Anda di halaman 1dari 3

Nama : Iqbal Agustiana

NPM : 180110210007
Mata Kuliah : Morfologi
Dosen : Dr. H. Agus Nero Sofyan, M.Hum
DASAR-DASAR ANALISIS DAN PROSEDUR PENGENALAN MORFEM
PRINSIP A DAN B

A. Dasar-Dasar Analisis
1. Bentuk-bentukYang Berulang

Bentuk-bentukYang Berulang adalah urutan-urutan kata yang harus


mempunyai dasar-dasar, dalam hal ini dasar tersebut meliputi bentuk yang
berupa fonem atau urutan fonem beserta pengertiannya. Jadi, suatu kata
dikatakan berulang jika memiliki bentuk dan pengertian yang sama.

Contoh:
- Buku dengan bukunya; kata dengan katanya; serambi
dengan di serambi; meja dengan di meja.
- Mendekat dengan dekatkan; mendengar dengan dengarkan.

2. Bentuk dan Pengertian

Dalam buku Analisis Bahasa, Samsuri (1982). Telah diterangkan


bahwa penyelidikan morfosintaksis ditentukan oleh perpaduan bentuk dan
pengertian. Keduanya merupakan sebuah komposit, karena pengertian itu
selalu diberikan oleh bentuk (atau kadang oleh tak adanya bentuk).
Perbedaan bentuk membawa perbedaan pengertian. Jika tidak, kita tetap
memperlakukannya sebagai berbeda. Demikian pula hal yang sebaliknya.
Persamaan bentuk membawa persamaan pengertian. Jika tidak, kita lalu
meperlakukannya sebagai berbeda.

Bentuk dan pengertian merupakan sebuah komposit, karena


pengertian itu selalu diberikan oleh bentuk, sehingga dalam menentukan
pengertian harus berhati-hati, karena sulit diperlakukan secara eksak. Ada
2 macam pengertian, selain Leksikal, ada juga pengertian gramatikal, yaitu
pengertian yang diberikan kepada bentuk itu oleh keseluruhan hubungan
distribusi dengan bentuk-bentuk yang lain.

3. Ujaran
Menurut Kridalaksana (2008), ujaran adalah regangan wicara
bermakna di antara dua kesenyapan aktual atau potensial, adapun
pengertian lain ujara adalah kalimat atau bagian kalimat yang dilisankan.
Menurut Samsuri (1982), ujaran memanipulasikan bunyi-bunyi
bahasa sedemikian sehingga sepenggal bunyi bisa merupakan salah satu
aspek kebahasaan yang penting sekali yang tidak bisa dinyatakan secara
lain.

B. Prosedur Pengenalan Morfem


Pengenalan morfem-morfem itu dilakukan dengan membandingkan
bagian-bagian yang berulang, dan dengan mengadakan subtitusi.

1. Prinsip A
Menurut Samsuri (1982), Prinsip A: Bentuk-bentuk yang berulang
yang mempunyai pengertian yang sama, termasuk morfem yang sama.

2. Prinsip B
Menurut Samsuri (1982), Prinsip B: Bentuk-bentuk yang mirip
(susunan fonem-fonemnya), yang mempunyai pengertian yang sama, termasuk
morfem yang sama, apabila perbedaan-perbedaannya dapat diterangkan secara
fonologi.
DAFTAR PUSTAKA

Chaer, A. 2015. MORFOLOGI BAHASA INDONESIA (Pendekatan Proses).


Jakarta: Penerbit Rineka Cipta.
Kridalaksana, H. (2008). Kamus Linguistik. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Samsuri. (1982). ANALISIS BAHASA. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai