Anda di halaman 1dari 8

Nama : Iqbal Agustiana

NPM : 180110210007
Mata Kuliah : Morfologi
Dosen : Dr. H. Agus Nero Sofyan, M.Hum
KATEGORI PRONOMINA, ARTIKULA, DAN ADVERBIA

PRONOMINA
A. Definisi
Kridalaksana (1986: 74), pronomina adalah kategori yang berfungsi untuk
menggantikan nomina. Apa yang digantikannya itu disebut anteseden. Sebagai
pronomina kategori ini tidak bisaberafiks.
Alwi dkk (2010: 255), pronomina adalah kata yang dipakai untuk mengacu
pada nomina lain.

B. Jenis Pronomina
1. Pronomina Persona
Pronomina persona adalah pronomina yang dipakai untuk mengacu pada orang,
contoh:
Makna
Jamak
Persona Tunggal
Netral Ekslusif Inklusif
Saya, aku,
Pertama - kami kita
ku-, -ku
engkau, kalian, kamu
kamu, Anda, sekalian,
Kedua - -
dikau, kau-, - Anda
mu sekalian
ia, dia,
Ketiga mereka - -
beliau, -nya
2. Pronomina Penunjuk
a. Pronomina penunjuk umum (ini, itu). Contoh:
- buku itu
- ini rumah saya
b. Pronomina penunjuk tempat (di, ke, dari, dari sana, dari sini, situ, begini,
yaitu) . Contoh:
- Aku menunggu di sini
- Aku lari ke sana
- Aku pulang dari kampus
c. Pronomina penanya. Contoh:
- Apa dia sudah tiba? - Ke mana besok kita pergi?
- Apakah dia sudah sembuh? - Mengapa dia tidak bahagia?
- Jisoo mencari siapa? - Bagaimana kabarmu?
- Siapakah yang menangis? -

C. Subkategorisasi
Dilihat dari hubungan dengan nomina:
1. Pronomina intratekstual, adalah pronomina yang menggantikan nomina yang
terdapat dalam wacana, contoh:
- Jisoo idola saya. Rumahnya ada di Korea Selatan.
- Pak Ridwan tukang kebun kami. Rumahnya jauh.
- Dengan kemahiran menarinya yang baik, Jisoo berhasil menarik
perhatian banyak orang.
2. Pronomina ekstratekstual, adalah pronomina yang menggantikan nomina yang
terdapat di luar wacana, contoh:
- Aku yang mencintainya.
- Itu yang kulihat.

Dilihat dari jelas atau tidaknya referennya:

1. Pronomina takrif, pronomina ini menggantikan nomina yang referennya jelas.


Jelas ini terbatas pada pronomina persona, contoh:
- Pronomina persona I : saya, aku, kami, kita
- Pronomina persona II : kamu, engkau, anda, kalian, kamu sekalian,
anda sekalian
- Pronomina persona III : ia, dia, beliau, mereka, mereka semua

2. Pronomina tak takrif, adalah Pronomina yang tidak dapat menunjuk pada orang
atau benda tertentu, contoh:
- sesuatu, seseorang, barang siapa, siapa, apa, apa-apa, anu, masing-
masing, sendiri.

D. Pemakaian Pronomina
1. Dalam ragam nonstandar jumlah pronomina lebih banyak daripada yang
terdaftar tersebut, karena pemakaian non-standar tergantung dari daerah
pemakaiannya.
2. Dalam bahasa kuna juga terdapat pronomina, seperti patik dan baginda.
3. Semua pronomina tersebut hanya dapat mengganti nomina orang, nama orang,
atau hal-hal lain yang dipersonifikasikan.

ARTIKULA

A. Definisi
Menurut Alwi dkk, artikul adalah kata tugas yang membatasi makna nomina.
Menurut Kridalaksana, artikula adalah

B. Jenis Artikula
1. Artikula yang Bersifat Gelar
Artikula yang bersifat gelar pada umumnya bertalian dengan orang atau hal
yang dianggap bermatabat, seperti:
- sang (meninggikan martabat) = sang juara, Iqbal Agustiana, dapat
mengalahkan delegasi prodi lain.
- sri (bermartabat tinggi dalam keagamaan atau kerajaan) = kedatangan
Sri Baginda dan Sri Ratu disambut meriah oleh warga Kampung Naga.
- hang (laki-laki yang dihormati) = Hang Tuah pergi merantau ke
Sumatera.
- dang (wanita yang dihormati) = Dang Merdu adalah tokoh terkenal
dalam hikayat sastra Melayu.

