Disusun oleh:
Nanik Sri Retnaningsih
13/350898/PSA /07446
Pendahuluan
Dalam banyak bahasa interjeksi meliputi (a) kata-kata yang digunakan untuk
mengungkapkan emosi seperti rasa jijik/muak dan perasaan-perasaan yang
berhubungan dengan itu, misalnya yek! dalam bahasa Jawa, idih! dalam bahasa
Indonesia, dan ew! dalam bahasa Inggris; (b) kata-kata dan ungkapan sapaan,
pamitan, rasa terima kasih, permohonan maaf, dan sebagainya (sebagai contoh Hai
dan Halo dalam bahasa Indonesia); (c) sumpah serapah; (d) tanda atau isyarat untuk
menarik perhatian (psst! dalam bahasa Inggris); (e) beberapa partikel dan kata-kata
tanggapan (Ya atau Tidak dalam bahasa Indonesia); (f) kata-kata yang ditujukan
kepada hewan (heoh¸kepada ayam); dan kata-kata yang menandakan atau
menggambarkan maksud tertentu (iconic depictive), misalnya huuu ‘mengejek’ dan
hus ‘menyuruh diam’.
Definisi Interjeksi
Dalam bahasa lisan, interjeksi biasa ditandai dengan intensitas, tekanan, dan
nada yang tinggi dalam pengujarannya. Dalam bahasa tulis, biasanya ditandai dengan
penggunaan tanda seru (!). Interjeksi memiliki bentuk fonologis dan morfologis yang
cenderung janggal. Dalam tataran fonologis, interjeksi kebanyakan terdiri atas fonem
konsonan dan vokal yang teratur. Tapi ada juga yang fitur fonologisnya tidak sesuai
dengan yang ada dalam sistem bahasa yang bersangkutan. Sebagai contoh bunyi klik
alveolar pada interjeksi tut-tut! Bahasa Inggris, padahal dalam sistem fonologi bahasa
Inggris tidak ada bunyi klik. Contoh lain, beberapa interjeksi dalam bahasa Inggris
hanya berupa serangkaian vokal konsonan, padahal dalam sistem fonologis yang
lazim dalam Bahasa Inggris, deretan konsonan tanpa vokal tidak dapat dibunyikan,
misalnya psst!.
Dari segi morfologis, interjeksi memiliki bentuk yang tidak berinfleksi, jadi
penggunaanya tidak terpengaruh kategori gramatikal. Walaupun ada beberapa
interjeksi yang seperti terbentuk dari kelas kata lain dengan pemarka jamak, seperti
balls!, havers!, dan rats!, penggunaannya tidak ada aturan yang mengikat bahwa,
misalnya, ketika ditujukan kepada lawan tutur yang tunggal maka suffiks –s harus
ditanggalkan.
Banyak interjeksi dalam bahasa Inggris yang terbentuk dari gabungan dua
interjeksi, misalnya Oh, God!. Banyak juga yang terbentuk dari kelas kata lain,
misalnya bother!, up with!, dan nonsense!.
Klasifikasi Interjeksi
Kedudukan Interjeksi
Interjeksi biasanya terletak di awal ujaran atau kalimat, dan posisi ini
seringkali dianggap bebas (independent), artinya secara gramatikal maupun
fungsional tidak berhubungan dengan kelas kata lain dalam kalimat tersebut, maupun
berhubungan sintaksis dengan klausa lain (Jovanovic, 2004: 21). Interjeksi adalah
unsur kalimat/ujaran yang bebas dan terlepas dari kalimat di mana ia muncul, apabila
dipisahkan dengan koma. Interjeksi dapat menjadi bagian dari pernyataan sederhana
Eliminate the secondary
yang membuat proposisi tertentu, interjections
tidak perlu diakhiri
from the dengan tanda seru. Misalnya:
Oh, you have taken the seat, I’m sorry to sit here.
discussion, just include
those which do no
Namun demikian, interjeksi jugalexical
thave dapatmeaning
mengawali kalimat seru, mendahului
isi dan tipe ujaran itu. Dalam halToini dapat
make dikatakan
it rich, find bahwa interjeksi tersebut
moreMisalnya:
berfungsi sebagai keterangan tambahan. uses of every
Oh, what a mess!
single interjections
J. Sledd (Jovanovic, 2004: 22) menganggap interjeksi sebagai adverbial,
To substitute each
yang posisinya mendahului urutan nomina-verba
interjection dasar. Misalnya: Gosh, I have
may enrich
forgotten to bring my paper. and make it clearer
Gee! Gee-ho! Jee! Jee-hup! Aba-aba terhadap kuda untuk jalan terus dan belok
kanan.
Giddyap! Aba-aba terhadap kuda untuk mulai berjalan dan berjalan lebih cepat.
Hush! Meminta ketenangan.
Sh-sh! Menyuruh diam.
Penutup
REFERENSI
Ameka, Felix. (1992) ‘Interjections: The Universal yet Neglected Part of Speech’,
Journal of Pragmatics, vol. 18, pp. 101-118. Diakses di
http://pubman.mpdl.mpg.de/pubman/item/escidoc:855720:1/component/esci
doc:855719/Ameka_1992_Interjections_J_Pragm_1992.pdf. pada 07 Maret
2014, 14:39:23.
Ameka, Felix. (2006) ‘Interjections’ Journal of Pragmatics, vol. 4, pp. 743-746.
Diakses di
http://pubman.mpdl.mpg.de/pubman/item/escidoc:852625:5/component/esci
doc:852624/Ameka%20-%202006%20-%20Interjections.pdf. pada 06 Maret
2014, 8:01:45.
Jovanovic, Vladimir Z. (2004). ‘The Form, Position, and Meaning of Interjections in
English’, Linguistics and Literature, vol. 3, no. 1, pp. 17-28. Diakses di
http://fact.junis.ni.ac.rs/lal/lal2004/lal2004-02.pdf. pada 05 Maret 2014
6:48:37.
Mrochen, Izabela. (2009). A History of Emotive Interjections in English. Tesis PhD
[Tidak Diterbitkan], Katowice, Universitas Silesia.