Kabau, Minang Jawa
Sumatera, dan lain-lain. Kabau,
Sumatera,
dan lain-lain
16. Saya berkunjung ke istana boneka ke istana
dan ke tempat permaninan anak- boneka,
anak. ke tempat
permaninan
anak-anak
56

17. Di sana saya melihat beberapa di sana


permainan
18. Saya juga pergi ke tempat kolam ke tempat
berenang, di sana ada istana boneka kolam
yang dipenuhi boneka-boneka yang berenang,
lucu. di sana
Jumlah 15 5 7 -

Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa dalam karangan yang berjudul


“Liburan ke Taman Mini Indonesia Indah” terdapat 27 penggunaan frasa dalam
karangan narasi, di antaranya 15 penggunaan frasa eksosentris dan 12 penggunaan
frasa endosentris, dengan rincian penggunaan frasa endosentris koordinatif
sebanyak 5 frasa, penggunaan frasa endosentris atributif sebanyak 7 frasa, dan
siswa (15) tidak menggunakan frasa endosentris apositif.

Frasa eksosentris yang lebih banyak digunakan adalah frasa eksosentris


direktif atau disebut frasa preposisional yaitu di, dari,dan ke, seperti di rumah, di
sana, dari mobil Hiba, ke tempat kolom berenang, ke istana boneka dll, dan frasa
endosentris koordinatif yang digunakan adalah frasa koordinatif yang berfungsi
sebagai penambah atau aditif dengan konjungsi dan seperti ayah, ibu, dan kakak,
jalan-jalan dan berfoto-foto, kinciran, berenang, rumah kaca, dan rumah-rumah
adat, orang-orang barat dan orang badui, dll, sementara itu frasa endosentris
atributif adalah yang banyak digunakan, yaitu ada atribut yang terletak di
belakang inti atau unsur pusat (UP) seperti mobil Hiba, pemandangan lautnya,
tempat pementasan dll, ada atribut yang terletak di depan inti seperti sangat lucu,
dan ada frasa atribut yang mengapit inti seperti sangat sennag sekali.

Tabel 16
Penggunaan Frasa dalam Karangan Narasi (16)
Penggunaan Frasa
No. Kalimat Endosentris
Eksosentris
Koordinatif Atributif Apositif
1. Pada pagi hari saya bangun dari dari tidur langsung
tidur, aku langsung membantu ibuku membantu,
57

membereskan rumah. Ibuku


2. Aku dan ibu berbagi tugas, ibuku aku dan ibu Ibuku,
menyapu dan aku sendiri mengepel. aku sendiri
3. Pada siang hari aku disuruh untuk untuk ibuku Ibuku
membeli bahan-bahan masakan
untuk ibuku memasak.
4. Keesokan harinya aku dan teman- kesalah satu, aku dan teman-
temanku berniat untuk pergi kesalah di daerah teman- temanku
satu water park di daerah BSD. BSD temanku
5. Esok harinya telah tiba, aku dan di suatu aku dan teman-
teman-temanku sudah janjian untuk tempat teman- temanku,
bertemu di suatu tempat. temanku sudah
janjian, untuk
bertemu
6. Aku sedang siap-siap untuk pergi di tempat sedang siap-
sementara temanku sudah ada di siap,
tempat yang dijanjikan. temanku
7. Aku segera bergegas pergi ke tempat ke tempat teman-
janjian, aku sudah tiba, sudah janjian, temanku, 2
banyak teman-temanku di sana, di sana orang lagi
masih ada 2 orang lagi yang belum
datang kami menunggunya sampai
ia datang.
8. Yang telah ditunggu akhirnya ke tempat
datang, kami bersiap-siap untuk water park
pergi ke tempat water park, karena
dari tempat kami berkumpul ke
tempat water park cukup jauh.
10. Setelah beli tiket kami segera sudah masuk,
masuk, sudah masuk ke dalam ramai sekali
waterpark, sekira kami tidak begitu
ramai tapi ternyata ramai sekali.
12. Kami langsung bergegas ganti ke air langsung
pakaian dan ingin cepat-cepat untuk bergegas
ke air
13. kami langsung berenang dan di sana berenang dan langsung
mencoba semua wahana yang ada di mencoba berenang
sana.
15. Akhirnya kami kembali ke tempat ke tempat, langsung
dimana tas kami berada, kami dimana, membeli
langsung membeli makan karena disini,
disini tidak diperbolehkan membawa dari rumah
makanan dari rumah, kami membeli
makan bersama-sama.
16. Selesai makan kami kembali ke ke dalam air selesai
dalam air. makan
58

18. Kami bersiap-siap untuk pergi ke ke kamar selesai mandi


kamar mandi untuk membilas, mandi
setelah selesai mandi kami siap-siap
untuk pergi pulang.
Jumlah 17 4 20 -

Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa dalam karangan yang berjudul


“Liburan Sekolah”, terdapat 41 penggunaan frasa dalam karangan narasi, di
antaranya 17 penggunaan frasa eksosentris dan 24 penggunaan frasa endosentris,
dengan rincian penggunaan frasa endosentris koordinatif sebanyak 4 frasa,
penggunaan frasa endosentris atributif sebanyak 20 frasa, dan penggunaan frasa
endosentris apositif tidak ada atau tidak digunakan.

Frasa eksosentris yang lebih banyak digunakan adalah frasa eksosentris


direktif atau disebut frasa preposisional yaitu dari, untuk, ke, dan di, seperti dari
tidur, dari rumah, untuk ibuku, ke salah satu, ke tempat janjian, ke air, di daerah
BSD, di suatu tempat, dll, dan frasa endosentris koordinatif yang digunakan
adalah frasa koordinatif yang berfungsi sebagai penambah atau aditif dengan
konjungsi dan seperti aku dan ibu, aku dan teman-temanku,danberenang dan
mencoba, sementara itu frasa endosentris atributif adalah yang paling banyak
digunakan, yaitu ada atribut yang terletak di belakang inti atau unsur pusat (UP)
seperti ramai sekali, aku sendiri, dll, ada atribut yang terletak di depan inti seperti
selesai makan, langsung bergegas, sudah masuk, dll. Ada juga frasa endosentris
atributif klitikal yang digunakan oleh siswa (16), yaitu frasa yang unsur atributnya
berupa klitik –ku, seperti teman-temanku, dan ibuku.

Tabel 17
Penggunaan Frasa dalam Karangan Narasi (17)
Penggunaan Frasa
No. Kalimat Endosentris
Eksosentris
Koordinatif Atributif Apositif
1. Pada saat liburan kemarin, saya ke mana- sedang
tidak pergi ke mana-mana, karena mana sakit
saya sedang sakit.
59

2. Tapi saya membantu orang tua saya menyapu, orang tua


mengerjakan pekerjaan rumah, mengepel, saya
seperti menyapu, mengepel, dan dan lain-lain
lain-lain.
3. Pada malam harinya saudara saya malam
datang dan saya bermain bersama harinya,
anak tante saya. saudara
saya,
anak
tante saya
4. Di hari kedua, pada pagi hari saya untuk kakak di hari
membantu ibu memasak untuk kakak saya saya, kedua,
kakak saya yang sedang hamil sedang pada pagi
hamil hari
6. Di malam harinya teman SD saya kerumah malam
datang kerumah main dan reonian. harinya,
teman SD
saya
7. Saya dan teman saya ngobrol- saya dan teman
ngobrol dan foto-foto. teman saya, saya
ngobrol-
ngobrol dan
foto-foto
8. Teman-teman saya menemani saya teman-
sampai pukul 21.00 WIB teman
saya
9. Di hari ketiga, dan hari keempat, kakak hari
pada pagi hari sama seperti hari saya, ketiga,
sebelumnya mengerjakan pekerjaan sedang dan hari
rumah dan membantu orang tua dan hamil keempat,
menjaga kakak saya yang sedang pada pagi
hamil dan sedang ngidap. hari
10. Pada siang harinya sahabat saya dari dari kecil sahabat
kecil datang untuk bermain seperti saya
biasanya.
14. Di malam harinya saya hanya di laptop kakak
nonton film di laptop dan saya
mendengarkan musik bersama kakak
saya.
16. Dan pada siang harinya Saya dan Saya dan
Dibba belanja untuk keperluan Dibba
membuat dendeng pelajaran
prakarya.
17. Saya dan Dibba kehujanan dan Saya dan
neduh dulu. Dibba
60

18. Setelah belanja saya ke MCDonals ke setelah


untuk makan. MCDonals belanja
19. Setelah makan saya pulang dan pada di Bintaro setelah
malam harinya saya makan di makan,
Bintaro 9 walk bersama keluarga keluarga
saya. saya
Jumlah 7 5 17 2

Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa dalam karangan yang berjudul


“Libur Sekolah”, terdapat 30 penggunaan frasa dalam karangan narasi, di
antaranya 6 penggunaan frasa eksosentris dan 24 penggunaan frasa endosentris,
dengan rincian penggunaan frasa endosentris koordinatif sebanyak 5 frasa,
penggunaan frasa endosentris atributif sebanyak 17 frasa, dan penggunaan frasa
endosentris apositif sebanyak 2 frasa.

Frasa eksosentris yang lebih banyak digunakan adalah frasa eksosentris


direktif atau disebut frasa preposisional yaitu ke, dari, dan di, seperti ke rumah, ke
mana-mana, ke MCDonalds, dari kecil, di laptop, di Bintaro, dll, dan frasa
endosentris koordinatif yang digunakan adalah frasa koordinatif yang berfungsi
sebagai penambah atau aditif dengan konjungsi dan seperti menyapu, mengepel,
dan lain-lain, saya dan teman saya, ngobrol-ngobrol dan foto-foto, dan Saya dan
Dibba, sementara itu frasa endosentris atributif adalah yang paling banyak
digunakan, yaitu ada atribut yang terletak di belakang inti atau unsur pusat (UP)
seperti kakak saya, keluarga saya, anak tante saya, teman SD saya, dll, ada atribut
yang terletak di depan inti seperti sedang hamil, setelah belanja, sedang sakit, dll.
Ada juga frasa endosentris atributif klitikal yang digunakan oleh siswa (17), yaitu
frasa yang unsur atributnya berupa klitik –nya, seperti malam harinya. Kemudian
frasa apositif adalah frasa yang digunakan oleh siswa (17), yaitu 2 frasa yang
dihubungkan dengan dirangkai oleh tanda koma, seperti di hari kedua, pada pagi
hari, dan hari ketiga, dan hari keempat, pada pagi hari.
61

Tabel 18
Penggunaan Frasa dalam Karangan Narasi (18)
Penggunaan Frasa
No. Kalimat Endosentris
Eksosentris
Koordinatif Atributif Apositif
1. Pada hari senin kami pergi ke ke Taman hari senin
Taman Mini Indonesia Indah. Mini
Indonesia
Indah
3. Kami pergi ke rumah adat, satu demi ke rumah
satu saya datangkan. adat
4. Kami melihat rumah adat Jawa, adat Jawa,
Sumatra, Sunda, Batak, Kalimantan, Sumatra,
dan sebagainya. Sunda,
Batak,
Kalimantan,
dan
sebagainya
5. Setelah mengunjungi rumah adat masjid- setelah
kami jalan-jalan melihat yang masjid, mengunju-
lainnya, masjid-masjid, gereja-gereja gereja-gereja ngi
dan lain-lain. dan lain-lain
6. Ketika jam 10.30 kami beristirahat di sebuah makan dan sangat
di sebuah rumah adat yang sangat rumah adat minum indah
indah, dan kami makan dan minum,
sesuah kami kenyang kami ketiduran
dan bangun jam 11.30, setelah kami
bangun kami rasanya segar dan
melanjutkan perjalanan.
8. Kami naik dan melihat semua yang di bawah naik dan orang-
ada di bawah, dan melihat-lihat melihat orang turis
orang-orang turis.
9. Ketika kami turun kami melihat- di tempat flora dan
lihat di tempat flora dan fauna fauna
11. Setelah kami melihat flora dan ke keong flora dan
fauna, kami pergi ke keong emas emas fauna
12. Setelah itu kami naik kereta mini sangat
kami sangat senang sekali. senang
sekali
13. Lalu saya melihat orang turis yang ke Taman orang turis
datang ke Taman Mini Indonesia Mini
Indah Indonesia
Indah
14. Saya pergi ke museum perangko ke museum
untuk melihat bermacam-macam perangko, di
62

perangko yang ada di museum itu. museum itu


15. Setelah dari sana saya naik mobil dari sana,
yang ada di sana. di sana
17. Saya langsung pergi ke tempat ke tempat teman teman
berenang dan saya bertemu dengan berenang saya, saya yang
teman saya yang sangat cantik. sangat sangat
cantik cantik
18. Setelah itu saya ingin melanjutkan Kerumah ingin
pulang kerumah. melanjut-
kan
20. Di dalam perjalanan yang sangat di dalam gedung- sangat
indah, saya melihat gedung-gedung, perjalanan gedung, indah,
pabrik-pabrik dan sawah-sawah pabrik-pabrik sangat luas
yang sangat luas dan sawah-
sawah
21. Setelah sampai di Pulo Gadung saya di Pulo
naik T42 dan sampailah saya di Gadung,
rumah dengan selamat. di rumah,
dengan
selamat
Jumlah 17 7 11 1

Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa dalam karangan yang berjudul


“Pergi ke Taman Mini Indonesia Indah”, terdapat 36 penggunaan frasa dalam
karangan narasi, di antaranya 17 penggunaan frasa eksosentris dan 19 penggunaan
frasa endosentris, dengan rincian penggunaan frasa endosentris koordinatif
sebanyak 7 frasa, penggunaan frasa endosentris atributif sebanyak 11 frasa, dan
penggunaan frasa endosentris apositif sebanyak 1 frasa.

Frasa eksosentris yang lebih banyak digunakan adalah frasa eksosentris


direktif atau disebut frasa preposisional yaitu ke, dari, dan di, seperti ke rumah, ke
Taman Mini Indonesia Indah, ke rumah adat, dari sana, di bawah, di tempat, di
pulogadung, dll, dan frasa endosentris koordinatif yang digunakan adalah frasa
koordinatif yang berfungsi sebagai penambah atau aditif dengan konjungsi dan
seperti adat Jawa, Sumatra, Sunda, Batak, Kalimantan, dan sebagainya, flora dan
fauna, makan dan minum, dll, sementara itu frasa endosentris atributif adalah jenis
frasa endosentris yang paling banyak digunakan, yaitu ada atribut yang terletak di
belakang inti atau unsur pusat (UP) seperti teman saya,orang turis, dll, ada atribut
63

yang terletak di depan inti seperti sangat canatik, ingin melanjutkan, setelah
menunggu, dll, dan ada juga atributif yang mengapit inti seperti sangat senang
sekali. Kemudian frasa apositif adalah frasa yang digunakan oleh siswa (18), yaitu
1 frasa yang dihubungkan dengan konjungsi yang, seperti teman saya yang sangat
cantik.

Tabel 19
Penggunaan Frasa dalam Karangan Narasi (19)

Penggunaan Frasa
No. Kalimat Endosentris
Eksosentris
Koordinatif Atributif Apositif
2. Hari senin dan kamis saya pergi, dirumah senin dan
selasa, rabu dan jum‟at saya kamis,
dirumah, sabtu dan minggu saya selasa, rabu
olahraga. dan jum‟at,
sabtu dan
minggu
4. Hari senin pun datang, saya dan di tempat saya dan setelah
teman-teman janjian bermain di makan teman-teman bermain
tempat makan, setelah bermain saya
pun pulang karena hari sudah sore.
5. Keesokan harinya saya bangun pagi ke sekolah bangun
karena disuruh mengantar adik saya pagi,
ke sekolah adik saya
7. Setelah saya membantu ibu saya, ibu saya,
saya menjemput adik saya adik saya
8. Dan setelah itu saya menetap dirumah kurang
dirumah saja karena saya kurang sehat
sehat.
9. Keesokan harinya, hari rabu seperti dirumah mengantarkan adik saya keesokan
biasa saya mengantarkan dan dan harinya,
menjemput adik saya. Setelah itu menjemput hari rabu
saya menetap dirumah sampai
malam.
10. Hari berikutnya, saya pergi bersama ketempat, teman-
teman-teman saya ketempat makan di daerah teman saya
di daerah Bintaro. Bintaro
11. Saya dan teman-teman hanya Saya dan
berkumpul dan makan-makan saja. teman-teman,
berkumpul
dan makan-
makan
12. Setelah itu saya berlanjut main lagi kerumah,
64

kerumah teman saya didaerah didaerah


Bintaro dan tidak jauh dari tempat Bintaro, dari
makan yang saya tempati. tempat
13. Waktu pun sudah larut malam saya Kerumah segera
segera pulang kerumah untuk pulang
istirahat.
8. Keesokan harinya, hari jumat sama selasa dan adik saya keesokan
seperti hari selasa dan rabu saya rabu, harinya,
mengantar dan menjemput adik mengantar dan hari
saya. menjemput jumat
15. Setelah itu saya menetap di rumah di rumah
sampai malam
Sabtu pagi saya lari pagi bersama di kebun, kakak saya,
kakak saya di kebun belakang di sore
komplek dan di sore harinya saya harinya , rumah saya
berenang di kolam renang dekat di kolam
komplek rumah saya. renang
17 Keesokan harinya, hari minggu saya ke daerah keesokan
bersepeda di pagi hari sampai siang Bintaro, harinya,
hari ke daerah Bintaro dan sore di daerah hari
harinya saya berenang di daerah Pamulang minggu
Pamulang...
Jumlah 17 9 12 3

Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa dalam karangan yang berjudul


“Liburan Selama 7 Hari”, terdapat 41 penggunaan frasa dalam karangan narasi, di
antaranya 17 penggunaan frasa eksosentris dan 24 penggunaan frasa endosentris,
dengan rincian penggunaan frasa endosentris koordinatif sebanyak 9 frasa,
penggunaan frasa endosentris atributif sebanyak 12 frasa, dan penggunaan frasa
endosentris apositif sebanyak 3 frasa.