2. Artikula yang Mengacu ke Makna Kelompok


Artikula yang mengacu ke makna kelompok atau makna kolektif adalah
para. Karena artikula itu mengisyaratkan ketaktunggalan, maka nomina
yang diiringinya tidak dinyatakan dalam bentuk kata ulang. Para dipakai
untuk menegaskan makna kelompok bagi manusia yang memiliki
kesamaan sifat tertentu, khususnya yang berkaitan dengan pekerjaan atau
kedudukan, seperti:
- para guru
- para ilmuan
- para hadirin
- para tamu

3. Artikula yang Menominalkan


Artikula yang menominalkan dapat mengacu ke makna tunggal atau
generik, bergantung pada konteks kalimatnya, seperti:
- Si Jisoo akan tampil di acara musik.
- Paket telah dikirimkan oleh si penjual.
- Medali itu diraih oleh si bungsu.
- Pedagang bersikeras untuk tetap berjualan di pinggir jalan.
- Jangan sampai kamu mendapat buah simalakama.
- Selamat Datang, yang terhormat bapak Kepala Desa Wangunsari.
- Kejuaraan itu dimenangi oleh anaknya yang kedua.
- Setelah melihat-lihat, dia bingung pilib yang mana.
ADVERBIA

A. Definisi
Menurut Alwi dkk, adverbia adalah kata yang menjelaskan verba, adjektiva,
atau adverbia lain (dalam tataran frasa).
Menurut Kridalaksana, adverbia adalah kata yang dipakai untuk memerikan
verba, ajektiva, preposisi, atau adverbia lain, misalnya: sangat, lebih, tidak,
dan lain-lain.

B. Jenis Adverbia
1. Adverbia Dari Segi Bentuknya
a. Adverbia tunggal (berupa kata dasar), contoh:
- Dia selalu merasa kekurangan.
- Jisoo sangat gembira saat Lisa datang.
b. Adverbia tunggal (berupa kata berafiks), contoh:
- Sebaiknya kita istirahat terlebih dahulu.
- Saya harus pulang ke rumah secepatnya.
c. Adverbia tunggal (berupa reduplikasi), contoh:
- Dia masuk diam-diam ke dalam ruangan rapat.
- Jisoo pelan-pelan menuruni tangga.
d. Adverbia gabungan (berdampingan), contoh:
- Lagi pula kedatangannya bulan depan.
- Jisoo hampir selalu bersama-sama dengan Lisa.
e. Adverbia gabungan (tidak berdampingan), contoh:
- Kamu hanya membuatku buang-buang waktu saja.
- Bukan gembira saja, dia juga menangis bahagia.

2. Adverbia Dari Segi Perilaku Semantisnya


a. Adverbia Kualitatif, adalah adverbia yang menggambarkan makna
yang berhubungan dengan tingkat, derajat, atau mutu. Contoh:
- Saya paling suka makan Yakiniku.
- Jisoo lebih cantik dari perempuan manapun.
b. Adverbia Kuantitatif, adalah adverbia yang menggambarkan makna
yang berhubungan dengan jumlah. Contoh:
- Ibu banyak mengeluarkan uang untuk sekolahku.
- Kalau Jisoo kira-kira marah, kami memohon maaf.
c. Adverbia Limitatif, adalah adverbia yang menggambarkan makna yang
berhubungan dengan pembatasan. Contoh:
- Jisoo hanya memiliki sebuah batang coklat.
- Aku sekadar manusia biasa.
d. Adverbia Kewaktuan, adalah adverbia yang menggambarkan makna
yang berghubungan dengan saat terjadinya peristiwa yang diteranngkan
oleh adverbia itu. Contoh:
- Jisoo baru mendapatkan kenaikan gaji.
- Kami akan segera pulang.
e. Adverbia Kecaraan, adalah adverbia yang menggambarkan makna
yang berhubungan dengan bagaimana peristiwa yang diterangkan oleh
adverbia itu terjadi. Contoh:
- Jisoo akan datang ke rumahku secepatnya.
f. Adverbia Kontrastif. Contoh:
- Jisoo tidak pernah datang ke sini, malahan tidak pernah bertemu.
g. Adverbia Keniscayaan. Contoh:
- Niscaya semua ini ada hikmah.
- Kamu pasti akan menemukan hati yang baru.
h. Adverbia Konjungtif. Contoh:
- Biarpun demikian Jisoo tetap menyanyi di atas panggung.

3. Adverbia Dan Kelas Kata Lain


a. Adverbia Deverbal. Contoh:
- Terlalu cepat bagi dirinya untuk menikah.
b. Adverbia Deajektival. Contoh:
- Sebaiknya kamu istirahat terlebih dulu.
c. Adjektiva Denominal. Contoh:
- Tanpa terduga rupanya Iqbal juara satu.
d. Adverbia Denumeral. Contoh:
- Dia mengerjakan tugas itu setengah-setengah.
Daftar Pustaka

Alwi, H. dkk. (2010). Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama.

Kridalaksana, H. (2008). Kamus Linguistik. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Kridalaksana, H. (1986). Kelas Kata dalam Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia


Pustaka Utama.

Anda mungkin juga menyukai