SINTAKSIS
Disusun Oleh :
2019/2020
A. PENGERTIAN SINTAKSIS
A. ASPEK-ASPEK SINTAKSIS
2. Frasa
a. Frasa Eksosentris, yaitu terdiri atas frasa eksosentris direktif dan frasa
eksosentris nondirektif.
b. Frasa Endosentris, yaitu terdiri atas frasa endosentris bersumbu satu
(dibedakan atas frasa nominal, frasa pronominal, frasa verbal, frasa
adjectival, dan frasa numeral), frasa endosentris bersumbu jamak
(dibedakan atas frasa koordinatif dan frasa apositif).
Dari batasan di atas dapatlah dikemukakan bahwa frasa mempuanyai dua sifat,
yakni:
a. frasa merupakan unsur gramatik yang terdiri atas satu kata atau lebih.
b. frasa merupakan satuan yang tidak melebihi batas fungsi, maksudnya frasa
selalu terdapat dalam satu fungsi.
Frasa dapat dihasilkan dari perluasan sebuah kata. Sebuah frasa dengan
perluasannya tidak menimbulkan jabatan atau fungsi lain sehingga tidak melebihi
batas fungsi semula. Jika perlu perluasan itu ternyata menimbulkan jabatan fungsi
baru atau membentuk pola subjek predikat, perlusan itu sudah menjadi klausa.
3. Klausa
4. Kalimat
B. FUNGSI SINTAKSIS
Konstruksi ini tersusun atas empat kata, yakni adik, saya, tidak, dan
menangis. Menurut Khairah, Miftahul dan Ridwan Sakura (2014:11) menyatakan
bahwa setiap kata membentuk hubungan fungsional sesuai dengan kolokasinya
masing-masing. Pernyataan tersebut menunjukkan bahwa setiap kata yang
terbentuk memiliki hubungan fungsional dengan kolokasinya. Kolokasi adalah
sebuah kata yang digunakan dengan kata lain agar terdengar dan wajar oleh si
penutur. Sebagai contoh kata adik berhubungan secara lekat dengan kata saya,
sedangkan kata tidak berhubungan secara menangis. Hubungan ini membentuk
konstuksi adik saya dan tidak menangis
Pada konstruksi adik saya, kata adik berfungsi sebagai inti dan kata saya
berfungsi sebagai pewatas. Kedua kata ini membentuk satuan sintaksis yang
disebut frasa. Fungsi kata saya sebagai pewatas, membatasi makna yang terdapat
pada kata adik. Maknanya tidak lagi mengacu pada semua adik, tetapi hanya adik
milik saya. Makna gramatikal yang terbentuk dari konstruksi ini adalah milik atau
kepunyaan yang berarti adik milik saya, bukan adik milik orang lain.
Pada konstruksi tidak menangis, kata tidak berfungsi sebagai pewatas dan
kata menangis berfungsi sebagai inti. Kedua kata ini membentuk satuan sintaksis
yang disebut frasa. Fungsi kata tidak sebagai pewatas, memberi informasi
tambahan pada kata menangis. Makna gramatikal yang terbentuk dari konstruksi
ini adalah pengingkaran atau penolakan terhadap aktivitas menangis yang
dilakukan oleh adik saya. Sehingga katatidak pada kalimat tersebut menyatakan
bahwa kegiatan tersebut diingkari/ditolak.
Kedua frasa adik saya dan tidak menangis saling berhubungan secara
fungsional pada tataran yang lebih tinggi, yaitu klausa. Menurut Khairah,
Miftahul dan Ridwan Sakura (2014:12) menyatakan bahwa hubungan antar frasa
tersebut diberikan sebagai berikut.
D. Alat Sintaksis
1. Urutan Kata
Urutan kata adalah letak kata dalam konstruksi sintaksis. Ada beerapa
kata yang mempunyai urutan kata yang relatif kaku, namun ada juga beberapa
kata yang memiliki keluwesan dalam menyampaikan sebuah topik. Kata-kata
tidak bisa disusun dan dipindahkan begitu saja karena urutan kata menjadi unsur
penentu makna suatu kata. Perbedaan urutan kata berpotensi menimbulkan
perbedaan fungsi dan makna suatu konstruksi. Oleh karena itu, urutan kata
merupakan factor penting dalam konstruksi satuan sintaksis. Perhatikan urutan
kata pada konstruksi berikut.
a. Jam tiga dan tiga jam
Pada konstruksi frasa jam tiga, jam berfungsi sebagai inti,
sedangkan tiga berfungsi sebagai pewatas. Konstruksi ini
menyatakan saat waktu. Adapun konstruksi tiga jam, tiga
berfungsi sebagai inti, sedangkan jam berfungsi sebagai pewatas.