Frasa eksosentris yang lebih banyak digunakan adalah frasa eksosentris


direktif atau disebut frasa preposisional yaitu ke, dari, dan di, seperti ke rumah, ke
sekolah, ke tempat, dari tempat, di rumah, di daerah Pamulang, dll, dan frasa
endosentris koordinatif yang digunakan adalah frasa koordinatif yang berfungsi
sebagai penambah atau aditif dengan konjungsi dan seperti senin dan kamis, saya
dan teman-teman, mengantar dan menjemput, dll, sementara itu frasa endosentris
atributif adalah yang paling banyak digunakan, yaitu ada atribut yang terletak di
belakang inti atau unsur pusat (UP) seperti adik saya, rumah saya, bangun pagi,
65

dll, ada atribut yang terletak di depan inti seperti setelah bermain, segera pulang,
kurang sehat, dll. Kemudian frasa endosentris apositif adalah frasa yang
digunakan oleh siswa (19), yaitu ada 3 frasa yang dihubungkan dengan dirangkai
oleh tanda koma, seperti keesokan harinya, hari rabu, keesokan harinya, hari
jum’at, dan keesokan harinya, hari minggu.

Tabel 20
Penggunaan Frasa dalam Karangan Narasi (20)
Penggunaan Frasa
No. Kalimat Endosentris
Eksosentris
Koordnatif Atributif Apositif
1. Pada saat liburan kemarin, saya ke tempat adik dan ayah saya,
sebenarnya tidak berpergian ke wisata, ayah hanya
tempat wisata, hanya berdiam diri dirumah berdiam
dirumah karena adik dan ayah saya diri,
tetap harus beraktifitas seperti harus
biasanya. beraktifitas
2. Setiap hari, saya hanya dirumah dan dirumah
paling tidak pergi keluar untuk
bermain bersama teman, khususnya
untuk bermain futsal.
5. Tetapi, tak diduga-duga, kami temanku,
kekurangan orang karena beberapa acara
hari temanku tidak bisa ikut karena keluarga,
terkendala acara keluarga atau aktifitas
aktifitas mereka. mereka
8. Setelah selesai, kami pun berdiskusi berbincang untuk
untuk mengumpulkan uang untuk dan bercanda mengumpul
membayar sewa lapangan futsal kan
tersebut sambil berbincang dan
bercanda soal permainan tadi.
9 Pada malam harinya, kami pun didepan, rumahku,
berkumpul lagi didepan rumahku dirumah salah satu
untuk berbincang-bincang dan temanku
dilanjutkan menginap dirumah salah
satu temanku.
10. Meski liburanku hanya sesederhana keluarga dan liburanku,
itu, saya tetap merasa senang karena teman- teman-
bisa meluangkan waktu untuk temanku. temanku
keluarga dan teman-temanku.
Jumlah 5 3 11 -
66

Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa dalam karangan yang berjudul


“Liburan yang sederhana”, terdapat 19 penggunaan frasa dalam karangan narasi,
di antaranya 5 penggunaan frasa eksosentris dan 14 penggunaan frasa endosentris,
dengan rincian penggunaan frasa endosentris koordinatif sebanyak 3 frasa,
penggunaan frasa endosentris atributif sebanyak 11 frasa, dan penggunaan frasa
endosentris apositif tidak digunakan oleh siswa (20).

Frasa eksosentris yang lebih banyak digunakan adalah frasa eksosentris


direktif atau disebut frasa preposisional yaitu ke dan di, seperti ke tempat wisata,
di rumah, di depan, dan frasa endosentris koordinatif yang digunakan adalah frasa
koordinatif yang berfungsi sebagai penambah atau aditif dengan konjungsi dan
seperti adik dan ayah, berbincang dan bercanda, dan keluarga dan teman-
temanku, sementara itu frasa endosentris atributif adalah frasa yang paling banyak
digunakan, yaitu ada atribut yang terletak di belakang inti atau unsur pusat (UP)
seperti ayah saya, acara keluarga, aktivitas mereka dll, ada atribut yang terletak
di depan inti seperti harus beraktivitas, dan ada atribut yang menghimpit inti
seperti hanya berdiam diri, dan ada juga frasa endosentris atributif klitikal yang
digunakan oleh siswa (20), yaitu frasa yang unsur atributnya berupa klitik –ku,
seperti rumahku, liburanku, temanku, dll.

Tabel 21
Penggunaan Frasa dalam Karangan Narasi (21)
Penggunaan Frasa
No. Kalimat Endosentris
Eksosentris
Koordinatif Atributif Apositif
2. Pada hari pertama saya pergi keulangtahun teman
keulangtahun teman saya. saya
4. Sore harinya saya dan teman-teman ke dia saya dan
memberikan surprise ke dia. teman-
teman
5. Malam harinya saya dan teman- kerumahnya, saya dan rumahnya,
teman pergi bersama kerumahnya keacara ulang teman- ulang
keacara ulang tahunnya. tahunnya teman tahunnya
67

7. Pada hari kedua, ketiga, keempat, dirumah kedua,


dan kelima saya menetap dirumah ketiga,
karena saya kurang enak badan. keempat,
dan kelima
8. Dirumah saya membantu ibu dirumah, memasak,
memasak, mencuci, mengepel, kesalon mencuci,
menyapu, lalu saya hanya menonton mengepel,
tv membaca novel, menonton film, menyapu
dan masih banyak lagi, dan pergi
kesalon bersama ibu.
9. Pada hari ke enam saya kerumah kerumah mengobrol teman kerumah
teman saya, kerumah Tanti hanya dan saya teman
untuk mengobrol dan menghilang- saya,
menghilangkan bosan. kan bosan kerumah
Tanti
10. Pada hari terakhir liburan saya dirumah
hanya dirumah membantu ibu dan
menonton film.
11. Malam harinya saya pergi makan ke 9 walk makan
malam bersama keluarga ke 9 walk malam
untuk makan malam.
12. Sangat senang bisa berkumpul kesekolah sangat
bersama keluarga, dan besok saatnya senang
kembali kesekolah.
Jumlah 11 5 6 1

Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa dalam karangan yang berjudul


“Libur”, terdapat 23 penggunaan frasa dalam karangan narasi, di antaranya 6
penggunaan frasa eksosentris dan 24 penggunaan frasa endosentris, dengan
rincian penggunaan frasa endosentris koordinatif sebanyak 5 frasa, penggunaan
frasa endosentris atributif sebanyak 17 frasa, dan penggunaan frasa endosentris
apositif sebanyak 2 frasa.

Frasa eksosentris yang lebih banyak digunakan adalah frasa eksosentris


direktif atau disebut frasa preposisional yaitu ke dan di, seperti ke acara ulang
tahun, ke dia, kesalon, di rumah, dll, dan frasa endosentris koordinatif yang
digunakan adalah frasa koordinatif yang berfungsi sebagai penambah atau aditif
dengan konjungsi dan seperti saya dan teman-teman, kedua, ketiga, keempat, dan
kelima, memasak, mencuci, mengepel, menyapu, dll, sementara itu frasa
endosentris atributif adalah yang paling banyak digunakan, yaitu ada atribut yang
68

terletak di belakang inti atau unsur pusat (UP) seperti teman saya, rumah saya,
makan malam, dll, ada atribut yang terletak di depan inti seperti sangat senang,
dan ada juga frasa endosentris atributif klitikal yang digunakan oleh siswa (21),
yaitu frasa yang unsur atributnya berupa klitik –nya, seperti ulang tahunnya.
Kemudian frasa endosentris apositif adalah frasa yang digunakan oleh siswa (21),
yaitu 1 frasa yang dihubungkan dengan dirangkai oleh tanda koma, seperti ke
rumah teman saya, ke rumah Tanti.

Tabel 22
Penggunaan Frasa dalam Karangan Narasi (22)
Penggunaan Frasa
No. Kalimat Endosentris
Eksosentris
Koordinatif Atributif Apositif
2. Kemarin kami libur pergi ke Taman ke Taman
Mini Indonesia Indah. Mini
Indonesia
Indah
3. Saya sangat suka sekali pergi ke ke sana sangat suka
sana. sekali
4. Letaknya sangat strategis, menarik, strategis, letaknya
dan indah. menarik,
dan indah
5 Karena letaknya yang strategis ke sana letaknya
banyak sekali yang berkunjung ke
sana
6. Turis-turis sangat suka melihat sangat suka,
kebudayaan bangsa Indonesia. bangsa
Indonesia
7. Bentuknya pun sangat indah dan indah dan bentuknya,
unik, dan menawan, saya bangga unik, dan sangat
menjadi warga negara Indonesia. menawan indah
8. Keadaan tempatnya sangat menarik, menarik, tempatnya,
mengesankan, dan mempesona. mengesan- sangat
kan, dan menarik
mempesona
9. Banyak sekali keanekaragaman di sana bangsa
kebudayaan bangsa Indonesia Indonesia
diperkenalkan di sana.
10. Saya berkeliling bersama kakak dari tanah kakak saya, bersama
saya, kak Azie sangat suka akan Minang sangat suka kakak
69

kebudayaan dari tanah Minang. saya, kak


Azie
11. Di sana juga banyak permainan, di sana sangat
saya bermain sampai lelah bermain menyenang-
bersama kak Azie ternyata sangat kan
menyenangkan.
12. Kami berenang dan berlomba di di kolom berenang selalu kalah,
kolom renang, tetapi saya selalu renang dan sering
kalah karena kak Azie sering renang. berlomba menang
13. Sehabis renang saya dan kak Azie ke sana, saya dan
berkeliling ke sana ke mari melihat- ke mari, kak Azie
lihat pemandangan di sana. di sana
14. Saya dan kak Azie sangat salut di mana- Saya dan sangat salut
melihat kebersihannya tak ada mana, kak Azie
sampah sedikitpun karena di mana- oleh
mana ada tong sampah yang sudah mereka
disediakan oleh mereka yang
mengelola Taman Mini Indonesia
Indah.
Jumlah 12 6 16 1

Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa dalam karangan yang berjudul


“Liburan ke Taman Mini Indonesia Indah”, terdapat 35 penggunaan frasa dalam
karangan narasi, di antaranya 12 penggunaan frasa eksosentris dan 23 penggunaan
frasa endosentris, dengan rincian penggunaan frasa endosentris koordinatif
sebanyak 6 frasa, penggunaan frasa endosentris atributif sebanyak 16 frasa, dan
penggunaan frasa endosentris apositif hanya 1 frasa.

Frasa eksosentris yang lebih banyak digunakan adalah frasa eksosentris


direktif atau disebut frasa preposisional yaitu ke, di dari, dan oleh, seperti ke
Taman Mini Indonesia Indah, ke sana, ke mari, di sana, di kolom renang, dari
tanah minang, oleh mereka, dan frasa endosentris koordinatif yang digunakan
adalah frasa koordinatif yang berfungsi sebagai penambah atau aditif dengan
konjungsi dan seperti strategis, menarik, dan indah, indah dan unik, dan
menawan (pada frasa ini seharusnya penggunaan konjungsi dan hanya digunakan
satu saya, yaitu di akhir kata), berenang, dan berlomba, saya dan kak Azie,
sementara itu frasa endosentris atributif adalah yang paling banyak digunakan,
yaitu ada atribut yang terletak di belakang inti atau unsur pusat (UP) seperti
70

bangsa Indonesia, ada atribut yang terletak di depan inti sangat indah, selalu
kalah, sering menang, dll. Ada juga frasa endosentris atributif klitikal yang
digunakan oleh siswa (22), yaitu frasa yang unsur atributnya berupa klitik –nya,
seperti letaknya, bentuknya, tempatnya. Kemudian frasa endosentris apositif
adalah frasa yang digunakan oleh siswa (22), yaitu hanya 1 frasa yang
dihubungkan dengan dirangkai oleh tanda koma, seperti bersama kakak saya, kak
Azie.

Tabel 23
Penggunaan Frasa dalam Karangan Narasi (23)
Penggunaan Frasa
No. Kalimat Eksosentris Endosentris
Koordinatif Atributif Apositif
1. Liburan kali ini sebenernya lebih di rumah makan dan
banyak menghabiskan waktu di belanja
rumah tetapi ada juga yang keluar
untuk makan dan belanja keperluan
rumah.
2. Hari senin, hari itu saya berencana di bioskop untuk hari
untuk menonton film di bioskop menonton senin,
tetapi tidak jadi dikarenakan malas film hari itu
jika menonton sendirian.
3. Lalu sorenya saya mengabari teman- di rumah, teman-
teman SMP saya untuk menginap di kemalang teman SMP
rumah saya karena sudah seminggu saya,
saya di rumah sendirian, karena kakek saya
orang tua saya pulang kampung
kemalang untuk menghadiri
pemakaman kakek saya.
5. Akhirnya teman-teman saya di rumah teman-
diizinkan untuk menginap di rumah teman saya,
saya. rumah saya
6. Kami pun mengobrol tentang di SMA, mencerita-
kegiatan kami di SMA, di bekasi kan
menceritakan kembali masa-masa kembali,
SMP, memasak dan video call teman SMP
dengan teman SMP saya yang di saya
bekasi.
7. Lalu hari selasa siangnya mereka kemana- hari rabu
pamit pulang dan setelah itu saya mana, malam,
71

tidak kemana-mana sampai akhirnya dari malang orang tua


hari rabu malam orang tua saya saya
pulang dari malang.
8. Hari kamis-sabtu saya hanya di rumah, rumah saya
menghabiskan waktu di rumah saya ke rumah
dan melakukan aktivitas yang sama
setiap harinya, seperti menonton TV,
bermain dengan adik, makan, tidur
dan sesekali menemani saudara yang
datang ke rumah.
9. Hari minggunya saya pergi ke ke Bintaro
Bintaro Plaza (BP) bersama keluarga Plaza (BP),
untuk makan, kemudian kami lanjut ke Giant
ke Giant Bintaro. Bintaro
10. Orang tua saya berbelanja keperluan saya dan ke-2 orang tua
rumah sedangkan saya dan ke-2 adik adik saya saya,
saya bermain game sambil adik saya,
menunggu orang tua saya selesai keperluan
berbelanja keperluan rumah
Jumlah 13 2 13 1

Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa dalam karangan yang berjudul


“Hari-hari saat Liburan”, terdapat 29 penggunaan frasa dalam karangan narasi, di
antaranya 13 penggunaan frasa eksosentris dan 16 penggunaan frasa endosentris,
dengan rincian penggunaan frasa endosentris koordinatif sebanyak 2 frasa,
penggunaan frasa endosentris atributif sebanyak 13 frasa, dan penggunaan frasa
endosentris apositif hanya 1 frasa.

Frasa eksosentris yang lebih banyak digunakan adalah frasa eksosentris


direktif atau disebut frasa preposisional yaitu di, ke, dan dari, seperti di rumah, di
bioskop, di SMA, ke malang, ke Bintaro Plaza (BP), dari malang, dll, dan frasa
endosentris koordinatif yang digunakan adalah frasa koordinatif yang berfungsi
sebagai penambah atau aditif dengan konjungsi dan seperti makan dan belanja,
dan saya dan ke-2 adik saya, sementara itu frasa endosentris atributif adalah yang
paling banyak digunakan, yaitu ada atribut yang terletak di belakang inti atau
unsur pusat (UP) seperti kakek saya, teman-teman saya, menceritakan kembali,
keperluan rumah, dll, dan ada atribut yang mengapit inti seperti hanya rabu
malam, dan atribut yang terletak di depan inti tidak digunakan oleh siswa (23).
72

Kemudian frasa apositif adalah frasa yang digunakan oleh siswa (23), yaitu hanya
1 frasa yang dihubungkan dengan dirangkai oleh tanda koma, seperti hari senin,
hari itu.

