0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
285 tayangan2 halaman
Formalisme Rusia adalah pendekatan objektif yang didirikan pada tahun 1915 oleh linguis Moskow seperti Roman Jakobson dan Victor Shklovskv. Mereka memfokuskan diri pada analisis tekstual dan menganggap sastra sebagai sistem tanda yang independen dari konteks luar. Gagasan utama mereka adalah defamiliarisasi untuk membuat teks terasa asing, serta pemisahan antara fabula (cerita) dan sjuzet (alur cerita). Formalisme
Formalisme Rusia adalah pendekatan objektif yang didirikan pada tahun 1915 oleh linguis Moskow seperti Roman Jakobson dan Victor Shklovskv. Mereka memfokuskan diri pada analisis tekstual dan menganggap sastra sebagai sistem tanda yang independen dari konteks luar. Gagasan utama mereka adalah defamiliarisasi untuk membuat teks terasa asing, serta pemisahan antara fabula (cerita) dan sjuzet (alur cerita). Formalisme
Formalisme Rusia adalah pendekatan objektif yang didirikan pada tahun 1915 oleh linguis Moskow seperti Roman Jakobson dan Victor Shklovskv. Mereka memfokuskan diri pada analisis tekstual dan menganggap sastra sebagai sistem tanda yang independen dari konteks luar. Gagasan utama mereka adalah defamiliarisasi untuk membuat teks terasa asing, serta pemisahan antara fabula (cerita) dan sjuzet (alur cerita). Formalisme
Ufitri NIM : 2101413087 Prodi : PBSI/III FORMALISME RUSIA
Formalisme Rusia termasuk ke dalam pendekatan objektif dan
merupakan perintis teori strukturalisme. Formalisme Rusia didirikan pada tahun 1915 oleh kaum linguis Moskow, tokoh utramanya adalah Roman Jakobson, Victor Shklovskv, Boris Eikembaum, dan Boris Tomoshevsky. Karya-karya mereka tidak diketahui oleh Eropa dan Amerika karena diterbitkan menggunakan bahasa Rusia. Setelah tahun 1930 dilarang oleh Joseph Stalin, diktator Rusia yang menganggap pendekatan formalis bertentangan dengan ajaran Marxis. Baru setelah perang dunia kedua karya-karya dan ide-ide aliran Formalis mulai diketahui dalam kalangan yang lebih luas, berkat karya Erlich (1965), Striedter (1971) dan Todorov (1965) serta terjemahan-terjemahan tulisan aslinya ke dalam bahasa- bahasa Barat. Pada tahun 1930 keadaan politik (komunisme) mengakhiri kegiatan mereka. Beberapa orang dari kelompok ini termasuk Rene Wellek dan Roman Jakobson beremigrasi ke Amerika Serikat. Fokus mereka adalah meneliti teks-teks yang dianggap sastra.
Pokok-pokok gagasan yang diutarakan oleh kaum formalis diantaranya
adalah: Defamiliarisasi (membuat aneh dan asing), tokohnya ialah Victor Shlousky. Defamiliarisasi dapat dilakukan menggunakan teknik memperlambat, mengukur, menyisispi, menunda, memperpanjang, dan mengulur-ulur suatu kisah hingga menarik perhatian dan tidak bisa ditanggapi secara otomatis. Defamiliarisasi dapat dilakukan dalam dua hal, secara sinkronis; menyimpang dari bahasa sehari-hari, dan diakronis; menyimpang dari karya sastra sebelumnya. Bagi kaum formalis yang terpenting dalam karya sastra adalah konsep kebaruan dan orisinalitas.
Beberapa konsep dasar dari formalisme Rusia adalah membebaskan
sastra dari ilmu-ilmu lain (psikologi, sejarah dsb). Selain itu kaum formalis mencirikan sastra dengan literariness. Terhadap puisi, kaum formalis menganggap puisi merupakan tindak bahasa (tanda-tanda), bukan imaji atau emosi. Puisi juga dianggap sebagai sistem sarana yang berarti karya sastra dipandang sebagai sistem tanda, lepas dari fungsi referensial dan mimetiknya. Yang terpenting dalam puisi bagi kaum formalis adalah sarana bunyi (rima, matra, irama, aliterasi, asonansi). Konsep dominan menentukan ciri khas hasil sastra itu (rima dan irama). Terhadap prosa, kaum formalis memandang dalam prosa ada dua hal yang perlu dibedakan, fabula (cerita), sjuzet (alur), dan motif. Menurut Aristoteles alur adalah susunan insiden yang membangun sebuah cerita. Cerita adalah bahan dasar sebuah alur, peristiwa-peristiwa nyata, asli yang bukan disusun dalam bentuk alur. Kaum formalis menemukan bahwa hanya alur yang sungguh-sungguh bersifat kesusastraan dan cerita hanyalah bahan mentah yang diolah penulis. Motif merupakan kesatuan terkecil dalam peristiwa yang diceritakan. Boris Tomashevsky menyebut motif sebagai satuan alur terkecil. Ia membedakan motif terikat dengan motif bebas. Motif terikat adlaah motif yang sungguh-sungguh diperlukan oleh cerita, sedangkan motif bebas merupakan aspek yang tidak esensial ditinjau dari sudut pandang cerita.