Konstruksi ini menyatakan durasi.
3. Intonasi
Menurut Chaer (dalam Khairah, Miftahul dan Ridwan Sakura,2014:15)
menyatakan bahwa Intonasi berkaitan dengan penggunaan bahasa pada ragam
lisan. Dalam bahasa Indonesia, intonasi termasuk aspek penting karena makna
suatu satuan bahasa sangat bergantung pada pola intonasi. Intonasi dikatakan
sangat penting dalam berbahasa karenaintonasi yang berbeda yang digunakan
dalam kalimat yang sama dapat memiliki makna yang berbeda. Sebagai contoh
apabila kalimat "kamu memang pintar" dikatakan pada seseorang yang telah
menjuarai lomba. Kemudian kalimat yang sama juga dikatakan pada seseorang
yang kalah dalam sebuah lomba dengan intonasi yang berbeda pula. Maka makna
yang berbeda akan didapat dari kedua peristiwa tersebut walaupun kalimat yang
dikatakan sama. Oleh sebab itulah mengapa intonasi sangatlah penting dalam hal
berbahasa.
Perbedaan modus kalimat dalam bahasa Indonesia tampaknya lebih
ditentukan oleh intonasinya daripada unsur segmentalnya. Kalimat bisa saja
memiliki unsur segmental sama, tetapi maknanya menjadi berbeda karena factor
intonasi. Misalnya kalimat Mahasiswa berdemonstrasi dengan intonasi deklaratif
akan menjadi kalimat bermodus deklaratif. Apabila kalimat tersebut diujarkan
dengan intonasi interogratif, akan menjadi kalimat bermodus interogratif. Dalam
rangka tulis, kalimat tersebut ditulis sebagai berikut.
a. Mahasiswa menghadiri seminar nasional. (Kalimat bermodus
deklaratif).
b. Mahasiswa menghadiri seminar nasional? (Kalimat bermodus
interogatif)
4. Fungtor (Operator)
Fungtor (operator) berfungsi untuk menghubungkan satu konstituen
dengan konstituen yang lain. Fungtor ini dapat berupa preposisi atau konjungsi.
Pengertian fungtor berpengaruh pada makna.Apabila salah menggunakan fungtor,
maka makna yang dihasilkan pada sebuah kalimat pun akan juga berbeda.
Sebagai contoh coba perhatikan kalimat berikut.
a. Ia tidak datang karena tidak diundang
b. Ia tidak datang jika tidak diundang
Penggunaan konjungsi karena pada kalimat (a) menyatakan hubungan
alasan, sedangkan penggunaan konjungsi jika pada kalimat (b) menyatakan
hubungan syarat. Ini menunjukkan bahwa penggunaan konjungsi berpengaruh
pada makna.
DAFTAR PUSTAKA
A. Objektif
1. Gabungan kata yang terdiri dari dua kata atau lebih disebut denagn …
A. Kata
B. Frasa
C. Klausa
D. Kalimat
2. Yang dimaksud dengan klausa ialah …
A. Kalimat yang tidak sempurna atau sekumpulan kata yang terdiri dari
subjek dan predikat dan memiliki potensi untuk menjadi sebuah kalimat.
B. Kalimat yang sempurna atau sekumpulan kata yang terdiri dari subjek
dan predikat dan memiliki potensi untuk menjadi sebuah kalimat.
C. Kalimat yang tidak sempurna atau sekumpulan kata yang terdiri dari
objek dan predikat dan memiliki potensi untuk menjadi sebuah kalimat.
D. Kalimat yang sempurna atau sekumpulan kata yang terdiri dari objek dan
predikat dan memiliki potensi untuk menjadi sebuah kalimat.
3. Gabungan dua kata atau lebih yang disusun sesuai dengan pola tertentu
sehingga memiliki arti, serta juga bisa dilakukan secara lisan ataupun tulisan,
dari pernyataan tersebut merupakan pengertian dari …
A. Kata
B. Frasa
C. Klausa
D. Kalimat
4. Satuan gramatikal yang di ujarkan, yang bersifat berulang-ulang dan secara
potensial ujaran berdiri sendiri. Pernyataan tersebut termasuk pengertian dari
…
A. Kata
B. Frasa
C. Klausa
D. Kalimat
5. 1) Tidak adanya gugus vokal.