Tabel 24
Penggunaan Frasa dalam Karangan Narasi (24)
Penggunaan Frasa
No. Kalimat Endosentris
Eksosentris
Koordinatif Atributif Apositif
1. Pada liburan sekolah kemarin di rumah rumah saja
tepatnya pada hari senin tanggal 9
Maret 2015 saya di rumah saja.
2. Dan di hari selasa saya berlibur ke ke rumah, siang sore
rumah nenek dan pada hari rabu di rumah dan malam
saya habiskan untuk beristirahat di
rumah dan sedikit main siang sore
dan malam.
4. Dan pada hari kamis saya pergi ke ke puncak
puncak dari pagi hari sampai malam
jam 07.00 pm bersama teman-teman.
5. Saya habiskan waktu di sana di sana, istirahat dan sangat
bersama teman-teman dan sangat di rumah bangun mengasyik-
mengasyikkan dan sesaat sampai di kan,
rumah saya langsung istirahat dan
bangun siang.
6. Dan pada hari jum‟at saya pergi ke Ocean keluargaku
berenang ke Ocean Park bersama Park,
keluarga untuk liburan terakhir, dan di sana
di sana saya menghabiskan waktu
bersama keluargaku.
7. Dan setelah pulang berenang saya istirahat dan
langsung istirahat dan tertidur lelap. tertidur
8. Dan pada hari sabtu saya hanya di rumah, hanya
istirahat di rumah dan sedikit main dirumah istirahat,
bersama teman di rumah. sedikit
main
Jumlah 10 3 5 -

Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa dalam karangan yang berjudul


“Liburan”, terdapat 18 penggunaan frasa dalam karangan narasi, di antaranya 10
73

penggunaan frasa eksosentris dan 8 penggunaan frasa endosentris, dengan rincian


penggunaan frasa endosentris koordinatif sebanyak 3 frasa, penggunaan frasa
endosentris atributif sebanyak 5 frasa, dan penggunaan frasa endosentris tidak
digunakan oleh siswa (24).

Frasa eksosentris yang lebih banyak digunakan adalah frasa eksosentris


direktif atau disebut frasa preposisional yaitu di dan ke, seperti di rumah di sana,
ke rumah, ke puncak, dan ke Ocean Park, dan frasa endosentris koordinatif yang
digunakan adalah frasa koordinatif yang berfungsi sebagai penambah atau aditif
dengan konjungsi dan seperti siang sore dan malam (seharusnya digunakan tanda
koma setelah kata siang dan sore untuk pembatas kata karena gabungan kata atau
frasa lebih dari dua), sementara itu frasa endosentris atributif yang digunakan,
yaitu ada atribut yang terletak di belakang inti atau unsur pusat (UP) seperti
rumah saja, ada atribut yang terletak di depan inti seperti sangat mengasyikkan,
hanya istirahat, sedikit main. Ada juga frasa endosentris atributif klitikal yang
digunakan oleh siswa (24), yaitu frasa yang unsur atributnya berupa klitik –ku,
seperti keluargaku.

Tabel 25
Penggunaan Frasa dalam Karangan Narasi (25)
Penggunaan Frasa
No. Kalimat Endosentris
Eksosentris
Koordinatif Atributif Apositif
1. Pada liburan yang lalu, saat kaka di rumah liburan itu liburan
kelas 12 ujian aku menghabiskan yang
liburan itu dengan di rumah. lalu, saat
kaka
kelas 12
ujian
2. Tapi di hari sabtu aku bersama di hari sabtu teman
teman sispalaku menghadiri acara sispalaku,
ulang tahun nepala, nepala adalah SMAN 3
pencinta alam SMAN 3 Tangsel. Tangsel
3. Di sana aku bertemu banyak teman di sana, banyak
baru bukan hanya dari SMAN 3 dari SMAN teman baru
saja tapi dari SMAN-SMAN yang 3 saja, dari
74

lain. SMAN-
SMAN yang
lain
4. Di hari sabtu itu aku tidak langsung di hari aku dan sabtu itu,
ke tempat acara, melainkan aku dan sabtu, di teman- berkumpul
teman-temanku berkumpul dahulu sekolah, dari temanku dahulu
di sekolah, dari sekolah baru sekolah, ke
menuju ke tempat acara yang tempat,
berasa di daerah pamulang. di daerah
pamulang
5. Sesampainyaa di sana kita langsung di sana, langsung
menulis nama di buku tamu dan di buku menulis,
langsung duduk. buku tamu,
langsung
duduk
6. Di sana kami bercerita-cerita dan di sana bercerita-
berbagi pengalaman, lalu setelah itu cerita dan
kami bermain games yang ada, berbagi
setelah bermain game kami pengalaman
menyempatkan waktu untuk makan
lalu langsung pulang karena hari
sudah mulai malam.
7. Keesokan harinya aku bersama di rumah ingin
keluargaku pergi menyunjungi sakit pondok melahirkan,
tanteku yang ingin melahirkan di indah keluargaku,
rumah sakit pondok indah. tanteku
10. Aku dan keluargaku sangat Aku dan keluargaku,
menantikan Kharisa keluargaku sangat
menantikan
11. Kami di rumah sakit sampai sore. di rumah
sakit
12. Dan pada pukul 06.00 mama saya mama saya
mengutuskan untuk pulang karena
besok sudah hari senin.
Jumlah 14 3 15 1

Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa dalam karangan yang berjudul


“Liburan yang Lalu”, terdapat 33 penggunaan frasa dalam karangan narasi, di
antaranya 14 penggunaan frasa eksosentris dan 19 penggunaan frasa endosentris,
dengan rincian penggunaan frasa endosentris koordinatif sebanyak 4 frasa,
penggunaan frasa endosentris atributif sebanyak 14 frasa, dan penggunaan frasa
endosentris apositif hanya 1 frasa.
75

Frasa eksosentris yang lebih banyak digunakan adalah frasa eksosentris


direktif atau disebut frasa preposisional yaitu di, dari, dan ke, seperti di rumah, di
hari sabtu, di rumah sakit, di daerah pamulang, dari sekolah, dari SMAN 3 saja,
ke tempat, dll, dan frasa endosentris koordinatif yang digunakan adalah frasa
koordinatif yang berfungsi sebagai penambah atau aditif dengan konjungsi dan
seperti aku dan teman-temanku, bercerita-cerita dan berbagi pengalaman, dan
aku dan keluargaku, sementara itu frasa endosentris atributif adalah yang paling
banyak digunakan, yaitu ada atribut yang terletak di belakang inti atau unsur pusat
(UP) seperti mama saya, buku tamu, sabtu itu, liburan itu, berkumpul dahulu, dll,
ada atribut yang terletak di depan inti seperti sangat menantikan, langsung duduk,
ingin melahirkan, dll. Ada juga frasa endosentris atributif klitikal yang digunakan
oleh siswa (25), yaitu frasa yang unsur atributnya berupa klitik –ku, seperti malam
teman sispalaku, keluargaku, temanku. Kemudian frasa endosentris apositif
adalah frasa yang digunakan oleh siswa (25), yaitu hanya 1 frasa yang
dihubungkan dengan dirangkai oleh tanda koma, seperti liburan yang lalu, saat
kaka kelas 12 ujian.

C. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan tabulasi penggunaan frasa masing-masing siswa kelas X


SMA Negeri 4 Tangerang Selatan yang menjadi sumber data penelitian ini dapat
dinyatakan bahwa jumlah keseluruhan penggunaan frasa yang ditemukan dari 25
karangan yaitu sebanyak 738 penggunaan frasa dengan rincian penggunaan frasa
eksosentris sebanyak 295 frasa dan frasa endosentris sebanyak 443 frasa. Frasa
endosentris terbagi lagi menjadi 3 bagian, yaitu siswa menggunakan frasa
endosentris koordinatif sebanyak 98 frasa, frasa endosentris atributif sebanyak
320 frasa, dan frasa endosentris apositif sebanyak 25 frasa. Hal ini menunjukkan
bahwa penggunaan frasa berdasarkan distribusinya mempunyai jumlah yang
bervariasi. Dari ketiga frasa endosentris ini, siswa lebih banyak menggunakan
frasa endosentris atributif dibanding frasa endosentris koordinatif dan frasa
endosentris apositif. Jika dilihat dari perbandingan penggunaan antara frasa
eksosentris dan endosentris secara keseluruhan, siswa lebih banyak menggunakan
76

frasa endosentris dibandingkan frasa eksosentris, sehingga terdapat perbedaan


yang mencolok di antara kedua frasa tersebut.

Berdasarkan distribusi frasa dalam karangan, maka frasa endosentris


paling banyak penggunaannya mencapai 443, karena frasa ini dalam kalimat
menduduki semua fungsi (subjek, predikat, objek, maupun keterangan). Tentu
saja peluangnya sangat besar pada setiap kalimat terdapat frasa endosentris. Lain
halnya dengan frasa eksosentris penggunaannya lebih sedikit dalam karangan
yaitu mencapai 295, karena frasa ini dalam kalimat hanya menduduki fungsi
keterangan atau preposisi. Oleh sebab itu, munculnya frasa ini pada setiap kalimat
dalam karangan belum tentu ada.

Pada deskripsi data penelitian yang telah dijabarkan, dapat disajikan hasil
rekapitulasi penggunaan frasa karangan narasi sebagai berikut:

Tabel 26
Rekapitulasi Data Penggunaan Frasa Siswa Kelas X SMA Negeri 4
Tangerang Selatan

Penggunaan Frasa
No Nama Siswa Jumlah
Eksosentris Endosentris
1 Anastasia Pratiwi 16 27 43
2 Anggita Lestari 16 22 38
3 Adrian 11 9 20
4 Dibba Putri F. 8 20 28
5 Elsha Triana W. 8 18 26
6 Anan Putri 17 13 30
7 Enggin Suci R 3 5 8
8 Dewi Nur Hanifah 13 22 35
9 Jangkah Wicaksono 5 10 15
10 Dini Nursafitri 11 17 28
11 Kemal Hadi 18 25 43
12 Jhonysar Akbar 8 20 28
13 Indah Purnama S. 12 13 25
14 Tegar Utomo 11 27 38
15 M. Irfan 15 12 27
16 Wahyu Nur Insan 17 24 41
77

17 Vina Iswahyuni 7 24 31
18 Putri Lestari 17 19 36
19 Nafa Nurannisa 17 24 41
20 M. Akmal Sofiandy 5 14 19
21 Nita Ayu Lestari 11 12 23
22 Rima Salima 12 23 35
23 Nisrina Kaswargani 13 16 29
24 Ridhani Arrasyid 10 8 18
25 Sarah Gina Nadhifa 14 19 33
Jumlah 295 443 738

a. Analisis Penggunaan Frasa eksosentris

Berdasarkan deskripsi data yang telah dijabarkan, diketahui bahwa


penggunaan frasa eksosentris yang sering digunakan siswa adalah penggunaan
frasa eksosentris direktif atau frasa preposisional yaitu di, ke, dari, oleh, kepada
dan untuk sebanyak 295 frasa. Dan perlu diketahui bahwa siswa sering
menggunaan frasa eksosentris direktif dengan penulisan yang kurang tepat, yaitu
siswa sering menuliskan kata depan di dan ke yang disambung atau
diserangkaikan dengan kata berikutnya, seperti dirumah, disana, disini, kemana-
mana, kerumah, dan lain-lain, seharusnya penulisannya harus dipisah menjadi di
rumah, di sana, di sini, ke mana-mana, ke rumah.

Berikut akan dijabarkan analisis beberapa contoh kalimat dalam karangan


narasi siswa kelas X SMA Negeri 4 Tangerang Selatan:

Kalimat (1) karangan (2)

1. Pada waktu itu setelah ulangan tengah semester di sekolah, saya libur
seminggu karena murid-murid kelas 12 ujian akhir sekolah.

Kalimat (1) di atas terdapat 1 buah frasa eksosentris yaitu di sekolah yang
terdiri dari unsur di dan sekolah. Kedua unsur tersebut tidak mempunyai distribusi
yang sama dengan semua unsur di sekolah. Ketidaksamaan itu dapat dilihat dari
jabaran (1a) dan (1b) di bawah ini:
78

1a. Pada waktu itu setelah ulangan tengah semester di- , saya libur seminggu
karena murid-murid kelas 12 ujian akhir sekolah.
1b. Pada waktu itu setelah ulangan tengah semester _ sekolah, saya libur
seminggu karena murid-murid kelas 12 ujian akhir sekolah.

Kalimat (5) karangan (2)

2. Saya diantarkan oleh bapak saya sampai stasiun pondok ranji.

Kalimat (2) di atas terdapat 1 buah frasa eksosentris yaitu oleh bapak saya
yang terdiri unsur oleh dan bapak saya. Kedua unsur tersebut tidak mempunyai
distribusi yang sama dengan semua unsur oleh bapak saya, tetapi kontek verbal
tersebut mendapat pengecualian berkaitan dengan penggunaan preposisi oleh,
yang tidak wajib hadir dalam kalimat pasif. Hal ini menyebabkan kontruksi frasa
eksosentris berperangkai oleh menjadi unik. Berikut penjabarannya dapat dilihat
dari jajaran (2a) dan (2b):

2a. Saya diantarkan bapak saya sampai stasiun pondok ranji.


2b. *Saya diantarkan oleh -- sampai stasiun pondok ranji.

b. Analisis Penggunaan Frasa endosentris

Berdasarkan deskripsi data yang telah dijabarkan, diketahui bahwa


penggunaan frasa endosentris yang digunakan siswa sebanyak 443, dan frasa
ensosentris yang sering digunakan siswa adalah penggunaan frasa endosentris
atributif, yaitu frasa endosentris yang tidak setara yakni ada anggota atau
unsurnya yang menduduki inti dan ada yang menduduki atribut atau penjelas,
posisi atribut ada yang terletak di belakang inti atau unsur pusat (UP), ada atribut
yang terletak di depan Inti, dan ada yang mengapit inti. Hal ini dapat dilihat pada
kalimat (5) karangan (9) di bawah ini:

3. Serentak saya & teman-teman pun sangat antusias mengikuti acara


tersebut.
79

Kalimat (3) di atas terdapat 2 buah frasa endosentris atributif yaitu sangat
antusias dan acara tersebut. Frasa sangat antusias merupakan frasa yang
atributnya terletak di depan inti atau UP yaitu sangat, dan frasa acara tersebut
merupakan frasa yang atributnya di belakang inti atau UP yaitu tersebut. Kedua
frasa tersebut mempunyai salah satu unsurnya yaitu antusias dan acara yang
mempunyai distribusi yang sama dengan sangat antusias dan acara tersebut.
Kesamaan distribusi itu diperlihatkan dalam kalimat (3a) dan (3b) di bawah ini.

3a. Serentak saya & teman-teman pun antusias mengikuti acara tersebut.
3b. Serentak saya & teman-teman pun sangat antusias mengikuti acara.

Kalimat (3) karangan (22)

4. Saya sangat suka sekali pergi ke sana.

Pada kalimat (4) di atas terdapat 1 buah frasa endosentris atributif yaitu
sangat suka sekali. Frasa endosentris atributif tersebut merupakan frasa yang
atributnya mengapit inti atau UP yaitu unsur sangat dan sekali, dan usur intinya
yaitu suka. Kesamaan distribusi itu diperlihatkan dalam kalimat (4a), (4b) dan
(4c) di bawah ini:

4a. Saya sangat suka pergi ke sana.

4b. Saya suka sekali pergi ke sana.

4c. Saya suka pergi ke sana.

Siswa juga sering menggunakan frasa endosentris atribut klitikal, yaitu


frasa endosentris yang atributnya berupa klitik –ku, -mu, -nya, kau-. Seperti pada
kalimat (7) karangan (2) dan kalimat (5) karangan (21) di bawah ini:

5. Setelah saya sampai saya dijemput oleh om dan keponakanku.


6. Malam harinya saya dan teman-teman pergi bersama kerumahnya keacara
ulang tahunnya.
80

Pada kalimat (5) dan (6) di atas terdapat penggunaan frasa endosentris
atribut klitikal –ku dan –nya, yaitu frasa keponakanku, ke rumahnya, dan ulang
tahunnya. Pada ketiga frasa atribut klitik -ku dan -nya tersebut bisa diganti dengan
unsur atribut aku atau saya, dan dia, seperti keponakanku menjadi keponakan aku
atau keponakan saya, ke rumahnya menjadi ke rumah dia, ulang tahunnya
menjadi ulang tahun dia. Hal ini merupakan sebuah variasi penggunaan frasa
yang digunakan oleh siswa. Maka frasa keponakanku, rumahnya, dan tahunnya
tidak mempunyai ciri-ciri kata karena tidak dapat berlaku sebagai bentuk bebas.

