Anda di halaman 1dari 3

KELAS KATA MENURUT HARIMURTI KRIDALAKSANA

1. Verba
Dapat didampingi kata tidak dan tidak dapat didampingi partikel di, ke, dari atau dengan
partikel dengan, sangat, dan agak.
Bentuk verba:
- Verba bebas, merupakan verba yang berupa morfem dasar. Contoh: makan, tidur, pergi,
pulang, dll.
- Verba turunan, merupakan verba yang sudah mendapat afiksasi, reduplikasi, atau
gabungan proses.
Contoh:
verba berafiks: berdandan, memasak, bekerja, dll.
Verba reduplikasi: lari-lari
Verba gabungan proses: bercanda-canda
- Verba majemuk: main hakim
2. Adjektiva
Kemungkinan dapat diikuti tidak, mendampingi nomina, atau didampingi partikel lebih,
sangat, agak.
Bentuk adjektiva:
- Adjektiva bebas:
Dapat diuji dengan kata sangat, lebih. Contoh: jahat, baik, takut, halus, dll.
Tidak dapat diuji dengan kata sangat, lebih. Contoh: buntu, cacat, dl.
- Adjektiva turunan:
Ajektiva turunan berafiks misalnya terhormat.
Ajektiva bereduplikasi, misalnya ringan-ringan.
Ajektiva berafiks R-an atau ke-an, misalnya kemalu-maluan.
Ajektiva berafiks –i, misalnya alami, alamiah (alam)
- Adjektiva majemuk
Subordinatif: kepala dingin, buta huruf, keras kepala, dll.
Koordinatif: lemah gemulai, riang gembira, suka duka, lemah lembut, dll.
3. Nomina
Tidak dapat didahului kata tidak dan dapat didahului dari.
Bentuk nomina:
- Nomina dasar: radio, televisi, sepeda, buku.
- Nomina turunan
Nomina berafiks, seperti keuangan, perpaduan, gerigi.
Nomina reduplikasi, seperti gedung-gedung, tetamu, pepatah.
Nomina hasil gabungan proses, seperti batu-batuan, kesinambungan.
4. Pronomina
Berfungsi mengganti nomina, yang digantikan disebut anteseden.
5. Numeralia
Dapat mendamping nomina dalam konstruksi sintaksis, mempunyai potensi untuk
mendampingi numeralia lain, dan tidak dapat bergabung dengan tidak atau sangat.
6. Adverbial
Dapat mendampingi adjektiva, numeralia, atau preposisi dalam konstruksi sintaksis.
Bentuk adverbial:
- Adverbia bebas: alangkah, agak, akan, belum, bisa.
- Adverbial turunan:
Adverbia bereduplikasi, seperti jangan-jangan, lagi-lagi
Adverbia gabungan, misalnya tidak boleh tidak.

7. Interogativa
Interogativa adalah kategori dalam kalimat interogatif yang berfungsi
menggantikan sesuatu yang ingin diketahui oleh pembicara.
Bentuk interogratif:
a. Interogativa dasar: apa, bila, bukan, kapan, mana, masa.
b. Interogativa turunan: apabila, apaan, apa-apaan, bagaimana,
bagaimanakah, berapa, betapa, bilamana, bilakah, bukankah, dengan apa,
di mana, ke mana, manakah, kenapa, mengapa, ngapain, siapa, yang mana,
masakan.
c. Interogativa terikat: kah dan tah
8. Demonstrativa
kategori yang berfungsi untuk menunjukkan sesuatu di dalam maupun di luar wacana.
Bentuk demonstrava:
a. Demonstrativa dasar (itu dan ini)
b. Demonstrativa turunan (berikut, sekian)
c. Demonstrativa gabungan (di sini, di situ, di sana, ini itu, sana sini)
9. Artikula
Merupakan bentuk partikel dan tidak berafiks. Contoh: Si, Sang, Para, Kaum, dll.

10. Preposisi
Preposisi adalah kategori yang terletak di depan kategori lain terutama nomina.
11. Konjungsi
Konjungsi menghubungkan bagian-bagian ujaran yang setataran maupun yang tidak
setataran.
12. Kategori fatis
Contoh: ah, ayo, deh, halo, dong, ding, dll.
13. Interjeksi
Interjeksi adalah kategori yang bertugas mengungkapkan perasaan pembicara.
Berhubungan dengan kata-kata dalam ujaran.
Interjeksi dapat ditemui dalam:
a. Bentuk dasar, yaitu: aduh, aduhai, ah, ahoi, ai, amboi, asyoi, ayo, bah,
cih, cis, eh, hai, idih, ih, lho, oh, nak, sip, wah, wahai, yaaa.
b. Bentuk tururnan, biasanya berasal dari kata-kata biasa, atau pengalan
kalimat Arab, contoh: alhamdulillah, astaga, brengsek, buset, dubilah,
duilah, insya Alloh, masyallah, syukur, halo, innalillahi, yahud

Anda mungkin juga menyukai