NIM : 19/438906/KU/21212
Pada bab pertama menjelaskan bagaimana bahasa melayu bisa menjadi bahasa
indonesia, alasannya adalah karena bahasa melayu sudah sejak lama rnenjadi
lingua fronca dan bahasa perdagangan, distribusi/persebaran bahasa melayu cukup
luas, terutama di pesisir pantai di banyak pulau di Indonesia, serta sistern bahasa
melayu sederhana, mudah dipelaiari, dan tidak mengenal adanya tingkat tutur atau
bahasa kasar/halus. Pada bab kedua berisi tentang kedudukan bahasa indonesia yaitu
sebagai bahasa nasional, sedangkan fungsinya yaitu untuk lambang kebanggan
nasional, lambing identitas nasional, alat pemersatu bangsa, alat penghubung
antarbudaya dan antardaerah. Kemudian pada bab ketiga menjelaskan tentang ragam
bahasa indonesia yang timbul karena perbedaan pemakainnya. Karena adanya
keragaman bahasa, maka dari itu dibuatlah pembakuan bahasa yaitu penetapan
norma-norma atau aturan-aturan dalam tindak berbahasa. Lalu pada bab keempat
menjelaskan pengertian ejaan, macam-macam ejaan yang pernah dipakai di
Indonesia, serta ejaan bahasa indonesia yang baik dan benar. Bab kelima menjelaskan
pemilihan kata atau diksi dengan mempertimbangkan dua hal, yaitu ketepatan dan
kesesuaian. Bab keenam menjelaskan tentang macam-macam kalimat yaitu kalimat
efektif, taksa, deklarasi, interogatif, majemuk pendek, panjang, dan lain-lain.
Bab ketujuh berisi tentang pengertian kalimat efektif, ciri-ciri dan cara
penulisan kalimat efektif yang benar. Kemudian pada bab kedelapan menjelaskan
tentang pernalaran dalam berbahasa yang bertujuan untuk memaharni hubungan
antara data yang satu dengan data yang lain dalarn suatu urutan tertentu sehingga
mencapai simpulan. Ada dua model pernalaran yang lazim, yakni modeldeduktif dan.
induktif. Lalu bab kesembilan berisi tentang pengertian paragraf, macam-macam
paragraf, dan cara penyusunan paragraf yang baik dan benar. Bab kesepuluh berisi
tentang perencanaan karangan yang mempertimbangkan beberapa hal yaitu proses
penulisan, penentuan topik, tujuan penulisan, tahap-tahap perumusan masalah,
penentuan judul, kerangka karangan, dan pola organisasi. Bab sebelas menjelaskan
tentang sistematika penulisan karangan ilmiah yaitu mulai dari format karangan
ilmiah, penulisan unsur-unsur kalimat sesuai dengan kaidah EYD, pembuatab
kutipan, penulisan bibliografi. Terakhir adalah bab keduabelas yang berisi tentang
cara menyusun surat ideal dengan memperhatikan pemilihan kata, pemakaian ejaan
yang disempurnakan, penyusunan kalimat, serta bagian-bagian dari surat ideal.
Keunggulan dari buku ini adalah penyusunan materi persub-bagiannya yang
runtut mulai dari perkembangan bahasa indonesia sampai pembuatan surat ideal
sehingga tidak akan membingungkan para pembaca. Selain itu, keunggulan lainnya
yaitu penggunaan bahasanya yang mudah dipahami, jelas, dan tidak bertele-tele, serta
penyampaian materinya yang sangat rinci. Contohnya penyusunan surat ideal
dijelaskan secara rinci dimulai dari pengertian, fungsi, syarat, format, bagian-bagian,
penggunaan bahasa dalam surat, dan kesalahan umum dalam penulisan surat.
Begitupun juga dengan penulisan karangan ilmiah dan penyusunan paragaraf
Kesimpulannya buku ini mempunyai materi yang sangat lengkap, bahasa yang
mudah dipahami, dan penyusunan materi yang runtut sehingga cocok untuk dipelajari
mahasiswa baik sebelum perkuliahan maupun sesudah perkuliahan. Sebelum
perkuliahan, mahasiswa dapat mempelajari buku ini terlebih dahulu untuk
menyiapkan diri dengan baik agar mempermudah memahami materi yang
disampaikan oleh dosen. Sedangkan sesudah perkuliahan, buku ini dapat digunakan
untuk mengkaji ulang materi perkuliahan yang telah disampaikan oleh dosen.