Penggunaan frasa endosentris koordinatif adalah penggunaan frasa yang


terdiri dari unsur-unsur yang setara. Kesetaraannya itu dapat dibuktikan oleh
kemungkinan unsur-unsur itu dihubungkan dengan kata penghubung dan atau
atau. Dalam penggunaan frasa endosentris koordinatif yang dibuat siswa lebih
banyak menggunakan kata penghubung dan. Berikut akan dijabarkan
penjelasannya:

Kalimat (10) karangan (4)

7. Di hari terakhir liburan, pada siang harinya Saya dan Vina belanja untuk
keperluan membuat dendeng pelajaran prakarya.

Kalimat (7) di atas terdapat satu buah frasa endosentris kooordinatif yaitu
Saya dan Vina. Frasa tersebut memiliki unsur yang setara yaitu unsur Saya dan
unsur Vina, dan terdiri dari gabungan dua frasa yang bertipe nominal yang disebut
frasa koordinatif nominal, dan bersifat aditif yaitu berupa penggabungan atau
penjumlahan dengan dihubungkan oleh kata penghubung dan. Dan ada juga frasa
endosentris koordinatif verbal yaitu gabungan dua atau lebih frasa atau kata yang
bertipe verbal (kata kerja), seperi kalimat di bawah ini:

Kalimat (12) karangan (22)

8. Kami berenang dan berlomba di kolom renang, tetapi saya selalu kalah
karena kak Azie sering renang.
81

Unsur atau gabungan dua frasa endosentris koordinatif verbal pada kalimat
(8) di atas adalah berenang dan berlomba. Frasa ini juga bersifat aditif yaitu
berupa penggabungan atau penjumlahan dengan dihubungkan oleh kata
penghubung dan. Dan ada juga frasa endosentris koordinatif adjektifal yaitu
gabungan dua atau lebih frasa atau kata yang bertipe adjektif (kata sifat), seperi
kalimat di bawah ini:

Kalimat (18) karangan (6)

9. Saya sangat lelah dan capai

Unsur atau gabungan dua frasa endosentris koordinatif adjektival pada


kalimat (9) di atas adalah lelah dan capai. Frasa ini juga bersifat aditif yaitu
berupa penggabungan atau penjumlahan dengan dihubungkan oleh kata
penghubung dan. Dan ada juga frasa endosentris koordinatif adverbial yaitu
gabungan dua atau lebih frasa atau kata yang bertipe advebial (kata keterangan),
seperi kalimat di bawah ini:

Kalimat (18) karangan (6)

10. Dalam perjalanan yang panjang akhirnya kami sampai di rumah dengan
perasaan yang lega dan puas.

Unsur atau gabungan dua frasa endosentris koordinatif adverbial pada


kalimat (10) di atas adalah lega dan puas. Frasa ini juga bersifat aditif yaitu
berupa penggabungan atau penjumlahan dengan dihubungkan oleh kata
penghubung dan.

Penggunaan frasa endosentris apositif adalah penggunaan frasa yang mirip


dengan frasa endosentris yang koordinatif dalam hal bahwa masing-masing
unsurnya dapat saling menggantikan, hanya saja frasa endosentris apositif ini
tidak menggunakan konjungsi dan atau atau, tetapi menggunakan konjungsi yang
atau dirangkai dengan tanda koma, dan dipisahkan dengan tanda pisah. Dalam
penggunaan frasa endosentris apositif yang dibuat siswa dalam karangannya lebih
82

banyak menggunakan tanda koma dan ada juga yang menggunakan konjungsi
yang. Berikut akan dijabarkan penjelasannya:

Kalimat (4) karangan (9)

11. Berawal dari teman saya yang memberitahu kepada saya bahwa akan
diadakannya “Morning Ride” didaerah Pondok Indah, Jakarta Selatan.

Pada kalimat (11) di atas terdapat penggunaan frasa endosentris apositif


yang unsur-unsurnya dirangkai oleh tanda koma yaitu Pondok Indah, Jakarta
Selatan. Dalam hal ini unsur Jakarta Selatan sama dengan unsur Pondok Indah,
karena sama, maka Jakarta Selatan dapat menggantikan unsur Pondok Indah.
Kesamaan distribusi tersebut dapat dilihat dalam kalimat (11a) dan (11b) di
bawah ini:

Berawal dari teman saya yang memberitahu kepada saya bahwa akan
diadakannya “Morning Ride” di daerah Pondok Indah, Jakarta Selatan.

11a. Berawal dari teman saya yang memberitahu kepada saya bahwa akan
diadakannya “Morning Ride” didaerah Pondok Indah,__.

11b. Berawal dari teman saya yang memberitahu kepada saya bahwa akan
diadakannya “Morning Ride” didaerah __ Jakarta Selatan.

Ada juga penggunaan frasa endosentris apositif yang menggunakan


konjungsi yang. Seperti pada kalimat (6) karangan (5) di bawah ini:

12. Pada hari ketiga, saya merayakan ulang tahun teman SMP saya yang
bernama Akbar.

Pada kalimat (12) di atas terdapat penggunaan frasa endosentris apositif


yang unsur-unsurnya dihubungkan dengan konjungsi yang yaitu teman SMP saya
yang bernama Akbar. Dalam hal ini unsur teman SMP saya sama dengan unsur
bernama Akbar, karena sama, maka unsur bernama Akbar dapat menggantikan
unsur teman SMP saya. Kesamaan distribusi tersebut dapat dilihat dalam kalimat
(12a) dan (12b) di bawah ini:
83

Pada hari ketiga, saya merayakan ulang tahun teman SMP saya yang bernama
Akbar.

12b. Pada hari ketiga, saya merayakan ulang tahun teman SMP saya___.
12b. Pada hari ketiga, saya merayakan ulang tahun __ (bernama) Akbar.

D. Keterbatasan Penelitian

Penulis menyadari bahwa dalam penelitian ini tidak terlepas dari


kekurangan. Penulis tidak menjabarkan analisis seluruh penggunaan frasa yang
telah ditemukan pada karangan siswa, dan tidak mengambil sumber data secara
keselurusan siswa kelas X tetapi hanya mengambil sumber data sebanyak 25
karangan dari 25 siswa atau satu kelas. Penulis juga tidak memperhitungkan
lingkungan, situasi dan kondisi siswa dalam penelitian ini. Peneliti (penulis)
hanya meneliti penggunaan frasa berdasarkan distribusinya saja, yang meliputi
frasa eksosentris dan frasa endosentris dalam karangan yang berbentuk karangan
narasi. Instrument penelitian ini dilakukan peneliti sendiri yang berperan sebagai
pengumpul data dan pengelolahan data, tentu saja mempunyai keterbatasan dalam
hal penganalisisan akan terdapat kesalahan. Itu semua penulis tentukan sendiri,
tetapi tidak terlepas dari pendapat-pendapat ahli yang mengulas tentang
penggunaan frasa. Namun demikian penulis sudah berusaha semaksimal mungkin
membuat penelitian ini.
BAB V
PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan analisis data penggunaan frasa berdasarkan distribusinya


dalam karangan narasi siswa kelas X SMA Negeri 4 Tangerang Selatan, maka
hasil penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut:

Penggunaan frasa berdasarkan distribusinya dalam karangan narasi, hasil


penelitian ini menunjukkan penggunaan frasa dalam karangan narasi siswa kelas
X SMA Negeri 4 Tangerang Selatan sebanyak 738 frasa dari 25 karangan. Hal ini
menunjukkan bahwa siswa sudah mampu menggunakan frasa dalam karanganya
dengan baik.

Frasa endosentris lebih banyak digunakan oleh siswa dibandingkan frasa


eksosentris. Frasa endosentris sebanyak 443, sedangkan frasa eksosentris
sebanyak 295. Ini berarti frasa endosentris banyak digunakan oleh siswa dalam
menggunakan ide atau gagasannya, karena frasa ini dalam kalimat menduduki
semua fungsi (subjek, predikat, objek, maupun keterangan) maka peluang frasa ini
sangat besar pada setiap kalimat dalam karangan, sedangkan frasa eksosentris
dalam kalimat hanya menduduki fungsi keterangan atau preposisi. Oleh sebab itu,
munculnya frasa ini pada setiap kalimat dalam karangan belum tentu ada.

B. Saran

Berdasarkan simpulan yang penulis kemukakan di atas, diajukan beberapa


saran untuk guru, siswa, dan peneliti lain. Saran yang ditujukan untuk guru adalah
guru tetap memberikan latihan tentang penggunaan frasa endosentris dan
eksosentris, dan lebih intensif memberikan latihan kepada siswa yang kurang
pengetahuannya tentang penggunaan frasa endosentris dan eksosentris, sehingga
siswa bertambah lagi kemampuannya dalam menggunakan frasa tersebut.
85

Saran untuk siswa, setelah siswa memahami penggunaan frasa endosentris


dan eksosentris, siswa dapat membuat kalimat-kalimatnya sendiri dalam menulis
teks narasi dengan menggunakan frasa endosentris dan eksosentris yang tepat.
Dan siswa tetap harus berlatih dan lebih rajin lagi menggunakan frasa endosentris
dan eksosentris dalam kalimat atau karangannya, sehingga bertambah
kemampuannya menggunakan frasa tersebut.

Saran untuk peneliti selanjutnya, dengan adanya penelitian ini diharapkan


dapat melanjutkan penelitian ini dan dapat menyempurnakan atau melengkapi
keterbatasan penelitian ini.
DAFTAR PUSTAKA

Arifin, E. Zaenal dan Junaiyah. Sintaksis. Jakarta: PT. Grasindo, anggota IKAPI,
2008.

Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT.


Rieneka Cipta. Cet. 14, 2010.

Ba‟dulu, Abdul Muis dan Herman. Morfosintaksis. Jakarta: Rineka Cipta, 2005.

Baehaqie, Imam. Sintaksis Frasa. Yogyakarta: Ombak, 2014.

Chaer, Abdul. Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta. Cet. 3, 2007.

Emzir. Metodologi Penelitian Kualitatif: Analisis Data. Jakarta: PT Raja Grafindo


Persada. Cet. 2, 2011.

Finoza, Lamuddin. Komposisi Bahasa Indonesia (Untuk Mahasiswa Non Jurusan


Bahasa). Jakarta: Diksi Insan Media, 2005.

Gunawan, Imam. Metode Penelitian Kualitatif : Teori dan Aplikasi. Jakarta: Bumi
Aksara. Cet. 1, 2013.

Kentjono, Djoko. Dasar-dasar Linguistik Umum. Jakarta: Fakultas Sastra UI,


1984.

Keraf, Gorys. Argumentasi dan Narasi. Jakarta: PT Gramedia, Anggota IKAPI.


Cet. I, 1982.

------. KOMPOSISI (Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa). Ende: Nusa Indah.


Cet. 12, 2001.

Ramlan, M. Ilmu Bahasa Indonesia, Sintaksis. Yogyakarta: Karyono, 1985.

Moleong, Lexy J. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.


Cet. 29, 2011.

Ms, Marwoto, dkk. Komposisi Praktis. Yogyakarta: Hanindita, 1985.

Nurudin. Dasar-Dasar Penulisan. Malang: UMM Press. Cet. 2, 2010.

Parera, Jos Daniel. Sintaksis. Jakarta: PT. Gramedia. Cet. 2, 1991.


Putra, Nusa. Metode penelitian Kualitaitf pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo
Persada, 2012.

Strauss, Anselm dan Corbin, Juliet. Dasar-Dasar Penelitian Kualitatif (Tata


langkah dan Teknik-teknik Teoritisasi Data). Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
Cet. 3, 2009.

Sugiyono. Metode Kuantitatif Kualitatif DAN R&D. Bandung: CV. Alfabeta,


2011.

Sukmadinata, Nana Syaodih. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja


Rosdakarya, 2012.

Sulistyowati, Heny. Mengenal Struktur Atribut Frasa. Malang: Madani, 2012.

Tarigan, Henry Guntur. Menulis Sebagai Suatu Ketermpilan Berbahasa.


Bandung: Angkasa, 1994.

------. Pengajaran Sintaksis. Bandung: Penerbit ANGKASA, 2009.

Verhaar, J.W.M. Asas Linguistik Umum. Yogyakarta: Gajah Mada University


Press. Cet. 7, 2010.

Widyamartaya, A. Kreatif Mengarang. Yogyakarta: Yayasan Kanisius, 1978.

Yunus, M. dkk. Menulis 1. Jakarta: Universitas Terbuka, 2008.


Lampiran 1

AnastasIo., ?rCl~w;:
X-G

Pa~ ~~c0. ~_ JUlYw.t:...,~':".3~;~t1:L ~a.~_ _, (;1

Uh\U'-' lYle~"Ie\l'flOL'1l
c1..i.a.\:e ~_~:)1'Y10! ~<:,~¥" :t}.\')\U'E=- lY'Ie1n\)·{\i ¥=CH c\;l \A\"
<;121101:<:) l~t\W c;C\'1~ .. 6\ ~~_d,~ . P,~(fil __ (i-t~ ~_ \~Clt-..Q.nD
W\\~U \»% JUl'V\o.t
\Q.\\.A ~-\t').OJ-k \i«\~:l\~(G~:; dan ~(i\ IY\~\().~ ~ ~lOJ'na. "\ hari
:I?e~'a& ( \(\.I~(,lh. \«U.\ oC3.C:O -'-~~;~am,~- _~:~o.rq~~}n5? ck~
me.~\"ICl.~ll'i iV\-' D If\\ilj\( . 0: M\)Q.h '- ' ;;:,;,;;,_ _ """",,,-~+l.f_~-,e'=--=ac:.:.n':'::\().='-'';j----:-:-:;;:-----r-_ __
, .
\?eOtl.\Qnah '<V\~l'\J.)u fY\a.'j€.\~\7. Sed\\"l.\ bJ.!'L)ct- Ve!\l1C>.\\'\eY' '1o.~ ~~~o.tn'£\t'\ t~<;)

rtl~"\~t"Ql\0eyj \)01}) buudc. ~.\.~~~~ "1'f)~~ j,.q;S.l_:'~)\)' I"


\.1:x.O· 1:-0:=0
_ _ _--r_ _-;;~'=~~~=:=&=}=\;.._~-l~do \~\:'Q.~~ . \X)So.~C!J ~().~ r.s<:\~ ~'(\,,~~Y ._ ~\\~~----"e',-\e-"\CX_"'_---i_ __
<.;".'C~:o '-\0"'"'(.') ~\ (Of" \co.('(\\ drJ..ffiX'((l(). \.(\\U ~c6l"1\; Q0.\(l"'1~osn:.. ,\-uh"ll>p,(
d-~"Y\\ bt\()~\:ell:, -tod.t ~C<\\I ¥:Q.\Y\\ ~;'),Vl9f)'-'X} t?~Q." t'(\e~ !Y' \<'1 \ -: . \n.\~ ~e.\t\c::..:,\~.-:::t-~_ __
\N. ,(\(),i.~ ox (t:i' o~. 0. 0,,10.\\\'"\ /~JC ~c&- r()'if1~ ~~~~~ \.l.W\ '-b.00t -.­

_ _ _f--_ _ _ _ C;_()_~_"__\!_(f_\(\__'_nw_=:r_c" 1l'(\'\U.'t- m~\?VO-1c t'w\,o<;o..\ \:£J'\to~ ~e.n'jn\.'(\ bt\C::l.t°) L--­


~()rn~~ (~N)~))o.c\~9~I.l\lD.OQ·- 'fo.~, ttIe~~\ !

j- 1t5
f\fl':)~,\\:-o. Lcs..\::.C\t'
"Jf. {,

'-'

-----1----------~,." L, \...U'-d_....__~~"'_C<'_,,~":l~_l..._~_a_~_·_ _~ "",+.e-l of' i' +e+"".p """e"'j-e"a"'''J~OI~ c,_ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ f_~

__
=~--~~tDp:~_;_~~r,;-~~-:--+e.--,a·-h--'U.--\a-="'==-"'--:J-_~-.:'--_~-_--'!l-et-"'-s.--e-'""l---~-=---~-~-~-"---c:-<;..cc~--~-..--:-\-Q-~-~.::.q--'j-c,----\·-i-k.-~->('--·----

________ s.e......q ~V~ ~_~~ I~ \J..e.lo,"5; 12 '::!;FO~ :=-1.\.1. ~~ek'\". ~ra..,la "'-ctr>' s.c;""I,,, s."''=1''1

_____ ~ho~.;. __!:1~_~~~~U\t9"


__:::_'--'·.:.., lA-E'<»,·a+a .... a,~WI:& ""'=<j0\ ~Q'~ . ... o .... 'j ........ -h'd.ur, VV"Io"~-;': . . . . . allQ" ,
~~"o ".f"", ~~_'-"",", e..-. c..a"t-u 0 \""0':1 h. o ~-<: .-+i """'~':l~fu, ....... e.--o~e"5;\.lo.. ~ r"crl ____+_~
_______+_+i ~e~)c:..-..~r\.t~_~a~ar1 _ pada
___cA._\.-!_,-_._...... ""'-Oi" 'S..elo~C4 fct~' ~'jC\ ~""-:l~"" -t,ol'Ut"" k{h..{

__________ ~o",cJ.I·__"____'""":'.g_tAQ_ ...... o"'\II",,,,,,b..:,...,·N c>r'O~Mc.~a", l.voU+u ~Ol" e VlctM S-Cl'dOO "'~:I''''''I''
' ..... ';)i....