2) Mempunyai pola fonatik suku kata
3) Bukan bahasa vokalik
4) Batas kata ditemukan oleh fonem suprasegmental
5) Tidak ada gugus konsonan pada posisi akhir
Dari kelima pernyataan di atas manakah yang termasuk ciri fonologis kata
bahasa Indonesia adalah …
A. 1,3,4
B. 2,4,5
C. 2,3,5
D. 1,3,4
6. Klausa dapat dikategorikan berdasarkan tiga hal, kecuali …
A. Berdasarkan kategori kata
B. Berdasarkan makna unsur-unsurnya
C. Berdasarkan unsur-unsur fungsinya
D. Berdasarkan kategori klausa yang menjadi unsurnya
7. Apa saja yang termasuk alat-alat sintaksis, KECUALI …
A. Urutan kalimat
B. Intonasi
C. Unsur-unsur pemebentuk kontruksi
D. Fungtor
8. Adapun yang berfungsi untuk menghubungkan satu konsituen dengan
konsituen yang lain adalah fungsi dari …
A. Intonasi
B. fungtor
C. unsur-unsur pemebentuk kontruksi
D. ururtan kalimat
9. Yang termasuk ke dalam aspek-aspek sintaksis adalah, kecuali …
A. Fonatik
B. Frasa
C. Klausa
D. Kalimat
10. Bagian dari tata bahasa yang membicarakan struktur frasa dan kalimat.
Pernyataan tersebut termasuk kedalam pengertian …
A. Sintaksis
B. Semantik
C. Sintatik
D. Statistik
11. Yang tidak temasuk dalam frasa endosentris ialah …
A. Frasa nominal
B. Frasa pronominal
C. Frasa nondirektif
D. Frasa adjectival
12. Pada kata sebagai gramatikal,hanya dapat melekat pada bagian awal, bagian
akhir, serta bagian awal dan akhir kata ialah kecuali …
A. Awalan
B. Akhiran
C. Pertengahan
D. Konfiks
13. Yang tidak termasuk dalam fungsi sintaksis ialah …
A. Subjek
B. Objek
C. Predikat
D. Benda
14. Sebuah kata yang digunakan dengan kata lain agar terdengar dan wajar oleh si
penutur, merupakan pengertian dari ...
A. Kolokasi
B. Intonasi
C. Alokasi
D. Implementasi
15. Letak kata dalam konstruksi sintaksis, merupakan pengertian dari ...
A. Urutan kata
B. Barisan kata
C. Susunan kata
D. Kumpulan kata
16. Kata-kata tidak bisa disusun dan dipindahkan begitu saja karena ...
A. Urutan kata menjadi unsur penentu makna suatu kata
B. Urutan kata menjadi penyusun kata
C. Urutan kata haruslah beraturan
D. Urutan kata sangatlah penting
17. Kata dapat dibedakan sebagai 3 satuan, kecuali …
A. Satuan fonologis
B. Satuan gramatikal
C. Satuan ortografis.
D. Satuan geografis
18. Kalimat yang berpola S-P-O-K dibawah ini adalah …
A. Kakak pergi ke pasar membeli sayuran
B. Adik berteriak dengan sangat nyaring
C. Paman itu membajak sawahnya kemarin
D. Kemarin penjahat ditembak oleh polisi
19. Frasa Eksosentris, yaitu terdiri atas…
A. Frasa direktif dan frasa nondirektif.
B. Frasa direktif dan frasa nominal
C. Frasa verbal dan frasa nondirektif
D. Frasa nominal dan frasa verbal
20. Aspek sintaksis yang berpotensi menjadi kalimat ialah…
A. Kata
B. Frasa
C. Kalimat
D. Klausa
B. Essai
1. Sebutkan yang termasuk alat-alat sintaksis!
2. Mengapa intonasi merupaakan salah satu aspek yang sangat penting dalam hal
berbahasa?
3. Jelaskan fungsi fungtor (operator)!
4. Mengapa penggunaan fungtor pada suatu kalimat sangat berpengaruh pada
makna kata?
5. Apa yang di maksud dengan kata sebagai satuan ortografis?
KUNCI JAWABAN:
A. Objektif
1. B. Frasa
2. C. Kalimat yang tidak sempurna atau sekumpulan kata yang terdiri dari
subjek dan predikat dan memiliki potensi untuk menjadi sebuah kalimat.
3. D. Kalimat
4. A. Kata
5. C. 2,3,5
6. D. Berdasarkan kategori klausa yang menjadi unsurnya
7. A. Urutan kalimat
8. B. Fungtor
9. A. Fonatik
10. A. Sintaksis
11. C. Frasa nondirektif
12. C. Pertengahan
13. D. Benda
14. A. Kolokasi
15. A. Urutan kata
16. A. Urutan kata menjadi unsur penentu makna suatu kata
17. D. Satuan geografis
18. C. Paman itu membajak sawahnya kemarin
19. A. Frasa direktif dan frasa nondirektif.
20. D. Klausa
B. Essai
4. Karena apabila salah menggunakan fungtor, maka makna yang dihasilkan pada
sebuah kalimat pun juga akan berbeda.