--.-------P'-~=~c:_-c;:.~=~=,...,.,=="'=.. ~._=<~ IA u. (t.,ii;., ~,;:-~~~ '1"" cJ,'Q "-I etrlA.o" .,,\121.., Ic.Q fa \.I ~.~;~-~:;':.•; :":
S-l-.:l~;\..1"" e.,......,I.!?\A_rGt'1l-!__,__~_~.""e"'O'"'·....er~+"" ~cl,n'a~ ~v'-::)':l .... '!;.-\Os;.iUI1 0.\.01.. " , __ I---­

___________ I--"~"__i-hA
_ _-'----'fc.~__~~_~I_=::t.~ _~ '1-~-~ ...... Y'~~,,,....':\c..
('iil
ell i e ....... r"u t ~~-~::---:;::.-:--fse~ 1u '>4:::t~
~-,--.---- ...

~e~:;:~:-~ . . \..~~~a..lv..-S--e-t<2l.c..~ ?cP-Ylfa"·(U ....... Q\" ......... .,(e, <;.a~" .--"\.o\Acr... ck. .... se+-e\oL, 'rh­
1 •.••• ­
'. ' ...,. -. /'~~-"'--'. -~ .--.~ ...... -~........-...., , -........,-,.--..,.. .-..>.

________ ~O\ ~~_'_~_'~_'__~_~.... O,,_~'" -+"'--.!... ""' ...... ~a~~ VE.{'o.-."".kQ... <;..aye, ~-e..t~~:._'::::-.:'~~" .____
b-ljc' ~Q......,c. ...... e.r et...", ­
-------+-e;----------~--~::-~----- . .. . . ~-.- - - - - - r - ­

@JSa';lo. A-tc2Yl~''''."t'.~\..CIVIOC~_o. "


....
'J "-.'
&a\..... Sc< 'j"1
• ~'!'"' .. - .•'. .--:::!"""""... ~.p •• - •
~"i......"""_~~_ he(rl JU"" Ie( ~ JQj.:.~""~,;.L)c::S.=-=-;l'"'--''''''-----t__-
J£?':;>; ','J;:j'~. ,'-,,:i.-...."~~;:, ......-.• _i·, ...::::.......~"I:I!

_________-+_v"""V\
__~ __ . hqr..rs."":':'~____""ct_tt-hA__~ ...... O\ ~O>'lqUct"'I.( ..... b-«""""'QA" \d<!.rsQ....-.c:.",:\"t, """ e4"I ,,::>q,,4v< '-'-'-..Ie.
(1\)
..v\~ .... --fqF\.tC(.... "'-Ill. (1.>~~oc_L..q.,\A.-u I":.~\..e,,,, clc.~ "",e.,J~""" f ..... + "'1 c, ~I C>\ l.., f qc.L... I-ccth' i"' ...... ·a-+
Ccc.y~ (ulct ... ~ <;;endl...... t"'-::\-t T\.'\~",IL!;· Lc.er-~~ ..I"'n""\o.... .J.~o .... ~q.-\ilQ" ~.-.+eu ..._!"~_~~o,

______ -t-s._~_Q_S_,_·u_,..,~~)'P, ~lQ""'" "', ~a'jO\ Vcc.~~--::~~~:'~~~a... lQ';'\'-' .,.I.Q ...... 0~hl--,c."' -""~l~~tj
________+{J_~ _ _--.,=- .....
___,...cJc. r/iif9 '-'-ere,.+"" - <;-.e""Ct~-+'-< (~~+c:I'::".'~•.:'q-:::-~ ... ':'~ ;;-b';';:.:::,), ~ ""''-:ICC """'''''''''0::>'\.0./

IJ O-<:.+.:::, l a e!"' • _s:a';:je., f"-!." ,'VIa su U ~ol<'t to-9' u-er u-... cJ-o" Ct-111\.l'" ......... 1Y''-'~SI... let ........,.,

~ a..., 1"'",,; V/<.t-e.--I-o "'- 'jCA. ~~~ ~:;l~'-';" ~Co\ (-ef";;~~':_;::-'o;;'~ 5::-(" Uo..I.' <;. 0 '""'II"C-( i ._ $..c, -r,?q I

~u~",,1,.., \.l,,+uv
-- ~;"-- ~lo..v\
bet-c:\-e..ro.4
'-=B .",~~+~j<;;c.c~q ho .. 'je, ......,_Sc>< sc::i\oOCtl' \.tQ\-O"OI

benet" - k.e"a..- ~cbv. .,,;:, <;,o,--:;-C.~~~~~\.,;, "''<\00 =:t".;lC\ ~'-{01.",,,, ~....,~l t;.te.~iw .... ('0,,-01.01.1,

_ _ _ _ _ _-2'f..,f....A_"_:....
l"_.1"L-'-\_cc-'-l_'" cco.j<>'\ -h..t-T-"'~ :·d..dlf"l' "'-er·~~~")"' .. " \-\-U L...~_/lq .. - 6-e.~r su~L, )'''-::It">< 6e-o'""::1eA"-Q..\.\

GlYla \.t h. r" jc, <;. c('j Cc c.. cJ.". h -TY<"U n ""CoHO .--. V' C'ou-I a ",-",\l.c.c.\- '-I.n-N'" ('-t lo",,", ~;;:;:;;;ty.
(~f c< c::lc. ken \ ~C< b+u ",let., ........... ;-:;:;) SCI:1'" v,c""j"" \....,k\ 1"'""..::.:. \.,) (.:i";-f . .:.::0,sC<jC4 .\... . . . 0 \:. .. )

/1l"!....... ".~. . - .'-", .....:.' ....•.," --'",. ,,., .....,."."."'"

<;;;eP-<:A-+i' --:"""O!tLCC'2L....--..C/~l r 1""c?.....-.nL",,,-f-..,, 0ro'::J -\v 0" ~oP" ~~ ..... ~c. .... - ~~

-----+--------------------------.~------------------------------/--

-----~----~----~----~~--~~.------~----~----~----~--~----~----~~--~~----~----~----~-----~----~----~-

J~ _
.....------:.,..-J Date

", .j'

f<~"""
'u~~

_ _ _ _ _ _ ,<_ _ _ _ _• _ _ c',.

-----.---­

--,-_ _ - - - - - - - - - - - - - - ­
..

36Unes,6mm
l.?'t - 5" I
(Lf)

\VOMO ~
· Dlbbo PDkl "'febdonnH'O

'= _/
\\~\o.) X· 6

··, t0a\O~\
~

\\)guli. ( Bana~a 1ndDn e\ ia )

- .....
LI6uR,rH0 SEy\OLAt\

(0 \/ada ~<?-a\. ~,~~\?~!y"Q~"J:;.~,'Uaf\(\ 8.ldg,... h~_ {~n~\I'\ sayQ meoontDo


J .

1\} ~aN\bi I C;:ornpan Pqgi H\)a - '\;\00 ~alJ3 nwndengart:an bo~yi dan
_ .. HP~aYQ Pun l'Ylelina\ oda SSM ~'~~.Q'.~qbD:9"j~·~~iiD cliO CMetl(jOia~I)
rnenga\O~:\t'\ \J'Oi:\)~ ~~~at n (diNMO'lj' ella be{SOMo. (1')Qfa :-n~ta:daV\
e\ ~Q) -\:o.\>, S:O\jCl -t\oo~ b\~a ~cl{na ~o.\ja, - ..-:.
s:odah ber~on,C'- denqan
-teMon - teman \"V un-\\)" t'e<Jni.an- t:u\"ena <;'~Oh \.ornQ I
..

-Hdaf::
bef-T€mU laq\ ~e\ay;:. l\)\ \J~ <;:\)~ ~aC\~ .:;;:udah :-oonmg -1)Qreng berroma

." '•. If .'.

-.
('(1 € ' r €..l::l'1 ~er\1~ <;:o.1.JO renang dan '{:..'\-\O rongen - rongeOQl\ &0.0
\=-i -to '(\1ot:on batenq bareng don ~I+C\ p\)" beffo+c b ena IYlCl ­
~am()~1:\da~ terQCQ s'\Jdah Jom -4 ~~_~Mfl(:il \ura belum
$.h\)\~-\ at;;o~~t\t.~\rf\ya S~ l'Yleorv,vir---:-::- ~j'fi\~~ <;.hc\Q'\ \::Rna mao.·
h EbMOS-jidJ del:at roMOh tefYI9r.!~_.~,S!~<;P s;e~udo\; ~no\Q\ ato,"
-- . ra\.jO ?U(\ Puwnq ~rl1a ';;Qct.oh tenotU ~o,eID~oMPa\ l'un- ,
" -" .-~--- .

s:o.\p ~-mOh ~o.yo \:Ie rlSt\ ,0 ha '\ sebentor {a!\} s:aya moodl t
u!L-\Q(:::. ~h()\a\ YViogtlb ~Qnl ~ ~de~Qt
-,

l,)n-\ot. 10 Qt<;;\Q.\> - ~'Clp


r
• \UMOh benama -\-~fVlon - *elYlo(\\P~ e~~{a h S'p<;;\:>noh ~e{e~a \-; t
~hota* rYlaghtlb S'aya POll PUfQ()g -~f)tu~-1~t\~Cd,o.h s:aya - !-~-'.:"iv:; v
~'·t?len6~n.·'-,~~v__ 60.1\ betI"DQ\n~ . ~" --=----.,.. "?-J'

ra~a £'aru\,on paqi soya M€'Mbaotu Ibv SOMa lYJen--=c.:..oc=-:i_ta_l_U_,_ _-+-_ _


fYleMOSO\: oon betes - beres t::otYlar I s€ + e\ah Itu soya O1Ql)d(
..... ~

Q p~ w~o.l ~ So.lM{"oti L>.._~, 'Z.DIS'" :::MA- N~ '1 ~~:;,


_ _ _ _ _ _Se_We.t_"I..__rYl_e{ib,,~1-\ S~~ ~0Q4~i~) 6;m.-etl'a~V\ (q:~ {z. S~~
-
.M.e~G:tbt-1.~ vlJ ~vt J€t:(:k'tl-'%?8;;i--~~-- ~~~~ ~~0 ~eroSc, ::S'a.~, ..(:Q~~; ,

_ _ _ _ _ _ _""-~~.- M~~m(ikr ,~ 27:~wo'l~~'''-sef€eo:C;-~lM.i c..&(~", T~"'4L, S'..Q~'-i.; k>t-. ',-",'V'-)

~~~li~V1, Ku.E2 unMK (.:j~(''!JLc&U/ ?C<~ ~-€'5:::i:o..~rc..,t/\'!l S~v.. fl-e'"9f


'.:~~~~ ~ ~€.~ot~V\ .. b::~ . . ~~V\ .®~~ -~(e~1
.~~~ !:i6-~€ru~ At<:b.('/\~;;' d&H<~~~'-;:~~) terg l' ~~~
Kcl.a~ MctL{ w.-tlwc ~Ke{{(, 0:3 c ~t-e!.c.~ ch...t-!,c:y~ fuW, €~33) ~~

--_._----------­
O"t'lI1i'" ,lA.lAri ,'(iin gu ,"YGl 'SekelJar ~
eft3' \(e.'TQmon. \'JUnl'
('fn90ne.tio.. '\n~.... . ~,"401. te¥e,.luar"c;\. puca i
Ct,cin-Uh
~iO:'y;:-';:;;~C\'\ !:,u'!lQI-\t!)oBanq ~an9 bee-atop
~~e.t"-H jDl 1'1 9uI< Cc$('yu,: s.!,~(J.
n(Aitc: ~"C:::~9,~r:~lIn9. I me.li",oi 'TDlm"n Mini !",90ne.J-~~.1!,,90lA ~.
@SClIjD- 'membeli fl/')akanan .st'\QCkGJl-alu to!:1o. LMCtln mnf)ong tjong loe..rtce\qlAi.
®;;DlM '.'2- ·00 ~I~_~a~o. M~~n ,_t~~:,q ~onq \Qti\C.n~4::l' _re.¥!~~~.~ ~Y_~_l.._Ct_t_v_ _ _ __
S(A~~l~~'@l,-C~.9n]ul'2£~._!*' aQI~rt;), lj an2 ;919"IQn:'I"I~~i iAiJCI p(M:un~
(D\ba"C;
... , . . - - . . - . . ... ;;.~..uJo.'
DOot'!
.~"'.~_'_ ­
none." aakQrtQQJSCA~a nail< \Cefeta ~anq 9'9uGlI..:.kQn ien~QI"I

KENK04l! 36 Lint)$. 6 mm

'" '
t<>b
(\,)4f(;\.5.i (i)
I

--
.. \.-,\ouro..n cl\ \~("-(""'>c::A\....
• ...'\.,...1,'1.

- - _.._....­ . ...... -~
,...,,"",

- ...
ry '\JJ 0.. ~-\0 \.\bun::x ~ ~o~C>. C?Q,......"0~,,_~e~Qos:CXI."'\<O'''' . ~~

\-'0-.",:::)"" 4~~~ , ~c:\"'¥:: ?et"~~ {~~'~C:r-o.


o·.:""".•
,.~_~""
~~l1:a~~IJ~
\o<.-eT"\ 00..r--\c:L> \-"0.'" ~ ...... \oe'>Si.""- - k...:- s t '" l "r<"\0>-\< CN"'\ , ' " 0 1""'-\ 0.......

r'"'I
.hl ktc!v~.
····.·,..·""';..y,,·.·.;;,.w_.. ......;:..
(y \-\~ SE"~o.. 'S;.o.n~_ '<"0~\::::osb.r-.~ ~'-o.~ q,.~~'r1C':'!)u ~o. ~~
~r-.~ Se<?<?~i -SVc
\\U. ~~o. \::'et""'Q.-r- \:::,€~'""' M~~ ~('Q)" cr<:e.~·
--
~a~ ~\..\.£)O-r Qu'l'1 '¥ch~~~o.." S ~,-o..vy-.o... \'\c:u~r-. <;;o-.'::::F"'i
s.~~<\ ~~\.S:~:·\~.G~f"':.?Oo..\,~'C'"a.'" '<:::.o.\.t '-r\\ S<>-""~'t- ~~
~~ '@l-Q ~o.~~",VQ:" \(\::'0 r~t"" ~""'-'~C\':::1o.. <;;'Q:.",.lI,a, t
""~\- J~\--b:b~"':;' q,:,\~~~o. \~'oQ~ So..~~ .Jue=-­
~o.So.. ~€I"' S~\., GD.~ -\:e~",,", _ +erv-.o.......... £.0..,,::::>0.

s.~o.'r\,~~1
"r~o-n~_ C. O''::::)C\.. [\.(J£)t';::- 'lV'-E>t"j2)C::tj~j ...t""rIo...
..........

t
" ..\- ....'".....,. 'I

-~'¥U, ~~o.9" ~\\VXX~Ol"'f'~ ...\. -€ ' \""<\on - >re.~r- g..£':~


s.a~+ c;.'\ \c::. Uk:" d -e Y"\ Q) a.r-- Vf''-'~ ~~ C €""'dt ~, .

---.....

_.
....

.
.:.

1)~uJi I\Jvr 1-\<7\{)lt(i\h


x,G

! ,I

_ _ _---+-,--¥-"-=+------'-'-\'o=U"-'-\_~i~Vr/l 'Q\.~<J _ <::'(A¥ St>cbr,8)ror\ l),I12£eb


I ke~uO!0)o'\.(1J
'M~\O\"G"'<Ji \' Oi.\J,.t\\J \ 1:.0'1<) S~\ Di \1\~f': (j"

! ..... . .__.,..
~ _&;:0;

.~ n \tv 0.,:,(,1.1 ~ Q,
. I> i

~\r\f15, \""'Vl:U\\)1I '(V)€f\'lQ\SO\.\< 'f\O-Si, etelo.:S


~~'II'jQ\{iSo-.\V<Ar-, b)~,::;"'o Q\l..1) bl)(7\ M€ t lOf'ltol> tv, VV\Ot\\') .\:.0\6 MC7ItA'VI') herMOI',n h~ndVhon~1
I odo. \V\()\\o.'(() hO\\\\l~O\ CAv..V ~rfjOl}\i'\.{Ot'f\ o~~~~~,_ \J\')\.vk b-e.b.JOtf \Vlot\::eri ~O\n~ Irl?1'fl

I S e\~~~d\ 6;\ \.lS\ v"O\\\,

I .

io..y-~ d\G\y¥-' Qhh~"l£~.illif{'J!W.• ,vnlvlJ., '~-et:J\ \J,.e~~ \:;-e,,?£OIt f\:MV{),KO\(@~, \'\c:lGlk


:d\ \1.''I\¥O\'I\ o\~" \'ouv"v M(J\,~o\ o.'Av \:;\do\¥. Jo.v\\ ~~?s'j\ ber-~OIMG\(ku1 t~Mc;tn\{u,jOid"1ot""
i . '

jQ\.\l.,\.\ bO\\'\"JJ\ (Q\\'vmh) Me~¥..0\(,OtY1 Q-"'t.\\;\~"'0 ~e~rt\ b\G\sO'\fI'jD\_

I QD

: (Y' E: r O\S(),

l ?~\N'i\.!\'" \<-Q
\-" ec; e\l\G\\,\ ko.f!2Y"101 O\KV

bl)d~,v..v.
o,hrs10'\ 0l~h.l~~.,' bu){o
~"d6~~~~T~~:w'}
untok
.. '.--.'
.~\'""'"
Mef'lQOIr) leA. ko,f'1
- .."......

/""..
"
-­ 0J'M0I\--.
- ..............-.~., . ........~;:- ...",!,::.._.,.~;r- . . .

....--.,
'"' ".~-_~ _7"

l;Y~ ~,
. \()y, \-Q,,\OISO\ '\'\')\.1\-0\\1 V. (; hiOlt-, ~~~>~~,>~~;:, DiS .\SO\ furi !:-e.i'C\\<h,r \,b()rl7l'nku c\i lSi'

'\'<.".,.,~- ... - . , - . , '¥r<\",."

\)\)\u \l, I'V> "fc\P\- \C\ v...C\ '(\ ~,"(~G\'


.V
,
I", ll~(@
Q'/I>\~ \~'1e\Ol V\{OIf\ O\\{ l \ VI tOle; S~Yerti bi'G'S01l'\llC\,
~

.'Va.dO\ v,(J\'\', S >~ \l'\ 11(,\\)', ~'0 ?S e\>'€, 'c',


I"-'"'f.AS l)I'-" ' b 10\SA\'\,,\0\ _
~

\
"\..
i

lof;· 1~t)

..

.....
~

---.--.---------.-----l-=..:.<:A:..:=-~-.:.=~=-=---.----------- ...----­.. --------------\:-----=--~--_I_--

--.--.-----.------.--.-c-t--------.-­ ~--------- . _ - - - _.. - - - - - - - - - _ . _ . _ - - - - - - + - ­

I
._._-.._ _. _ . _ - _ . _ - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - + - ­

- - - - - - - - - . - 1 - - - - - - - - - - - -...--... ------------.--------.----.------~---------__+_--

- - - - - _.._---+---_.. __....._--­ -------.----­ ._-----.. _. . . _---- - - _.. . _ _. - _.. . . _ - - - - - - - - - + - - ­


--------+---_._-----_._----------_._._-_._-------------------+-­
G5S e{uW\.p Ci1 nz,a k.t;iVVl-l <2J"LiJ4i~Ja:;, kCO®\ ber8tHOt~ ¥l1eV\-uj \A ?iVltv
YVl&uuk TC(WtOVt. M~vVi tVl.clo/l1esra \V/delIA. 5e,beCatA ",b\...l k..t;t~
1fVLeVl-~(;{V1t:;,r'l UVI-\:/uk VlAefVl\)e..~ k..arc'i("WlCl>~k TttWlctVL M';;~ tVlOO/llei1C1t

, vt tiC!!II cU.tv\ t a VI g ~ U Vl g VVl ev\ u 5\,4 VVf ~5e \.A ~ yo. VI g ado. ~!.{a~.

(£s""'-b,?lg.h""!!(1.~9\.AV'\a u"""g i yOVlq acta <Q;L!QMjp \,O(u I<..{AVVI·' Vtai".. Kerew


C\Vlt;.tHA ltlVl.t.,vlf WI tV\l"-VVl ( , t ' eW\Q.V1 daY'\. a,Vl T ~V\l\.CtVl Mr VIA . -

WleVt 9VlVl2 lAv\~ i V\ ';10\. .-bUt) l;;,o..Vli'J:CI. bu ru Vl!j' 10£-0 Kcn"e~{A buyu 14..q ;-b\.4
hl5"o. 9 erbi c.oreA..

~y-'vCttafl\.(it0)WleVl\Aql'\fVlc(V1g KtlWl..-"; .\;e,r2eVltlk olellt keIMClc-e-tay\


l-J CI<tLg PC( VI 8lH1\9' -\/t-kta p'l. UVl\:-_~.£::%t".J:a-3"£. '" lhVl ~ ? Vi l ttVl-q clt ~(;tV\.
.IA ea doa V\- Se{(/( VI/} /II-t., •

. ,,f
.... ~

\:jO,X'C1 0\ : '\<. e '('()O\.\ \-\ C\ di


'KeAo\;S ~ Z- 0

,~-
I
'--t------------- ,---- ------,-~, ------ - - - - - - - - - - - - - +
f
---1')---- - - - - - - - - - - - - - - - - - , - - - , - - - - - - - , - - - - - - - - - , - - - - - - - - - + ­
~
-'-------r-'-'-'----'-----~--------------'----'-----------------------f-

I
l
.. .....

-----+-----r~---------------------------------------------+----

,,_.____\-_U/_·\_M~\=T'I~~I~)-'~...:........_;;::~~.~MQ._=.::.:.n""':\,\"",._ _Ij.Aie."",I!:AIa=b=-"""'~"''''''~~ijjl.0___l\.....:b:..:a.c:.r_ _\o:.o--=--{'.: . eno.. . . : :. :._ _~.:....~'::'\""'C).'-A-c;,.........:!\'l..",--..........:.M-"("-iiMa:;;lltl:;;:n~i!-Y-_~","_I-_ _


\..\.'\\ClY'\ \;.eko\o."" CV~~e\.o. ntllri, ?er~'!10, LibunA'" ~~t\1\ -Hrl"''' P~r-~I G'M6""A -,..,.."'-,;)
'-'ClNIIOl fntl'V\htAhi.s \<..AI"\ l.Oo.\c.-kI. ~) d'",,~..... ~encm+(),." -til Jan. f"\c-"" "'~r-dlo-

tL~\ h ~\""In"'" ~\'l'\iC'\O>C.u •


--·----j---'---'=--=---------=-----~__..J..>-=-~----------·----------~----------I---

- - - - - - - + - - - - - - - - - - - _ . _ - - - - - _ . _ - - _.. _ - _ . _ - _ . _ - - - - - - - - _ . - - - - - - - - - j - - ­

------+-----------------_._------------------------------+--­

-----+-------------_._._----_._-----_._----------------------+--­

..

AJ8rn 8 g /ndJ!lh fUl'flemg 52-r 7·


~ eta?, :;<:,- G f ugB7 <{j tnJone5'tcz.·
I

r.»r. UJb·
--···-~·····~~"-··---·~-·--I-·-'~··----·-~·----··----·-.--~.~.-------.--- ..

PU,}_!!!.~f2lj (~f:um~!i~~~~..~e:n?d 6- /).f!./7e~_.&.z<! Cn/".!t!~t- - ._ ~. . . ._


5e~ ,,,,.76JP/?;?;c <$::~~~€l5 lIe/7ek- :?Ol Y& ~/'B~~/
--+--
58]'<9 ,5eq'l-% 5"e4.6l-ti" /)?et/nOl- t /Je/le~ ?6ry 01 6 T?/'biJ/',1'J?::J ~

__.. . . . . . . ._____ .
-befo!B;a--=q7.~C!#}j~~11'¥iL(Zt£iJJ:l:jJ7/';ba- crpa )Je/Je~ 7'61-7&
bClJ),;7tf/J d,7/,/, C/b/tI'/'/17Cl./ /'i;. t~~tfJ te/'?~/J7'vlYJ met/';J;OJt--­
._~~=-._. _=_-~. -_.. -.­. . ==::=:;;;=c;?---!;£(-.- _ LeIu 8~~;~ n7?t.t't. ~ }:, er;:;&na I bet!:-B}?l !3emb//"'cJ/)7~_/'a_.::......____ .--
I07,g.1C1 bB/flJ.rJ- 5'e£s.t/' '561/lJCJ lle/}eL ..9d.y;;; ~f} tv~tr;u"fo/}.
f!1 '?f!Ji:/'/;- l~ r;;B51;;-l/;;;~ W;;:;;~-""'~:zn j;-.t-!CZ-/:- me;;.7h-~"--~---'/--I.----.
~'~ I.nmk-iJ'i"/l,/,d /Jenee.?Cf/l 4/~ f:x,te4J:.a/l Cl/l/-t!J. tr:.(t.3/J'j
. . ____---1~~g}J$18 (q, -··-?vn,o-;;;;;;-- f;~,,!~__ 59~? qn i-~~-;;;;;~:;qJ)5ecet;;;'+---
7f21J7/:1-I- dt?tfI7lah /2e//d / 7/)"/;;). cQ) c:1;-7'-l.rCf/) /'r;e/tf/,/laF' cli I'um~ /Je;;eA
.....~.-.-...-~--.- ..--t___:_--'--~.-.~........-~-,_ -..... ... , '".,
.---j---

~~/!Je/Jctl'7"~~ /" I"'~ah~ IJdtJ7~.J!,.;;l d<J7CJ ~ 9aya 1f&-,r;'--'.~_8_._ _/--__


!71e.11;J~uA5z/) &:.-e.J"&#L~-V:~' ~;;1/"~.2~_~a-7:J..1'f..(/7i,~;~4~
bt;,<-:J
~/;Jl;; 17e:/1~ , e/le/rl~/1Z.dJ?!z.. 5 8 7";,;/ !LtI1 /heLCl-pi-lJ':S/J CM...h"'V/c-Q5
:;;~;'/e ",;;5. I> eh~j?~--~f-.2-~~-;U/<!V7 ~/- 7278 6/2& M";--­
b;..~ -ht:a- 7W1'J d--/:-a..c." ~ /J':k?;);OI/ c4I ~pJ;sn ,.
e..u>/"h w
_.. ~._~_.,_._._._ . _____~+-.--1C- .....,-----.--...........---.--....-- . . - . .--.-.---.. --.-----.. --.-.-------..---~----. -------.-~---- ..... - - t - - ­

--.--..--.-~-+-- ...-.-~---.-..-......-.--.-.-..-- .-.._-....- - - - - - - - - - - ... - - - - - - -..- - - - - - ... - - - _.. ---------1--._._-­


.- ~

Keto. J

.....- .. -........ -..-.... ~-,---.­


_ X.b
TeSCl v

. B . Ihdone,f. JCA
- .-,-.-.~
vtomc>

. l N£1rC!f l_1-_ .._.. _.. ..- -


- - - - - .----.- --- ------------
,.
-,.-~-- ~---
@
'-j _ ,
...:.
-- - 4- ,--------­
.,.....____ ,.,.. t:J..ar-.L .__ Llb-k'l': It v ___________._____._______ ~ ..-.--.. . -­

_. _u-:~; -;';'a f ;..,£~d.£h'1;.; 1I.~W.!ifV;-~ ~~-;~J_ ~=t~-=--=~


-4?t;}:bJ4bt)q,lQ a.a.J2, .. 3em!21i:.q~-~ad.-() WOIli:JL...I.1b.uy JY1j!-J-f)~.J..-, ,, ___ ~ ___
.,. _____ n _ . <i;OJJ.JLr..J2JiJ.t-,tid C!M,,_IIJ!1Q y W1en @Q_b..Q1tHd~~det:::J~a-Y1~b-e_fiLt-v-$Qi~L _'..._+_..__. ___~_,_ . _
___________ --=:11_KJL._ me-""'9Jjs.1~.delJJLMWl1..JlPI-i.1L_f"CI v/'.k1.£rn/ de hr; CLt2..__hj2L::::.-+-___~___
'-?air!'
"., .-" -_. -(S;/J..CLL.--{9 CLo,@,__ bi.((Lj1'1 el'lt;A Iojlq.1,t r [:t~ _MtL.J:Le.Jt:J:!:JQ n f CI CA ~ ..l,4(;Lt-k;1( JIJ ~! ~k.. . t----..-'"
_______..2_5 ef6r-t ,. Cpjll-q~.Cf ~tLs.eJ.QJ_V_b.~~ hk£Jfi~O-9J_LhtL!::l--~e.J;lfflE:~_"'t-------,­
-------T 1: ~n:lCtJ'1_=~i{.R ~Ji.l.i.Y'I_fj .JUlh2f21.£.l!J:..:J:>-W.l~~ c. qed LI! dC{~"'"rtJ1'J£!.nK-(£----r-----'-n-.
.'-.____~.' .b_e.t:.u!,(J.'__ dC4rLj..t!.n:J 1 1m 0 po fjJ ~-~J1'7-P a/ jai:1::LI;~.b..-;:~k~_l----~---­
,
------f-.h1 el'uuL,u..OU'?..~q--"k:td::-tb - r;I?"'cJf>
I: . " ' t "L,
hend J'elCtmCl tlbl,dCCI"" ~ __L1L.k.____ ~ ______,
i • .
. m________ +dL~,I_l:!!:en<j(J.,~ v d Clla· k:XlL YY1 eli~lJ."l'.£ -.tJ.tk.!.!.h--J!.~t;'/-l':--t.d-..£Lp__---.--,---,----,--­

·-,· · ·-. · _-.. . . ·--t-UcJ5E;! dUJa sJQ"k(L~,' ----~,


. .h ' _ _ '''_''mmmm'_ •__.!._S_eJal:n__kekC?lC1 hy-a@. 00 r;e££LVJd...J:v~ ~Cf:'.--!!:~-'iI.£L.f1'1..£rJ.-r;;uJ.-~-. ____
.... . __ "om__ i.b_~wt::'_ ,t:/of: k:Lg,.a .!"... __ b_-RY..JfLd'11.~ L~ ~t.-__.J:I!Cl.!l!~ _ U I'f2Qc.l~j,Un-qJ4..

~s.mp~. l<Mh'1J:._.HJli#,:Lf:J_b.ed2a5j)L__(£ldl:.~.d~f2-!!-n-€J.CI..l?lm._a_kLL.~ __..____,___


....... -_J:- 'If.d-t2 b..ban rJ ?ij!l-fJ':'l-'lJ-(;1~-EllP(,f~£!J:1-12J2)( ILE.:,'!?:'~.",:!~- /( 1'1d:!J2,,---+--__...____
m •••
t
_.______.~L-~f'K-'r!gL~~--d f.lJ(j)-C:-mr!.-..t:1!r.!:lCI. 1(L~..1-1'(nlXJ::?_~ !'!2 i.t.~~.kt~-t:!..+---------­
..... ___ ___ __ .:..._lCUnlf2J.t-"~._J~JL_feIl:.Lt':J.~-IULl'l~Q..L---b~Y'S'Cltnc:.. .,~eJ_CUI:LJj.£kJ.fp.a.JL._~_. _ _.._

___ _______;...le.tnCll">...::._k .f:mCl ¥1 _.,,-.. 12_~_J..CJ_I'J~ _.f{Kv~;"al_c;;,_~_Jc.u_CtJ_X- ,11:1 eru,g,..JLI(IJ-~L----------

mn____Lb e 1o_-e¥CI.J?CL_Y't'? QJ. ccrkii-CitQ~Qr:;)--~_~y.( OJ me;- p.lil(e!:!~~-----.. -----~--~-------­


~_ V' -" .
____,,_ ---.. ----l-~p v:r oAau D __L_.121l2l t;Ltl.!;;1--~ __I£J..t{;4.r ekll':L.f>==1t 1/;f?L «t!___ llp.6__________
i __ __ •
. _ n__ _

n-------t;;;,tdU!A.!QC:"--Lk1i1.kJ:f::...:.l.:£J::f:lJA-lrJILL- ; to ~tLCLClJ!.._,iCJ 1/ J,. (jiq;ii /l'f.;I'nC!."'"J;.)


-,---.---,,---,,-,-~ ef2~f?y-~mJ·,,:--0:..1:.e.-'dlUd Cd.12.!iJ .-k«n:l~P....JLi'::!.-=~!!~.e-'!.'(L.ML".1l?f!!tl~·------,,­
V),,-!1J__ mUkQk_.L_IW.t.!f'.!'.1£!L_l~,11'!"1_~cL{Cl...h.. _______.____
...._., ______ ._._~_J.il'd=-I/_Jc iCl..l1:!b....-,.J'.t;;HQ.t' _
... -..---------S''''''fff!t--m-etlJ.-td n'-lLy,.~ah fA·· ~~~f!!,~1~c)- ..................... ----.-----'----------- ... ­
.__ /:J-~_(Jd{L.?Qq_~_bClt:.I:._ll'~UK_Qf1= ·.~JLtlI_fj.l2--.aAu- __~h.tt:l.kJLCLlt.L----t__----,­
________JbJLlU!.__Xll...taIiQ_ll-._'1:::-J~l:2t_vjc_m.em.i:tilL!~u.J;:U;[h.CLt':! a b Cl.kl .....!~~..k_. ____. __ __ ~.
- b
. . ' ~ '~?h .
.,_....__ ._~ ___ .. ~eff1 bt,.'Ctt_ll.lI:f. .. .; __tlIl.JL__b2..e.tt!9f;J.t:J..tC.t¥.II.'o--.h___ . _f.!2.uJLv__deJ::1f?#!!l_.b_.,.t:rl.Quj,,_ .•. ~~ ______ _
~
__ ____. ____,__..___:...~.£!...m-J2C!ln JJ~_.dli!.lt!...tr!~
. __ C!.IlJL D V h_..J.Cl t1!1.1.J.L~_J'..tt1..I2C1.h~6(,_ ... ___ j
;
_______._
. UY/_ ;-- . I
_...._ .....,____ ___._lb.v_iu.L__rY1_~mh va L _... J( lLl__ .~_b.,()l':!yClIl ___S'£1l ClII-'-.J[JL~..i:L!?J-'Jz.tL___ }.21!!-.a.l:.._~ _________
.. .______ "__ .________~-mliv.em-l:::Jd:i.j:..,,..--t1 ClJ.f.12 v..L_j{tJ..tI:e_~-ek._;_----P_ ~L"'1:L·.___.... .____~~-----­
._.____._ _.,_,f!JJi-k._...__ dLb. .. . ______ ..______ _
_ _ _ _ _ _m ___ ~.@J Jr~l Ct h_Jo:tQ. =-"lld~,_g:f?~#P:#;~~_;-P-g/J£L-ftlt1.Lj!~k VY',Cl .b.._.!:n.L,;.@fJ_k__ ~-..--...--~-,
.. .iLCILI/_.£.~a,n!:Ju L .-'eCd-ft2~-qH--,.f!!./8;:£-;:c!:~:::~if.eJ-e~":' -..-il.CI n b -'4.l!1L_"-«f2b1... ;-_~ __.
.-rPClcl- Qt- jib!:-I;()/t!~~¥:~ __/ __c@lj:m.J2tu:1;.l::!b,._~ ~-----.~-,--,
I
,
._---,--_._.+. ._.
. . . .L
r.i7?,a"i,n30~",~",','
'.,~,
.~""n,~"u~=~.?~=;IUmAb
,(fLmih ;; ~b a J~-!;~:;':;'~~~:b.:';!-'"-'-
mA?;;I,rn__ n,7,a,C,2rn
y..."" ii., da n
P,e,

\0, ¥ eh;;';'d;~u~;;n -'~~,~-da,n(~i,,:~~,r:!,jl ;2d.. -t,e mp(ff)i. ye men !:;l'SaD ..


@tp\~,~ r;_~) b;it n 'P 1< d It tlrt1' !'~) 0 r ;'11-10, 0 r li''J.~ n t l! ~. 0, S an.. S'"':9 a
I ! l:"
be~ lIC.en ai;;t n d .. n ~2f.P- <?r.<"I.'?:t::,'?I""~~,.:':"A~~~~,;"!,ttlJ~~..!.:,!l:k..2.:!~':! i :
@S€'j<ik dillu banjDOan 'Tilman M;ni\n ....:me..,~p 'n<!b'b ',n",

KENKO· 36 lInos, 6 mm

It

.
bl,Ov'<Y"\O: \>,) ~

¥-.Q.\02 : x- co

==~====~~========~~-~==~====~==~~~~~~==~==
-_···_···-_-_=-_-__+=--.___=~~~=_==_~=::_L 13 ~N- S~\(D'-I%-\
. . . . .______ CDr~o,_._~~\ ~C}."'~ __~_9:'=oc:A \oe-~\j'(\. (~:;C"~~~i)!
\ O--\J...\) \Q,y;;~·R\)"'-1)
--1~~~"":~.O'\£\....~ \\)\J~u Vv\.~\V\\oQ...X'~S\i-..~V\ 'r0W\'OL\-g;:i;~\.) ~o..", \\;:,u \o~"''o~
~=~=-~~
-~==~===~=_-_,~~;~~:~>~:':~~"'~~.,~
_._.____. _ _ _ _ _ Ii
'0 ~=-=\~~~M ~~~C\£0-60-""~~:::_~,~~~~:~- ~~~~;~~~W;~d~ ~\D-;::-

-"'-.. ~ .. "'.<~.~--~,<,

'6.<:tIlS~~~""_~O--'<''-~~ ___':O_'''''-'0_ ~~\f\.. \,~W\~ - \:,,~.;vV\~\<..\.)


"0-"''''" - \o"''''~~~
\.o@,,~\Mt:I.Jo
<>4 " ' "

\jVYt,'0\l...
r-­:

_____ -+'Q;,...:~::::..':<:''_'''?:>~,~~ ~~___ .:~~'(' '2 Cl--~~(t:--;s-~~ \h&P<tSC~ h~~~(1\.q...._ _ _.

__.J..iD-=-~_::"_~~:~~~':~ ~~~,:" ~~::~ ~57'~~~~,___


----f\J\.'<:.':t~x'~s--·~:~S----l~ltv> <.L~®~~ __ \;:,lL~ 0...'-". ~'0 :; \J ~ """ " r::A-~'O--_ ~..;:.. =-.. . . . ~;:;;;;;:~::;;;..;;;L.--__t---
. ._ _ _ _............... _ _ _j - :_~-"'-~-=-O-~:!L~·~2:-~\."'~'" : O--\"-:.~~Q..~~ 'olL'<'~~'e~ ~~'<'CQ' (:t:~~.Y~;i_~~
----------.-+~=--=--.
s:~\J\.~\~\I\-1
-­ o..."'-~ ~~~e...\--. ,'--'o~
. . ~\..)~",,\-, \::)\:::). ~. 1::)..\.t-.. \.'<.'fv">(}.V\-
;.,;-"",t4>~,"~;;,'i:_~,,;;;;."""''''','.....=-,,;;.-,,;;..=
_........1 - - - - - · - - ;
...
~Q..""'''-''\I\\J..,...)
.. ~.~..:....:....--......;,..........,;.;;;,;,;..:--.----f---­
\0 '-­~ """" ~ e,.;'\.O-\N
.. ..­

No,

Date:

~m C\ : \/il'O .~U}C\'hI1Uf\\
\\e\a.S : X-b
NoraSt

S-(. tz·O
.......L f"lIY·H..'...

'.

. .. ' . '
.
.
.
-. .
. ~ ':
. .. . .

= ..--

lomal? M//)/
I 0 .

----.--------~~---~------.-- ---------------­
.......

.:..'
---~ -------------------­
.....

- - - - -...... ----~----.~------------
r.. lb1)fa 0 Se tel rnet i H0 ri

: CPSelamg lbari 11 burcm ~ k:otahml:=greoa \teras \/). U(an~a n.


C31\-iari SeOI\) dan jcamLS SG3<A \k~s,etasa, ~bu dan .\UM1a(:; $a~9
,~si~~~~~~> ~a~61~'~~3Q;Da;j hart saht-u'
j'

I ~Lurnlib\,} ,Cln, sa~a SCJdav, ada JqQ.,)L::ber£afllGi be.f"l1Q;h­


: tmqn V OluJG-.".1gr.m.ai~~}b:r·1
Genrn poD dct/;Qns, JailSa.~q ~'UYlan-.

cbrl !: e M pa.t (}?C«cal"l ~a n,9 $a:::io


t.-evn pat/, Clt:"&v POrt ~()da.h
,[arul: 'rQa(a.YY1 ~d~_C< ~rqPo(c"'19 ~ V(lf:VIC .. LS~irql?a~)_ _ __
@lteeSol!=<WVl har! n.~CI -~,u:,L·~;:qT ~h?a S£Perc-i tzari kJS.!!:@~

_ _ _ _ mmmmmmmmfl\\n~gu Sa:3q 'eerse fedCl . di p:tei har', SctrYJ.p(i, ~IOYl..9 ~ari ice.
dcttf Cit l1 Bin {;<:t rO da t1 ~~ct ~ ren a nBc i dQ erct It}
, .... ~

'--­

L./ /
l:ralL. '/"I?t""..k, ha",.... ,-"",IvA- I'YJP~",. 1., A' .......... ~. ~ .....n-'" • .,4,u~r,.../

/ ._•• <... ,. .•. - ='~.~.,~

,L> -L. or." ·... A '" J'l. ~/.r__ / ./~ ,.,.~~. 'j .r&I2'P,b,,,/

_ _ _ _ _-I-"'H.£!;;'--..L·=~~_LLt"~.LQ. .,-- .....' -"" t?.... ___, ~:r_ 1'>?4'h- ..... '-'" A!. ...

Ar~/',t, "' .... /.. /. kp/"J"""''''~ _ ~_ /L>. _ /_. A.


f/On'lQ > /VIta a8V Cerlcn-i
/~e'/as' x-r;

Lll£uR
----------~--------------~------

, i

: I''''
. )
----------+------------_...-------------------------------_._--------------------------------­

--------_._----- --------------------- -------------------------------------------------------­

-------------- --

-- --------------_._--------_._-------------­
------------- ---- ------
------- ---if-------.----------- -------------- - - - ­
.. "'~

, .. " ,

~\SrinCt ~OSvJOI? l
)( - b
I\J o.rCU [

~__....~_~~~-..__-.".~~.~_-++~_:.....:i_b....~M-lnl1b~~t~Q
!.ebc0-bAI':fttk menghab ts~ w~' _ _~I- ___ _

--.--------1,-'V:&-="-:cu~~-~.~!- ,0-0a..-J~ ~ar-q_k.e(~!:_~~;tuk. Jl'q~,,~,

=-=-==~~;~~""i: ::;:~~te~~ <,i(\M.rn£r~ ~£~!c&cf'1


~. ___ -t.eta~~_b~ JJ~c O!!:' ~~~-..!Y'_~~t?:?_. cJtUtr'l\eno(\~ S~r'la,..-
__.__.______(+~ __'_ __ ~er-eD\\\Q gota~ .!r'I<2fl-9abaJ!. _~" -t€/Y)a:h·~,:,p..f.~'t~_~~~.
__llu
_.______--'--_tn_e~~~ru~w ~~~ref1C1. -~\'L~eml{\ea~ ~tlI.t5~('dt .~~:)
_ _ _ _:.---'--ge~!to.i'\L~o.r~O\
"ca~~.~ HS,~j'CI 'P (JJ~~. ~1Y1 P(.{(lq~M~ 'a.n~
___~_+--_Lt"t0k. (fY\Q(lg ho.cLrr PQ(rakClfnt:t; ~~~~o/~~ fA t-total<. bare( ltLUr
_ . _ _...._.... _A._---+-_dl.~("Q f\0.~_~~~~:~~c,;:-,ft ~AtL1Q~ ~'-'. =.~_~J~~i2e( clnut'l ~"' _____
_ .__ ~... _ _t--Lt...:.:.n=tulL~·.~~!.r'f'!r._~...,.-LUfY"C{'" s~1-.L_~Wlr put}~~bro{ _~~. _______...._
~q(a~ rt.amf ~[ ....... fl\en~ef'ft~/(.·:y\. ~!:??U("/)1~ -/)"art\ '~r.,

~ tnemctfa.1t. dar. _~t?lOteo'Cau c:L€I"t3~fl ~~'" S(VIP"~ SCUj&tL1a";f".0f~~)


- - + - - ­
- . - . - - - .-.........~kT=.--=------ mm ••• ••• ' • • - - ••••••• , ••• • . . . , . , , . . . , ,•••, , .

_____ .-I-Pt----=IOl'--l_tA_h_.Q!L§~~._~~~!'~ fY-Ie~e-lLot .fc;tqnll:- pulaNi3 d--a/'l . __ J'~ _' _l_bu_ _ -+_ _
_ ~_. . ~~.~~~ _ _ _+-_S~-tvl-'-lo.._-h~r~rfL-e/VtO:(l~ -rYI 0<~,.~~~~,,?-~lr"'?1a ~=N..!-r_f"f>bA~~;;i;;/rI;;;;;iiGt....ftNh""""""~_ _-+_ _
Pr-Ck"q~!e±iP' Ptt(o..~ ~( .111c;;\/ang;; .... _""~'" ' - - - 1 - - ­
_______+l!.J._I:\M kOlfY115 - Sc;fuw~~t\ M~/A th~flCJ~(i,k,f~~n {JIj_ql..k..t:.0.(J.~~»to.Ja
d-Ofl fY\e\a~ a~}fV1~r .yq~cttY\C\ Sekt'l:;lP ~Dlri""Y-~ __ S~-/---_-(__ ~_+_ _
rY\ Q/r\O~ f1 "Tv ( b~~"~ d-e£1co.IJ o.ol1lL r rnaka#'\ I -h'Otv." cJ...c.r. Ie..veltalr
'-' . ..
_____--t.:.---.._fh..Qlt) ~Il i w.u.d-O.l'-o..~CIf\fj aLat-t-m..g- (~~r:~!)'~.F·"
_.___._ _ _-+~=____,rc-__ ~lrBB~€i~~fkrlTf;;t;:O .. ~ff~~O_~~,rna·
_________+--..~/<-<?=
. u~Cf.,,;..r~r±;'~~.=,~t{n/·~,... ~~~0/ikrnuc;t:l'C;\·;i._Ie~~fY11 (J.~'!:~-.________1_ __
.;,..,f

..__..____~.~~~_.._ _t_;=,~-·'·-"-b~ranf--f6(~f'O~<;JV.D r~0iJfuASo.~Jze(he(a(\~--I~IJ(~--"--r-u-rn-Ol-t..---I---


._____~~. ___t_-g'€.-=-d.a-..:..~~g/) .g~ ,cJ.ctn lL.e p :- ~ C{c:li~.. $~o- ber:r.aTf')_fLafY\sJ._~--=...!.{{-=--- ___~_. __
____ ~_..__--+-_tn_e.n_'__L((~~ __ 1?~Jt:f0-. .r~Jia J.e.r~,r:?!L~erQ~r~J.fL~~~.=a,-n_..:cr_____- - f_ _
.-------I-------~~-~ -.-------~~-.------ .. -----------1--­

------- ~~~.-.--

.~~~.---.--+_---.--------.--~--~~~----.--------- ----------1-­

- - - - - - - - ' - - - ' - - - - - -~~~~.. - - - - - - - - - - - - .........- - - - - - - - - - - - - - - - - - I f - - - ­


~
. i.:

~aHCt~ 1L'\dht::'{l""I; .4r tlC(,;)yl./


lcece:<C;:: ><-G
tu Q..ftL<;:

CD {hdct F.bul'c:t.., 5e'='~{aA. (~M~r/"'" Ii!"Pt.:>tffi1:2'!:_!?d"t d .... ~Q!,../


<;·en ;.... fc.'"'99 a ( ~ - Mer.r... f-- "lorS" 5"c::tY61 ' r.. . M.;t:--'s':"';·II.
$1 "tv! ~; '''tV''; Sec.... 5' "'i S"oetyv. 6erc;,bvr- (7';;=;::'1'-("" ~ V'le . 4i.. .".t'll'ElO~,,*,~~<,<lli"'·

'5C1.'(ct berStRk-Pi (Q!.ttt~f'e.q Me"f}hc.Pr ~...,rt C!.Jq@ f:;v d,~~'c<~


®p"",d"l. (>(1'1 rocbv S''''l~'''' J'9Ibftl~a1"1 l!...t.... -A,t( t;eJ"tt;'l-;r~t.o.l
':it··F:::;:;;;t..') c.tM'"l t;:€'cN~).J I'-tA;n $/"'iVleJ >ore .,.J~,. A-(erf"..a,......,.

-:r.:",-ri:~~ (.4'; ~q"'~r sa~... Ifer'!)! €~_r~",r t>""3I/


)C( r- PC{i '1M er.(&:1:,..., J::rt:1,.~.P·f' OC) Ph. er>~M -, Ic~ .... -'I - I c"",? ~#7.
"-7'c'l k~ b~$" ~cu.·', 0a,f:.f-' r;JJ~_.of~bcr>~Q I~H <4'''''' ~ I-e~ .... - ,
d01V'\ ><-V'lf)a.,j' l-1eJt9ctY>y;f,:q.r, G~P,V) :?<!~"'2":;J.,,-~ ~t::l,..." Pc'lT cJ!..~'''~'E~
9 ~cA l"!Y\~s",V\8 '("s ftl'c; 4 cd': cliil"l 1>4hf.:)VVl r;-/4 ~ , (§)d""VI .
P0dvt. ~t:;.r:L~:>r.:fctl >CI.-.:J ct (ler-e;t Q"L) 1~"'e~y ct,~",)
eY'~'-PC:;7J bd5;e:rHct (<:.:e!(Ja.1" fjc... UVl/vlJL rIb ... f'qd'l ~ <'fi""I::r f,Ct. N­
, " ..",;;,--" . . . ' .

~ C{IA (lj"i-;;';";;:') >=-yq IV! etty k.a.#/ 'S' t..g y1"" tv ct & ~ ? e.f' 5'ctM'!a
~vO<:{'?JC<.(o~)q;'l Se i-e(tttt.., f..; {V't~. b cN'e ""q~ C;....:J&I
(~9~;~ ,J,;;f.t'f?:?t..u.f, ,AAI1. le..rl-Tdvr 1t:.(dtp,(J).AAV'! /?.t:<d.&t hQ;""r

<;'lPIbl-v t;et. yet t,,'f-tl'1'ra 0,4'f~t~.l~c~Gl';- r~~ rl&l..... 5edr¥;>/1­


karP'\. ber-SaH.Q. l:~~ (;f=-!.~'::::.~~~?;:J!j)dr:(1'"'t ~t:fd~ It.A.V'r
M,} t'l.5fj'" <; Ay~ 9~'?!y::-r,:, h e~j {:> ~M4r- d~ Me /'"et.1' .' ",-...,...,..,
bu/;..v f'elAJocrc>tV'\.. 4n.f-..;&. P<!r.1J~~ bes-o{o Sefco(QA ..
: )(.6

\010.

_ _ _ _ _ _ _t_\io_ut"an
___ I"_u_den:;lo.n Q.L~'TlS','n~\O'P\ cd; ho.ri Sclbl"U C\\(v berSo.\T"\C\ t~\'n(An
Sis pcll ode V men!) ""diri (JJ;,OIro ultln5 ~G\hon ~P"'" YlQpa(.c.. adfA1Gll, ~l'\Cif\\;<:t
t

o.lmlYl SMt;.N 3 t.ot'19S<'1 (d)0 SOY\c';' CI\.:.U berl,:Q.tn\.) ~n~a\o:.(~~cm b~.1


~., hclnyo dan St"H\.'!J 3. S'olC\ lcapi clWi ~~.f'J"~ ~.O .lG\i}~-<>·1 han
SQl7<u i~u a~u \.iclaj(. I on<jS"vh'3 ~(> tempot aca"-:"L f(IQ"'-iOkon 0-'<0.. A.o'C\ \c(..mo.n ..

-\tu ~~:';"~'1.~ ....,~\::.. <;e.<;or '~ &0. \:;i\')o. ~0"\~\)\:.cw, "'o.~\~


o-------_l_--- -.'__
(lku 9:\~~ se~ dan f\dal<! 9:\betr 'lO~n ~\iha\" ~odol"(l, bC\'1Jku roo~.
;" (§ ~'1\ ~~_,ada.\o.'" V~~ '-1o.~ ~.-nP.~ \<:~)Q. -
<:::\A\<:cn::\.....,n.c:;p..n
----~~~_l_-~--~7--~~-~--~~~----~--~---~~~~--"r+----~--~

CalYli llo. ~\!..\") d~\"'\ \(~\.:)O.~\4.\..) <p.n<:;o..'t ~l\\\~'(\ "",,().ro~(XN\\ ~_I-_o, _


______--,-+-'-'~~S::~@ ~'MVO'\ ~~-.eqvdo'" ~d.(), VI.)\<..U\ oc..·o~ ~o.O',. o.. ').A'fd

_________-,/"'-~__"';e4-~\J«..,<;\:.or\ \.X\~¥- ~\Q.V\9 kOl""flO bQ."o,," <)od<l\t 'ttosi o:;eo·'I1.

(~' ~~ b~o.~ (Aa\k~~ ber'3\op <.JOIcU"- <;Q.(o!o\o.\ra be.so\t: .

3b 8 - 380 .- I 3
l-Lrmntran 1

KEMENTERIAN AGAMA No. Dokumen : FITK-FR-AKD-081

_ffi$yffi-)
UIN JAKARTA
FORM (FR)
Tgl. Terbit : 1 Maret 2010
FITK No. Revisi: : 01
lefimnnl Jl. lr. H. Juanda No 95 Ciputat 15412 lndonesia Hal 1tl
SURAT BIMBINGAN SKRIPSI
Nomor : Un.0 1 /F. I /KM.0 1 .3 1P.8"%.1201 5 Jakafta, 2 Desember 2014
Larnp. : Proposal
Hal : Bimbingan Skripsi

Kepada Yth.

Makyun Subuki, M, Hum.


Pembimbing Skripsi
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
UIN Syarif Hidayatullah
Jakafta.

As s alamu' al aikum wr.wb "

Dengan ini diharapkan kesediaan Saudara untuk menjadi pembimbing UII


(materi/teknis) penulisan skripsi mahasiswa:

Nama Hadiyati Wulan Dani


NIM 111 1013000040
Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Semester VII (tujuh)
Judul Skripsi Analisis Kesalahan Struktur Kalimat dalam Menulis Karangan
Narasi pada Siswa Kelas X SMAN 4 Tangerang Selatan.
Judul tersebut telah disetujui oleh Jurusan yang bersangkutan pada tanggal I Desember
2014, abstraksiloutline terlampir. Saudara dapat melakukan perubahan redaksional pada
judul tersebut. Apabila perubahan substansial dianggap perlu, mohon pembimbing
menghubungi Jurusan terlebih dahulu.

Bimbingan skripsi ini diharapkan selesai dalam waktu 6 (enam) bulan, dan dapat
diperpanjang selama 6 (enam) bulan berikutnya tanpa surat perpanjangan.

Atas perhatian dan kerja sama Saudara, kami ucapkan terima kasih.

Was s alamu' alaikum wr "wb.

. Bahasa dan Sastra Indonesia

M.Pd.
01215 200912 2 001
Tembusan:
1. Dekan FITK
2. Mahasiswa ybs
Lampiran 3
KEMENTERIAN AGAMA No. Dokumen : FITK-FR-AKD-082
UIN JAKARTA
FORM (FR)
Tgl. Terbit : 1 Maret 2010
FITK No. Revisi: : 01
Jl. lr. H. Juanda No 95 Ciputat 15412 lndonesia
Hal 111

SURAT PERMOHONAN IZIN PENELITIAN


Nomor : Un.01 /F" 1/KM.01 .St ilfr.g.$.tZOl S Jakarta, 26 Mei 2015
Lamp. : OutlinerProposal
Hal . Permohonan lzin Penelitian

Kepada Yth.

Kepala Sekolah SMAN 4 Tangerang Selatan


di
Tempat

Assal am u' al aiku m wr.wb.


Dengan hormat kami sampaikan bahwa,

Nama : HadiyatiWulan Dani


NIM : 1111013000040
Jurusan . Pendidikan Bahasa dan Sastra lndonesia
Semester :Vlll (delapan)
Judul Skripsi : Analisis Kesalahan Struktur Kalimat Dalam Menulis Karangan Narasi
Pada Siswa Kelas X SMAN 4 Tangerang Selatan.

adalah benar mahasiswa/i Fakultas llmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta yang
sedang menyusun skripsi, dan akan mengadakan penelitian (riset) di
instansiisekolah/madrasah yang Saudara pimpin.

Untuk itu kami mohon Saudara dapat mengizinkan mahasiswa tersebut


melaksanakan penelitian dimaksud.

Atas perhatian dan kerja sama Saudara, kami ucapkan terima kasih.

Wassalamu'alaikum wr.wb. ., ,, ,,'"'.-

. Ja lar,
r 19580417 199203 1 001
Tembusan:
1. Dekan FITK
2. Pembantu Dekan Bidang Akademik
3. Mahasiswa yang bersangkutan
f.ampiran \
I0nrufBll0$fitr
PEMERINTAH KOTA TANGERANG SELATAN
DINAS PENDIDTKAN
SMANEGERI
Jl. WR. Supnabnan Kornp. PERTAMINA Pordok Ranji
4
- Ciputat Timur Kota Tangerang Sehtan Provinsi Banten 15412
Telepon (t21t742396.2, Faxinift (021)742s,373, Website: www.srnan4tanqsel.$ch-id

SURAT KETERAI{GAI{
Nomor | 423.4 I 431/Ku rikulum

Yang bertanda tangan di bawah ini Kepala SMA Negeri 4 Kota Tangerang Selatan, menerangkan
bahwa:
Nama : HADIYATI WULAN DANI
NIM :1111013000040
Fakultas : IImu Tarbiyah & Keguruan
IIIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Jurusan : Pendidikan Bahasa dan Sastra lndonesia

Semester : VIII (Delapan)

Yang bersangkutan benar telah melakukan riset/penelitian di SMA Negeri 4 Kata Tangerang
Selatan untuk penyelesaian Tugas Akhir menyusun Skripsi dengan judul . ooAnalisis Kesalahan
Stuktur Kalimat dalam Menulis Karangan Narasi pada Siswa Kelas X SMAN 4 Tangerang
Selatano' yang pelaksanaannya tanggal 27 Mei 2015.

Demikian Surat Keterangan ini dibuat dengan sebenarnya, untuk dipergunakan sebagaimana
mestinya.

g Selatan, 30 Mei 2015

, S.Pd,,M.Si.
t9660822 199001 I 001
Lampiran 5

LEMBAR UJI REFERENSI

Nama : Hadiyati Wulan Dani


NIM : 1111 013000040
Fakultas : TImu Tarbiyah dan Keguruan
J udul Skripsi : Penggunaan Frasa dalam Karangan Narasi pada Siswa
kelas X SMA Negeri 4 Tangerang Selatan.
Dosen Pembimbing : Makyun Subuki, M.Hum.

Paraf
No Buku Referensi
Pembimbing
1 Djoko Kentjono. Dasar-dasar Linguistik Umum. Jakarta:
Fakultas Sastra UI, 1984.
M!
2 Abdul Chaer. Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta. Cct.
AU
3,2007.
3 Heny Sulistyowati. Mengenal Struktur Atribut Frasa.
Malang: Madani, 2012.
,J
4 Imam Baehaqie. Sintaksis Frasa. Yogyakarta: Ombak, )/
2014.
5 J.W.M. Verhaar. Asas Linguistik Umum. Yogyakarta: Gajah
Mada University Press. Cet. 7,2010.
V
16 Henry Guntur Tarigan. Pengajaran Sintaksis. Bundung.
I\A/
Penerbit ANGKASA, 2009.
•7 E. Zaenal Arifin dan Junaiyah. Sintaksis. Jakarta: PT .
Grasindo, anggota IKapi, 2008.
til
I
8 Jos Daniel Parera. Sintaksis. Jakarta: PT. Gramedia. Cet. 2,
1991.
I!lI
9 Abdul Muis Ba'dulu dan Herman. Morfosintaksis. Jakarta:
Rineka Cipta, 2005.
A./
10 M. Ramlan. Ilmu Bahasa Indonesia, Sintaksis. Yogyakarta:
Karyono, 1985.
At!
11 Lamuddin Finoza. Komposisi Bahasa Indonesia (Untuk
Mahasiswa Non Jurusan Bahasa). Jakarta: Diksi Insan A{/
Media, 2005.
12 Gorys Keraf. Argumentasi dan Narasi. Jakarta: PT b./
..... dia, Anggota lKAPI. Cet. I, 1982.
13 Gorys Kerat KOMPOSISI (Sebuah Pengantar Kemahiran
Bahasa). Ende: Nusa Indah. Cet. XII. Cet.12, 2001.
MI
14 Marwoto Ms. dkk. Komposisi Praktis. Yogyakarta: tV
Hanindita, 1985.
15 A.Widyamartaya. Kreatif Mengarang. Yogyakarta:
Yayasan Kanisius, 1978.
At!
16 Henry Guntur Tarigan. Menulis Sebagai Suatu Ketermpilan
Berbahasa. Bandung: Angkasa, 1994.
AI
17 Nurudin. Dasar-Dasar Penulisan. Malang: UMM Press.
Cet. 2, 2010.
tV
18 M. Yunus, dkk. Menulis 1. Jakarta: Universitas Terbuka,
2008. ~
19 Suharsimi Arikunto. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan
Praktik. Jakarta: PT. RienekaCipta. Cet. 14,2010. V
20 Nana Syaodih Sukmadinata. Metode Penelitian Pendidikan.
Bandung: Remaja Rosdakarya, 2012.
J /
Lexy J Moleong. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung:
Remaja Rosdakarya. Cet. 29, 2011.
~
22 Nusa Putra. Metode penelitian Kualitaitf pendidikan.
Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2012.
~
Sugiyono. Metode Kuantitatif Kualitatif DAN R&D.
23
Bandung: CV. Alfabeta, 2011.
,./
24 Imam Gunawan. Metode Penelitian Kualitatif: Teori dan
Aplikasi. Jakarta: Bumi Aksara. Cet. 1,2013. ~
25 Emzir. Metodologi Penelitian Kualitatif.· Analisis Data.
Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Cet. 2, 2011.
til
26 Anselm Strauss dan Juliet Corbin. Dasar-Dasar Penelitian
Kualitatif (Tata langkah dan Teknik-teknik Teoritisasi
Data). Yogyakarta: Pustaka Pelajar, Cet. 3,2009.
11
Lampiran 6

RIWAYAT HIDUP PENULIS

HADIYATI WULAN DANI lahir di Bekasi pada


tanggal 17 Agustus 1993. Anak pertama dari tiga
bersaudara dari pasangan Bapak H. Mardani dan Ibu
Hj. Yayah Khoiriyah. Penulis berkebangsaan Indonesia
dan beragama Islam. Kini beralamat di Karang Tengah
No.27 Rt.007 Rw.008 Kelurahan Rorotan Kecamatan
Cilincing Jakarta Utara.

Memulai pendidikan di TK/RA Attaqwa 10 Karang Tengah pada tahun


1998 sampai 1999, dan menyelesaikan pendidikan dasar selama enam tahun di
MI Attaqwa 20 Karang Tengah dan lulus pada tahun 2005. Melanjutkan
pendidikan menengah pertama di Pondok Pesantren Daar El-Qolam Gintung,
Jayanti, Tanggerang dan lulus pada tahun 2008. Masih di tempat yang sama
menempuh pendidikan di SMA Daar El-Qolam Islamic Boarding School
program excellent class jurusan IPA dan lulus pada tahun 2011. Kemudian
melanjutkan pendidikan di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta,
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan dengan memilih jurusan Pendidikan
Bahasa dan Sastra Indonesia, dan lulus tahun 2015.
Pengalaman organisasi yang pernah diikuti adalah menjadi wakil Osis di
SMA Daar El-Qolam, Aggota HMI dan BEM Fakultas Tarbiyah di UIN Syarif
Hidayatullah. Ekstrakurikuler yang pernah diikuti adalah Paskibra, Pramuka,
JMQ, Marawis, dan Agrikultura di PonPes Daar El-Qolam. Mahasiswa yang
akrab dipanggil Yati ini pernah mengajar privat SD kelas II sampai III pada
semua bidang studi dengan buku berbahasa Inggris. Dan pernah mengajar privat
kelas XI dengan bidang studi matematika, fisika dan kimia di Kayu Tinggi
Jakarta Timur pada tahun 2012.

Anda mungkin juga menyukai